.> Memiliki hubungan dengan seorang lakilaki yangbukan mukrimnya secara syariat agama Islam sudah jelas merupakansalah satu Dosa Besar.Dalam teks Al Kitab Fiqh Al Manhaji ala Mahdzhab Al Imam al Safii ,Juz IV halaman 106 Nusyuz adalah : Nusyuznya seorang perempuan ialah sikap durhaka yang ditampakannyadi hadapan suami dengan jalan tidak melaksanakannya apa yang Allahwajibkan padanya yakni Taat Kepada suami..... Nusyuznya perempuan inihukumnya haram dan merupakan satu dari beberpaa dosa besar8.

Bahwa Dalam teks Al Kitab Fiqh Al Manhaji ala Mahdzhab Al Imamal Safii , Juz IV halaman 106 Nusyuz adalah : Nusyuznya seorang perempuan ialah sikap durhaka yangditampakannya di hadapan suami dengan jalan tidakmelaksanakannya apa yang Allah wajibkan padanya yakni TaatKepada suanii.....

mengenalNusyuz seorang Istri teroenuhi oleh Termohon dimana antara lain :> Meninggalkan rumah tanpa ijin dari seorang suamibahkan selama bermingguminggu tanpa di ketahui keberadaanya( unsur tidak taat kepada suami terpenuhi ).> Menelantarkan anak dan suami selamameninggalkan rumah tanpa jin ( Meninggalkan kodrat istri yangsebenarnya );> Memiliki hubungan dengan seorang lakilaki yangbukan mukrimnya secara syariat agama Islam sudah jelas merupakansalah satu Dosa Besar;Dalam teks Al Kitab Figh Al Manhaji

Bahwa Dalam teks Al Kitab Fiqh Al Manhaji alaMahdzhab Al Imam al Safii, Juz IV halaman 106 Nusyuz adalah : Nusyuznya seorang perempuan ialah sikap durhaka yang ditampakannyadi hadapan suami dengan jalan tidak melaksanakannya apa yang Allahwajibkan padanya yakni Taat Kepada suami.....

Rekonvensi untuk diajak kembali ke rumahbersama tidak bersedia, apapun alasannya mestinya seorang istri tetapberada di rumah dan ketika meninggalkan rumah haruslah dengan seizinsuami, hal yang demikian Majelis menilai Penggugat Rekonvensi telahnusyuz sehingga selama kepergiannya tersebut tidak berhak atas nafkahiddah dari Tergugat Rekonvensi;Menimbang, bahwa sebelumnya Majelis Hakim Tingkat Bandingakan mendefinisikan apa arti nusyuz itu, Musthofa al Khin dan Musthofa alBugha dalam kitab Al Figh al Manhaji

Pasal 72 ayat (3) Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorangseorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuanmembentuk keluarga (rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkanKetuhanan Yang Maha Esa), dengan kondisi Termohon sebagai mana yangtelah diuraikan di atas maka tujuan tersebut tidak akan dapat diwujudkan dalamrumah tangga Pemohon dan Termohon;Menimbang, bahwa Majelis perlu mengemukakan kaidah dalam kitabFighul Manhaji Jilid

terhadap Jawaban Termohon tersebut, Pemohon telah mengajukanreplik secara tertulis pada tanggal 30 Oktober 2019 adalah sebagai berikut : Bahwa, PEMOHON tetap berpegang teguh pada dalildalil gugatannya yang merupakan Gugatan yang sah dan gugatan yangbenar yang disertai pula dengan alatalat bukti yang sah dan menolakseluruh jawaban pertama TERMOHON secara keseluruhan kecuali yangsecara tegas diakui kebenarannya; Termohon sudah meninggalkan rumah tanpa sejjinpihak Pemohon menurut kitab AL Fiqh Al Manhaji

Bahwa dalam kitab al Figh al Manhaji dijelaskan jugabahwa, seorang perempuan akan dianggap Nusyuz apabila :ia keluar rumah dan bepergian tanpa seizin suami, tidakmembukakan pintu bagi suami yang hendak masuk rumah,dan menolak ajakan suami untuk berhubungan suamiistripadahal ia tidak sedang uzur seperti sakit atau lainnya, atausaat Suami menginginkannya namun ia sibuk dengan hajatnyasendiri, dan lainnya,.Berdasarkan hal tersebut di atas maka tindakan PenggugatRekonvensi yang meninggalkan rumah tanpa

Bahwa dalam Kitab Al Figh al Manhaji dijelaskan seorangperempuan yang nusyuz apabila: ia keluar dan bepergian tanpa seizinsuami, tidak membukakan pintu bagi Ssuami yang hendak masuk rumahdan menolak ajakan suami untuk berhubungan suami istri padahal iatidak sedang uzur seperti sakit atau lainnya, atau saat suamimenginginkannya namun ia sibuk dengan hajatnya sendiri dan lainnyaBerdasrkan hal tersebut diatas maka tindakan Penggugat yangmeninggalkan rumah tanpa izin suami merupakan prilaku Nusyuz,dengan

