Akan tetapi Pemohon sampai Pemohon IVmenginginkan penetapan ini didasarkan pada faraidl dimana saudarakandung Pewaris sebagai ashabah bil ghair, maka atas dasar kesepakatanpara Pemohon semuanya, Permohonan para Pemohon dapat dikabulkansepenuhnya;Penetapan Nomor 61/Pdt.P/2019/PA.Bjm, halaman 11 dari 13 halamanMenimbang, bahwa perkara ini termasuk perkara voluntair dan untukkepentingan Pemohon maka biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankankepada Pemohon;Mengingat segala peraturan perundangundangan

Alius bin Sarin yang dibagikan kepada ahliwarisnya dalam dictum angka 5 dengan porsi sebagai berikut :7.1 Nurlis binti Ali Umar mendapat 1/8 dari 24 bagian = 3 bagian7.2 Sarin bin Tamia mendapat 1/6 dari 24 bagian = 4 bagian7.3 Anakanak mereka sebagai ashabah bil ghair mendapat sisanyasebesar 17 bagian dengan rincian sebagai berikut :7.3.1 Dedi Muhardi bin Alius sebesar 2/7 dari 17 bagian ashobah7.3.2 Jecky Putra bin Alius sebesar 2/7 dari 17 bagian ashobah.7.3.3.

Madjid sebagai anak perempuan(Tergugat/Pembanding);Sedangkan anakanak pewaris tersebut, baik perempuan maupunlakilaki secara bersamasama mendapatkan ashobah maal ghair, sisa hartapeninggalan pewaris setelah dikurangi bagian janda pewaris tersebut di atas.Dengan ketentuan bagian anak lakilaki adalah dua berbanding satu denganbagian anak perempuan;Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengemukakan firman Allahdalam AlQuran, surat AnNisa, ayat 11, selanjutnya diambil alin sebagaipertimbangan majelis

Ansel (pemohon XI) yangmerupakan kelompok ashabul furudh.Menimbang, bahwa oleh karena terdapat 2 (dua) orang saudara lakilaki kandung pewaris sebagai ashobah binafsi dan 2 (dua) orang saudaraperempuan kandung pewaris sebagai ashabul furudh, maka 2 (dua) saudaraperempuan kandung pewaris ditarik oleh 2 (dua) saudara lakilaki kandungsehingga mereka samasama termasuk dalam golongan ashobah bil ghair,dengan demikian majelis hakim menilai pemohon V, pemohon VI, pemohonX dan pemohon XI memenuhi syarat untuk

hakimberpendapat SEMA Nomor 03 Tahun 2015 mengandung makna jika hanyaterdapat satu saudara pewaris kemudian meninggal lebih dahulu daripewaris maka anak lakilakinya menjadi ahli waris namun jika selain saudarapewaris yang meninggal lebih dahulu dari pewaris, masih terdapat saudarapewaris lainnya yang masih hidup yaitu saudara lakilaki dan saudaraperempuan kandung pewaris sebagaimana dalam perkara a quo, makasaudara lakilaki kandung dan saudara perempuan kandung pewaris samasama menjadi ahli waris ashobah bil ghair

Sani dengankedudukan ashabah maal ghair, mendapat bagian seperdua ( %% ) dariharta warisan.Menimbang, bahwa dengan demikian permohonan Pemohonberalasan hukum, karenanya dapat dikabulkan;Menimbang, bahwa perkara ini termasuk perkara voluntair dan untukkepentingan Pemohon maka biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankankepada Pemohon;Penetapan Nomor 348/Padt.P/2016/PA.Bjm, hal. 11 dari 13 hal.Mengingat segala peraturan perundangundangan yang berlaku danhukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini

No.0073/Pdt.P/2017/PA.Ktp.perempuan mendapat sisanya (ashobah bil ghair) yaitu 7/8 bagian dansetelah ditashin menjadi 119/136 bagian dengan ketentuan anak lakilakimendapat 2 bagian, yaitu 84/136 bagian dan jika dibagi 6 orang, makamasingmasing mendapat 14/136 bagian, sedangkan anak perempuanmendapat 1 bagian, yaitu 35/136 bagian dan jika dibagi 5 orang, makamendapat 7/136 bagian, sehingga bagian masingmasing ahli waris jika dikalldengan jumlah harta senilai Rp 1.500.000.000, adalah sebagai berikut

hidupnya Siti Sadarwati berprofesi sebagai PNS dan saatmeninggal dunia, meninggalkan Taspen yang belum dicairkan.Bahwa berdasarkan ketentuan hukum waris Islam dalam Al Quran dan KompilasiHukum Islam sebagai tersebut di atas, jika Seorang pewaris tidak meninggalkanisteri dan anak serta orang tua maupun kakek dan nenek dari pihak ayahsementara la meninggalkan saudarasaudara kandung (lakilaki dan perempuan),maka saudarasaudara kandung tersebut menjadi ahli waris dari pewaris sebagaiahli waris ashabah bil ghair

