Ditemukan 208 data
95 — 58 — Berkekuatan Hukum Tetap
tercatat atas namapemegang hak Poek Hoei Woen, setempat dikenal dengan jalan PahlawanNo.25 Bogor, Sertifikat Hak Milik No.223 pecahan dari Sertifikat No.808/Bondongan ;Bahwa Akta Wasiat tersebut bertentangan dengan UndangUndangkarena melanggar bagian mutlak/Legitieme Portie para ahli waris almarhumSastra Purnama yaitu bagian para Penggugat yang harus diberikan kepadaahli waris yang sah seperti tersebut di dalam Pasal 913 KUHPerdata :Hal. 3 dari 47 hal No.3123 K/Pdt/2010Dan sesuai dengan pasal 874
1.NY.LAI INAN
2.TN. SAMPE
3.TN. OBET BATTU
4.TN. YUNUS PETTA
Tergugat:
1.NY. ROSALINA DUMA
2.SYAMSUL
3.NY. EBY
105 — 54
Rita alias Indo Rini alias Ne Itar;Barat : Marten;Adalah merupakan tanah warisan milik Lai Rupang yang kemudian beralihkepada Tergugat Il, Tergugat Ill dan Tergugat 1V serta para ahli warislainnya dari anakanak yang di lahirkan Lai Rupang dan Anping, sehinggaadalah tidak benar sebagai mana dalil yang diuraikan olen Para Penggugatdalam gugatan sebagai legitieme Fortie atau merupakan harta gono gindari perkawinan Bota Saruran dan Lai Rupang;Halaman 13 dari 43 halaman Putusan No. 20/Pdt.Plw/2017/Pdt.G
64 — 37
siapa saja baik melalui hibah/berdasarkan surat wasiat.Besaran waris tersebut dapat diberikan kepada pihak lain selain keturunannyaHalaman 37 dari 43 Putusan Perdata Gugatan Nomor 116/Padt.G/2020/PNSgrtidak boleh melebihi bagian yang diterima oleh ahli waris yang dalam satuketurunan;Menimbang, bahwa Tergugat dalam hal ini disebutkan memiliki bagianwaris saham sebesar 20 % (dua puluh persen) atau 285 (dua ratus delapanpuluh lima) lembar saham, sehingga secara nominalnya tidak melebihi ketentuanasas legitieme
152 — 132 — Berkekuatan Hukum Tetap
Oleh karena itu maka surat wasiat tersebut telah bertentangandengan "Legitieme Portie" PenggugatPenggugat yaitu 2/3 (dua per tiga) bagiandari harta warisan Mualim Loe tersebut, hal mana membawa akibat hukum yaitubatal atau tidak sahnya surat wasiat tersebut (vide Pasal 914 KUHPerdata) ;Hal. 3 dari 26 hal. Put.
85 — 27
/lbu para Penggugat diikut sertakan/mewakili dari anakanaknya yakni para Penggugat seperti yang tertera dalam Akta Hibah,sehingga hibah yang demikian justru akan merugikan/melanggar hakhaknya kami para Penggugat selaku ahli waris (Legitieme Portie), yangoleh hukum tidak di perbolehkan orang tua memindahtangankan hartakekayaan anak di bawah umur tanpa ijin sianak dan Pengadilan,. Bahwa setelah terjadi hibah, kami para Penggugat beserta ibu kamipara Penggugat/Almarhumah S.
