trenggiling yang terdakwa simpan di dalam lemaridapur yang mana sisik trenggiling tersebut terdakwa bungkus dengan kantongplastik kemudian terdakwa bersama barang bukti berupa sisik trenggiling dibawake kantor Polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut;Bahwa berat sisik tringgiling yang ditemukan di rumah terdakwa yang terdakwasimpan di lemari dan dibungkus kantong plastik hitam yang berada di ruang dapurrumah terdakwa mempunyai berat sebanyak kurang lebih 4,9 ons dan terdakwamendapatkan bagianbagian dari binatang

dilindungi berupa sisik trenggilingdengan cara membeli dari masyarakat dengan harga Rp. 250.000 (dua ratus limapuluh ribu rupiah) per ons dan akan dijual kembali ke masyarakat yang maumembeli dengan harga antara Rp. 255.000 (dua ratus lima puluh lima ribu rupiah)sampai dengan Rp. 270.000 (dua ratus tujuh puluh ribu rupiah) per ons danterdakwa melakukan jual beli bagian bintang yang dilindungi berupa sisiktringgiling baru pertama kali;Bahwa terdakwa membeli bagian bintang yang dilindungi berupa sisik

Seberuang Kab, Kapuas Hulu setelah petugas mendapatkaninformasi dari masyarakat bahwa ada jual beli trenggiling ;Menimbang,bahwa saat diamankan petugas memperolah barang buktiberupa sisik tringgiling yang ditemukan di rumah terdakwa yang terdakwa simpan dilemari dan dibungkus kantong plastik hitam berada di ruang dapur rumah terdakwadengan berat kurang lebih 4,9 ons, dari pengakuan nya terdakwa mendapatkanbagianbagian dari binatang dilindungi berupa sisik trenggiling tersebut dengan caramembeli dari

trenggiling yang terdakwa simpan di dalam lemaridapur yang mana sisik trenggiling tersebut terdakwa bungkus dengan kantongplastik kemudian terdakwa bersama barang bukti berupa sisik trenggiling dibawake kantor Polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut;Bahwa berat sisik tringgiling yang ditemukan di rumah terdakwa yang terdakwasimpan di lemari dan dibungkus kantong plastik hitam yang berada di ruang dapurrumah terdakwa mempunyai berat sebanyak kurang lebih 4,9 ons dan terdakwamendapatkan bagianbagian dari binatang

dilindungi berupa sisik trenggilingdengan cara membeli dari masyarakat dengan harga Rp. 250.000 (dua ratus limapuluh ribu rupiah) per ons dan akan dijual kembali ke masyarakat yang maumembeli dengan harga antara Rp. 255.000 (dua ratus lima puluh lima ribu rupiah)sampai dengan Rp. 270.000 (dua ratus tujuh puluh ribu rupiah) per ons danterdakwa melakukan jual beli bagian bintang yang dilindungi berupa sisiktringgiling baru pertama kali;Bahwa terdakwa membeli bagian bintang yang dilindungi berupa sisik

Seberuang Kab, Kapuas Hulu setelah petugas mendapatkaninformasi dari masyarakat bahwa ada jual beli trenggiling ;Menimbang,bahwa saat diamankan petugas memperolah barang buktiberupa sisik tringgiling yang ditemukan di rumah terdakwa yang terdakwa simpan dilemari dan dibungkus kantong plastik hitam berada di ruang dapur rumah terdakwadengan berat kurang lebih 4,9 ons, dari pengakuan nya terdakwa mendapatkanbagianbagian dari binatang dilindungi berupa sisik trenggiling tersebut dengan caramembeli dari

Putusan No. 1800 K/PID.SUS/2015menggunakan alat tangkap jaring dan tidak menggunakan alat tangkapyang dilarang Undangundang;Bahwa sesuai ketentuan UndangUndang No.5 Tahun 1990 menegaskanbahwa tidak ada larangan secara tegas, menyebutkan bahwa mengambilkepiting kerang dan udang dilarang;Bahwa ketentuan Pasal 21 UndangUndang No.5 Tahun 1990menegaskan bahwa binatang dilindungi dan untuk Kawasan KonservasiTaman wilayah Nasional Ujung Kulon di kawasan daratan yang dilindungiadalah badak, siamang, macan

memberatkan danyang meringankan Terdakwa;Keadaan yang memberatkan: Perbuatan Terdakwa merusak sumber daya alam hayati dan ekosistemnya;Keadaan yang meringankan: Terdakwa mengakui terus terang dan menyesali atas segala perbuatannya; Terdakwa berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi; Terdakwa bersikap sopan selama di persidangan; Terdakwa hanyalah orang upahan yang bekerja di kebun orang lain yangmencari nafkah untuk menghidupi keluarganya; Terdakwa bukanlah bagian dari sindikat penjualan binatang

dilindungi sepertiHarimau dll; Terdakwa sendiri yang melaporkan ke Polisi begitu mengetahui ada harimaumati terkena jerat yang dipasang oleh Terdakwa;Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dijatuhi pidana makaharuslah dibebani pula untuk membayar biaya perkara;Memperhatikan, Pasal 40 Ayat (2) jo Pasal 21 ayat (2) huruf a Undangundang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati danEkosistemnya dan Undangundang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum AcaraPidana serta peraturan perundangundangan

hukum kita ;Bahwa Saksi Ahli bukan ahli dibidang pertanahan jadi karena Saksi Ahli juga tadikatakan Saksi Ahli itu kan ngajar dan juga dalam Perundangundangan Saksi Ahlijuga membaca di dalam PP 16 tahun 2004 itu tentang Penggunaan Tanah didalamnya tidak menggunakan atau memperhatikan aspek lingkungan apapunpenggunaannya tidak boleh semenamena karena pada aturan yang lain Keppres 32Tahun 1990 yang paling kongkrit menurut Saksi Ahli katakan Tentang KawasanLindung itu bukan soal tumbuhan dilindungi binatang

dilindungi tetapi juga daerahdaerah kemiringan diatas 60 % harus dilindungi jadi daerah yang erupsinya harusdilindungi mata air dilindungi berikut dengan sepadannya termasuk juga daerahresapan air jadi menurut Saksi Ahli kalau suatu areal HGB itu di dalamnya adatempat yang tidak dibuka karena yang tadi harus dilindungi, Saksi Ahli pikir itubukan tanah terlantar ; Bahwa Saksi Ahli sebagai tenaga pendidik ini satu dan lain hal juga dimintamempertimbangkan berbagai pihak, memang dikebun ini beda dengan