Ditemukan 546 data
16 — 10
, dalam suasana sakinah,mawaddah dan rohmah sebagaimana yang dikehendaki dalam AlQuran Surat ArRum ayat 21 dan pasal 1 UndangUndang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974tentang Perkawinan jo pasal 3 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia tahun 1991, tidakdapat diwujudkan lagi, dan apabila hal itu dipertahankan justru akan banyakmadlaratnya dari pada maslahatnya, sehingga perceraian adalah merupakan jalanterbaik bagi Penggugat dan Tergugat, mengingat AlQuran Surat AlBaqarah ayat 231 yang berbunyi :J QILA
16 — 16
, dalam suasana sakinah,mawaddah dan rohmah sebagaimana yang dikehendaki dalam AlQuran Surat ArRum ayat 21 dan pasal 1 UndangUndang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974tentang Perkawinan jo pasal 3 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia tahun 1991, tidakdapat diwujudkan lagi, dan apabila hal itu dipertahankan justru akan banyakmadlaratnya dari pada maslahatnya, sehingga perceraian adalah merupakan jalanterbaik bagi Penggugat dan Tergugat, mengingat AlQuran Surat AlBaqarah ayat231 yang berbunyi : J QILA
14 — 4
Oleh karena itukeinginan Penggugat untuk bercerai dari Tergugat dapat dibenarkan;Menimbang, bahwa pertimbangan Majelis Hakim tersebut sejalandengan kaidah Fighiyah dalam Kitab Asybah wan Nadhaair halaman 62 :Halaman 14 dari 17 Hal Putusan Nomor 0318/Pdt.G/2015/PA.SELcele qila le adie Leal i)Menolak kemafsadatan itu adalah lebih utama dari pada menarikkemaslahatan.Dan doktrin hukum Islam dalam Kitab Fighus Sunnah, Juz Il, halaman29:Ce AGS OI Uli saa ...
15 — 13
, dalam suasana sakinah,mawaddah dan rohmah sebagaimana yang dikehendaki dalam AlQuran Surat ArRum ayat 21 dan pasal 1 UndangUndang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974tentang Perkawinan jo pasal 3 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia tahun 1991, tidakdapat diwujudkan lagi, dan apabila hal itu dipertahankan justru akan banyakmadlaratnya dari pada maslahatnya, sehingga perceraian adalah merupakan jalanterbaik bagi Penggugat dan Tergugat, mengingat AlQuran Surat AlBaqarah ayat 231 yang berbunyi :J QILA
19 — 4
Dalam Rekonvensi
- Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi sebagian;
- Menetapkan Tergugat Rekonvensi untuk membayar kepada Penggugat Rekonvensi berupa:
- Nafkah iddah sebesar Rp. 900.000,- (sembilan ratus ribu rupiah) selama masa iddah;
- Kiswah sebesar Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah)
- Mutah berupa emas seberar Ameh (1,25gr);
- Menetapkan anak yang bernama Qila
10 — 9
mawadah, werohmahsebagaimana dimaksud Pasal 1 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974, jo.Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam dan sebagaimana dimaksudkan al QuranSurat ar Rum 80 ayat 21, telah tidak terwujud;Bahwa memaksakan untuk mempertahankan kondisi rumah tanggaPemohon dan Termohon yang sudah pecah dan tidak ada harapan untukdipertahankan lagi, akan menimbulkan mafsadat yang lebih besar daripada manfaatnya, padahal menolak mafsadat diutamakan daripadamengharap maslahat, sesuai dengan Qoidah Fiqiyah;Cellncel) qila
15 — 20
Qila (le atis suldall 52Menolak kerusakan lebih didahulukan dari pada mengambil kebaikan7.
15 — 9
Bahwa memaksakan untuk mempertahankan kondisi rumahtangga Penggugat dan Tergugat yang sudah pecah dan tidak ada harapanuntuk dipertahankan lagi, akan menimbulkan mafsadat yang lebih besardari pada manfaatnya, padahal menolak mafsadat diutamakan daripadamengharap maslahat, sesuai dengan Qoidah Fiqiyah;Colal) qila 1S ataa suldall Menolak kerusakan lebih didahulukan dari pada mengambil kebaikan9.
