Ditemukan 34 data
1.A. SESY FAUSIAH Binti H. ANDI ZAIFUDDIN TJALO
2.ANDI FIYANTI. Binti H. ANDI ZAIFUDDIN TJALO
3.ANDI PANCA NOVIDHA Binti H. ANDI ZAIFUDDIN TJALO
Tergugat:
1.ANDI FAIZAH SAGITASARI BINTI H. ANDI ZAIFUDDIN TJALO
2.ANDI MUH. RAMDANI BIN H. ANDI ZAIFUDDIN TJALO
61 — 23
saya sebagai saksidalam hal mengenai rumah Pabbere tersebut; Bahwa benar ada sebuah rumah Pabbere pada saatPelamaran yang diberikan oleh keluarga A.
Sri Devi yang datang menemuisaya bahwa saya ini dalam masalah karena rumah yang diberikanoleh mertua saya pada saat menikah dulu sebagai Pabbere, tidakdiakui sebagai pabbere oleh saudarasaudara suami saya danHal 31 dari 67 hal. Put. No. 816/Pdt.G/2018/PA Mkssaat ini menjadi sengketa, olehnya itu Hj. Sri Devi menghadirkansaya sebagai saksi dalam hal mengenai rumah Pabbere tersebut; Bahwa benar ada sebuah rumah Pabbere pada saat Pelamaranyang diberikan oleh keluarga A.
No. 816/Pdt.G/2018/PA MksBahwa saksi tahu dan pernah melihat langsung rumah di jalanMallengkeri;Bahwa pada waktu mappettu ada, rumah di jalan Malengkeri itudiumumkan sebagai pabbere kepada Hj.
AndiKamaria dan tidak pernah menyampaikan kepada saya mengenaipemberian Pabbere sebuah rumah di jalan Malengkeri, karenasetiap selesai Hj.
kalau tidak mengetahul ada pabbere/hadiahpernikahan yang disepakati antara orang tua Andi Ramdani dengan orangtua Andi Sri Deviant;Menimbang bahwa disamping itupula saksi 1 menyatakan bahwatidak ada pabbere/hadia perkawinan karena orang tua Andi Ramdani (Hj.Hal 54 dari 67 hal.
Pembanding/Penggugat II : CUDAI DG NGUGI BIN CILLONG DG PAEWA Diwakili Oleh : MUHAMMAD ILYAS SH Dk
Terbanding/Tergugat I : HJ.HALIJAH DG LUMU
Terbanding/Tergugat VI : HARIS BIN H.KANTORO DG LESANG
Terbanding/Tergugat IV : JUMRAN BIN H.KANTORO DG LESANG
Terbanding/Tergugat II : FIRMAN BIN H.KANTORO DG LESANG
Terbanding/Tergugat VII : IMRAN BIN H KANTORO DG LESANG
Terbanding/Tergugat V : NURHAEDA BIN H. KANTORO DG LESANG
Terbanding/Tergugat III : SYAMSIAH BIN H.KANTORO DG LESANG
21 — 16
dipenuhi, parahnya lagi SaksiSaksi Para Terbanding/Para Tergugat yang dihadirkannya tidak melihat,mendengar langsung dan mengalami sendiri kejadiannya, namun mengakuhanya diberitahu atau mendengar dari orang lain tanpa disebutkan namanya.KEBERATAN KEDUA : Bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama kurangcukup dalam memberikan PertimbanganHukum (Onvoldoende Gemotiveerd) dan telahtelan keliru dalam menerapkan hukumnyaterkait asal usul objek tanah sengketaberdasarkan HIBAH (dalam hukum Adat Bugisnamanya PABBERE
Undangundang hanya mengakui penghibahanpenghibahan antara orangorang yangmasih hidup. pada prisipnya Hibah dalam Pasal 1666 KUHPerdata sejalandan sama maksud dan tujuannya dengan Pabbere dalam Hukum AdatBugis di Kabupaten Maros. Pabbere dapatdimaknaisecaraumumadalah Pemberian hidup dari seseorang kepada orang lain atau dapatjuga pada keluarganya sendiri sebagai bentukhadiahkepada orangyang menerimanya tersebut.
