Ditemukan 965 data
8 — 4
secara terusmenerus, sehingga majelis hakim menilai sikap kedua belah pihak tersebutdianggap tidak lagi saling mencintai sebagai suami istri, Sebagaimanamaksud Pasal 77 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam.Menimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga yang demikian apabiladipaksakan untuk diteruskan, maka akan membawa mafsadat lebih besardaripada maslahatnya yaitu Penggugat dan Tergugat akan teruSs menerusdalam penderitaan lahir batin, hal ini perlu dihindari sesuai dengan kaidahfiqhtyah yang berbunyi :Wlas
5 — 0
menjadiisteri dan ibu rumah tangga namun tidak bisa melaksanakan perkawinannnyakarena belum cukup umur, apalagi telah ditunjang dengan sikap dewasa daricalon suaminya yang telah berumur 19 tahun dan menyatakan sanggupmenjadi suami dan ayah untuk anakanaknya kelak, maka dengan demikianMajelis berpendapat bila permohonan Pemohon tidak dikabulkan makadikemudian hari dikhawatirkan akan terjadi sesuatu yang nekat dan halhalyang tidak diinginkan bagi kKeduanya;Hal ini sesuai dengan Kaidah Fighiyah yang berbunyi :Wlas
17 — 9
adanya penyelesaian yang baik, sehinggapenggugat telah cukup bukti adanya alasan perceraian, sesuai ketentuan Pasal39 ayat (2) UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 dan Pasal 116 huruf (f)Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga yang demikian apabiladipaksakan untuk diteruskan, maka akan membawa mafsadat lebih besardaripada maslahatnya yaitu penggugat dan tergugat akan terus menerus dalampenderitaan lahir batin, hal ini perlu dihindari sesuai dengan kaidah fighiyahyang berbunyi :Wlas
14 — 4
Wlas WdgimudBahwa syariat talak pada dasarnya untuk kemasalahatan bagisuami istri yang berbeda tingkah laku (akhlak) karena perbedaan tingkahlaku tidak akan mewujudkan kebahagiaan (kemaslahatan) dalamperkawinan sehingga talak merupakan jalan keluar agar Ssuami dan istriyang telah bercerai dapat menemukan pasangan lain yang serasi untukmewujudkan perkawinan yang bahagiaMenimbang fakta bahwa Pemohon tetap pada pendiriannya untukbercerai, sedangkan Termohon yang telah dipanggil secara patut, tidakdatang
13 — 8
, Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga seperti itubukan saja tidak lagi mendatangkan kemaslahatan, tapi justru hanya akanmemberikan penderitaan batin baik bagi Penggugat maupun Tergugat,karena itu perceraian dapat menjadi jalan keluar dari kemelut rumah tanggatersebut;Menimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga yang demikianapabila dipaksakan untuk diteruskan, maka akan membawa mafsadat lebihbesar daripada maslahatnya, hal ini perlu dihindari sesuai dengan kaidahfiqhiyah yang berbunyi :Wlas
19 — 4
Adapun rukun perkawinantersebut adalah sebagaimana yang dimaksud dalam hadis Nabi SAW berikut:plug ale all who all Ug wy SLE :JLS 29 ao cy Wlas ye(saqull 9 siles ll oly, ) Jae srxeliirs wy YI cls Artinya :Diterima dari Abdullah ibn Mas'ud, ta telah berkata bahwa RasulullahSAW. pernah bersabda: Tidak sah nikah kecuali dengan adanya walinikah dan dua orang saksi. (H.R.
9 — 1
Sby.him. 7 dari 10 him.permohonan Pemohon tersebut dapat dinyatakan tidak menyalahi ketentuanhukum yang berlaku dan karenanya penolakan pernikahan oleh Kantor UrusanAgama Kecamatan Sambikerep, Kota Surabaya tersebut harusdikesampingkan dan wali nikah Pemohon yang bernama AYAH bin Maskurdapat dinyatakan sebagai wali adlal;Menimbang, bahwa majelis sependapat dan mengambil alih kaidah figihyang menyatakan :Wlas)!
7 — 5
Dengan demikian majelis hakim, berpendapatbahwa pintu perceraian dapat dibuka sesuai dengan Kaidah Fighiyah yangberbunyi :Wlas ule We prio awladd! sy.Artinya : Menolak kerusakan itu didahulukan dari mengambil kemaslahatan.
