Ditemukan 197470 data

Urut Berdasarkan
 
Register : 01-10-2020 — Putus : 21-10-2020 — Upload : 21-10-2020
Putusan PA TUBAN Nomor 2019/Pdt.G/2020/PA.Tbn
Tanggal 21 Oktober 2020 — Penggugat melawan Tergugat
94
  • olehkeluarga, akan tetapi tidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta fakta di atas dapat diketahulbahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah hancur berantakan, jikadipertahankan akan menimbulkan kesusahan dan kesengsaraan yang terusmenerus, hati Penggugat akan selalu diselimuti kesedihan, rumah bagaikanpenjara kehidupan yang tidak jelas batas akhirnya, tiada bertambahnya hariselain bertambahnya kehancuran hati dan pahitnya penderitaan, dan kondisikehidupan yang demikian bisa menimbulkan mudharat
    s2>s = +=""= (mencapai maslahat dan menolak mafsadat)mengandung pengertian tujuan disyariatkannya hukum termasuk di dalamnyahukum perkawinan, adalah untuk kemaslahatan dalam arti untuk kebaikan,keselamatan dan kebahagiaan manusia baik di dunia maupun di akhirat;Menimbang, bahwa oleh karena itu dalam rangka mewujudkan tujuantersebut, karena mudharat yang ditanggung lebih besar daripada maslahatyang diperoleh, maka memutuskan ikatan perkawinan akan diperoleh maslahatbagi kedua belah pihak daripada
    ;Menimbang, bahwa bertolak dari hadits tersebut dan dihubungkandengan kasus ini, maka seorang suami tidak boleh memberi mudharat kepadaisterinya begitu juga sebaliknya, seorang isteri tidak boleh memberi mudharatkepada suaminya, karena perbuatan yang demikian dilarang oleh syariat;Menimbang bahwa berdasarkan fakta hukum di atas, telah terbuktirumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak rukun dan harmonis,bahkan sudah diupayakan untuk dirukunkan, namun tetap tidak berhasil.Kondisi rumah tangga
Register : 14-10-2019 — Putus : 12-11-2019 — Upload : 12-11-2019
Putusan PA BITUNG Nomor 195/Pdt.G/2019/PA.Bitg
Tanggal 12 Nopember 2019 — Penggugat melawan Tergugat
338
  • lero js) amo JI ac, pre rail llywallArtinya: Dan jika istri sudah sangat tidak senang kepada suaminya, makahakim dapat menjatuhkan talak si Ssuami dengan talak satuMenimbang, bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugattelah berada pada tingkat pecahnya perkawinan (broken marriage), kKeduanyasudah tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga sebagaisuami istri, Sehingga rumah tangga keduanya sangat sulit pula untukdipertahankan, dan jika tetap dipertahankan dapat menimbulkan mudharat
    Oleh karena itu berdasarkan teori hukum Islamdalam kitab Al Qawaad al Fighiyyah li al Syekh Muhammad Halim al Utsaiminyang Majelis Hakim ambil alih sebagai pertimbangan pada halaman 2 yangberbunyi sebagai berikut:Lom suisl LasV pyr yg pol asl USiArtinya: bahaya (mudharat) yang lebih ringan di antara dua mudharat bisadilakukan (diprioritaskan) demi menjaga mudharat yang lebih besar.Halaman 10 dari 13 HalamanPutusan Nomor 195/Pdt.
    G/2019/PA BitgMenimbang, bahwa berdasarkan teori hukum Islam tersebut di atas,untuk menghindari kKemudharatan yang cukup besar sebagaimana dalam kasusini, maka jalan keluar yang terbaik (mashlahah) dalam menyelesaikan konflikperkawinan antara Penggugat dan Tergugat adalah perceraian karenamempertahankan rumah tangga seperti itu hanya akan menimbulkan akibatnegatif yang lebin besar (mudharat) terutama kepada para pihak berperkara,sehingga jalan keluar yang terbaik (mashlahah) bagi penyelesaian konflikperkawinan
Register : 15-07-2021 — Putus : 22-07-2021 — Upload : 22-07-2021
Putusan PA WONOSARI Nomor 156/Pdt.P/2021/PA.Wno
Tanggal 22 Juli 2021 — Pemohon melawan Termohon
1333
  • memenuhi ketentuan Pasal 6,Pasal 8 s/d 11 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974, serta ketentuan Pasal 39s/d 44 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa Hakim sependapat dan mengambil alin sebagaipendapat Hakim terhadap kaidah ushul figh dalam kitab Asybah WanNazhairhalamani28 yang berbunyi :arbadh boyio as JI Je pL Yl 9 faiArtinya :"Pemerintah mengurus rakyatnya sesual dengan kemaslahatan "Menimbang, bahwa syarat usia minimal untuk menikah yang ditentukanoleh UndangUndang adalah demi mencegah potensi mudharat
    Sedangkan di satu sisi, tidak memberi dispensasi dalam kasuskasus tertentu akan pula menimbulkan mudharat berupa terbukanya pintuperzinahan, hamil di luar nikah, meningkatnya angka pernikahan bawah tangan,yang justru bisa memporak poranda tatanan sosial masyarakat sehinggamenimbulkan mudharat yang lebih besar dan lebih asasi.
