Ditemukan 308 data
14 — 2
KABUPATEN PADANGPARIAMAN; Bahwa selama pernikahan Pemohon dengan Pemohon Il belum pernahbercerai dan tetap beragama Islam;Menimbang, bahwa terhadap fakta 1 dan 2, maka untuk keabsahansuatu perkawinan dalam agama Islam harus terpenuhi rukun perkawinan.Adapun rukun perkawinan tersebut adalah sebagaimana dikemukakan oleh AhliFikih dari kalangan mazhab alSyafi'i dalam Kitab alFigh 'alaa alMadzaahib alArba'ah karangan Abd alRahman alJaziri terbitan Daar alFikri Beirut, Libanonjilid IV halaman 12, yang artiya
21 — 1
Yasir akan meminta uang dari terdakwa membayar kepada parapemain yang menang sebanyak 1 kali lipat, ada juga jenis pasangan besar kecilyang artinya jumlah ketiga mata dadu setelah dikocok oleh bandarnya jumlahsepuluh yang artiya kecil, dan kemudian jika jumlahnya ketiga mata dadu diatassepuluh berarti besar, dan kalau mata dadu sama semua maka itu arti samkuanyang berarti Bandar membayar 3 kali lipat dari tarunan para pemasang, dan adajuga namanya pasangan colok, dan jika tidak maka terdakwa Ill
Yasir akan meminta uang dari terdakwa membayar kepada parapemain yang menang sebanyak 1 kali lipat, ada juga jenis pasangan besar kecilyang artinya jumlah ketiga mata dadu setelah dikocok oleh bandarnya jumlahsepuluh yang artiya kecil, dan kemudian jika jumlahnya ketiga mata dadu diatassepuluh berarti besar, dan kalau mata dadu sama semua maka itu arti samkuanyang berarti Bandar membayar 3 kali lipat dari tarunan para pemasang, dan adajuga namanya pasangan colok, dan jika tidak maka terdakwa II mengambilHalaman
20 — 1
Adapun rukun perkawinan tersebutadalah sebagaimana dikemukakan oleh Ahli Fikih dari kalangan mazhab alHalaman 7 dari 10 Penetapan Nomor 0240/Pdt.P/2016/PA.Prm.Syafi'i dalam Kitab alFigh 'alaa alMadzaahib alArba'ah karangan Abd alRahman alJaziri terbitan Daar alFikri Beirut, Libanon jilid IV halaman 12yang artiya :Rukun nikah ada lima, yaitu; calon suami, calon istn, wali nikah, dua orangsaksi, dan ijab qabulMenimbang, bahwa suatu perkawinan dipandang sah apabilamemenuhi rukun dan syarat nikah yaitu
13 — 1
kesalahan dari salah satu pihak, tetapifakta kejadian kerukunan dan keharmonisan yang tidak mungkin lagi diharapkan dan jikadipaksakan untuk disatukan akan menimbulkan pengaruh yang tidak baik bagi kedua belahpihak dan anak keturunannya dimasamasa yang akan datang, terlebih karena keduanyasudah tidak menghendaki untuk bersatu;Menimbang, bahwa terhadap keinginan Pemohon Kompensi untuk menceraikanTermohon Konpensi tersebut Majelis Hakim mengutip firman Allah dalam surat Al Bagorahayat 227 yang berbunyi;Artiya
13 — 2
Adapun rukun perkawinan tersebutadalah sebagaimana dikemukakan oleh Ahli Fikin dari kalangan mazhab alSyafi'iHalaman7 dari10 PenetapanNomor0219/Padt.P/2016/PA.Prm.dalam Kitab alFigh 'alaa alMadzaahib alArba'ah karangan Abd alRahman alJaziri terbitan Daar alFikri Beirut, Libanon jilid IV halaman 12 yang artiya :Rukunnikah ada lima, yaitu; calon suami, calon istri, wali nikah, dua orang saksi,dan ijab gabulMenimbang, bahwa suatu perkawinan dipandang sah apabila memenuhi rukundan syarat nikah yaitu:
14 — 5
/Pdt.P/2018/PA WspHakim yang artiya: barang siapa yang mengetahui bahwa seorang perempuanitu sebagai istri seorang lakilaki maka dinyatakan sebagai suami istri selamatidak ada bukti yang menentukan lain.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, makaHakim berpendapat bahwa permohonan pengesahan perkawinan Pemohon dan Pemohon Il telah sesuai dengan maksud Pasal 7 angka 3 huruf (qd), (e)Kompilasi Hukum Islam karena itu beralasan hukum untuk dikabulkan danmenyatakan sah perkawinan Pemohon
15 — 10