berhak mendapatwarisan adalah anak (baik lakilaki maupun perempuan), ayah, ibu, dan janda ataududa sedangkan ahli waris yang lain terhalang (mahjub) sebagaimana maksud Pasal174 Ayat (2) KHI, Ssementara dalam perkara a quo hanya terdapat 3 anak lakilakidan 4 anak perempuan dari almarhum Date alias Amaq Satar;Menimbang, bahwa ahli waris perempuan yang semula berkedudukansebagai dzawil furudh, tetapi karena ia mewarisi bersamasama dengan ahli warislakilaki, maka kedudukannya berubah menjadi ashabah bil ghair

kepada Bu Barkahdan Pak Sutrisno sebagaimana dalil gugatan Para Penggugatpada posita angka 2 akan Para Penggugat buktikan dipersidangan;e Tanggapan terhadap dalil eksepsi angka 3.2. jawabanTergugat :Bahwa sudah jelas pula status Para Penggugat pada positaangka 1 dan 5 in cisu sudah secara otomatis Pengadilan19akan menetapkan pembagian hak bagian warisnya denganmenilai bahwa Para Penggugat I, Il, dan III adalah tergolongpada Ashabah bi al nafsi, sedangkan Penggugat IV adalahtergolong pada Ashabah bil ghair

Bahwa fakta hukum pada jawaban angka 5 dalil Tergugatdalam konvensi, Tergugat telah membenarkan dalil posita angka 5gugatan Para Penggugat yaitu Para Penggugat adalah anakkandung dari Pak Bakri bin Chasani dengan Bu Kunariyah bintiWachid, sehingga implisit teroukti jika Para Penggugat adalah23sebagai ahli waris yang tergolong pada Ashabah bi al nafsi danAshabah bil ghair.

sebagai ahli waris almarhum Syamsu Udaya,mendapat bagian 42/96 (empat puluh dua per sembilan puluh enam) bagiandan dua orang anak perempuan kandung dari almarhum Syamsu Udayamendapatkan 32/96 (tiga puluh dua per sembilan puluh enam) bagian;jumlahnya 74/96 (tujuh puluh empat per sembilan puluh enam) bagian,sehingga masih tersisa 22/96 (dua puluh dua per sembilan puluh enam) bagianyang harus diserah kepada ashabah, in casu ashabah tersebut adalah semuasaudara almarhum Syamsu Udaya sebagai ashabah bil ghair

ternyata bahwakesembilan anak kandung pewaris tersebut tetap sebagaimuslim, dan baik secara sendiri sendiri maupun secaraberkelompok tidak pernah dihukum/dipidana karenaHal 52 dari 75 No. 147/Pdt.P/2011/PA.Mtpdipersalahkan sebagaimana dimaksud Pasal 173 KompilasiHukum Islam, maka berdasarkan ketentuan Pasal 174 ayat(1) (huruf) a dan ayat (2) Kompilasi Hukum Islamkesembilan anak kandung pewaris berhak memperoleh warisdari pewaris dan mereka mendapatkannya dalam kedudukansebagai ahli waris ashabah bil ghair

dengan yang lainsaling bersesuaian telah ternyata bahwa kedua anakkandung pewaris tersebut tetap sebagai muslim, dan baiksecara sendiri sendiri maupun secara berkelompok tidakpernah dihukum/dipidana karena dipersalahkan sebagaimanadimaksud Pasal 173 Kompilasi Hukum Islam, makaberdasarkan ketentuan Pasal 174 ayat (1) (huruf) a danayat (2) Kompilasi Hukum Islam kedua anak kandungpewaris tersebut berhak memperoleh waris dari pewarisdan mereka mendapatkannya dalam kedudukan sebagai ahliwaris ashabah bil ghair

Najuwah, Fairus, Sofia, Hilal, Habil, Ziad,Soraya, Humairah dan Sofiyan) mendapatkan 7/8 bagiansebagai ashabah bil ghair.

Darmansyah (istri)memperoleh 1/8 bagian, sedangkan dua anak kandung(Salsabila dan Irfan) mendapatkan 17/24 bagian sebagaiashabah bil ghair.

