Ditemukan 420503 data

Urut Berdasarkan
 
Register : 01-02-2016 — Putus : 03-03-2016 — Upload : 29-05-2019
Putusan PA JAKARTA UTARA Nomor 0218/Pdt.G/2016/PA.JU
Tanggal 3 Maret 2016 — Penggugat melawan Tergugat
181
  • Pemohon adalah suami Termohon, menikah pada tanggal 11September 2004 dan telah dikaruniai 2 orang anak; Bahwa antara Pemohon dan Termohon telah terjadi perselisihan danpertengkaran terus menerus; Bahwa Pemohon dan Termohon telah pisah rumah kurang lebih 3 bulan; Bahwa pihak keluarga telah berusaha menasehati Pemohon, akan tetapitidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut Majelis Hakimberpendapat bahwa Pemohon telah dapat membuktikan rumah tangganyatelah sampai pada kondisi pecah (broken
    marriage) dan tidak ada harapanakan hidup rukun kembali;Him. 8 dari 12 him.
    Dengan demikian Majelis Hakimberpendapat kondisi rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah terjadipertengkaran dan perselisinan yang sulit untuk didamaikan;Menimbang, bahwa sedangkan siapa yang salah dan benar sertabersumber dari mana tidak perlu untuk dicaricari dan dibesarbesarkansebagai dasar pertimbangan apabila faktanya rumah tangga tersebut sudahpecah (broken marriage).
Register : 09-07-2019 — Putus : 19-11-2019 — Upload : 22-11-2019
Putusan PA BANTAENG Nomor 185/Pdt.G/2019/PA.Batg
Tanggal 19 Nopember 2019 — Penggugat melawan Tergugat
3112
  • Penggugat; Bahwa puncaknya sejak tahun 2016 Penggugat dan Tergugattelah berpisah tempat tinggal hingga kini selama 3 tahun lamanya danselama itu tidak saling komunikasi dan tidak saling memperdulikan lagi; Bahwa sudah ada usaha untuk mendamaikan Penggugat dan danTergugat tapi tidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut di atas dapatdisimpulkan fakta hukum bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat telahterjadi cekcok terusmenerus dan dipandang telah sampai pada kondisi pecah(broken
    marriage) yang sudah sangat sukar untuk disatukan serta tidak adaharapan akan hidup rukun lagi dalam membina rumah tangga;Hal. 8 dari 11 Hal.
    RumahTangga;Menimbang, bahwa dari kondisi rumah tangga Penggugat dan Tergugatsebagaimana tersebut di atas, jika dihubungkan dengan Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 dapat dipahami bahwa salah satu unsur utamadan terpenting utuhnya sebuah perkawinan adalah adanya ikatan batin danapabila unsur tersebut sudah tidak ada lagi, maka hakikatnya perkawinantersebut telah terurai dan terlepas dari sendisendinya, dengan demikianMajelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga kedua belah pihak telahpecah (broken
    marriage) dan tidak ada lagi harapan untuk dapat membinarumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah sebagaimana yangdikehendaki oleh Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam dan Firman Allah SWT SuratArRuum ayat 21;Menimbang, bahwa dalam setiap persidangan Majelis Hakim selaluberusaha menasehati Penggugat untuk rukun kembali dengan Tergugat jugapihak keluarga telah berupaya merukunkan Penggugat dan Tergugat tetapitidak berhasil karena Penggugat tetap pada pendiriannya bercerai denganTergugat hal tersebut
Register : 02-01-2019 — Putus : 22-05-2019 — Upload : 22-05-2019
Putusan PA TUBAN Nomor 35/Pdt.G/2019/PA.Tbn
Tanggal 22 Mei 2019 — Penggugat melawan Tergugat
94
  • pertengkaran teruS menerus antaraHalaman 12 dari 17 halaman putusan nomor 35 /Pdt.G/2019/PA.TbnPemohon dan Termohon yang disebabkan karena Termohon yang seringkurang dengan nafkah belanja yang diberikan oleh Pemohon dan Termohonsering pergi dengan lakilaki lain, karenanya Majelis Hakim menilai terdapatdisharmoni dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon;Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat aisharmoni sebuahperkawinan dalam hukum Islam disebut juga azzawwa almaksuroh atau dalamhukum lainnya disebut broken
    marriage, yang dalam permasalahan keluargalandasannya bukan sematamata adanya pertengkaran fisik (phsysical cruelty),akan tetapi termasuk juga kekejaman mental (mental cruelty) yangmenyebabkan tidak terpenuhinya hak dan kewajiban suami isteri sehinggameskipun tidak terjadi pertengkaran mulut atau kekerasan fisik maupunpenganiayaan secara terus menerus, akan tetapi telan secara nyata terjadi danberlangsung kekejaman mental atau penelantaran terhadap salah satu pihak,maka sudah dianggap terjadi broken
    marriage;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut maka MajelisHakim berpendapat unsur pertama telah terpenuhi dalam perkara ini;2.
