Putusan Nomor 76 K/MIL/20161) Barangbarang:a) 1 (satu) potong kaos oblong warna krem di atas tempat tidur yangdiduga ada noda darah dan sperma;b) Segepok tissu warna putin yang diduga ada noda darah dansperma;Dirampas untuk dimusnahkan;2) Suratsurat:a) 2 (dua) lembar Visum Et Revertum Nomor: VER/455PK/19/1X/2013/RSUD tanggal 16 September 2013, a.n. Sdri.

langsung memegang lengan saksi danberkata "JANGAN TERIAKJANGAN TERIAK" dengan suara yang pelan, dikarena saksi takut karena pelaku mengacungkan parang ke arah saksi lalusaksi teriak histeris, lalu pelaku tersebut Semakin keras memegang lengansaksi dan berkata dengan nada yang keras "JANGAN TERIAKJANGANTERIAK" dan sambil saksi di dorong ke arah kursi kasir dan pelakumenanyakan kepada saksi " DIMANA BOS NYIMPAN UANG" lalu saksimenunduk dan saksi sambil berkata "ADA DI DALAM GUCI" lalu pelakumengambil segepok

Terdakwa merasa lega dan akhirnyamenyusul ke Polsek Tanah Abang untuk mengikuti perkembanganlaporan Stance Angelly terhadap DENIS tersebut.Bahwa setibanya di Polsek Tanah Abang, Terdakwa sempat menanyakankepada STANCE ANGELLY mengenai HP Terdakwa yang tertinggal, danSTANCE ANGELLY mengatakan: Kunci saya yang pegang Ta (sambilmengeluarkan segepok kunci diperlihatin ke Terdakwa);Bahwa karena laporan STANCE ANGELLY tidak dapat diproses oleh PolsekTanah Abang, Terdakwa bersama lainnya meninggalkan Polsek

dan Termohonsekitar tahun 2013 tidak harmonis lagi, bahkan sejak sebelumnya antara Putusan Nomor 0749/Pdt.G/2016/PA.Bn Halaman 32 dari 60 halamanPemohon dan Termohon memang sudah sering terjadi keributan, saksitahu hal tersebut setelah Pemohon melapor kepada saksi; Bahwa setahu saksi, sebab utama keributan antara Pemohon danTermohon adalah masalah keuangan tidak cukup, karena saksi pernahmendengar Termohon mengatakan bahwa tidak masalah Pemohon tidakpulang, yang penting ketika pulang bawa uang segepok

Humpuss ;Bahwa kalau penyerahan suratsurat tanah di Kalimantan ia karena usahanyamacet maka saya panggil terdakwa untuk menyelesaikan kewajibannya ;Bahwa waktu usaha batu bara macet ada dialog atau musyawarah dan adayang di janjikan oleh terdakwa dan ada yang didiliver dan ada yang tidak didiliver dann kemudian memberikan suratsurat tanah segepok yang ada diKalimantan;RS. BAMBANG PAMUNGKAS, A.Ptnh.

disebut seksiseksi ;e Bahwa dalam pertemuan itu Pak Rai Gustiana ngotot telah terjadi pinjammeminjam dan seterusnya, dan pada waktu itu Pak Rai Suparta diam, daripermasalahan yang ada saksi simpulkan bahwa ada peminjaman dansertifikat itu tidak kembali dan obyek yang dipinjam itu lalu dilelang ;e Bahwa dalam pertemuan itu yang hadir adalah saksi sebagai Seksi Hukum,Pak Klian Banjar sebagai yang Memediasi atau membuat pertemuan,Penggugat dan keluarganya dan Pak Rai Suparta yang saat itu membawasurat segepok

