Kami yang tersebut diatasbiasanya adalah seadat sepusaka, berat sama dipikul ringan samasudah bakakambangan, tak mungkin tak kan terjadi selang sangketopakaro antaro harato pusako.

Yang akan jadi masalah adalah tentangan harato pusako, tampektumpaknyo pusako tuo di Kampung Pauh. Pusako paragth Injik makAju Duranik.

Putusan PT Padang Nomor1/PdtG/1992/PT Padang, tanggal 7 Maret 1992 telah dikuatkan olehputusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor680/PK/Pdt/1995 tanggal 2 Oktober 1997 jadi putusan telahmemperoleh kekuatan tetap dan tidak ada kepastian hukum: Oleh karena perkara telah ada kepastian hukumnya ada menuruthukum adat minangkabau, harato barajo ka nan punyo (hartarajanya adalah orang empunya) makanya harta sengketa dijual olehpemiliknya kepada kami pemohon peninjauan kembali II dan kamipemohon peninjauan

berpisah atau bercerai dengan Termohon;25.Bahwa pada tanggal 18 Oktober 2014 sekitar jam 14.00 wibTermohon pulang ke rumah di Aia Tagonang Jorong Piladang untukberbicara baikbaik dengan Pemohon, tetapi sesampai nya di situPemohon langsung mengusir Termohon tanpa diberi kesempatanuntuk bicara, Pemohon mengusir dan mencaci maki Termohon"barangkek kau dari ateh rumah den, den haramkan kau naik karumah den ko, kau jual diri kau demi pitih, kau indak bautak, angkekbarangbarang yang kau bali dan ambiak harato

Desmawati;Surat Keterangan Ahli Waris tanggal 18 Januari 2016 tersebutdiiringi juga dengan Surat Pernyataan Ahli Waris yang dibuatoleh Janewar semasa hidup yaitu tertanggal 28 Agustus 2014yang menyatakan mewariskan seluruh harato pusakoTarapang kepada anak dari almarhum Sida sebagai ahliWAP ISNY a j 222 nnn none n nnn nnn nnn nnn nnn nnn nen nn nnn n nn nn nn nneeDisamping itu juga melampirkan Surat Keterangan pinjammeminjam tanggal 15 Januari 1974 antara : 1.Tarapang,2.Sida, 3.Janewar, 4.Bukhari

dari keturunanKayomadinah (almh) disebut dengan sekaum bertali darah danseharta sepusaka dalam kaum Dt.Putiah atau saling pusakamempusakai dalam seluruh harta pusaka tinggi kaum Dt.Putiah.Anggota kaum tidak boleh memiliki secara pribadi, tapi anggotakaum hanya punya hak pakai atas harta pusaka tinggi, sehinggaterhadap perbuatan hukum apapun yang dilakukan atas hartapusaka tinggi kaum harus sepakat/sekato kaum seluruhnya.Dalam pengantar buku karangan Amir M.S, dalam bukunya yangberjudul Pewarisan Harato

yangmengangkatnya sebagai Mamak, dan Kapan Musyawarah untukmencapai Kata Mufakat, menunjuknya sebagai MAMAK ;Seorang Mamak di Minangkabau kalau disimak akan bunyi pepatahlamo,akan terlihnat sejauh mana Tugas dan Fungsinya terhadap kaumNya bak pebatahnya berbunyi sebagai berikut :Halaman 16 dari 37 Putusan Nomor 24/Pdt.G/2020/PN Pmn"Kaluak paku kacang balimbiang Tampuruang lenggang lenggokan Baokmanurun ka Saruaso , Tanamkan Siriah jo Ureknya ;"Anak dipangku jo Pancaharian , Kamanakan di Bimbiang jo Harato