Register : 04-05-2017 — Putus : 20-06-2017 — Upload : 06-05-2019
Putusan PA BOGOR Nomor 649/Pdt.G/2017/PA.Bgr
Tanggal 20 Juni 2017 — Penggugat melawan Tergugat
155
  • sejakOktober 2016 sampai sekarang ; Bahwa saksi sudah berusaha merukunkan Penggugat dan Tergugat, tetapitidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta sebagaimana tersebut diatas, Majelis Hakim terlebih dahulu akan memberikan landasan hukum untukpenyelesaian perkara ini ;Menimbang, bahwa permohonan cerai talak atau gugatan cerai dapatdikabulkan jika fakta menunjukkan rumah tangga sudah pecah (brokenmarriage);Menimbang, bahwa perselisinan dan pertengkaran dalam sebuah rumahtangga disebut pecah (broken
    marriage), terjadi setidaknya ada 2 kriteria.Pertama perselisinan itu terdapat pada Penggugat dan Tergugat, dan Keduapercekcokan itu tidak dapat diselesaikan oleh kedua suami isteri secaraberdamai ;Menimbang, bahwa terhadap kriteria pertama perselisihan itu terdapatpada Penggugat dan Tergugat artinya Penggugat dan Tergugat telahmemperlihatkan tingkah laku yang tidak kompromi lagi.
    Dengan demikian rumah tangga antara Penggugat dan Tergugattelah pecah (broken marriage);Menimbang, bahwa Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 237K/AG/1998 tanggal 17 Maret 1999 memuat kaidah hukum yaitu : Cekcok,hidup berpisah, tidak dalam satu tempat kediaman bersama, salah satu pihaktidak berniat meneruskan kehidupan bersama dengan pihak lain, merupakanfakta yang cukup sesuai alasan perceraian Pasal 39 Ayat (2) UndangUndangNomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo.
Register : 03-12-2019 — Putus : 17-12-2019 — Upload : 19-12-2019
Putusan PA BOGOR Nomor 1731/Pdt.G/2019/PA.Bgr
Tanggal 17 Desember 2019 — Penggugat melawan Tergugat
335
  • Putusan No.1731/Pdt.G/2019/PA.BgrMenimbang, bahwa perselisihnan dan pertengkaran dalam sebuah rumahtangga disebut pecah (broken marriage), terjadi setidaknya ada 2 kriteria.Pertama perselisinan itu terdapat pada Pemohon dan Termohon, dan Keduapercekcokan itu tidak dapat diselesaikan oleh kedua suami isteri secaraberdamai ;Menimbang, bahwa terhadap kriteria pertama perselisihan itu terdapatpada Pemohon dan Termohon artinya Pemohon dan Termohon telahmemperlihatkan tingkah laku yang tidak kompromi lagi
    Dengan demikian rumah tangga antara Pemohon danTermohon telah pecah (broken marriage);Menimbang, bahwa permohonan cerai talak atau gugatan cerai dapatdikabulkan jika fakta menunjukkan rumah tangga sudah pecah (brokenmarriage) vide SEMA (Surat Edaran Mahkamah Agung RI) Nomor 4 tahun2014;Hal. 10 dari 13 Hal.
