Putusan Nomor1890/Pdt.G/2018/PA.Tbn.mengurangi kepedihan hatinya akibat dicerai talak oleh pemohon, hal tersebutsejalan dengan pendapat pakar hukum Islam dalam Kitab Al Fighu Al IslamiyahWa Adillatuhu juz VII halaman 321 yang diambil alin menjadi pendapat MajlisHakim dfalam pertimbangan putusan ini, menyatakan :ol az JI I agedl ole GEL sug Ball oll ayarig al poll pol> UbeSHS digi YSartinya : pemberian mutah itu agar istri terhibur hatinya, dapatmengurangi kepedihan hati akibat cerai talak, dan kalau

=Rp. 500.000,Menimbang, bahwa mengenai mutah Majelis Hakim Pengadilan TinggiAgama Palembang mempertimbangkan bahwa menurut pasal 149 huruf ( a ) jo pasal158 ( b ) Kompilasi Hukum Islam, bahwa mutah itu wajib diberikan oleh bekassuami kepada bekas istri, apabila perceraian itu atas kehendak suami dan mutahitu adalah pemberian bekas suami kepada bekas istri yang dijatuhi talak berupabenda atau uang dan lainnya untuk menghibur hati dan mengurangi kepedihan akibatcerai, hal ini sejalan dengan pendapat

ahli hukum Islam dalam Kitab AlFighu AlIslamiyyu waAdillatuhu juz 7 halaman 320 sebagai doktrin yang diambil alihmenjadi pendapat dan pertimbangan Majlis Hakim pengadilan tingkat banding dalamputusan ini yaitu Bahwa pemberian mutah itu dimaksudkan agar istri terhiburhatinya dan dapat mengurangi kepedihan akibat cerai talak, dan kalau ceraitalaknya bukan bain kubro bisa dimungkinkan timbul keinginan untuk rukun kembalisebagai suami istri ;Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis Hakim Pengadilan

TinggiAgama Palembang memerintahkan kepada Terbanding untuk membayar mutahberdasarkan kepatutan dan kewajaran mengingat pluktuasi harga barang yangcendrung meningkat dengan besar mutah tersebut Rp. 2.200.000, (dua juta duaratus ribu rupiah) untuk pelipur lara dan mengurangi kepedihan bagi isteri yangdicerai, apalagi mengingat perkawinan sejak 15 Mei 1998 relatif cukup lama, dantelah mempunyai dua anak yang dipelihara oleh Pembanding;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut diatasmaka

Oleh sebab itu mutahyang diberikan oleh Tergugat kepada Penggugat' tersebutharuslah dapat menghibur kepedihan hati Penggugat akibatdicerai talak oleh Tergugat tersebut setidak tidaknyadapat mengurangi kepedihan hati Penggugat.

Hal ini sejalandengan pendapat pakar hukum Islam dalam Kitab AL FIQHU ALISLAMIYYU WAADILLATUHU juz VII halaman 321 yang diambilalih menjadi pendapat Pengadilan Tinggi Agama sendiridalam pertimbangan putusan ini, yang menyatakanseArtinya Pemberian mutah itu agar istri terhiburhatinya, dapat mengurangi kepedihan akibat ceraitalak, dan kalau bukan talak bain kubra dapatdimungkinkan timbul keinginan untuk rukun kembalisebagai suami istri seperti semula ;Menimbang, bahwa dengan mempertimbangkan kemampuandan

Akan tetapi kebiasaan Tergugat"bermain" dengan wanita lain tersebut semakin hari semakin menjadi,sehingga Penggugat sebagai wanita yang memiliki perasaan sungguh tidakkuat untuk menahan kepedihan tersebut, apalagi sejak lahir anak keduadan semakin banyak rezeki (uang) perilaku Tergugat semakin menjadijadi,sehingga ketenteraman rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudahtidak harmonis, terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran danketidakcocokan dalam rumah tangga;Bahwa pertengkaran dan

SungguhPenggugat sangat tidak tahan lagi, bahkan ini dijadikan alasan olehTergugat untuk memisahkan Penggugat dengan 3 (tiga) anak Penggugat;Bahwa ternyata sebagai manusia biasa, batas kesabaran Penggugatuntuk menahan semua kepedihan dalam rumah tangga dengan Tergugatpun telah berakhir, sehingga makna dan tujuan dari perkawinan yaitu"Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorangwanita sebagai suami Istri dengan tujuan membentuk keluarga atau rumahtangga yang bahagia dan kekal

