Ditemukan 1716 data
1.I Komang Ugra Jagiwirata,SH.
2.Dewa Gede Ari Kusumajaya,SH.
Terdakwa:
SURYADY als. SURYADY AZIS
243 — 127
Provinsi Bali dan telah berubahnama menjadi Ashoka Tree Resort yang tidak dapat dinikmati sejak Agustus2015 sampai saat ini kepada saksi Asral, saksi Tri Endang Astuti, dan Terdakwa;Dengan demikian unsur ke 3 Dengan maksud untuk memakai ataumenyuruh orang lain memakai surat tersebut seolaholah isinya benar dan tidakdipalsu yang dapat menimbulkan kerugian telah terpenuhi dalam perbuatanTerdakwa ;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebutdan bertitik tolak dari asas Negatif Wetlijke Theori
106 — 146
Dengan demikian teori yang digunakan dalampenghitungan tenggang waktu dalam sengketa /n //tis berdasarkan teoripengetahuan (Vernemings Theori). Hal mana sesuai dengan YurisprudensiMahkamah Agung RI Nomor: 5 K/TUN/1992 tanggal 21 Januari 1993 Jo.
124 — 13
tentang arti kesengajaan namun dapat disimak dalamMemori Van Toelichting KUHP, bahwa sengaja adalahkemauan untuk melakukan atau tidak melakukan perbuatanperbuatan yang dilarang atau diperintahkan oleh undangundang.Menimbang, bahwa secara umum pengertian kesengajaanterdapat 2 (dua) teori, yaitu teori Kehendak(Wilstheori) dari Von Hippel yang menyatakan bahwasengaja adalah kehendak membuat suatu' tindakan dankehendak menimbulkan suatu akibat karena tindakan itudan teori Membayangkan (Voorstellings theori
Pembanding/Tergugat II : Ratnasari
Pembanding/Tergugat III : Isnawardhani
Pembanding/Tergugat IV : Dra. Emi Variati
Pembanding/Tergugat V : Evi Rabiatul Adawiyah
Pembanding/Tergugat VI : Ahma Asnaini
Pembanding/Tergugat VII : Rizka Nelia Pumita
Terbanding/Penggugat : Hendy Alias Aciang
Turut Terbanding/Tergugat VIII : Kantor Pertanahan Kota Jambi
106 — 69
Bahwa teori hukum yang dianut sekarang dalammengajukan gugatan adalah /ndividualiserings Theori yangmenyatakan : Bahwa isi gugatan sudah cukup apabilagugatan tersebut memuat kejadian kejadian yang disebutkanharus menunjukkan adanya hubungan hukum yang menjadidasar tuntutan, tanpa perlu menyebutkan sejarah terjadinyahubungan hukum tersebut secara terinci sebagaimana dianutoleh Substantierings Theorie .6.
PT. BUMI MULIA MAKMUR LESTARI, diwakili NOVRIATY HILDA SIBUEA
Tergugat:
KEPALA DINAS KEHUTANAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
241 — 263
Dengan demikian teori yangdigunakan dalam penghitungan tenggang waktu dalam sengketa a quoberdasarkan teori pengetahuan (Vernemings Theori) dan kepentingannyaCirugikan.; 222 none nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnennennnn cece nnnMenimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mencermati dengan telitibukti bertanda Bukti P 8 = T 2, yaitu obyek sengketa yang diterbitkanoleh Tergugat pada tanggal 23 Juli 2018, dimana sesuai dengan Bukti P 47, yaitu adanya Surat dari Kepala Dinas Kehutanan Provinsi KalimantanTimur Nomor
I MADE DHAMA, SH
Terdakwa:
1.I Dewa Ketut Oka Merta
2.I Dewa Nyoman Ngurah Swastika
104 — 43
Dewa Koming, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa Para Terdakwatelah sepakat akan melakukan kejahatan, Dengan demikian unsur ke 4Permufakatan jahat, telah terpenuhi dalam perbuatan Para Terdakwa ;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebutdan bertitik tolak dari asas Negatif Wetlijke Theori sebagaimana ketentuanPasal 183 KUHAP, ternyata perbuatan para terdakwa telah memenuhi seluruhunsurunsur dari Pasal 263 Ayat (2) Jo.
1.I PUTU GEDE DARMA PUTRA,SH.
2.I MADE DHAMA, SH
Terdakwa:
HARTONO, SH.