Register : 07-04-2017 — Putus : 16-05-2017 — Upload : 04-05-2019
Putusan PA BOGOR Nomor 512/Pdt.G/2017/PA.Bgr
Tanggal 16 Mei 2017 — Penggugat melawan Tergugat
135
  • menerus disebabkanTermohon tidska betah tinggal di rumah Pemohon dan sering pulang kerumah orang tuanya ketika Pemohon bekerja serta Termohon cemburu buta; Bahwa antara Pemohon dengan Termohon telah pisah rumah sejak Januari2017 yang lalu sampai sekarang;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta sebagaimana tersebut diatas, Majelis Hakim terlebih dulu akan memberikan landasan hukum untukpenyelesaian perkara ini;Menimbang, bahwa perselisihan dan pertengkaran dalam sebuahrumah tangga disebut pecah (broken
    marriage), terjadi setidaknya ada 2kriteria.
    Dengan demikian rumah tangga antara Pemohon dan Termohontelah pecah (broken marriage).Menimbang, bahwa Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 237K/AG/1998 tanggal 17 Maret 1999 memuat kaidah hukum yaitu : Cekcok,hidup berpisah, tidak dalam satu tempat kediaman bersama, salah satu pihaktidak berniat meneruskan kehidupan bersama dengan pihak lain, merupakanfakta yang cukup sesuai alasan perceraian Pasal 39 ayat (2) UndangUndangNomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo.
Register : 07-11-2016 — Putus : 19-01-2017 — Upload : 11-04-2019
Putusan PA GUNUNG SUGIH Nomor 1159/Pdt.G/2016/PA.Gsg
Tanggal 19 Januari 2017 — Penggugat melawan Tergugat
104
  • Bahwa keluarga dan orang dekat Penggugat dan Tergugat telah berusahamerukunkan keduanya, agar Penggugat rukun lagi dengan Tergugat akantetapi tidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta sebagaimana tersebut diatas, Majelis Hakim terlebih dulu akan memberikan landasan hukum untukpenyelesaian perkara ini;Hal. 8 dari 13 Putusan No. 1159/Pdt.G/2016/PA.Gsg.Menimbang, bahwa perselisihnan dan pertengkaran dalam sebuah rumahtangga disebut pecah (broken marriage), terjadi setidaknya ada 2 kriteria.Pertama
    Dengan demikian rumah tangga antara Penggugat danTergugat telah pecah (broken marriage);Menimbang, bahwa Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 237K/AG/1998 tanggal 17 Maret 1999 memuat kaidah hukum yaitu : Cekcok,hidup berpisah, tidak dalam satu tempat kediaman bersama, salah satu pihaktidak berniat meneruskan kehidupan bersama dengan pihak lain, merupakanfakta yang cukup sesuai alasan perceraian Pasal 39 ayat (2) UndangundangNomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo.
