.) ; Bahwa untuk meneruskan keturunannya Para Pemohontelah melaksanakan Upacara Manusa Yadya PengangkatanAnak (Pemerasan) pada tanggal 5 Agustus 2013bertempat di Kecamatan dan Kabupaten Tabanan terhadapanak atas nama ANAK ANGKAT, yang upacaranya dipimpinoleh Rohaniawan bernama IDA BAGUS PUTU ARTAWAdengan disaksikan oleh Bendesa Adat Sekartaji, KelianBanjar Sekartaji (Bukti bertanda P.7 ) ;e Bahwa Pengangkatan Anak tersebut telah diumumkan diKantor Kepala Desa Sesandan (Bukti bertanda P.9) ;e Bahwa

beragama Hindu, sehingga berdasarkan ketentuanpasal 2 ayat (1) UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinanmaka untuk dapat dinyatakan sah maka Perkawinan Para Pemohon haruslahsah secara agama Hindu;Menimbang, bahwa menurut Keputusankeputusan dan Ketetapanketetapan Parisada Hindu Dharma (PHDI Kabupaten Badung,1986), sahnyaperkawinan umat Hindu ditentukan oleh adanya panyangaskara dengan bhutasaksi dan dewa saksi serta adanya penyaksi (Saksi) dari prajuru adat (kepalaadat) sebagai unsur dari manusa

(Samskara wiwaha);Menimbang, bahwa setelah mendengar keterangan para saksi dipersidangan, diperoleh fakta hukum bahwa memang benar Made Martikadengan Munadhiroh yang menikah di Dusun Pegatepan Desa GelgelKecamatan/Kabupaten Klungkung pada tanggal 20 September 2013 secaraadat Bali/Hindu, yang dipuput oleh Pemuka Agama Hindu yang bernama IdaPedanda Gde Kediri dengan melakukan upacara mabyakaon telahmenghaturkan segehan (butha saksi) dan telah disaksikan oleh Bendesa Adatdan Kelian Dinas setempat (Manusa

beragama Hindu, sehinggaberdasarkan ketentuan pasal 2 ayat (1) UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974tentang Perkawinan maka untuk dapat dinyatakan sah maka Perkawinan ParaPemohon haruslah sah secara agama Hindu;Menimbang, bahwa menurut Keputusankeputusan dan Ketetapanketetapan Parisada Hindu Dharma (PHDI Kabupaten Badung,1986), sahnyaperkawinan umat Hindu ditentukan oleh adanya panyangaskara dengan bhutasaksi dan dewa saksi serta adanya penyaksi (Saksi) dari prajuru adat (kepalaadat) sebagai unsur dari manusa

, diperoleh fakta hukum bahwa memang benar Para Pemohon (IMade Suter dan Ni Nyoman Suarti) menikah di Kabupaten Klungkung, tanggal21 Maret 1994 yang dipuput oleh Pemuka Agama Hindu bernama Jro MangkuKadek, yang mana Made Suter berkedudukan sebagai Purusa dan atasperkawinan tersebut sudah dicatatkan di kantor Catatan Sipil danKependudukan Kabupaten Klungkung dengan melakukan upacara mabyakaontelah menghaturkan segehan (butha saksi) dan telah disaksikan oleh BendesaAdat dan Kelian Dinas setempat (Manusa

samasama beragama Hindu, sehinggaberdasarkan ketentuan pasal 2 ayat (1) UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974tentang Perkawinan maka untuk dapat dinyatakan sah maka PerkawinanPemohon haruslah sah secara agama Hindu;Menimbang, bahwa menurut Keputusankeputusan dan Ketetapanketetapan Parisada Hindu Dharma (PHDI Kabupaten Badung,1986), sahnyaperkawinan umat Hindu ditentukan oleh adanya panyangaskara dengan bhutasaksi dan dewa saksi serta adanya penyaksi (Saksi) dari prajuru adat (kepalaadat) sebagai unsur dari manusa

fakta hukum bahwa memang benar Dewa Kade AgusDwi Putra dengan Ni Luh Putu Swastini yang menikah di Desa Mendoyo DanginTukad, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana tanggal 28 Nopember 2005dipuput oleh pemuka agama Hindu bernama Ida Pedanda Gede Putra Timbul,yang mana Dewa Kade Agus Dwi Putra berkedudukan sebagai Purusa dan NiLuh Putu Swastini sebagai Predana dengan melakukan upacara mabyakaontelah menghaturkan segehan (butha saksi) dan telah disaksikan oleh BendesaAdat dan Kelian Dinas setempat (Manusa