Dalam perkembangan keberlakuannya, Pabberejuga dianggap sebagai awal dari pewarisan, dimana Pabbere yang diberikanpewaris semasa hidupnya atas hartanya kepada ahli warisnya dimaksudkansebagai Manaa (Warisan).2. Majelis Hakim Tingkat Pertama lupa mempertimbangkan bahwa pada saatHibah atau Pabbere (istilah Hukum Adat Bugis) kepada BASSE DG.
Oleh karena itu, Majelis Hakim Tingkat Pertamasangatlah tidak adil dan bijaksana apabila Pabbere atau Hibah dianggaptidak sah apabila tidak dilakukan dengan Akta Notaris, padahal Hukum demikian. Juga menjadi kendala klasik, yaitu ; secara geografis Pemberi danPenerima Hibah atau Pabbere tersebut, berada didaerah pesisir yangterpencil dengan kondisi sosial dan pendidikan hukum masyarakat masihsangat rendah sehingga kurang mengenal yang namanya Akte Notaris padamasa itu.3.
NINING Binti DJORI memang benartelah memperoleh tanah dari PAGA Bin KANTOR sebagai Pabbere atauHibahseluas 0,11 Ha dan Pabbere Manaa (diberikan pewaris semasahidupnya atas hartanya kepada ahli warisnya sebagai Warisan) seluas0.77 Ha, sebagai berikut: + Bukti P 2, dapat memberikan penjelasan yang terang benderang,ringkas dan padat mengenai asalusul penguasaan tanah atau riwayatpemilik tanah sejak sebelum kemerdekaan pada tahun 1941 sampaidengan periode tahun 1988.
44 — 34 — Berkekuatan Hukum Tetap
Sumarni Siri binti Siri (Turut Tergugat) = 1/8 bagian; Gaffar Siri bin Siri (Penggugat III) = 2/8 bagian;Menghukum Tergugat untuk menyerahkan objek sengketa yangtersebut pada diktum angka 4.1. dan 4.2. di atas kepada ahliwaris yang berhak sesuai bagian masingmasing, dan apabilatidak dibagi secara natura, maka dijual lelang di muka umumdan hasilnya dibagian sesuai dengan bagian yang telahditentukan;Menyatakan suratsurat berupa: Sure Pabbere/Surat Hibah bertanggal 15 Desember 2604;Hal.9 dari 23 hal
Judex facti a quo Pengadilan Agama Sidenreng Rappang telah salahdalam mengkonstatir fakta tentang ungkapan dan pernyataan La Timidalam Surat Pemberian (Hibah) atau "Surat Pabbere oleh karenadengan pernyataan La Timi yang dituangkan dalam surat pemberiantersebut telah menyatakan secara tegas dengan persetujuan Isteri sayamerupakan pernyataan seorang suami sebagai Kepala RumahTangga*;2.
Juris Facti a quo Hakim tingkat pertama maupun Pengadilan TinggiAgama Makassar telah keliru mempertimbangkan bukti Surat Tergugat(T1) berupa Surat Pabbere yang diterjemahkan dalam Bahasa Indonesiasebagai Surat Hibah/Pemberian semasa hidupnya La Timi (T1) danberikut terjemahan yang diterbitkan oleh yang berhak dan berwenang (T2) oleh karena yang diperlinatkan oleh Tergugat adalah asli bukti T1berikut Asli dari T2);(terlinat pada halaman: 42; alinea/Paragraf baris ke1);Mohon perhatian dan perkenan
Surat Pemberian (Sure Pabbere) bertanggal Kurun Jaman Jepang (15Desember 1604) Dibuat dan dinyatakan dihadapan serta disaksikanoleh Kadhi Sidenreng yang ditandatangani oleh kedua saksi tersebut;b.2. Pada Surat Pemberian (Sure Pabbere) tersebut secara nyataungkapan dan pernyataan dari La Timi menghibahkan kepadacucunya bernama Badaria anak dari Arisa dan La Hapi;Bukan diperuntukkan atau berhak diwarisi oleh anak dari Arisa denganH. M. Siri;b.3.