Register : 22-04-2014 — Putus : 26-05-2014 — Upload : 24-08-2015
Putusan MS KUALA SIMPANG Nomor 150/Pdt.G/2014/MS-KSG
Tanggal 26 Mei 2014 — PENGGUGAT VS TERGUGAT
236
  • perkara ini dan mendukung dalil gugatanPenggugat.Menimbang, bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah senyatanyaberpisah tempat tinggal (scheiding van tafel en bed) sejak 1 tahun yang lalusampai saat ini sebagai salah satu bukti nyata akibat dari perselisihan Penggugatdan Tergugat;Menimbang, bahwa dari beberapa pertimbangan tersebut di atasditemukan beberapa peristiwa/kejadian yang membuat ikatan pernikahanHalaman 11 dari 15 halaman Putusan No. 150/Pdt.G/2014/MSKSGPenggugat dan Tergugat pecah (broken
    marriage) yang berakibat kepada tidakditemukannya rumah tangga bahagia (tidak menemukan keadaan sakinahmawaddah dan rahmah) sebagaimana tujuan perkawinan yang tercantum padaPasal UndangUndang Nomor Tahun 1974 tentang perkawinan dan tujuanpernikahan yang tercantum dalam surah ArRuum ayat (21) yang berbunyi :Artinya :Dan diantara tandatanda kekuasaanNya ialah, Diamenciptakan untukmu isteriisteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderungdan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa
    pada anak Penggugat dan Tergugat;e Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut antara Penggugatdan Tergugat sudah pisah rumah sejak tahun yang lalu sampai saat inidan tidak pernah bersama lagi;e Bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah dirukunkan oleh pihakkeluarga akan tetapi tidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, Mejelis Hakimberkesimpulan, bahwa Penggugat dan Tergugat tidak mungkin hidup rukun lagidalam rumah tangga, karena perkawinan mereka telah pecah (broken
    marriage)dan oleh karenanya dalil/alasan Penggugat mengajukan gugatan cerai atasTergugat telah sejalan dengan alasan cerai yang tercantum pada Pasal 19 huruf(f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo.
Register : 08-04-2020 — Putus : 31-08-2020 — Upload : 01-09-2020
Putusan PA BOGOR Nomor 534/Pdt.G/2020/PA.Bgr
Tanggal 31 Agustus 2020 — Penggugat melawan Tergugat
247
  • Bahwa pihak keluarga telah berusaha merukunkan Pemohon danTermohon namun tidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta sebagaimana tersebut diatas, Majelis Hakim terlebih dulu akan memberikan landasan hukum untukpenyelesaian perkara ini;Menimbang, bahwa permohonan cerai talak dapat dikabulkan jika faktamenunjukkan rumah tangga sudah pecah (broken marriage);Menimbang, bahwa perselisinan dan pertengkaran dalam sebuah rumahtangga disebut pecah (broken marriage), terjadi setidaknya ada 2 kriteria.Pertama
Register : 21-05-2013 — Putus : 27-06-2013 — Upload : 28-11-2013
Putusan PA NGANJUK Nomor 953/Pdt.G/2013/PA.Ngj
Tanggal 27 Juni 2013 —
90
  • sampaipada puncak perselisihan dan pertengkaran yang dapat dikategorikanpada pertengkaran yang terusmenerus yang sulit untuk didamaikan gunamewujudkan tujuan luhur perkawinan, yaitu membentuk keluarga (rumahtangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa(pasal 1 UndangUndang Nomor 1 tahun 1974) atau untuk mewujudkankeluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah (pasal 3 Kompilasi HukumIslam dan alQur'an surat alRum ayat 21 karena hati mereka sudah retakdan ikatan perkawinannya telah pecah (broken
    marriage);Menimbang, bahwa berhubung keadaan rumah tangga Penggugatdan Tergugat telah pecah (broken marriage), maka Majelis Hakimberpendapat menceraikan Penggugat dari Tergugat adalah lebih baikdaripada mempertahankan rumah tangga yang telah berselisin dancekcok terus menerus dalam rangka menghindari madhorot yang akanHal.10 dari 12 hal.
