Ditemukan 6199 data
18 — 1
Sayahanya menjalankan tahapantahapan yang harus saya lakukan bukanberdasarkan amarah, nafsu atau isi kepala saya tapi berdasarkan tuntunanagama yang saya anut yaitu Islam;Dalam kitab nikah bab nusyuz (durhaka) disebutkan bahwa Apabila istrimenentang kehendak suami dengan tidak ada alasan yang diterimamenurut hukum syara tindakan itu dipandang durhaka.
Dengan tindakan tersebut status istrimenjadi istri durhaka. Akibat kedurhakaan ini maka hilanglah hak istrimenerima belanja, pakaian dan pembagian waktu yang artinya denganadanya istri durhaka maka ketiga perkara tersebut menjadi tidak wajib atassuami dan si istri tidak berhak untuk menuntutnya.
25 — 2
Termohon pada halaman 2(dua), kalau Pemohon telah mengada ada demi memuluskan kelakuan Pemohon yangtidak bertanggung jawab kepada Termohon, oleh karena itu Pemohon sampaikan sekalilagi kalau Pemohon sebagai seorang suami secara tidak langsung telah diusir olehTermohon tanpa adanya alasan/ kesalahan yang jelas, dan tindakan Termohon seperti itutermasuk tergolong istri yang NUSYUZ, (AlFithrah, 2000), juz IV, halaman 106,mendefinisikan nusyuz artinya berikut:Nusyuznya seorang perempuan ialah sikap durhaka
memberi nafkah sejaksidang pertama tertanggal 06 Oktober 2020, dan Tergugat Rekonvensi mengajukanPermohonan Cerai Talak terhadap Penggugat Rekonvensi dikarenakan TergugatRekonvensi telah diusir oleh Penggugat Rekonvensi dari rumah kediaman bersama padasaat Tergugat Rekonvensi sedang mencari Nafkah, dan Tergugat Rekonvensi sendirisangat mengehendaki dengan adanya perceraian, sehingga tindakan PenggugatRekonvensi yang seperti itu tergolong sebagai istri yang Nusyuz (melakukan halhalyang dianggap durhaka
menunggugiliran kerja dalam 1 (satu) minggu hanya berangkat 2 (dua) kali, dan penghasilanTergugat Rekonvensi saat ini dalam 1 (satu) bulan terkadang bisa mendapatkan senilaiRp : 1000.000 (satu juta rupiah) dan terkadang juga dibawah itu, dan sekali lagi TergugatHalaman 9 dari 36 putusan NomorKonvensi tegaskan kalau Penggugat Rekonvensi termasuk tergolong istri yang NUSYUZ,(AlFithrah, 2000), juz IV, halaman 106, mendefinisikan nusyuz artinya sebagai berikut:Nusyuznya seorang perempuan ialah sikap durhaka
diatas sangatlah tidak masuk akal sekali, dan sedangkan penghasilan TergugatRekonvensi sudah disampaikan sebelumnya, sedangkan Perceraian ini memang atasdasar dan kehendak Penggugat Rekonvensi, yang mana selama ini PenggugatRekonvensi sudah sangat berani dan menentang perintah Tergugat Rekonvensi, danPenggugat Rekonvensi adalah termasuk istri yang Nusyuz.Istri yang dalam talak raji ini tetap mendapatkan nafkah darimantan suaminya, baik tempat tinggal, pakaian dan uang belanjatetapi bagi istri yang durhaka
memberi nafkah sejak sidang pertama tertanggal 06Oktober 2020, dan Tergugat Rekonvensi mengajukan Permohonan Cerai Talakterhadap Penggugat Rekonvensi dikarenakan Tergugat Rekonvensi telah diusiroleh Penggugat Rekonvensi dari rumah kediaman bersama pada saat TergugatRekonvensi sedang mencari Nafkah, dan Tergugat Rekonvensi sendiri sangatmengehendaki dengan adanya perceraian, sehingga tindakan PenggugatRekonvensi yang seperti itu tergolong sebagai istri yang Nusyuz (melakukan halhal yang dianggap durhaka
11 — 2
Bahwa puncak pertengkaran adalah karena Termohon telahmenelantarkan Pemohon dan telah menjual semua barang barangJualan dan membawa uangnya dan Termohon Dapat Digolongkansebagai Isteri Durhaka ;7. Bahwa sekarang ini Pemohon dan Termohon telah berpisah rumahkarena Termohon telah meninggalkan tempat kediaman bersama diKOTA PRABUMULIH SUMATERA SELATAN dan pergi ke rumahOrang tuanya atau keluarganya di KABUPATEN SOLOK SUMATERABARAT;Halaman? dari 19 halaman Putusan Nomor 0180/Pat.G/2013/PA.
