Ditemukan 27540 data
28 — 3
No. 0034/Pdt.P/2016/PA.TDN.sedemikan kuatnya, sehingga para orang tua mengkhawatirkan akan terjadimudharat lebih besar apabila pernikahan mereka tidak segera dilaksanakan;Menimbang, berdasarkan Qajidah fiqhiyah sebagai berikut : Apabila duakerusakan saling berlawanan, maka haruslah dipelihara yang lebih berat mudaratnyadengan melaksanakan yang lebih ringan daripadanya.Menimbang, bahwa menikahkan anak Pemohon yang masih di bawah umurakan mendatangkan mudarat.
Namun berdasarkan keterangan para orangtua,apabila tidak dinikahkan, akan mendatangkan mudarat yang lebih besar lagi di manaanak Pemohon dan calon suaminya akan terjerumus kepada dosa lebih besar lagi,apalagi keduanya sudah melakukang hubungan layaknya suami istri, kalau tidakdinikahkan segera akan mendatangkan mudarat;Menimbang, bahwa orang tua masingmasing calon mempelai telahmemberikan persetujuan dan telah berjanji akan mendidik, membimbing danmembantu rumah tangga anak mereka nantinya.
Hal ini akan menjadi pertimbanganpula untuk Majelis Hakim memutus perkara ini;Menimbang, bahwa menikahkan anak Pemohon adalah mudarat, sedangkantidak menikahkan akan lebih mudarat lagi;Menimbang, bahwa keterangan orang tua calon mempelai wanita dan orang tuacalon mempelai lakilaki bahwa antara calon mempelai wanita dan orang tua calonmempelai lakilaki tidak ada hubungan darah atau pun sesusuan, yangmengakibatkan dilarangnya untuk melangsungkan pernikahan;Menimbang, bahwa berdasarkan halhal tersebut
28 — 16
Witptelah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang berujung dengan perpisahantempat tinggal dan tidak ternyata masih ada harapan akan hidup rukun kembali,maka perkawinan pasti akan berakhir dengan perceraian.Menimbang bahwa perceraian pasti akan menimbulkan mudaratterhadap Penggugat dan Tergugat, tetapi mudarat rumah tangga yangsedang dihadapi oleh Penggugat akan lebih besar jika perkawinan tetapdipertahankan karena Penggugat dan Tergugat telah hidup berpisah dantidak ternyata ada upaya dari keduanya
untuk bersatu dan hidup rukunkembali, maka perkawinan Penggugat dan Tergugat lebih baik diakhiri denganperceraian karena prinsip dan semangat syariat Islam adalah menghilangkanmudarat dan kezaliman sesuai dengan kaidah fikih yang berbunyi, "Tidak bolehada mudarat dan saling memudaratkan" dan "Menolak mudarat lebihdiutamakan daripada mengambil manfaat".Menimbang pula bahwa perceraian adalah suatu perbuatan yang sangatdibenci oleh Allah swt. karena akibatnya sangat buruk, tetapi dibolehkan ketikaistri
telah menghadapi mudarat rumah tangga dan telah berkukuh padapendiriannya akan menceraikan suaminya sebagaimana halnya Penggugatterhadap Tergugat dalam perkara ini sesuai dengan dalil fikin dalam KitabGhayatulmaram yang berbunyi:ABMS de LAN) dale Gl gag dag 5M AS Ol ase shal lyArtinya: Apabila istri sudah sangat tidak senang terhadap suaminya, makahakim boleh menjatuhkan talak suami.Menimbang bahwa Penggugat yang telah merasakan mudarat rumahtangga, sangat teguh pada pendiriannya akan menceraikan
17 — 1
calonmempelai telah sedemikian akrabnya, dan hendak melangsungkan pernikahan telahsedemikan kuatnya, sehingga para orang tua mengkhawatirkan akan terjadimudharat lebih besar apabila pernikahan mereka tidak segera dilaksanakan;Menimbang, berdasarkan Qajidah fiqhiyah sebagai berikut : Apabila duakerusakan saling berlawanan, maka haruslah dipelihnara yang lebih berat mudaratnyadengan melaksanakan yang lebih ringan daripadanya.Menimbang, bahwa menikahkan anak Pemohon yang masih di bawah umurakan mendatangkan mudarat
Namun berdasarkan keterangan para orangtua,apabila tidak dinikahkan, akan mendatangkan mudarat yang lebih besar lagi di manaanak Pemohon dan calon suaminya akan terjerumus kepada dosa lebih besar lagi,apalagi keduanya sudah melakukang hubungan layaknya suami istri, kalau tidakdinikahkan segera akan mendatangkan mudarat;Menimbang, bahwa orang tua masingmasing calon mempelai telahmemberikan persetujuan dan telah berjanji akan mendidik, membimbing danmembantu rumah tangga anak mereka nantinya.
