Ditemukan 27540 data
56 — 30
lebih besar kemudharatannyadibanding kebaikannya, karena di antara Penggugat dengan Tergugat sudahtidak ada lagi rasa saling cinta mencintai, sehingga kalaupun Penggugat danTergugat tetap dipaksa melanjutkan hubungan rumah tangga tentu rumahtangga mereka menjadi rumah tangga yang hampa, tanpa rasa saling sayangdan mencintai;Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim mengemukakan sebuahdalil syari berupa Hadis Nabi Muhammad Saw yang berbunyi sebagai berikut:Nya speArtinya: Janganlah kamu berbuat mudarat
10 — 6
tanggapenggugat dengan tergugat dengan tujuan perkawinan yang dimaksud olehPasal tersebut di atas sulit untuk diwujudkan lagi dalam rumah tanggapenggugat dan tergugat, maka mengakhiri sengketa rumah tangga antarapenggugat dan tergugat dengan cara memutus tali perkawinan lewatperceraian merupakan alternatif terbaik dan memberikan kepastian hukumbagi keduanya untuk dapat melanjutkan dan mengusahakan kehidupan yanglebih baik lagi baik dari segi psikis maupun sosial dari sebelumnya, dan justruakan menimbulkan mudarat
33 — 20
Meskipun tujuan perkawinan tersebutmengandung nilainilai kebaikan (maslahat), akan tetapi apabila perkawinantersebut telah mendatangkan kerugian (mudarat) berupa penderitaan lahirdan batin, maka perceraian dapat dijadikan sebagai jalan terakhir yangdapat ditempuh oleh pasangan suami istri tersebut. Hal tersebut sejalandengan maksud kaidah ushul figh berikut: .laos!
47 — 2
tinggal sejak kurang lebih 3bulan yang lalu hingga sekarang; Bahwa, Penggugat telah dinasehati oleh para saksi dan Majelis Hakim dipersidangan agar tidak bercerai dengan Tergugat, namun tidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut di atas, Majelis Hakimberpendapat, bahwa perkawinan Penggugat dan Tergugat telah pecah (broken marriage),di mana ikatan batin kedua belah pihak sulit dipersatukan dan apabila perkawinan semacamini tetap dipertahankan maka dikhawatirkan akan menimbulkan mudarat
8 — 1
sekarang sudah tidak saling mengunjungi; Bahwa, Penggugat telah diupayakan untuk rukun dan Majelis Hakim disetiap persidangan telah menasehati agar tidak bercerai denganTergugat, namun tidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut di atas, MajelisHakim berpendapat, bahwa perkawinan Penggugat danTergugat telah pecah(broken marriage), dimana ikatan batin kedua belah pihak sulit dipersatukandan apabila perkawinan semacam ini tetap dipertahankan makadikhawatirkan akan menimbulkan mudarat
60 — 21
Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang bahwa berdasarkan faktafakta tersebut dan dari apa yangtelah dipertimbangkan di atas, Majelis berpendapat bahwa ketidakharmonisandalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat benarbenar telah memuncak,tali ikatan batin yang selama ini menjadi perekat antara Keduanya selaku suamiistri telah terputus, sehingga tidak ada harapan lagi bagi Keduanya untuk dapatdidamaikan dan dipersatukan sebagai suami istri, Keadaan mana jika tetapdipertahankan hanya akan membawa mudarat
13 — 7
lgall,.Artinya: Hakim dapat menjatuhkan talak satu bain apabila terbukti adanyasuatu mudarat dan keduanya tidak mungkin untuk dirukunkan lagi;Menimbang, bahwa perkawinan Penggugat dengan Tergugat putus karenaperceraian dan pernah dukhul, maka bagi Penggugat berlaku masa iddah berdasarkanmaksud Pasal 39 ayat (1) huruf (b) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor9 Tahun 1975 jo.