Bahwa mengenai permohonan Pemohon poin 7, memang Termohonpergi dari tempat kediaman bersama, bukan karena durhaka tetapikarena Termohon diusir oleh Pemohon yang akhirnya Termohon pergike rumah orang tua Termohon ke KABUPATEN SOLOK;Dalam RekonpensiBahwa, Termohon dalam konpensi selanjutnya dalam rekonpensidisebut sebagai Penggugat seiring dengan jawabannya mengajukan gugatbalik (rekonpensi) terhadap Pemohon dalam konpensi selanjutnya dalamHalaman4 dari 19 halaman Putusan Nomor 0180/Pat.G/2013/PA.
bernama ANAK PEMOHON DENGAN TERMOHONlahir tanggal 23 September 2011 sebesar Rp. 300.000., (tiga ratusribu rupiah) setiap bulannya sampai anak tersebut dewasa danmandiri;Menimbang, bahwa atas tuntutan Penggugat tersebut, Majelismenyarankan agar diselesaikan secara kekeluargaan, tetapi tidak berhasil;Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan gugatan Penggugatsecara materil, terlebin dahulu majelis perlu untuk mempertimbangkanapakah Penggugat sebagai isteri yang diceraikan termasuk isteri yangnusyuz (durhaka
Sik180/Pdt.G/2013/PA.SIkMenimbang, bahwa dari jawaban Tergugat dan dua orang saksi yangdiajukan oleh Tergugat sebagaimana yang tersebut dalam pertimbangankonpensi, tidak ada saksi yang mengetahui sama sekali bahwa Penggugattelah berbuat nusyuz atau durhaka terhadap Tergugat, meskipun Tergugatmenyatakan bahwa Penggugat pergi dari kediaman bersama dan telahmenelantarkan Tergugat namun pernyataan tersebut dibantah olehPenggugat dengan alasan bahwa Tergugatlah yang terlebin dahulumeninggalkan Penggugat
78 — 32
Bahwa oleh karena Termohon sering membangkang terhadapPemohon maka Pengadilan Agama juga menetapkan Termohonsebagai istri yang durhaka terhadap suami:Hal 3 dari 40 hal. Putusan No. 162/Pdt.G/2018/PA.Aba8.
Menyatakan Termohon .istri yang durhaka terhadap suami;4. Biaya perkara diatur menurut hukum yang berlaku;SUBSIDER:Bila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadileadilnya sepanjang tidak merugikan Pemohon.Bahwa pada hari dan tanggal sidang yang telah ditetapkan,Pemohon dan Termohon telah hadir di muka sidang, dan Majelis Hakimtelah mendamaikan Pemohon dan Termohon akan tetapi tidak berhasil;Bahwa Pemohon dan Termohon telah menempuh proses mediasidengan Mediator Drs.
Bahwa di dalam poin 5, 6 dan 7 adalah hanya direkayasa olehPemohon bahwa akibat dari Pemohon dan Termohon pisah karenaPemohon ditugaskan di BauBau, dan menuduhkan Termohon seringmembangkan terhadap Pemohon dan meminta Pengadilan Agamamenetapkan Termohon sebagai istri yang durhaka terhadap suami,hal ini adalah fitnanh yang besar yang dilakukan oleh Pemohonmaupun kuasa hukumnya, karena semenjak Pemohon ditugaskan diBauBau, Termohon sudah mengajukan nota Dinas akan tetapipirnpinan dalam hal ini tidak
Adapun buldi tertulis dan para saksi PenggugatRekonpensi dan Tergugat Rekonpensi sama dengan bukti tertulis danpara saksi dalam Konpensi, sehingga apa yang telah dipertimbangkandalam Konpensi tidak akan dipertimbangkan lagi dalam Rekonpensi ini;Menimbang, bahwa sebe'um mengurai tuntutan PenggugatRekonpensi tersebut, terlebih dahulu Majelis Hakim = akanmempertimbangkan apakah Penggugat Rekonpensi selaku istri telahberbuat nusyuz (durhaka) atau tidak, terhadap Tergugat Rekonpensiselaku suami sebagaimana
Bahwa Penggugat Rekonpensi sudah berusaha mengikuti TergugatRekonpensi dengan mengajukan permohonan pindah tugas ke BaueBau:Menimbang, bahwa bedasarkan pertimbanganpertimbangan diatas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa Penggugat Rekonpensitidak melakukan suatu perbuatan nusyuz (durhaka) bahkan tidakterdapat unsur nusyuz terhadap Tergugat Rekonpensi sebagaisuaminya, oleh karena itu.