Hal ini akan menjadi pertimbanganpula untuk Majelis Hakim memutus perkara ini;Menimbang, bahwa menikahkan anak Pemohon adalah mudarat, sedangkantidak menikahkan akan lebih mudarat lagi;Menimbang, bahwa keterangan orang tua calon mempelai wanita dan orang tuacalon mempelai lakilaki bahwa antara calon mempelai wanita dan orang tua calonHal. 8 dari 11 Pen.
48 — 23
dijadikanNya di antaramu rasa kasih dan sayang.Menimbang bahwa jika perkawinan telah menyimpang dari tujuannya karenasuami dan istri telah berpisah tempat tinggal dalam waktu yang cukup lama tanpakomunikasi dan tidak ada upaya untuk hidup rukun kembali sebagaimana halnyaPenggugat dan Tergugat dalam perkara ini, maka perkawinan itu telah pecah danpada akhirnya akan terjadi perceraian.Menimbang bahwa perceraian akan menimbulkan mudharat, baik terhadapPenggugat dan Tergugat maupun terhadap anak, tetapi mudarat
Olehkarena itu, perkawinan Penggugat dan Tergugat lebih baik diakhiri dengan perceraiankarena prinsip dan semangat syariat Islam adalah menghilangkan mudarat dankezaliman sesuai dengan kaidah fikih yang berbunyi, "Tidak boleh ada mudarat dansaling memudaratkan" dan "Menolak mudarat lebih diutamakan daripada mengambilmanfaat".Menimbang pula bahwa perceraian adalah suatu perbuatan yang sangat dibencioleh Allah swt. karena akibatnya sangat buruk (very bad thing), tetapi dibolehkan ketikaistri telah
menghadapi mudarat rumah tangga dan pada akhirnya berteguh hati akanmenceraikan suaminya sebagaimana halnya Penggugat terhadap Tergugat dalamperkara ini sesuai dengan dalil fikin dalam kitab Ghayatul Muram yang berbunyi:ABU gd LAN gle gl pag i dag jl Ae ll ate sid) Jal,Apabila istri telah memuncak kebenciannya terhadap suaminya, maka hakimmenjatuhkan talak suami kepada istrinya itu.Menimbang bahwa dengan tidak hadirnya Tergugat dalam persidangan tanpaalasan yang sah, dianggap tidak akan membela hak
27 — 15
istriistri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasatenteram kepadanya, dan dijadikanNya di antaramu rasa kasih dan sayang.Menimbang bahwa jika perkawinan telah menyimpang daritujuannya karena = suami dan istri telah berpisah tempat tinggal tanpakomunikasi dan tidak ternyata ada upaya untuk hidup rukun kembalisebagaimana halnya Penggugat dan Tergugat dalam perkara ini, makaperkawinan itu telah pecah dan pada akhirnya akan terjadi perceraian.Menimbang bahwa perceraian pasti akan menimbulkan mudarat
,baik terhadap Penggugat dan Tergugat maupun terhadap anak mereka,tetapi mudarat rumah tangga yang tengah dihadapi oleh Penggugat akanlebih besar jika perkawinan tetap dipertahankan karena Penggugat danTergugat telah berpisah tempat tinggal kurang lebih satu tahun dan tidakternyata ada tandatanda akan hidup rukun kembali dalam rumah tangga.Oleh karena itu, perkawinan Penggugat dan Tergugat lebih bermaslahat jikadiakhiri dengan perceraian karena prinsip dan semangat syariat Islam adalahmenghilangkan
mudarat dan kezaliman sesuai dengan kaidah fikin yangberbunyi, "Tidak boleh ada mudarat dan saling memudaratkan" dan"Menolak mudarat lebih diuttamakan daripada mengambil manfaat".Menimbang pula bahwa perceraian adalah suatu perbuatan yangsangat dibenci oleh Allah swt. karena akibatnya sangat buruk (very badthing), tetapi dibolehkan ketika istri telah menghadapi problem rumah tanggadan pada akhirnya berkukuh pada pendiriannya akan menceraikan suaminyasebagaimana halnya Penggugat terhadap Tergugat
17 — 2