AgamaSemarang menetapkan nafkah Iddah sebesar Rp. 2.000.000, (dua juta rupiah);Menimbang, bahwa mengenai mutah Majelis Hakim Pengadilan TinggiAgama Semarang mempertimbangkan, menurut pasal 149 huruf (a) jo. pasal 158(6) Kompilasi Hukum Islam, mutah itu wajib diberikan oleh bekas suami kepadabekas isteri, apabila perceraian itu atas kehendak suami dan mutah itu adalahpemberian bekas suami kepada bekas isteri yang dijatuhi talak berupa bendaatau uang dan lainnya untuk menghibur hati dan mengurangi kepedihan

akibatcerai, hal ini sejalan dengan pendapat ahli hukum Islam dalam Kitab AlFiqhu AlIslamiyyu waAdillatuhu juz 7 halaman 320 sebagai doktrin yang diambil alihmenjadi pendapatnya sendiri yaitu Bahwa pemberian mutah itu dimaksudkanagar isteri terhibur hatinva dan dapat mengurangi kepedihan akibat cerai talak,dan kalau cerai talaknya bukan bain kubro bisa dimungkinkan timbul keinginanuntuk rukun kembali sebagai suami Isteri;Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis Hakim Pengadilan TinggiAgama Semarang

sependapat dengan amar putusan Majelis HakimPengadilanAgama Rembang yang memerintahkan kepada Pemohon/Terbanding untukmembayar mutah berdasarkan kepatutan dan kewajaran mengingat pluktuasiharga barang yang cenderung meningkat, mutah tersebut untuk pelipur lara danmengurangi kepedihan bagi isteri yang dicerai, apalagi mengingat perkawinansejak 17 September 1994 relatif cukup lama, dan telah mempunyai dua anakyang dipelinara oleh Pembanding;Menimbang, bahwa di persidangan telah ditemukan fakta bahwa

jikaperceraian itu asalnya timbul dari kehendak suamibukan dari pihak istri, maka bekas suami diwajibkan6membayar nafkah sebagai mutah kepada istrinyaPUTUSAN PA.TL No 0280/Pdt.G/2009/PA.TL, halaman 13 dari19 halamanMenimbang, bahwa sesuai dengan fungsinya bahwa mutahadalah suatu pemberian dari bekas suami kepada bekas istriyang ditalaknya dengan maksud agar bekas istrinya tersebutdapat terhibur hatinya, maka mutah yang diberikan olehPemohon kepada Termohon sekurang kurangnya haruslah dapatmengurangi kepedihan

ySipemberian mutah itu agar istri terhibur73artinyahatinya, dapat mengurangi kepedihan hati akibatcerai talak, dan kalau bukan talak bain kubro bisadimungkinkan timbul keinginan untuk rukun kembalisebagai suamiistri seperti semula ;Menimbang, berdasarkan pertimbangan diatas, Majlis Hakimberpendapat bahwa Pemohon patut dan layak untuk memberikanmutah kepada Termohon sebesar Rp 1.000.000, (satu jutarupiah), dan oleh karenanya Pemohon harus dihukum untukmembayar mutah kepada Termohon sebesar Rp 1.000.000

PengadilanTinggi Agama sependapat dengan pendapat hakim tingkat pertama, namun mengenaiHalaman 9 dari 15 halaman putusan nomor 15/Pdt.G/2015/PTA.Bnjenis dan besarnya mutah, Pengadilan Tinggi Agama akan mempertimbangkannyasendiri sebagai berikut : Menimbang, bahwa mengenai besarnya mutah, Pengadilan Tinggi Agamaberpendapat bahwa selain didasarkan pada kemampuan dan penghasilan Pemohon/Terbanding, pemberian mutah juga bertujuan untuk menghibur istri yang dicerai olehsuaminya, serta untuk mengurangi kepedihan

memberikan mutah yang layak kepada bekasisterinya baik berupa uang atau benda, Menimbang, bahwa majelis hakim tingkat banding memandang bahwa penetapankewajiban mutah yang berupa emas dua puluh empat karat sebesar lima gram, tidakjelas tentang bentuk dan kwalitasnya seperti apa yang diminta oleh Termohoni/Pembanding sebagai pengganti perasaan kecewa atas perceraian yang dikehendaki olehPemohon/Terbanding;Menimbang, bahwa menurut majelis Hakim tingkat banding pemberian mutahyang dapat menghibur kepedihan