SITI MAESYAROH dibawah sumpah pada pokoknya menerangkansebagai berikut: Bahwa benar sebelumnya saksi kenal dengan terdakwa namun tidakada hubungan keluarga dengan terdakwa Bahwa benar saksi merupakan teman dari terdakwa Bahwa sekira antara akhir tahun 2015 dan awal tahun 2016 saksisering mengantar terdakwa YULIANA kerumah saksi MUSLIHAH untukmembahas masalah kerja sama dalam hal penjualan barang barang Bahwa saksi sering melihat terdakwa YULIANA di kasih uang dalamjumlah yang besar ( segepok ) oleh

itu karena Fery seringKas Bon uang Kantor, untuk memenuhi membayar hutang, maka Ferymembawa dukun ke rumah, dengan membuat kamar yang kedap udara diPutusan No. 69/Pdt.G/2017/PA Bib, hal. 13 dari 69 halamandalam kamar tersebut disiapkan perapen atau arang yang berasap, sertasesajen, denga telanjang bulat tanpa mengenakan pakaian , berdoa didepan perapen tsb, dan tidak boleh menyebut Allah dan tidak bolehmemulainya dengan Bismillah, dengan harapan dari asap tersebut keluarJin yang membawakan uang segepok

sebagaialat bukti yang sah yaitu sebagai alat bukti petunjuk sebagaimanaditentukan dalam Pasal 184 Ayat (1) huruf d KUHAP;Surat Palsu Dalam Berkas Perkara :Bahwa fakta tak terbantahkan sebagaimana ditemukan di persidangan,cengkraman dan konspirasi mafia hukum sulut ternyata masihmenancapkan cakarnya untuk merusak system di dalam menegakkanhukum di Indonesia;Bahwa modus lainnya rekayasa ke10 (sepuluh) bermotifmenggagalkan sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, indikasirekayasa melakukan pelanggaran segepok

dan formil Korupsi di Indonesia cetakan kedua April 2005, PenerbitBayu Media halaman 7779, dinyatakan bahwa selesainya perbuatanmenerima adalah apabila sesuatu pemberian, misalnya segepok uang telahberpindah kekuasaannya secara mutlak dan nyata ke tangan atau ke dalamkekuasaan Pegavai Negeri yang menerima.

diterapkanpada Terdakwa dalam perkara aquo dan apabila salah satu unsur telah terbuktimaka terbuktilah unsur kedua dalam frase ini.Menimbang bahwa unsur menerima pemberian atau janji, mengandungmakna atau pengertian yang oleh beberapa pakar hukum pidana dijelaskan sebagaiberikut :1.Adami Chazawi, dalam bukunya Hukum Pidana Materiil dan formil Korupsi diIndonesia cetakan kedua April 2005, penerbit Bayu Media halaman 7779menyatakan bahwa selesainya perbuatan menerima adalah apabila sesuatupemberian, misalnya segepok

Tjk.sesuatu perbuatan menerima suatu pemberian, misalnya segepok uangtelah berpindah kekuasaannya secara mutlak dan nyata ke tangan atau kedalam kekuasaan pegawai negeri yang menerima (karena demikian syaratpenyelesaian dari perbuatan menerima yang sama dengan syarat dariperbuatan memberi (Drs.

Penerimaan secara tidak langsung ini sejalandengan perkembangan transaksi dalam organisasi maupun korporasi.Menimbang bahwa, rumusan unsur menerima menunjukkan bahwatindak pidana suap pasif merupakan tindak pidana yang dirumuskansecara formil, sehingga selesainya perbuatan menerima adalah apabilasesuatu perbuatan menerima suatu pemberian, misalnya segepok uangtelah berpindah kekuasaannya secara mutlak dan nyata ke tangan atau kedalam kekuasaan pegawai negeri yang menerima (karena demikian syaratpenyelesaian

bertentangandengan kewajiban, dilakukan atau tidak dilakukan dalamjabatannya.Bahwa Yang dimaksud dengan menerima hadiah atau janji agarberbuat atau tidak berbuat bertentangan dengan kewajibannya,yakni pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut telahmenerima hadiah atau janji dari si pemberi, dengan maksud sipemberi agar pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebutberbuat atau tidak berbuat bertentangan dengan kewajibannya.Perbuatan menerima hadiah selesai apabila sesuatu pemberianitu, misalnya segepok