Unsur Barang siapa ;Menmbang, bahwa yang dimaksud barang siapa adalah subyek hukum piana, yangdalam perkara ini menunjuk kepada manusa sebagai naturlyk persoon yang diduga mebkukantindak pidana sebagaimana terurai dam surat dakwaan; Dimana dipersidangan Terdakwasecara tegas membenarkan identitas sebagaimana tersebut dalam surat dakwaan, demikian puldengan sakstsaksi, mengenal dan membenarkan, bahwa yang diduga mebkukan tndak pidanaHalaman 11 dari 22 halaman Putusan Nomor 46/Pid.B/2017/PN.Mjndam perkara

Unsur Barang siapa ;Menirbang, bahwa yang dimaksud barang siapa adalah subyek hukum pidana, yangdalam perkara ini menunjuk kepada manusa sebagai naturlyk persoon yang diduga mebkukantindak pidana sebagaimana terurai dalam surat dakwaan; Dimana dipersidangan Terdakwasecara tegas membenarkan identitas sebagaimana tersebut dalam surat dakwaan, demikian puldengan sakstsaksi, mengenal dan membenarkan, bahwa yang diduga mebkukan tndak pidanadalam perkara im adabh Terdakwa yang bermmma BAKIR TAMING ALIAS

Knusus dalam tata cara adat dan agama Hindu yangberlaku di daerah Bali, perkawinan dapat dikatakan sah, apabila telahdipenuhinya Tri Upasaksi yaitu Dewa saksi, Manusa saksi dan Bhuta saksi;Menimbang, bahwa dengan memperhatikan fakta hukum yaitu bahwabenar pada tanggal 30 Maret 2007 Penggugat dan Tergugat telahmelangsungkan upacara perkawinan, sebagaimana layaknya upacaraperkawinan yang berlaku di Bali.

menganut Agama Hindu khususnyayang menganut garis Patrilinial (Purusa), dimana padadasarnya dalam hukum keluarga yang berlaku terkait garisketurunan adalah mengikuti garis keturunan lakilaki(Purusa), dan realitanya dalam kehidupan bermasyarakatAdat di Bali yang menganut Agama Hindu, konsep kePurusatersebut terkait pula terhadap kehidupan beragama danberkeyakinan, dimana dalam masyarakat adat Bali yangberagama Hindu, setiap kewajiban dalam rangkamelaksanakan kegiatankegiatan keAgamaan sepertimisalnya Manusa

Yadnya, Pitra Yadnya, Dewa Yadnya,Bhuta Yadnya, masih menganut konsep kePurusa dalam artipelaksanaan dari kewajibankewajiban/Yadnya tersebutdilaksanakan di tempat pihak lakilaki, Knususnya terhadapkewajiban Yadnya berupa Pitra Yadnya/Pemujaan kepadaLeluhur dan Manusa Yadnya seperti Otonan, Potong Gigi/Mepandes, Raja Sewala/Menek Kelih, dll, sehingga secarareligius/kepercayaan yang masih dianut oleh masyarakatadat Bali pada umumnya, tentunya kedudukan utama dalamkonteks hak pengasuhan anak tidak

dari Tergugat dan Tergugat tidakboleh menemui anaknya.Bahwa Tergugat tidak pernah membuat masalah di rumahorang tua Penggugat akan tetapi Tergugat selalu dihalanghalangi kalau mau menemui anak sehingga menimbulkankeributan dimana Tergugat adalah ayah kandungnya jadi masih berhak untuk menemui danmengasuh anak .Bahwa sebaliknya sudah 2 (dua) kali Tergugat diperlakukankekerasan dan di makimaki oleh Penggugat dan bapakPenggugat sewaktu mau menjemput anak untuk diajakmelakukan upacara sembahyangan Manusa

bercerai maka dirujuk keLK3 (LEMBAGA KONSULTASI KESEJAHTERAANKELUARGA) DINAS SOSIAL PEMERINTAH PROPINSIHalaman 20 dari 44 halaman Putusan Nomor 525/Pdt/2020/PT SMGJATENG untuk dilakukan mediasi akan tetapi PihakPenggugat tetap tidak mengijinkan Tergugat bertemu anakTergugat dan Penggugat.Kemudian pada bulan September 2018, Tergugat melaporkanke PHDI (PARISADA HINDU DHARMA INDONESIA)Kota Semarang, untuk menyampaikan bahwa ada umatnyayaitu anak Tergugat yang tidak dapat melakukan upacaraperibadatan Manusa