Register : 01-10-2013 — Putus : 14-02-2014 — Upload : 20-03-2014
Putusan PA MOJOKERTO Nomor 2238/Pdt.G/2013/PA.Mr
Tanggal 14 Februari 2014 — PENGGUGAT DAN TERGUGAT
60
  • alamatnya denganjelas, Pemohon dan Termohon sudah tidak saling mengunjungi dan tidaksaling melayani satu sama lain layaknya sebagai suami istri;e Bahwa telah ada upaya untuk membantu menyelesaikan persoalan rumahtangga Pemohon dan Termohon, namun tidak berhasil;e Bahwa selama dalam persidangan Pemohon menunjukkan sikap dantekadnya untuk menceraikan Termohon;Menimbang, bahwa dari faktafakta hukum tersebut di atas, makamajelis hakim berpendapat bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohonsudah pecah (broken
    marriage) dan sulit untuk disatukan kembali karena antaraPemohon dan Termohon telah berpisah rumah kurang lebih sudah selama 01tahun berturutturut dan selama itu antara Pemohon dan Termohon sudah tidaksaling memperdulikan lagi sebagai suami istri dan tidak ada komunikasi lagi,sehingga oleh karena itu tujuan luhur perkawinan untuk mewujudkan sebuahrumah tangga yang bahagia, sakinan, mawaddah, dan rahmah yang tercantumdalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan danPasal 3 Kompilasi
    adalah ikatan batin penjelasanPasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tersebut berbunyi bahwa unsurbatin atau rohani mempunyai peranan yang penting , dan apabila unsur inisudah tidak ada, maka pada hakikatnya ikatan perkawinan tersebut telah teruraidan terlepas dari sendisendinya;Menimbang, bahwa pada dasarnya perceraian adalah rusaknyasebuah perkawinan dan mempertahankan perkawinan adalahmempertahankan kemaslahatan, namun dengan melihat keadaan rumahtangga Pemohon dan Termohon yang sudah pecah (broken
    marriage)sebagaimana diuraikan di atas, maka mempertahankan perkawinan Pemohondan Termohon tidak akan mendatangkan kemaslahatan bagi keduanya, danjustru sebaliknya mendatangkan madlarat bagi kedua belah pihak, sehinggarumah tangga semacam itu perlu dicarikan jalan terbaik bagi Keduanya demikepastian hukum;Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 82 ayat (4) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah dirubah dengan UndangUndangNomor 3 Tahun 2006 dan UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009 tentangPeradilan
Register : 20-02-2018 — Putus : 21-03-2018 — Upload : 08-05-2018
Putusan PA MUARA TEWE Nomor 0073/Pdt.G/2018/PA.Mtw
Tanggal 21 Maret 2018 — Pemohon melawan Termohon
183
  • cul> ele prio swlasdl 52Artinya: Menghindari kemudharatan lebih diutamakan daripadamengambil kemaslahatan.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana teruraikanterdahulu, maka Majelis Hakim berkesimpulan bahwa ikatan perkawinanPemohon dan Termohon sudah pecah (broken marriage) dan tidak dapatdirukunkan lagi, dan mempertahankan keutuhan sebuah perkawinan yang telahpecah (broken marriage) sebagaimana rumah tangga Pemohon danHal. 10 dari 12 Hal.
Register : 13-05-2014 — Putus : 09-06-2014 — Upload : 12-07-2014
Putusan PA MEMPAWAH Nomor 234/Pdt.G/2014/PA.Mpw
Tanggal 9 Juni 2014 — Penggugat vs Tergugat
113
  • suatu pertengkaran sebagaimanatelah disebutkan dalam pertimbangan diatas;Menimbang, bahwa keterangan saksi yang dihadirkan Penggugat yangmenyatakan rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah mengalamiketidakharmonisan, yang mengakibatkan terjadi pisah tempat tinggal sejak akhir tahun2011 yang lalu, semua itu merupakan indikator atau petunjuk paling penting yangtelah membuktikan telah terjadi disharmonisasi perkawinan dalam rumah tangga.Disharmonisasi perkawinan atau Syiqaq atau dapat disebut juga Broken
    Marriage(perkawinan yang pecah), landasannya bukan sematamata dilihat adanya pertengkaranmulut yang terus menerus atau telah terjadi penganiayaan atau kekejaman fisik akantetapi termasuk kekejaman mental, kekejaman mental yang terjadi dalam keluargaPenggugat dan Tergugat dapat ditemukan pada sikap yang ditunjukkan Penggugatdengan Tergugat yang selama ini sudah saling diam, tidak ada komunikasi, dan salingmelalaikan kewajibannya.
