terjadinya percekcokan tersebut, akan tetapi yangperlu dipertimbangkan apakah percekcokan tersebut sudahsedemikian parahnya yang mengakibatkan rumah tangga pemohon dantermohon telah hancur berantakan sehingga tidak ada harapanuntuk dibina kembali, ataukah masih ada benih benih cintadiantara keduanya yang dapat dipelihara hingga tumbuh suburseperti sediakala.Menimbang, bahwa pada perinsipnya kehidupan rumah tanggaharus didasari oleh mawaddah wa rahmah atau cinta dan kasihsayang, suami istri harus memerankan

Mutah berupa uang sebesar Rp.500.000, (lima ratus ribu rupiah);Menimbang, bahwa tuntutan Penggugat tentang Nafkah 2(dua) oranganaknya untuk masa yang akan datang hingga mereka dewasa/mandiri, makadalam hal ini Majelis berpendapat bahwa hal tersebut juga cukup beralasanhukum Karena sesuai dengan ketentuan Agama dan juga perundangundanganyang berlaku bahwa mendidik dan membesarkan anakanak merupakankewajiban dari kedua orangtua mereka, dan dalam kondisi ini Penggugat selakuIbu kKandung telah memerankan

pada rongga kepala yang menyebabkan terjadinya retakantengkorak kepala sehingga mengakibatkan perdarahan jaringan otakyang luas dan melihat kondisi korban diperkirakan lebih kurang satubulan.Bahwa (diperlihatkan pula kepada Terdakwa sebagaimana terlampirdalam berkas perkara berupa fotofoto berikut keterangan dari hasilrekonstruksi pidana sebagaimana tercantum, yaitu dari adegan sampai dengan adegan XXh), yang dalam hal ini terdakwa tidakberkeberatan dan membenarkannya;Bahwa Terdakwa melihatdan memerankan

Terdakwa ikut didatangkan kelokasi kejadian, melihat dan memerankan langsung sebagai tersangka dalamrekonstruksi tersebut;Menimbang, bahwa terhadap halhal yang relevan sebagaimana termuatdan tercatat dalam berita acara persidangan diambil alin dan dianggap telahtermuat dalam putusan ini;Menimbang, bahwa pada asasnya tidak seorangpun dapat dijatuhipidana, kecuali apabila pengadilan, karena alat pembuktian yang sah menurutundangundang, mendapat keyakinan bahwa seseorang yang dianggap dapatbertanggung

) dan sebuah ikat pinggang sehargaRp25.000,00 (dua puluh lima ribu Rupiah) serta selebinnya habis untukmakan dan minum;Menimbang, bahwaketerangan Terdakwa tersebut bersesuaian denganadanya barang bukti dan keterangan dari hasil rekonstruksi pidanasebagaimana tercantum, yaitu dari adegan sampai dengan adegan XXh(sebagaimana terlampir dalam berkas perkara), yang dalam hal ini Terdakwamenyatakan tidak berkeberatan dan membenarkannya, di mana Terdakwaikut didatangkan ke lokasi kejadian, melihat dan memerankan

OCTAVIAberikutisinya Semuanya Terdakwa buang ke semaksemak yang arahnyaagakberjauhan dari tubuh Korban SHELA DWI OCTAVIA;Menimbang, bahwaketerangan Terdakwa tersebut bersesuaian denganadanya barang bukti dan keterangan dari hasil rekonstruksi pidanasebagaimana tercantum, yaitu dari adegan sampai dengan adegan XXh(sebagaimana terlampir dalam berkas perkara), yang dalam hal ini Terdakwamenyatakan tidak berkeberatan dan membenarkannya, di mana Terdakwaikut didatangkan ke lokasi kejadian, melihat dan memerankan

