Ditemukan 30926 data
23 — 4
Sesungguhnya pada yang demikian itu benarbenar terdapattandatanda bagi kaum yang berfikir;Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis Hakim berpendapat,perkawinan keduanya telah kehilangan hakikat dan makna, sebagaimanadimaksudkan dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 yaitumembentuk rumah tangga yang kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa,Jo. pasal 3 Kompilasi Hukum Islam oleh karena kondisi rumah tanggaPenggugat dan Tergugat demikian, maka tidak dapat dipertahankan lagi,karena mempertahankan
14 — 0
hakim berpendapatkehidupan rumah tangga telah kehilangan makna sebuah perkawinan dan merupakanindikasi telah rapuhnya ikatan bathin antara kedua belah pihak, karena tegaknyasebuah perkawinan dalam satu rumah tangga apabila ditopang oleh kedua belah pihakyaitu suami dan istri yang saling menyayangi dan mencintai satu sama lain sebagaimamaksud pasal 1 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 Jo pasal 3 Kompilasi HukumIslam;Menimbang, bahwa dari faktafakta tersebut diatas, kedua belah pihak telahkehilangan hakikat
24 — 2
pernah berusaha mendamaikan Pemohon danTemohon, akan tetapi Termohon tidak mau lagi dengan Pemohon ;Menimbang, bahwa dengan melihat secara objektif kondisi kehidupan rumahtangga Pemohon dengan Termohon sebagaimana terurai dalam fakta hukumtersebutdi atas, Majelis Hakim menilai bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon sudahtidak mencerminkan sebagai sebuah rumah tangga yang rukun, harmonis dan bahagiakarena masingmasing pihak telah hidup secara terpisah sehingga kedua belah pihak telahkehilangan hakikat
11 — 5
Penggugat dan Tergugatnamun tidak berhasil;Menimbang, bahwa dengan melihat secara objektif kondisi kehidupanrumah tangga Penggugat dengan Tergugat sebagaimana terurai dalam faktahukum tersebut di atas, Majelis Hakim menilai bahwa rumah tangga seperti itusudah tidak mencerminkan sebagai sebuah rumah tangga yang rukun,harmonis dan bahagia karena masingmasing pihak telah hidup secara terpisahHalaman 7 dari 12 halaman, Pututusan No 1363/Pdt.G/2018/PA.Togr..disebabkan kedua belah pihak telah kehilangan hakikat
9 — 2
sebagaimana maksud Pasal 1 UndangUndang Nomor 1Tahun 1974 jo Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam dapat diwujudkan dalamkehidupan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat;Menimbang, bahwa dari kondisi rumah tangga Penggugat dan Tergugatsebagaimana tersebut diatas, jika dihubungkan dengan ketentuan dalam Pasal1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 dapat dipahami bahwa salah satuunsur utama dan terpenting utunnya sebuah perkawinan adalah adanya ikatanbatin dan apabila unsur tersebut sudah tidak ada lagi, maka hakikat
10 — 3
1 ayat (1) UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 juncto Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam).Menimbang, bahwa fakta hukum tentang adanya pertengkaran danperihal perpisahan tempat tinggal Penggugat dengan Tergugat yang telahterjadi selama 9 (sembilan) tahun serta akibat dari perpisahan tempattinggal tersebut sehingga menyebabkan terputusnya komunikasi antaraPenggugat dengan Tergugat, keadaan tersebut tidak mencerminkankehidupan rumah tangga yang mengarah pada terwujudnya kebahagiandan ketenangan sebagaimana hakikat
7 — 1
perkawinan sebagaimana maksud Pasal1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam dapatdiwujudkan dalam kehidupan rumah tangga Pemohon dengan Termohon;Menimbang, bahwa dari kondisi rumah tangga Pemohon dengan Termohonsebagaimana tersebut dimuka, jika dihubungkan dengan diktum Pasal 1 UndangUndangNomor 1 Tahun 1974 dapat dipahami bahwa salah satu unsur utama dan terpentingutuhnya sebuah perkawinan adalah adanya ikatan batin dan apabila unsur tersebut sudahtidak ada lagi, maka hakikat