    Meskipun di antara mereka berdua sudah tidak adapertengkaran lagi, maka sudah dianggap sudah terjadi Broken Marriage, sikap danperbuatan Penggugat dan Tergugat yang mulai tidak harmonis, lalu berpisah sejakakhir tahun 2011 yang lalu. telah melunturkan nilainilai perkawinan yang terkandungdalam makna mitsagon ghalizan yang bersifat Sakinah, Mawaddah dan Rahmah,sebagaimana dimaksud Pasal ayat (1) Undangundang Nomor Tahun 1974 jo Pasal3 Kompilasi Hukum Islam sudah sulit diwujudkan, oleh karena itu Pengadilanberpendapat
Register : 04-06-2020 — Putus : 14-10-2020 — Upload : 14-10-2020
Putusan PA PONOROGO Nomor 792/Pdt.G/2020/PA.PO
Tanggal 14 Oktober 2020 — Penggugat melawan Tergugat
144
  • Faktafakta ini menunjukkan bahwa hubungan Penggugat denganTergugat setelan berpisah tempat tinggal pada dasarnya tidak mengarahkepada kondisi yang lebih baik, namun sebaliknya menegaskan adanyakeretakan yang berimplikasi pada hilangnya keharmonisan rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat;Menimbang, bahwa berdasarkan urutan pertimbangan sebagaimanaterurai di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan bahwa ikatan perkawinanPenggugat dengan Tergugat sudah pecah (broken marriage) dan tidak dapatdirukunkan
    lagi karena perselisihnan yang terjadi telah berjalan secara terusmenerus, dan mempertahankan keutuhan sebuah perkawinan yang telahpecah (broken marriage) sebagaimana rumah tangga Penggugat denganTergugat hanya akan mengakibatkan lebih banyak kemudaratan dalambentuk penderitaan psikologis bagi kedua belah pihak terutama PenggugatHal. 10 dari 13 Hal.Putusan Nomor 792/Pdt.G/2020/PA.POserta hanya akan melanggengkan terjadinya pelalaian kewajiban olehmasingmasing pihak;Menimbang, bahwa dalam kondisi
Register : 25-11-2019 — Putus : 18-12-2019 — Upload : 18-12-2019
Putusan PA MASAMBA Nomor 550/Pdt.G/2019/PA.Msb
Tanggal 18 Desember 2019 — Penggugat melawan Tergugat
5213
  • Putusan No.550/Pdt.G/2019/PA.Msbmaka perkawinan akan sulit memberikan kebahagiaan bagi masingmasingpasangan suami istri, baik kebahagiaan lahir maupun kebahagiaan batin;Menimbang, bahwa berdasarkan urutan pertimbangan sebagaimanaterurai di atas, maka Hakim berkesimpulan bahwa ikatan perkawinanPenggugat dengan Tergugat sudah pecah (broken marriage) dan tidak dapatdirukunkan lagi karena perselisihan yang terjadi telah berjalan secara terusmenerus, dan mempertahankan keutuhan sebuah perkawinan yang
    telah pecah(broken marriage) sebagaimana rumah tangga Penggugat dengan Tergugathanya akan mengakibatkan lebih banyak kemudaratan dalam bentukpenderitaan psikologis bagi kedua belah pihak terutama Penggugat serta hanyaakan melanggengkan terjadinya pelalaian kewajiban oleh masingmasing pihak;Memperhatikan kaidah fiqghiyah sebagai berikut : = a @desl ols le Abas Swliall 135Artinya: "Menolak kemudaratan harus lebih diutamakan daripada mencarikemaslahatan;Menimbang, bahwa berdasarkan halhal yang di atas
Register : 04-01-2016 — Putus : 07-03-2016 — Upload : 04-07-2019
Putusan PA BOGOR Nomor 0001/Pdt.G/2016/PA.Bgr
Tanggal 7 Maret 2016 — Penggugat melawan Tergugat
125
  • masalah ekonomi di mana Tergugat tidak ada keterbukaan dalampenghasilan dan Tergugat telah kembali kepada agama semula yaituKristen;Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat telah pisah rumah sejakNovember 2015 atau sekitar 3 bulan yang lalu Sampai sekarang ;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta sebagaimana tersebut diatas, Majelis Hakim terlebih dulu akan memberikan landasan hukum untukpenyelesaian perkara ini ;Menimbang, bahwa perselisihnan dan pertengkaran dalam sebuah rumahtangga disebut pecah (broken
    marriage), terjadi setidaknya ada 2 kriteria.Pertama perselisinan itu terdapat pada Penggugat dan Tergugat, dan Keduapercekcokan itu tidak dapat diselesaikan oleh kedua suami isteri secaraberdamai ;Menimbang, bahwa terhadap kriteria pertama perselisihan itu terdapatpada Penggugat dan Tergugat artinya Penggugat dan Tergugat telahmemperlihatkan tingkah laku yang tidak kompromi lagi.