Matanrei Tettongenna Pabbere Naritettongenna Manae;Artinya: Derajat Hibah atau pemberian lebih tinggi dari padawarisan;Hal.16 dari 23 hal. Putusan Nomor 55 PK/Ag/2016Mohon perhatian dan perkenan Ketua dan Majelis Hakim Agung padaPeninjauan Kembali:c.
52 — 14
Bukhari DariAbi Hurairah Nabi Muhammad SAW bersabda saling memberi hadialahkamu sekalian niscaya kamu akan mencintai.Bahwa dengan berdasarkan Pasal 210 Kompilasi Hukum Islam AlkuranulKarim dan Hadist Rasulullah Muhammad SAW diatas dapat dipastikan surathibah (Sure Pabbere) tertanggal 15122604 batal demi hukum.Bahwa kalaupun dalam jawaban tergugat pada point 11 menyatakan LembagaKadhi dalam hal ini diwakili oleh XXXXXXXXXXXXXX , yangmenyaksikan dan bertandatangan dalam surat hibah tersebut adalah
No. 304/Pdt.G/2013/PA SidrapBahwa untuk meneguhkan dalildalil bantahannya, tergugat telahmengajukan bukti surat berupa :1 Fotokopi surE peber/Sure Pabbere/Surat Pemberian (hibah) dalam bahasaBugis dengan tulisan Lontara bertanggal 15 Desember 2604, yang telahbermeterai cukup dan cocok dengan aslinya, diberi kode T.1;2 Fotokopi terjemahan dari Surat Pemberian (Hibah) tertanggal 15 Desember2604, penerjemah Drs.Abdul Kadir Mulya dan diketahui oleh Kepala BalaiPenelitian Bahasa di Ujung Pandang tertanggal
dari XXXXXXXXXX ,objek sengketa a dan objek sengketa b tidak pernah beralih dari XXXXXXXXXX ,kepada XXXXXXXXXX , tetapi langsung beralih dari XXXXXXXXXX , kepadatergugat dengan cara hibah berdasarkan surat hibah selanjutnya kedua objek sengketatersebut telah disertifikatkan atas nama tergugat, dan untuk mendukung dalildalilnyatergugat telah mengajukan bukti T.1 s.d bukti T.10 sebagaimana telah disebutkan dimuka.Menimbang, bahwa tergugat mengajukan alat bukti berupa bukti T.1berupa surE peber (sure pabbere
Hak Milik tersebutadalah juga hibah dari XXXXXXXXXX , yang langsung kepada XXXXXXXXXX ,yang selanjutnya oleh XXXXXXXXXX disertifikatkan atas namanya.Menimbang, bahwa di persidangan tergugat telah diberikan kesempatanuntuk mengajukan bukti lain selain buktibukti yang telah diajukannya namun tergugatmenyatakan cukup dengan buktibukti suratnya tersebut maka majelis hakim menilaitergugat tidak mampu membuktikan kebenaran dan orisinalitas tulisan dan tandatangan yang terdapat dalam surE peber (sure pabbere
XXXXXXXXXX untuk menyerahkan harta peninggalan tersebutkepada ahli waris yang berhak sesuai dengan bagian masingmasingdalam keadaan kosong dan sempurna.Menyatakan apabila harta peninggalan yang dimaksud tidakmemungkinkan untuk dibagi atau diserahkan secara natura, maka akandijual lelang di muka umum dan hasilnya dibagikan sesuai denganbagian yang telah ditentukan.Menyatakan suratsurat berupa;surE peber (Sure Pabbere/Surat Hibah) tertanggal 15 Desember 2604;Sertifikat Hak Milik Nomor 982 Desa Pangkajena
14 — 7
Bahwa uang yang diberikan pada saat pelamaran adalah tidakpatut untuk dikembalikan sebab tidak diperjanjikan dan sesuaiadat bugis Rewe Sompa Tenrewe Pabbere artinya kembalimahar tidak kembali uang pemberian, karena uang tersebuttelah digunakan pada acara pelaksanaan perkawinanpenggugat dengan tergugat dan sesuai pula adat bugisParepare balanca botting nanre api (uang belanja perkawinan13dimakan api) dan yang bisa dikembalikn adalah sompa(mahar).