10 — 4
sudan mengusahakan untuk mendamaikanpemohon dan termohon, namun tidak berhasil karena pemohon yang tidakmau kembali dengan termohon; Bahwa pemohon menunjukkan sikapnya tidak suka lagi beristerikandengan termohon dan berkeras hati untuk tetap ingin menceraikantermohon:Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut di atas dan denganmelihat secara objektif kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohon,Majelis Hakim berpendapat bahwa keadaan rumah tangga Pemohon danTermohon sudah rapuh dan kehilangan hakikat
13 — 12
tujuan perkawinan dalam membentuk rumah tangga yang sakinah,mawaddah dan rahmah sebagaimana dikehendaki oleh AlQuran Surat ArRum ayat21 dan pasal 1 UndangUndang Nomor Tahun 1974 tidak mungkin akan dapattercapal ;222Menimbang, bahwa perkawinan menurut syariat Islam dan UndangUndangNomor 1 Tahun 1974 adalah ikatan lahir bathin untuk menciptakan rumah tanggabahagia, penuh ketenangan, mawaddah dan rahmah, oleh karenanya apabila unsurtersebut sudah rapuh dan tidak rukun lagi, kedua belah telah kehilangan hakikat
11 — 4
Hukum Islam ;Menimbang, bahwa berdasarkan kondisi kehidupan rumah tanggaPenggugat dan Tergugat tersebut, Majelis Hakim menilai rumah tangga sepertiitu tidak lagi mencerminkan rumah tangga yang harmonis dan bahagia, antaraPenggugat dengan Tergugat telah terjadi perselisinan dan pertengkaran sertamasingmasing telah hidup secara terpisah, yang pada gilirannya menimbulkanhambatan komunikasi kedua belah pihak, maka Majelis Hakim berkesimpulankehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah kehilangan hakikat
13 — 4
Sesungguhnya pada yang demikian itubenarbenar terdapat tandatanda bagi kaum yang berfikir.Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis Hakim berpendapat,perkawinan keduanya telah kehilangan hakikat dan makna, sebagaimanadimaksudkan dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 yaitumembentuk rumah tangga yang kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa,oleh karena kondisi rumah tangga Penggugat dan Tergugat demikian, makatidak dapat dipertahankan lagi, karena mempertahankan suatuikatanperkawinan seperti
14 — 6
Pasal 116 huruf bKompilasi Hukum Islam Tahun 1991;Menimbang, bahwa hakikat dan tujuan perkawinan sebagaimana yangdimaksud Pasal Undangundang Nomor tahun 1974 Jo Pasal 3 Kompilasi HukumIslam dan Firman Allah SWT dalam surat ArRuum ayat 21, yaitu untuk membinarumah tangga yang sakinah mawaddah warahmah tidak dapat terwujud lagi dalamrumah tangga Pemohon dan Termohon sehingga perkawinan Pemohon danTermohon tidak layak lagi dipertahankan keberadaannya;Menimbang, bahwa Pemohon dan Termohon sebagai suami
16 — 4
Pasal3 Kompilasi Hukum Islam dapat diwujudkan dalam kehidupan rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat;Menimbang, bahwa dari kondisi rumah tangga Penggugat denganTergugat sebagaimana tersebut dimuka, jika dinubungkan dengan diktum Pasal1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 dapat dipahami bahwa salah satuunsur utama dan terpenting utuhnya sebuah perkawinan adalah adanya ikatanbatin dan apabila unsur tersebut sudah tidak ada lagi, maka hakikat perkawinantersebut telah terurai dan terlepas dari sendisendinya
11 — 6
