Ditemukan 23 data

Urut Berdasarkan
 
Putus : 21-06-2012 — Upload : 13-11-2012
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 101 K/TUN/2012
Tanggal 21 Juni 2012 — Ny. MENI binti JAIAN ; KEPALA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BEKASI
6529 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Putusan Nomor 101 K/TUN/201210.11.12.data juridis Ex Kohir Nomor 334 di atas Persil Nomor 364 tercatatatas nama Banjir bin Gading bukan atas nama Misan bin Djarim;Bahwa, Sertipikat Hak Milik Nomor 152, diterbitkan berdasarkandata juridis Ex Kohir Nomor 814 Persil Nomor 81 A benar atasnama ltjang bin Karta, akan tetapi Persil 81 A berada di Utara JalanDesa, sedangkan Persil 81 B DIll milik Para Penggugat berada disebelah selatan Jalan Desa;Bahwa, Sertipikat Hak Milik Nomor 153, diterbitkan berdasarkandata
Putus : 27-08-2013 — Upload : 12-08-2014
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 82 PK/TUN/2013
Tanggal 27 Agustus 2013 — Ny. MENI Binti JAIAN, DKK vs. KEPALA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BEKASI, DK
4521 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Bahwa, Sertipikat Hak Milik Nomor 151,diterbitkan berdasarkan data juridis ExKohir Nomor 334 di atas Persil Nomor 364tercatat atas nama Banjir Bin Gading bukanatas nama Misan Bin Djarim;8. Bahwa, Sertipikat Hak Milik Nomor 152,diterbitkan berdasarkan data juridis ExKohir Nomor 814 Persil Nomor 81 A benaratas nama ltjang Bin Karta, akan tetapiPersil 81 A berada di Utara Jalan Desa,sedangkan Persil 81 B D Ill milik ParaPenggugat berada di sebelah selatan JalanDesa;9.
Register : 15-11-2018 — Putus : 23-04-2019 — Upload : 30-04-2019
Putusan PN SINABANG Nomor 3/Pdt.G/2018/PN Snb
Tanggal 23 April 2019 — Penggugat:
1.Ti Nurlela
2.Ratna Mutia
3.Nazira
4.Muhammad Nuzul
5.Zulfah
6.Sukran
Tergugat:
1.Julianda Bin Zulkifli Hasyim,dkk
2.H. Afdaluddin bin H. Ageh, dkk
3.Muhammad Fauzi Bin Ahlinuddin, dkk
13022
  • NurChatib dari Sidi Djarim tertanggal 1 Djanuari 1929 ;Bahwa dengan demikian uruturutan kepemilikan tanah sengketa seluas2,83 hektar tersebut hingga akhirnya dimiliki oleh H. Ageh adalah pemilikasalnya yang bernama Wahab menjual tanah tersebut kepada Mohd. NurChatib pada tahun 1941 sesuai dengan Soerat Pendjoealan Keboen GetahPara, tertanggal Sinabang, 9 Juni 1941, sehingga tanah sengketa menjadimilik Mohd. Nur Chatib. Kemudian setelah Mohd. Nur Chatib meninggaldunia, lalu anak Mohd.