    Oleh karenanya,sebagaimana kasus posisi dalam perkara ini, menghindari mudharat yang lebihbesar, lebin utama meskipun dengan menempuh mudharat yang lebih kecil,sebagai mana kaidah fikih dalam alAsybah wa anNazhair oleh ImamJalaluddin AsSuyuthi (Beirut: Dar alKutub alIlmiyyah, 1983, hal. 87) yangdiambil alin sebagai pendapat Hakim berbunyi:lagds WISESL 15 uo logalatl neg) Wliaumac yo ler lsArtinya: Apabila ada dua hal yang samasama mengandung madharat, makaharus dihilangkan madharat yang lebih besar
Register : 24-07-2019 — Putus : 24-09-2019 — Upload : 25-09-2019
Putusan PA BITUNG Nomor 144/Pdt.G/2019/PA.Bitg
Tanggal 24 September 2019 — Penggugat melawan Tergugat
1811
  • oll lero 5) amg JI ac, pre rail lilywallArtinya: Dan jika istri sudah sangat tidak senang kepada suaminya, makahakim dapat menjatuhkan talak si suami dengan talak satuMenimbang, bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugattelah berada pada tingkat pecahnya perkawinan (broken marriage), kKeduanyasudah tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga sebagaisuami istri, sehingga rumah tangga keduanya sangat sulit pula untukdipertahankan, dan jika tetap dipertahankan dapat menimbulkan mudharat
    asl USiArtinya: bahaya (mudharat) yang lebih ringan di antara dua mudharat bisadilakukan (diprioritaskan) demi menjaga mudharat yang lebih besar.Menimbang, bahwa berdasarkan teori hukum Islam tersebut di atas,untuk menghindari kemudharatan yang cukup besar sebagaimana dalam kasusini, maka jalan keluar yang terbaik (mashlahah) dalam menyelesaikan konflikHalaman 10 dari 13 HalamanPutusan Nomor 144/Pdt.
    G/2019/PA Bitgperkawinan antara Penggugat dan Tergugat adalah perceraian karenamempertahankan rumah tangga seperti itu hanya akan menimbulkan akibatnegatif yang lebin besar (mudharat) terutama kepada para pihak berperkara,sehingga jalan keluar yang terbaik (mashlahah) bagi penyelesaian konflikperkawinan Penggugat dan Tergugat adalah perceraian;Menimbang, bahwa dengan demikian, Majelis Hakim menyimpulkanbahwa unsur perselisihan dan pertengkaran, bersifat terus menerus dan tidakada harapan untuk dirukunkan
Register : 19-10-2020 — Putus : 11-11-2020 — Upload : 12-11-2020
Putusan PA TUBAN Nomor 2127/Pdt.G/2020/PA.Tbn
Tanggal 11 Nopember 2020 — Penggugat melawan Tergugat
216
  • olehkeluarga, akan tetapi tidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta fakta di atas dapat diketahulbahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah hancur berantakan, jikadipertahankan akan menimbulkan kesusahan dan kesengsaraan yang terusmenerus, hati Penggugat akan selalu diselimuti kesedihan, rumah bagaikanpenjara kehidupan yang tidak jelas batas akhirnya, tiada bertambahnya hariselain bertambahnya kehancuran hati dan pahitnya penderitaan, dan kondisikehidupan yang demikian bisa menimbulkan mudharat
    penderitaan, merupakan = alternatif pemecahan masalah gunamenghilangkan kemafsadatan;Menimbang, bahwa tujuan inti hukum Islam dapat dirumuskan dengan. ann LS se I ina = Saaee(mencapai maslahat dan menolak mafsadat)mengandung pengertian tujuan disyariatkannya hukum termasuk di dalamnyahukum perkawinan, adalah untuk kemaslahatan dalam arti untuk kebaikan,keselamatan dan kebahagiaan manusia baik di dunia maupun di akhirat;Menimbang, bahwa oleh karena itu dalam rangka mewujudkan tujuantersebut, karena mudharat
    ;Menimbang, bahwa bertolak dari hadits tersebut dan dihubungkandengan kasus ini, maka seorang suami tidak boleh memberi mudharat kepadaisterinya begitu juga sebaliknya, seorang isteri tidak boleh memberi mudharatkepada suaminya, karena perbuatan yang demikian dilarang oleh syariat;Menimbang bahwa berdasarkan fakta hukum di atas, telah terbuktirumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak rukun dan harmonis,bahkan sudah diupayakan untuk dirukunkan, namun tetap tidak berhasil.Kondisi rumah tangga