Penggugattetap ingin bercerai dengan Tergugat;Menimbang, bahwa sebagaimana terungkap dalam persidanganantara Penggugat dengan Tergugat telah pisah rumah selama enam bulan;Menimbang, bahwa dengan kondisi objektif kehidupan rumah tanggaseperti terurai diatas, majelis hakim menilai rumah tangga seperti itu tidak lagimencerminkan sebagai rumah tangga yang harmonis dan bahagia karena masingmasing hidup secara terpisah;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut, kedua belah pihaktelah kehilangan hakikat
12 — 8
pihaksudah tidak dapat hidup bersama dalam ruang dan waktu yang sama.Menimbang, bahwa dengan kondisi objektif kehidupan rumah tanggaPenggugat dan Tergugat seperti terurai di atas, Majelis Hakim menilalperpisahan tempat tinggal selama satu tahun satu bulan tersebutmerupakan indikasi perseiisihan dan pertengkaran yang teruS menerusyang padagilirannya akan menimbuikan hambatan komunikasi kedua belah pihak,maka Majelis Hakim berpendapat kehidupan rumah tangga Penggugat danTergugat telah kehilangan hakikat
10 — 1
Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam Tahun 1991;Menimbang, bahwa dengan melihat secara objektif kehidupan rumahtangga Penggugat dan Tergugat yang sudah berpisah rumah selama 3 bulan,Majelis Hakim menilai bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugatsudah rapuh dan kehilangan hakikat dan makna dari sebuah ikatan perkawinanyang luhur, sehingga perkawinan seperti ini sangat sulit untuk dipertahankanlagi karena mempertahankan suatu ikatan perkawinan yang sudah rapuhseperti itu tidak akan dapat membawa mashlahat
I Rawe binti Lajabere
Tergugat:
Mending bin Lanase
14 — 10
satu pihak telah kehilangan rasa cinta seperti yang dialamiPenggugat saat ini maka citacita ideal suatu perkawinan akan menjadianganangan yang tidak mungkin dapat diraih bahkan kehidupan rumahtangga seperti itu akan menjadi belenggu kehidupan bagi kedua belah pihak.Hal 8 dari 11 hal Put NO.0292 /Pdt.G/2019/PA WSp Menimbang, bahwa kondisi obyektif kehidupan rumah tanggaPenggugat dan Tergugat seperti terurai diatas maka Majelis Hakim berpendapatbahwa Penggugat dan Tergugat telah kehilangan makna dan hakikat
9 — 3
apabilatujuaan perkawinan sebagaimana maksudPasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974jo Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam dapatdiwujudkan dalam kehidupan rumah tanggaPenggugat dan Tergugat;Menimbang, bahwa dari kondisi rumahtangga Penggugat dan Tergugat sebagaimanatersebut dimuka, jika dihubungkan dengandiktum Pasal 1 UndangUndang Nomor 1Tahun 1974 dapat dipahami bahwa salah satuunsur utama dan terpenting utunnya sebuahperkawinan adalah adanya ikatan batin danapabila unsur tersebut sudah tidak ada lagi,maka hakikat
21 — 6
No 0274/2017/PA.WspTergugat telah kehilangan makna dan hakikat dari sebuah perkawinan dimanaPenggugat dan Tergugat sudah tidak saling cinta mencintai lagi, Penggugat danTergugat telah pisah 1 tahun lebih lamanya mengakibatkan Penggugat menderitalahir batin sehingga majelis hakim berpen dapat bahwa rumah tangga Penggugatdan Tergugat sudah tidak dapat dipertahankan lagi.Menimbang, bahwa setiap kali persidangan majelis hakim telah berusahamenasehati Penggugat agar bersabar dan kembali rukun dengan Penggugattetapi
7 — 0
bahagia karena masing masing hidup secaraterpisah yang pada gilirannya telah menimbulkan hambatan komunikasi kedua belahMenimbang bahwa berdasarkan pertimbangan pertimbangan tersebut , MajelisHakim menilai kehidupan rumah tangga Pemohon dengan Termohon sudah sangatsulit didamaikan lagi, dan perkawinan tersebut tidak akan sesuai lagi dengan cita citadan tujuan perkawinan yakni kehidupan rumah tangga yang sakinah mawadah waMenimbang bahwa dari fakta fakta tersebut , kedua belah pihak telahkehilangan hakikat