Ditemukan 633 data
20 — 8
Fotokopi Certificate of Merit Kukkiwon Cup Indonesia tahun2015 atas nama Bagus Aditya Pratama, tanggal 2122 November2015 yang dikeluarkan oleh President of Universal TaekwondoIndonesia Profesioanal. Bukti surat tersebut telah diperiksa olehMajelis Hakim, dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuaidan telah dinazegelen (Bukti P.14.2);3.
12 — 3
af1afs24 ItrchfcsO f1fs24insrsid32 11326hichaf1dbchaf37lochf1 rtlchfcs1 af1afs24 ltrchfcsO f1fs24insrsid32 11326charrsid9849297 hichaf1dbchaf37lochf1 ;par listtextpardplainltrpar s39 rtlchfcs1 af1 ItrchfcsO lochaf3hichaf3dbchaf37insrsid32 1 1326charrsid9849297 lochaf3dbchaf37hichf3 'b7tab hichaf 1dbchaf37lochf1 Bahwa system yang digunhichaf1dbchaf37lochf1akan dalam Evaluasi Penawaran adalah Sistem Nilai (Merit Point Sistem). rtlchfcs1 af1afs24 ItrchfcsO f1fs24insrsid32 11326 hichaf1dbchaf37lochf1
68 — 26
Jumlah (A+B) Rp. 7.000.000.700,Dibulatkan Rp. 7.000.000.000, Bahwa dari 7 (Tujuh) rekanan yang melakukan/memasukkan penawaran laludiadakan evaluasi penawaran termasuk evaluasi kualifikasi terhadap penawaranyang masuk oleh Panita/Pejabat Pengadaan Barang/Jasa pemerintah diLingkungan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Rokan Hilir TahunAnggaran 2006 pada Penawaran Pelelangan Pengadaan Kapal Pengawas DinasPerikanan dan Kelautan Kabupaten Rokan Hilir dimana evaluasi penawarandilakukan dengan sistem Merit
AcaraPemeriksaan (BAP), sebelum BAP tersebut Saksi paraf dan tanda tangani,Saksi baca terlebih dahulu ;Bahwa keterangan Saksi yang ada di BAP tersebut semuanya adalahbenar keterangan Saksi sendiri tidak ada diarahkan dipaksa dan diancam ;Bahwa saksi sebagai sekretaris panitia lelang dalam proyek pengadaan kapalpengawas pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Rokan Hilir ;Bahwa tugas panitia lelang adalah sebagaimana dalam SK penunjukan panitialelang ;Bahwa metode pelelangan yang digunakan adalah Merit
JUARMAN, S.Sos.M.Si
Tergugat:
WALIKOTA PEKANBARU
115 — 60
bahwa yang dimaksud sebagai Pejabat yang berwenangdiatur dalam Pasal 54 UndangUndang Nomor 5 Tahun 2014 yaitu berbunyi:(1) Presiden dapat mendelegasikan kewenangan pembinaan ManajemenASN kepada Pejabat yang Berwenang di kementerian, sekretarisjenderal/sekretariat lembaga negara, sekretariat lembaga nonstruktural,sekretaris daerah provinsi dan kabupaten/kota;(2) Pejabat yang Berwenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalammenjalankan fungsi Manajemen ASN di Instansi Pemerintah berdasarkanSistem Merit
57 — 32 — Berkekuatan Hukum Tetap
Peraturan PemerintahNomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai NegeriSipil Dalam Jabatan Struktural dinyatakan bahwa PNSdiberhentikan dari Jabatan Struktural karena adanyaperampingan organisasi;Terkait dengan adanya PNS yang "turun eselon" hal ini dapatdijelaskan bahwa dengan penerapan sistem merit(pendayagunaan PNS berdasarkan kompetensi) dan di sisi lainadanya ketentuan mengenai semacam "masa jabatan" bagiPNS/ASN yang menduduki "Jabatan Struktural", sebagaimanasecara eksplisit dan implisit
Putusan Nomor 33 P/HUM/2015Upayaupaya yang dikembangkan dan dilaksanakan dalam pengelolaankepegawaian ke depan dan untuk mengantisipasi/ mengimbangi adanyaperampingan struktur OPD (pegawai "turun eselon" atau tidak lagimenduduki Jabatan Struktural) antara lain adalah:a.Pada prinsipnya pengelolaan kepegawaian (Aparatur Sipil Negara)pasca pemberlakuan Perda Nomor 3 Tahun 2014 adalah sesuaidengan sistem manajemen kepegawaian berdasarkan UU ASN,yaitu berdasarkan pada penerapan sistem merit, yang menjadikanaspek
239 — 88
yangBerwenang ketentuan Pasal 54 Undangundang Nomor5 Tahun 2014 TentangAparatur Sipil Negara menyebutkan:Pasal 54:Ayat(1) : Presiden dapat mendelegasikan kewenangan pembinaanManajemen ASN kepada Pejabat yang Berwenang dikementerian, sekretaris jenderal/sekretariat lembaga negara,sekretariat lembaga nonstruktural, sekretaris daerah provinsi dankabupaten/kota.Ayat (2) : Pejabat yang Berwenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dalam menjalankan fungsi Manajemen ASN di Instansi Pemerintahberdasarkan Sistem Merit
PARLIN MALAU
Tergugat:
GUBERNUR SUMATERA UTARA
55 — 30
Pejabat yang Berwenang sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dalam menjalankan fungsi Manajemen ASNdi Instansi Pemerintah berdasarkan Sistem Merit danberkonsultasi dengan Pejabat Pembina Kepegawaian diinstansi masingmasing ;ii. Pejabat yang Berwenang sebagaimana dimaksudpada ayat (1), memberikan rekomendasi usulan kepadaHalaman 16 Putusan Nomor : 182/G/2019/PTUNMDN.Pejabat Pembina Kepegawaian di instansi masingmasing;Iv.