hati Termohon/Pembanding sebagai akibat perceraiantersebut adalah 10 gram mas 24 karat dengan harga Rp.500.000, setiap 1 gram massehingga harga seluruhnya sebesar Rp.5.000.000,(ima juta rupiah).Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut, majelishakim tingkat banding berpendapat bahwa besarnya mutah yang wajib dibayar olehPemohon/Terbanding yang dapat menghibur serta dapat mengurangi kepedihan hatiTermohon/Pembanding adalah sejumlah Rp.5.000.000, (Lima jutaMenimbang, bahwa Termohon

bagian 1/3 gaji dari bekassuaminya sebagai dasar penghitungan nafkah tiap bulan.Keadaan rumah tangga semula baikbaik dan rukun serta telahmempunyai 4 orang anak kemudian terjadi pertengkaran karenaadanya mis komunikasi serta adanya wanita lain yang akan dinikahioleh Pemohon/Pembanding.Keadaan Termohon/Terbanding tidak mempunyai pekerjaan karenarela melepaskan dari CPNS dokter gigi dan hanya sebagai iburumah tangga, jika diceraikan ia akan mengalami goncangan karenaia harus mancari nafkah sendiri;Kepedihan

Fungsi mutah adalah sebagai penghibur, obat dari kepedihan dankedukaan hati akibat perceraian, maka mutah yang diberikankepadanya setidaktidaknya dapat mengurangi kepedihan dankegelisahan istri atau Termohon/Terbanding.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebutdiatas, maka majelis hakim tingkat banding menetapkan mutah yang harusdiberikan kepada Termohon/Terbanding adalah sebesar Rp. 24.000.000, (duapuluh empat juta rupiah), dan diserahkan kepada Termohon /Terbandingsetelah ikrar

Artinya :"Pemberian mutah itu agar isteri terhibur hatinya, dapatmengurangi kepedihan akibat cerai talak, dan untukmenumbuhkan keinginan rukun kembali sebagai suami isteri,Jika talak itu bukan bain kubra.Menimbang, bahwa menurut Pengadilan Tinggi Agama besarnyamutah yang layak, dan sesuai kemampuan Pemohon/Terbanding sertayang dapat mengurangi kepedihan dan rasa kecewa Termohon /Pembanding akibat talak yang dijatuhkan kepadanya adalah Rp15.000.000, (lima belas juta rupiah)Menimbang, bahwa demikian

Syariyah Sigli dengan menambahjumlah nilai mutah serta nafkah, kiswah dan maskan selama masa iddahkepada bekas isteri (Termohon/Pembanding) sebagaimana yang akanditetapkan dalam amar putusan ini;Menimbang, bahwa mengenai besarnya kewajiban mutah serta nafkahiddah, kiswah dan maskan, Majelis Hakim Tingkat Banding MahkamahSyariyah Aceh berpendapat, selain didasarkan pada kepantasan danpenghasilan Pemohon/Terbanding, pemberian mut'ah yang layak juga agardapat menghibur isteri dan untuk mengurangi kepedihan

Wahbah AlZuhaily dalam kitabnya Figh Al Islami wa Adillatuhu juz VIL yang diambil alihmenjadi pendapat majelis Artinya: Pemberian mutah agar bisa menghibur hatiisteri dan untuk meringankan kepedihan akibat cerai talak itu;Menimbang, bahwa pembebanan nafkah. kepada bekas suami(Pemohon/Terbanding), maka perlu...memperhatikan status sosialPemohon/Terbanding yang pekerjaannya tidak tetap, serta memperhatikanpula kekecewaan Termohon/ Pembanding yang telah hidup sebagai suamiisteri selama tiga tahun setengah