Namun demikian apabila dikaji lebihmendalam, selesainya perbuatan menerima adalah apabila suatu pemberian,misalnya segepok uang telah berpindah kekuasaannya secara mutlak dan nyataketangan atau dalam kekuasaan Pegawai Negeri yang menerima (Adami Chazawi,Hukum Pidana Materiil dan Formil Korupsi di Indonesia, Penerbit Bayumedia,2003, him. 77) ;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta yang diperoleh di persidangan,telah ternyata bahwa terdakwa telah menerima sejumlah uang (kurang lebihRp.600.000,) dari

Juga dikarenakan ada backing oknumpenegak hukum yang mendapat pembagian jatah hasil i//egal logging,sehingga perbuatan Muliadi Chandra tersebut berjalan mulus semakinmenjadijadi hingga sampai masuk ranah hukum pidana dan akhirnyadilaporkan ke Polres Pelalawan akan tetapi dengan sangat mudahnyaMuliadi Chandra lolos karena suap berupa lembaranlembaran rupiahyang segepok, sehingga kegiatan illegal logging dan perbuatanmerambah mengalih fungsikan kawasan hutan HPT Tesso Nilo berhasilsukses hingga sekarang

dengan penerimaansesuatu yang diberikan dapat berupa sesuatu yang berwujud, misalnya uang,mobil, televisi atau tiket pesawat terbang, maupun sesuatu yang tidak berwujud,misalnya fasilitas untuk bermalam di suatu hotel berbintang dan lainlain;Menimbang, bahwa menurut Adami Chazawi rumusan kata menerimamenunjukkan bahwa tindak pidana suap pasif merupakan tindak pidana yangdirumuskan secara formil, artinya selesainya perbuatan menerima adalah apabilasesuatu perbuatan menerima suatu pemberian, misalnya segepok

dalam dakwaan subsidairMenimbang, bahwa atas pembelaan tersebut majelismenimbangnya sebagai berikut;Menimbang, bahwa bagian umumpenjelas UndangundangRepublik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan TindakPidana Korupsi menyatakan "dalam Undangundang ini, tindak pidanakorupsi dirumuskan secara tegas sebagai tindak pidana formil".Menimbang, bahwa berdasarkan penjelasan undangundangtersebut selesainya perbuatan menerima adalah apabila sesuatu perbuatanmenerima suatu pemberian, misalnya segepok

Delik tersebuttelah selesai jika telah terjadi perbuatan seperti tercantum dalam rumusandeliknya, bahwa selesainya tindak pidana formil bergantung pada selesainyadilakukan perbuatan, atau apabila sesuatu perbuatan menerima suatupemberian, misalnya segepok uang telah berpindah kekuasannya secara mutlakdan nyata ke tangan atau ke dalam kekuasaan pegawai negeri ataupenyelenggara negara yang menerima (karena demikian syarat penyelesaiandari perbuatan menerima yang sama dengan syarat dari perbuatan memberi

No.1353 K/Pid.Sus/2017pengertian menerima dalam unsur pasal ini, maka yangdimaksudkan menerima sesuatu kebendaan yang berwujud.Adami Chazawi, mengatakan rumusan menerima menunjukkanbahwa tindak pidana suap pasif merupakan tindak pidana yangdirumuskan secara formil, artinya selesainya perbuatanmenerima adalah apabila sesuatu perbuatan menerima suatupemberian, misalnya segepok uang telah berpindah kekuasaanpegawai negeri yang menerima (Adami Chazawi, Hukum Pidanamateriil dan Formil Korupsi di Indonesia

Deliktersebut telah selesai jika telah terjadi perbuatan seperti tercantum dalamrumusan deliknya;Bahwa selesainya tindak pidana formil bergantung pada selesainyadilakukan perbuatan, atau apabila sesuatu perbuatan menerima suatupemberian, misalnya segepok uang telah berpindah kekuasaannya secaramutlak dan nyata ke tangan atau kedalam kekuasaan pegawai negeri ataupenyelenggara negara yang menerima (karena demikian syaratpenyelesaian dari perbuatan menerima yang sama dengan syarat dariperbuatan memberi