166 — 47
yangBerwenang ketentuan Pasal 54 Undangundang Nomor 5 Tahun 2014 TentangAparatur Sipil Negara menyebutkan:Pasal 54:Ayat(1) : Presiden dapat mendelegasikan kewenangan pembinaanManajemen ASN kepada Pejabat yang Berwenang dikementerian, sekretaris jenderal/sekretariat lembaga negara,sekretariat lembaga nonstruktural, sekretaris daerah provinsi dankabupaten/kota.Ayat (2) : Pejabat yang Berwenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dalam menjalankan fungsi Manajemen ASN di Instansi Pemerintahberdasarkan Sistem Merit
140 — 82 — Berkekuatan Hukum Tetap
Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pengalihan StatusAnggota Tentara Nasional Indonesia dan Anggota Kepolisian Negara RepublikIndonesia menjadi Pegawai Negeri Sipil untuk menduduki Jabatan Struktural;Menimbang, bahwa setelah meneliti secara seksama permohonanPemohon secara substantif tidak terdapat pertentangan hukum justrumemberikan kaidah hukum pelengkap dalam mewujudkan merit system untukpenempatan SDM sesuai dengan profesionalis dan keahlian tertentu;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan
IMAM ILYAS GASALI, S.Pd.,M.Pdi.
Tergugat:
BUPATI SITUBONDO
385 — 344
dimaksud sebagai Pejabat yang Berwenangdiatur dalam Pasal 54 Undangundang No. 5 Tahun 2014 menyebutkan sebagaiberikut:(1) Presiden dapat mendelegasikan kewenangan pembinaan Manajemen ASNkepada Pejabat yang Berwenang di kementerian, sekretarisjenderal/sekretariat lembaga negara, sekretariat lembaga nonstruktural,sekretaris daerah provinsi dan kabupaten/kota;(2) Pejabat yang Berwenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalammenjalankan fungsi Manajemen ASN di Instansi Pemerintah berdasarkanSistem Merit
53 — 15
Kapuas Hulu.Bahwa pada saat kejadian Saksi sedang berada di Pontianak dan Saksimengetahui kejadian pencurian tersebut setelah dihubungi oleh ALBINA SANTAmelalui sarana handphone yang memberitahukan kejadian pencurian tersebutkepada Saksi.Bahwa barangbarang yang hilang menurut keterangan istri Saksi antara lainrokok dengan berbagai merk, beberapa bungkus minyak goreng, beberapa pisaucukur merk GILLETTE, kartu perdana, beberapa korek api dengan merit TOKAIdan KOKKAI, 1 (satu) set speaker Komputer,
20 — 1
af1afs24 ItrchfcsO f1fs24insrsid32 11326hichaf1dbchaf37lochf1 rtlchfcs1 af1afs24 ltrchfcsO f1fs24insrsid32 11326charrsid9849297 hichaf1dbchaf37lochf1 ;par listtextpardplainItrpar s39 rtlchfcs1 af1 ItrchfcsO lochaf3hichaf3dbchaf37insrsid32 1 1326charrsid9849297 lochaf3dbchaf37hichf3 'b7tab hichaf 1dbchaf37lochf1 Bahwa system yang digunhichaf1dbchaf37lochf1akan dalam Evaluasi Penawaran adalah Sistem Nilai (Merit Point Sistem). rtlchfcs1 af1afs24 ItrchfcsO f1fs24insrsid32 11326 hichaf1dbchaf37lochf1
94 — 139
sebagaimana ketentuan Pasal 54 Ayat (1) dan (4)UndangUndang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara,mengatur:(1) Presiden dapat mendelegasikan kewenangan pembinaan Manajemen ASNkepada Pejabat yang Berwenang di kementerian, sekretaris jenderal/sekretariat lembaga negara, sekretariat lembaga nonstruktural, sekretarisdaerah provinsi dan kabupaten/kota;(2) Pejabat yang Berwenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalammenjalankan fungsi Manajemen ASN di Instansi Pemerintah berdasarkanSistem Merit
NASDI YULIAR, S.Sos., M.M.