calonmempelai telah sedemikian akrabnya, dan hendak melangsungkan pernikahan telahsedemikan kuatnya, sehingga para orang tua mengkhawatirkan akan terjadimudharat lebih besar apabila pernikahan mereka tidak segera dilaksanakan;Menimbang, berdasarkan Qaidah fiqhiyah sebagai berikut : Apabila duakerusakan saling berlawanan, maka haruslah dipelihara yang lebih berat mudaratnyadengan melaksanakan yang lebih ringan daripadanya.Menimbang, bahwa menikahkan anak Pemohon yang masih di bawah umurakan mendatangkan mudarat
Namun berdasarkan keterangan para orangtua,apabila tidak dinikahkan, akan mendatangkan mudarat yang lebih besar lagi di manaanak Pemohon dan calon suaminya akan terjerumus kepada dosa lebih besar lagi,apalagi keduanya sudah melakukang hubungan layaknya suami istri, kalau tidakdinikahkan segera akan mendatangkan mudarat;Menimbang, bahwa orang tua masingmasing calon mempelai telahmemberikan persetujuan dan telah berjanji akan mendidik, membimbing danHal. 9 dari 12 Pen.
Hal ini akan menjadi pertimbanganpula untuk Majelis Hakim memutus perkara ini;Menimbang, bahwa menikahkan anak Pemohon adalah mudarat, sedangkantidak menikahkan akan lebih mudarat lagi;Menimbang, bahwa keterangan orang tua calon mempelai wanita dan orang tuacalon mempelai lakilaki bahwa antara calon mempelai wanita dan orang tua calonmempelai lakilaki tidak ada hubungan darah atau pun sesusuan, yangmengakibatkan dilarangnya untuk melangsungkan pernikahan;Menimbang, bahwa berdasarkan halhal tersebut
12 — 6
dijadikanNya di antaramu rasa kasih dan sayang.Menimbang bahwa jika perkawinan telah menyimpang dari tujuannyakarena suami dan istri telah berpisah tempat tinggal dalam waktu yang cukuplama tanpa komunikasi dan tidak ada upaya untuk hidup rukun kembalisebagaimana halnya Penggugat dan Tergugat dalam perkara ini, makaperkawinan itu telah pecah dan pada akhirnya akan terjadi perceraian.Menimbang bahwa perceraian akan menimbulkan mudharat, baikterhadap Penggugat dan Tergugat maupun terhadap anak, tetapi mudarat
Oleh karena itu, perkawinan Penggugat dan Tergugat lebih baikdiakhiri dengan perceraian karena prinsip dan semangat syariat Islam adalahmenghilangkan mudarat dan kezaliman sesuai dengan kaidah fikin yangberbunyi, "Tidak boleh ada mudarat dan saling memudaratkan" dan "Menolakmudarat lebih diuttamakan daripada mengambil manfaat".Menimbang pula bahwa perceraian adalah suatu perbuatan yang sangatdibenci oleh Allah swt. karena akibatnya sangat buruk (very bad thing), tetapidibolehkan ketika istri telah
menghadapi mudarat rumah tangga dan padaakhirnya berteguh hati akan menceraikan suaminya sebagaimana halnyaPenggugat terhadap Tergugat dalam perkara ini sesuai dengan dalil fikin dalamkitab Ghayatul Muram yang berbunyi:4A (ia Lal) Ayle (gle gas dag 5 Qe li aac sic hl,Apabila istri telah memuncak kebenciannya terhadap suaminya, makahakim menjatuhkan talak suami kepada istrinya itu.Menimbang bahwa dengan tidak hadirnya Tergugat dalam persidangantanpa alasan yang sah, dianggap tidak akan membela hak
14 — 8
Oleh karena itu, perkawinan Penggugat danTergugat lebih baik diakhiri dengan perceraian karena prinsip dan semangatsyariat Islam adalah menghilangkan mudarat dan kezaliman sesuai dengankaidah fikih yang berbunyi, "Tidak boleh ada mudarat dan salingmemudaratkan" dan "Menolak mudarat lebih diutamakan daripada mengambilmanfaat".Menimbang pula bahwa perceraian adalah suatu perbuatan yang sangatdibenci oleh Allah swt. karena akibatnya sangat buruk (very bad thing), tetapidibolehkan ketika istri telah
