Ditemukan 938 data

Urut Berdasarkan
 
Register : 20-06-2019 — Putus : 15-07-2019 — Upload : 16-08-2019
Putusan PN PANGKAJENE Nomor 94/Pid.Sus/2019/PN Pkj
Tanggal 15 Juli 2019 — Penuntut Umum:
ROZY HAROMAIN, SH
Terdakwa:
Hendra
5218
  • .> Bahwa Penggunaan Potasium dalam kegiatan penangkapan ikan dapat merusakSumber Daya Kelautan dan Perikanan yaitu ekosistem terumbu karang dikarenakan padasaat karang terpapar oleh bahan kimia Potasium tersebut Zooxanthllae yang bersimbiosisdengan organisme karang akan mati dan terlepas dari organisme karang tersebut, kemudianHalaman 4 dari 25 Putusan Nomor 94/Pid.Sus/2019/PN Pkjtingkat kerusakan terhadap ekosistem terumbu karang akan sangat luas dikarenakan bahankimia tersebut tidak mudah larut
    kerugianekosistem perairan dimana apabila penggunaan Potasium sianida dilakukan pada ekosistemterumbu karang maka akan menyebabkan menurunnya kondisi ekosistem terumbu karangtersebut sehingga ikanikan ekonomis tinggi berupa ikan kerapu dan ikan karang lainnyayang hidup di ekosistem terumbu karang akan menurun pula ataupun bisa juga tidak lagiberada disekitar perairan yang ekosistemnya sudah rusak.> Berkaitan dengan dampak yang akan ditimbulkan dari menangkap ikan dengan cairanPotasium tersebut,
    karang dikarenakan padasaat karang terpapar oleh bahan kimia Potasium tersebut Zooxanthllae yang bersimbiosisdengan organisme karang akan mati dan terlepas dari organisme karang tersebut, kemudianHalaman 7 dari 25 Putusan Nomor 94/Pid.Sus/2019/PN Pkjtingkat kerusakan terhadap ekosistem terumbu karang akan sangat luas dikarenakan bahankimia tersebut tidak mudah larut didalam air laut sehingga akan terbawah arus laut.
    Bahwa kerusakan sumberdaya kelautan dan perikanan yang diakibatkandengan penggunaan potasium adalah ekosistem terumbu karang dikarenakan pada saatkarang terpapar oleh bahan kimia Potasium tersebut Zooxanthllae yang bersimbiosisdengan organisme karang akan mati dan terlepas dari organisme karang tersebut,kemudian tingkat kerusakan terhadap ekosistem terumbu karang akan sangat luasdikarenakan bahan kimia tersebut tidak mudah larut di dalam air laut sehingga akanterbawa arus laut.
Putus : 24-06-2010 — Upload : 18-12-2011
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 69 PK/Pid.Sus/2010
Tanggal 24 Juni 2010 — JOHAN IMAGO alias GOAN KABIR
9634 Berkekuatan Hukum Tetap
  • karang, berkurangnya kemampuan pemulihansecara alami yang berakibat dapat terjadi kepunahan lokal dari jenis karangyang diambil, menurunya produktifitas dari ekosistem terumbu karang,menurunnya produksi hasil tangkapan nelayan setempat serta berkurangnyanilai estetika ;Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasalayat (1) jo.
    Ninef, Msc antaralain menerangkan tentang definisi terumbu karang, pada prinsipnyaHal 6 dari 32 hal.Put.No.69 PK/PID.SUS/2010dapat dieksploitasi, cara pengambilan karang yang benar dandampak pengambilan karang yang tidak benar ;Serta pertimbangan putusan pada halaman 35 alinea 1 yangmenyatakan :Menimbang, bahwa saksi ahli Mesakh Blegur, S.Pi dipersidanganantara lain menerangkan tentang definisi terumbu karang, bahwakarang termasuk jenis ikan, ukuran karang yang boleh diambil, padaprinsipnya karang
    SP01/P.3.21/Fd.2/01/2010tanggal 7 Januari 2010 ; Dan juga berdasarkan Surat Perintah Tugas Kepala Balai Besar KSDA NTTNomor PT.5/BBKSDA16.2/2010 tanggal11 Januari 2010 ;Hal 22 dari 32 hal.Put.No.69 PK/PID.SUS/2010 Bahwa setelah tiba di Kejaksaan Negeri Kalabahi, baru saya mengerti untukdimintai keterangan sebagai saksi dari institusi yang membidangi pengelolaanKonservasi Sumber Daya Alam / Tumbuhan Satwa Liar (TSL) ; Bahwa terumbu karang termasuk satwa liar karena terumbu karang termasukmahluk hidup
    (Bapedalda Kabupaten Alor) menerangkanadanya pengendalian pemanfaatan karang / terumbu karang di wilayahPropinsi NTT, melalui SK Gubemur NTT Nomor 17 tahun 2003 tentangpelestarian ekosistem terumbu karang.
    Oleh karena ituperbuatan saksi Frans Tuaty dan kawankawannya tersebut dapat dipastikantelah mengakibatkan kerusakan terumbu karang atau sumber daya ikan danatau lingkungannya yang ada disekitar Pulau Kangge ;5.
Putus : 20-01-2014 — Upload : 22-10-2014
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 1745/K/Pid.Sus/2013
Tanggal 20 Januari 2014 — MOHAMMAD ZAENULLAH bin H. MAD HAMID, DKK
3142 Berkekuatan Hukum Tetap
  • No. 1745 K/Pid.Sus/2013lebih kurang 20 meter sambil membawa jaring dan cairan potasium yangdimasukkan dalam botol plastik, lalu mencari lokasi ikan hias, setelah sampaiditempat yang ada ikannya kemudian para penyelam menangkap ikan hiastersebut dengan cara menggunakan jaring penangkap ikan ukuran+ 5 meterkirakira 1 inci ditebar dan juga zat kimia potassium yang disemprotkankearah terumbu karang tempat persembunyian ikan hias, tak berapa lamaikan keluar dari persembunyiannya lalu ikan digiring masuk
    No. 1745 K/Pid.Sus/2013keracunan oksigen yang dihasilkan oleh Kompressor tersebut karena gasbuangnya telah dibuatkan jauh dari Kompressor sehingga kemungkinanterhirup kembali oleh penyelam adalah kecil ; Menimbang, bahwa keterangan Ahli Nurul Hidayat, S.Pi yangmengatakan bahwa selang dari Kompressor yang masuk ke dalam airlaut dapat merusak terumbu karang karena selang tersebut sangatpanjang juga disangkal oleh para Ahli dari para Terdakwa tersebutkarena selang Kompressor apabila telah berada dalam
    air laut posisinyaakan tegak lurus dan tidak mungkin dapat merusak terumbu karangkarena tidak akan menyangkut terumbu karang dengan posisinya yangtegak lurus tersebut dan tidak semua selang akan dimasukkan ke dalamlauthanya sepanjang kedalaman penyelam masuk ke dalam laut dan adapenjaga yang khusus mengawasi selang tersebut agar tidak mengganggupenyelam, hal itu dibuktikan dengan fotofoto yang ditunjukkan dipersidangan bagaimana posisi selang tersebut pada saat penyelamsedang mengambil ikan hias
    karang yang ada dikarenakan ukuran selang itusendiri sangat panjang dan pada saat terbawa arus laut dapatbergesekan dengan terumbu karang tersebut ;Bahwa alat bantu Kompressor mengeluarkan gas Oksigen, Hydrogendan Nitrogen ;Bahwa benar saksi tidak tahu jenis ikan laut yang tidak bolehdieksploitasi atau ditangkap, namun saat diperlihatkan oleh saksigambar barang bukti yang ada di BAP termasuk ikan hias;Bahwa benar Surat Keterangan Penangkapan Ikan (SKPI) adalah DoHal. 14 dari 21 hal.