80 — 33
Putusan Pengadilan Agama Kajen Nomor 0439/Pdt.G/2018/PA.Kjn tanggal30 Agustus 2018 dalam pertimbangan hukum dan amarnya tidak sinkronserta melanggar Hukum Acara karena dalam permohonan Pemohon/Pembanding ada/tercantum petitum Menyatakan Termohon telahmelakukan perbuatan Nusyuz (durhaka) kepada Pemohon dengan segalaakibatnya.
benar Termohon sudah tidak melayaniPemohon dalam hubungan suami istri oleh karena Pemohon sudah tidakbisa memberikan kepuasan dalam nafkah batin kepada Termohon;Hal.5 dari 14 hal Putusan Nomor 293/Pdt.G/2018/PTA.SmgMenimbang, bahwa berdasarkan alasanalasan Pemohon tersebut di atastentang nusyuznya Termohon dan pengakuan Termohon dipersidangan,dihubungkan dengan alat bukti P.3 sampai dengan P.14, maka MajelisHakim berkesimpulan bahwa ternyata Termohon telah terbukti sebagai istriyang nusyuz atau durhaka
keadilan, apalagiTermohon/Terbanding sudah terbukti berbuat nusyuz;Bahwa, berdasarkan alasanalasan hukum tersebut Pembanding mohonkepada MHTB untuk memperbaiki putusan MHTP sehingga selengkapnyasebagai berikut :Hal.6 dari 14 hal Putusan Nomor 293/Pdt.G/2018/PTA.SmgMengabulkan permohonan Pemohon/Pembanding;Memberi ijin kepada Pemohon (PEMBANDING) untuk menjatuhkantalak satu raji terhadap Termohon (TERBANDING) di depanPengadilan Agama Kajen;Menyatakan Termohon/Terbanding telah melakukan perbuatan nusyuz(durhaka
100 — 38
Nur) dikarenakan Termohon merupakan seorang isteri yang durhaka (nusyuz) terhadap suaminya;
- Membebankan Pemohon untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 416.000,- (empat ratus enam belas ribu rupiah);
35 — 5
Sehingga Majelis Hakim berpendapat sesuai amanat yang terkandung di dalam PERMA Nomor 3 Tahun 2017 dan SEMANomor 2 Tahun 2019, bahwa Penggugat tidak terbukti melakukan nusyuz (durhaka) kepada Tergugat sebagai suami, namun sebaliknya Tergugat yang melakukan perbuatan nusyuz (durhaka) sebagai suami, sehingga berdasarkan faktafakta dipersidangan Majelis Hakim secara ex officio menghukum Tergugat untukmembayar nafkah iddah kepada Penggugat sebesar Rp.900.000,00 (sembilanratus ribu rupiah), Mutah dalam
dalam yurisprudensi a quo dikorelasikan denganPasal 149 huruf (a) dan (b) dan Pasal 152 Kompilasi Hukum Islam akanmenjadi berbeda faedah hukumnya dan hal tersebut menjadi sangat pentingdalam menentukan subyek hukum mana antara Penggugat dan Tergugat yangmenjadi penyebab terjadinya permasalahan dalam rumah tangga Penggugatdan Tergugat sehingga tidak harmonis, hal ini dikarenakan Majelis Hakim dalammenyelesaikan perkara a quo dapat menentukan apakah Penggugat sebagaiisteri yang melakukan nusyuz (durhaka
) dengan tidak melaksanakankewajibankewajiban sebagai isteri dengan baik dan benar, atau apakahTergugat sebagai suami yang melakukan nusyuz (durhaka) terhadap isteridengan tidak melaksanakan kewajibankewajibannya sebagai Suami, dan hal inisangat diperlukan dalam menentukan hak dan kewajiban terhadap nafkahiddah dan mutah dalam perkara perceraian, pendapat Majelis Hakim ini didukung kuat oleh kaidah hukum yang dimaksud dalam Yurisprudensi MARINomor 184 K/AG/1995 tanggal 30 September 1996 yang menyatakanwalaupun
9 — 8
dengandalil syari dalam kitab Al Muhadzab juz II halaman 77 yangberbunyi ;15Artinya : Bapak / ayah wajib memberikan nafkah kepada anakanaknyaMenimbang, bahwa Penggugat telah menuntut pula nafkah lampauisteri selama 7 bulan (sejak bulan Mei 2010 sampai Nopember 2010)setiap bulan sebesar Rp. 500.000, (Lima ratus ribu rupiah)sehingga seluruhnya sebesar Rp. 3.500.000, (Tiga juta lima ratusribu rupiah), terhadap tuntutan tersebut Tergugat telah menolaknyadengan alasan bahwa Penggugat telah berbuat nuzus (durhaka