    Dengan demikian rumahtangga antara Penggugat dan Tergugat telah pecah (broken marriage).Menimbang, bahwa Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 237K/AG/1998 tanggal 17 Maret 1999 memuat kaidah hukum yaitu : Cekcok,hidup berpisah, tidak dalam satu tempat kediaman bersama, salah satu pihaktidak berniat meneruskan kehidupan bersama dengan pihak lain, merupakanfakta yang cukup sesuai alasan perceraian Pasal 39 ayat (2) UndangUndangNomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo.
Register : 06-11-2018 — Putus : 03-01-2019 — Upload : 03-01-2019
Putusan PA NGAWI Nomor 1824/Pdt.G/2018/PA.Ngw
Tanggal 3 Januari 2019 — Penggugat melawan Tergugat
163
  • Oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat rumah tanggaPenggugat dan Tergugat sudah termasuk dalam kategori rumah tangga yangsudah pecah (broken marriage) sehingga tidak mungkin dapat dipertahankan dandiselamatkan kembali;Menimbang, bahwa dengan telah terbuktinya perselisihan antaraPenggugat dan Tergugat serta sudah tidak adanya harapan untuk hidup rukunkembali dalam rumah tangga, maka secara filosofis dan sosiologis tujuanperkawinan itu sendiri sebagaimana dalam AlQuran surat Ar Rum ayat 21,Pasal
    Pasal 3 Kompilasi Hukum tidakakan tercapal, karena rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah termasukdalam kategori rumah tangga yang sudah pecah (broken marriage), olehkarenanya mempertahankan suatu ikatan perkawinan yang sudah pecah tersebut Hal 9 dari 12 Hal. Put. Nomor 1824/Padt.
Register : 20-07-2020 — Putus : 10-08-2020 — Upload : 10-08-2020
Putusan PA BATAM Nomor 1191/Pdt.G/2020/PA.Btm
Tanggal 10 Agustus 2020 — Penggugat melawan Tergugat
1411
  • telah memenuhi syarat formil dan syarat materiil buktisaksi, sehingga keterangan saksisaksi a quo telah dapat diterima sebagai buktiyang cukup mendukung kebenaran dalildalil dan alasan gugatan Penggugatdan telah memenuhi Pasal 308 R.Bg dalam perkara in ;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut di atas, Majelisberpendapat bahwa dalildalil dan alasan gugatan Penggugat telah terbuktikebenarannya, dengan demikian rumah tangga Penggugat dengan Tergugattelah dipandang sampai pada kondisi pecah (broken
    marriage) serta sudahsangat sulit untuk disatukan serta tidak ada harapan akan hidup rukun lagidalam membina rumah tangga sebagaimana disebutkan dalam Pasal 39 ayat(2) Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 yang telah diubah dengan Undangundang Nomor 16 tahun 2019;Menimbang, bahwa pecahnya rumah tangga Penggugat dengan Tergugatdapat dilihat dari fakta dimana Penggugat telah berpisah tempat tinggal denganTergugat sejak bulan Juni 2020, serta upaya damai yang telah dilakukan, baikoleh pihak keluarga maupun
    No. xxxx/Pdt.G/2020/PA.Btm Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat sudah diupayakan agar rukunkembali, akan tetapi tidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut di atas, MajelisHakim berpendapat bahwa dalildalil dan alasan gugatan Penggugat telahterbukti kebenarannya, dengan demikian rumah tangga Penggugat denganTergugat telah dipandang sampai pada kondisi pecah (broken marriage) sertasudah sangat sulit untuk disatukan serta tidak ada harapan akan hidup rukunlagi dalam membina rumah
Register : 24-08-2020 — Putus : 07-09-2020 — Upload : 07-09-2020