menghadapi mudarat rumah tangga dan padaakhirnya berteguh hati akan menceraikan suaminya sebagaimana halnyaPenggugat terhadap Tergugat dalam perkara ini sesuai dengan dalil fikih dalamkitab Ghayatul Muram yang berbunyi:AB pda WN) Ale Gl Yagi Aa gj Aue Mase sid INArtinya: Apabila istri telah memuncak kebenciannya terhadap suaminya,maka hakim menjatuhkan talak suami kepada istrinya itu.Menimbang bahwa Penggugat telah bertekad akan mengakhiriperkawinannya dengan perceraian dan dengan tidak hadirnya
13 — 6
istriistri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung danmerasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya di antaramu rasa kasihdan sayang.Menimbang bahwa meskipun Penggugat dan Tergugat belum lamaberpisah tempat tinggal, dipastikan tidak akan bersatu dan hidup rukunkembali dalam rumah tangga karena Penggugat sangat tegaspendiriannya akan bercerai yang pada akhirnya direspon dengan sikapyang sama oleh Tergugat dengan tidak menghadiri persidangan setelahmediasi dinyatakan tidak berhasil.Menimbang bahwa mudarat
Olehkarena itu, perkawinan Penggugat dan Tergugat lebih baik diakhiridengan perceraian karena prinsip dan semangat syariat Islam adalahmenghilangkan mudarat dan kezaliman sesuai dengan kaidah fikih yangberbunyi, "Tidak boleh ada mudarat dan saling memudaratkan" dan"Menolak mudarat lebih diutamakan daripada mengambil manfaat.Menimbang bahwa Majelis Hakim dan Mediator telah berupayauntuk mendamaikan Penggugat dan Tergugat, tetapi tidak berhasil dandari keluarga Penggugat dan/atau keluarga Tergugat
19 — 13
sendiri, supaya kamu cenderung dan merasatenteram kepadanya, dan dijadikanNya di antaramu rasa kasih dan sayang.Menimbang bahwa jika perkawinan telah menyimpang dari tujuannyakarena suami dan istri telah berpisah tempat tinggal tanpa upaya untukhidup rukun kembali sebagaimana halnya Penggugat dan Tergugat dalamperkara ini, maka perkawinan itu telah pecah dan pada akhirnya akanterjadi perceraian.Menimbang bahwa perceraian pasti akan menimbulkan dampaknegatif terhadap Penggugat dan Tergugat, tetapi mudarat
rumah tanggaakan berkepanjangan jika perkawinan tetap dipertahankan karenaPenggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal dan tidak ternyataada upaya dari keduanya untuk hidup rukun kembali dalam rumah tangga.Oleh karena itu, perkawinan Penggugat dan Tergugat lebin bermaslahat jikadiakhiri dengan perceraian karena prinsip dan semangat syariat Islamadalah menghilangkan mudarat dan kezaliman sesuai dengan kaidah fikihyang berbunyi, "Tidak boleh ada mudarat dan saling memudaratkan" dan"Menolak
mudarat lebih diuttamakan daripada mengambil manfaat".Menimbang bahwa Penggugat tetap berkukuh pada pendiriannyaakan bercerai dengan Tergugat dan dengan tidak hadirnya Tergugat dalampersidangan tanpa alasan yang sah sehingga tidak dapat diupayakanperdamaian, maka disimpulkan bahwa Penggugat dan Tergugat tidakakan akan membina rumah tangga.Menimbang bahwa dengan pertimbanganpertimbangansebagaimana tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa gugatanPenggugat telah memenuhi alasan perceraian
15 — 9
Akan tetapi, jika perkawinan itu sudah lebihbesar mudaratnya daripada manfaatnya, maka lebih baik diakhiri denganperceraian karena prinsip dan semangat syariat Islam adalahmenghilangkan mudarat dan kezaliman sesuai dengan kaidah fikih yangberbunyi: yljioVg 4 iY (Tidak boleh ada mudarat dan salingmemudaratkan) dan menolak mudarat lebih diutamakan daripadamengambil manfaat (qJbLaoJI ul> ~cpo wal swleoJl s 55).Menimbang bahwa kalau perkawinan tetap dipertahankan,sementara Pemohon dan Termohon tetap
