Ditemukan 27540 data
14 — 4
tangga Penggugat dan Tergugat telahpecah (marriage breakdown), sehingga sangat sulit dirukunkan kembali.Menimbang, bahwa berdasarkan asas kemudharatan harus dihindari,maka mengakhiri sengketa rumah tangga antara Penggugat dengan Tergugatdengan cara memutus tali perkawinan melalui perceraian merupakan alternatifterbaik dan memberikan kepastian hukum bagi Penggugat untuk melanjutkandan mengusahakan kehidupan yang lebih berkualitas baik dari segi fisik, psikismaupun sosial dan justru akan menimbulkan mudarat
6 — 3
Iniadalah aniaya yang bertentangan dengan semangat keadilan;Menimbang bahwa berdasarkan pada faktafakta tersebut dan dariapa yang telah dipertimbangkan di atas, pengadilan berpendapat bahwaketidakharmonisan dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon benarbenar telah memuncak, sehingga tidak ada harapan lagi bagi keduanyaPutusan No. 1483/Pdt.G/2017/PA Mks hal 9 dari 12 hal.untuk dapat didamaikan dan dipersatukan sebagai suami istri, keadaantersebut jika tetap dipertahankan hanya akan membawa mudarat
10 — 5
lebin besar kemudharatannyadibanding kebaikannya, karena di antara Penggugat dengan Tergugat sudahtidak ada lagi rasa saling cinta mencintal, sehingga kalaupun Penggugat danTergugat tetap dipaksa melanjutkan hubungan rumah tangga tentu rumahtangga mereka menjadi rumah tangga yang hampa, tanpa rasa saling sayangdan mencintai;Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim mengemukakan sebuahdalil syari berupa Hadis Nabi Muhammad Saw yang berbunyi sebagai berikut:yl og joArtinya: Janganiah kamu berbuat mudarat
14 — 3
Putusan Nomor 0251/Pdt.G/2017/PA.Bknberpisah selama 3 tahun 6 bulan dan selama jangka waktu tersebut masingmasing tidak lagi menjalankan kewajibannya sebagai suami istri dan pulaterhadap Penggugat dan Tergugat telan dupayakan perdamaian, tetapi tidakberhasil;Menimbang bahwa Majelis berpendapat bahwa mempertahankanperkawinan Penggugat dan Tergugat dalam keadaan seperti tersebut di atasakan lebin banyak mudarat dari pada manfaatnya.
18 — 3
Mada Hurriyah AzZaujain, Fi AthTholaq, Hal. 83.Menimbang, bahwa berdasarkan asas kemudharatan harus dihindari, makamengakhiri sengketa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat dengan caramemutus tali perkawinan melalui perceraian merupakan alternatif terbaik danmemberikan kepastian hukum bagi Penggugat untuk melanjutkan danHalaman 9 dari 13 Putusan No. 2030/Pdt.G/2019/PA.Bks.mengusahakan kehidupan yang lebih berkualitas baik dari segi fisik, psikis maupunsosial dan justru akan menimbulkan mudarat apabila
10 — 0
Mada Hurriyah AzZayain, Fi AthTholaq, Hal. 83.Menimbang, bahwa berdasarkan asas kemudharatan harus dihindari, makamengakhiri sengketa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat dengan caramemutus tali perkawinan melalui perceraian merupakan alternatif terbaik danmemberikan kepastian hukum bagi Penggugat untuk melanjutkan danmengusahakan kehidupan yang lebih berkualitas baik dari segi fisik, psikis maupunsosial dan justru akan menimbulkan mudarat apabila Majelis Hakim memaksakanPenggugat untuk mempertahankan
44 — 13