. : 213/Pdt.G/2009/PTA.Sby.Pemohon / Terbanding kepada Termohon / Pembanding haruslah dapat menghibur kepedihanhati Termohon / Pembanding tersebut, setidaktidaknya dapat mengurangi kepedihan hatinya.Hal ini sejalan dengan dengan pendapat pakar Hukum Islam dalam Kitab AL FIQHU ALISLAMIYYU WA ADILLATUHU Juz VII halaman 321 yang diambil alih menjadi pendapatPengadilan Tinggi Agama dalam pertimbangan putusan ini, yang menyatakan :ad) a 3 cl) ba pel Gle Gel slays GI ill all gay siyll pba Gyhil(5 2S 4G

gill OSArtinya : Pemberian mutah itu, agar istri terhibur hatinya, dapat mengurangi kepedihan akibatcerai talak, dan kalau bukan talak bain kubro bisa dimungkinkan timbul keinginanuntuk rukun kembali, sebagai suami istri seperti semula ;Menimbang, bahwa mengenai nafkah iddah, Pengadilan Tinggi Agama memandang perluuntuk menambah pertimbangan hukum serta alasanalasan sendiri sebagai berikut :Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan nafkah iddah adalah termasuk didalamnyamakan, pakaian dan tempat tinggal

Hakim Tingkat Pertama dalam putusannya pada halaman 111 dan 112dengan penghukuman sejumlah Rp 10.000.000,00 (sepuluh jutarupiah) tanpamenjelaskan mengapa mutah itu diperlukan, oleh Hakim Tingkat Bandingmenganggap pertimbangan dan putusan tersebut nominalnya kurang patutsehingga perlu dipertimbangkan sebagai berikut;Menimbang, bahwa mutah itu wajib diberikan oleh bekas suami kepadabekas isteri yang dijatuhi talak (berupa benda atau barang dan/atau berupauang) untuk menghibur hati dan mengurangi kepedihan

akibat cerai, hal inisejalan dengan pendapat ahli hukum dalam kitab Al Fighu Al Islami waadilatuhujuz 7 halaman 320 sebagai doktrin yang diambil alin menjadi pendapat danpertimbangan Hakim Tingkat Banding dalam putusan ini, yaitu bahwapemberian mutah itu dimaksudkan agar isteri terhibur hatinya dan dapatmengurangi kepedihan akibat cerai talak, dan kalau cerai talaknya bukan bainsughro dimungkinkan timbul keinginan untuk rukun kembali sebagai suamiisteri;Menimbang, bahwa dengan demikian jumlah mutah

yang telahditetapbkan Hakim Tingkat Pertama sebesar Rp 10.000.000,00 (sepuluh jutarupiah) dipandang kurang layak dan kurang pantas, karena itu jumlah tersebutperlu ditambah menjadi Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) atausetengah dari tuntutan Pembanding untuk sekedar pelipur lara dan diharapkanbisa mengurangi kepedihan apalagi mengingat perkawinan mereka relatif cukuplama dan telah mempunyai seorang anak, karena itu putusan PengadilanTingkat Pertama mengenai mutah harus diperbaiki;Menimbang

Dan mutah itu adalah pemberian bekas suamikepada bekas istri yang dijatuhi talak berupa bendaatau. uang dan lainnya untuk menghibur hati danmengurangi kepedihan akibat cerai, hal ini sejalandengan pendapat ahli hukum Islam dalam Kitab AIlFiahu AlIslamiyyu waAdillatuhu juz 7 halaman 320sebagai doktrin yang diambil alih menjadi pendapatdan pertimbangan Pengadilan Tingkat Banding dalamputusan ini yaitu) Bahwa pemberian mutah itudimaksudkan agar istri terhibur hatinya dan dapatmengurangi kepedihan akibat

cerai talak, dan kalaucerai talaknya bukan bain kubro bisa dimungkinkantimbul keinginan untuk rukun kembali sebagai suamiHalaman 13 dari 17 halaman Putusan Nomor : 10/Pdt.G/2012/PTA.Plgistri iMenimbang, bahwa dengan demikian jumlah mutahyang telah ditetapkan Hakim Tingkat Pertama sebesarRp. 500.000, ( lima ratus ribu rupiah ) dianggaptidak patut, karena itu jumlah = ditambah menjadisebesar Rp.5.000.000, ( lima juta rupiah ) untukpelipur lara dan mengurangi kepedihan, apalagimengingat perkawinan

cara yang sebaik baiknya :Menimbang, bahwa mutah itu harus diberikan oleh bekas suamikepada bekas isterinya yang dicerai talak dengan maksud agar bekasisterinya itu terhibur dari kesedihan yang sangat dalam, lebihlebih dalam perkara ini Penggugat sebenarnya masih berusaha inginrukun kembali dengan Tergugat dan Penggugat sangat disakiti hatinyaoleh ulah dan kelakuan Tergugat yang membawa perempuan lain untukdiajak hidup bersama dirumah kediaman bersama, sehingga Penggugatkarena tidak tahan menahan kepedihan

Oleh sebab itu mutah yang diberikan~ oleh Tergugatharuslah dapat menghibur kepedihan hati Penggugat akibat diceraitalak oleh Tergugat tersebut, setidak tidaknya dapat mengurangikepedihan hati Penggugat tersebut.

