Ditemukan 468 data
Terbanding/Terdakwa : FIKI NUR SETIAWAN
107 — 46
Berangkat dari pemikiran yang positif ( by positive thinking ) Terbandingberupaya memahami sudut pandang dan pendapat Pembandingsebagaimana fungsi sebagai PENUNTUT UMUM atas pemahamanpemberian putusan yang seharusnya edukatif, preventif, korektif danrepresif......Tidakah Peraturan Kejaksaan Agung yang memberikan kewenangan bagiseorang Jaksa Penuntut Umum dalam memberikan Tuntutanmempertimbangkan halhal yang dipandang dapat memperinganseseorang yang terbukti dan mengakui perbuatan pidananya ?
Adaa
Termohon:
Kapolri, Cq. Kapolda SulTeng, Cq. Kapolres Bangkep, Kasat Reskrim Polrest Bangkep
144 — 67
lainnya,sehingga pendekatan paling tepat untuk menuntaskan masalah ini adalahdengan cara mengintroduksi dan mengkostair ketentuan perundangundangan, agar dapat dipahami dan dikaji apakah keseluruhan tindakanhukum Termohon Praperadilan melakukan penyidikan terhadap tindak pidanayang dilaporkan Pemohon Praperadilan telah berjalan sesuai hukum,kebenaran dan keadilan, oleh karena itu pendekatan yang dilakukan untukmenuntaskan masalah ini haruslah jauh dari sikap pendekatan yang bersikapformalistic legal thinking
memperhatikankepentingan umum, disamping itu penerapan hukum acara yang terlampauteknis bisa mengingkari (justice denied on a technicality) ataupun penuntutansesuai hukum acara (due proses) tanpa kebijakan (description) seringmendatangkan akibat yang tidak adil;Bahwa walaupun demikian tertiob dan penegakan hukum Acara Pidana(hukum formil) guna menegakkan ketentuan hukum pidana (hukum materil)patut dijaga, karena penegakan hukum formil berdasarkan = sistempendekatan strict law atau formalistic legal thinking
NATALIA KATIMPALI, SH
Terdakwa:
WANDRI BINOL alias WANDI
34 — 15
Hornsby mengatakan, wanting, thinking and intentionally doing as aninterdependent triad conceps Kehendak, berpikir dengan sengaja melakukan, merupakankonsepkonsep yang saling berhubungan.Menimbang, bahwa hal di atas juga sejalan dengan Doktrin ilmu hukum pidana, yangmenyatakan bahwa unsur Sengaja atau yang lebih dikenal dengan istilah Opzet atau Dolusdiartikan sesuatu yang dilakukan oleh pelakunya harus diketahui, dikehendaki dan disadari akanakibatnya.
10 — 0
Dengan posiitf thinking saya ijinkan tetapi tidak usah dijemput biarPenggugat yang berangkat sendiri kerumah temannya tsb. Saya tidakantarkan karena anak saya sedang tidur kalau saya ikut maka anak sayasendirian selain itu jarak rumah temannya tsb juga tidak jauh kurang lebihberjarak 2 menit dari rumah keluarga saya.
72 — 25
Dengandemikian sudah sepatutnya Majelis Hakim mempertimbangkankondisi demikian menjadi hal utama dalam mempertimbangkanputusannya untuk menciptakan keadilan yang memiliki efekconcequencies thinking bagi pelaku narkotika terorganisasi lainnya;Berdasarkan alasanalasan tersebut Jaksa Penuntut Umum mohon kepadaKetua Pengadilan Tinggi Banten mengadili dan memutuskan sesuai denganTuntutan Pidana Jaksa Penuntut Umum yang telah diajukan dipersidangantanggal 10 Desember 2014;Menimbang, bahwa terhadap Memori
Imam Ramdhoni, S.H.
Terdakwa:
NOVA SANDI PRASETYA
117 — 80
MHRDD1850LJ906717 nomor mesin L12B32406746;
53 — 26 — Berkekuatan Hukum Tetap
Sehingga dalam putusan Judex Factie Tingkat Pertama telahmemberikan penerangan hukum kepada masyarakat sebagai bentuk konkritpembangunan nasional bidang hukum secara Distinctive thinking (terang,jelas, mampu membedakan satu dengan yang lainnya tidak rancu) dalamsuatu perkara pidana, khususnya Pemohon Kasasi.