Kompilasi Hukum Islam.Menimbang, bahwa meskipun saksi penggugatmenyatakan bahwa ada perjanjian yang dibicarakan antarakeluarga kedua belah pihak mengenai pengembalian uang belanjaperkawinan, namun karena perjanjian tersebut hanya secaralisan, maka perjanjian tersebut dinyatakantidak sah karena tidak berdasar hukum.19Menimbang, bahwa sedangkan mahar yang dituntutpenggugat berupa 2 cincin emas seberat 2 gr, oleh tergugatmemberi jawaban dengan adat kebiasaan orang bugis Pareparebahwa rewe sompa tenrewe Pabbere
36 — 11
:Laol 9326 yl oS) Jou VoArtinya : .. tidak halal bagi kamu mengambilkembali sesuatu) dari yang telah kamu berikan kepadamereka.Menimbang, bahwa dalam adat perkawinan masyarakatbugis, uang belanja perkawinan merupakan pemberian daripihak laki laki kepada pihak perempuan,sehinggapemberian tersebut tidak dapat diminta kembali,sesuaidengan ungkapan Lisu sompa tellisu Pabbere , artinyadapat dikembalikan mahar tapi pemberian tidak dapatdikembalikan.Menimbang, bahwa tuntutan penggugat rekonvensitentang
89 — 15
tidak diperjanjikanpengembaliannya, maka tidaklah dapat dimintakan kembali,hal ini sejalan dengan firman Allah Swt dalam Surat AlBaqarah ayat 229 yang berbunyi:Artinya ...tidak halal bagi kamu mengambilkembali sesuatu dari yang telahkamu berikan kepadamereka.Menimbang, bahwa dalam adat perkawinan masyarakatbugis, uang belanja perkawinan merupakan pemberian daripihak laki laki kepada pihak perempuan, sehingga pemberiantersebut tidak dapat diminta kembali, sesuai denganoeungkapan Lisu. sompa tellisu Pabbere
111 — 27
membiayai pesta perkawinan pihak perempuan yang pemakaiannyahabis dibelanja (nanre api) dan tidak diperjanjikan pengembaliannya, makahakim anggota majelis berpendapat bahwa uang tersebut tidaklah dapatdimintakan kembali oleh suami dan tidak dapat dipertanggung jawabkankepada isteri karena isteri bukan satusatunya yang memanfaatkan uangtersebut, bahkan keluarga suamipun mengambil manfaat dengan jamuan yangdisiapkan oleh pihak keluarga isteri, hal ini sesuai pula dengan ungkapanLisu sompa tellisu Pabbere
36 — 20 — Berkekuatan Hukum Tetap
SURAT BUKTI BARUSURAT KETERANGAN yang bertuliskan huruf LONTARA Bugisyang dibuat oleh LaTato alias Tato Batu pada tahun1932, atas tanah sengketa yang diberikan kepadaTOBAI (TOMBAI), dan JUMATI, yang dibuat di hadapanOPU PABICARA MALILI, IMAM MALILI, dan KEPALAKAMPUNG MALILI ;Surat Terjemahan/Bacaan dalam BAHASA BUGIS yaituSURE ATTAJANGEN, PABBERE TUWONA LATATO (TATO BATU)atas Surat Keterangan yang bertuliskan hurufLONTARA dibuat/ diterjemahkan oleh DASMAN DAHLANtanggal 11 Pebruari 2010 atas Surat
No. 605PK/PDT/2010tersebut yaitu). : SURE ATTAJANGENG, PABBERE TOWONALATATO ( TATO BATU) dibuat tanggal 11 Pebruari 2010,yang ditelah DIWAARMERKING pada tanggal 23 Pebruari2010, oleh ALEXANDER SAMBENGA, SH. Notaris di Palopo ;Menurut PENGERTIANNYA dalam BAHASA INDONESIA yaituSURAT KETERANGAN, PEMBERIAN DIMASA HIDUPNYA LATATO(TATO BATU) dibuat tanggal 11 Pebruari 2010, yangtelah DIWAARMERKING pada tanggal 23 Pebruari 2010,oleh ALEXANDER SAMBENGA, SH.