)terhadap Tergugat, yaitu tidak mau melayani hubungan badan denganTergugat kecuali setelah dipaksa atau diberi uang dan Penggugattelah pergi meninggalkan Tergugat tanpa izin Tergugat;Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat telah ditolakoleh Tergugat dengan alasan Penggugat telah berbuat nuzus(durhaka), maka majelis hakim perlu = mempertimbangkan sebagaiberikutMenimbang, bahwa Tergugat telah mendalilkan bahwa Penggugattelah berbuat nuzus (durhaka) terhadap Tergugat, yaitu Penggugattidak mau
dalil tersebut Penggugattelah menolaknya dengan menyatakan bahwa justru Tergugatlah yangtidak mau tidur sekamar dengan Penggugat dengan alasan tergangguoleh tangisan anak dan Tergugat lebih sering kumpul dengan anakanak muda, dan mengenai kepergian Penggugat ke Malang, Penggugatselalu) minta izin kepada Tergugat;Menimbang, bahwa oleh karena dalil dalil Tergugat telahditolak oleh Penggugat, majelis hakim berpendapat bahwa dalam halini Tergugat harus membuktikan bahwa Penggugat telah berbuatnuzus (durhaka
22 — 11
Sehingga Majelis Hakim berpendapat sesuai amanat yangterkandung di dalam PERMA Nomor 3 Tahun 2017 dan SEMA Nomor 2 TahunHalaman 8 dari 16 Putusan Nomor 545/Pdt.G/2021/PA.PlIh2019, bahwa Penggugat tidak terbukti melakukan nusyuz (durhaka) kepadaTergugat sebagai Suami, namun sebaliknya Tergugat yang melakukan perbuatannusyuz (durhaka) sebagai suami, sehingga berdasarkan faktafakta dipersidanganMajelis Hakim secara ex officio berdasarakan petitum subsidair di dalam gugatanPenggugat mengenai asas Ex
149 huruf (a) dan (b) dan Pasal 152 KompilasiHalaman 10 dari 16 Putusan Nomor 545/Pdt.G/2021/PA.PlhHukum Islam akan menjadi berbeda faedah hukumnya dan hal tersebut menjadisangat penting dalam menentukan subyek hukum mana antara Penggugat danTergugat yang menjadi penyebab terjadinya permasalahan dalam rumah tanggaPenggugat dan Tergugat sehingga tidak harmonis, hal ini dikarenakan MajelisHakim dalam menyelesaikan perkara a quo dapat menentukan apakah Penggugatsebagai isteri yang melakukan nusyuz (durhaka
) dengan tidak melaksanakankewajibankewajiban sebagai isteri dengan baik dan benar, atau apakah Tergugatsebagai suami yang melakukan nusyuz (durhaka) terhadap isteri dengan tidakmelaksanakan kewajibankewajibannya sebagai suami, dan hal ini sangatdiperlukan dalam menentukan hak dan kewajiban terhadap nafkah iddah danmutah dalam perkara perceraian, pendapat Majelis Hakim ini di dukung kuat olehkaidah hukum yang dimaksud dalam Yurisprudensi MARI Nomor 184 K/AG/1995tanggal 30 September 1996 yang menyatakan
17 — 1
keteranganketerangan bahwa tindakan pendurhakaan Penggugat kepada Tergugatdilakukan pada akhirakhir ini tergolong pendurhakaan (nusyuz) dengansegala konsekwensi resikonya sebagaimana yang tercantum dalam alasan Qur antara surat AlasanBaqarah ayat 228 yang berbunyi :Kay yaalls yesle cill Shs GelArtinya : hak istri yang patut diterima dari suaminya seimbang dengankewajibannya terhadap suaminya dengan baik;Putusan No. 0361/Pdt.G/2016/PA.Grt Halaman 8 dari21 halamanDari keterangan ayat tersebut dapat diringkas bahwa durhaka
Baru kelihatan ada tandatanda durhaka, waktu itu suami berhakmemberi nasihat;b. Sesudah nyata durhakanya, waktu itu suami berhak berpisah tidurdarinya;C. Sesudah dua pelajaran tersebut (nasihat dan berpisah tidur), kalaudia masih terus juga durhaka, suami berhak memukulInya;Akibat durhaka itu menghilangkan hak istri untuk menerima belanja,pakaian dan pembagian waktu.