Hal ini sejalan dengan pendapatpakar Hukum Islam dalam Kitab Al Fiqhu Al Islamiyyu Wa Adillatuhujuz VII halaman 321, yang diambil alih menjadi pendapat PengadilanTinggi Agama dalam pertimbangan putusan perkara inl, yangmenyatakanoboe Vo GL all oJ) asasig ol ,oJl jbol> GustioS pt yl areal GI 8 59 JI We wcll,SyS aigisnsl Artinya : Pemberian mutah itu agar isteri terhibur hatinya, dapatmengurangi kepedihan akibat cerai talak, dan kalau bukantalak bain kubro, bisa dimungkinkan timbul keinginan untukrukun

denganpertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Agama Kebumen ;Menimbang, bahwa mengenai mutah Majelis Hakim Pengadilan TinggiAgama Semarang mempertimbangkan bahwa menurut pasal 149 huruf ( a) jopasal 158 ( b ) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, bahwa mutah itu wajibdiberikan oleh bekas suami kepada bekas isteri, apabila perceraian itu ataskehendak suami. dan mutah itu adalah pemberian bekas suami kepada bekasisteri yang dijatuhi talak berupa benda atau uang dan lainnya untuk menghiburhati dan mengurangi kepedihan

akibat cerai, hal ini sejalan dengan pendapat ahlihukum Islam dalam Kitab AlFighuAllslamiyyu waAdillatuhu juz 7 halaman 320sebagai doktrin yang diambil alin menjadi pendapat dan pertimbangan MajelisHakim Pengadilan Tinggi Agama Semarang dalam putusan ini yaitu Bahwapemberian mutah itu dimaksudkan agar isteri terhibur hatinya dan dapatmengurangi kepedihan akibat cerai talak, dan kalau cerai talaknya bukan bainkubro bisa dimungkinkan timbul keinginan untuk rukun kembali sebagai suamiISt@rl $= 2a nnn

Dalam Kitab Suci Al Quran Surat Al Bagarah ayat 241 yaitu :asios We lar 99 20) L Elio wlillaolyArtinya : Dan bagi istri yang ditalak ada hak memperoleh mutah yang marufyang merupakan kewajiban bagi bekas suami.Menimbang, dalam Firman Allah swt. tersebut, Allah swt. hanyamenggariskan bahwa mutah itu yang maruf, oleh karenanya dalam perkara a quodikembalikan kepada fungsi mutah yaitu antara lain sebagai penghibur istri dan untukmengurangi kepedihan hatinya akibat perceraian serta dikaitkan dengan halhal

Artinya : Maksud pemberian mutah, adalah agar istri terhibur hatinya, dan dapatmengurangi kepedihan akibat cerai talak dan bisa dimungkinkan timbuladanya keinginan untuk rukun (ruju) kembali sebagai suami istri sepertisemula jikalau talaknya bukan bain kubro.Menimbang, bahwa dengan demikian, dalam perkaraa quo Pengadilan TinggiAgama berpendapat bahwa akan lebih bersifat maruf jika Tergugat Rekonpensi/Terbanding dihukum membayar uang mutah sejumlah Rp 10.000.000,00 ( Sepuluhjuta rupiah ) dan nafkah

Mutah dan Nafkah Iddah ituharus diberikan oleh bekas suami kepada bekas isterinya yang dicerai talak,dengan maksud agar bekas isterinya itu terhibur dari kKesedihan yang dalamkarena perceraian, setidaktidaknya dapat mengurangi kepedihan hati dariperempuan yang dicerai, dalam perkara a quo tentang mutah dan nafkahiddah Majelis hakim tingkat banding mempertimbangkan sebagai berikut;Menimbang, bahwa sekalipun Termohon/Pembanding tidak menuntutnafkah iddah dan mutah dalam jawab menjawab di tingkat pertama