86 — 178
Muchtar GuntarSinaga tanpa persetujuan dari masingmasing Ahli Waris yangsemestinya mempunyai hak waris atas dasar bagianan mutlakHalaman 24 dari 26 hal Put Nomor 10/Pdt/2018/PT DKI(legitieme portie), jelasjelas merugikan hak ahli waris yang lain dikemudin hati ; 22+ 2 22222 n ene neeMenimbang, bahwa Pengadilan Tinggi telah memeriksa dan menelitiserta mencermati dengan seksama berkas perkara beserta turunan putusanPengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 20 Juli 2017 Nomor492/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Sel
62 — 43
Oei GwekLan alias Asnah, sebab hal tersebut jelas adalah melanggar ataubertentangan dengan Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung RI No.3243K/Pdt/1999 bertanggal 19 September 2000 yang menguatkan PutusanPengadilan Tinggi Bandung No.650 Pdt/1998/PT.Bdg. bertanggal 12 April1999 dan Putusan Pengadilan Negeri Subang No.11/Pdt.G/1998/PN.Sbg.bertanggal 13 Agustus 1998, yang kaedah hukumnya antara lain ditegaskansebagai berikut :Bagian mutlak atau legitieme portie dalam garis lurus berdasarkanPasal 913 KUHPerd
110 — 56
Pasal 913 BW;Legitieme Portie bagian warisan menurut undangundang adalah bagianwarisan dan bagian harta benda yang harus di berikan kepadaahliwarisdalam garis lurus menurut undangundang, yang terhadapnyaorang yang meninggal dunia tidak boleh menetapkan sesuatu, baiksebagai hibah antara orangorang yang masih hidup atau sebagai wasiat.b.
Purusanya, dengan demikian maka pihak lakilaki akan putus hubungan dengan garis keturunan keluarganya, tentunyapelaksanaan nyentane pun harus di laksanakan dengan upacaraupacara adat dan upacaraupacara keagamaan; Bahwa Secara otomatis jelas tidak, apabila seorang perempuan yangmelakukan perkawinan keluar maka tidak lagi berhak atas harta warisandari orang tuanya; Bahwa Ada namanya PAWEWEH apa sarat hibah/paweweh yakni,Paweweh harus di lakukan dengan terang, dan Tunai, paweweh jugatidak boleh mengurangi Legitieme
Terhadap seorang perempuan yang melakukan perkawinan keluar/Secara otomatis jelas tidak lagi berkedudukan sebagai ahli waris ,apabila seorang perempuan yang melakukan perkawinan keluar makatidak lagi berhak atas harta warisan dari orang tuanya;g orang Bali beragama hindu di Lombok mengenal istilah Hibah/ adanamanya PAWEWEH apa sarat hibah/paweweh yakni, Paweweh harusdi lakukan dengan terang, dan Tunai, paweweh juga tidak bolehmengurangi Legitieme Portie seharusnya; Dalam hukum adat bali dilombok
Pembanding/Tergugat II : Lakonding Bin Launa Diwakili Oleh : La Callu Bin Launa
Terbanding/Penggugat : Menteng Binti Laewang
91 — 31
LABANGKULLU tidakmempunyalhak apapun terhadap obyek sengketa ;Bahwa dalam KUHPerdata juga dikenal istilan Legitieme Portie (Pasal 913KUHPerdata) ;5. Bahwa terhadap dalil Penggugat sebagaimana tersebut pada posita (6)maka para Tergugat tidak perlu menanggapi terlalu jauh karena yang jelasobyek sengketa adalah harta peninggalan kakek para Tergugat ;6.
Terbanding/Penggugat : NIKANOR NOPE
87 — 41
Albinus LutherMaubanu (Pasal 954 KUHPerdata) oleh karenanya Tergugat mempunyaiHalaman 13 dari 32, Putusan Nomor 126/PDT/2019/PT KPGhak secara hukum untuk memperoleh warisan sebagai bagian mutlak ahliwaris (Legitieme portie) dari Alm.