Register : 02-05-2012 — Putus : 24-05-2012 — Upload : 31-01-2013
Putusan MS BANDA ACEH Nomor 05/Pdt.G/2012/MS-Bna
Tanggal 24 Mei 2012 — PENGGUGAT, TERGUGAT,
9143
  • telah melaporkan hasilnya kepada MajelisHakim untuk memenuhi amar putusan sela tanggal 2 Mei 2012 Miladiyah bertepatandengan tanggal 10 Jumadil akhir 1433 Hijriyah , yang isi dan maksudnya bahwaantara pihak tidak berhasil dirukunkan karena para pihak tetap pada pendirianmasing masing dan penyelesaian selanjutnya mereka serahkan pada pertimbanganMajelis Hakim ;Menimbang, bahwa berdasarkan laporan hakamain tersebut maka MajelisHakim perlu mempertimbangkan tujuan perkawinan dan manfaat serta mafsadah(mudharat
    ) dalam perkara ini ;Menimbang, bahwa sepanjang pemeriksaan telah terungkap bahwa antarapara pihak telah terjadi perselisihan yang tajam dan berkepanjangan dan perdamaiantelah dilakukan baik oleh Majelis Hakim, Mediator maupun hakamain tetapi telahgagal oleh karena Penggugat menunjukkan sikap tidak ada sedikitpun kompromidalam upaya ishlah yang dilakukan terutama oleh hakamain, maka Majelis Hakimberpendapat mempertahankan perkawinan dalam keadaan demikian akanmendatangkan mudharat dimana berakibat
    akan terabaikan hududullah (hak dankewajiban masingmasing), baik oleh Penggugat selaku istri maupun Tergugat selakusuami maka sesuai dengan qaidah fiqhiyah yang berbunyi: uw laoJ s >a LacJ ul> usle prx2o , maksudnya " menolak mudharat lebihdiutamakan dari menarik manfaat ", maka perceraian adalah jalan yang tepat untukkeluar dari krisis rumah tangga yang berkepanjangan yang dialami oleh para pihakdan alasan tersebut telah sesuai dengan penjelasan pasal 39 ayat (2) huruf (f)Halaman 3 dari 6 halPutusan
Register : 27-01-2016 — Putus : 07-03-2016 — Upload : 30-05-2016
Putusan PA Pasarwajo Nomor 0029/Pdt.G/2016/PA.Pw
Tanggal 7 Maret 2016 — PENGGUGAT melwan TERGUGAT
134
  • yangberbunyi:aalls UH U dO o UH U U duArtinya: Dan jika istri sudah sangat tidak senang kepada suaminya, maka hakimdapat menjatuhkan talak si suami dengan talak satuMenimbang, bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat telahberada pada tingkat pecahnya perkawinan (broken marriage), Keduanya sudahtidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga sebagai suami istri,sehingga rumah tangga keduanya sangat sulit pula untuk dipertahankan, dan jikatetap dipertahankan dapat menimbulkan mudharat
    Oleh karena itu berdasarkan teori hukum Islam dalam kitab A/ Qawaadal Fighiyyah li al Syekh Muhammad Halim al Utsaimin yang Majelis Hakim ambilalih sebagai pertimbangan pada halaman 2 yang berbunyi sebagai berikut:HU UU UH WwW addArtinya: bahaya (mudharat) yang lebih ringan di antara dua mudharat bisadilakukan (diprioritaskan) demi menjaga mudharat yang lebih besar.Menimbang, bahwa berdasarkan teori hukum Islam tersebut di atas, untukmenghindari kemudharatan yang cukup besar sebagaimana dalam kasus
    ini, makajalan keluar yang terbaik (mashlahah) dalam menyelesaikan konflik perkawinanantara Penggugat dan Tergugat adalah perceraian karena mempertahankanrumah tangga seperti itu hanya akan menimbulkan akibat negatif yang lebih besar(mudharat) terutama kepada para pihak berperkara, sehingga jalan keluar yangterbaik (mashlahah) bagi penyelesaian konflik perkawinan Penggugat danTergugat adalah perceraian;Menimbang, bahwa dengan demikian, Majelis Hakim menyimpulkan bahwaunsur perselisihan dan pertengkaran
    Oleh karenanya mempertahankan rumahtangga terhadap perkara ini justru akan memberikan mudharat yang lebih besarbagi mereka yang menjalaninya, dan jalan terbaik adalah memutuskan ikatanperkawinan tersebut;Menimbang, bahwa sebagaimana dipertimbangkan di atas bahwa terbuktiadanya perselisihnan dan pertengkaran yang bersifat terus menerus yangmengakibatkan tidak ada harapan bagi Penggugat dengan Tergugat untuk hiduprukun lagi dalam rumah tangga.
