Ditemukan 378 data
15 — 12
Pemohon dengan Pemohon II benar telah dilaksanakan diKecamatan Rumbia, Kabupaten Buton( sekarang Kecamatan Rumbia,Kabupaten Bombana), sesuai dengan Syariat Islam, dimana di dalamnya adawali nikah, saksi nikah dan ada mahar ( maskawin ) berupa uang 88 real ;Menimbang, bahwa perkawinan Pemohon I dengan Pemohon Iltersebuttelah nyata dilaksanakan sesuai dengan hukum agama yang dianut yaituagama Islam dan telah memenuhi rukun dan syarat syarat perkawinan dankepada keduanya tidak terdapat adanya halangan/arangan
17 — 8
dalam Pasal 4 Kompilasi Hukum Islam menyebutkan bahwaperkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut Hukum Islam sesuai Pasal2 ayat (1) Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, melihatkorelasi Pasalpasal tersebut, dapat diartikan bahwa Perkawinan yang sahmenurut agama berarti sah menurut peraturan perundangundangan ;Menimbang, bahwa untuk menentukan sah atau tidaknya pernikahanPara Pemohon, Hakim akan menilai apakah pernikahan tersebut telahmemenuhi rukun dan syarat pernikahan serta /arangan
21 — 3
maupun materiil maka keterangan saksisaksi tersebut dapatdipertimbangkan;Menimbang, bahwa berdasarkan keteranganketerangan serta buktibukti yang diajukan oleh Pemohon, Majelis Hakim menemukan fakta dipersidangan bahwa anak Pemohon dengan calon isterinya sudah saling kenal,saling mencintai, sudah bergaul akrab (berpacaran), bahkan calon istrisekarang telah hamil 2 bulan, dan telah sama sama bersepakat untuk menikah,berani bertanggung jawab dalam rumah tangga dan di antara mereka tidak adahalangan/arangan
10 — 0
bahwa status Pemohon dan Pemohon Il telah diakui danterdaftar secara resmi kependudukannya sebagai suami isteri dan telahdikaruniai dua orang anak, sebagaimana bukti P.2 dan P.4 serta keduanyatidak pernah bercerai dan tetap beragama Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.3 terbukti pada tanggal 09Maret 1999 telah terjadi perceraian antara Pemohon dengan suamiterdahulunya yang bernama Sodi bin Dulaman, sehingga benar Pemohon berstatus sebagai janda cerai hidup dan karenanya tidak adahalangan/arangan
15 — 0
,ahwa antara pemohon I dan pemohon IT tidak ada /Arangan rnPnurut peraturanperundarg.undangan maupun hokum gyael untuk melaksanakan pernikahan dansejak melaksanakan perkawinan hingga sekarang tidak pernah berrerai8. Bahwa pemoh.on. I dan pemohon II bersadia untuk rnernbayar tlaya perkaraini;Berdsarkan ha!
37 — 3
No 677 /Pdt.P/2016/PA.Sby Bahwa anak Pemohon dengan calon suaminya tidak ada halangan/arangan kawin sebagaimana telah ditentukan oleh Syari sertaperundanganundangan yang berlaku, kecuali anak Pemohon baruberumur 16 tahun, 10 bulan; Bahwa, calon suami adik Pemohon sudah bekerja Swasta denganpenghasilan 1.200.000 per bulan;2.
13 — 0
pernikahan Pemohon danPemohon Il;d. bahwa pelaksanaan pernikahan di rumah Pemohon Il dengan waliorangtua Pemohon Il yang bernama XXX (Ayah kandung Pemohon Il)disaksikan oleh 2 orang saksi bernama XXX dengan mahar berupauang sebesar Rp. 50.000, (lima puluh ribu rupiah) dibayar tunai;e. bahwa terjadi ijab oleh orangtua Pemohon Il bapak XXX (Ayahkandung Pemohon Il) dan kabul diucapkan oleh Pemohon ;f. bahwa pada waktu menikah Pemohon dan Pemohon Il tidak adahubungan muhrim/sesusuan ataupun halangan/arangan
42 — 17
berstatus perawan dalam usia 29 tahun:= Bahwa antara Pemohon dan Pemohon II tidak memiliki hubungan darahdan tidak sesusuan dan atau tidak memiliki hubungan yang dapat menjadipenghalang/arangan menikah ;Him. 3 dari 10 him.
11 — 6
Pasal 4 Kompilasi Hukum Islammenyebutkan bahwa perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurutHukum Islam sesuai Pasal 2 ayat (1) Undangundang Nomor 1 Tahun 1974tentang Perkawinan, melihat korelasi Pasalpasal tersebut, dapat diartikanbahwa Perkawinan yang sah menurut agama berarti sah menurutperaturan perundangundangan ;Menimbang, bahwa untuk menentukan sah atau tidaknya pernikahanPara Pemohon, Majelis Hakim akan menilai apakah pernikahan tersebut telahmemenuhi rukun dan syarat pernikahan serta /arangan
10 — 8
dalam Pasal 4 Kompilasi Hukum Islam menyebutkanbahwa perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut Hukum Islamsesuail Pasal 2 ayat (1) Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 tentangPerkawinan, melihat korelasi Pasalpasal tersebut, dapat diartikan bahwaPerkawinan yang sah menurut agama berarti sah menurut peraturanperundangundangan ;Menimbang, bahwa untuk menentukan sah atau tidaknya pernikahanPara Pemohon, Hakim akan menilai apakah pernikahan tersebut telahmemenuhi rukun dan syarat pernikahan serta /arangan
11 — 7
dalam Pasal 4 Kompilasi Hukum Islam menyebutkanbahwa perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut Hukum Islamsesuail Pasal 2 ayat (1) Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 tentangPerkawinan, melihat korelasi Pasalpasal tersebut, dapat diartikan bahwaPerkawinan yang sah menurut agama berarti sah menurut peraturanperundangundangan ;Menimbang, bahwa untuk menentukan sah atau tidaknya pernikahanPara Pemohon, Hakim akan menilai apakah pernikahan tersebut telahmemenuhi rukun dan syarat pernikahan serta /arangan
17 — 11
dalam Pasal 4 Kompilasi Hukum Islam menyebutkan bahwaperkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut Hukum Islam sesuai Pasal2 ayat (1) Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, melihatkorelasi Pasalpasal tersebut, dapat diartikan bahwa Perkawinan yang sahmenurut agama berarti sah menurut peraturan perundangundangan ;Menimbang, bahwa untuk menentukan sah atau tidaknya pernikahanPara Pemohon, Hakim akan menilai apakah pernikahan tersebut telahmemenuhi rukun dan syarat pernikahan serta /arangan
24 — 14
Halangan/arangan untuk sementara waktu (mahram muaqqgat / mahramghairu muabbad), antara lain karena seorang perempuan masih terikatperkawinan dengan lakilaki lain, masih terikat iddah lakilaki lain, ataukarena poligami terbatas bagi lakilaki.2.