    karang yang ada dikarenakan ukuran selang itusendiri sangat panjang dan pada saat terbawa arus laut dapatbergesekan dengan terumbu karang tersebut ; Bahwa alat bantu Kompressor mengeluarkan gas Oksigen, Hydrogendan Nitrogen, yang jelas membahayakan ;Bahwa UndangUndang No.45 Tahun 2009 tentang Perubahan atasUndangUndang Nomor : 31 Tahun 2004 tentang Perikanan dibuatsebagai upaya Preventif atau Pencegahan atas maraknya penangkapanikan dengan alatalat bantu yang dapat merusak Sumber Daya Hayatiatau
Putus : 31-07-2012 — Upload : 20-05-2014
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 360 K/Pid.Sus/2012
Tanggal 31 Juli 2012 — EMILA BUSMERRI, Spi
3314 Berkekuatan Hukum Tetap
  • KegiatanLingkungan : Deni Ningsih Wati ;Pariwisata : Dursen ;Terumbu karang : Marseh ;Unit Usaha : Balen ;Bid. Pemasaran: Yohannes ;: Nani Dewita ;: Mulyanda ;: Budi Bakti Bsc.
    F ;: Armen Azis ;Bahwa berdasarkan Surat Keputusan dari Terdakwa selakuKuasa Pengguna Anggaran (KPA) Unit Pelaksana Rehabilitasidan Pengelolaan Terumbu Karang (Coremapll) Dinas Kelautandan Perikanan Kabupaten Kepualaun Mentawai Nomor : 05/SKKPA/COREMAP Il)/XII2006 bulan Desember 2006 tentangPenetapan Pengurus dan Anggota Lembaga PengelolaSumberdaya Terumbu Karang (LPSTK) dan KelompokMasyarakat di 10 Desa Untuk Desa Sikakap, Lembaga LPSTKdan Kelompok Masyarakat (Pokmas) sebagai berikut :Ketua LPSTK
    F ;Lingkungan : Deni Ningsih Wati ;Pariwisata : Dursen ;Terumbu karang : Marseh;Unit Usaha : Balen ;Bid.
    KEP.04/MEN/SJ/2006 tentang Pengangkatan Kuasa Pengguna Anggaran dan Bendahara Pengeluaran Unit Pelaksana Rehabilitasi danPengelolaan Terumbu Karang Daerah Lingkungan DepartemenKelautan dan Perikanan Tahun 2006 tanggal 25 Januari 2006 ;Hal. 65 dari 64 hal. Put. No.360 K/Pid.Sus/20126612.13.14.15.16.17.18.19.20.Satu rangkap Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan No.
    KEP.05/MEN/SJ/2006 tentang Penetapan Pejabat yang BerwewenangMenandatangani Surat Perintah Membayar (SPM) Unit PelaksanaRehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang Daerah LingkunganDepartemen Kelautan dan Perikanan Tahun 2006 tanggal 25Januari 2006 ;Satu rangkap Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran no. 05/SKKPA/COREMAP II/XII2006 tentang Penetapan Pengurus danAnggota Lembaga Pengelola Sumberdaya Terumbu Karang(LPSTK) dan Kelompok Masyarakat di Desa Coremap II bulanDesember 2006;Satu rangkap Surat
Register : 11-04-2017 — Putus : 05-05-2017 — Upload : 07-05-2019
Putusan PA SERANG Nomor 260/Pdt.P/2017/PA.Srg
Tanggal 5 Mei 2017 — Pemohon melawan Termohon
40
  • O02 KelurahanTerumbu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang sebagaiPemohon Mahdiyah Binti Muhtadi, tempat dan tanggal lahir Serang, 21 Juni 1969,agama Islam, pekerjaan Ibu rumah tangga, PendidikanSekolah Dasar, tempat kediaman di Kp.Babadan Rt.006Rw. 002 Kelurahan Terumbu, Kecamatan Kasemen, KotaSerang sebagai Pemohon II;Pengadilan Agama tersebut;Telah mempelajari Suratsurat yang berkaitan dengan perkara ini;Telah mendengar keterangan Pemohon dan para saksi di muka sidang;DUDUK PERKARABahwa Pemohon dalam
    Majelis Hakim telah memberikan nasehatterkait oe berdasarkan hukum Islam, akan tetapi Pemohonmenyatakan tetap pada permohonannya;Bahwa selanjutnya Majelis Hakim membacakan surat permohonan yangisinya tetap dipertahankan oleh Pemohon;Bahwa untuk membuktikan dalildalilnya, Pemohon telah mengajukanbuktibukti berupa:Halaman 2 dari 7 putusan Nomor 260/Pdt.P/2017/PA.SrgJaenal Abidin bin Muhammad umur 54 tahun, agama Islam, pekerjaankaryawan swasta, tempat kediaman di Kp. babadan RT.006 RW.002Kelurahan Terumbu
    Babadan RT.006 RW.002Kelurahan Terumbu Kecamatan Kasemen Kota Serang di bawahsumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut:Bahwa Pemohon telah menyampaikan kesimpulan yang isinyasebagaimana telah dicatat dalam berita acara sidang;Bahwa untuk mempersingkat uraian penetapan ini, segala yang tercatatdalam berita acara sidang merupakan bagian yang tidak terpisahkan daripenetapan ini;PERTIMBANGAN HUKUMMenimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalahsebagaimana telah diuraikan di atas;Menimbang
Register : 01-11-2017 — Putus : 28-11-2017 — Upload : 27-11-2018
Putusan PN LUWUK Nomor 305/Pid.Sus/2017/PN Lwk
Tanggal 28 Nopember 2017 — Penuntut Umum:
FAUZIPAKSI. SH
Terdakwa:
1.MUSTAFA DATU ADAM
2.JUFRI NUNUNG
3.WASIR DADI
8416
  • Bahwa penangkapan ikan menggunakan bahan peledak dilarang atau tidakdiperbolehkan karena menimbulkan kerusakan kelestarian sumber dayaikan di wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia dan berdampakrusaknya ekosistem lingkungan tempat hidup ikan mengalami kerusakanterutama terumbu karang yang berfungsi sebagai tempat bertelur danmenetaskan lava ikan serta tempat berpijah / tempat mencari makan ikanmenjadi rusak, padahal kawasan terumbu karang berfungsi pula sebagaiperedam gelombang laut.