sudah tidak berhasil menasihati Penggugatagar tetap sabar menunggu Tergugat, maka Majelis berkesimpulan, bahwarumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah pecah (marriage breakdown) dansulit untuk dipertahankan;Menimbang, bahwa apabila kedua belah pihak suamiisteri, dan atausalah satu pihak (Suami atau Isteri) Sudah tidak mencintai pasangannya, karenasudah tidak mau tinggal serumah lagi, maka mempertahankan rumah tanggayang sudah seperti itu tidak ada manfaatnya, bahkan sebaliknya akanmenimbulkan mudarat
11 — 4
Mada Hurriyah AzZayain, Fi AthTholaq, Hal. 83.Menimbang, bahwa berdasarkan asas kemudharatan harus dihindari, makamengakhiri sengketa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat dengan caramemutus tali perkawinan melalui perceraian merupakan alternatif terbaik danmemberikan kepastian hukum bagi Penggugat untuk melanjutkan danmengusahakan kehidupan yang lebih berkualitas baik dari segi fisik, psikis maupunsosial dan justru akan menimbulkan mudarat apabila Majelis Hakim memaksakanPenggugat untuk mempertahankan
Siti Rokayah binti Wiharto
Tergugat:
Riefky Julfikar bin Rusu Effendy
21 — 0
Hakim menemukan fakta hukum bahwa antara Penggugat danTergugat telah pisah tempat tinggal selama 3 (tiga) tahun berturutturut karenatergugat pergi meninggalkan Penggugat tanpa ada kebar beritanya sehinggatidak diketahui alamat Tergugat yang pasti di Wilayah Indonesia, dengan tidakbersatunya Penggugat dan Tergugat sampai sekarang sudah tiga tahunberturutturut, hal tersebut telah menunjukkan bahwa rumahtanggaPenggugat dan Tergugat telah pecah dan tidak mungkin untuk bersatu lagikarena lebih besar mudarat
24 — 22
bahwa dengan demikain tujuan perkawinan sebagaimanayang diisyaratkan Firman Allah dalam surah ArRum ayat 21 dan ketentuanPasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974, jo Pasal 3 Kompilasi HukumIslam tidak mungkin terwujud dalam kehidupan rumah tangga Pemohon danTermohon;Menimbang, bahwa tidak mungkin secara hukum untuk memaksakanPemohon kembali rukun lagi dengan Termohon, dan apabila dipaksakan untukrukun justru akan menimbulkan halhal yang tidak sesuai dengan tujuanperkawinan, dan akan mendatangkan mudarat
20 — 2
) dan mempertahankanperkawinan seperti itu tidak membawa maslahat bahkan mungkinmelahirkan mudharat yang Ilebih besar bagi pemohon dantermohon.Menimbang, bahwa dari pertimbangan tersebut, pengadilanberkesimpulan bahwa rumah tangga pemohon dan termohon telahberada pada tingkat pecahnya perkawinan (broken marriage)keduanya sudah sangat sulit untuk hidup rukun lagi sebagaisuami isteri, sehingga rumah tangga keduanya sangat sulitpula untuk dipertahankan dan jika tetap dipertahankan dapatmenimbulkan mudarat
7 — 6
antara salah seorang pasangansuami isteri; Menimbang pula, bahwa makna yang paling hakiki dalam suatuikatan perkawinan sebagaimana tersebut di dalam Pasal 3 Kompilasi HukumIslam ialah terwujudnya kehidupan rumah tangga yang sakinah (ketenangandan kedamaian bersama), mawaddah dan rahmah (kasih sayang secara timbalbalik), manakala keadaan tersebut sudah tidak bisa terwujud, bahkan yangterjadi adalah sebaliknya, maka menurut asas kemaslahatan, lebih baik terjadiperceraian, karena yang demikian itu mudarat
14 — 3
Lo(Terhadap sesuatu hal yang padanya ada mudarat dan manfaat, makalebih utama (lebih bijak) jika sesuatu hal itu ditinggalkan saja denganpertimbangan untuk menghindari kemudaratan daripada mengambilnyadengan dasar pertimbangan untuk memperoleh manfaat.