44 — 14
uang tersebut sifatnya bantuan dalam rangkamembiayai pesta perkawinan pihak perempuan yang pemakaiannya habisdibelanja (nanre api) dan tidak diperjanjikan pengembaliannya, maka uangtersebut tidak dapat dituntut kembali oleh suami dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kepada isteri, karena isteri bukan satusatunya yang memanfaatkanuang tersebut, bahkan keluarga suamipun mengambil manfaat dengan jamuanyang disiapkan oleh pihak keluarga isteri hal ini susuai pula dengan ungkapan(Lisu Sompa Tellisu Pabbere
47 — 16
dantidak diperjanjikan pengembaliannya, maka tidaklah dapat dimintakan kembali, hal inisejalan dengan firman Allah Swt dalam Surat Al Baqarah ayat 229, yang artinya :tidak halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu dari yang telah kamu berikan kepadamereka.Menimbang, bahwa dalam adat perkawinan masyarakat bugis, uang belanjaperkawinan merupakan pemberian dari pihak laki laki kepada pihak perempuan,sehingga pemberian tersebut tidak dapat diminta kembali, sesuai dengan ungkapan Lisu sompa tellisu Pabbere
8 — 4
Penggugat/Tergugat rekonvensi, bahwa selama BE:tinggal bersama penyebab rumah tangga tidak harmonis hingga pisah tempat tinggalakibat dari Tergugat/Penggugat rekonvensi, berarti Tergugat rekonvensi ada keinginanuntuk hidup bersama namun karena sifat dan perilaku dari Penggugat rekonvensitersebut sehingga Tergugat/Penggugat rekonvensi menghendaki adanya perceraian,karena itu pemberian berupa uang naik tidak layak dikembalikan, seiring pula denganungkapan dalam kata kata sulasana Lisui Sompae Tellisu Pabbere
62 — 23
Annisa binti Runa; dan (4) Sabo binti Puang Lipu, pemahamannyasangat dangkal karena tidak ada seorang pun saksi yang terlibat dari awal prosesipernikahan mulai dari mappesepese/mammanumanu, Mappettu ada/musyawarahdan keputusan keluarga kedua belah pihak, keempat saksi tersebut tidak pernahmelihat pencatatan baik didalam pencatatan nikah maupun pencatatan kesepakatankeluarga mengenai pabbere/pemberian rumah. kKempat saksi tersebut mengakuhadir hanya pada saat (menurut saksi) acara mappettu ada/pelamaran
, dan(menurut saksi) hanya mendengarkan diumumkan ada pabbere/pemberian rumah.Hal 9 dari 31 hal.
Andi Kamariah sejakawal prosesi pernikahan mulai dari mammanumanu, kemudian mappettuada/musyawarah terbatas keluarga, sampai pesta pernikahan tapi tidakpernah ada pembicaraan soal pabbere/ pemberian rumah kepada Hj. Devi(Penggugat Intervensi/ Terbanding)Saksi (2) Damisa Bin La Daleng, menerangkan pada pokoknya bahwa : Saksi hadir pada saat acara pesta pernikahan A.
42 — 18
Menyatakan surat-surat berupa :- Sure Pabbere/Surat Hibah bertanggal 15 Desember 2604;- Sertifikat Hak Milik Nomor 982 Desa Pangkajene atas nama Sitti Badariah asal Kohir Nomor 668 CI, Persil Nomor 2 SI Gambar Situasi Nomor 398/1980 tanggal 9 April 1980;- Sertifikat Hak Milik Nomor 1170 Desa Pangkajene atas nama Sitti Badariah asal Kohir Nomor 50 CI, Persil Nomor 46 SIII Gambar Situasi Nomor 397/1980 tanggal 9 April 1980;adalah tidak mengikat dan tidak mempunyai kekuatan hukum atas
Menyatakan suratsurat berupa :e surE peber (Sure Pabbere/Surat Hibah) tertanggal 15 Desember2604;e Sertifikat Hak Milik Nomor 982 Desa Pangkajene atas nama SittiBadariah asal Kohir Nomor 668 Cl, Persil Nomor 2 SI Gambar SituasiNomor 398/1980 tanggal 9 April 1980;e Sertifikat Hak Milik Nomor 1170 Desa Pangkajene atas nama SittiBadariah asal Kohir Nomor 50 Cl, Persil Nomor 46 SIIl GambarSituasi Nomor 397/1980 tanggal 9 April 1980;Hal. 3 dari 20 hal. Put.