827 — 668
Dengandemikian unsur ke4 Menyuruh melakukan perbuatan, telah terpenuhidalam perbuatan Terdakwa ;Halaman 72 dari 107 Putusan Nomor 149/Pid.B/2019/PN GinMenimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebutdan bertitik tolak dari asas Negatif Wetlijke Theori sebagaimana ketentuanPasal 183 KUHAP, ternyata perbuatan Terdakwa telah memenuhi seluruh unsurunsur dari Pasal 263 Ayat (1) KUHP Jo.
PT. TIWA ABADI, diwakili Dato DR. Low Tuck Kwong
Tergugat:
KEPALA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
Intervensi:
PT. SASANA YUDHA BHAKTI
716 — 3437
Putusan Perkara Nomor 30/G/2019/PTUN.SMDmasa tenggang waktu Penggugat dalam mendaftarkan gugatan ke PTUNSamarinda tidak melebihi waktu 90 hari sejak mengetahui kepentingannyadirugikan hal ini berdasarkan teori pengetahuan (Vernemings Theori) terhadappenghitungan sembilan puluh (90) hari atas daluarsa pengajuan gugatanmenurut Yurisprudensi Tetap Mahkamah Agung Republik Indonesia dalamPutusan Nomor : 5 K/TUN/1992 tanggal 21 Januari 1993 dan Putusan Nomor :41 K/TUN/1994 tanggal 10 Nopember 1994 adalah
230 — 30
Unsur Dengan Sengaja;138Menimbang, bahwa menurut Memorie van Toelchting (MvT) bahwa yangdimaksud dengan sengajaatau opset itu adalah willen en wetens dalam artibahwa pembuat harus menghendaki (willen) melakukan perbuatan tersebut danjuga harus mengerti (weten) akan akibat dari pada perbuatan tersebut;Menimbang, bahwa menurut doktrin pengertian opset ini telahdikembangkan dalam beberapa teori, yaitu:Teori kehendak (wills theori) dari von Hippel mengatakan bahwa opset itusebagai de will atau kehendak
1.I KETUT DENI ASTIKA, SH
2.Dewa Gede Ari Kusumajaya,SH.
Terdakwa:
TRI ENDANG ASTUTI Binti SOLEX SUTRISNO
231 — 190
dan telah berubah nama menjadi Ashoka Tree Resortyang tidak dapat dinikmati sejak Agustus 2015 sampai saat ini kepada saksiAsral, saksi Suryady, dan Terdakwa Tri Endang Astuti;Dengan demikian unsur ke 3 Dengan maksud untuk memakai ataumenyuruh orang lain memakai surat tersebut seolaholah isinya benar dan tidakdipalsu yang dapat menimbulkan kerugian telah terpenuhi dalam perbuatanTerdakwa ;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebutdan bertitik tolak dari asas Negatif Wetlijke Theori
101 — 33
Teori kehendak (Wills Theori ) mengatakan bahwa opset itu sebagai de willatau kehendak, dengan alasan kalau tingkah laku (handeling) itu merupakansuatu pernyataan kehendak yang mana kehendak itu dapat ditujukan kepadasuatu perbuatan tertentu (formal opset) , yang semuanya dilarang dan diancamdengan pidana oleh UndangUndang ;2.
45 — 11
Vorstellings theori (teori membayangkan); Menurut Frank bahwa manusia tidak mungkin dapat menghendaki suatu suatuakibat; manusia hanya dapat menginginkan, mengharapkan atau membayangkan(voorstellen) kemungkinan adanya suatu akibat; Adalah sengaja apabila suatu akibat yang ditimbulkan karena suatu tindakandibayangkan sebagai maksud tindakan itu dan oleh karena itu tindakan yangbersangkutan dilakukan sesuai dengan bayangan yang terlebih dahulu telahdibuat tersebut; Contoh; A membayangkan kematian musuhnya
51 — 38 — Berkekuatan Hukum Tetap
tegas tentang artikesengajaan, namun dapat disimak dalam Memori VanToelichting KUHP, bahwa sengaja adalah kemauan untukmelakukan atau tidak melakukan perbuatan perbuatan yangdilarang atau diperintahkan oleh Undang Undang ;Bahwa secara umum, pengertian kesengajaan terdapat 2(dua) teori, yaitu' teori Kehendak (Wilstheori) dari VonHippel yang menyatakan bahwa sengaja adalah kehendakmembuat suatu. tindakan dan kehendak menimbulkan suatuakibat karena tindakan itu dan teori Membayangkan(Voorstellings theori
AGUS BUDI UTOMO
Tergugat:
1.PT. BANK DANAMON INDONESIA Tbk CABANG BENGKULU
2.Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Bengkulu
3.ERLANGGA WIJAYA
Turut Tergugat:
1.Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Seluma
2.Notaris JULIWATI SIAGIAN
100 — 44
diwujudkan di dalam putusan Hoge Raadtanggal 31 januari 1919 yang dikenal dengan Arrest Lindenbaumversus Cohen;Dalam putusan Hoge Raad yang dikenal dengan Arrest Dokter Gigi(Hoge Raad 17 Januari 1958) dimana dipertimbangkan, bahwa suatuperbuatan melawan hukum apabila norma yang dilanggar oleh sipelakutersebut dimaksudkan untuk melindungi kepentingan hukum dari orangyang melanggar tersebut, serta tidak ada alasan perbuatan melawanhukum, paham tersebut dikenal dengan teori Relativitas atauschulznorm Theori
140 — 68
ini telahterpenuhi; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan sebagaimana diuraikandiatas, telah ternyata perbuatan para terdakwa telah memenuhi seluruh unsur unsur dari pasalyang didakwakan oleh Penuntut Umum dan dengan titik tolak keterangan saksi, surat, barangbukti dan keterangan para terdakwa serta tidak bertentangan dengan ketentuan Pasal 183KUHAP maka dengan titik tolak demikian Hakim Anggota IT Yakin akan kesalahan dari paraterdakwa dan telah memenuhi asas NEGATIVE WETLIJKE THEORI
89 — 72
PAM) JAYA) dengan dasar Sertifikat Hak Guna BangunanNo. 1621 Kelurahan Gunung,Kecamatan kebayoran Baru Jakarta Selatantertanggal 24 Agustus 2012 seluas 2.084 M2 yang dikeluarkan oleh TergugatMenimbang, bahwaberdasarkan fakta hukum dan uaraian pertimbanganhukum diatas dengan mengunakan Teori Pengetahuan (Vernemings Theori)yaitu Para Penggugat mengetahui dan merasa kepentingannya adanyakeputusan yang menjadi obyek sengketa setidaktidaknya pada tanggal 15 April2016 atau setidaktidaknya pada tanggal
109 — 314 — Berkekuatan Hukum Tetap
di Dinas Peternakan Cilacap;e Sebagai Implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, maka saksikemudian datang ke Lapas Narkotika Nusakambangan setelahterlebih dahulu bertemu dengan Terdakwa;e Terdakwa juga menghadap kepada Dekan Fakultas PeternakanUnsoed meminta Tenaga Ahli di bidang Peternakan terutamapeternakan sapi, karena di Lapas Narkotika tidak ada Tega Ahli dibidang Peternakan;e Dekan Fakultas Peternakan kemudian menunjuk saksi untuk melakukan Pelatihan;e Awalnya dilakukan Pelatihnan secara Theori
JOHANSEN S. PARLINDUNGAN, SH.
Terdakwa:
MARKUS HURANG, ST
104 — 22
Vorstellings theori (teori membayangkan).
124 — 39
Dengan demikian teori yang digunakan dalampenghitungan tenggang waktu dalam sengketa a quo berdasarkan teori pengetahuan(Vernemings Theori) dan kepentingannya dirugikan.Menimbang, bahwa Tergugat, Tergugat II Intervensi dan 2 mendalilkanbahwa gugatan telah lewat waktu karena Penggugat telah mengetahui objek sengketaa quo pada tanggal 9 Desember 2014 sejak surat keputusan a quo tersebut diterbitkantertanggal 9 Desember 2014 (vide Bukti P41=T.10=T.IL.Inv113=T.IL.Inv213b);Menimbang, bahwa setelah Majelis
1.DAVID DINAMIANTO
2.THESIA YOMALITA
3.MOH.ILHAM EL SUTHONUGRAHA
4.TEREY NATA
5.BARNITA
6.FANESCA DEVITA
Tergugat:
KEPALA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BANYUASIN
215 — 155
Surat EdaranMahkamah Agung Republik Indonesia Nomor. 2 Tahun 1991, Angka V Poin 3serta Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia melalui PutusanNomor : 5 K/TUN/1992 tanggal 21 Januari 1993, Putusan Nomor : 41K/TUN/1994 tanggal 10 Nopember 1994, dan Putusan Nomor : 270 K/TUN/2001tanggal 4 Maret 2002 yang pada pokoknya memuat mengenai penghitunganbatasan tenggang waktu pengajuan gugatan menggunakan teori pengetahuan(Vernemings theori) yaitu bagi pihak ketiga yang tidak dituju langsung (nonadressat