16 — 3
Mada Hurriyah AzZaujain, Fi AthTholaq, Hal. 83.Menimbang, bahwa berdasarkan asas kemudharatan harus dihindari, makamengakhiri sengketa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat dengan caramemutus tali perkawinan melalui perceraian merupakan alternatif terbaik danmemberikan kepastian hukum bagi Penggugat untuk melanjutkan danmengusahakan kehidupan yang lebih berkualitas baik dari segi fisik, psikis maupunsosial dan justru akan menimbulkan mudarat apabila Majelis Hakim memaksakanPenggugat untuk mempertahankan
10 — 8
sehingga perkawinan yang seperti ini dapat dikatakan tidak utuhlagi dan sudah rapuh;Menimbang, bahwa tentang masalah apa dan siapa yang menjadipenyebab timbulnya pertengkaran tersebut tidaklah patut dibebankan padasalah satu pihak yang tidak perlu di cari cari Siapa yang bersalah, karena haltersebut justeru akan menimbulkan dampak yang tidak baik terhadap keduabelah pihak dan keturunan mereka dikemudian hari;Menimbang, bahwa rumah tangga yang demikian jika dibiarkan terusmenerus akan menimbulkan mudarat
15 — 1
sangat sulit untuk dirukunkan kemballidan dengan demikian mengakhiri perselisihan dalam rumah tangga Pemohondan Termohon dengan cara memutus tali perkawinan melalui perceraianmerupakan alternatif terbaik dan memberikan kepastian hukum bagi keduanyauntuk melanjutkan kehidupan yang lebih berkualitas, baik dari segi fisik, psikismaupun sosial dan memaksakan salah satu pihak untuk mempertahankanrumah tangga yang sudah tidak memberikan sakinah dan tidak ada lagimawaddah dan rahmah justru akan menimbulkan mudarat
21 — 2
di atas, maka MajelisHakim berkesimpulan bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat benarbenar sudah tidak harmonis, dan sudah tidak mungkin lagi untuk dirukunkandalam suatu rumah tangga karena pertengkaran demi pertengkaran antaraPenggugat dan Tergugat telah terjadi sedemikian rupa dan terus menerusyang kemudian berujung dengan pisah tempat tinggal/ranjang, meskipun telahdidamaikan, namun tidak berhasil dan apabila rumah tangga yang semacam initetap dipertahankan maka dikhawatirkan menimbulkan mudarat
12 — 3
Mada Hurriyah AzZayain, Fi AthTholaq, Hal. 83.Menimbang, bahwa berdasarkan asas kemudharatan harus dihindari,maka mengakhiri sengketa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat dengancara memutus tali perkawinan melalui perceraian merupakan alternatif terbaikdan memberikan kepastian hukum bagi Penggugat untuk melanjutkan danmengusahakan kehidupan yang lebih berkualitas baik dari segi fisik, psikismaupun sosial dan justru akan menimbulkan mudarat apabila Majelis Hakimmemaksakan Penggugat untuk mempertahankan
11 — 0
Mada Hurriyah AzZayain, Fi AthTholaq, Hal. 83.Halaman 8 dari 12 halaman, Putusan Nomor: 2555/Pdt.G/2017/PA.Bks.Menimbang, bahwa berdasarkan asas kemudharatan harus dihindari,maka mengakhiri sengketa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat dengancara memutus tali perkawinan melalui perceraian merupakan alternatif terbaikdan memberikan kepastian hukum bagi Penggugat untuk melanjutkan danmengusahakan kehidupan yang lebih berkualitas baik dari segi fisik, psikismaupun sosial dan justru akan menimbulkan mudarat
34 — 14
Ikatan perkawinanPenggugat dengan Tergugat sudah tidak bisa dipertahankan lagi karenamempertahankan suatu ikatan perkawinan yang telah rapuh seperti itu tidakakan membawa maslahat, bahkan menyebabkan mudarat yang lebih besar bagikedua belah pihak;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas,maka alasan gugatan Penggugat telah terbukti dan telah memenuhi unsurunsur yang terkandung dalam Pasal 39 (2) UndangUndang Nomor 1 tahun1974 jo Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerinah Nomor 9 tahun