Register : 17-10-2016 — Putus : 09-11-2016 — Upload : 23-02-2017
Putusan PA Pasarwajo Nomor 0205/Pdt.G/2016/PA.Pw
Tanggal 9 Nopember 2016 — penggugt tergugat
3918
  • clit) dale gl gag ildagW de) ate sil lilyArtinya: Dan jika istri sudah sangat tidak senang kepada suaminya, makahakim dapat menjatuhkan talak si suami dengan talak satuMenimbang, bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugattelah berada pada tingkat pecahnya perkawinan (broken marriage), keduanyasudah tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga sebagaisuami istri, sehingga rumah tangga keduanya sangat sulit pula untukdipertahankan, dan jika tetap dipertahankan dapat menimbulkan mudharat
    Oleh karena itu berdasarkan teori hukum Islamdalam kitab Al Qavead al Fighiyyah li al Syekh Muhammad Halim al Utsaiminyang Majelis Hakim ambil alin sebagai pertimbangan pada halaman 2 yangberbunyi sebagai berikut:Lad teil LEY og mel dd) SI yArtinya: bahaya (mudharat) yang lebih ringan di antara dua mudharat bisadilakukan (diprioritaskan) demi menjaga mudharat yang lebih besar.Menimbang, bahwa berdasarkan teori hukum Islam tersebut di atas,untuk menghindari kemudharatan yang cukup besar sebagaimana
    dalam kasusini, maka jalan keluar yang terbaik (mashlahah) dalam menyelesaikan konflikperkawinan antara Penggugat dan Tergugat adalah perceraian karenamempertahankan rumah tangga seperti itu hanya akan menimbulkan akibatnegatif yang lebih besar (mudharat) terutama kepada para pihak berperkara,sehingga jalan keluar yang terbaik (mashlahah) bagi penyelesaian konflikperkawinan Penggugat dan Tergugat adalah perceraian;Menimbang, bahwa dengan demikian, Majelis Hakim menyimpulkanbahwa unsur perselisihan
Register : 07-10-2020 — Putus : 04-11-2020 — Upload : 04-11-2020
Putusan PA TUBAN Nomor 2060/Pdt.G/2020/PA.Tbn
Tanggal 4 Nopember 2020 — Penggugat melawan Tergugat
93
  • olehkeluarga, akan tetapi tidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta fakta di atas dapat diketahulbahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah hancur berantakan, jikadipertahankan akan menimbulkan kesusahan dan kesengsaraan yang terusmenerus, hati Penggugat akan selalu diselimuti kesedihan, rumah bagaikanpenjara kehidupan yang tidak jelas batas akhirnya, tiada bertambahnya hariselain bertambahnya kehancuran hati dan pahitnya penderitaan, dan kondisikehidupan yang demikian bisa menimbulkan mudharat
    merupakan alternatif pemecahan masalah gunamenghilangkan kemafsadatan;Menimbang, bahwa tujuan inti hukum Islam dapat dirumuskan dengan. ous La le > ; a cael 11kalimat Fae rai(mencapai maslahat dan menolak mafsadat)mengandung pengertian tujuan disyariatkannya hukum termasuk di dalamnyahukum perkawinan, adalah untuk kemaslahatan dalam arti untuk kebaikan,keselamatan dan kebahagiaan manusia baik di dunia maupun di akhirat;Menimbang, bahwa oleh karena itu dalam rangka mewujudkan tujuantersebut, karena mudharat
    ;Menimbang, bahwa bertolak dari hadits tersebut dan dihubungkandengan kasus ini, maka seorang suami tidak bolen memberi mudharat kepadaisterinya begitu juga sebaliknya, seorang isteri tidak boleh memberi mudharatkepada suaminya, karena perbuatan yang demikian dilarang oleh syariat;Menimbang bahwa berdasarkan fakta hukum di atas, telah terbuktirumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak rukun dan harmonis,bahkan sudah diupayakan untuk dirukunkan, namun tetap tidak berhasil.Kondisi rumah tangga
Register : 30-09-2020 — Putus : 21-10-2020 — Upload : 21-10-2020
Putusan PA TUBAN Nomor 2013/Pdt.G/2020/PA.Tbn
Tanggal 21 Oktober 2020 — Penggugat melawan Tergugat
88
  • olehkeluarga, akan tetapi tidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta fakta di atas dapat diketahulbahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah hancur berantakan, jikadipertahankan akan menimbulkan kesusahan dan kesengsaraan yang terusmenerus, hati Penggugat akan selalu diselimuti kesedihan, rumah bagaikanpenjara kehidupan yang tidak jelas batas akhirnya, tiada bertambahnya hariselain bertambahnya kehancuran hati dan pahitnya penderitaan, dan kondisikehidupan yang demikian bisa menimbulkan mudharat
    penderitaan, merupakan alternatif pemecahan masalah gunamenghilangkan kemafsadatan;Menimbang, bahwa tujuan inti hukum Islam dapat dirumuskan denganladle as cl ie ol (mencapai maslahat dan menolak mafsadat)kalimat ~~mengandung pengertian tujuan disyariatkannya hukum termasuk di dalamnyahukum perkawinan, adalah untuk kemaslahatan dalam arti untuk kebaikan,keselamatan dan kebahagiaan manusia baik di dunia maupun di akhirat;Menimbang, bahwa oleh karena itu dalam rangka mewujudkan tujuantersebut, karena mudharat
    ;Putusan nomor 2013/Pdt.G/2020/PA.Tbn, halaman 9 dari 12 halamanMenimbang, bahwa bertolak dari hadits tersebut dan dihubungkandengan kasus ini, maka seorang suami tidak bolen memberi mudharat kepadaisterinya begitu juga sebaliknya, seorang isteri tidak boleh memberi mudharatkepada suaminya, karena perbuatan yang demikian dilarang oleh syariat;Menimbang bahwa berdasarkan fakta hukum di atas, telah terbuktirumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak rukun dan harmonis,bahkan sudah diupayakan untuk
Register : 10-04-2019 — Putus : 09-05-2019 — Upload : 09-05-2019
Putusan PA TANJUNG PANDAN Nomor 0058/Pdt.P/2019/PA.TDN