Pemohon Oktavera Sulistiana (anak perempuan) dan Hendrik Yunika (anaklakilaki) bersamasama menjadi ashabah bil ghair dan mendapat sisasebanyak 7/8 bagian dengan perbandingan dua bagian untuk anak lakilakidan satu bagian untuk anak perempuan dengan perincian:Halaman 15 dari 18Penetapan Nomor 0001/Pdt.P/2014/PA .BjbOktavera Sulistiana (anak perempuan) mendapat 1/3 x 7/8 bagian = 7/24bagian;Hendrik Yunika (anak lakilaki) mendapat 2/3 x 7/8 bagian = 14/24bagian.3.

Sanuddin terdiri dari Ashabul Furudh yakni isteri( Tergugat ) dan Ashobah Bil Ghair yakni 2 orang anak lakilaki dan 1 orang anakperempuan, maka asal masalah awalnya adalah angka 8 ( delapan ) sedangkan khususahli waris Ashobah Bil Ghair pembagiannya harus didasarkan pada ketentuan pasal176 Kompilasi Hukum Islam yaitu untuk anak lakilaki 2 (dua ) berbanding 1( satu )dengan anak perempuan Jo.

ayah mendapat bagian dari hartabersama dengan janda/istri/ibu 2 (setengah), kemudian istri yang meninggalmendapat (setengah) bagian, dan karena ia meninggal maka menjadiharta warisan, duda/suami/ayah masih mendapat % (seperempat) bagian,sesuai dengan ketentuan pasal 96 dan pasal 179 KHI, duda mendapatseparoh bagian, bila pewaris tidak meninggalkan anak, dan bila pewarismeninggalkan anak, maka duda mendapat seperempat bagian;Menimbang, bahwa anak lakilaki bersama anak perempuan menjadiashabah bil ghair

kerabatterdekat yang masih hidup adalah Para Pemohon yang merupakan saudarakandung dari almarhumah Nurmahilda;Bahwa berdasarkan ketentuan hukum waris Islam dalam Al Quran danKompilasi Hukum Islam sebagai tersebut di atas, jika seorang pewaris tidakmeninggalkan suami dan anak serta orang tua maupun kakek dan nenekdari pihak ayah sementara ia meninggalkan saudarasaudara kandung (lakilaki dan perempuan), maka saudarasaudara kandung tersebut menjadi ahliwaris dari pewaris sebagai ahli waris ashabah bi ghair

seperti menjual, dan atau mengalinkan kepada pihakketiga;e Bahwa selama ini Pemohon mengasuh anaknya bernama AuliaSalsabila dengan penuh kasih saying dan tidak pernah melakukankekerasan,Menimbang, bahwa Majelis juga mengutip Hadist Nabi yang diriwayatkanoleh Muaz bin Jabal yang artinya apabila Pewaris meninggalkan saudaraperempuan sekandung dan seorang anak perempuan, maka saudaraperempuan kandung mendapat sisa setelah dikurangi bagian seorang anakperempuan yaitu seperdua (1/2) sebagai asabah maal ghair

Menetapkan bagian ahli waris tersebut sebagai ashabah gil ghair yaitu anak lelaki mendapat 2 kali lipat bagian anak perempuan sebagai berikut:

4.1. H. Sugiri Effendy bin Acang, mendapat 2/9 (dua persembilan) bagian;

4.2. H. Endi Winata bin Acang, mendapat 2/9 (dua persembilan) bagian;

4.3. Ny. Endah binti Acang, mendapat 1/9 (satu persembilan) bagian;

4.4. Agus Mulyadi bin Acang, mendapat 2/9 (dua persembilan) bagian;

4.5.

berdasar ketentuan dalam QSAl Nisa ayat 11 dan 12 serta ketentuan dalam Pasal 171 huruf (c), 172, 174ayat 2, dan 194 KHI, ahli waris dari Tarmaji Antowijoyo adalah ParaPemohon yang merupakan saudara kandung dari pewaris sebagaimanatertuang secara lengkap dalam diktum penetapan ini; Bahwa mengenai bagian waris masingmasing dari Para Pemohon, olehkarena Para Pemohon merupakan saudara lakilaki kKandung dan saudaraperempuan kandung, maka Para Pemohon seluruhnya memeroleh ashabahdengan jalan ashabah bi ghair

No.141/Pdt.G/2016/PTA.MksMenimbang, bahwa obyek sengketa poin 5 berupa sawah seluas 71,79are sebagai harta bawaan dari almarhumah P.Bonga yang meninggal padatahun 2009, harta warisan ini dibagikan kepada ahli warisnya yaitu kepadasuami bernama P.Gaddong dan 6 orang anak, tiga orang anak lakilaki dan 3orang anak perempuan, sehingga bagian masingmasing adalah P.Gaddong(suami) mendapat % bagian dan 3 orang anak lakilaki sebagai asabah binafsihdan 3 orang anak perempuan sebagai ashobah maal ghair dengan