Ditemukan 965 data
21 — 14
, mawaddah (penuh saling mengasihi) dan warahmah (salingmenyayangi) dan rumah tangga penggugat dan tergugat tidak dapatmencapai tujuan pernikahan untuk membentuk rumah tangga yangbahagia dan kekal sesuai Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974dan pasal 2 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga yang demikianapabila dipaksakan untuk diteruskan, maka akan membawa mafsadatlebih besar daripada maslahatnya, hal ini perlu dihindari sesuai dengankaidah fighiyah yang berbunyi :Wlas
12 — 11
damai), mawaddah (penuh saling mengasihi) dan rahmah (salingmenyayangi) dan rumah tangga penggugat dan tergugat tidak dapatmencapai tujuan pernikahan untuk membentuk rumah tangga yangbahagia dan kekal sesuai Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974dan pasal 2 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga yang demikianapabila dipaksakan untuk diteruskan, maka akan membawa mafsadatlebin besar daripada maslahatnya, hal ini perlu dihindari sesuai dengankaidah fiqhiyah yang berbunyi :Wlas
6 — 3
U2 uleArtinya : dan tidak ada manfaat yang dapat diharapkan dalam mengumpulkandua manusia yang saling benci membenci, terlepas dari masalah apakahsebabsebab terjadinya pertengkaran ini besar atau kecil, namun kebaikanHim. 8 dari 10Putusan 5632/Pdt.G/2020/PA.Sorhanya dapat diharapkan dengan mengakhiri kKehidupan berumah tangga antarasuami isteri";Wlas)!
16 — 9
mendamaikanpemohon dan termohon, dengan menasihati pemohon agar rukun kembalidengan termohon bahkan pihak keluarga kedua belah pihak juga telahberusaha untuk merukunkan akan tetapi tidak berhasil, hal ini memberikanindikasi bahwa pemohon tidak dapat mempertahankan rumah tangganyalagi;Menimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga yang demikianapabila dipaksakan untuk diteruskan, maka akan membawa mafsadatlebih besar daripada maslahatnya, hal ini perlu dihindari sesuai dengankaidah fighiyah yang berbunyi :Wlas
13 — 7
damai), mawaddah (penuh saling mengasihi) dan Sakiah (salingmenyayangi) dan rumah tangga penggugat dan tergugat tidak dapatmencapai tujuan pernikahan untuk membentuk rumah tangga yangbahagia dan kekal sesuai Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974dan pasal 2 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga yang demikianapabila dipaksakan untuk diteruskan, maka akan membawa mafsadatlebin besar daripada maslahatnya, hal ini perlu dihindari sesuai dengankaidah fiqhiyah yang berbunyi :Wlas
18 — 15
yo olsArtinya : dan tidak ada manfaat yang dapat diharapkan dalam mengumpulkandua manusia yang saling benci membenci, terlepas dari masalah apakahsebabsebab terjadinya pertengkaran ini besar atau kecil, namun kebaikanhanya dapat diharapkan dengan mengakhiri kehidupan berumah tangga antarasuami isteri";Wlas)!
12 — 4
U2 uleArtinya : dan tidak ada manfaat yang dapat diharapkan dalam mengumpulkan duamanusia yang saling benci membenci, terlepas dari masalah apakah sebabsebabterjadinya pertengkaran ini besar atau kecil, namun kebaikan hanya dapatdiharapkan dengan mengakhiri kehidupan berumah tangga antara suami isteri;Wlas)!
7 — 3
Oleh sebab itu hendaklahmereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkanperkataan yang benar;Menimbang, bahwa berdasarkan qaidah fighiyah, yang diambil alih olehMajelis Hakim sebagai pendapat sendiri :Wlas ols WE prio xls!
6 — 0
Kaidah figih yang berbunyi:;Wlas! ule Ge prio awlaol! loArtinya : Menolak mafsadat lebih diuttamakan daripada menarikmaslahat.Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah juga memenuhi normahukum pada Pasal 39 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 Jo. Pasal 19 huruff Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Jo.
13 — 6
diisbathkan.Menimbang bahwa berdasarkan Pasal 2 ayat (1) UndangUndangNomor 1 Tahun 1974 bahwa pernikahan yang dilaksanakan sesuai ajaranagama dan kepercayaannya adalah sah, namun untuk menjamin kepastianhukum pernikahan tersebut, maka yang bersangkutan harus mencatatkanpada instansi yang ditunjuk, sesuai maksud Pasal 2 ayat (2) UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974.Menimbang, bahwa perlu mengetengahkan dalil syar'i berupa HadisNabi SAW. yang diriwayatkan oleh Daruqutni dari Siti Aisyah yang berbunyiJac g wlas
12 — 5
:Wlas ul> le rH awlaol! 5) >Artinya:Menolak kemafsadatan lebih didahulukan daripada menarikkemaslahatan.Menimbang bahwa berdasarkan kesimpulan Penggugat di depanpersidangan, yakni Penggugat berketetapan hati ingin bercerai denganTergugat dan Penggugat dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, makadalam hal ini majelis hakim perlu mempertimbangkan pendapat pakar hukumIslam sebagaimana yang termuat dalam kitab A/ Iqna Juz II halaman 133sebagai berikut :HIlm. 8 dari 11 Hlm.