Tanggal 9 Mei 2019 — Pemohon melawan Termohon
102
  • tahun 2006, perubahankesatu atas Undangundang Nomor 7 tahun 1989;Menimbang, bahwa Pemohon mengajukan permohonan dispensasi nikah untukanaknya yang bernama ANAK PEMOHON sehubungan anaknya tersebut hendakmelangsungkan pernikahan tetapi umurnya belum mencapai 19 tahun, sehinggaKantor Urusan Agama menolak untuk melaksanakannya, dengan alasan kurangumur sebagaimana dalam bukti (P.1) dan kehendak untuk melangsungkanpernikahan telah sedemikan kuatnya, sehingga para orangtua mengkhawatirkanakan terjadi mudharat
    wanita telah hamildan telah dikuatkan dengan bukti (P.5)Menimbang, bahwa permohonan Pemohon tersebut sesuai dengan ketentuanpasal 7 ayat (2) Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 sehingga dapat diterima untukdiperiksa lebih lanjut;Menimbang, berdasarkan Qaidah fiqhiyah sebagai berikut : Apabila duakerusakan saling berlawanan, maka haruslah dicegah yang lebih berat mudharatnyadengan melaksanakan yang lebih ringan daripadanya.Menimbang, bahwa menikahkan anak Pemohon yang masih dibawah umurakan mendatangkan mudharat
    Namun berdasarkan keterangan para orangtua,apabila tidak dinikahkan, akan mendatangkan mudharat yang lebih besar lagidimana anak Pemohon dan calon isterinya akan terjerumus kepada dosa lebih besarlagi, apalagi ketika calon mempelai wanita telah hamil, kalau tidak dinikahkan, akanmendatangkan mudharat tidak hanya kepada kedua belah pihak, tapi juga kepadaanak yang tidak berdosa, dimana nantinya ketika ia lahir tanpa ayah, akanmerasakan dampak psikologis berkepanjangan;Menimbang, bahwa orangtua masingmasing
Register : 06-01-2020 — Putus : 04-03-2020 — Upload : 04-03-2020
Putusan PA Lolak Nomor 8/Pdt.G/2020/PA.Llk
Tanggal 4 Maret 2020 — Penggugat melawan Tergugat
167
  • PUTUSANNomor 8/Pdt.G/2020/PA.LIk sllArtinya : Jika istri menggugat cerai karena suaminya memadiorotkan terhadapistri sehingga menggoyahkan keutuhan rumah tangga, makadibolehkan bagi istrinya tersebut untuk meminta cerai kepada hakimdan bila madliorot tersebut telah terbukti, sedangkan perdamaianpuntidak tercapai, maka hakim menetapkan jatuh talak satu bain.Menimbang, bahwa bertolak dari hadits tersebut dan dihubungkandengan kasus ini, maka seorang suami tidak boleh memberi mudharat kepadaistrinya
    begitu juga sebaliknya, seorang istri tidak boleh memberi mudharatkepada suaminya, karena perbuatan yang demikian dilarang oleh syariat;Menimbang, bahwa oleh karena itu dalam rangka mewujudkan tujuantersebut, karena mudharat yang ditanggung lebih besar daripada maslahatyang diperoleh, maka memutuskan ikatan perkawinan akan diperoleh maslahatbagi kedua belah pihak daripada mempertahankan perkawinan;halaman 22 dari 24 halaman, Putusan Nomor 8/Pdt.G/2020/PA.LIkMenimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan
Register : 04-01-2021 — Putus : 20-01-2021 — Upload : 20-01-2021
Putusan PA TUBAN Nomor 106/Pdt.G/2021/PA.Tbn
Tanggal 20 Januari 2021 — Penggugat melawan Tergugat
118
  • olehkeluarga, akan tetapi tidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta fakta di atas dapat diketahulbahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah hancur berantakan, jikadipertahankan akan menimbulkan kesusahan dan kesengsaraan yang terusmenerus, hati Penggugat akan selalu diselimuti kesedihan, rumah bagaikanpenjara kehidupan yang tidak jelas batas akhirnya, tiada bertambahnya hariselain bertambahnya kehancuran hati dan pahitnya penderitaan, dan kondisikehidupan yang demikian bisa menimbulkan mudharat
    penderitaan, merupakan alternatif pemecahan masalah gunamenghilangkan kemafsadatan;Menimbang, bahwa tujuan inti hukum Islam dapat dirumuskan dengankalimat ** 4's2s = ==" (mencapai maslahat dan menolak mafsadat)mengandung pengertian tujuan disyariatkannya hukum termasuk di dalamnyahukum perkawinan, adalah untuk kemaslahatan dalam arti untuk kebaikan,keselamatan dan kebahagiaan manusia baik di dunia maupun di akhirat;Menimbang, bahwa oleh karena itu dalam rangka mewujudkan tujuantersebut, karena mudharat
    ;Menimbang, bahwa bertolak dari hadits tersebut dan dihubungkandengan kasus ini, maka seorang suami tidak bolen memberi mudharat kepadaPutusan nomor 106/Pdt.G/2021/PA.Tbn, halaman 9 dari 11 halamanisterinya begitu juga sebaliknya, seorang isteri tidak boleh memberi mudharatkepada suaminya, karena perbuatan yang demikian dilarang oleh syariat;Menimbang bahwa berdasarkan fakta hukum di atas, telah terbuktirumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak rukun dan harmonis,bahkan sudah diupayakan untuk
Register : 01-11-2018 — Putus : 06-12-2018 — Upload : 26-04-2019
Putusan PA BITUNG Nomor 157/Pdt.G/2018/PA.Bitg
Tanggal 6 Desember 2018 — Penggugat melawan Tergugat
96
  • oll lero) amo JI ac, pre rail llywallArtinya: Dan jika istri sudah sangat tidak senang kepada suaminya, makahakim dapat menjatuhkan talak si Ssuami dengan talak satuMenimbang, bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugattelah berada pada tingkat pecahnya perkawinan (broken marriage), kKeduanyasudah tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga sebagaisuami istri, Sehingga rumah tangga keduanya sangat sulit pula untukdipertahankan, dan jika tetap dipertahankan dapat menimbulkan mudharat