    Membahayakan atau merusak lingkungannya perairan sekitarnya terutamaperairan lingkungan terumbu karang karena lingkungan terumbu karangmerupakan tempat berlindung bertelur dan menetaskan lava ikan dandengan rusaknya kawasan terumbu karang akibat ledakan bom maka ikanikan ekonomis penting akan semakin menjauh sehingga nelayan kecillainnya akan semakin sulit untuk memperoleh hasil tangkapan yangmaksimal.Perbuatan terdakwa 1. MUSTAFA DATU ADAM, terdakwa 2. JUFRI JUNUNGdan terdakwa 3.
    Membahayakan atau merusak lingkungannya perairan sekitarnya terutamaperairan lingkungan terumbu karang karena lingkungan terumbu karangmerupakan tempat berlindung bertelur dan menetaskan lava ikan dandengan rusaknya kawasan terumbu karang akibat ledakan bom maka ikanikan ekonomis penting akan semakin menjauh sehingga nelayan kecillainnya akan semakin sulit untuk memperoleh hasil tangkapan yangmaksimal.Perbuatan terdakwa 1. MUSTAFA DATU ADAM, terdakwa 2. JUFRIJUNUNG dan terdakwa 3.
    karang yang berfungsi sebagai tempatbertelur dan menetaskan lava ikan serta tempat berpijah/tempat mencarimakan ikan menjadi rusak, padahal kawasan terumbu karang berfungsipula sebagai peredam gelombang laut.
    karang yang berfungsisebagai tempat bertelur dan menetaskan lava ikan serta tempat berpijah/tempatmencari makan ikan menjadi rusak, padahal kawasan terumbu karang berfungsipula sebagai peredam gelombang laut.
Register : 23-10-2020 — Putus : 10-11-2020 — Upload : 10-11-2020
Putusan PT PALU Nomor 101/PID.SUS/2020/PT PAL
Tanggal 10 Nopember 2020 — Pembanding/Penuntut Umum : RHENITA TUNA
Terbanding/Terdakwa I : Pardi Angka
Terbanding/Terdakwa II : Tasman Pardi
7523
  • Penangkapan ikan menggunakan bahan peledak dilarang atautidak diperbolehkan karena berakibat Ekosistem lingkungan tempatHalaman 4 dari 13 Putusan Nomor 101/Pid.Sus/2020/PT PALhidup ikan mengalami kerusakan terutama terumbu karang yangberfungsi sebagai tempat berlindung bertelur dan menetaskan larva ikanserta tempat berpijah / tempat mencari makan ikan menjadi rusak,padahal kawasan terumbu karang berfungsi pula sebagai peredamgelombang laut.4.
    Bahwa wilayah perairan Desa Tikupon Kecamatan BualemoKabupaten Banggai, termasuk wilayah pengelolaan perikanan IndonesiaBahwa perbuatan Terdakwa Pardi Angka dan Terdakwa Tasman Pardimelakukan penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak, berakibatpada rusaknya Ekosistem lingkungan tempat hidup ikan di wilayah perairanDesa Tikupon Kecamatan Bualemo Kabupaten Banggai terutama dalam hal inikerusakan terumbu karang yang berfungsi sebagai tempat berlindung bertelurdan menetaskan larva ikan serta
    tempat berpijah / tempat mencari makan ikanmenjadi rusak, Sementara kawasan terumbu karang berfungsi pula sebagaiperedam gelombang laut.Perbuatan Terdakwa Pardi Angka dan Terdakwa II Tasman Parditersebut diatur dan diancam dalam Pasal 84 ayat (1 ) jo pasal 8 ayat (1) UU RINomor 45 tahun 2009 tentang perubahan atas UU RI Nomor 31 tahun 2004tentang Perikanan Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP;ATAUKEDUABahwa Terdakwa PARDI ANGKA dan Terdakwa II TASMAN PARDI padahari Kamis tanggal 13 Agustus 2020 sekira
    Ekosistem lingkungan tempat hidup ikan mengalami kerusakanterutama terumbu karang yang berfungsi sebagai tempat berlindungbertelur dan menetaskan larva ikan serta tempat berpijah / tempatmencari makan ikan menjadi rusak, padahal kawasan terumbukarang berfungsi pula sebagai peredam gelombang laut.5. Bahwa wilayah perairan Desa Tikupon Kecamatan BualemoKabupaten Banggal, termasuk wilayah, termasuk wilayahpengelolaan perikanan Indonesia;6.
    karangyang berfungsi sebagai tempat berlindung bertelur dan menetaskan larva ikanserta tempat berpijah / tempat mencari makan ikan menjadi rusak, sementarakawasan terumbu karang berfungsi pula sebagai peredam gelombang laut;Perbuatan Terdakwa Pardi Angka dan Terdakwa II Tasman Parditersebut diatur dan diancam dalam Pasal 100 B Jo Pasal 8 ayat (1) UU RINomor 45 tahun 2009 tentang perubahan atas UU RI Nomor 31 tahun 2004tentang Perikanan Jo Pasal 55 (1) ke 1 KUHP;Menimbang, bahwa berdasarkan Surat
Register : 05-02-2018 — Putus : 13-02-2018 — Upload : 04-04-2018
Putusan PT PALU Nomor 19/Pid.Sus/2018/PT PAL
Tanggal 13 Februari 2018 — Pidana - RION Alias PAPA NUR
10336
  • Bahwa bahan peledak adalah alat dan alat bantu yang dilarang untukdibawa di kapal penangkap ikan dan juga dilarang sebagai alat maupunalat bantu untuk menangkap ikan karena berakibat :a. mematikan ikanikan besar juga ikanikan kecil (bibit ikan) sertarusaknya biota laut lainnya seperti terumbu karang sebagai tempatberkembang dan perlindungan ikan dan tempat ikan mencari makan,juga tumbuhan dan hewan lainnya yang ada dilaut.
    Akibat dari bomikan yang diledakkan dalam proses penangkapan ikan tersebut yaituselain ikan ikan disekitar areal ledakan itu mati, terumbu karang jugamengalami kehancuran disebabkan pengaruh ledakan;b.
    Ekosistem lingkungan tempat hidup ikan mengalami kerusakanterutama terumbu karang yang berfungsi sebagai tempat berlindungbertelur dan menetaskan lava ikan serta tempat berpijah/tempatmencari makan ikan menjadi rusak, padahal kawasan terumbu karangberfungsi pula sebagai peredam gelombang laut;Perbuatan Terdakwa tersebut diatur dan diancam dalam Pasal 84ayat (1) jo pasal 8 ayat (1) UU RI nomor 45 tahun 2009 tentang perubahanatas UU RI nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan;Halaman 4 dari 12 Putusan
    Mematikan ikanikan besar juga ikanikan kecil (bibit ikan) sertarusaknya biota laut lainnya seperti terumbu karang sebagai tempatberkembang dan perlindungan ikan dan tempat ikan mencari makan,juga tumbuhan dan hewan lainnya yang ada dilaut. Akibat dari bom ikanyang diledakkan dalam proses penangkapan ikan tersebut yaitu selainikan ikan disekitar areal ledakan itu mati, terumbu karang jugamengalami kehancuran disebabkan pengaruh ledakan;b.