baikdiakhiri dengan perceraian.Menimbang pula bahwa perkawinan Pemohon dan Termohon lebihbaik diakhiri dengan perceraian karena dari pihak keluarga meskipunmasih ada upaya perdamaian, demikian pula Majelis Hakim dalam perkaraini telah berusaha untuk mendamaikan Pemohon dan Termohon, namuntidak berhasil.Menimbang bahwa perkawinan Pemohon dan Termohon. tidakberguna dipertahankan dan lebih baik diakhiri dengan perceraian (talak)karena talak satusatunya jalan keluar bagi Pemohon yang tengahmenghadapi mudarat
41 — 19
sendiri, supaya kamu cenderung dan merasatenteram kepadanya, dan dijadikanNya di antaramu rasa kasih dan sayang.Menimbang bahwa jika perkawinan telah menyimpang dari tujuannyakarena suami dan istri telah berpisah tempat tinggal tanoa upaya untuk hiduprukun kembali sebagaimana halnya Penggugat dan Tergugat dalam perkara ini,maka perkawinan itu telah pecah dan pada akhirnya akan terjadi perceraian.Menimbang bahwaperceraian pasti akan menimbulkan dampak negatifterhadap Penggugat dan Tergugat, tetapi mudarat
Olehkarena itu, perkawinan Penggugat dan Tergugat lebih bermaslahat jika diakhiridengan perceraian karena prinsip dan semangat syariat Islam adalahmenghilangkan mudarat dan kezaliman sesuai dengan kaidah fikin yangberbunyi, "Tidak boleh ada mudarat dan saling memudaratkan" dan "Menolakmudarat lebih diutamakan daripada mengambil manfaat".Menimbang pula bahwa perceraian adalah suatu perbuatan yang sangatdibenci oleh Allah swt. karena akibatnya sangat buruk (very bad thing), tetapidibolehkan ketika
istri telah menghadapi mudarat rumah tangga dan padaakhirnya berkukuh pada pendiriannya akan menceraikan suaminyasebagaimana halnya Penggugat terhadap Tergugat dalam perkara ini sesuaidengan daiil fikih dalam kitab Ghayatul Muram yang berbunyi:ABMS de LAN) dale Gl gag dag 5M AS Ol ase shal lyApabila istri telah memuncak kebenciannya terhadap suaminya, makahakim menjatuhkan talak suami kepada istrinya itu.Menimbang bahwa Penggugat yang tengah menghadapi mudaratrumah tangga karena ditinggalkan oleh
18 — 13
kamu cenderung dan merasa tenteramkepadanya, dan dijadikanNya di antaramu rasa kasih dan sayang.Menimbang bahwa jika perkawinan telah menyimpang dari tujuannyakarena suami dan istri telah berpisah tempat tinggal tanpa komunikasi dantidak ada upaya untuk hidup rukun kembali sebagaimana halnya Penggugatdan Tergugat dalam perkara ini, maka perkawinan itu telah pecah dan padaakhirnya akan terjadi perceraian.Menimbang bahwa perceraian akan menimbulkan mudharat terhadapPenggugat dan Tergugat, tetapi mudarat
Oleh karena itu,perkawinan Penggugat dan Tergugat lebih bermaslahat jika diakhiri denganperceraian karena prinsip dan semangat syariat Islam adalah menghilangkanmudarat dan kezaliman sesuai dengan kaidah fikih yang berbunyi, "Tidak bolehada mudarat dan saling memudaratkan" dan "Menolak mudarat lebihdiutamakan daripada mengambil manfaat".Menimbang pula bahwa perceraian adalah suatu perbuatan yang sangatdibenci oleh Allah swt. karena akibatnya sangat buruk (very bad thing), tetapidibolehkan ketika
istri telah menghadapi mudarat rumah tangga dan padaakhirnya berteguh hati akan menceraikan suaminya sebagaimana halnyaPenggugat terhadap Tergugat dalam perkara ini sesuai dengan dalil fikin dalamkitab Ghayatul Muram yang berbunyi:4Alle (da LAN) Ayle alle dag 5 dag jl Aue ll au sia flyApabila istri telah memuncak kebenciannya terhadap suaminya, makahakim menjatuhkan talak suami kepada istrinya itu.Halaman 7 dari 10 halaman.