Pasal 5 ayat 1 huruf (f) PeraturanPemerintah Nomor 29 Tahun 2019 Tentang Syarat dan Tata Cara PenunjukanWali, telah terpenuhi;Him. 13 dari 18 Penetapan No. 0055/Pdt.P/2021/PA.PkjMenimbang, bahwa berdasarkan fakta Pemohon adalah ibu kandungdari anak tersebut, dan sepeninggal AYAH KANDUNG (Almarhum) anaktersebut hidup bersama serta diperlinara oleh Pemohon, menunjukkan bahwaPemohon termasuk salah seorang kerabat terdekat dengan anak tersebut yangselama ini telah memerankan dirinya sebagai wali kepada

waktiu itu adalah lebih pada fungsinya menjadi tempatbanding administrasi (administratief beroef) untuk hal kKeluhan bawahan daribawahannya;Bahwa kunjungan untuk minta bertemu itu pada bawahan dari bawahanTergugat yakni Sekretaris Jenderal Kemdiknas, Penggugat lakukanmengingat bahwa untuk urusan tertentu (DP3), Sesjen berperan sebagaiatasan dari atasan Penggugat ketika di Pusat Perobukuan Kemdiknas;Bahwa ternyata yang terjadi, justeru sebaliknya, bahwa bawahan Tergugatyakni Sekretaris Jenderal memerankan

tersebut dewasa/mandiri/berusia 21tahun adalah suatu hal yang bersifat dharuri (Suatu kKeharusan) karenadipandang akan dapat memenuhi rasa keadilan dan kepastian hukumbagi Penggugat selaku ibu kandung yang memelihara dan mendidikanakanak tersebut nantinya ;Menimbang, bahwa disamping itu sesuai dengan ketentuanAgama dan juga perundangundangan yang berlaku bahwa mendidikdan membesarkan anakanak adalah merupakan kewajiban dari keduaorang tua mereka, dan dalam kondisi ini Penggugat selaku Ibu kandungtelah memerankan

tuntutan Penggugat agarTergugat dapat memberi nafkah kepada 1 (satu) orang anaknya tersebutyang berada dalam asuhan Penggugat untuk masa yang akan datang hinggaia dewasa/mandiri, maka dalam masalah ini majelis berpendapat bahwatuntutan tersebut dipandang cukup beralasan hukum karena sesuai denganketentuan Agama dan juga perundangundangan yang berlaku bahwamendidik dan membesarkan anakanak adalah merupakan kewajiban darikedua orang tua mereka, dan dalam kondisi ini Penggugat selaku Ibukandung telah memerankan

Putusan No.1100/Pid.B/2010/PN.Jkt.Sel.22Bahwa waktu memperagakan saksi disuruh memerankan beberapa kali sayamemukul ;Bahwa saksi memperagakan sebanyak sepuluh kali melakukan pemukulanpakai besi ;Bahwa persiapannya berupa nyanyian ;Bahwa saksi tidak tahu sampai jam berapa ;Bahwa waktu Kanor di telpon Mad, Kanor bilang kita disuruh datang kePolda karena kita mau dikasih pekerjaan ;Bahwa waktu sampai di Polda Terdakwa ketemu dengan Mad ;Bahwa pekerjaan yang dijanjikan di Polda pokoknya kamu disana nantikalau

pertama tanggal 8 April2010, Pak Tigor ada, dan membubuhi tanda tangan ; Bahwa cara pemeriksaannya tanya jawab dan tidak dibaca ;e Bahwa saksi bacanya setelah saksi nonton cctv baru baca dan tanda tangan ;e Bahwa benar Penasihat Hukum juga tanda tangan ;e Bahwa selama pemeriksaan saksi waktu memberi keterangan tidak pernahdiancam ;e Bahwa pada tanggal 5 April 2010, saksi pernah diajak penyidik ke BlowFish (TKP) ;e Bahwa di TKP saksi disuruh memperagakan peran ; Bahwa waktu memperagakan saksi disuruh memerankan

terhadap 4 orang, mereka mengaku telah melakukanpengeroyokan di Blow Fish ; Bahwa Kami belum melakukan pemeriksaan pada hari itu, karena belumyakin mereka pelakunya, pada hari senin tanggal 5 April 2010 pelakudibawa ke TKP untuk melakukan Pra Rekonstruksi ; Bahwa dilakukan Pra Rekonstruksi Untuk memberi gambaran kepadapenyidik apa yang mereka lakukan dan bagaimana melakukannya di tempatkejadian tersebut ;e Bahwa pada waktu Pra Rekonstruksi Pada waktu itu mereka dengankesadaran sendiri memperagakan dan memerankan

dipindahkan ke Cipinang sampai sekarang ;Bahwa Terdakwa waktu di Polda saksi satu sel dengan yang lainnya, tetapi waktudi Cipinang kami dipisah ;Bahwa Terdakwa tidak ada pembicaraan lebih dahulu dengan kawankawan untukmenyamakan persepsi ;Bahwa Terdakwa di BAP menerangkan hadir pada malam kejadian di Blow Fishkarena di telepon oleh saudara Mad, kalau kita sudah masuk di dalam ditanya olehpenyidik, kita jawab begitu ;Bahwa Terdakwa ditunjukan cctv, dan saksi tidak ada di cctv karena disuruhpenyidik untuk memerankan