    Ekosistem lingkungan tempat hidup ikan mengalami kerusakan terutamaterumbu karang yang berfungsi sebagai tempat berlindung bertelur danmenetaskan lava ikan serta tempat berpijah/tempat mencari makan ikanmenjadi rusak, padahal kawasan terumbu karang berfungsi pulasebagai peredam gelombang laut;3.
Register : 30-05-2018 — Putus : 21-06-2018 — Upload : 05-09-2018
Putusan PN DONGGALA Nomor 194/Pid.Sus/2018/PN Dgl
Tanggal 21 Juni 2018 — Penuntut Umum:
1.MOHAMAD RONALD,SH
2.HAMKA MUCHTAR, SH.
Terdakwa:
1.AGUS
2.FIRMAN
3.YUYUN WAHYUDI
4.IRSANUDIN
4013
  • pembudidayaan ikan denganmenggunakan bahan kimia, bahan biologis dan bahan peledak, alat dan/ataucara, dan / atau bangunan yang dapat merugikan dan / atau membahayakankelestarian Sumber daya ikan dan / atau lingkungannya di wilayah pengelolaanperikanan Republik Indonesia.Bahwa perbuatan para terdakwa untuk melakukan penangkapan ikandengan menggunakan bahan kimia Potasium(Sianida), tidak ada ijin dari yangberwenang, dan perbuatan tersebut dapat mengakibatkan ikanikan kecil (bibitikan) mati, Kerusakan terumbu
    pembudidayaan ikan dengan menggunakan bahan kimia, bahanbiologis dan bahan peledak, alat dan/atau cara, dan / atau bangunan yangdapat merugikan dan / atau membahayakan kelestarian sumber daya ikandan / atau lingkungannya di wilayah pengelolaan perikanan RepublikIndonesia, berupa bahan kimia Potasium sianida, yang telah dikemasdidalam botol, untuk melakukan penangkapan ikan hias, tidak ada jin dari yangberwenang, dan perbuatan tersebut dapat mengakibatkan ikanikan kecil (bibitikan) mati, Kerusakan terumbu
    karang oleh LIPI tahun 2005, pengelolaan wilayahpesisir HAPPI tahun 2011, dan POSSI (persatuan olahraga selam seluruhindonesia) tahun 2009.Bahwa Potassium dan Sianida adalah sejenis Bahan kimia yang dilarangoleh Undangundang dalam menangkap ikan karena jika digunakan dapatmengganggu ekosistem laut dan tempat hidup ikan dan juga dapat merusakkelestarian Sumber daya ikan terutama terumbu karang sebagai tempatberpijah (cari makan) selain itu terumbu karang juga berfungsi sebagaiperedam gelombang laut.Bahwa
    Potassium sepengetahuan Ahli digunakan dibidang pertanian untukmembuat daun lebih hijau.Bahwa jika ikan terkena paparan pottasium maka jika dalam dosis sekalisemprot, ikan akan langsung mabuk dan terumbu karang mati.Bahwa Waktu pemulihan dan pertumbuhan terumbu karang dapatberlangsung lama, karena berdasarkan penelitian jika terjadi kerusakanmaka pertumbuhan terumbu karang sekitar 19 Centimeter per tahun.Bahwa Cara menangkap ikan sesuai prosedur dengan menggunakan jaringdan bubu.Bahwa Salah satu
    kecil.Terhadap keterangan Ahli tersebut para terdakwa membenarkannya;Menimbang, bahwa selanjutnya di persidangan didengar keteranganTerdakwa , Il, Ill dan IV yang masingmasing menerangkan pada pokoknyasebagai berikut:Bahwa terdakwa melakukan penangkapan ikan hias laut menggunakanbahan kimia yaitu potassium sianida.Bahwa Terdakwa ditangkap pada tanggal 24 April 2018 pada saatmelakukan penangkapan ikan.Bahwa terdakwa tahu bahwa penggunaan bahan kimia potassium sianidatersebut dapat merusak ekosistem terumbu
Register : 16-10-2013 — Putus : 13-11-2013 — Upload : 20-01-2014
Putusan PN BONTANG Nomor 123/PID.B/2013/PN.BTG
Tanggal 13 Nopember 2013 — I. HASANUDDIN Bin (alm) TATI, Terdakwa II. SANIRAN Bin (alm) TATI dan Terdakwa III. IRWANSYAH Bin ARDIANSYAH
349
  • Berdasarkan keterangan ahli tersebut dapat diketahui bahwa potasiumdilarang untuk dimiliki/dibawa/dikuasai/digunakan di wilayah pengelolaan perikananRI dengan tujuan untuk menjaga kelestarian dan keberlanjutan sumber daya ikantermasuk untuk menjaga kelestarian terumbu karang yang merupakan habitat ikan,karena apabila potasium cair tersebut dipergunakan untuk menangkap ikan, selainakan menyebabkan ikanikan tersebut mati karena keracunan sehingga tidak layakdikonsumsi juga akan mengakibatkan matinya
    terumbu karang itu sendiri karenatidak dapat menoleransi kadar potasium.Berdasarkan ketentuan penjelasan Pasal 9 UU RI No. 45 Tahun 2009 TentangPerubahan Atas UU RI No. 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan dapat diketahui bahwakompresor merupakan alat bantu penangkap ikan yang dilarang untuk digunakandalam penangkapan ikan, selanjutnya berdasarkan keterangan ahli ANDIHASANUDDIN AKMAL, S.Pi.
    ANDI HASANUDDINAKMAL, S.Pi, M.Si Bin DJASMIN AHMAD, dibawah sumpah memberikan pendapatsebagai berikut :e Bahwa ahli adalah kepala seksi pengawasan pengendalian kelautan dan perikananKota Bontang pada Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Bontang ;e Bahwa ahli mempunyai sertifikat sebagai pengawas perikanan ;e Bahwa penagkapan ikan dengan menggunakan potassium serta alat bantu kompresordapat merusak sumber daya laut dengan menggunakan potassium dan alat bantukompresor dengan cara menyemprotkan ke terumbu
    karang akan menyebabkanterumbu karang tersebut akan mati, dengan cara pematian terumbu karang akanberubah warna menjadi putih karena respon dari potassium tersebut, termasuk akanberkuarangnya ikan tersebut, karena terumbu karang merupakan habitat dari ikan itusendiri ;e Bahwa sepengetahuan ahli bahwa yang bisa merusak sumber daya ikan adalahaktifitas pengeboman, peracuanan, penggunaan bahan kimia berbahaya yangdigunakan dalam aktifitas perikanan ;e Bahwa akibat yang ditimbulkan oleh potassium tersebut
    Bahwapotasium dilarang untuk dimiliki/dibawa/dikuasai/digunakan di wilayah pengelolaanperikanan RI dengan tujuan untuk menjaga kelestarian dan keberlanjutan sumber daya ikantermasuk untuk menjaga kelestarian terumbu karang yang merupakan habitat ikan, karenaapabila potasium cair tersebut dipergunakan untuk menangkap ikan, selain akanmenyebabkan ikanikan tersebut mati karena keracunan sehingga tidak layak dikonsumsijuga akan mengakibatkan matinya terumbu karang itu sendiri karena tidak dapat menoleransikadar
Register : 02-11-2021 — Putus : 22-11-2021 — Upload : 24-11-2021
Putusan PN MAUMERE Nomor 4/Pid.Sus-PRK/2021/PN Mme
Tanggal 22 Nopember 2021 — Penuntut Umum:
MUHAMMAD FIRMAN INDRA WIJAYA, S.H.