Berarti ketiga perkara tersebut denganadanya durhaka, menjadi tidak wajib atas suami dan istri tidak berhakmenuntutnya;Kiranya patut direnungkan bahwasannya semua dalil dari yang terlibatdalam perkara ini, Tergugat yakin pada gilirannya nanti harusmempertanggung jawabkan di hadapan Mahkamah Yang Maha Agung,Pengadilan Rabbul Jalil;3. Memang benar, yang dicari dan tujuan rumah tangga itu adalahkebahagiaan dan kemaslahatan hidup.
13 — 9
Bahwa Penggugat dengan Tergugat sering terjadi perselisinan danpertengkaran yang tidak pernah berakhir dan di dalam pertengkarantersebut Tergugat malah menyakiti jasmani Penggugat dan bahkan seringPutusan Nomor: 18/Pdt.G/2017/PA.Smd 2mengucapkan katakata kasar seperti katakata binatang dan Penggugat dianggap isteri yang durhaka.7.
Hal tersebut memicu antaraPenggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaranyang tidak pernah berakhir dan di dalam pertengkaran tersebut Tergugatmalah menyakiti jasmani Penggugat dan bahkan sering mengucapkankatakata kasar seperti katakata binatang dan Penggugat di anggapisteri yang durhaka ;Bahwa puncak perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat denganTergugat tersebut terjadi pada bulan Oktober tahun 2016, dan sejak itupula Penggugat dan Tergugat berpisah ranjang dan tidak
Hal tersebut memicu antaraPenggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaranyang tidak pernah berakhir dan di dalam pertengkaran tersebut Tergugatmalah menyakiti jasmani Penggugat dan bahkan sering mengucapkankatakata kasar seperti katakata binatang dan Penggugat di anggapisteri yang durhaka ;f.
106 — 71 — Berkekuatan Hukum Tetap
/Pembanding/Penggugat mengajukanpembatalan hibah terhadap Hibah bersyarat yang diberikan kepadaTermohon Kasasi /Terbanding /Tergugat dan Temohon KasasiII/Terbanding Il/Tergugat Il adalah karena (anak kandung dari PemohonKasasi/Pembanding/Penggugat) telahme nganiaya, menyakiti danmenzolimi Pemohon Kasasi/Pembanding/Penggugat (bapak kandungnyasendiri) sehingga perbuatan Termohon Kasasi I/Terbanding I/Tergugat danTemohon Kasasi II/Terbanding II/Tergugat II dapat dikategorikan sebagaiperbuatan anak durhaka
Tasniah danPenggugat secara bersamasama maka Majelis Hakimberpendapat untuk menarik kembali atau membatalkan hibahtersebut tidak dapat dilakukan sendiri oleh Penggugat, melainkanharus dilakukan bersama dengan Hajjah Tasniah (istriPenggugat) adalah pertimbangan hukum yang keliru dan tidakberdasar serta tidak melihat akar permasalahan secara utuh danmenyeluruh;18.Bahwa pertimbangan judex facti dalam halaman 34 paragraf ke2adalah pertimbangan yang tidak masuk akal dan terlaludipaksakan;Bahwa sikap durhaka
illogical) jika kematian istri Pemohon Kasasi/Pembanding/Penggugatmenjadi alasan hibah tersebut tidak dapat ditarik kembali oleh PemohonKasasi/Pembanding/Penggugat, karena salah satu alasan Pemohon Kasasi/Pembanding/Penggugat membatalkan hibah di Pengadilan Agama GiriMenang adalah karena tanah hibah baru boleh diambil setelah PemohonKasasi/Pembanding/Penggugat dan istrinya meninggal dunia sertaTermohon Kasasi /Terbanding /Tergugat dan Temohon KasasiII/Terbanding II/Tergugat II telah melakukan perbuatan durhaka
Dan apakah sikap, perbuatan Termohon Kasasi I/Terbanding /Tergugat dan Temohon Kasasi li/Terbanding II/Tergugat Il yang durhaka kepadaPemohon Kasasi/Pembanding/Penggugat akan dibiarkan berlanjut olehMajelis Hakim ?