90 — 35
Terhadap Alasan/Keberatan Ill.o Bahwa alasan/ keberatan Ill dari Para Pembanding sepatutnyadikesampingkan karena hanya mengulang alasan/keberatan Il yangsudah kami tanggapi tersebut diatas;o Bahwa ketentuan yang mengatur tentang hibah BUKAN HANYAdiatur dalam pasal 1666 dan pasal 1668 KUHPerdata tetapi diatursecara keseluruhan dari pasal 1666 sampai dengan pasal 1693, sertawajib hukumnya dihubungkan dengan pasalpasal tentang Pewarisan(Jo .pasal 830 BW) serta pasalpasal Legitieme Portie dari pasal
82 — 20
Bahwa pada poin 16 antara Ramli Bin Abu (Alm) dengan Halimah Binti M.Yusuf telah berpisah selama 4 (empat) Tahun dan seharusnya hartapeninggalan dibagi sesuai dengan Legitieme Portie sehingga Faraidh diDesa/Gampong tidak sesuai dengan aturan Kompilasi Hukum Islammengenai pembagian harta peninggalan Ramli Abu Bakar Bin Abu Bakar(Alm) bila para Tergugat benar ahli waris dari Ramli Bin Abu (Alm),11.
94 — 20
Maka,seseorang yangmenghibahkan bertindak secara aktif dalam menyerahkankepemilikan hartanya kepada penerima hibah.Namunbagaimanapun,setiap kebebasan selalu dibatasi dengan hak oranglain; dan diakomodasi dengan baik oleh undangundang,karenaundangundang tetap menghormati hakpemilik harta untukberbagi,tanoa merugikan hak para ahli waris.Begitu juga dengan seseorang dalam harta hibah,maka terdapatbagian mutlak (legitieme portie) ahli warisnya,dan hak ini telahdilindungi oleh undangundang.
Kami Tergugat tetap mempertahankan dalil argumentatif hukumdengan merujuk kepada Pasal 913 Kitab UndangUndang HukumPerdata (KUHP) yang bermaksud bahwa sesuatu bagian dariHarta Peninggalan yang harus diberikan kepada ahli warismenurut undangundang, karena dalam harta peninggalan tersebutadanya HAK MUTLAK (Legitieme Portie / Legitimaris) ahli warisyang tidak boleh dicabut atau dihilangkan dengan cara apapun olehpewaris, baik secara hibah yang diberikan semasa pewaris hidupmaupun dengan surat wasiat
181 — 50
Legitieme Exceptie; 3). Error in PersonaExceptie; 4). Plurium Litis Consortium Exceptie; 5). Obscuur Libellum Exceptie;atau 6).
267 — 135
Oei Gwek Lan alias Asnah, sebabhal tersebut jelas adalah melanggar atau bertentangan dengan Yurisprudensitetap Mahkamah Agung RI No.3243 K/Pdt/1999 bertanggal 19 September2000 yang menguatkan Putusan Pengadilan Tinggi Bandung No.650 Pdt/1998/PT.Bdg. bertanggal 12 April 1999 dan Putusan Pengadilan Negeri SubangNo.11/Pdt.G/1998/PN.Sbg. bertanggal 13 Agustus 1998, yang kaedahhukumnya antara lain ditegaskan sebagai berikut :Bagian mutlak atau legitieme portie dalam garis lurus berdasarkan Pasal913 KUHPerd
PATRICIA HARJATI
Tergugat:
1.Antonius Trisnadi Setiawan
2.Emiliana Shintawati Setiawan
3.Fransisca Widiastuti Setiawan
4.Antoniius Trisnadi Setiawan
73 — 15
Pada dasarnya seorang anak dilindungi hak warisnya oleh KUHPerdata dengan adanya pengaturan mengenai bagian mutlak(legitirme portie) sebagaimana diatur dalam pasal 913 KUHPerdata, " legitieme portie atau bagian warisan menurut undangundang ialah bagian dan harta benda yang harus diberikan kepadaPara Ahll Waris dalam garis lurus menurut undangundang yangterhadapnya orang yang meninggal dunia tidak boleh menetapkansesuatu, baik sebagai hibah antara orangorang yang masih hidup,maupun wasiat;Halaman
509 — 25
ijin mengusahai dan mengerjakan tanah perkara untuk bercocoktanam, sehingga tanah terperkara bukan merupakan tanah ahli warisNATANAEL GINTING yang kapasitasnya hanya sebagai menantu dalamkeluarga PAULUS TAMBUN;Menimbang, bahwa Harta warisan yang belumdi bagi adalah harta milikbersama para ahli waris, bahkan pengaturannya menurut sistem hukum perdatabarat berdasarkan KUHPerdata merupakan hak mutlak pada ahli waris yangpewaris sendiri tidak di bolehkan mengurangi atau menyimpanginya sesuaiketentuan Legitieme
96 — 43
Para Penggugatmenyampaikan jika kebebasan dalam hal hibah selalu dibatasi dengan hakpihak lain di dalam harta pemberian hibah terdapat hak bagian mutlak(legitieme portie) ahli waris dilindungi oleh Undangundang. Dalam hukumkewarisan Islam, Pemberian hibah untuk orang lain juga dibatasi maksimalHal. 43 dari 171 Hal. Putusan No.303/Pat.G/2019/PA.Prghanya 1/3 harta.