Terdakwa:
SANDRA Alias SANDRA
255143
  • Karang (Bogor, 15 Desember 2008);, SeminarPerubahan Iklim dan Dampaknya terhadap Ekosistim Pesisir (Bogor, 20Desember 2008), Syamposium Pengelolaan Terumbu Karang pada kawasanSegitiga Terumbu Karang (Bogor, 13 Oktober 2009), Manajemen Pesisirterpadu (Bogor, 22 Juni 2010), Pengelolaan Ekosistem Dasar Perikanan(Bogor, 07 Juli 2010), sedangkan tugas dan tanggung jawab Ahli saat inisebagai kepala Konservasi Perairan, Pengelolaan Pesisir dan pulaupulaukecil pada cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
    Tergangggunya jaringjaring makanan di laut,karena terumbu karang yang merupakan hewan kelas anthozoa yangberbentuk polip biasanya melakukan simbiosis mutualisme dengan hewanhewan kecil di laut, termasuk ikan, kepiting, belut, moluska dan lainlainsehingga ketika habitatnya terganggu maka hewanhewan tersebut tidak bisamelindungi dirinya dari predator, akibatnya terjadi pengurangan secaradrastis hewan kecil penghuni terumbu karang tersebut.
    Hal ini mengakibatkan ketidakseimbangan ekologi sehingga terjadikematian dan kepunahan secara perlahanlahan atau massal dari organismepenghuni ekosistem terumbu karang, hal ini dapat berpengaruh pada padakekayaan biodiversitas. Penghasil utama oksigen atau O2 bagi kehidupan dilaut, dan membantu mengisap karbon dioksida atau CO2 yang diproduksiHalaman 14 dari 36 Putusan Nomor 4/Pid.SusPrk/2021/PN Mmeoleh bumi.
    Penangkapan ikan dengan mengunakan bahan kimia (racun ikan)biasa dilakukan pada saat ikan bergerombolan sehingga ikan yang mati mulaidari ukuran paling kecil (juvenile/benih/anak) sampai yang paling besar(induk);Bahwa dampak terhadap ekologi adalah berfungsi memperkokoh ketahananpantai dari ombak sehingga ketika terumbu karang mengalami kerusakan,maka kecepatan abrasi pantai akan bertambah dan meluas sehingga wilayahpesisir pantai yang terdapat di sekitar terumbu karang yang rusak akanterancam karena
    karang dan algasebagai koloni penyusun ekosistem terumbu karang yang menempel danselanjutnya akan mengalami kerusakan dan kematian secarapermanent/total serta terhadap kesehatan nelayan itu sendiri yaitu dapatmenyebabkan keracunan ketika mengkonsumsi ikan yang ditangkapdengan metmomil;Bahwa menurut Ahli ADI N.
Register : 28-10-2021 — Putus : 15-11-2021 — Upload : 16-11-2021
Putusan PN Labuan Bajo Nomor 58/Pid.Sus-PRK/2021/PN Lbj
Tanggal 15 Nopember 2021 — Penuntut Umum:
1.Mawardi, S.H., M.H.
2.Sisca Gitta Rumondang, S.H., M.H.
3.Christofel Heberon Mallaka, S.H.
4.Putu Andy Sutadharma, S.H.
5.Yoyok Junaidi, S.H.
Terdakwa:
1.SUDIRMAN
2.FAUJAN
7020
  • Tergangggunya. jaringjaring makanan di laut, karenaterumbu karang yang merupakan hewan kelas anthozoa yang berbentukpolip biasanya melakukan simbiosis mutualisme dengan hewanhewankecil di laut, termasuk ikan, kepiting, belut, moluska dan lainlain sehinggaketika habitatnya terganggu maka hewanhewan tersebut tidak bisamelindungi dirinya dari predator, akibatnya terjadi pengurangan secaradrastis hewan kecil penghuni terumbu karang tersebut.
    Tergangggunya rantai makanan di laut, dan habitat hewanhewantersebut tidak bisa melindungi dirinya dari predator, akibatnya terjadipengurangan secara drastis hewan kecil penghuni terumbu karang tersebutyang berpengaruh juga terhadap populasi predatornya seperti ikan besar danlainlain, mengakibatkan ketidakseimbangan ekologi sehingga terjadikematian dan kepunahan secara perlahanlahan atau massal dari organismepenghuni ekosistem terumbu karang, sehingga dapat berpengaruh padakekayaan biodiversitas;
    Dampak terhadap ekologi adalah berfungsi memperkokoh ketahananpantai dari ombak sehingga ketika terumbu karang mengalami kerusakan,maka kecepatan abrasi pantai akan bertambah dan meluas sehingga wilayahpesisir pantai yang terdapat di sekitar terumbu karang yang rusak akanterancam karena mengalami abrasi dan ketika terjadi gempa bumi dan atautsunami maka wilayah tersebut tidak bisa terlindungi dari dampak kerusakanyang diakibatkan oleh peristiwa dimaksud.C.