7 — 4
berkeyakinan bahwakeutuhan rumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat tidak dapatdipertahankan lagi, sehingga yang dipandang adil untuk menyelesaikankemaslahatan kedua belah pihak adalah dengan perceraian.Menimbang bahwa dengan kondisi rumah tangga yang demikian apabiladipaksakan untuk diteruskan, maka akan membawa mafsadat lebih besardaripada maslahatnya yaitu Penggugat dan Tergugat akan teruS menerusdalam penderitaan lahir batin, hal ini perlu dihindari sesuai dengan kaidahfighiyah yang berbunyi :Wlas
Sasnita binti Abd. Kadir
Tergugat:
Ismail bin Mado Ali
13 — 4
secara teruS menerus, sehingga majelis hakimmenilai sikap kedua belah pihak tersebut dianggap tidak lagi salingmencintal sebagai suami istri, sebagaimana maksud Pasal 77 ayat(2) Kompilasi Hukum Islam.Menimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga yang demikianapabila dipaksakan untuk diteruskan, maka akan membawa mafsadatlebin besar daripada maslahatnya yaitu Penggugat dan Tergugat akanterus menerus dalam penderitaan lahir batin, hal ini perlu dihindari sesualdengan kaidah fighiyah yang berbunyi :Wlas
24 — 6
ketidak senangan seorang istri kepada suaminya telahmencapai puncaknya, maka pada saat itu hakim diperbolehkanmenjatuhkan talak seorang suami kepada istrinya dengan talak satu.Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengetengahkan dalil yangterdapat dalam hadits Nabi SAW dalam Sunan Ibnu Majah Juz halaman 736,yang berbunyi :plyo Va. nyo YArtinya : Tidak boleh menimbulkan kemudharatan dan saling membuatkemudharatan;Kaidah fiqhiyah yang terdapat di dalam Al Asybah wan Nazhair halaman 62,yang berbunyi :Wlas
5 — 3
:Wlas ul> Ie rio xwlaoll 54 >Artinya:Menolak kemafsadatan lebih didahulukan daripada menarikkemaslahatan.Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut di atas, memenuhi pulaketentuan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo.Pasal 116 huruf (f) Inpres Nomor 01 Tahun 1991 Tentang Kompilasi HukumIslam;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangantersebut di atas, maka permohonan Penggugat sebagaimana petitum angka2, agar Pengadilan Agama Makassar menjatuhkan talak satu bain shugradari
12 — 10
:Wlas ule We prio rwlaod!
13 — 11
damai), mawaddah (penuh saling mengasihi) dan rahmah (salingmenyayangi) dan rumah tangga penggugat dan tergugat tidak dapatmencapai tujuan pernikahan untuk membentuk rumah tangga yangbahagia dan kekal sesuai Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974dan pasal 2 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga yang demikianapabila dipaksakan untuk diteruskan, maka akan membawa mafsadatlebih besar daripada maslahatnya, hal ini perlu dihindari sesuai dengankaidah fighiyah yang berbunyi :Wlas
7 — 5
Lys le prio Wlas!
6 — 0
harapan akanhidup rukun lagi dalam rumah tangga, dan tetap mempertahankan rumahtangga yang sedemikian itu akan membawa kemudaratan kepada suami isteri,karena tidak lagi dapat mewujudkan tujuan perkawinan, dan hal tersebut adalahsuatu bentuk penganiayaan yang bertentangan dengan semangat keadilan;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut di atas,menimbulkan hak kepada Penggugat mengajukan cerai gugat, hal ini telahmemenuhi norma hukum Islam yang terkandung dalam Kaidah figih yangberbunyi;Wlas
14 — 8
, Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga seperti itubukan saja tidak lagi mendatangkan kemaslahatan, tapi justru hanya akanmemberikan penderitaan batin baik bagi Penggugat maupun Tergugat,karena itu perceraian dapat menjadi jalan keluar dari kemelut rumah tanggatersebut;Menimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga yang demikianapabila dipaksakan untuk diteruskan, maka akan membawa mafsadat lebihbesar daripada maslahatnya, hal ini perlu dihindari sesuai dengan kaidahfiqhiyah yang berbunyi :Wlas
5 — 3
demikian perkawinan tersebut dikhawatirkan jika dipertahankanakan menimbulkan madhorot (penderitaan) yang berkepanjangan bagi parapihak karena tidak terlaksananya hak dan kewajiban mereka sebagai suamiisteri secara baik, oleh karena itu sudah sepatutnya dan lebih maslahah jikaditafriq (diceraikan) agar masingmasing pihak dapat dengan leluasamenentukan masa depannya sendiri, prinsip yang demikian ini sesuai dengankaidah fighiyah yang termuat dalam kitab Ashbah Wan Nadhaair halaman 62yang berbunyi :Wlas
16 — 10
, Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga seperti itubukan saja tidak lagi mendatangkan kemaslahatan, tapi justru hanya akanmemberikan penderitaan batin baik bagi Penggugat maupun Tergugat,karena itu perceraian dapat menjadi jalan keluar dari kemelut rumah tanggatersebut;Menimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga yang demikianapabila dipaksakan untuk diteruskan, maka akan membawa mafsadat lebihbesar daripada maslahatnya, hal ini perlu dihindari sesuai dengan kaidahfiqhiyah yang berbunyi :Wlas
9 — 4
yangteruS menerus, sehingga majelis hakim menilai sikap kedua belah pihaktersebut dianggap tidak lagi saling mencintai sebagai suami isteri,sebagaimana maksud Pasal 77 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga yang demikianapabila dipaksakan untuk diteruskan, maka akan membawa mafsadatlebih besar daripada maslahatnya yaitu Penggugat dan Tergugat akanterus menerus dalam penderitaan lahir batin, hal ini perlu dihindarisesuai dengan kaidah fighiyah yang berbunyi :Wlas