dari keturunanKayomadinah (almh) disebut dengan sekaum bertali darah danseharta sepusaka dalam kaum Dt.Putiah atau saling pusakamempusakai dalam seluruh harta pusaka tinggi kaum Dt.Putiah.Anggota kaum tidak boleh memiliki secara pribadi, tapi anggotakaum hanya punya hak pakai atas harta pusaka tinggi, sehinggaterhadap perbuatan hukum apapun yang dilakukan atas hartapusaka tinggi kaum harus sepakat/sekato kaum seluruhnya.Dalam pengantar buku karangan Amir M.S, dalam bukunya yangberjudul Pewarisan Harato

hukumadat Minangkabau dimana dikatakan "Harta Pusaka Tinggi Kaum Sifatnya MilikBersama atau Komunal, dan tidak ada Hak Pribadi dan Perorangan, yangmengatur dan menentukan adalah Mamak Kepala Waris Jurainya/Kaumnya;Bahwa sebagaimana ketentuan Hukum Adat Minangkabau, Tergugat selakuyang diakui sebagai kemenakan, sesuai aturan Adat Minangkabau akanberlaku pepatah atau bidai Minangkabau yang bunyinya sebagai berikut"KAMANAKAN SAPARINTAH MAMAKNYO, oleh sebab itu"KALAUKAMANAKAN MELAWAN KA MAMAK HILANG HARATO

Bahwa sesuai adat turun temurun Adat Salingka Nagari, Pusako SalingkaKaum di Kanagarian Lubuk Alung, berlaku aturan bahwa selama PemegangTampuk /Jabatan/Gelar Sako Adat Datuk Marajo menjabat maka yangbersangkutan akan mendapatkan Hak untuk Mengelola Harta Pusaka TinggiKaum Suku Panyalai atau disebut dengan Harta Kagadangan Datuk Marajo,yang berupa sebidang tanah beserta seluruh isinya; Sehingga HartaKagadangan atau disebut juga Harato Basinggulung ini pengelolaannya akanberpindahpindah kepada siapa

Bahwa Datuk Marajo sebagai Penguasa Basa (Tanah) Adat dan BasaBabingkah Tanah dalam suku Panyalai mempunyai wilayah kekuasaan yangsangat luas; Secara adat turun temurun Adat Salingka Nagari, PusakoSalingka Kaum di Kanagarian Lubuk Alung, Datuk Marajo mempunyai HartaKagadangan (Harato Basinggulung) yang berupa sebidang tanah besertaseluruh isinya; Hal ini karena Pemegang Gelar Datuk Marajo akan memikultugas dan tanggung jawab adat yang sangat berat (baban barek singgulungbatu); Harta Kagadangan dipegangnya

Harato ninik turun ke mamak, darimamak turun ke kemenakan. Bahwa dari Pepatah Adat Minangkabau tersebut dapat dipahamibahwa pewarisan harta pusaka tinggi suatu kaum menurut Hukum AdatMinangkabau adalah dari ninik turun kepada mamak dan selanjutnya dariPutusan Perdata Nomor : 92/PDT.G/2013/PN.Pdg hal25 dari72mamak turun kepada kemenakannya.

Bahwa Pegang Gadai tersebut terjadi sekira tahun 1930 kepada orang yangterdekat sasuku Melayu Tongah tidak sesako tidak sa Harato, beda Mamak dantidak serumah pokok jo serumah Induk / Rumah Gadang dengan besaran GadaiSatu ekor Kerbau Dewasa;9.

Suman;Bahwa sewaktu saksi menggarap tanah tersebut saksi meminta supaya saksimenggarap tanah objek perkara tersebut;Bahwa saksi tanah ditanah objek perkara yaitu tanaman padi dan tanamanpisang;Bahwa sewaktu saksi menggarap tanah perkara tersebut saksi ada perjanjiandengan Suman dan Agus;Bahwa isi dari perjanjian tersebut berupa hasilnya sepertiga dikasihkan padaSuman;Bahwa sewaktu saksi menggarap tanah tersebut tidak ada orang datang kepadasaksi;Bahwa setahu saksi Suman mendapat tanah tersebut dari harato