19 — 6
kamu cenderung dan merasatenteram kepadanya, dan dijadikanNya di antaramu rasa kasih dan sayang.Menimbang bahwa jika perkawinan telah menyimpang dari tujuannyakarena suami dan istri telah berpisah tempat tinggal tanpa komunikasi dantidak ada upaya untuk hidup rukun kembali sebagaimana halnya Penggugatdan Tergugat dalam perkara ini, maka perkawinan itu telah pecah dan padaakhirnya akan terjadi perceraian.Menimbang bahwa perceraian akan menimbulkan mudharat terhadapPenggugat dan Tergugat, tetapi mudarat
Oleh karena itu, perkawinan Penggugat dan Tergugat lebih baikdiakhiri dengan perceraian karena prinsip dan semangat syariat Islam adalahmenghilangkan mudarat dan kezaliman sesuai dengan kaidah fikih yangberbunyi, "Tidak boleh ada mudarat dan saling memudaratkan" dan "Menolakmudarat lebih diuttamakan daripada mengambil manfaat".Menimbang pula bahwa perceraian adalah suatu perbuatan yang sangatdibenci oleh Allah swt. karena akibatnya sangat buruk (very bad thing), tetapidibolehkan ketika istri telah
menghadapi mudarat rumah tangga dan padaakhirnya berteguh hati akan menceraikan suaminya sebagaimana halnyaPenggugat terhadap Tergugat dalam perkara ini sesuai dengan dalil fikih dalamkitab Ghayatul Muram yang berbunyi:dalle (pda Ul) Ayle il gag jl dag il Axe aac sic faisApabila istri telah memuncak kebenciannya terhadap suaminya, makahakim menjatuhkan talak suami kepada istrinya itu.Menimbang bahwa perceraian merupakan pilihan terakhir bagiPenggugat untuk mengakhiri persoalan rumah tangganya dan
13 — 8
supaya kamu cenderungdan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya di antaramu rasa kasihdan sayang.Menimbang bahwa jika perkawinan telah menyimpang dari tujuannyakarena suami dan istri telah berpisah tempat tinggal tanpa komunikasi dantidak ada upaya untuk hidup rukun kembali sebagaimana halnya Penggugatdan Tergugat dalam perkara ini, maka perkawinan itu telah pecah danpada akhirnya akan terjadi perceraian.Menimbang bahwa perceraian akan menimbulkan mudharatterhadap Penggugat dan Tergugat, tetapi mudarat
Oleh karena itu, perkawinan Penggugatdan Tergugat lebin bermaslahat jika diakhiri dengan perceraian karenaprinsip dan semangat syariat Islam adalah menghilangkan mudarat dankezaliman sesuai dengan kaidah fikih yang berbunyi, "Tidak boleh adamudarat dan saling memudaratkan" dan "Menolak mudarat lebih diutamakandaripada mengambil manfaat".Menimbang pula bahwa perceraian adalah suatu perbuatan yangsangat dibenci oleh Allah swt. karena akibatnya sangat buruk (very badHalaman 7 dari 10 halaman.