    Tergangggunyarantai makanan di laut, dan habitat hewanhewan tersebut tidak bisa melindungidirinya dari predator, akibatnya terjadi pengurangan secara drastis hewan kecilpenghuni terumbu karang tersebut yang berpengaruh juga terhadap populasipredatornya seperti ikan besar dan lainlain, mengakibatkan ketidakseimbanganekologi sehingga terjadi kematian dan kepunahan secara perlahanlahan atau massaldari organisme penghuni ekosistem terumbu karang, sehingga dapat berpengaruhpada kekayaan biodiversitas,
    dampak terhadap ekologi adalah berfungsimemperkokoh ketahanan pantai dari ombak sehingga ketika terumbu karangmengalami kerusakan, maka kecepatan abrasi pantai akan bertambah dan meluassehingga wilayah pesisir pantai yang terdapat di sekitar terumbu karang yang rusakakan terancam karena mengalami abrasi dan ketika terjadi gempa bumi dan atautsunami maka wilayah tersebut tidak bisa terlindungi dari dampak kerusakan yangdiakibatkan oleh peristiwa dimaksud, dampak terhadap ekonomi secara langsung dantidak
Register : 26-08-2019 — Putus : 17-09-2019 — Upload : 19-09-2019
Putusan PA SERANG Nomor 1033/Pdt.P/2019/PA.Srg
Tanggal 17 September 2019 — Pemohon melawan Termohon
131
  • Pdt.P/2019/PA.SrgDEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESAPengadilan Agama Serang yang memeriksa dan mengadili perkaratertentu pada tingkat pertama dalam sidang hakim tunggal telah menjatuhkanpenetapan sebagai berikut dalam perkara itsbat nikah yang diajukan oleh :Subirin bin Baejuri, Nomor KTP 3673020302890003, Tempat Lahir Serang,Tanggal Lahir 3 Februari 1989, umur 30 tahun, agama Islam,pendidikan SD, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal diLingkungan Sampang 4 RT. 005 RW. 002 Kelurahan Terumbu
    ,Kecamatan Kasemen, Kota Serang, disebut Pemohon ;Nurhayati binti Sahroni, Nomor KTP 3604035202950166, Tempat LahirSerang, Tanggal Lahir 12 Februari 1995, umur 24 tahun, agamaIslam, pendidikan SLTP, pekerjaan Ibu Rumah Tangga,bertempat tinggal di Lingkungan Sampang 4 RT. 005 RW. 002Kelurahan Terumbu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang,disebut Pemohon II;Selanjutnya Pemohon dan Pemohon II disebut Para Pemohon;Pengadilan Agama tersebut;Telah membaca dan mempelajari berkas perkara;Telah mendengar keterangan
    Selama perkawinan para Pemohon tidakpernah bercerail;Bahwa setelah perkawinan tersebut para Pemohon hidup berumah tanggatinggal di Lingkungan Sampang 4 RT.OO5 RW. 002 Kelurahan Terumbu,Kecamatan Kasemen, Kota Serang sampai dengan sekarang;Bahwa para Pemohon hidup rukun sebagaimana layaknya suami istri dandikaruniai ... belum dikaruniai anak;Bahwa antara Pemohon dan Pemohon II tidak ada hubungan darah dansesusuan, serta memenuhi syarat dan tidak ada larangan untukmelangsungkan pernikahan menurut ketentuan
    Haelani bin Nahrawi, umur 6 tahun, agama Islam, pendidikan SD,pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Kampung Sampang Rt. 005Rw. 002, Kelurahan Terumbu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang.Hubungan saksi sebagai Saudara para Pemohon;2. Sahrani bin Sarbini, umur 46 tahun, agama Islam, pendidikan SLTP,pekerjaan wiraswasta, bertempat tinggal di Kp. karangkayen RT.013RW.004 kelurahan terumbu Kecamatan kasemen Kota Serang.
Putus : 31-08-2016 — Upload : 15-09-2016
Putusan PN LUBUK BASUNG Nomor 59/Pid.Sus/2016/PN.Lbb
Tanggal 31 Agustus 2016 — - JUNELI IBRAHIM RAMBE PGL. OZI ;
876
  • PutraKencana berukuran GT.5, karena alat penangkap ikan jaring Gilnet Oseanikdilarang digunakan oleh kapal ikan berukuran kurang dari GT. 30 karena dapatmerusak terumbu karang oleh pemberat yang digunakan sehingga mengganggudan merusak keberlanjutan sumber daya ikan, maka terhadap terdakwa dapatdikatakan melanggar Pasal 85 Jo.
    karang;Bahwa akibat dari penggunaan alat penangkap ikan jaring Gilnet Osianiktersebut adalah akan merusak terumbu karang oleh pemberat yangdigunakan sehingga menggangu dan merusak berkelanjutan sumberdaya ikan;Halaman 19 dari 42 Putusan Nomor 59/Pid.Sus/2016/PN.LbbBahwa mata jaring yang dipakai KM Putra Kencana menurut ahli sudahsesuai dengan Jaring Gilnet namun Gilnet yang di bawa KM PutraKencana di atas 4 inci yang tergolong dalam Gilnet Oceanik;Bahwa penangkapan nelayan bobotnya sama;Bahwa untuk
    menentukan jenis Gilnet dapat dilihat dari mata jaringnyayaitu untuk ukuran mata jaring dibawah 3 inci termasuk Gilnet padaumumnya sedangkan diatas 4 inci termasuk jaring Gilnet Oceanik yangseharusnya digunakan kapal diatas 30 GT untuk jalur penangkapan dizona Ill;Bahwa akibat jaring Gilnet digunakan untuk penangkap ikan dibawah 30GT dengan jalur penangkapan zona Ill akan menyebabkan terumbukarang rusak karena jaring Gilnet Oceanik ditambah dengan pemberatakan sampai ke dasar laut yang ada terumbu
    Restu, lobster merupakan salah satu hewan laut yang hidup didalam terumbu karang yang berada di dasar laut sehingga jika Terdakwamemperoleh tangkapan lobster tersebut menggunakan jaring bisadipastikan akan merusak terumbu karang di laut dan hal ini diperkuatdengan keterangan saksi Syaiful Pgl. Syaiful dan saksi AndreGunawan Pgl.
Register : 04-10-2013 — Putus : 28-10-2013 — Upload : 03-07-2014
Putusan PN SINJAI Nomor 75/Pid.B/2013/PN.Sinjai
Tanggal 28 Oktober 2013 — Zaenal bin Salehe
10548
  • saat pemeriksaan kapal terdapat ABK satu orang.Bahwa saksi mencurigai terdakwa melakukan penangkapan ikan dengan carayang tidak benar dengan menggunakan potasium sianida.Bahwa setiap orang dilarang melakukan penangkapan dengan menggunakanbahan kimia seperti potasium sianida.Bahwa pada saat penangkapan terdakwa sementara mencampur potasium sianidaakan melakukan penangkapan ikan.Bahwa selanjutnya terdakwa dan barang bukti diamankan untuk diproses lebihlanjut.Bahwa penggunaan potasium dapat merusak terumbu
    team patroli Polairut pada hari Selasa tanggal 27Agustus 2013 sekira pukul 07.00 Wita,bertempat diperairan kurang lebih 12 MilSebelah Timur Pulau Sembilan Kab.Sinjai.Bahwa riwayat pekerjaan ahli adalah sebagai staf program sampai dengan tahun1986,penyidik perikanan tahun 1998,staf bidang pengawasan Dinas Perikanandan Kelautan tahun 2001 sampai dengan sekarang.Bahwa butiran kristal yang diduga potasium sianida merupakan bahan kimia yangdilarang digunakan untuk menangkap ikan karena dapat merusak terumbu
    karang dan sumber daya ikan serta lingkungannyayang dapat berdampak pada penurunan produktifitas perikanan yang dapatmempengaruhi tingkat pendapatan dan kesejahteraan nelayan pesisir,sertamempengaruhi kemampuan terumbu karang.Bahwa kerusakan yang ditimbulkan dari akibat penggunaan potasium sianidauntuk menangkap ikan dapat dipulihkan kembali namun hal ini memerlukanwaktu yang sangat lama dan hal ini sangat sulit dan tidak mungkin untukdipulihkan seperti kondisi semula.Bahwa kerugian secara rinci
    Bahwa benar terdakwa berangkat melaut pada hari Senin tanggal 26 Agustus2013 sekitar jam 06.00 Wita berangkat berlayar dengan tujuan Perairan TakaLabureneng untuk menangkap ikan dengan membawa peralatan selang.e Bahwa benar dilokasi terdakwa mencampur potasium sianida tersebut dengan airlaut sesuai dengan takaran lalu menyelam membawa potasium sianida tersebutlalu menyemprotkan kearah ikan sehingga mendapat 2 ikan sunu.14e Bahwa benar terdakwa tahu dengan menggunakan potasium sianida dapatmerusak terumbu
Register : 24-02-2020 — Putus : 06-04-2020 — Upload : 04-06-2020
Putusan PN MAUMERE Nomor 19/Pid.Sus/2020/PN Mme
Tanggal 6 April 2020 — Penuntut Umum:
AKBAR BAHARUDDIN,SH.