dari pemberian hibah dari almarhum Kandadobin Taliu semasa hidupnya adalah tidak benar adanya dikarenakanpemberian hibah tersebut sangat disangkal oleh Para Penggugat,sebagaimana penjelasan Para Penggugat pada poin 7 tersebut diatasterkait pemberian hibah, karena kebebasan dalam hal hibah selalu dibatasidengan hak pihak lain di dalam harta pemberian hibah terdapat hak bagianmutlak (legitieme portie). ahli waris dilindungi oleh Undangundang.
Putusan No.303/Pat.G/2019/PA.Prgpemberian hibah almarhum Kandado bin Taliu adalah tidak benar adanyadikarenakan pemberian hibah tersebut sangat disangkal oleh ParaPenggugat perihal pembuatan dan penerbitannya tersebut, sehinggakembali Para Penggugat menyampaikan jika kebebasan dalam hal hibahselalu dibatasi dengan hak pihak lain di dalam harta pemberian hibahterdapat hak bagian mutlak (legitieme portie) ahli waris dilindungi olehUndangundang.
dari pemberian hibah almarhum Kandado binTaliu semasa hidupnya adalah tidak benar adanya dikarenakan pemberianhibah tersebut sangat disangkal oleh Para Penggugat, yang kembali olehPara Penggugat tegaskan sebagaimana dalam replik konvensi atasjawaban Para Tergugat jika kebebasan dalam hal hibah selalu dibatasidengan hak pihak lain di dalam harta pemberian hibah terdapat hak bagianmutlak (legitieme portie). ahli waris dilindungi oleh Undangundang.
559 — 80
ijin mengusahai dan mengerjakan tanah perkara untuk bercocoktanam, sehingga tanah terperkara bukan merupakan tanah ahli warisNATANAEL GINTING yang kapasitasnya hanya sebagai menantu dalamkeluarga PAULUS TAMBUN;Menimbang, bahwa Harta warisan yang belumdi bagi adalah harta milikbersama para ahli waris, bahkan pengaturannya menurut sistem hukum perdatabarat berdasarkan KUHPerdata merupakan hak mutlak pada ahli waris yangpewaris sendiri tidak di bolehkan mengurangi atau menyimpanginya sesuaiketentuan Legitieme
335 — 122
warisan yangHalaman 7 dari 35 Putusan Nomor 72/Pdt.G/2020/PN Byl.26.Zi.28.29.diperkiranakan tidak murni berasal dari iobu angkat Tergugat 1dikarenakan tidak menutup kemungkinan suami Tergugat 1 jugamemberikan sejumlah uang (nyusuki dalam Bahasa Jawa) atasobyek perkara tersebut yang kemudian bisa dikategorikan sebagaibarang gonogini;Bahwa patut diduga ada upaya persekongkolan antara seluruhTergugat (Tergugat 1, Tergugat 2, Tergugat 3 dan Tergugat 4) yangdengan sengaja menghilangkan hak bagian mutlak (legitieme