Rekonvensi untuk diajak kembali ke rumahbersama tidak bersedia, apapun alasannya mestinya seorang istri tetapberada di rumah dan ketika meninggalkan rumah haruslah dengan seizinsuami, hal yang demikian Majelis menilai Penggugat Rekonvensi telahnusyuz sehingga selama kepergiannya tersebut tidak berhak atas nafkahiddah dari Tergugat Rekonvensi;Menimbang, bahwa sebelumnya Majelis Hakim Tingkat Bandingakan mendefinisikan apa arti nusyuz itu, Musthofa al Khin dan Musthofa alBugha dalam kitab Al Figh al Manhaji

Mustofa alKhin dalan kitabFiqhul Manhaji Il Tahun 2005 halaman 785 yang untuk selanjutnya diambilsebagai pendapat Majelis Hakim dalam perkara in casu yakni yang bunyinyasebagai berikut :cdhe oA 5 ga Aa ya5) ees M4 els bed Lol Jolee digas pig galall sleeb LaticsCrd YI A593 M4 colic Lay all coArtinya: sebelum ada penetapan dari hakim tentang kematian seseorang,maka tidak sah perpindahan harta orang tersebut, karenasesungguhnya muasal keberadaan seseorang itu dianggap hidup,maka tidak bisa (hartanya

MusthofalBugho, Al Fikh Al Manhaji ala Madzhabi Imam asy Syafil, 2/3136, Dar. QolamCet. IIl/1998)Majelis Hakim yang saya hormati. Telah tegas dinyatakan pemohon dalamsidang mediasi bahwa yang bersangkutan masih cinta kepada Termohon. Cintaadalah dasar hubungan rumah tangga bisa terbina;Terkait tidak terimanya kenyataan telah adanya pernikahan kedua,nsehingga muncul kemudian merasa dikhianati, dan disakiti.

Put.No.0168/Padt.G/2019/PA.Bwi.Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut di atas, MajelisHakim berkesimpulan bahwa Termohon telah melakukan perbuatan nusyuzterhadap Pemohon yaitu durhaka kepada Pemohon sebagai suaminya yangsah sebagaimana pendapat Mustafa al Khin dan Musthafa al Bugha dalamkitabnya al Figh al Manhaji ala Madzhab al Syafil, juz IV halaman 106 yangdiambil alin sebagai pendapat Majelis Hakim yang mendefinisikan nusyuzsebagai berikut :Artinya :"Nusyuznya seorang perempuan ialah

FORSAN MERCH warna hitam;

JILID 1;

Dalam Kitab AlFigul Manhaji, Darul Qalam, Jilid Il,Halaman 277279 :plod! 911 Vg 91S! plod! oy YArtinya : Tidak boleh orang Muslim mewarisi harta orang Kafir dan tidakboleh orang Kafir mewarisi harta orang Muslim (H.R.

DALAM REKONVENSIBahwa pada Kitab AlFigh Al Manhaji menjelaskan Mas Kawin/ 1Mahar hukumnya wajib bagi Ssuami dengan sebab telah sempurnanyaakad nikah, dan selanjutnya pada pasal 34 ayat (1) KHI menjelaskanbahwa apabila ditangguhkan mahar tersebut tetap menjadi utang bagi.calon mempelai pria tersebutBahwa pada saat menikah sampai saat ini Pemohon/ Tergugat 2Rekonvensi tidak pernah menyerahkan mahar yang telah disepakati olehPemohon/ Tergugat Rekonvensi kepada Termohon/ PenggugatRekonvensi sebagaimana

Musthafadalam Kitab Al Fiqhul Manhaji, Damaskus Darul Qalam Jilid II tahun 2013Halaman 274 disebutkan sebagai berikut:Rukun waris ada 3 yakni; 1. Orang yang mewariskan (al muwarrits)/Pewaris.2.Orang yang mewarisi (al warits). 3.Harta warisan (al Mauruts) yakni hartawaris yang ditinggalkan. Kemudian menurut hukum kewarisan Islam,penyebab seseorang dapat menjadi ahli waris dari Pewaris adanya 2 macam;1. Adanya hubungan darah yaitu;Halaman 18 dari 21 halaman putusan Nomor1048/Padt.G/2019/PA.JBa.