10 — 4
U2 uleArtinya : dan tidak ada manfaat yang dapat diharapkan dalam mengumpulkandua manusia yang saling benci membenci, terlepas dari masalah apakah sebabHim. 8 dari 10Putusan 4440/Pdt.G/2020/PA.Sorsebab terjadinya pertengkaran ini besar atau kecil, namun kebaikan hanya dapatdiharapkan dengan mengakhiri kehidupan berumah tangga antara suami ister;Wlas)!
10 — 3
U2 uleArtinya : dan tidak ada manfaat yang dapat diharapkan dalam mengumpulkandua manusia yang saling benci membenci, terlepas dari masalah apakahsebabsebab terjadinya pertengkaran ini besar atau kecil, namun kebaikanHim. 8 dari 10Putusan 5715/Pdt.G/2020/PA.Sorhanya dapat diharapkan dengan mengakhiri kKehidupan berumah tangga antarasuami isteri";Wlas)!
6 — 11
kebenciannya terhadap suaminyamaka Hakim diperkenankan menjatuhkan talaknya suami Menimbang, bahwa terjadinya perselisihan dan pertengkaran secarateruSs menerus yang berakhir dengan perpisahan tempat tinggal, tidak adamaksud untuk kembali hidup rukun, jika perkawinan keduanya dipaksakanuntuk diteruskan, maka akan membawa mafsadat lebih besar daripadamaslahatnya yaitu Penggugat dan Tergugat akan terus menerus dalampenderitaan lahir batin, hal ini perlu dihindari sesuai dengan kaidah fighiyahyang berbunyi :Wlas
15 — 11
yo olsArtinya : dan tidak ada manfaat yang dapat diharapkan dalam mengumpulkandua manusia yang saling benci membenci, terlepas dari masalah apakahsebabsebab terjadinya pertengkaran ini besar atau kecil, namun kebaikanhanya dapat diharapkan dengan mengakhiri kehidupan berumah tangga antarasuami isteri";Wlas)!
11 — 5
kebenciannya terhadap suaminyamaka Hakim diperkenankan menjatuhkan talaknya suami Menimbang, bahwa terjadinya perselisihan dan pertengkaran yangberakhir dengan terjadinya perpisahan tempat tinggal, tidak ada maksuduntuk kembali hidup rukun, jika perkawinan keduanya dipaksakan untukditeruskan, maka akan membawa mafsadat lebih besar daripadamaslahatnya yaitu Penggugat dan Tergugat akan terus menerus dalampenderitaan lahir batin, hal ini perlu dihindari sesuai dengan kaidah fighiyahyang berbunyi :Wlas
10 — 4
Kaidah fikin yang diambil alih sebagai pendapat majelis hakim sendirisebagai berikut ;Hal. 8 dari Hal. 10 perkara No. 370/Pdt.G/2019/PA.MtrMencegah mudharat harus didahulukan daripada memperoleh maslahat ( Wlas!
8 — 5
Vo UsArtinya : dan tidak ada manfaat yang dapat diharapkan dalam mengumpulkandua manusia yang saling benci membenci, terlepas dari masalah apakahsebabsebab terjadinya pertengkaran ini besar atau kecil, namun kebaikanHim. 8 dari 10Putusan 6631/Pdt.G/2020/PA.Sorhanya dapat diharapkan dengan mengakhiri kKehidupan berumah tangga antarasuami isteri";Wlas)!
12 — 7
damai), mawaddah (penuh saling mengasihi) dan rahmah (salingmenyayangi) dan rumah tangga penggugat dan tergugat tidak dapatmencapai tujuan pernikahan untuk membentuk rumah tangga yangbahagia dan kekal sesuai Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974dan pasal 2 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga yang demikianapabila dipaksakan untuk diteruskan, maka akan membawa mafsadatlebih besar daripada maslahatnya, hal ini perlu dihindari sesuai dengankaidah fighiyah yang berbunyi :Wlas
11 — 5
suaminyamaka Hakim diperkenankan menjatuhkan tdateva Sunainfiutusan No.2360/Pdt.G/2019/PA.MksMenimbang, bahwa terjadinya perselisihan dan pertengkaran yangberakhir dengan perpisahan tempat tinggal, tidak ada maksud untuk kemballhidup rukun, jika perkawinan keduanya dipaksakan untuk diteruskan, makaakan membawa mafsadat lebih besar daripada maslahatnya yaituPenggugat dan Tergugat akan terus menerus dalam penderitaan lahir batin,hal ini perlu dihindari sesuai dengan kaidah fiqhiyah yang berbunyi :Wlas