7 — 0
Tergugat sering berbicara kasar kepada Penggugat bahkan kalau Penggugatmenasehati Tergugat malah bilang kalau Penggugat durhaka kepada Tergugat4. Bahwa perselisihan dan pertengkaran tersebut berlanjut hingga sekarang dan tidakdapat didamaikan walaupun telah diusahakan karenaPenggugat sudah tidak tahanlagi dengan kondisi rumah tangga sebagaimana tersebut di atas;5.
Tergugat sering berbicara kasar kepada Penggugat bahkan kalau Penggugatmenasehati Tergugat malah bilang kalau Penggugat durhaka kepada TergugatMenimbang, bahwa untuk meneguhkan dalildalilnya tersebut,Penggugatmengajukan surat bukti (P.1) dan saksisaksi;Menimbang, bahwa bukti P.1 (Kutipan Akta Nikah) adalah akta yangmempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna dan menentukan, oleh karenanyamaka berdasarkan surat bukti tersebut, nyata terbukti bahwa antaraPenggugatdanTergugat terikat oleh perkawinan
8 — 0
Sifat dan karakter Termohon yang keras hati, dominan atau inginmenang sendiri dan sulit untuk dibantah keinginannya, membangkangperintah Pemohon sehingga Pemohon dengan terpaksa selalu menurutipermintaan dan keinginan Termohon, hal ini dapat dikategorikan sebagaisalah satu perilaku durhaka istri terhadap suami, yaitu menentangperintah suami, Sabda Rasulullah : "Tidaklah seorang perempuanmenunaikan hak Tuhannya sehingga ia menunaikan hak suaminya".(HR. Ahmad dan lbnu Majah).
Jelaslah Hadits di atas, bahwakepentingan suami harus lebih didahulukan oleh seorang istri daripadaPenetapan Nomor 3443/Pat.G/2017/PA.Sby.hal. 3 dari 8 hal.10.11.12.13.14.15.kepentingan ibu kandungnya sendiri ;Bahwa lou kandung Termohon juga sering menegur dan mengingatkanTermohon, untuk selalu taat menjalankan perintah suami serta selalumelayani dan meladeni suami dengan sabar, agar dapat disebut sebagaiistri yang baik dan terhindar dari sebutan istri durhaka terhadap suami ;Bahwa Pemohon juga sering
18 — 9
Sehingga Majelis Hakim berpendapat sesuai amanat yang terkandung di dalam PERMA Nomor 3 Tahun 2017 dan SEMA Nomor2 Tahun 2019, bahwa Penggugat tidak terbukti melakukan nusyuz (durhaka) kepada Tergugat sebagai suami, namun sebaliknya Tergugat yang melakukan perbuatan nusyuz (durhaka) sebagai suami, sehingga berdasarkan faktafakta dipersidangan Majelis Hakim secara ex officio menghukum Tergugat untuk membayar nafkah iddah kepada Penggugat sebesar Rp.1.500.000,00 (satu juta limaratus ribu rupiah), Mutah
yang melakukan nusyuz (durhaka) dengan tidak melaksanakankewajibankewajiban sebagai isteri dengan baik dan benar, atau apakahTergugat sebagai suami yang melakukan nusyuz (durhaka) terhadap isteridengan tidak melaksanakan kewajibankewajibannya sebagai Suami, dan hal inisangat diperlukan dalam menentukan hak dan kewajiban terhadap nafkahiddah dan mut'ah dalam perkara perceraian, pendapat Majelis Hakim ini didukung kuat oleh kaidah hukum yang dimaksud dalam Yurisprudensi MARINomor 184 K/AG/1995 tanggal
11 — 1
Termohon adalah nuzuz (durhaka)Halaman 13 dari 37,putusan Nomor 1091/Pat.G/2019/PA.Rap.sama saya , dan istri durhaka tidak berhak dibelanjai di figih saqoulikitab tentang istri durhaka (nuzuz) dan Termohon telah saya ceraikanyang kedua kalinya pada tanggal 20 Pebruarai 2019.10.
