Ditemukan 965 data
24 — 10
maupun bagi anak Penggugat dan Tergugat, meskipunperkawinan adalah sunnah Rasulullah SAW. yang harus diikuti (mash/ahat), akan tetapiapabila kemudian ternyata dalam rumah tangga para pihak sudah tidak ada rasa kasihsayang lagi diantara mereka, bahkan yang ada rasa benci, takut dan trauma hal tersebuttidak dapat dihilangkan kecuali dengan perceraian, maka perceraian sebagai upayamenghilangkan mudharat tersebut harus didahulukan daripada mengambil manfaat,sesuai dengan kaedah fikih yang berbunyi :Wlas
12 — 6
Putusan Nomor 0192/Pdt.G/2015/PA.Bb.didasarkan pada bukti yang cukup untuk itu, maka hal tersebut merupakanindikasi bahwa perkawinan tersebut telah pecah, sehingga apabila dipaksakanuntuk dipertahankan maka diyakini akan menimbulkan mafsadat yang lebihbesar daripada maslahatnya, padahal menolak mafsadat lebin utama daripadamencari maslahatnya sesuai dengan qaidah fighiyah yang berbunyi := 2 oe = 9 a = 2 Owl > un le pe Ro wlas il $y= = Artinya : Mencegah kerusakan itu lebih diutamakan daripada Tnendatangkankemanftaatan
10 — 5
:Wlas!
63 — 8
:Wlas ule GLE p r80 xwlaoll 5) >Putusan No. 320/Pdt.G/2021/PA.Tgr Hal 14 dari 18Artinya: Menolak kemafsadatan lebih didahulukan daripada menarikkemaslahatan;Menimbang, bahwa berdasarkan kesimpulan Penggugat di depanpersidangan, yakni Penggugat berketetapan hati ingin bercerai denganTergugat dan Penggugat dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, makadalam hal ini majelis hakim perlu mempertimbangkan pendapat pakar hukumIslam sebagaimana yang termuat dalam kitab A/ Iqna Juz II halaman 133sebagai berikut
9 — 2
:Wlas ule GLE p r80 xwlaoll 5) >Putusan No. 1128/Pdt.G/2021/PA.Tgr Hal 14 dari 18Artinya: Menolak kemafsadatan lebih didahulukan daripada menarikkemaslahatan;Menimbang, bahwa berdasarkan kesimpulan Penggugat di depanpersidangan, yakni Penggugat berketetapan hati ingin bercerai denganTergugat dan Penggugat dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, makadalam hal ini majelis hakim perlu mempertimbangkan pendapat pakar hukumIslam sebagaimana yang termuat dalam kitab A/ Iqna Juz II halaman 133sebagai berikut
50 — 27
:Wlas ule Whe p r80 rawlaodl 5) >Artinya: Menolak kemafsadatan lebih didahulukan daripada menarikkemaslahatan.Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim memandang perlumengetengahkan pendapat ahli figih dalam Kitab Figh Sunnah Juz halaman 248,kemudian diambil alin sebagai pendapat Majelis hakim, yang berbunyi :azo (Gly) Loo sll OS co Wl SLicl I azg HI di ola! sv bless aii Ilsail dalle gills login CoV! yS nioldll jass log!
8 — 0
Oleh karenanya Majelis Hakim sependapat dengan dalil Fighiyyahdalam kitab AlAsybah Wannadhzair yang berbunyi :Wlas!
15 — 4
AlQuran surah ArRum ayat 21 tidak terwujud dalam rumahtangga Penggugat dan Tergugat, sehingga memaksakan rumah tanggayang sedemikian rupa untuk tetap bersatu) akan menimbulkankemudharatan dan siksaan batin bagi kedua pihak, padahalkemudharatan tersebut harus dihindari sebagaimna kaidah ushul fighyang oleh Majelis Hakim diambil alih sebagai sandaran pertimbanganyaitu :Wlas!