Terdakwa:
DA.MAL RAHMAT Alias DA.MAL
10629
  • kepiting, belut, moluska dan lainlainsehingga ketika habitatnya terganggu maka hewanhewan tersebuttidak bisa melindungi dirinya dari predator, akibatnya terjadiHalaman 15 dari 33 Putusan Nomor 19/Pid.Sus/2020/PN MmeC.pengurangan secara drastis hewan kecil penghuni terumbu karangtersebut.
    Dampak terhadap pariwisata adalah ekosistem terumbu karang yangmerupakan daya tarik wisata tersebut akan hilang sehingga tingkatwisatawan akan berkurang yang mempengaruhi pendapatan negara(devisa);e. Dampak terhadap sosial adalah menyediakan lapangan kerja bagisebagian masyarakat kecil terutama nelayan;f.
    dengan hewanhewan kecil di laut,termasuk ikan, kepiting, belut, moluska dan lainlain sehingga ketikahabitatnya terganggu maka hewanhewan tersebut tidak bisa melindungidirinya dari predator, akibatnya terjadi pengurangan secara drastis hewankecil penghuni terumbu karang tersebut.
    Penangkapan ikan dengan mengunakan bahan peledak (bom ikan) biasaC.dilakukan pada saat ikan bergerombolan sehingga ikan yang mati mulai dariukuran paling kecil (juvenile/oenih/anak) sampai yang paling besar(indukDampak terhadap ekologi adalah berfungsi memperkokoh ketahananpantai dari ombak sehingga ketika terumbu karang mengalami kerusakan,maka kecepatan abrasi pantai akan bertambah dan meluas sehingga wilayahpesisir pantai yang terdapat di sekitar terumbu karang yang rusak akanterancam karena mengalami
    Dampak terhadap pariwisata adalah ekosistem terumbu karang yangmerupakan daya tarik wisata tersebut akan hilang sehingga tingkatwisatawan akan berkurang yang mempengaruhi pendapatan negara (devisa);e. Dampak terhadap sosial adalah menyediakan lapangan kerja bagi sebagianmasyarakat kecil terutama nelayan;f.
Register : 13-11-2020 — Putus : 02-12-2020 — Upload : 30-12-2020
Putusan PN PANGKAJENE Nomor 141/Pid.Sus/2020/PN Pkj
Tanggal 2 Desember 2020 — Penuntut Umum:
FRENGKY ANDRI PUTRA
Terdakwa:
SURIANTO Bin UDU Dg. BETA
21827
  • BETA naik ke atas kapalBahwa penggunaan Potasium dalam kosentrasi yang tinggi dapatmembuat ikan mati akan tetapi bagi organisme karang denganHalaman 4 dari 24 Putusan Nomor 141/Pid.Sus/2020/PN.PKJ.penggunaan kosenterasi yang rendah dapat membuat terumbu karangtersebut mati.
    Bahwa berdasarakan keterangan ahli perikanan JULIANTI penggunaanPotasium sianida dilakukan pada ekosistem terumbu karang maka akanmenyebabkan menurunnya kondisi ekosistem terumbu karang tersebutsehingga ikanikan ekonomis tinggi berupa ikan kerapu dan ikan karanglainnya yang hidup di ekosistem terumbu karang akan menurun pulaataupun bisa juga tidak lagi berada disekitar perairan yang ekosistemnyasudah rusak Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No. lab4116/KTF/X/2020 tanggal 06 Oktober
    tubuh manusia dapat menyerangperedaran darah ke jantung sehingga dapat menyebabkan manusiatersebut mengalami kematian 34 jam dengan kadar 5mm, sedangkanbagi lingkungan ataupun ikan yang biasanya digunakan untukmenangkap ikan hidup (ikan kerapu) dalam dosis kecil dapatmenyebabkan ikan tersebut lemah dan dapat dengan mudah ditangkapoleh penyelam atau nelayan yang menggunakan bahan tersebut;Bahwa kerusakan sumberdaya kelautan dan perikanan yang diakibatkandengan penggunaan potassium adalah ekosistem terumbu
    Kegiatan penangkapanikan dilakukan pada Zona Pemanfaatan dengan ketentuan bahwa ukurankapal paling besar 10 GT, dengan menggunakan metode dan alatpenangkapan ikan yang ramah lingkungan, alat penangkapan ikan yangdiperbolehkan meliputi : jaring angkat, jaring insang, perangkap, pancing,dan alat penjepit dan melukai;Bahwa penggunaan bius/potas dalam melakukan penangkapan ikanbukan hanya dilarang dikawasan konservasi perairan tetapi dilarang disemua wilayah perairan;Bahwa Taka Palekko adalah lokasi terumbu
    Bahwa penggunaan potassium sangat berpengaruh terhadap biota lautkarena dalam konsentrasi tinggi, potassium dapat membuat ikan matiakan tetapi bagi organisme karang dalam konsentrasi lebih rendah dapatmembuat terumbu karang tersebut mati; Bahwa Terdakwa dan rekanrekannya telah melakukan kegiatanpenangkapan ikan di perairan Selat Makassar atau tepatnya di TakaPalekko Kawasan Konservasi TWP Kapoposang Kab.