Putusan PA BATAM Nomor 1361/Pdt.G/2020/PA.Btm
Tanggal 7 September 2020 — Penggugat melawan Tergugat
125
  • telah memenuhi syarat formil dan syarat materiil buktisaksi, sehingga keterangan saksisaksi a quo telah dapat diterima sebagai buktiyang cukup mendukung kebenaran dalildalil dan alasan gugatan Penggugatdan telah memenuhi Pasal 308 R.Bg dalam perkara ini;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut di atas, Majelisberpendapat bahwa dalildalil dan alasan gugatan Penggugat telah terbuktikebenarannya, dengan demikian rumah tangga Penggugat dengan Tergugattelah dipandang sampai pada kondisi pecah (broken
    marriage) serta sudahsangat sulit untuk disatukan serta tidak ada harapan akan hidup rukun lagidalam membina rumah tangga sebagaimana disebutkan dalam Pasal 39 ayat(2) Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 yang telah diubah dengan Undangundang Nomor 16 tahun 2019;Menimbang, bahwa pecahnya rumah tangga Penggugat denganTergugat dapat dilihat dari fakta dimana Penggugat telah berpisah tempattinggal dengan Tergugat sejak bulan Februari 2018, serta upaya damai yangtelah dilakukan, baik oleh pihak keluarga
    seringmenghancurkan harta benda kalau terjadi pertengkaran, Tergugat seringkeluar rumah, kurang perhatian kepada Penggugat dan anak dan Tergugatsuka mabuk; Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat sudah diupayakan agar rukunkembali, akan tetapi tidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut di atas, MajelisHakim berpendapat bahwa dalildalil dan alasan gugatan Penggugat telahterbukti kebenarannya, dengan demikian rumah tangga Penggugat denganTergugat telah dipandang sampai pada kondisi pecah (broken
    marriage) sertasudah sangat sulit untuk disatukan serta tidak ada harapan akan hidup rukunlagi dalam membina rumah tangga sebagaimana disebutkan dalam Pasal 39ayat (2) Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 yang telah diubah denganUndangundang Nomor 16 tahun 2019;Menimbang, bahwa oleh karena rumah tangga Penggugat denganTergugat telan sampai pada kondisi pecah, maka dengan tidakmempertimbangkan lagi dari pihak mana datangnya penyebab perselisihan danpertengkaran a quo, pada kondisi mana diyakini sudah
Register : 15-10-2020 — Putus : 10-11-2020 — Upload : 11-11-2020
Putusan PA CIANJUR Nomor 3504/Pdt.G/2020/PA.Cjr
Tanggal 10 Nopember 2020 — Penggugat melawan Tergugat
1713
  • Oleh karenaadanya perselisihnan dan pertengkaran yang terus menerus dan bersifat tajamtersebut, maka rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah dapatdikategorikan sebagai rumah tangga yang telah pecah (broken marriage);Menimbang, bahwa berdasarkan fakta antara Penggugat dan Tergugatsudah pernah didamaikan, akan tetapi kembali ribut dan Penggugat denganTergugat sudah pisah tempat tinggal sejak bulan April 2016, maka secarapsikologis telah menunjukkan bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudahtidak saling
    Ada dan tumbuhnya ketentraman, rasacinta dan rasa sayang menunjukkan tujuan perkawinan tercapai, sebaliknya bilaketentraman, rasa cinta dan rasa sayang tidak ada dalam hubungan suami istri,maka tujuan perkawinan dipastikan tidak tercapai;Menimbang, bahwa dalam perkara a quo, kondisi rumah tanggaPenggugat dan Tergugat telah pecah (broken marriage).