SAMSUL MUARIF vs NASUWAH, dk

NASUWAH VS SAMSUL MUARIF DKK

Pasal 120HIR, sehingga gugatan yang diajukan oleh Penggugat tersebut menuruthemat kami adalah tidak sah menurut hukum;Bahwa oleh karena gugatan perkara perdata Nomor 24 / Pdt.G / 2012 /Pn.Bwi, Yang Diajukan Oleh Penggugat (Nasuwah) tersebut adalah tidaksah , maka walaupun untuk persidangan selanjutnya pihak penggugat(Nasuwah) telah menguasakan kepada keluarganya yaitu menantunyayang bernama : Jupron menurut hemat kami gugatan yang demikiantersebut tetaplah tidak sah , karena gugatan awalnya sudah

Dyaini;Dimana tanah tersebut bukan merupakan bagian dari Penggugat(Nasuwah), namun merupakan tanah sawah sebagai tunggu hidupnya(tunggu uripe / pangan) dari H. Djaini, dan tanah tersebut berasal dariorang tuanya H. Djaini yang bernama H. Djaenudin;Sedangkan semua anakanak dari H. Djaini yaitu : Talkah, MuhamadRasuli, Abdul Fatah Dan Nasuwah (Penggugat) masingmasing sudahmendapatkan bagian;Selanjutnya setelah H.

Djaini tersebutmasingmasing sudah mendapatkan bagian, namun bagian dari Penggugat(Nasuwah) telah dijual habis kepada orang lain, sehingga mengaku tanahobjek sengketa tersebut merupakan bagiannya / miliknya;Adapun tanah bagian dari Penggugat (Nasuwah) yang telah dijualkepada orang lain tersebut adalah sebagai berikut :Halaman 4 dari 10 hal. Put. Nomor 816 PK/Pdt/2017a.

Tanah sawah yang terletak di Desa Bedewang, KecamatanSonggon, Kabupaten Banyuwangi, dengan persil Nomor S.169, luas 4.523 M. atas nama Mustofa:(tanah tersebut bagian dari Penggugat (Nasuwah) dan telah dijualpada kepada orang yang bernama Mustofa;b. Tanah yang terletak di Desa Bedewang, Kecamatan Songgon,Kabupaten Banyuwangi, dengan persil Nomor 00069, luas : 4.550M?. atas nama H. Solihin) ;(tanah tersebut bagian dari Penggugat (Nasuwah) telah dijualkepada orang yang bernama . P.

Djyaini ;(tanah tersebut oleh Penggugat (Nasuwah) telah dijual kepada orangyang bernama : H.

NASUWAH sebagai Penggugat;LAWAN:Hj. NUR HAZIZAH, Dkk sebagai Para Tergugat;

Djaini (Alm) menikah dengan Ibu Jum'ati (Almh), mempunyai anak yangbernama : Nasuwah (PENGGUGAT).bahwa sebelum H. Djaini meninggal dunia, terhadap masingmasing anaknya telahdiberi hak kekayaan tanah secara adil.bahwa Nasuwah (PENGGUGAT) diberi tanah sawah yaitu OBYEK SENGKETA.Pada waktu H. Djain.

Djaini;Dimana tanah tersebut bukan merupakan bagian dari Penggugat (NASUWAH), namunmerupakan tanah sawah sebagai tunggu hidupnya (tunggu uripe / pangan) dari H.Djaini, dan tanah tersebut berasal dari orang tuanya H. Djaini yang bernama H.DJAENUDIN;Sedangkan semua anakanak dari H. Djaini yaitu : TALKAH, MUHAMAD RASULI,ABDUL FATAH dan NASUWAH (Penggugat) masingmasing sudah mendapatkanbagian;Selanjutnya setelah H.

Djaini ;(tanah tersebut oleh Penggugat (NASUWAH) telah dijual kepada orang yangbernama : H. ARIPIN) ;Sehingga disini jelaslah, kalau Penggugat (NASUWAH) dalam mengajukan gugatan inihanyalah berdasarkan hasil rekayasa belaka, dan Penggugat semestinya tidakmempunyai hak apa apa terhadap tanah obyek sengketa tersebut ;8. Bahwa seandainya tanah obyek sengketa tersebut masih atas nama H.

JUMATI, punya anak (satu) orang :Nasuwah (Penggugat).SURATI, tidak punya anak.4. MANIH (saksi), tidak punya anak.11Bahwa alm.

H.Jaeni sebelum meninggal dunia mempunyai harta berupa sawah,sawahnya yang di Bedewang (sawah Jambu) diberikan kepada Nasuwah (Penggugat)luasnya kirakira %4 bau, batasbatasnya saksi tidak tahu ;Bahwa sawah tersebut diberikan kepada Nasuwah ketika H.Jaeni masih hidup dansudah digarap oleh Nasuwah sendiri ;12Bahwa sawah tersebut sudah tidak dikuasai Nasuwah tetapi dikuasai oleh anakanaknya Talkah dan saat ini digarap oleh Samsul Muarif ;Bahwa dahulu Nasuwah pernah bilang sawah tersebut dipinjam untuk