mempertahankankemaslahatan.Menimbang, bahwa secara sosiokultural Pemohon dan Pemohon II telahhidup bersama, sementara itu. masyarakat sekitar telah mengakui bahwaPemohon dan Pemohon II adalah suami istri, karena perkawinan dilaksanakansecara Islam tanpa melanggar syarat dan rukun perkawinan, serta tidak ada oranglain yang merasa keberatan (istidzhar); hal ini telah sejalan dengan pendapatpakar Hukum Islam Syeh Abdul Wahhab Khalaf dalam kitab Ushulul Figh halaman930, yang kemudian diambil alin sebagai pertimbangan oleh Hakim yang artiya
25 — 10
bersama dalam kurun waktu yang cukup lama, bahkan sampai melahirkanketurunan, sementara itu masyarakat sekitar telah mengakui bahwa Pemohon dan Pemohon Il adalah suami istri, karena perkawinan dilaksanakan secara Islamtanopa melanggar syarat dan rukun perkawinan, serta tidak ada orang lain yangmerasa keberatan (istidzhar); hal ini telah sejalan dengan pendapat pakar HukumIslam Syeh Abdul Wahhab Khalaf dalam kitab Ushulul Figh halaman 930, yangkemudian diambil alin sebagai pertimbangan oleh Hakim yang artiya
22 — 8
bersama dalam kurun waktu yang cukup lama, bahkan sampai melahirkanketurunan, sementara itu masyarakat sekitar telah mengakui bahwa Pemohon dan Pemohon Il adalah suami istri, karena perkawinan dilaksanakan secara Islamtanopa melanggar syarat dan rukun perkawinan, serta tidak ada orang lain yangmerasa keberatan (istidzhar); hal ini telah sejalan dengan pendapat pakar HukumIslam Syeh Abdul Wahhab Khalaf dalam kitab Ushulul Figh halaman 930, yangkemudian diambil alin sebagai pertimbangan oleh Hakim yang artiya
16 — 1
dikaruniaianak 03 (tiga) orang; Bahwa selama pernikahan Pemohon dengan Pemohon II belum pernahbercerai dan tetap beragama Islam;Menimbang, bahwa terhadap fakta 1 dan 2, maka untuk keabsahansuatu perkawinan dalam agama Islam harus terpenuhi rukun perkawinan.Adapun rukun perkawinan tersebut adalah sebagaimana dikemukakan oleh AhliFikih dari kalangan mazhab alSyafi'i dalam Kitab alFigh 'alaa alMadzaahib alArba'ah karangan Abd alRahman alJaziri terbitan Daar alFikri Beirut, Libanonjilid IV halaman 12, yang artiya
19 — 9
bersama dalam kurun wakiu yang cukup lama, bahkan sampai melahirkanketurunan, sementara itu masyarakat sekitar telah mengakui bahwa Pemohon dan Pemohon Il adalah suami istri, karena perkawinan dilaksanakan secara Islamtanoa melanggar syarat dan rukun perkawinan, serta tidak ada orang lain yangmerasa keberatan (istidzhar); hal ini telah sejalan dengan pendapat pakar HukumIslam Syeh Abdul Wahhab Khalaf dalam kitab Ushulul Figh halaman 930, yangkemudian diambil alin sebagai pertimbangan oleh Hakim yang artiya
21 — 7
bersama dalam kurun waktu yang cukup lama, bahkan sampai melahirkanketurunan, sementara itu masyarakat sekitar telah mengakui bahwa Pemohon dan Pemohon Il adalah suami istri, karena perkawinan dilaksanakan secara Islamtanopa melanggar syarat dan rukun perkawinan, serta tidak ada orang lain yangmerasa keberatan (istidzhar); hal ini telah sejalan dengan pendapat pakar HukumIslam Syeh Abdul Wahhab Khalaf dalam kitab Ushulul Figh halaman 930, yangkemudian diambil alin sebagai pertimbangan oleh Hakim yang artiya
21 — 9
/Pdt.P/2017/PA Wspkemudian diambil alih sebagai pertimbangan oleh Hakim yang artiya: barangsiapa yang mengetahui bahwa seorang perempuan itu sebagai istri seorang lakilaki maka dinyatakan sebagai suami istri selama tidak ada bukti yang menentukanlain.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, makaHakim berpendapat bahwa permohonan pengesahan perkawinan Pemohon danPemohon Il telah sesuai dengan maksud Pasal 7 angka 3 huruf (d), (e)Kompilasi Hukum Islam karena itu beralasan hukum untuk