dan Catatan Sipil KotaSemarang pada tanggal 10 Oktober 2013.Bahwa Penggugat Rekonpensi dan Tergugat Rekonpensi besertaHalaman 27 dari 44 halaman Putusan Nomor 525/Pdt/2020/PT SMGanak terdaftar sebagai anggota Desa Adat Bali Banjar LebahKlungkung Bali, Berdasarkan Hukum Adat Hindu Bali yangmenganut HUKUM PATRILINIAL atau berdasarkan pada GARISAYAH atau PURUSA ANAK berada pada AYAH SIANAK,dimana dalam Agama Hindu terdapat kewajiban orang tua dan hakseorang anak untuk beribadah menjalankan Upacara manusa

Bahwa dengan diserahkannya anak tersebut untuk dijadikan anak angkatkemudian para pemohon pada, tanggal 21 Januari 2016 yang bertempat diJalan Danau Kerinci NO. 5 Denpasar Dusun Belong ,Desa Sanur Kaja Kec.Denpasar Selatan, telah melaksanakan upacara manusa yadnyapengangkatan anak secara Agama Hindu ( Pemerasan ) yang di puput olehIDA PEDANDA OKA GIRI yang disaksikan oleh Kelian Banjar Belong,Kepala Dusun Belong, Bendesa Adat Pekraman Sanur dan Kepala DesaSanur Kaja yang hadir pada saat itu ;6.

ibu kandung untuk melaksanakan tugas perwalian dan pengasuhanatas diri anak PENGGUGATTERGUGAT hingga ia dewasa dan sudahmampu menentukan keinginannya untuk memilih keberadaannya dengantanpa mengunangi hak dan kekuasaan PENGGUGAT selaku Ayah kandung /pihak purusa untuk setiap saat menjenguk anak tensebut guna membenikankasih sayang dan figure seorang ayah disamping itu juga pada saat tertentuuntuk melaksanakan upakara yadnya dan upacara adat Bali atas din anakPENGGUGATTERGUGAT sebagaimana upakara Manusa

Khusus dalamtata cara adat dan agama Hindu yang berlaku di daerah Bali,perkawinan dapat dikatakan sah, apabila telah dipenuhinya triUpasaksi yaitu Dewa saksi, Manusa saksi dan Bhuta saksi;Menimbang, bahwa dengan memperhatikan fakta hukum yaitubahwa benar pada tanggal 25 Pebruari 2004, Penggugat dan Tergugattelah melangsungkan upacara perkawinan, sebagaimana layaknyaupacara perkawinan yang berlaku di Bali.

Acara yang penting tersebut dihadiri oleh masyarakat, dimana Prajuru (aparat)selaku wakilnya, sebagai Manusa Saksi;Halaman 7 dari 10 Putusan Perdata Gugatan Nomor 260/Pat.G/2017/PN.Sgr3. Adanya sesajen yang dihaturkan ke Surya dan Pamrajan/ Sanggah (PuraKeluarga), serta yang bersangkutan melaksanakan persembahyangan sebagaiperwujudan Deva Saksi (Kaler, Gusti Ketut, ButirButir Tercecer TentangAdat Bali 2, Kayumas Agung, Bali Cet.

Para Pemohon belum dikaruniai seorangAN AK j n= nnn nnn nnn nnn nnn nnn nnn nn en nn nn nn nn nnn nnn nn nen nee nen en nnn nee nen nee nn Bahwaatas kesepakatan Para Pemohon dan Keluarga Besar Para Pemohonmengangkat seorang anak melalui pengajuan permohonan pengangkatananak Kepada Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali; Bahwa Para Pemohon telah melaksanakan pengasuhan anak tersebut selama6 (enam) bulan serta berdasarkan laporan Home Visit ke 2, TIM PIPA; Bahwa Para Pemohon telah melaksanakan Upacara Manusa

terdakwa / pemainbegitu. seterusnya kartu dikocok oleh terdakwa/pemain yang menang sampaiberlangsung beberapa kali putaran sampai akhirnya mereka terdakwa ditangkap polisidan dibawa ke Polresta Denpasar untuk pemeriksaan lebih lanjut ; e Bahwa maksud dan tujuan mereka terdakwa mengadakan permainan judi cekidengan menggunakan uang sebagai taruhannya adalah untuk mendapatkankeuntungan/kemenangan berupa uang dan mereka terdakwa mengadakanpermainan judi ceki tersebut secara spontanitas karena ada upacara Manusa