TERMOHON sudahbenarbenar saya anggap tidak bisa lagi memerankan fungsi sebagailounda dari kami yang bernama ANAK PEMOHON DAN TERMOHONsetiap pagi, jikalau saya tidak bangun pagi, anak saya sudah pasti dandijamin tidak akan masuk sekolah, karena Sdri. TERMOHON hampir setiapmalam dan sampai dini hari pada saat jam tidurnya selalu dipakai untukberinteraksi dengan ponselnya. Hal itupun sudah sering kali sayaberitahukan kepada Sdri.

Hakim merujuk dan memperhatikan HasilLaporan Penelitian Kemasyarakatan sebagaimana telah disebutkan diawalHalaman 15 dari 18 Putusan Nomor 3/PidSusAnak/2019/PN Mjnputusan ini serta fakta hukum dipersidangan dikaitkan dengan tumbuh kembangPara anak berhadapan dengan hukum utamanya kondisi psikososial Para anakberhadapan dengan hukum yang cenderung mengalami krisis identitas sertabelum mampu memerankan dirinya dalam pergaulan dimasyarakat, dimanaPara anak berhadapan dengan hukum secara psikologi hanya

dansungguhsungguh apa yang menjadi Original Intent dari adagium Ex Aequo etBono yang artinya kalau majelis hakim berpendapat lain, mohon putusan yangseadiladilnya;Menimbang, bahwa selain itu pendapat Majelis Hakim dikarenakan adanyakesalahan yang sulit untuk diperbaiki sehingga berdasarkan hal tersebut demimenjunjung tinggi keadilan yang terlegitimasi maka patut dan beralasan hukumMajelis Hakim menyandarkan pertimbangan hukum sebagaimana Asas HukumRestitutio In Integrum yang artinva hukum harus memerankan

sampai dengan Tergugat VI begitu pun seluruh cucu, cicitdan keturunan selanjutnya mengandung ketidakabsahan;Menimbang, bahwa dalam pada itu demi menghindari akibat hukum yang akanterus menerus terjadi di kemudian hari yang dimana tidak bisa lagi dinentikan makasebagaimana Asas Hukum Lex prospcit, non respicit yang artinya Hukum melihat kedepan bukan ke belakang, Asas Hukum Lex semper dabit remedium yang artinyaHukum selalu memberi obat dan Asas Hukum Restitutio In Integrum yang artinyahukum harus memerankan

anaktersebut dewasa/mandiri/oerusia 21 tahun adalah suatu hal yangbersifat dharuri (Suatu keharusan) karena dipandang akan dapatmemenuhi rasa keadilan dan kepastian hukum bagi Penggugatselaku ibu kandung yang memelihara dan mendidik anakanaktersebut nantinya ;Menimbang, bahwa disamping itu sesuai dengan ketentuanAgama dan juga perundangundangan yang berlaku bahwa mendidikdan membesarkan anakanak adalah merupakan kewajiban darikedua orang tua mereka, dan dalam kondisi ini Penggugat selaku Ibukandung telah memerankan