Putus : 31-08-2016 — Upload : 01-02-2017
Putusan PN LUBUK BASUNG Nomor 59/Pid.Sus/2016/PN.Lbb ;
Tanggal 31 Agustus 2016 — - JUNELI IBRAHIM RAMBE PGL. OZI ;
8828
  • PutraKencana berukuran GT.5, karena alat penangkap ikan jaring Gilnet Oseanikdilarang digunakan oleh kapal ikan berukuran kurang dari GT. 30 karena dapatmerusak terumbu karang oleh pemberat yang digunakan sehingga mengganggudan merusak keberlanjutan sumber daya ikan, maka terhadap terdakwa dapatdikatakan melanggar Pasal 85 Jo.
    karang;Bahwa akibat dari penggunaan alat penangkap ikan jaring Gilnet Osianiktersebut adalah akan merusak terumbu karang oleh pemberat yangdigunakan sehingga menggangu dan merusak berkelanjutan sumberdaya ikan;Halaman 19 dari 42 Putusan Nomor 59/Pid.Sus/2016/PN.LbbBahwa mata jaring yang dipakai KM Putra Kencana menurut ahli sudahsesuai dengan Jaring Gilnet namun Gilnet yang di bawa KM PutraKencana di atas 4 inci yang tergolong dalam Gilnet Oceanik;Bahwa penangkapan nelayan bobotnya sama;Bahwa untuk
    menentukan jenis Gilnet dapat dilihat dari mata jaringnyayaitu untuk ukuran mata jaring dibawah 3 inci termasuk Gilnet padaumumnya sedangkan diatas 4 inci termasuk jaring Gilnet Oceanik yangseharusnya digunakan kapal diatas 30 GT untuk jalur penangkapan dizona Ill;Bahwa akibat jaring Gilnet digunakan untuk penangkap ikan dibawah 30GT dengan jalur penangkapan zona Ill akan menyebabkan terumbukarang rusak karena jaring Gilnet Oceanik ditambah dengan pemberatakan sampai ke dasar laut yang ada terumbu
    Restu, lobster merupakan salah satu hewan laut yang hidup didalam terumbu karang yang berada di dasar laut sehingga jika Terdakwamemperoleh tangkapan lobster tersebut menggunakan jaring bisadipastikan akan merusak terumbu karang di laut dan hal ini diperkuatdengan keterangan saksi Syaiful Pgl. Syaiful dan saksi AndreGunawan Pgl.
Register : 08-03-2018 — Putus : 11-04-2018 — Upload : 28-10-2019
Putusan PA SERANG Nomor 520/Pdt.G/2018/PA.Srg
Tanggal 11 April 2018 — Penggugat melawan Tergugat
61
  • Saksi Pertama Penggugat, umur 45 tahun, agama Islam, Pekerjaanwiraswasta, bertempat tinggal di Kampung Sampang 4 RT.005 RW. 002Kelurahan Terumbu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang.saksi tersebut telan memberikan keterangan dibawah sumpah di mukasidang yang secara rinci sebagaimana tertuang dalam berita acaraperkara ini, untuk mempersingkat putusan pada pokoknya adalah sebagaiberikut :bahwa saksi kenal dengan Penggugat (Penggugat) dan Tergugat(Tergugat) karena saksi sebagai Saudara/Tetangga Penggugat
    ;bahwa Penggugat dan Tergugat sebagai suami Istri yang telah menikahpada tahun 27 Desember 2007 dan selama pernikahan telah dikarunialketurunan :bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat berumah tangga diKampung Sampang 4 RT.005 RW. 002 Kelurahan Terumbu,Kecamatan Kasemen, Kota Serang;bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya harmonis,namun sejak Bulan Agustus 2017 sudah tidak harmonis, saksi tahu daripengaduan Penggugat sering teradi perselisihan dan pertengkaran,saksi pernah melihat
    Saksi Kedua Penggugat, umur 54 tahun, agama Islam, PekerjaanMengurus rumah tangga, bertempat tinggal di Kampung Sampang 4RT.005 RW. 002 Kelurahan Terumbu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang.Menerangkan di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut:bahwa saksi kenal dengan Penggugat (Penggugat) dan Tergugat(Tergugat) karena saksi sebagai Saudara/Tetangga Penggugat;bahwa Penggugat dan Tergugat sebagai suami Istri yang telah menikahpada tahun 27 Desember 2007 dan selama pernikahan telah dikarunialketurunan
    :bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat berumah tangga diKampung Sampang 4 RT.005 RW. 002 Kelurahan Terumbu,Kecamatan Kasemen, Kota Serang;bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya harmonis,namun sejak Bulan Agustus 2017 sudah tidak harmonis, saksi tahu daripengaduan Penggugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran,saksi pernah melihat dan mendengar sendiri Penggugat denganTergugat sedang bertengkar mulut;bahwa penyebab perselisihan tersebut karena :a.
Register : 25-01-2017 — Putus : 14-02-2017 — Upload : 09-10-2017
Putusan PN SORONG Nomor 1/Pid.Sus-PRK/2017/PN Son
Tanggal 14 Februari 2017 — Pidana - LA ARU - LA AMO
13549
  • oleh Terdakwa dan melakukan penangkapan terhadapTerdakwa karena melakukan penangkapan ikan dengan menggunakanbahan peledak bom ikan (dopis) sehingga para Terdakwa beserta barangbukti dibawa serta dilakukan pengawalan menuju Polres Raja Ampat untukdiproses hukum lebih lanjut; Bahwa adapun ikan yang ditangkap oleh Terdakwa dengan menggunakanbom penangkap ikan yang dilakukan oleh Terdakwa adalah adalah ikanjenis Lema yang mana perbuatan Terdakwa dapat merugikan kerugianbesar kepada Negara, hancurnya terumbu
    oleh Terdakwa dan melakukan penangkapanterhadap Terdakwa karena melakukan penangkapan ikan denganmenggunakan bahan peledak bom ikan (dopis) sehingga para Terdakwabeserta barang bukti dibawa serta dilakukan pengawalan menuju Polres RajaAmpat untuk diproses hukum lebih lanjut; Bahwa adapun ikan yang ditangkap oleh Terdakwa dengan menggunakanbom penangkap ikan yang dilakukan oleh Terdakwa adalah adalah ikanjenis Lema yang mana perbuatan Terdakwa dapat merugikan kerugianbesar kepada Negara, hancurnya terumbu
    masuk kedalam rongga mata, sisik mudahterlepas, insang merah gelap, tulang patah dan tidak tegk, daging tidakkenyal, lunak dan hancur serta bagian perut hancur dan pecah;bahwa setelah dilakukan pemeriksaan secara anatomin dan kasat mataatau organoleptik terhadap sampel Barang Bukti ikan jenis Lema yangdikirimkan Polres Raja Ampat, disimpulkan bahwa ikan tersebut mati akibatbahan peledak (bom ikan);bahwa penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak (bom)sangat merusak habitat laut termasuk terumbu
    Terumbu karang juga berfungsi sebagai tempatberkembnag biaknya biota laut sehingga dapat dikategorikan sebagaisumber kehidupan biota laut dan manusia;bahwa kerusakan terumbu karang akibat bahan peledak (bom ikan) sangatmembahayakan kelestarian terumbu karang dan lingkungannya, untukHalaman 10 dari 24 Halaman.
    Bom ikan digunakan sebanyak3 (tiga) kali pada tempat yang berbeda, yaitu tempat pertama sebanyak 3(tiga) kali, tempat kedua sebanyak 5 (lima) kali dan tempat ketigasebanyak 5 (lima) kali;bahwa terdakwa menggunakan rokok untuk membakar sumbu bahanpeledak (bom ikan) sebelum dilemparkan pada kerumunan ikan;bahwa terdakwa menyadari bahwa ledakan bom bukan sajamenyebabkan matinya ikan tapi juga biota lainnya serta rusaknyalingkungan perairan seperti terumbu karang;bahwa tersangka pada saat dikejar Petugas