masing terdakwa I pemainbegitu seterusnya kartu dikocok oleh terdakwa/peman yang menang sampai benlangsungbeberapa kali putaran sampal akhirnya mereka terdakwa ditangkap polisi dan dibawa kePoiresta Denpasar untuk pemenksaan Iebih lanjut serta maksud dan tujuan merekaterdakwa mengadakan permainan judi ceki dengan menggunakan wang sebagaltaruhannya adalah untuk mendapatkan keuntungan/kemenangan berupa uang danmereka terdakwa mengadakan permainan judi ceki tersebut secara spontanitas karenaada upacara Manusa

keberadaannya, isinya dan keasliannya olehSi pembuat di bawah sumpah didepan persidangan;Menimbang, bahwa saksi yang dihadirkan di persidangan tidak pulamempunyai nilai pembuktian terhadap perkawinan Pemohon karena tidakada satupun saksi yang menyaksikan atau mengetahui apakah Pemohondengan Dewa Putu Ubud telah benar benar melaksanakan upacaraperkawinan dalam artian telah benar benar melaksanakan serangkaianupacara yang sah secara agama Hindu dengan mewujudkan terlaksananyaTri Upasaksi yaitu Bhuta Saksi, Manusa

terlebin dahulu akan dipertimbangkanpetitum kedua dari gugatan Penggugat yang memohon sahnya perkawinanPenggugat dengan Tergugat ;Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 2 ayat (1) Undangundang Nomor 1 tahun 1974, mensyaratkan bahwa untuk sahnya sebuahperkawinan haruslah dilakukan menurut hukum masingmasing agamanyadan kepercayaannya itu.Khusus dalam tata cara adat dan agama Hindu yangberlaku di daerah Bali,perkawinan dapat dikatakan sah, apabila telahdipenuhinya Tri Upasaksi yaitu Dewa saksi,Manusa

Pengadilan TinggiNusa Tenggara (Denpasar) Nomor : 244/PTD/1966/Pdt, tanggal 28 Agustus1969 dan Putusan Pengadilan Tinggi Nusa Tenggara (Denpasar ) Nomor :19/PTD/1970/Pdt, tanggal 30 April 1970 ( dikutif dari Buku PembinaanHukum / Yurisprudensi di Bali, Tahun 19601974, Buku Hukum Perdata,yang diterbitkan oleh Pengadilan Nusa Tenggara di Denpasar, halaman 45Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta yang terungkap dipersidangan, bahwa pada tanggal 24 Oktober 2014 Para Pemohon telahmelaksanakan Upacara Manusa

terlebih dahulu akan dipertimbangkanpetitum kedua dari gugatan Penggugat yang memohon sahnya perkawinanPenggugat dengan Tergugat ;Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 2 ayat (1) Undangundang Nomor 1 tahun 1974, mensyaratkan bahwa untuk sahnya sebuahperkawinan haruslah dilakukan menurut hukum masingmasing agamanyadan kepercayaannya itu.Khusus dalam tata cara adat dan agama Hindu yangberlaku di daerah Bali, perkawinan dapat dikatakan sah, apabila telahdipenuhinya Tri Upasaksi yaitu Dewa saksi,Manusa

Knusus dalam tata cara adat dan agama Hindu yangberlaku di daerah Bali, perkawinan dapat dikatakan sah, apabila telahdipenuhinya Tri Upasaksi yaitu Dewa saksi,Manusa saksi dan Bhuta saksi ;Menimbang, bahwa dengan memperhatikan fakta hukum yaitu bahwabenar pada tanggal 21 April 2007, Penggugat dan Tergugat telahmelangsungkan upacara perkawinan, sebagaimana layaknya upacaraperkawinan yang berlaku di Bali.

Dalam hukum adat Bali dan khususnya agama Hindu,perkawinan dikatakan sah apabila telah memenuhi Tri UpaSaksi, yaitu Dewa Saksi, Manusa saksi dan Bhuta Saksi ;Menimbang, bahwa dari keterangan Saksi 1 dan Saksi2, yang menerangkan bahwa Penggugat dan Tergugat adalahpasangan suami istri yang telah melangsungkan perkawinanmenurut tata cara adat dan Agama Hindu, pada tanggal 25Maret 1999 yang bertempat di Desa Buleleng.