109 — 18
Dalam hal ini, pikirannya dikuasai oleh keinginan danpengetahuannya, yang tertuju pada tindak pidana Hornsby mengatakan wanting,thinking and intentionally doing as an interdependent triad conceps Kehendak,berpikir dengan sengaja melakukan, merupakan konsepkonsep yang salingberhubungan;Menimbang, bahwa sesuai dengan Doktrin Ilmu Hukum Pidana, yangmenyatakan bahwa unsur sengaja atau yang lebih dikenal dengan istilah Opzetatau Dolus diartikan sesuatu yang dilakukan oleh pelakunya harus diketahui,dikehendaki
Ronald Regianto, S.H, M.H
Terdakwa:
Doran Saragih. S.H
174 — 434
Dengansekiranya Hakim menemukan sistematika dakwaan subsidiaritas tidak perlu bersikap terlampau formalistic legal thinking tetmeluruskannya.Keliru bentuk dakwaaan yang diajukan, yaitu dakwaan yandiajukan berbentuk kumulasi tetapi diajukan dalam bentuk subsidisebaliknya. M.
Yahya Harahap mbahwa demi menegakkan azas peradilan yang sederh.dan berbiaya ringan, Hakim tidak patut bersikap striclformalistic legal thinking untuk menjatuhkan puttmenyatakan bahwa dakwaan tidak dapat diterima.
77 — 20
denganpidana penjara selama 1 (satu) bulan dengan perintah agar terdakwa segeraditahan, namun menurut hemat Majelis Hakim hal tersebut sangat tidak memenuhipertanggungjawaban/ rasa keadilan serta tidak seimbang dengan perbuatanterdakwa;Menimbang, bahwa hal tersebut sematamata demi penerapan keadilanhukum sebagai salah satu tujuan hukum disamping kemanfaatan dan kepastianhukum, dimana dalam era yang berlangsung sekarang lebin menekankan kepadaHakim agar tidak bersikap Strict Law dan formalistic Legall Thinking
66 — 31 — Berkekuatan Hukum Tetap
Dalam hal ini pikirannya itu dikuasai oleh keinginan danpengetahuannya yang tertuju kepada suatu tindak pidana Hornsby berpendapatwanting, thinking, and intentionally doing as an interdependent triadconceps. (Jennifer Hornsby, On What Intentionally Done, dalam StephenShute, John Gardner dan Jeremy Horder, ed., Action and Value in Criminal Law,Oxford: Clarendon Press1993 halaman 57).
Terbanding/Pembanding/Penuntut Umum : HARLINA, SB,S.H.
31 — 24
Maka dasar faktahukum ttulah Hakim Tingkat Pertama menerapkan hukum yang seadiladilnya dalam putusannya.Dan yang terpenting Yudex Pactie Tingkat Pertama Yang MemeriksaPerkara ini dapat menentukan Tujuan Hukum, Rasa Keadilan, RasaKepastian, dan Rasa Kemamfaatan. sebab jika Hakim Tingkat Pertamamenerapkan hukum secara tidak Professional dan bersikap formalisticlegal thinking maka akan kaku dan hanya menjadi corong undangundang sebagaimana yang di terapkan dalam ajaran Hukum Murnibahwa hukum itu harus
13 — 6
terbuka dalam halapapun itu, sehingga Penggugat terkadang dibodohbodohi oleh Tergugatkarena Penggugat saking terbukanya, contohnya seperti HP Penggugat,Penggugat berikan passwordnya dan Penggugat izinkan Tergugat untukmengecek HP Penggugat setiap hari untuk membuktikan bahwa tidak adaorang lain selain Tergugatyang saat itu Penggugat miliki dan cintai, kecuallTergugat seorang, agar tidak terjadi kesalahfahaman dan tuduhanperselingkuhan, tetapi memang dasarnya orangnya selalu berfikir negatif/negative thinking
52 — 7