31 — 7
mengajukan pengesahan nikah karena belummempunyai Buku Nikah dan selama ini pernikahannya belum pernah terdaftar diKUA setempat;Menimbang, bahwa dari fakta tersebut di atas ternyata perkawinan Pemohon dengan Pemohon Il terjadi pada tanggal 01 Desember 1971 dengan demikianperkawinan tersebut terjadi setelah adanya adanya UndangUndang Nomor 1 Tahun1974 tentang perkawinan, dan perkawinan Pemohon dan Pemohon II dilaksanakantelah memenuhi ketentuan rukun dansyarat perkawinan serta tidak adahalangan/arangan
9 — 7
dalam Pasal 4 Kompilasi Hukum Islam menyebutkan bahwaperkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut Hukum Islam sesuai Pasal2 ayat (1) Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, melihatkorelasi Pasalpasal tersebut, dapat diartikan bahwa Perkawinan yang sahmenurut agama berarti sah menurut peraturan perundangundangan ;Menimbang, bahwa untuk menentukan sah atau tidaknya pernikahanPara Pemohon, Hakim akan menilai apakah pernikahan tersebut telahmemenuhi rukun dan syarat pernikahan serta /arangan
WENLY NABABAN
Terdakwa:
PITAO NABABAN
80 — 21
sebagai berikut :Nama : Pitao Nababan Alias Oppung Soaloon;Tempat Lahir : Silobulobu;Umur/Tanggal lahir : 75 Tahun/ 26 Mei 1945;Jenis kelamin : Lakilaki;Kebangsaan : Indonesia;Tempat tinggal : Dusun Silobulobu, Desa Sipultak, Kecamatan Pagaran,Kabupaten Tapanuli Utara;Agama : Kristen Protestan;Pekerjaan : Petani;Setelah dipersilahkan Hakim, Penyidik membacakan Laporan PolisiNomor:LP/13/IV/2020/SU/RES TAPUT/SBBR tertanggal 3 April 2020 yang padapokoknya Terdakwa didakwa melakukan tindak pidana /arangan
12 — 8
Putusan No.55/Pdt.G/2019/PA.Sub pisah tempat tinggal Tergugat tidak pernahppada Penggugat;keluarga telah berusaha mendamaikanugat, namun tidak berhasil;arangan saksisaksi tersebut di atas,Pnyampaikan kesimpulan secara lisan, yangpendiriannya untuk bercerai dengan Tergugat;at menyatakan tidak akan menyampaikan sesuatuanjutnya mohon putusan;Ya selanjutnya untuk singkatnya uraian putusan ini, makasemua hal yang termuat dalam berita acara sidang ini merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari putusan
63 — 21
Bahwa, pada saat pernikahan tersebut Pemohon berstatus jejaka dalam usia 20 tahun, sedangkan Pemohon II berstatus perawan dalam usia 19 tahun, telah memenuhi syaratsyarat pernikahan dan para Pemohon juga tidak mempunyai hubungan nasab (mahram) atau karena hubungan perkawinan (musahharah) atau persusuan (radhaah) serta tidak ada halangan atau arangan untuk melakukan pernikahan menurut hukum Islam yang berlaku;3.
49 — 3
Pasal 4 Kompilasi Hukum Islam.Menimbang, bahwa pernikahan yang terjadi antara Pemohon Idan Pemohon II tidak ada penghalang atau larangan pernikahansebagaimana yang dimaksud dalam pasal 8 UndangUndang Nomor 1Tahun 1974 jo pasal 70 huruf (d) Kompilasi Hukum Islam.Menimbang, bahwa karena pernikahan Pemohon I dan PemohonIT telah memenuhi rukun dan syarat pernikahan, tidak melanggarketentuan mengenai halangan/arangan pernikahan, dan permohonanpengesahannya diajukan untuk maksud memenuhi persyaratan mengurusakta
18 — 1
keterangan tersebut telah memenuhisyarat formil maupun materiil maka keterangan saksisaksi tersebut dapatdipertimbangkan;Menimbang, bahwa berdasarkan keteranganketerangan serta buktibuktiyang diajukan oleh Pemohon, Majelis Hakim menemukan fakta di persidanganbahwa anak para Pemohon dengan calon isterinya sudah saling kenal, salingmencintai, sudah bergaul akrab (berpacaran), dan telah sama sama bersepakatuntuk menikah, berani bertanggung jawab dalam rumah tangga dan di antaramereka tidak ada halangan/arangan