Saya tidak mampu membayar tuntutan Termohon yaitu membayaruang iddah Rp.5.000.000 dan uang kiswah berupa tiga baju seragammuslimah dengan harga Rp1.000.000, dan kemudian uang muahberupa uang sebesar Rp.5.000.000, dan 5 mayam cincin emasLondon , dan istri durhaka tidak berhak mendapatkan apaapa sebabTermohon adalah istri durhaka, sedangkan gaji saya hanyaRp750.000,/bulan.Bahwa berdasarkan halhal sebagaimana tersebut di atas Pemohonmohon kepada majelis hakim untuk menjatuhkan putusan yang amarnyasebagai
seragam pakaian muslimah dengan hargasejumlah R.1.000.000, (satu juta rupiah) per bajunya ;Menimbang, bahwa terhadap dalildalil rekonvensi tersebut, TergugatRekonvensi memberikan jawaban secara lisan yang pada pokoknya sebagaiberikut ;* Bahwa Pemohon tidak mampu membayar tuntutan Termohon yaitumembayar uang iddah Rp.5.000.000 , uang kiswah berupa tiga bajuseragam muslimah dengan harga Rp1.000.000, dan kemudian uangmuah berupa uang sebesar Rp.5.000.000, dan 5 mayam cincin emasLondon , dan istri durhaka
tidak berhak mendapatkan apaapa sebabTermohon adalah istri durhaka, sedangkan gaji saya hanyaRp750.000,/bulan.Menimbang, bahwa Tergugat dr. mengatakan tidak mampu membayartuntutan Penggugat dr. karena Termohon dalam konvensi seorang istri yangdurhaka (nusyus), istri durhaka tidak berhak mendapatkan apaapa dari suami(Pemohon dk.) apabila terjadi perceraian antara suami (Pemohon dk.) denganistri (Termohon dk.)
Tergugat:
15 — 6
Bahwa Terlawan/Penggugat kembali ke Sarolangun adalah tanpa seizinPelawan/Tergugat;11.Bahwa Terlawan/Penggugat tanpa seizin suami meninggalkan rumahadalah perbuatan Nusyuz (durhaka);12.Bahwa perbuatan Nusyuz (durhaka) Terlawan/Penggugat dapatdijelaskan sebagai berikut :1) Bahwa Isteri meninggalkan rumah tidak akan menyelesaikanmasalah justru akan memperberat masalah;2) Pelawan mempunyai kesan Terlawan lari dari tanggung jawabkewajiban sebagai isteri, membuat Pelawan menjadi sakit hati sehinggamenjadi
Tidak dihalalkan bagi isteri untuk keluar darirumah suaminya kecuali dengan ijinnya (Suami);3) Dan apabila ia keluar dari rumah suaminya tanpa seijinnya makaia telah berbuat nusyuz (durhaka) bermaksiat kepada Allah SWT danRasulNya dan ia layak mendapat adzab.4) Ibnu Taimiyah (12631328) adalah orang yang keras pendiriannyadan teguh berpijak pada garisgaris yang telah ditentukan Allah SWT,mengikuti segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya;5) la pernah berkata: "Jika dibenakku sedang berfikir
dengan apa yang di Firmankan oleh Allah SWTseperti tersebut diatas;27.Bahwa berdasarkan dalildalil diatas dan fakta yang ada maka Pelawanmenyampaikan halhal sebagai berikut :1) Pada 18 Maret 2017 Terlawan/Penggugat kembali ke Sarolangunsebagaimana alamat Terlawan diatas, sampai sekarang antara Terlawandengan Pelawan/Tergugat tidak bersama lagi;2) Terlawan kembali ke Sarolangun adalah tanpa seizinPelawan/suami;3) Terlawan tanpa seizin Pelawan/Tergugat/suami meninggalkanrumah adalah perbuatan Nusyuz (durhaka
Menyatakan Terlawan tanpa seizin Pelawan meninggalkan rumah adalahperbuatan Nusyuz (durhaka);4. Menyatakan dan memutuskan Terlawan telah Nusyuz, dan tidak adanafkah baginya serta tidak berhak mendapat harta gonogini;5.