Menyikapi ini, itu berarti secara tidak langsung yang dimaksud saudaraTermohon yang pelit itu adalah Pemohon, betapa tidak biaya hidup Termohonmurni Pemohon yang membiayai, disamping itu juga Termohon tidak pernahmenyampaikan pesan Pemohon kepada keluarga Termohon membuatPemohon langsung bicara kepada saudara Termohon (Ulfi Herianto) apo nanka di pilik an lai, lah habih sado harato kami ang kecek pilik juo lai, lai bautakang? mati lah ang lai.

pernahmempermasalahkan harta terperkara, karena DT.Larai Basadan kaumnya tahu dengan adat kebiasaan yang berlaku diPadang Magek yakni Tahu dengan adat yang berlaku dalamNagari Padang Magek yakni yang menurut adat setempatdinamakan dengan Buek Nan Babuek, Ganggam dibari Bauntuk,hiduik dibari bapangadok, artinya apa yang telahdiperuntukkan bagi seseorang dikampung Ganting tidakboleh lagi diganggu gugat ;Bahwa adat dan kebiasaan ini berlaku dalam Nagari PadangMagek khususnya dalam kampung Ganting Adat SalingkaNagari, Harato

;Menimbang, bahwa karena permasalahan antara para pihak adalahmenyangkut mengenai harta pusaka orang minangkabau, maka berdasarkanYurisprudensi Mahkamah Agung Nomor 407 K/Sip/1972 tanggal 2 September1972, adat Minangkabau juga dipakai sebagai hukumnya;Menimbang, bahwa berdasarkan doktrin hukum yang dimaksud denganharta pusaka tinggi (harato pusako tinggi) adalah hak milik bersama dari padasuatu kaum yang mempunyai pertalian darah dan diwarisi secara turun temurundari nenek moyang terdahulu, dan harta

peninggalan atau warisan, 4, seseorang sudah meninggal ataubelum ;Bahwa dalam adat dikenal waris/ahli owaris berdasarkanpenggolongannya yakni antara lain waris bertali darah, waris bertaliadat, waris bertali budi dan waris bertali ameh yang sesuai dengancoypribahasa adat Baruangruang bak Durian, banabunabu bakcubadak, bak sajari bak satampo, bak sadapo, bak saheto dan baksajangka, artinya selama golongan pertama ada menutup golonganyang kedua sesuai perioritas, keadaan ini juga sesuai dengan pepatahadat harato

Cumano, di Tangan para Tergugat BAIK HARTA BASAH /MAUPUN HARTA KERING yang dahulunya berstatus hak pakai yangdalam istilah Adagium adat Minangkabau dikenal dengan istilah "SIRIAHPULANG KA GAGANGNYO, PINANG PULANG KA TAMPUAKNYO,HARATO BABALIAK KA NAN PUNYO (yang berhak)" ; 1 Bahwa bagi kami para penggugat dengan memisahkandirinya para Tergugat. 1 (Jamuar) seketurunannya dari kaumkami Dt. Cumano para penggugat TIDAKLAH JADIMASALAH.

Bahwa adalah tidak benar dan sungguh sangat bertentangan dengan faktadan kenyataan yang ada, dalil gugatan Penggugat yang menyatakan tanahobjek perkara adalah merupakan harta pusaka tinggi kaum para Penggugatyang nota bene merupakan orangorang yang bergelar "MARAH".Karena pada kenyataannya baik secara garis keturunan (Genelogis), atausecara teritorial sesuai dengan adagium hukum adat Minangkabau yangberbunyi : 'Adat Nan Salingka Nagari, Harato Nan Salingka Kaum",Sesungguhnya tidak kenal dalam sistem

Mamaliharo harato pusako (memelihara harta pusaka) ;Secara perorangan atau bersamasama, ninik mamak mempunyaikewajiban memelihara harta pusaka baik yang ganggam bauntuak(genggam beruntuk) maupun yang belum diperuntukkan seperti hutantanah ulayat ;4. Mamaliharo anak kamanakan (memelihara anak kemenakan) artinyamengawasi dan membimbing atau peduli dengan anak kemenakan,atau peduli dengan kaum secara keseluruhan ;5.