35 — 7
Syekh Muhyiddin dalam kitabnya Ghayatul Muram bahwa:aa, waolall as glh lero) arg pl aby prs rxlylArtinya : Apabila istri telah memuncak kebenciannya terhadap suaminya, makahakim menjatuhkan talak suami kepada istrinya itu.Menimbang, bahwa majelis hakim telah memberikan nasihat kepada Penggugatagar tidak bercerai dan berupaya untuk hidup rukun kembali dengan Tergugat, namunPenggugat tetap pada pendiriannya untuk bercerai karena perceraian merupakan satusatunya jalan untuk melepaskan dirinya dari mudarat
63 — 39
mengakhiri perselisihan dalam rumah tangga Pemohondan Termohon dengan cara memutus tali perkawinan melalui perceraianmerupakan alternatif terbaik dan memberikan kepastian hukum bagi keduanyauntuk melanjutkan kehidupan yang lebih berkualitas, baik dari Ssegi fisik, psikisHal 9 dari 12 Putusan Nomor 2417/Pdt.G/2019/PA.Bks.maupun sosial dan memaksakan salah satu pihak untuk mempertahankanrumah tangga yang sudah tidak memberikan sakinah dan tidak ada lagimawaddah dan rahmah justru akan menimbulkan mudarat
13 — 6
perselisihan dan pertengkaran terus menerus yang tidak dapatdirukunkan lagi dan rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidaksejalan lagi dengan tujuan perkawinan maka mengakhiri sengketa rumahtangga antara Penggugat dan Tergugat dengan cara memutus taliperkawinan lewat perceraian merupakan alternatif terbaik dan memberikankepastian hukum bagi keduanya untuk dapat melanjutkan danmengusahakan kehidupan yang lebih baik lagi baik dari segi psikis maupunsosial dari sebelumnya, dan justru akan menimbulkan mudarat
92 — 57
Mada Hurriyah AzZayain, Fi AthTholaq, Hal. 83.Halaman 9 dari 12 Putusan No. 2077/Pdt.G/2019/PA.Bks.Menimbang, bahwa berdasarkan asas kemudharatan harus dihindari,maka mengakhiri sengketa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat dengancara memutus tali perkawinan melalui perceraian merupakan alternatif terbaikdan memberikan kepastian hukum bagi Penggugat untuk melanjutkan danmengusahakan kehidupan yang lebih berkualitas baik dari segi fisik, psikismaupun sosial dan justru akan menimbulkan mudarat apabila
14 — 6
Tahun1974 Tentang Perkawinan yaitu membentuk keluarga yang bahagia dan kekalberdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa atau Pasal 3 Kompilasi Hukum Islamyaitu. mewujudkan rumah tangga/keluarga yang sakinah, mawaddah danrahmah tidak dapat dicapai dalam perkawinan Penggugat dan Tergugat.Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengetengahkan pendapatulama fiqgh Sayyid Sabig dalan kitab Fighus Sunnah juz halaman 249 yangberbunyi :Artinya Hakim dapat menjatuhkan talak bain suami terhadap istri jika terbuktiadanya mudarat
7 — 6
berdasarkan pada faktafakta tersebut dan dariapa yang telah dipertimbangkan di atas, pengadilan berpendapat bahwaketidakharmonisan dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon benarPutusan No.2096/Pdt.G/2016/PA Mks. hal. 9 dari 12 hal.benar telah memuncak, tali ikatan batin yang pernah menjadi perekatantara keduanya selaku suami istri telah terputus, sehingga tidak adaharapan lagi bagi keduanya untuk dapat didamaikan dan dipersatukansebagai suami istri, keadaan mana jika tetap dipertahankan hanya akanmembawa mudarat
7 — 3