Tergugat Rekovensi, sehingga Majelis tidakmempertimbangkan lagi;Menimbang, bahwa tuntutan Penggugat tentang Nafkah 2 ( dua )orang anaknya untuk masa yang akan datang hingga merekadewasa/mandiri, maka dalam hal ini Majelis berpendapat bahwa haltersebut juga cukup beralasan hukum karena sesuai dengan ketentuanagama dan juga perundangundangan yang berlaku bahwa mendidikdan membesarkan anakanak adalah merupakan kewajiban dari keduaorang tua mereka, dan dalam kondisi ini Penggugat selaku Ibu kandungtelah memerankan

tersebutdewasa/mandiri/oerusia 21 tahun adalah suatu hal yang bersifat dharuri(suatu. keharusan) karena dipandang akan dapat memenuhi rasakeadilan dan kepastian hukum bagi Penggugat selaku ibu kandung yangmemelihara dan mendidik anakanak tersebut nantinya ;Menimbang, bahwa disamping itu. sesuai dengan ketentuanAgama dan juga perundangundangan yang berlaku bahwa mendidikdan membesarkan anakanak adalah merupakan kewajiban dari keduaorang tua mereka, dan dalam kondisi ini Penggugat selaku Ibu kandungtelah memerankan

Bahwa Majelis Hakim tidak cermat dalam memerankan hukum dengan samasekali tidak memberikan pertimbangan hukum atas memori banding yangdisampaikan Kuasa Hukum Pembanding/Tergugat Dada tanggal 9 Juni 2010pada halaman 3,4,5,6,7,8,9,10 dan halaman 11 ;Dalam Eksepsi :Gugatan Penggugat Kurang Pihak (Error in Persona) ;1.

terbukti.Menimbang, bahwa tentu ada penyebab dari keretakan rumahtangga pemohon dan temohon, dan dari keterangan saksisaksi yangdihubungkan dengan keterangan pemohon dan termohon dapatdikemukakan bahwa inti persoalan yang menjadi awal perselisihanadalah adanya sikap dan tindakan termohon yang suka mengadu danmenceritakan permasalahan dan aib rumah tangganya kepada oranglain.Menimbang, bahwa pada prinsipnya kehidupan rumah tanggaharus didasari oleh mawaddah wa rahmah atau cinta dan kasihSayang, suami istri harus memerankan

pemeliharaan anak ( nafkah anak ) sebesar Rp. 1.000.000, perbulan sampaianak tersebut dewasa atau mendiri yang oleh Tergugat disanggupinya hanyasebesar Rp. 200.000, / bulannya, maka dalam hal ini Majelis hakim berpendapatbahwa tuntutan tersebut dipandang cukup beralasan hukum karena sesuai denganketentuan Agama dan juga perundangundangan yang berlaku bahwa mendidik danmembesarkan anakanak adalah merupakan kewajiban dari kedua orangtua merekadan dalam kondisi ini Penggugat selaku ibu kandung telah memerankan

Pemohon diperoleh informasi bahwa Termohon juga bekerja dalammemenuhi kebutuhan rumah tangga dan dari keterangan saksi kedua Pemohondiperoleh informasi bahwa penyebab perselisihan Pemohon dengan Termohonkarena masalah ekonomi;Menimbang, bahwa dalam kondisi rumah tangga dimana istri turutmengambil peran dalam usaha memenuhi kebutuhan rumah tangga yangseyogyanya adalah tanggungjawab seorang suami dimungkinkan terjadikesalahpahaman diantara keduanya karena masingmasing pihak sudah tidaksepenuhnya memerankan

Anak harus mempertanggungjawabkanperbuaannya;Menimbang, bahwa selanjutnya guna menamukan bentukpertanggungjawaban atas perbuatan tersebut, Hakim merujuk dan memperhatikanHasil Laporan Penelitian Kemasyarakatan sebagaimana telah disebutkan diawalputusan ini serta fakta hukum dipersidangan dikaitkan dengan tumbuh kembang Halaman 18 dari 21 Putusan Nomor 9/Pid.SusAnak/2018/PN PmsAnak utamanya kondisi psikologis Anak pada usia 15 tahun dan 17 Tahuncendrung mangalami krisis identitas serta belum mampu memerankan

Artinya, hukumharus memerankan fungsinya sebagai sarana penyelesaian konflik, dalamperkara ini barang bukti buktinya telah kembali kepada pemiliknya, sehinggakerugian materiil yang ditimbulkan dapat diminimalisir, serta Majelis Hakimsudah mempertimbangkan pula dari tujuan pemidanaan itu sendiri yangmeliputi bentuk kesalahan Terdakwa, motif dan tujuan melakukan tindakpidana, sikap batin Terdakwa, tindak pidana dilakukan dengan direncanakanatau tidak, cara melakukan tindak pidana, sikap dan tindakan