Bahwa perbuatan Terdakwa pada hakekatnyamenunjukkan sikap yangarogan karena kurangnya penghayatan' Terdakwa20Menimbang :Menimbang :terhadap pemahaman jati diri sebagai seorang PrajuritTNI pengayom dan pelindung rakyat sebagaimanatertuang dalam 8 Wajib TNI.Bahwa perbuatan Terdakwa yang melakukanpenganiayaan kepada Saksi Cece Komara karenaTerdakwa kesal dan jengkel atas pemberitahuan SaksiCece Komara kepada istri Terdakwa yang mengatakanpengurusan Suratsurat tanah yang dijual kepada Sadr.Wawan Gunawan

wajib saling cinta mencintai, hormat menghormati, setia dan memberibantuan lahir batin satu kepada yang lain (vide pasal 33 UndangundangNomor 1 Tahun 1974);Menimbang, bahwa apa yang dialami oleh Pemohon dan Termohonsebagaimana yang disampaikan oleh Pemohon dalam surat permohonan danrepliknya serta jawaban Termohon dan dupliknya, merupakan cermin rumahtangga yang tidak dilandasi olen penghayatan yang baik terhadap amanat pasal30 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 karena salah satu pihak atau keduabelah

AHU01610.AH.01.02.Tahun 2008 Tentang Persetujuan AktaPerubahan Anggaran Dasar Perseroan tanggal 14 Januari 2008 (Bukti P18)19.Foto copy Buku Tentang Penghayatan Pengamalan Visi Misi STA Group oleh H.Rustam Honein (Bukti P19)Halaman 26 dari 47 Nomor 3/Pdt.SusHKI/Cipta/2018/PN Niaga MdnMenimbang, bahwa adapun perincian keaslian bukti surat yang diajukan olehPenggugat dipersidangan adalah dalam bentuk foto copy yang untuk bukti surat P1s/d P5, P9 s/d P12, P14 s/d P19 telah diajukan sesuai dengan surat

tentunyamengandung beberapa prinsip yaitu kualitas, tanggung jawab, kebersamaan,efisiensi, dan kebebasan, dasar budaya kerja mencakup pendekatan terhadap bisnis,sehingga dapat melakukan yang terbaik untuk menempatkan prinsipprinsip dalamsetiap tindakan melalui pekerjaan dan hubungan dengan para konsumen, pelanggan,mitra bisnis, masyarakat, dan sesama rekan kerja;Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil gugatannya Penggugat telahmengajukan buktibukti sebagai berikut :o Bahwa mencermati bukti surat tentang Penghayatan

sendi dasar dari susunan masyarakat(vide Pasal 30 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974), oleh karena itu, Suamiisteri wajib saling cinta mencintai, hormat menghormati, setia dan memberibantuan lahir batin satu kepada yang lain (vide Pasal 33 UndangundangNomor 1 Tahun 1974);Menimbang, bahwa apa yang dialami oleh Pemohon dan Termohonsebagaimana yang disampaikan oleh Pemohon dalam surat permohonan danrepliknya serta jawaban Termohon dan dupliknya, merupakan cermin rumahtangga yang tidak dilandasi oleh penghayatan

wajib saling cinta mencintai, hormat menghormati, setia dan memberibantuan lahir batin satu kepada yang lain (vide Pasal 33 UndangundangNomor 1 Tahun 1974);Menimbang, bahwa apa yang dialami oleh Pemohon dan Termohonsebagaimana yang disampaikan oleh Pemohon dalam surat permohonan danrepliknya serta jawaban Termohon dan dupliknya, merupakan cermin rumahtangga yang tidak dilandasi oleh penghayatan yang baik terhadap amanatPasal 30 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 karena salah satu pihak ataukedua belah

Jelaslahbahwa penghayatan, pengamalan dan pelaksanaan hak asasimanusia maupun hak serta kewajiban warga Negara untukmenegakkan keadilan tidak boleh ditinggalkan olehsetiap warga Negara, setiap Penyelenggaraan Negara,setiap Lembaga Kenegaraan dan Lembaga Kemasyarakatanbaik di pusat maupun di daerah yang perlu terwujud puladalam dan dengan adanya hukum acara pidana ini ;Bahwa dalam pemeriksaan perkara pidana harus lebihmementingkan pada penemuan kebenaran materiil (materialwarhead), aspek materii yakni

selama didalam persidangan pada. diriTerdakwa tidak diketemukan adanya alasan pemaaf ataualasan pembenar yang dapat melepaskan Terdakwa darituntutan pidana Oditur Militer sehingga Terdakwa harusdinyatakan bersalah, oleh karena Terdakwa dinyatakanbersalah maka Terdakwa harus dijatuhi pidana.Bahwa Terdakwa bertugas sebagai TamudiGakkumwal Subdenpom VI/14 Nunukan seharusnya dapatmendukung pelaksanaan tugas satuannya, bukannya malahpergi meninggalkan kesatuannya, hal ini menggambarkanpemahaman dan penghayatan