Tergugat:
Bupati Bengkulu Utara
87 — 95
tentangAparatur Sipil Negara yang berbunyi sebagai berikut:Pasal 54: 222222 n2n nnn nnn nn nnn nnn nn nnn nnn nnn nnn nnn nen(1) Presiden dapat mendelegasikan kewenangan pembinaan manajemenASN kepada Pejabat yang Berwenang di kementrian, sektrerarisjendral/secretariat Lembaga negara, secretariat Lembaga nonstruktural,sekretarus daerah provinsi dan kabupaten/kota;(2) Pejabat yang berwenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalammenjalankan fungsi Manajemen ASN di Instansi Pemerintah berdasarkansystem merit
305 — 156
yangBerwenang ketentuan Pasal 54 UndangUndang Nomor5 Tahun 2014 TentangAparatur Sipil Negara menyebutkan:Pasal 54:Ayat(1) : Presiden dapat mendelegasikan kewenangan pembinaanManajemen ASN kepada Pejabat yang Berwenang dikementerian, sekretaris jenderal/sekretariat lembaga negara,sekretariat lembaga nonsiruktural, sekretaris daerah provinsi dankabupaten/kota.Ayat(2) : Pejabat yang Berwenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dalam menjalankan fungsi Manajemen ASN di Instansi Pemerintahberdasarkan Sistem Merit
SELYAM HUNGAN
Tergugat:
BUPATI KEPULAUAN ARU
181 — 63
Berwenang, dalam Pasal 54UndangUndang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 TentangAparatur Sipil Negara, menyebutkan bahwa:(1) Presiden dapat mendelegasikan kewenangan pembinaan Manajemen ASN kepada Pejabat yang Berwenang di Kementerian,sekretaris jenderal/sekretariat lembaga Negara, sekretariatlembaga nonstruktural, sekretaris daerah provinsi dan kabupaten/kota;(2) Pejabat yang Berwenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dalam menjalankan fungsi Manajemen ASN di Instansi Pemerintahberdasarkan Sistem Merit
330 — 159
yangBerwenang ketentuan Pasal 54 Undangundang Nomor5 Tahun 2014 TentangAparatur Sipil Negara menyebutkan:Pasal 54:Ayat(1) : Presiden dapat mendelegasikan kewenangan pembinaanManajemen ASN kepada Pejabat yang Berwenang dikementerian, sekretaris jenderal/sekretariat lembaga negara,sekretariat lembaga nonstruktural, sekretaris daerah provinsi dankabupaten/kota.Ayat(2) : Pejabat yang Berwenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dalam menjalankan fungsi Manajemen ASN di Instansi Pemerintahberdasarkan Sistem Merit
134 — 91
2014 Tentang Aparatur Sipil Negarayang mengatur : (1) Presiden dapat mendelegasikan kewenanganHalaman 65 dari 73 Halaman Putusan Perkara Nomor: 269/G/2018/PTUNJKTpembinaan Manajemen ASN kepada Pejabat yang Berwenang diKementerian, Sekretaris jenderal/Sekretariat Lembaga Negara, SekretariatLembaga Nonstruktural, Sekretaris Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota. (2)Pejabat yang Berwenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalammenjalankan fungsi Manajemen ASN di Instansi Pemerintah berdasarkanSistem Merit
Drs. JURIL CHARLY ONTHONI, M.Si
Tergugat:
BUPATI HALMAHERA UTARA
210 — 93
yangBerwenang ketentuan Pasal 54 Undangundang Nomor 5 Tahun 2014 TentangAparatur Sipil Negara menyebutkan:Pasal 54:Ayat (1) : Presiden dapat mendelegasikan kewenangan pembinaanManajemen ASN kepada Pejabat yang Berwenang dikementerian, sekretaris jenderal/sekretariat lembaga negara,sekretariat lembaga nonstruktural, sekretaris daerah provinsi dankabupaten/kota.Ayat (2) : Pejabat yang Berwenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dalam menjalankan fungsi Manajemen ASN di Instansi Pemerintahberdasarkan Sistem Merit
1.SINAR AWALLUDIN
2.LA ODE HASIRU, S.ST
Tergugat:
BUPATI MUNA
256 — 117
dimaksud sebagai Pejabat yang Berwenang diatur dalam Pasal54 UndangUndang Nomor 5 Tahun 2014 menyebutkan sebagai berikut: 1) Presiden dapat mendelegasikan kewenangan pembinaan Manajemen ASNkepada Pejabat yang Berwenang di Kementerian, Sekretaris Jenderal/Sekretariat Lembaga Negara, Sekretariat Lembaga nonstruktural,Sekretaris Daerah Provinsi dan Kabupaten / Kota;2) Pejabat yang Berwenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dalam menjalankan fungsi Manajemen ASN di Instansi Pemerintahberdasarkan Sistem Merit