Bahwa sudah cukup dalil yang mendasar mengenai Nusyuz seorang Isiriterpenuhi oleh Termohon dimana antara lain : Memiliki hubungan dengan seorang lakilaki yang bukan mukrimnyasecara syariat agama Islam sudah jelas merupakan salah satu DosaBesar. dalam teks Al Kitab Figh Al Manhaji a la Mahdzhab Al Imam alSafi , Juz IV halaman 106 Nusyuz adalah :Putusan Nomor 4346/Pdt.G/2020/PA.Sby.him. 5 dari 17 him.Nusyuznya seorang perempuan ialah sikap durhaka yangditampakannya di hadapan suami dengan jalan tidak

Bahwa sikap dan Perbuatan dari Termohon yang tidak maumelayani atau memenuhi kewajiban sebagai seorang istri terhadapsuaminya adalah perbuatan yang NUSYUZ sebagaimana dalam kitabalfigh al Manhaji dijelaskan bahwa seorang perempuan akan dianggapNusyuz apabila termasuk salah satunya adalah tidak maumembukakan pintu masuk bagi suami yang hendak masuk danmenolak ajakan suami untuk berhubungan suami istri padahal ia tidaksedang uzur seperti sakit atau yang lainya ;12.

( iwadl ) darisuami kepada isteri sebagai ganti kesediaan suami menjatuhkan lalaknyakepada istri tidak boleh melebihi besarnya mahar atau barangbarang yangtelah diberikan suami kepada istri, tidak termasuk besarnya nafkah dan biayahidup seharihari yang telah diberikan suami kepada istri sebagai tanggungjawab suami kepada istri;Menimbang, bahwa secara definif, menurut syariat, Khuluk ialahpengajuan talak oleh isteri sebagaimana diungkapkan oleh Mustafa AlKhindan Mustafa al Bugha dalam al Figh al Manhaji

materil dapat diterima,oleh karenanya Majelis Hakim menilai Termohon telah terbukti tidak dapatmelaksanakan kewajibannya untuk mencintai, menghormati, setia, danmemberi bantuan lahir dan bathin kepada suaminya serta Termohon tidak dapatmenjaga kehormatannya sebagaimana yang diperintahkan oleh Pasal 77 ayat(2) dan (4) Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa dalam hal menghukumi sikap Termohon tersebut,Majelis hakim mengambil alin pendapat Mustafa al Khin dan Musthafa al Bughadalam kitab al Fiqh al Manhaji

Bahwa menurut Mustafa Alkhin dan Mustafa AlBughadalam alFigh al Manhaji ala Madzhab al Imam al Syafi'l (Surabaya:AlFithrah, 2000) Juz IV, halaman 106 mendefinisikan nusyuz denganredaksi berikut :railgibas alpoll jgitig... 99 pla dlyoll jisUe byw Sgdg aitll yo lade al urgl LE QuleigLSIHim.25 dari 59 hlm.

,nusyuznyaperempuan ini hukumnya haram dan merupakan satu dari beberapa dosabesar;Selain haram, nusyuz juga mengakibatkan konsekuensi hukum berupaterputusnya nafkah, sebagaimana dijelaskan oleh syekh Muhammad binQasim dalam Fathul Qarib (Surabaya : Kharisma, 2000)halaman 239 :Yang artinya : ada dua hal yang bisa gugur akibat nusyuz yakni hak gilirdan hak mendapatkan nafkah;Bahwa lebih lanjut dalam lanjutan teks di Kitab al figh al Manhaji dijelaskanbahwa seorang perempuan akan dianggap nusyuz apabila

Menurut Mustafa al Khin dan Musthafa al Bugha dalam kitabal Figh al Manhaji ala Madzhab al Imam al Syafii, juz IV,mendefinisikan nusyuz sebagai berikut:Artinya: Nusyuznya seorang perempuan ialah sikap durhaka yangditampakkannya di hadapan suami dengan jalan tidakmelaksanakan apa yang Allah wajibkan padanya, yakni taatterhadap suami... nusyuznya perempuan ini hukumnya haram,dan merupakan satu dari beberapa dosa besar.Selain haram, nusyuz juga mengakibatkan konsekuensi hukumberupa terputusnya nafkah

Bahwa, perbuatan Termohon dapat dikatakan nusyuz sebagaimanadalam kitab Fathul Qarib Syaikh Muhammad bin Qasim, (2000, hal. 239),menjelaskan bahwa Nusyuz juga mengakibatkan konsekuensi hukumberupa terputusnya nafkah,gidsig gawd jot liuAda dua hal yang bisa gugur akibat Nusyuz, yakni hak gilir dan hakmendapatkan nafkah, jelas Syaikh Muhammad.Dalam kitab al Figh al Manhaji dijelaskan juga bahwa, seorangperempuan akan dianggap Nusyuz apabila, ia keluar rumah dan bepergiantanpa seizin suami, tidak membukakan