    Oleh karena itu berdasarkan teori hukum Islamdalam kitab Al Qawaad al Fighiyyah li al Syekh Muhammad Halim al Utsaiminyang Majelis Hakim ambil alin sebagai pertimbangan pada halaman 2 yangberbunyi sebagai berikut:Lom suisl LasY pyryq pol asl USArtinya: bahaya (mudharat) yang lebih ringan di antara dua mudharat bisadilakukan (diprioritaskan) demi menjaga mudharat yang lebih besar.Menimbang, bahwa berdasarkan teori hukum Islam tersebut di atas,untuk menghindari kKemudharatan yang cukup besar sebagaimana
    G/2018/PA Bitgperkawinan antara Penggugat dan Tergugat adalah perceraian karenamempertahankan rumah tangga seperti itu hanya akan menimbulkan akibatnegatif yang lebin besar (mudharat) terutama kepada para pihak berperkara,sehingga jalan keluar yang terbaik (mashlahah) bagi penyelesaian konflikperkawinan Penggugat dan Tergugat adalah perceraian;Menimbang, bahwa dengan demikian, Majelis Hakim menyimpulkanbahwa unsur perselisihan dan pertengkaran, bersifat terus menerus dan tidakada harapan untuk dirukunkan
Register : 14-03-2016 — Putus : 12-04-2016 — Upload : 30-05-2016
Putusan PA Pasarwajo Nomor 0063/Pdt.G/2016/PA.Pw
Tanggal 12 April 2016 — Pemohon melawan Termohon
126
  • Igojs olyArtinya : dan apabila seorang suami bertetap hati untuk menjatuhkantalak, maka sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi MahaMengetahuiMenimbang, bahwa keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon itu,telah berada pada pecahnya perkawinan (broken marriage), keduanya sudahtidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga sebagai suamiistri, sehingga rumah tangga keduanya sangat sulit pula untuk dipertahankan,dan jika tetap dipertahankan dapat menimbulkan mudharat yang lebih besarbagi keduanya
    Oleh karena itu berdasarkan teori hukum islam dalam kitab A/Qawaad al Fighiyyah li al Syekh Muhammad Halim alUtsaimin pada halaman 2yang diambil alin oleh majelis hakim sebagai pertimbangan yang berbunyisebagai berikut:UH U U OU WwW UUArtinya: bahaya (mudharat) yang lebih ringan di antara dua mudharat bisadilakukan (diprioritaskan) demi menjaga mudharat yang lebih besar.Menimbang, bahwa berdasarkan teori hukum Islam tersebut di atas,untuk menghindari kemudharatan yang cukup besar sebagaimana dalam
    kasusini, maka jalan keluar terbaik (mashlahah) dalam menyelesaikan koniflikperkawinan antara Pemohon dan Termohon adalah perceraian karenamempertahankan rumah tangga seperti itu hanya akan menimbulkan dampaknegatif yang lebin besar (mudharat) terutama kepada pihak yang berperkara,sehingga jalan keluar yang terbaik (mashlahah) bagi penyelesaian konflikperkawinan Pemohon dan Termohon adalah perceraian;Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis Hakim menyimpulkanbahwa unsur perselisihan dan pertengkaran
    Oleh karenanya mempertahankanrumah tangga terhadap perkara ini justru akan memberikan mudharat yanglebih besar bagi mereka yang menjalaninya, dan jalan terbaik adalahmemutuskan ikatan perkawinan tersebut;Menimbang, bahwa adanya pisah tempat tinggal adalah bentuk sudahtidak saling peduli merupakan wujud perselisihan dan pertengkaran yangbersifat terusmenerus yang mengakibatkan tidak ada harapan bagi Pemohondan Termohon untuk hidup rukun lagi dalam rumah tangga. dikaitkan puladengan yurisprudensi Nomor
Register : 13-04-2015 — Putus : 12-05-2015 — Upload : 15-12-2015
Putusan PA Pasarwajo Nomor 0051/Pdt. G/2015/PA Pw
Tanggal 12 Mei 2015 — PENGGUGAT TERGUGAT
239
  • :dil ali ub gh gag dag WA ate shi/ siLyArtinya: Dan jika istri sudah sangat tidak senang kepada suaminya, makahakim dapat menjatuhkan talak si suami dengan talak satuMenimbang, bahwa keadaan rumah tangga penggugat dan tergugattelah berada pada tingkat pecahnya perkawinan (broken marriage), keduanyasudah tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga sebagaisuami istri, sehingga rumah tangga keduanya sangat sulit pula untukdipertahankan, dan jika tetap dipertahankan dapat menimbulkan mudharat
    Oleh karena itu berdasarkan teori hukum Islamdalam kitab A/ Qavaad al Fighiyyah li al Syekh Muhammad Halim al Utsaiminyang Majelis Hakim ambil alin sebagai pertimbangan pada halaman 2 yangberbunyi sebagai berikut:Lad ell LEY oy 9 ml) dd SyArtinya: bahaya (mudharat) yang lebih ringan di antara dua mudharat bisadilakukan (diprioritaskan) demi menjaga mudharat yang lebih besar.Menimbang, bahwa berdasarkan teori hukum Islam tersebut di atas,untuk menghindari kemudharatan yang cukup besar sebagaimana
    dalam kasusini, maka jalan keluar yang terbaik (mashlahah) dalam menyelesaikan konflikperkawinan antara Penggugat dan Tergugat adalah perceraian karenamempertahankan rumah tangga seperti itu hanya akan menimbulkan akibatnegatif yang lebih besar (mudharat) terutama kepada para pihak berperkara,sehingga jalan keluar yang terbaik (mashlahah) bagi penyelesaian koniflikperkawinan Penggugat dan Tergugat adalah perceraian;Menimbang, bahwa dengan demikian, majelis hakim menyimpulkanbahwa unsur perselisinan
    Oleh karenanya mempertahankanrumah tangga terhadap perkara ini justrtu akan memberikan mudharat yanglebih besar bagi mereka yang menjalaninya, dan jalan terbaik adalahmemutuskan ikatan perkawinan tersebut;Menimbang, bahwa sebagaimana dipertimbangkan di atas bahwaterbukti adanya perselisihan dan pertengkaran yang bersifat terus menerusyang mengakibatkan tidak ada harapan bagi penggugat dengan tergugat untukhidup rukun lagi dalam rumah tangga.