Put No. 47/Pdt.G/2015/PTA.Smg.itu terhibur dari kesedihan yang dalam karena perceraian, setidaktidaknyadapat mengurangi kepedihan hati Termohon/Pembanding;Menimbang, bahwa atas alasan tersebut, Pengadilan Tinggi AgamaSemarang berpendapat bahwa Pemohon diwajibkan membayar Mutah danNafkah Iddah sesuai dengan kepatutan dan yang layak atas Termohon yangtelah mendampingi Pemohon dalam susah dan senang selama kurang lebih 14tahun;Menimbang, bahwa yang terkait dengan biaya pemeliharaan anak danhal lainnya

tingkat pertama sejumlahRp. 3.000.000, (tiga juta rupiah) dianggap belum dapat memenuhi kebutuhanpokok minimal kehidupan Pembanding, oleh karena itu pengadilan tingkatbanding akan menetapkan jumlah kewajiban nafkah iddah yang harus dibayarTerbanding adalah sejumlah Rp 4.500.000, (empat juta lima ratus riburupiah);Menimbang, bahwa kewajiban bekas suami memberi mutah kepadabekas istri yang dijatuhi talak menurut pasal 149 Kompilasi Hukum Islam,hakikatnya adalah untuk menghibur hati dan mengurangi kepedihan

Hal ini sejalan dengan pendapat ahli hukum Islam dalam kitab Alfiqhu Allslami wa adillatuhu juz 7 halaman 320, sebagai doktrin yang diambilalih menjadi pendapat dan pertimbangan pengadilan tingkat banding dalamputusan ini, yaitu bahwa pemberian mutah itu dimaksudkan agar istri terhiburhatinya dan dapat mengurangi kepedihan akibat cerai talak dan kalau ceraitalaknya bukan bain sughra, dimungkinkan timbul keinginan untuk rukunkembali sebagai suami istri ;Menimbang, bahwa walaupun besarnya uang mutah

Ibarat yang tersebut dalam Kitab Al Iqna juz II halaman 177, tentang kewajibansuami untuk memberikan nafkah iddah kepada isteri sebagai berikut :Artinya :Wajib diberikan kepada perempuan yang mengalami iddah rajiy yaitutempat tinggal dan nafkah.Menimbang, bahwa mengenai besarnya mutah, Pengadilan Tinggi Agamaberpendapat bahwa selain didasarkan pada kemampuan dan penghasilanPemohon/Terbanding, pemberian mutah juga agar dapat menghibur istri dan untukmengurangi kepedihan hatinya akibat perceraian tersebut

untuk mengurangikepedihan akibat cerai talak itu .Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Pemohon/Terbanding maupunpengakuan Termohon/Pembanding bahwa Pemohon/Terbanding adalah KARYAWANyang mempunyai penghasilan/gaji tetap setiap bulan, yang besarnya menurut keteranganTermohon/Pembanding adalah Rp.2.000.000, setiap bulannya ;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut, PengadilanTinggi Agama berpendapat bahwa besarnya mutah yang pantas dan dapat menghiburserta dapat mengurangi kepedihan

dicerai oleh suaminya tidakterbukti adanya tindakantindakan yang mengotori terhadap kredibilitasTermohon/Pembanding dalam rumah tangganya, hal tersebut sesuaidengan pendapat DR.Wahbah az Zuhaili dalam kitabnya Figh Al Islamiva Adillaatuhu halaman 320 yang diambil alin sebagai pendapat MajelisHakim Pengadilan Tinggi Agama sendiri sebagai berikut :al cl Ass. 5l Al Sagal le Gels aly Gloall all daisy si yall LIS GuhlSS Ai sill OSArtinya Pembenan mutah itu agar ister terhibur hatinya, dapatmengurangi kepedihan

No. 254/Pdt.G/2012/PTA.Bdgmenumbuhkan keinginan rukun kembali sebagai suami isteri,Jika talak itu bukan bain kubra.Menimbang, bahwa menurut Pengadilan Tinggi Agama besarnyamutah yang layak, dan sesuai kemampuan Pemohon/Terbanding sertayang dapat mengurangi kepedihan dan rasa kecewa Termohon/Pembanding akibat talak yang dijatunkan kepadanya adalahRp 3.000.000, (tiga juta rupiah).Menimbang, bahwa demikian pula halnya tentang nafkah selamadalam masa iddah, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agamaberpendapat