Bahwa perbuatan Terdakwa yang menjadi perkara sekarangini terjadi karena kurangnya disiplin dan penghayatan terhadapajaran agamaTerdakwa, sehingga dengan mudah tergoda untukmemiliki barang milik orang lain.Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah sematamata hanyamemidana orangorang yang bersalah melakukan tindak pidana,tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yangbersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benarmenjadi Prajurit dan warga Negara yang baik sesuai denganFalsafah Pancasila

rumah tanggaitu. benarbenar sudah pecah sehingga sudah sulit untuk dipersatukankembali, dalam hal ini Hakim menilai bahwa dalam rumah tangga Pemohondengan Termohon telah nyata terjadi pertengkaran dan perselisihan secaraterus menerus yang mengakibatkan pecahnya rumah tangga Pemohondengan Termohon ;Menimbang, bahwa apa yang dialami oleh Pemohon dan Termohonsebagaimana yang disampaikan oleh Pemohon dalam surat permohonandan Jawaban Termohon, merupakan cermin rumah tangga yang tidakdilandasi olen penghayatan

Undangundang Nomor 1 Tahun 1974), oleh karena itu, suamiisteri wajib saling cinta mencintai, hormat menghormati, setia dan memberibantuan lahir batin satu kepada yang lain (vide pasal 33 UndangundangNomor 1 Tahun 1974);Hal 21 dari 34 Putusan Nomor 3541/Pdt.G/2019/PA.SbyMenimbang, bahwa apa yang dialami oleh Pemohon dan Termohonsebagaimana yang disampaikan oleh Pemohon dalam surat permohonan danrepliknya serta jawaban Termohon dan dupliknya, merupakan cermin rumahtangga yang tidak dilandasi olen penghayatan

.: Bahwa Terdakwa bertugas sebagai Babinsa Ramil 090409 Muara Samu seharusnya dapat mendukungpelaksanaan tugas satuannya, bukannya malah pergimeninggalkan kesatuannya, hal ini menggambarkanpemahaman dan penghayatan Terdakwa terhadappedoman Prajurit TNI yaitu Sapta Marga dan SumpahPrajurit tidak Terdakwa hayati karena Terdakwa lebihmementingkan kepentingan opribadinya daripadakepentingan Kesatuan.

Undangundang Nomor 1 Tahun 1974), oleh karena itu, suamiisteri wajib saling cinta mencintai, hormat menghormati, setia dan memberibantuan lahir batin satu kepada yang lain (vide Pasal 33 UndangundangNomor 1 Tahun 1974);Menimbang, bahwa apa yang dialami oleh Penggugat dan Tergugatsetelah 15 tahun berumah tangga sebagaimana yang disampaikan olehPenggugat dalam surat gugatannya dan penjelasannya serta repliknya danjawaban Tergugat serta dupliknya, merupakan cermin rumah tangga yang tidakdilandasi oleh penghayatan

Ucapanucapan seperti itu sangat membuat PenggugatRekonpensi kecewa, ditambah lagi fakta bahwa Tergugat Rekonpensilebih memilih aliran kepercayaan yang menurut hemat PenggugatRekonpensi bertentangan dengan nilainilai keagamaan dalam ajaranAgama Hindu di Bali; In Casu: Penggugat Rekonpensi pernah diajakdalam beberapa kali persembahyangan aliran kepercayaan yang dikutiTergugat Rekonpensi dan keluarganya, akan tetapi PenggugatRekonpensi menganggap itu hanya sebatas menghargai saja, bukansebagai bentuk penghayatan

sejak petindak telah menjalani seluruhnya atau sebagian dari pidana yangdijatuhkan kepadanya dengan putusan, karena melakukan desersi sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 87 (1) ke2 jo ayat (2)KUHPM jo Pasal 88 ayat (1) ke1 KUHPM.Bahwa Terdakwa berpangkat Serka seharusnya menjadi tulang punggung/andalanSatuan untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok, sehingga selama Terdakwa pergidari Kesatuan tanpa ijin, tentu personil yang lain menggantikan tugas Terdakwa, hal inimenggambarkan penghayatan