Wipthing), tetapi dibolehkan ketika istri telah menghadapi mudarat rumah tanggadan pada akhirnya berteguh hati akan menceraikan suaminya sebagaimanahalnya Penggugat terhadap Tergugat dalam perkara ini sesuai dengan dalilfikin dalam kitab Ghayatul Muram yang berbunyi:ABM pada LA gle (Gl Ugag i dag i Ane tl asc sid) 1/5Apabila istri telah memuncak kebenciannya terhadap suaminya, makahakim menjatuhkan talak suami kepada istrinya itu.Menimbang bahwa perceraian merupakan pilihan terakhir bagiPenggugat
20 — 10
supaya kamu cenderung dan merasatenteram kepadanya, dan dijadikanNya di antaramu rasa kasih dan sayang.Menimbang bahwa jika perkawinan telah menyimpang dari tujuannyakarena suami dan istri telah berpisah tempat tinggal tanpa komunikasi dantidak ada upaya untuk hidup rukun kembali sebagaimana halnya Penggugatdan Tergugat dalam perkara ini, maka perkawinan itu telah pecah dan padaakhirnya akan terjadi perceraian.Menimbang bahwaperceraian akan menimbulkan mudharat terhadapPenggugat dan Tergugat, tetapi mudarat
Olehkarena itu, perkawinan Penggugat dan Tergugat lebih bermaslahat jika diakhiridengan perceraian karena prinsip dan semangat syariat Islam adalahmenghilangkan mudarat dan kezaliman sesuai dengan kaidah fikin yangberbunyi, "Tidak boleh ada mudarat dan saling memudaratkan" dan "Menolakmudarat lebih diutamakan daripada mengambil manfaat".Menimbang pula bahwa perceraian adalah suatu perbuatan yang sangatdibenci oleh Allah swt. karena akibatnya sangat buruk (very bad thing), tetapidibolehkan ketika
istri telah menghadapi mudarat rumah tangga dan padaakhirnya berteguh hati akan menceraikan suaminya sebagaimana halnyaPenggugat terhadap Tergugat dalam perkara ini sesuai dengan dalil fikin dalamkitab Ghayatul Muram yang berbunyi:ABU pada LAN gle Gl Ugag i dag i Ae tl asc sidl 1/5Halaman 7 dari 10.
15 — 6
merasa tenteramkepadanya, dan dijadikanNya di antaramu rasa kasih dan sayang.Menimbang bahwa jika perkawinan telah menyimpang dari tujuannyakarena suami dan istri telah berpisah tempat tinggal tanoa upaya untuk hiduprukun kembali sebagaimana halnya Penggugat dan Tergugat dalam perkara ini,maka perkawinan itu telah pecah dan pada akhirnya akan terjadi perceraian.Menimbang bahwa perceraian pasti akan menimbulkan dampak negatif,baik terhadap Penggugat dan Tergugat maupun terhadap anakanak mereka,tetapi mudarat
Oleh karenaitu, perkawinan Penggugat dan Tergugat lebih bermaslahat jika diakhiri denganperceraian karena prinsip dan semangat syariat Islam adalah menghilangkanmudarat dan kezaliman sesuai dengan kaidah fikih yang berbunyi, "Tidak bolehada mudarat dan saling memudaratkan" dan "Menolak mudarat lebihdiutamakan daripada mengambil manfaat".Menimbang pula bahwa perceraian adalah suatu perbuatan yang sangatdibenci oleh Allah swt. karena akibatnya sangat buruk (very bad thing), tetapidibolehkan ketika
istri telah merasakan mudarat perkawinan dan padaakhirnya memuncak kebenciannya terhadap suaminya sebagaimana halnyaPenggugat terhadap Tergugat dalam perkara ini sesuai dengan dalil fikin dalamkitab Ghayatul Muram yang berbunyi:AGlb (pall) 4ute Gib Ugasjt dag ill 46) pac sidilo)Apabila istri telah memuncak kebenciannya terhadap suaminya, makahakim menjatuhkan talak suami kepada istrinya itu.Menimbang bahwa Penggugat yang telah merasakan penderitaan lahirbatin karena ditinggalkan oleh Tergugat, tetap
14 — 11
Putusan Nomor 549/Padt.G/2021/PA.WitpMenimbang bahwa jika perkawinan telah menyimpang dari tujuannyakarena suami dan istri telah berpisah tempat tinggal tanoa komunikasi dantidak ada upaya untuk hidup rukun kembali sebagaimana halnya Penggugatdan Tergugat dalam perkara ini, maka perkawinan itu telah pecah dan padaakhirnya akan terjadi perceraian.Menimbang bahwa perceraian akan menimbulkan mudharat terhadapPenggugat dan Tergugat, tetapi mudarat rumah tangga akan berkepanjanganjika perkawinan tetap