Register : 15-03-2016 — Putus : 18-05-2016 — Upload : 24-06-2019
Putusan PA Pasarwajo Nomor 0065/Pdt.G/2016/PA.Pw
Tanggal 18 Mei 2016 — Penggugat melawan Tergugat
175
  • j JhH iJijArtinya: Dan jika istri sudah sangat tidak senang kepada suaminya, maka hakim dapatmenjatuhkan talak si suami dengan talak satuMenimbang, bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah beradapada tingkat pecahnya perkawinan (broken marriage), Keduanya sudah tidak ada harapanakan hidup rukun lagi dalam rumah tangga sebagai suami istri, sehingga rumah tanggakeduanya sangat sulit pula untuk dipertahankan, dan jika tetap dipertahankan dapatmenimbulkan mudharat yang lebin besar bagi
    Oleh karena itu berdasarkanteori hukum Islam dalam kitab Al Qawaad al Fiqhlyyah II al Syekh Muhammad Halim alUtsaimin yang Majelis Hakim ambil alin sebagai pertimbangan pada halaman 2 yangberbunyi sebagai berikut:Loji Ju// Lijy iiArtinya: bahaya (mudharat) yang lebih ringan di antara dua mudharat bisa dilakukan(diprioritaskan) demi menjaga mudharat yang lebih besar.
    Menimbang, bahwaberdasarkan teori hukum Islam tersebut di atas, untukmenghindari kemudharatan yang cukup besar sebagaimana dalam kasus ini, maka jalankeluar yang terbaik (mashlahah) dalam menyelesaikan konflik perkawinan antaraPenggugat dan Tergugat adalah perceraian karena mempertahankan rumah tanggaseperti itu hanya akan menimbulkan akibat negatif yang lebin besar (mudharat) terutamakepada para pihak berperkara, sehingga jalan keluar yang terbaik (mashlahah) bagipenyelesaian konflik perkawinan
    Oleh karenanya mempertahankanrumah tangga terhadap perkara ini justru akan memberikan mudharat yang lebih besarbagi mereka yang menjalaninya, dan jalan terbaik adalah memutuskan ikatan perkawinantersebut;Menimbang, bahwa sebagaimana dipertimbangkan di atas bahwa terbukti adanyaperselisinan dan pertengkaran yang bersifat terus menerus yang mengakibatkan tidakada harapan bagi penggugat dengan tergugat untuk hidup rukun lagi dalam rumahtangga.
Register : 13-02-2019 — Putus : 28-02-2019 — Upload : 01-04-2019
Putusan PA TANJUNG PANDAN Nomor 0032/Pdt.P/2019/PA.TDN
Tanggal 28 Februari 2019 — Pemohon melawan Termohon
185
  • No. 0032/Pdt.P/2019/PA.TDN.mempelai telah sedemikian akrabnya, sehingga calon mempelai wanita telah hamildan telah dikuatkan dengan bukti (P.3) dan kehendak untuk melangsungkanpernikahan telah sedemikan kuatnya, sehingga para orangtua mengkhawatirkanakan terjadi mudharat lebin besar apabila pernikahan mereka tidak segeradilaksanakan;Menimbang, bahwa Pemohon mengajukan permohonan dispensasi nikah untukanaknya yang bernama ANAK PEMOHON sehubungan anaknya tersebut hendakmelangsungkan pernikahan tetapi
    dengan alasan kurangumur sebagaimana dalam bukti (P.4);Menimbang, bahwa permohonan Pemohon tersebut sesuai dengan ketentuanpasal 7 ayat (2) Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 sehingga dapat diterima untukdiperiksa lebih lanjut;Menimbang, berdasarkan Qajidah fiqhiyah sebagai berikut : Apabila duakerusakan saling berlawanan, maka haruslah dicegah yang lebih berat mudharatnyadengan melaksanakan yang lebih ringan daripadanya.Menimbang, bahwa menikahkan anak Pemohon yang masih dibawah umurakan mendatangkan mudharat
    Namun berdasarkan keterangan para orangtua,apabila tidak dinikahkan, akan mendatangkan mudharat yang lebih besar lagidimana anak Pemohon dan calon isterinya akan terjerumus kepada dosa lebih besarlagi, apalagi ketika calon mempelai wanita telah hamil, kalau tidak dinikahkan, akanmendatangkan mudharat tidak hanya kepada kedua belah pihak, tapi juga kepadaanak yang tidak berdosa, dimana nantinya ketika ia lahir tanpoa ayah, akanmerasakan dampak psikologis berkepanjangan;Hal. 8 dari 11 Pen.
