haruS menggunakan dana tersebut sebagaimana proposalkegiatan, yaitu untuk pembangunan lanjutan Bale Pesamuan, namunTerdakwa tidak pernah memberitahukan kepada Prajuru Desa ataupunkepada masyarakat Desa Adat Tabu dan Terdakwa juga tidak pernahmenggunakan dana Bantuan Sosial tahun 2009 tersebut untukpembangunan lanjutan Bale Pasamuan di Desa Adat Tabu, karenapembangunan lanjutan Bale Pesamuan di Pura Puseh Adat Tabudilaksanakan dengan menggunakan dana kas Desa Pakraman Tabu daripenjualan hasil bumi pelaba

diserahkanoleh Puri kepada masyarakat dan oleh masyarakat PengemponPura Langor dijadikan Plaba Pura Langor; Bahwa Pura Langor tersebut terletak di Desa Samplangan yangdiempon oleh masyarakat/warga Puri Gianyar;Halaman 60 dari 81 Putusan nomor 123/Pdt.G/2018/PN Gin Bahwa sejarahnya pada tahun 1960 terbit peraturan Agrariatentang pembantasan kepemilikan tanah, sehingga ataskelebihan tanah Pihak Puri/Anak Agung Gede Agung tanahobjek sengketa diserahkan kepada Pengempon Pura Langoruntuk dijadikan tanah Pelaba

ini telah dibuatkan sertifikat, saksimengetahuinya karena saksi pernah diperlihatkan, yangtercantum atas nama disertifikat tersebut adalah pribadi bukanPengempon Pura Langor;Halaman 61 dari 81 Putusan nomor 123/Pdt.G/2018/PN Gin Bahwa tahun 1960 tanah objek sengketa dihibahkan menjadiPelabe Pura langor, karena pada saat tahun itu Keluarga PuriGianyar telah kelebihan tanah, sedangkan kepemilikan tanahpribadi dibatasi, sehingga tanah tersebut diserahkan kepadaPengempon Pura Langor untuk dijadikan Pelaba

Tanah Laba Pura atau Pelaba Pura ini ada dua macam yaitu: a.Tanah yang khusus untuk tempat pembangunan pura, dan b. Tanahyang diperuntukkan guna pembiayaan keperluan Pura, misalnya untukkeperluan biaya rutin dan biaya perbaikan pura.3) Tanah Pekarangan Desa (PKD) adalah merupakan tanah yangdikuasai olen desa yang diberikan kepada warga desa (krama desa)untuk mendirikan perumahan yang lazimnya dengan ukuran luastertentu yang hampir sama bagi setiap keluarga.

No. 259 K/PDT/201218e Tjokorda Agung mendapatkan satu bagian yang sekarang dikuasai olehTjok Istri Anom Metri (keponakannya);e Tjokorda Rai Remeng mendapatkan satu bagian dan oleh karena beliausudah meninggal, bagian beliau diwarisi oleh putranya yang bernamaTjokorda Rai Pugeg dan oleh karena beliau juga sudah meninggal, makabagian beliau dijadikan pelaba pura/merajan Penataran Agung;e Tjokorda Anom mendapatkan satu bagian, yang diwarisi oleh 3 (tiga)putranya yaitu : Tjokorda Ngurah Pugleg (ayah

tersebutdengan menggunakan linggis; Bahwa menurut Saksi kemungkinan Para Terdakwa melakukanpengerusakan paving tersebut karena ingin membuat garasi dan sudahmenancapkan tiang beton disana; Bahwa pemilik dari paving yang dirusak oleh Para Terdakwa adalahwarga pemaksan atau pengempon Pura Buda Kliwon dan Saksi merupakanbagian dari pengempon di Pura Buda Kliwon; Bahwa tanah areal Jaba Pura Buda Kliwon dipavin sekira tahun 2013; Bahwa tanah areal Jaba Pura Buda Kliwon tersebut merupakan bagiandari Pelaba