Olehkarena itu, perkawinan Penggugat dan Tergugat lebih baik diakhiri denganperceraian karena prinsip dan semangat syariat Islam adalah menghilangkanmudarat dan kezaliman sesuai dengan kaidah fikih yang berbunyi, "Tidak bolehada mudarat dan saling memudaratkan" dan "Menolak mudarat lebihdiutamakan daripada mengambil manfaat".Menimbang pula bahwa perceraian adalah suatu perbuatan yang sangatdibenci oleh Allah swt. karena akibatnya sangat buruk (very bad thing), tetapidibolehkan ketika istri telah
menghadapi mudarat rumah tangga dan padaakhirnya berteguh hati akan menceraikan suaminya sebagaimana halnyaPenggugat terhadap Tergugat dalam perkara ini sesuai dengan dalil fikin dalamkitab Ghayatul Muram yang berbunyi:ABM pada LAN gle gle Liga gj dag jl ALE tl asc sid) 1/5Apabila istri telah memuncak kebenciannya terhadap suaminya, makahakim menjatuhkan talak suami kepada istrinya itu.Menimbang bahwa dengan tidak hadirnya Tergugat dalam persidangantanpa alasan yang sah, dianggap tidak akan membela
13 — 6
Putusan Nomor 413/Padt.G/2021/PA.Wiptidak ada upaya untuk hidup rukun kembali sebagaimana halnya Penggugatdan Tergugat dalam perkara ini, maka perkawinan itu telah pecah dan padaakhirnya akan terjadi perceraian.Menimbang bahwa perceraian akan menimbulkan mudharat terhadapPenggugat dan Tergugat, tetapi mudarat rumah tangga akan berkepanjanganjika perkawinan tetap dipertahankan karena Penggugat dan Tergugat telahberpisah tempat tinggal dan tidak ternyata ada tandatanda akan hidup rukunkembali.
Oleh karena itu, perkawinan Penggugat dan Tergugat lebih baik jikadiakhiri dengan perceraian karena prinsip dan semangat syariat Islam adalahmenghilangkan mudarat dan kezaliman sesuai dengan kaidah fikih yangberbunyi, "Tidak boleh ada mudarat dan saling memudaratkan" dan "Menolakmudarat lebih diutamakan daripada mengambil manfaat".Menimbang pula bahwa perceraian adalah suatu perbuatan yang sangatdibenci oleh Allah swt. karena akibatnya sangat buruk (very bad thing), tetapidibolehkan ketika istri
telah menghadapi mudarat rumah tangga dan padaakhirnya berteguh hati akan menceraikan suaminya sebagaimana halnyaPenggugat terhadap Tergugat dalam perkara ini sesuai dengan dalil fikin dalamkitab Ghayatul Muram yang berbunyi:ABU pada LA gle Gl Ugag i dag HALE ll asc sid) 1/5Apabila istri telah memuncak kebenciannya terhadap suaminya, makahakim menjatuhkan talak suami kepada istrinya itu.Menimbang bahwa perceraian merupakan pilihan terakhir bagiPenggugat untuk mengakhiri persoalan rumah tangganya
19 — 17
Oleh karena itu, perkawinan Penggugat dan Tergugat lebihbermaslahat jika diakhiri dengan perceraian karena prinsip dan semangat syariatIslam adalah menghilangkan mudarat dan kezaliman sesuai dengan kaidah fikihyang berbunyi, "Tidak boleh ada mudarat dan saling memudaratkan" dan"Menolak mudarat lebih diuttamakan daripada mengambil manfaat".Menimbang pula bahwa perceraian adalah suatu perbuatan yang sangatdibenci oleh Allah swt. karena akibatnya sangat buruk (very bad thing), tetapidibolehkan ketika
istri telah menghadapi mudarat rumah tangga dan padaakhirnya berteguh hati akan menceraikan suaminya sebagaimana halnyaPenggugat terhadap Tergugat dalam perkara ini sesuai dengan dalil fikih dalamkitab Ghayatul Muram yang berbunyi:4Glb (yia A) Ale alle ag dag 5 AE tl auc sid) llyApabila istri telah memuncak kebenciannya terhadap suaminya, makahakim menjatuhkan talak suami kepada istrinya itu.Menimbang bahwa perceraian merupakan pilihan terakhir bagiPenggugat untuk mengakhiri kKemelut rumah tangganya