15 — 9
bersama dalam kurun waktu yang cukup lama, bahkan sampai melahirkanketurunan, sementara itu masyarakat sekitar telah mengakui bahwa Pemohon dan Pemohon II adalah suami istri, karena perkawinan dilaksanakan secara Islamtanpa melanggar syarat dan rukun perkawinan, serta tidak ada orang lain yangmerasa keberatan (istidzhar); hal ini telah sejalan dengan pendapat pakar HukumIslam Syeh Abdul Wahhab Khalaf dalam kitab Ushulul Figh halaman 930, yangkemudian diambil alih sebagai pertimbangan oleh Hakim yang artiya
14 — 8
bersama dalam kurun waktu yang cukup lama, bahkan sampai melahirkanketurunan, sementara itu masyarakat sekitar telah mengakui bahwa Pemohon dan Pemohon II adalah suami istri, karena perkawinan dilaksanakan secara Islamtanpa melanggar syarat dan rukun perkawinan, serta tidak ada orang lain yangmerasa keberatan (istidzhar); hal ini telah sejalan dengan pendapat pakar HukumIslam Syeh Abdul Wahhab Khalaf dalam kitab Ushulul Fiqh halaman 930, yangkemudian diambil alih sebagai pertimbangan oleh Hakim yang artiya
14 — 7
bersama dalam kurun waktu yang cukup lama, bahkan sampai melahirkanketurunan, sementara itu masyarakat sekitar telah mengakui bahwa Pemohon dan Pemohon II adalah suami istri, karena perkawinan dilaksanakan secara Islamtanpa melanggar syarat dan rukun perkawinan, serta tidak ada orang lain yangmerasa keberatan (istidzhar); hal ini telah sejalan dengan pendapat pakar HukumIslam Syeh Abdul Wahhab Khalaf dalam kitab Ushulul Figh halaman 930, yangkemudian diambil alin sebagai pertimbangan oleh Hakim yang artiya
14 — 4
/Pdt.P/2018/PA WspHakim yang artiya: barang siapa yang mengetahui bahwa seorang perempuanitu sebagai istri seorang lakilaki maka dinyatakan sebagai suami istri selamatidak ada bukti yang menentukan lain.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, makaHakim berpendapat bahwa permohonan pengesahan perkawinan Pemohon dan Pemohon Il telah sesuai dengan maksud Pasal 7 angka 3 huruf (qd), (e)Kompilasi Hukum Islam karena itu beralasan hukum untuk dikabulkan danmenyatakan sah perkawinan Pemohon
17 — 1
Adapun rukun perkawinan tersebut adalahsebagaimana dikemukakan oleh Ahli Fikih dari kalangan mazhab alSyafi'i dalam KitabalFiqh alaa alMadzaahib alArba'ah karangan Abd alRahman alJaziri terbitan DaaralFikri Beirut, Libanon jilid 1V halaman 12, yang artiya sebagai berikut:Rukun nikah ada lima, yaitu; calon suami, calon istri, wali nikah, dua orangsaksi, dan ijab qabulMenimbang, bahwa berdasarkan fakta pernikahan Pemohon denganPemohon II diatas, dinubungkan dengan pertimbangan tentang rukun nikah yang
18 — 1
Adapun rukun perkawinan tersebut adalahsebagaimana dikemukakan oleh Ahli Fikin dari kalangan mazhab alSyafi'i dalamKitab alFigh alaa alMadzaahib alArbaah karangan Abd alRahman alJaziriterbitan Daar alFikri Beirut, Libanon jilid IV halaman 12, yang artiya sebagaiberikut:Halaman 8 dari 11 Penetapan Nomor 0055/Padt.P/2016/PA.Prm.Rukunnikah ada lima, yaitu; calon suami, calon istri, wali nikah, dua orang saksi,dan ijab qabulMenimbang, bahwa suatu perkawinan dipandang sah apabila memenuhirukun dan syarat
16 — 7
bersama dalam kurun waktu yang cukup lama, bahkan sampai melahirkanketurunan, sementara itu masyarakat sekitar telah mengakui bahwa Pemohon dan Pemohon II adalah suami istri, karena perkawinan dilaksanakan secara Islamtanpa melanggar syarat dan rukun perkawinan, serta tidak ada orang lain yangmerasa keberatan (istidzhar); hal ini telah sejalan dengan pendapat pakar HukumIslam Syeh Abdul Wahhab Khalaf dalam kitab Ushulul Figh halaman 930, yangkemudian diambil alih sebagai pertimbangan oleh Hakim yang artiya