Adapunpengertiannya:e Pengemong : Kelompok masyarakat (Desa, Desa Adat/Banjar) yangbertanggungjawab penuh terhadap tempat suci (Pura) yang yangdiemong (diamong) termasuk pelaba pura dan segala sesuatunyayang terkait dengan pura untuk mengurus, menjaga, memeliharaserta melaksanakan upakara dan upacara di pura tersebut;e Pengempon : Kelompok masyarakat (Desa, Desa Adat/Banjar) yangmendapat tugas/ayahayahan untuk menyelesaikan/ menyelenggarakan atau mengerjakan kewajiban yang harus dilaksanakan dalamketerkaitannya

sita jaminan (conservatoir beslag)terhadap sebidang tanah dengan Sertipikat Hak Milik Nomor:187/Kelurahan Serangan, Nomor ldentitas Bidang (NIB) Nomor:22.09.03.06.00126, Surat Ukur tanggal 20 Juni 2007, Nomor:00116/Serangan/2007 terletak di Kelurahan Serangan, KecamatanDenpasar Selatan, Kota Denpasar, Propinsi Bali, tercatat atasHalaman 23 dari 57 putusan perkara Nomrr 458/Pdt.G/2016/PN Dps.nama PURA KAHYANGAN TIGA DESA PEKRAMAN SERANGANBERKEDUDUKAN DI KELURAHAN SERANGAN yang notabenemerupakan Pelaba

Menimbang bahwa ternyata tanah obyek sengketa pada angka 4.2 dan4.3 surat gugatan tersebut tercatat atas nama Made Catri dan ternyatapula atas tanah obyek pada angka 4.2 telah dikontrakan olehTergugat/Terbanding kepada Ketut Narden, maka menurut pendapatMajelis Hakim Pengadilan Tinggi tanahtanah tersebut adalah hartaPeninggalan (alm) Made Catri yang bukan tanah Pelaba Pura ataupunPedum Pura Dadia agung Pasek Gelgel, sehingga terhadap tanah tanahtersebut bisa dibagi waris oleh Para Ahli waris (alm

GUSTI NYOMAN DARTA dibawah sumpah di Persidangan padapokoknya menerangkan sebagai berikut: Halaman 95 dari 153 Putusan nomor 127/Pdt.G/2018/PN Gin Bahwa Pura Taman Kemuda Saraswati terletak di Ubud, KelurahanUbud, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, yang diempon oleh PuriUbud; Bahwa Pura Taman Kemuda Saraswati memiliki tanah pelaba di DesaSayan, Tegal Jambangan, dengan luas keseluruhan sekitar 30 (tigapuluh) hektar yang diawasi oleh 2 (dua) sedahan tempekan, dansaksi sebagai salah seorang Sedahan;

Bahwa Sedahan Tempekan penyerahan hasil garapan atau sakapandiawasi oleh Sedahan Tempekan, dan berasal dari Banjar Sindu danBanjar Kutaraga, dan tinggal memondok, sekarang masih 1 (satu)yang memondok sebagai pengawas kerja; Bahwa yang menyetorkan hasil pelaba Pura Taman KemudaSaraswati dahulu adalah orang tua, sekarang disetorkan olehpemuda setiap bulan sekali pada sat Buda Kliwon; Bahwa pada tahun 1990 ada himbauan Pemerintah karna adanayproyek Prona, lalu berdasarkan hal tersebut Pengempon mengajukankepada

Anak Agung Ngurah Agung, SH dan kakek dari Para Terbanding /Para Tergugat) oleh karena Surat Keputusan Panitia LandReform DaerahKabupaten Gianyar Nomor. 774/XX/203/Lrf/1967 tanggal 6 Juni 1967tentang TanahTanah Pertanian Jang Ditetapkan sebagai Pelaba Purauntuk PuraPura Jang menjadi Tanggungan Wajib Lapor A.A Gde Oka PuriAgung Gianyar diwajibkan untuk menyerahkan/melepaskan ObjekSengketa kepada Orang tua Para Penggugat/Para Pembanding denganmemberikan kompensasi.Kemudian, berdasarkan Reglemen Acara

Edy Pamuji ikut bergabung dengan PT SevenDreams, sebelumnya antara saksi dengan Edy pamuji pernah melakukanpekerjaan yang sama seperti itu ;Bahwa semua pekerjaan yang dilakukan oleh Edy Pamuji mulai dari mencarilahan sampai melakukan transaksi harus sepengetahuan kami ;Bahwa Saksi tidak mengetahui bukti T 16 berupa surat pernyataan yangditunjukkan kepada saksi di muka sidang ;Bahwa ketika saksi menjabat sebagai direktur PT Seven Dreams, pernah adaperintah untuk mencari lahan dan transaksi tanah pelaba