14 — 4
/Pdt.G/2018/PA.StgMenimbang, bahwa disharmoni rumah tangga Penggugat denganTergugat tidak mencermikan lagi maksud pelembagaan perkawinan tersebut diatas, sehingga mempertahankannya tidak akan memberi masi/ahat (kebaikan)tetapi sebaliknya dapat membawa mafsadat (keburukan) bagi Penggugat danTergugat;Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah memenuhi norma hukumIslam sebagaimana petunjuk Syari berupa Qaidah Ushul Figh yang diambil alihsebagai pertimbangan Majelis Hakim yang berbunyi :Cellacwall qila
9 — 1
Demikian hal ini dipertimbangkan denganmengacu pada kaidah fighiyah/teori hukum Islam yang berbunyi;Cel vcooll qila alt atas daslbsll 53Artinya Menolak kerusakan didahulukan dari pada menarik kemaslahatan.Menimbang bahwa dari faktafakta tersebut di atas, Majelis Hakimberkesimpulan adalah adil dan bijaksana jika permohonan Pemohon dikabulkandengan memberikan dispensasi kepada anak Pemohon untuk melangsungkanperkawinan dengan calon suaminya;Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk dalam bidangperkawinan
11 — 1
dipertahankan lagi karena ternyataPenggugat sudah tidak ridha atas sikap dan prilaku Tergugat serta Penggugattelah membayar iwadh berupa uang sejumlah Rp10.000,00 (sepuluh riburupiah), maka dengan demikian bahwa syarat pelanggaran taklik talak poin 1, 2dan 4 oleh Tergugat atas Penggugat dinyatakan telah terpenuhi;Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah memenuhi norma hukumIslam sebagaimana petunjuk Syari berupa Qaidah Ushul Figh yang diambil alihsebagai pertimbangan Hakim yang berbunyi:Cellwcal qila
11 — 1
qila cle ease aulial! 50Artinya : Menolak kemudharatan lebih utama daripada menarik(mempertahankan) kemaslahatan.
17 — 10
, dalam suasana sakinah,mawaddah dan rahmah sebagaimana yang dikehendaki dalam AlQuran Surat ArRum ayat 21 dan pasal 1 UndangUndang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974tentang Perkawinan jo pasal 3 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia tahun 1991, tidakdapat diwujudkan lagi, dan apabila hal itu dipertahankan justru akan banyakmadlaratnya dari pada maslahatnya, sehingga perceraian adalah merupakan jalanterbaik bagi Penggugat dan Tergugat, mengingat AlQuran Surat AlBaqarah ayat 231 yang berbunyi :J QILA
5 — 0
yangbahagia dan kekal, dalam suasana sakinah, mawaddah dan rohmahsebagaimana yang dikehendaki dalam AlQuran Surat Ar Rum ayat 21 danpasal 1 UndangUndang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentangPerkawinan jo pasal 3 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia tahun 1991, tidakdapat diwujudkan lagi, dan apabila hal itu dipertahankan justru akan banyakmadlaratnya dari pada maslahatnya, sehingga perceraian adalah merupakanjalan terbaik bagi Penggugat dan Tergugat, mengingat AlQuran Surat AlBaqarah ayat 231 :J QILA
8 — 4
berkeyakinan bahwakeutuhan rumah tangga antara Pemohon dengan Termohon tidak dapatdipertahankan lagi, sehingga yang dipandang adil untuk menyelesaikankemaslahatan kedua belah pihak adalah dengan perceraian.Menimbang bahwa dengan kondisi rumah tangga yang demikian apabiladipaksakan untuk diteruskan, maka akan membawa mafsadat lebih besardaripada maslahatnya yaitu Pemohon dan Termohon akan terus menerusdalam penderitaan lahir batin, hal ini perlu dihindari sesuai dengan kaidahfighiyah yang berbunyi :Celcal) qila
24 — 8
Qila (cle aria aulial!
18 — 15
Oleh karena itu keinginanPenggugat untuk bercerai dari Tergugat dapat dibenarkan;Menimbang, bahwa pertimbangan Majelis Hakim tersebut sejalandengan kaidah Fighiyah dalam Kitab Asybah wan Nadhaair halaman 62 :Cellnet qila IS athe tuildall 0Menolak kemafsadatan itu) adalah lebih utama dari pada menarikkemaslahatan;Dan juga pendapat ulama dalam kitab Manhaj alThullab, juz Vl, halaman 346yang kemudian diambil alin sebagai pendapat majelis sebagai berikut :Aft (gcalll Agls gla Yagil dag je asc sitilolArtinya
12 — 4
Oleh karena itu keinginanPenggugat untuk bercerai dari Tergugat dengan alasan tersebut dapatdibenarkan;Menimbang, bahwa pertimbangan Majelis Hakim tersebut relevandengan dalil syari :1.Kaidah Fiqhiyyah yang berbunyi : Cellar) qila le asia auuldatle 50Artinya : Menghindari kerusakan lebih didahulukan daripada mengambilkemaslahatan2.
6 — 3
Bahwa memaksakan untuk mempertahankan kondisi rumahtangga Penggugat dan Tergugat yang sudah pecah dan tidak ada harapanuntuk dipertahankan lagi, akan menimbulkan mafsadat yang lebih besardari pada manfaatnya, padahal menolak mafsadat diutamakan daripadamengharap maslahat, sesuai dengan Qoidah Fiqiyah;Collral) Qila le aide suildall 9.Menolak kerusakan lebih didahulukan dari pada mengambil kebaikan7.
7 — 4
bahwakeutuhan rumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat tidak dapatdipertahankan lagi, sehingga yang dipandang adil untuk menyelesaikankemaslahatan kedua belah pihak adalah dengan perceraian.Menimbang bahwa dengan kondisi rumah tangga yang demikian apabiladipaksakan untuk diteruskan, maka akan membawa mafsadat lebih besardaripada maslahatnya yaitu Penggugat dan Tergugat akan terus menerusdalam penderitaan lahir batin, hal ini perlu dihindari sesuai dengan kaidahfiqghiyah yang berbunyi :Cellncaa qila