dalam rangkamendapatkan narkotika bagi dirinya sendiri penyalahguna narkotika, tentulah bisamemperoleh dengan cara membeli dan menerima atau bahkan sebelumnya telahmenguasai, sehingga dapat dikatakan telah menyimpan dan menguasai ;Menimbang, bahwa hal tersebut sematamata demi penerapan keadilanhukum sebagai salah satu tujuan hukum disamping kemanfaatan dan kepastianhukum, dimanadalam erayang berlangsung sekarang lebih menekankan kepadaHakim agar tidak bersikap Strict Law dan formalistic Legall Thinking
Terbanding/Tergugat : NOVANTO EDI SAKTI
95 — 43
adalah seorangdokter yang terbiasa dengan menganalisa sebuah penyakit menujudiagnosa yang tepat, begitu juga dengan ajaran kebijaksanaan dankeadilan yang mengharuskan menganalisa keadaan dibalikkejadian, sehingga Terbanding selalu mengklarifikasi segalasesuatu yang tidak jelas untuk mencapai kesamaan pendapat demimenghindari kesalahpahaman, sehingga hal sekecil apapun harusdiklarifikasi denga jelas demi menegakkan hak dan kebenaran.Hal ini sangat berbeda dengan Pembanding yang interovert,negative thinking
78 — 7
Hakim lebih memposisikan dirinya dalam"Formalistis Legal Thinking" sehingga rasanya sulit memahami issu yangdikembangkan aktivis dan mereka yang berempati pada masalah Narkotika, yangjelas jelas dalam issu tersebut memposisikan 2 subjek hukum berbeda yakniantara "pelanggar" dan "korban". Karena dalam hukum pidana pada hakekatnyaadalah mencari kebenaran materil maka putusan hakim pun kelak didasarkanpada hukum materil.
102 — 15
Konvensi telah menjelaskan adanya dasar hukumatas suatu kejadian dan telah pula menguraikan dalil yang menjadi dasar diajukannyasuatu tuntutan atau petitum sedangkan mengenai penulisan total tabel rincian yangditotalkan Penggugat Konvensi sebesar Rp.97.000.000,(sembilan puluh tujuh jutarupiah), walaupun Penggugat Konvensi (dalam hal ini Kuasa Hukum Penggugat) tidakmengajukan suatu alasan dalam repliknya mengenai kesalahan tersebut, denganmenghindari pendekatan yang terlalu bersifat formalistic legal thinking
36 — 23
memori bandingdari para Terbanding/para Tergugat tertanggal 29 Mei 2017 yang diterima diKepaniteraan Pengadilan Negeri Bireuen pada tanggal 29 Mei 2017, yang padaintinya berpendapat bahwa putusan Pengadilan Negeri Bireuen Nomor12/Pdt.G/2016/PN Bir, tanggal 6 April 2017 telah benar dalam pertimbanganhukumnya, karena konstruksi yang dibangun di atas alat bukti yang sah sertadisandarkan pada fakta dan data yang diperoleh dalam persidangan, sertadibarengi oleh petunjuk dan persangkaan yang positive thinking
80 — 8
Hornsby mengatakan, wanting, thinking and intentionally doing as aninterdependent triad conceps Kehendak, berpikir dengan sengaja melakukan, merupakankonsepkonsep yang saling berhubungan.Menimbang, bahwa hal di atas juga sejalan dengan Doktrin ilmu hukum pidana, yangmenyatakan bahwa unsur Sengaja atau yang lebih dikenal dengan istilah Opzet atau Dolusdiartikan sesuatu yang dilakukan oleh pelakunya harus diketahui, dikehendaki dan disadari akanakibatnya.
ISKANDAR MUDA HARAHAP, SH
Terdakwa:
NATALIA MARSELA HANGEWA Alias LIA
57 — 32
dan denda sebesar Rp. 10.000.000, (Sepuluh juta rupiah) subsidair1 (satu) bulan kurungan, namun menurut hemat Hakim hal tersebut sangat tidakmemenuhi pertanggungjawaban/rasa keadilan serta tidak seimbang denganperbuatan terdakwa ;Menimbang bahwa, hal tersebut sematamata demi penerapan keadilan hukumsebagai salah satu tujuan hukum disamping kemanfaatan dan kepastian hukum,dimana dalam era yang berlangsung sekarang lebin menekankan kepada Hakimagar tidak bersikap Strict Law dan formalistic Legall Thinking