Register : 01-11-2016 — Putus : 30-11-2016 — Upload : 05-01-2017
Putusan PTA MAKASSAR Nomor 144/Pdt.G/2016/PTA.Mks
Tanggal 30 Nopember 2016 — P Vs T
7512
  • bahwameskipun perceraian antara Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembandingtersebut akan membawa mudarat kepada Penggugat/Terbanding denganTergugat/Pembanding bersama anaknya yang bernama Egi Wan AlFuzan binTakdir Henra, umur 6 tahun, namun akan lebih ringan jika dibandingkan denganmudarat yang mungkin timbul terhadap mereka, khususnya dalam dampakpsikologisnya jika perkawinan tersebut dipaksakan untuk dipertahankan;Menimbang, bahwa menurut Qaidah Fighiyah memberikan petunjukbahwa dalam menghadapi dua mudharat
    yang mungkin timbul, agar diambil yanglebih ringan, sebagaimana yang tercantum dalam Kitab A/ Asybah Wan Nadhair,yang artinya: Apabila terjadi dua mudharat harus diambil mudharat yang lebihringan;Menimbang, bahwa antara Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding tersebut sudah sulit lagi untuk mencapai tujuan perkawinan untukmewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warahmahsebagaimana maksud Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam (KHI) lagi, karena antaraPenggugat/Terbanding dengan
Register : 26-03-2021 — Putus : 08-04-2021 — Upload : 08-04-2021
Putusan PA Sukamara Nomor 11/Pdt.P/2021/PA.Skr
Tanggal 8 April 2021 — Pemohon melawan Termohon
4814
  • menurut ajaran Islam dapat menjadipenghalang bagi ANAK PEMOHON dan CALON SUAMI ANAKPEMOHON untuk segera melangsungkan perkawinan;Menimbang, bahwa meskipun ANAK PEMOHON belum berumur 19(sembilan belas) tahun, yang menurut ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku belum diizinkan melangsungkan perkawinan, namundengan memperhatikan beberapa aspek yang telah dipertimbanghkan di atas,maka segera mengawinkan CALON SUAMI ANAK PEMOHON dengan ANAKPEMOHON adalah jalan keluarnya, untuk menghindari mudharat
    yang ditimbulkan bila anaknya itu tidak segeradinikahkan dengan calon suaminya, maka hal tersebut sudah pastimemunculkan mudharat yang hanya akan merugikan anak itu sendiri, terlebihlagi anak Pemohon seorang perempuan, yang bila tidak segera dikawinkandengan CALON SUAMI ANAK PEMOHON, biasanya seringkali menjadi pihakpaling menanggung beban dari perbuatannya bersama lakilaki pujaan hatinyaitu;Menimbang, bahwa dalam perkara a quo Hakim menilai bahwa menundaperkawinan anak Pemohon, ANAK PEMOHON yang
    baru berumur 15 (limabelas) tahun 10 (sepuluh) tahun dengan CALON SUAMI ANAK PEMOHON,sampai anak Pemohon tersebut berumur 19 (sembilan belas) tahun adalahtidak mungkin karena hal tersebut akan menimbulkan mudharat yang lebihbesar bila dibandingkan dengan memberi izin Kepada anak Pemohon tersebutHalaman 13 dari 16 hal.
    secara resmi meski masih di bawahumur 19 (Sembilan belas) tahun, karena dalam perkawinan sirri tersebut, tidakada atau setidaknya sulit untuk mendapatkan perlindungan hukum bagi ANAKPEMOHON dan atau anakanak dari CALON SUAMI ANAK PEMOHON binSiswanto dan ANAK PEMOHON yang lahir dari perkawinannya itu apabilaterjadi halhal yang tidak diinginkan dari perkawinan sirrinya itu;Menimbang, bahwa Hakim perlu mengetengahkan kaidahkaidah fighyang berbunyi;LagS ada Ql ae Uo pled Ia)Artinya : dJika ada dua mudharat
    ;Menimbang, bahwa dari semua yang telah dipertimbangkansebagaimana terurai di atas, Hakim berpendapat bahwa memberi izin anakPemohon yang bernama ANAK PEMOHON yang masih berumur 15 (limabelas) tahun 10 (sepuluh) bulan, untuk melangsungkan perkawinan denganCALON SUAMI ANAK PEMOHON akan lebih mashlahat bagi anak Pemohonitu sendiri dibandingkan dengan membiarkan anak Pemohon tersebut menjalinhubungan dengan CALON SUAMI ANAK PEMOHON tanpa status hukum yangjelas dan pasti, yang berpotensi memberikan mudharat