16 — 8
Sehingga Majelis Hakim berpendapat sesuai amanat yang terkandung di dalam PERMA Nomor 3 Tahun 2017 dan SEMA Nomor2 Tahun 2019, bahwa Penggugat tidak terbukti melakukan nusyuz (durhaka) kepada Tergugat sebagai suami, namun sebaliknya Tergugat yang melakukan perbuatan nusyuz (durhaka) sebagai suami, sehingga berdasarkan faktafakta dipersidangan Majelis Hakim secara ex officio menghukum Tergugat untuk membayar nafkah iddah kepada Penggugat sebesar Rp.1.500.000,00 (satu juta limaratus ribu rupiah), Mutah
yang melakukan nusyuz (durhaka) dengan tidak melaksanakankewajibankewajiban sebagai isteri dengan baik dan benar, atau apakahTergugat sebagai suami yang melakukan nusyuz (durhaka) terhadap isteridengan tidak melaksanakan kewajibankewajibannya sebagai Suami, dan hal inisangat diperlukan dalam menentukan hak dan kewajiban terhadap nafkahiddah dan mutah dalam perkara perceraian, pendapat Majelis Hakim ini didukung kuat oleh kaidah hukum yang dimaksud dalam Yurisprudensi MARINomor 184 K/AG/1995 tanggal
18 — 2
Bahwa awalnya rumah tangga Pemohon dan termohon dalam keadaan rukun,namun pada ahir bulan Januatri 2014, Termohon telah meninggalkan Pemohon tanpapertengkaran atau perselisihan pada saat itu Pemohon telah berusaha melarang berbuatyang tidak sesuai dengan aturan agama dan dikatakan Pemohon perbuatan tersebutadaklah sifat dari wanita durhaka.4.
mengabulkan permohonan saya ini dan atassegala perhatiannya saya sampaikan terima kasih.Menimbang, bahwa atas jawaban Termohon tersebut, Pemohonmengajukan Replik secara tertulis yang pada pokoknya sebagai berikut :Bahwa PENGGUGAT tidak ubahnya sesuai dengan gugatan yang disampaikankepada Ketua Pengadilan Agama Banyuwangi tanggal13 Mei 2014.Bahwa pada poin gugatan angka 1 (satu) tersebut di atas, PENGGUGAT telahmenyampaikan tertulis pada poin angka 3 (tiga), bahwa TERGUGAT adalah seorang istriyang durhaka
Dengan mengabaikan semua anggapan bahwa TERGUGATadalah istri yang durhaka terhadap suami ( PENGGUGAT ) karena anggapan tersebuttidak benar dan terlalu mengada ada.3. Dengan tidak mengurangi rasa hormat kami kepada yang Mulya Majelis HakimPengadilan Agama Banyuwangi, kami jelaskan sebagai berikut :3.1.
13 — 6
Putusan No.319/Pdt.G/2021/PA.Plhelantarkan isteri dan hal tersebut dituntut oleh Penggugat dalam gugatannya.Sehingga Majelis Hakim berpendapat sesuai amanat yang terkandung di dalam PERMA Nomor 3 Tahun 2017 dan SEMA Nomor 2 Tahun 2019, bahwa Penggugat tidak terbukti melakukan nusyuz (durhaka) kepada Tergugat sebagai Suami, namun sebaliknya Tergugat yang melakukan perbuatan nusyuz (durhaka) sebagai suami, sehingga berdasarkan faktafakta dipersidangan Majelis Hakim secara ex officio menghukum Tergugat
terdapat dalam yurisprudensi a quodikorelasikan dengan Pasal 149 huruf (a) dan (b) dan Pasal 152 KompilasiHukum Islam akan menjadi berbeda faedah hukumnya dan hal tersebutmenjadi sangat penting dalam menentukan subyek hukum mana antaraPenggugat dan Tergugat yang menjadi penyebab terjadinya permasalahandalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat sehingga tidak harmonis, halini dikarenakan Majelis Hakim dalam menyelesaikan perkara a quo dapatmenentukan apakah Penggugat sebagai isteri yang melakukan nusyuz(durhaka
) dengan tidak melaksanakan kewajibankewajiban sebagai isteridengan baik dan benar, atau apakah Tergugat sebagai suami yangmelakukan nusyuz (durhaka) terhadap isteri dengan tidak melaksanakankewajibankewajibannya sebagai suami, dan hal ini sangat diperlukan dalammenentukan hak dan kewajiban terhadap nafkah iddah dan mutah dalamperkara perceraian, pendapat Majelis Hakim ini di dukung kuat oleh kaidahhukum yang dimaksud dalam Yurisprudensi MARI Nomor 184 K/AG/1995tanggal 30 September 1996 yang menyatakan