Menyatakan suratsurat berupa :e Sure Pabbere/Surat Hibah bertanggal 15 Desember 2604;Hal. 20 dari 20 hal. Put.
25 — 17
tersebut sifatnya bantuandalam rangka membiayai pesta perkawinan pihak perempuan yangpemakaiannya habis di belanja (nanre api) dan tidak diperjanjikanpengembaliannya, maka uang belanja tersebut tidak dapat dituntut Kembali olehsuami dan tidak dapat dipertanggung jawabkan oleh istri, karena istri bukansatusatunya yang memanfaatkan uang tersebut, bahkan keluarga pihaksuamipun mengambil manfaat dengan menjamu tamu yang disiapkan olehpihak keluarga istri, hal ini sesuai pula ungkapan (lisu sompa tellisu pabbere
7 — 3
meskipun pernikahannya bukankehendak Tergugat rekonvensi, Tergugat rekonvensi sebagai isteri tetap ada keinginanuntuk hidup bersama dan tidak berarti bahwa Tergugat rekonvensi yang tidak maumelayani, justru dengan ketidak mauan Penggugat rekovensi tersebut sehingga nafkahbatin yang diinginkan oleh Tergugat rekonvensi tidak dapat terpenuhi, karena itu pemberianberupa uang belanja tidak layak dikembalikan oleh Tergugat rekonvensi, seiring pula denganungkapan dalam kata kata sulasana Lisui Sompae Tellisu Pabbere
10 — 1
Tidak halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu dari yang telahkamu berikan kepada mereka.Menimbang bahwa dalam adat perkawinan masyarakat bugis uang belanjaperkawinan merupakan pemberian dari pihak lakilaki kepada pihak perempuansehingga pemberian tersebut tidak dapat dikembalikan, sesuai kata Hikma yangberbunyi Lisu sompa tellisu Pabbere artinya dapat dikembalikan mahar tapipemberian tidak dapat dikembalikan.Menimbang bahwa tuntutan penggugat rekonvensi tentang pengembalian uangbelanja perkawinan
51 — 13
Hal ini sesuai dengan ungkapan Lisu SompaTellisu Pabbere artinya mahar dapat dikembalikan tapi pemberian tidakdapat dikembalikan.9.
23 — 8
orang tua Tergugat Rekonvensi menjamu keluarga dari kedua belahpihak karena itu uang tersebut bukan diperuntukan untuk kepentingan Istriatau milik pribadi Tergugat Rekonvensi sehingga tidak pantas gugatan initerhadap Tergugat rekonvensi;Menimbanga, bahwa uang belanja yang sudah terpakai habis tidakrasional ditarik kembali, dalam masyarakat Sulawesi Selatan dikenaldengan istilah panai kanrre pepe, berarti yang dibawa naik habis dimakanapi dan dikenal pula dengan istilah bugis reve sompae te reve pabbere
17 — 11
manakalaterjadiperceraian ;Menimbang, bahwa oleh karena uang belanja tersebut sifatnya bantuandalam rangka membiayai pesta perkawinan, maka Majelis Hakim berpendapatbahwa uang tersebut tidak dapat dimintakan kembali olen Penggugat dan tidakdapat di pertanggungjawabkan kepada Tergugat, karena Tergugat bukan satusatunya yang memanfaatkan uang tersebut, keluarga Penggugat jugamengambil manfaat dari jamuan yang disiapkan oleh pihak keluarga Tergugat.Hal ini sesuai dengan ungkapan Lisu sompa te Lisu pabbere