Penghayatan anak terhadapsesuatu dikeluarkan atau diekspresikan secara bebas, spontan dan jujurbaik dalam mimik, tingkah laku maupun bahasanya. Anak tidak dapatberbohong atau bertingkah laku purapura.

sebagai sebuah faktahukum karena tidak pernah diakui oleh Penggugat/ Pembanding,sehingga sangat absurd bila judex factie tingkat pertama perkaraaquo menyandarkan pertimbangan hukumnya pada hal yangsepenuhnya belum terbukti, jelas hal ini merupakan asumsibelaka;Bahwa penggunaan asumsi dalam suatu proses pembuktiansangat lah dihindarkan sebab bertentangan dengan asaspembuktian perkara perdata Pasal 163 HIR/ Pasal 283 Rbg danPasal 1865 KUH Perdata (siapa yang mendalilkan maka wajibmembuktikan);Bahwa penghayatan

Penggugat/ Pembanding,sehingga sangat absurd bila judex factie tingkat pertama perkaraaquo menyandarkan pertimbangan hukumnya pada hal yangsepenuhnya belum terbukti, jelas hal ini merupakan asumsibelaka;Halaman 54 dari 66 Halaman Putusan Nomor 90/PDT/2021/PT AMBBahwa penggunaan asumsi dalam suatu proses pembuktiansangat lah dihindarkan sebab bertentangan dengan asaspembuktian perkara perdata Pasal 163 HIR/ Pasal 283 Rbg danPasal 1865 KUH Perdata (siapa yang mendalilkan maka wajibmembuktikan);Bahwa penghayatan

Namun yang lebihpenting adalah, perlunya penghayatan azas proposionalitas dalampenjatuhan pidana, yakni proposionalitas atas kepentinganmasyarakat, kepentingan Negara, kepentingan si pelaku tindak pidanadan kepentingan korban tindak pidana.

yangmenjabat Muchtar HT NIP 010129422, dibuat di Tanah Grogot tanggal 03Halaman 19 dari 72 halaman Putusan Nomor 13/Pdt.G/2019/PN Tgt.Januari 1983, jadi Hanafiah (alm) tidak pernah menjual tanah warisan milikistrinya tersebut yang menjadi sengketa sekarang;Bahwa kwitansi jual belibeli antara Hanafiah (alm) dengan Daang ( alm )cacat hukum dikarenakan di kwitansi usia Hanafiah (alm) 49 Tahun,sedangkan usia Hanfiah (alm) pada tahun 1978 berusia 41 tahun inidibuktikan dengan Piagam Penataran Pedoman Penghayatan

Tgt /1 / 1983., yang di tandatangani oleh Lurah Tanah Grogot yangmenjabat Muchtar HT NIP 010129422, dibuat di Tanah Grogot tanggal 03Januari 1983, jadi Hanafiah (alm) tidak pernah menjual tanah warisan milikistrinya tersebut yang menjadi sengketa sekarang;Bahwa kwitansi jual belibeli antara Hanafiah (alm) dengan Daang ( alm )cacat hukum dikarenakan di kwitansi usia Hanafiah (alm) 49 Tahun,sedangkan usia Hanfiah (alm) pada tahun 1978 berusia 41 tahun inidibuktikan dengan Piagam Penataran Pedoman Penghayatan

sendi dasar dari Susunan masyarakat(vide Pasal 30 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974), oleh karena itu, Suamiisteri wajib saling cinta mencintai, hormat menghormati, setia dan memberibantuan lahir batin satu kepada yang lain (vide Pasal 33 UndangundangNomor 1 Tahun 1974);Menimbang, bahwa apa yang dialami oleh Pemohon dan Termohonsebagaimana yang disampaikan oleh Pemohon dalam surat permohonan danrepliknya serta jawaban Termohon dan dupliknya, merupakan cermin rumahtangga yang tidak dilandasi oleh penghayatan

sendi dasar dari susunan masyarakat(vide pasal 30 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974), oleh karena itu, suamiisteri wajib saling cinta mencintai, hormat menghormati, setia dan memberibantuan lahir batin satu kepada yang lain (vide pasal 33 UndangundangNomor 1 Tahun 1974);Menimbang, bahwa apa yang dialami oleh Pemohon dan Termohonsebagaimana yang disampaikan oleh Pemohon dalam surat permohonan danrepliknya serta jawaban Termohon dan dupliknya, merupakan cermin rumahtangga yang tidak dilandasi oleh penghayatan