Mada Hurriyah AzZaujain, Fi AthTholaq, Hal. 83.Menimbang, bahwa berdasarkan asas kemudharatan harus dihindari, makamengakhiri sengketa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat dengan caramemutus tali perkawinan melalui perceraian merupakan alternatif terbaik danmemberikan kepastian hukum bagi Penggugat untuk melanjutkan danmengusahakan kehidupan yang lebih berkualitas baik dari segi fisik, psikis maupunsosial dan justru akan menimbulkan mudarat apabila Majelis Hakim memaksakanPenggugat untuk mempertahankan
8 — 1
Mada Hurriyah AzZaujain, Fi AthTholaq, Hal. 83.Menimbang, bahwa berdasarkan asas kemudharatan harus dihindari, makamengakhiri sengketa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat dengan caramemutus tali perkawinan melalui perceraian merupakan alternatif terbaik danmemberikan kepastian hukum bagi Penggugat untuk melanjutkan danmengusahakan kehidupan yang lebih berkualitas baik dari segi fisik, psikis maupunsosial dan justru akan menimbulkan mudarat apabila Majelis Hakim memaksakanPenggugat untuk mempertahankan
19 — 12
bahwa dengan demikain tujuan perkawinansebagaimana yang diisyaratkan Firman Allah dalam surah ArRum ayat 21 danketentuan Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974, jo Pasal 3 KompilasiHukum Islam tidak mungkin terwujud dalam kehidupan rumah tanggaPenggugat dan Tergugat;Menimbang, bahwa tidak mungkin secara hukum untuk memaksakanPenggugat kembali rukun lagi dengan Tergugat, dan apabila dipaksakan untukrukun justru akan menimbulkan halhal yang tidak sesuai dengan tujuanperkawinan, dan akan mendatangkan mudarat
11 — 5
Mada Hurriyah AzZayjain, Fi AthTholaq, Hal. 83.Halaman 8 dari 11 Putusan No. 0225/Pdt.G/2019/PA.Bks.Menimbang, bahwa berdasarkan asas kemudharatan harus dihindari,maka mengakhiri sengketa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat dengancara memutus tali perkawinan melalui perceraian merupakan alternatif terbaikdan memberikan kepastian hukum bagi Penggugat untuk melanjutkan danmengusahakan kehidupan yang lebih berkualitas baik dari segi fisik, psikismaupun sosial dan justru akan menimbulkan mudarat apabila
17 — 12
Ikatan perkawinan Penggugat denganTergugat sudah tidak bisa dipertahankan lagi karena mempertahankan suatu ikatanperkawinan yang telah rapuh seperti itu tidak akan membawa maslahat, bahkanmenyebabkan mudarat yang lebih besar bagi kedua belah pihak;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka alasangugatan Penggugat telah terbukti dan memenuhi unsurunsur yang terkandung dalampasal 39 (2) UndangUndang Nomor 1 tahun 1974 jo pasal 19 huruf f PeraturanPemerinah Nomor 9 tahun 1975 dan
9 — 3
Mada Hurriyah AzZaujain, Fi AthTholaq, Hal. 83.Menimbang, bahwa berdasarkan asas kemudharatan harus dihindari, makamengakhiri sengketa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat dengan caramemutus tali perkawinan melalui perceraian merupakan alternatif terbaik danmemberikan kepastian hukum bagi Penggugat untuk melanjutkan danmengusahakan kehidupan yang lebih berkualitas baik dari segi fisik, psikis maupunsosial dan justru akan menimbulkan mudarat apabila Majelis Hakim memaksakanPenggugat untuk mempertahankan
11 — 4
tanggaPenggugat dengan Tergugat dengan tujuan perkawinan yang dimaksudoleh Pasal tersebut di atas sulit untuk diwujudkan lagi dalam rumah tanggaPenggugat dan Tergugat, maka mengakhiri sengketa rumah tangga antaraPenggugat dan Tergugat dengan cara memutus tali perkawinan lewatperceraian merupakan alternatif terbaik dan memberikan kepastian hukumbagi keduanya untuk dapat melanjutkan dan mengusahakan kehidupanyang lebih baik lagi baik dari segi psikis maupun sosial dari sebelumnya,dan justru akan menimbulkan mudarat