2007, 2014 dan ini yang terakhir pada PurnamaSasih Kelima yang sudah berjalan;Bahwa dalam awigawig Desa Adat Karangasem tercantum tentangpiodalan di Pura Puseh, pioda/an di Pura Buda Ireng, pioda/an di PuraDalem, piodalan di Pura Melanting, dan piodalan di Pura Ulunsui;Bahwa saksi tidak mengetahui tentang setra Desa Adat Karangasem darilontarlontar;Halaman 50 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 218/Padt.G/2020/PN Amp Bahwa saksi mengetahui pernah ada oliholih dari pasar, yakni daripenghasilan pelaba

Hibah atau Hibah Wasiat yang demikian dapatdibatalkan (vide Putusan Mahkamah Agung RI No. 1425 K/PDT/ 1985, tanggal24 juni 1991);Bahwa surat wasiat tersebut telah mencantumkan/memuat bidangbidang tanahyang diwasiatkan melebihi 1/3 dari bidangbidang tanah yang dimiliki pewaris,bahkan seluruh harta termasuk bukan miliknya diwasiatkan, termasuk hartayang bukan miliknya (tercatat atas nama Ketut Panti) dan tanah pelaba/pekarangan Desa Pakraman Banyuatis, maka perbuatan hukum tersebut telahmerugikan hak

Batubelig, diberi tanda ( P8 )Foto copy Surat Permohonan Pencatatan/Penetapan Pelaba Pura KarangDuwe No. B485/KK.18.07.7/BA.00/3/2017, tanggal 9 Maret 2017 yang dibuatoleh oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Badung, diberitanda ( P9);Foto copy Daftar Susunan pengurus Pura Karang Duwe tanggal 1 Nopember2011, yang dikatahui oleh Made Sudika selaku Kepala Lingkungan Br. BatuBelig dan A.A. Md Suardiana selaku Kelian Adat Br.

Pihak 1 dsan pihakke2 sepakat untuk saling menghormatiserta menjaga keamanan dan ketertiban sewengkon DesaPekraman Pakudui ;Bahwa yang menjadi permasalahan adalah Pelaba Pura PusehPakudui, yang terdiri dari 9 (sembilan) bidang tanah, yangdiperebutkan oleh tempek Pakudui Kauh dengan TempekPakuduai kangin;Bahwa datang menyaksikan dan menanda tangani kesepakatanbersama antara Tempek Pakudui Kangin dan Pakudui Kawan ,Pak camat ikut menanda tangani, saksi sendiri selaku Perbekelwaktu itu, Bapak Bupati

Yaitu : e Tjokorda Agung mendapatkan satu bagian yang sekarang dikuasai oleh Tjok Istri Anom Metri (keponakannya) ;e Tjokorda Rai Remeng mendapatkan satu bagian dan oleh karena beliau sudahmeninggal, bagian beliau diwarisi oleh Putranya yang bernama Tjokorda Rai Pugegdan oleh karena beliau juga sudah meninggal, maka bagian beliau dijadikan pelaba pura/merajan Penataran Agung ;e Tjokorda Anom mendapatkan satu bagian, yang diwarisi oleh 3 (tiga) putranya yaitu: Tjokorda Ngurah Pugleg (ayah Penggugat

Caputra Bumi Bahari dan PulauPenyu namun dalam bentuk sumbangan/punia sebesar Rp. 100.000, (Seratusribu rupiah) per bulan dan nilai tersebut ditentukan langsung oleh perusahaanbahari/pengusaha dan dari Desa Adat tidak ada menentukan besarannilaipungutannya.Bendesa Adat boleh mengurus aset Desa Adat berupa tanah pelaba pura, yangtermasuk dalam PARAHYANGAN, PAWONGAN dan PALEMAHAN dan tidakmengurus perusahaan karena perusahaan yang ada di desa Adat TanjungBenoa merupakan pihak ketiga namun Desa Adat

ditempati dan digunakan oleh Duwen Pura Desa Pakraman Yeh Sanih Kapling 15;

digunakan oleh Duwen Pura Desa Pakraman Yeh Sanih Kapling 15

Yeh Sanih Kapling 15
29. 1 (satu) bendel fotocopy Sertipikat Tanah/SHM No. 02090 Desa Bukti, Kubutambahan, Tanah Hak Milik Komunal Masyarakat/Krama Desa Pakraman Yeh Sanih yang ditempati dan digunakan oleh Duwen Pura Desa Pakraman Yeh Sanih Kapling 16
30. 1 (satu) bendel fotocopy Sertipikat Tanah/SHM No. 02087 Desa Bukti, Kubutambahan, Tanah Hak Milik Komunal Masyarakat/Krama Desa Pakraman Yeh Sanih yang ditempati dan digunakan oleh Pelaba