16 — 5
ketidak senangan seorang istri kepada suaminya telahmencapal puncaknya, maka pada saat itu hakim diperbolehkanmenjatuhkan talak seorang suami kepada istrinya dengan talak satu.Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengetengahkan dalil yangterdapat dalam hadits Nabi SAW dalam Sunan Ibnu Majah Juz halaman 736,yang berbunyi :plpo Va po YArtinya : Tidak boleh menimbulkan kemudharatan dan saling membuatkemudharatan;Kaidah fightyah yang terdapat di dalam Al Asybah wan Nazhair halaman 62,yang berbunyi :Wlas
16 — 5
bahwa karena rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidakterwujud ketentraman dan kasihsayang sehingg untuk mencapai tujuanpernikahan membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal sesuai Pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 dan Pasal 2 Kompilasi Hukum Islamtidak dapat terwujud;Menimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga yang demikian apabiladipaksakan untuk diteruskan, maka akan membawa mafsadat lebih besardaripada maslahatnya, hal ini perlu dihindari sesuai dengan kaidah fighiyahyang berbunyi :Wlas
18 — 2
:Wlas ule We prio xwlaoll 55>Artinya : Menolak kemudharatan lebih diutamakan daripada mengambilkemashlahatan;2.
12 — 5
suaminyamaka Hakim diperkenankan menjatuhkan talaknya suami Menimbang, bahwa terjadinya perselisihnan dan pertengkaran secarateruS menerus yang berakhir dengan terjadinya perpisahan tempat tinggal,tidak ada maksud untuk kembali hidup rukun, jika perkawinan keduanyadipaksakan untuk diteruskan, maka akan membawa mafsadat lebih besardaripada maslahatnya yaitu Penggugat dan Tergugat akan terus menerusdalam penderitaan lahir batin, hal ini perlu dihindari sesuai dengan kaidahfighiyah yang berbunyi :Wlas
15 — 5
:Wlas ule GLE prio awlaod!
8 — 1
seperti dalam fakta tersebut di atas maka hal yang mustahiltujuan perkawinan sebagaimana yang ditegaskan oleh Allah swt dalam firmanNya pada surat alRuum ayat 21 dan yang ditetapkan dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yaitu mewujudkan rumahtangga yang bahagia akan terwujud dalam rumah tangga Pemohon denganTermohon, oleh karena itu tidak ada gunanya untuk tetap mempertahankannya,sebab hanya akan menimbulkan kemudharatan hal ini sejalan dengan kaidahFiqhiyyah yang berbunyi :Wlas
30 — 0
Kaidah figih yang berbunyi;Wlas! ule GWle prio awlaod!
13 — 1
perkawinansebagaimana tersebut diatas, oleh karenanya menurut Majelis Hakim tidaklahmungkin secara hukum dipaksakan kepada keduanya untuk tetapmempertahankan perkawinannya, karena hal itu dapat menimbulkan eksesekses negatif bagi kedua belah pihak seperti frustasi dan atau penderitaanpenderitaan lahir maupun batin yang berkepanjangan akan dialami olehPenggugat dan Tergugat, maka halhal tersebut harus dihindari dengan caraperkawinannya diputuskan selaras dengan qaidah fighiyah yang berbunyisebagai berikut;Wlas
14 — 10
Sesungguhnya pada yang demikian itu benarbenar terdapat tandatanda bagi kaum yang berfikir ;Menimbang, bahwa mempertahankan rumah tangga Penggugat dan Tergugat yangsedemikian rupa sifatnya akan menimbulkan mafsadat bagi kedua belah pihak dankeluarga masingmasing, oleh karena itu harus dicegah dan perceraian adalah jalankeluarnya, hal mana sesuai dengan kaidah Figh yang diambil alin menjadi pendapatMajelis berbunyi :Wlas! Ul Ws prio rules!
13 — 5
Hal ini pula yang dimaksuddalam salah satu kaidah fighiyah dalam buku Ushulul Fighi alaa Minhaji AhlilHadist juz 1 halaman 31:Wlas ule We prio xwlios)l 55sArtinya:Menolak mafsadat (yang membahayakan/merusak) lebih didahulukandari pada mengambil maslahat (kebaikan)Menimbang, bahwa Firman Allah swt.
7 — 3
Penderitaan sebagaimanatersebut harus menjadi prioritas untuk dihindarkan sesuai dengan kaidahfiqhiyahyang berbunyi :Wlas ul> Gle rH0 awlaol!
16 — 6
Kaidah fikih dalam kitab AlBayan halaman 38 yang diambil menjadi pendapatMajelis;Wlas ule We prio swladdls 5Artinya : Menolak mafsadat (kerusakan) lebih didahulukan daripadamendapatkan kemaslahatan (kebaikan);Halaman 13 dari 17 halaman, Putusan Nomor 0046/Pdt.G/2015/PA.TIbMenimbang, bahwa fakta hukum tersebut juga telah memenuhi ketentuanPasal 39 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Jo. Pasal 19huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Jo.