No. 2032K/Pid/2009tujuan, Terdakwa melihat orang yang sedang bekerja denganmempergunakan mesin traktor untuk meratakan tanah ladang diDesa Pintu) Batu, Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba Samosirdan juga melihat saksi korban RUDOLF PANJAITAN besertabeberapa anggota Kepolisian yang sedang berdiri sambilmengawasi orang yang bekerja tersebut, lalu saksi korbanRUDOLF PANJAITAN mengatakan nian ma pollak na naeng diusiron I artinyaitulah ladang yang mau diratakan lagi.

mendengar suaramesin traktor sedang bekerja, lalu) Terdakwa pergi menuju ketempat suara traktor berasal, setelah sampai di tempattujuan, Terdakwa melihat orang yang sedang bekerja denganmempergunakan mesin traktor untuk meratakan tanah ladang diDesa Pintu) Batu, Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba Samosirdan juga melihat saksi korban RUDOLF PANJAITAN besertabeberapa anggota Kepolisian yang sedang berdiri sambilmengawasi orang yang bekerja tersebut, lalu saksi korbanRUDOLF PANJAITAN mengatakan nian ma pollak

TIALAM TAMBUNANpada hari Kamis tanggal 04 Februari2016 sekira pukul 07.00 Wibatau setidaktidaknya pada suatu waktu lain dalambulan Februari2016 bertempat di Pollak Balian Desa Simatibung KecamatanLaguboti Kabupaten Toba Samosir atau setidaktidaknya pada suatu tempat lainyang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Balige denganterangterangan dan dengan tenaga bersama menggunakan kekerasanterhadap barang yaitu pagar bambu milik saksi korban SingalHutahaean,perbuatan mana dilakukan oleh

TIALAM TAMBUNANpada hari Kamis tanggal 04 Februari2016 sekira pukul 07.00 Wibatau setidaktidaknya pada suatu waktu lain dalambulan Februari 2016 bertempat di Pollak Balian Desa Simatibung KecamatanLaguboti Kabupaten Toba Samosir atau setidaktidaknya pada suatu tempat lainyang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Baligesebagaiyang melakukan, menyuruh melakukan atau turut serta melakukan yangdengan sengaja dan melawan hukum menghancurkan, merusakkan,membikin tak dapat dipakai atau menghilangkan

pada hal Sosor Pulo adalah lokasi yang luasdan dikuasai beberapa keturunan yang berbeda beda sehingga sangatmenggelikan jika dalam perkara aquo disebut Para Penggugat adalah sipukkahuta, dan nama Sosor Pulo diambil dari nama Pulo yakni cucu pertama dariPanarias selaku Sipukka Huta, tentu akan menjadi wajib bukti Para Pengguatkedudukannya selaku Sipukka Huta tersebut ), namun Para Penggugat tidakmengetahui nama setempat lokasi tempat Objek Tanah Perkara, lazim disebutdilingkungan Sosor Pulo sebagai Pollak

, sebagaimana nama dari Objek TanahPerkara, setempat dikenal sebagai Pollak Hariara , akan tetapi belum pemah puladalam sistem Hukum Adat Batak, ada istilan atau pranata sebagai Sipukka Polla* ;Bahwa, dari apa yang diuraikan diatas adalah sungguh sangat menggelikan dalilgugatan Penggugat pada point 3 yang mendalilkan memanggil orang ke Sosor Pulotermasuk keluarga Para Tergugat ( Gr Niambangan Sibuea ) oleh karena PanariasSibuea tersebut berkeinginan menjadi Kepala Negeri di Sosor Pulo ;Bahwa, dengan

sehingga pada saat beliau meninggal dunia terebihdahulu disemayamkan di Gereja HKBP Kecamatan Laguboti ;Halaman 25 dari 58 Putusan Nomor 49/Pat.G/2019/PN BigBahwa, seharusnya ika benar Para Penggugat sebagai Sipukka Huta quon non orang orang yang tinggal di kampung Sosor Pulo, haruslah terlebin dahulumeminta izin dari Para Penggugat untuk menguasai tanah di kampung Sosor Pulo,hal mana haruslah dibuktikan nant dalam pemeriksaan perkara ini, apakah semua yang mempunyai rumah dan pekarangannya seria pollak

Sorta Sibuea,maka yang menjadi Sipukka Huta di kampung utama/pokok tersebut yangmerupakan dan hanya sebahagian dari areal Sosor Pulo tersebut termasuk daerah pangeahan ( perluasan ) kampung yang merupakan pollak pollak disekitarib tekampung utama tersebut yakni yang disebut jug pollak mangga , pollakpanambuan , pollak jior dan lain lain termasuk pollak hanara yang menjadiObjek Tanah Perkara aquo adalah merupakan pangeahan dari kampungpokok/utama yang ditinggali olen keturunan dari Raja Salomo Sibuea

para Tergugatmenolaknya;Bahwa akibat perouatan para Tergugat yang menguasai objek perkara tanpaizin/persetujuan para Penggugat selaku ahli waris dari Kenan Sibuea dipandangsebagai suatu perouatan melawan hukum(Onrechtmatigedaac) ;Menimbang, bahwa terhadap gugatan para Penggugat tersebut, para Tergugatdalam jawabannya mengemukakan dalildalil pada pokoknya sebagai berikut:Bahwa tanah yang menjadi objek perkara adalah bagian dari areal Sosor Puloyang merupakan pangeahan (perluasan) kampung bernama pollak

AKTA PERDAMAIANNomor 82/Pdt.G/2021/PA.PdnPada hari ini, Kamis tanggal 20 April 2021 Masehi bertepatan dengantanggal 08 Ramadhan 1442 Hijriyah, dalam persidangan Pengadilan AgamaPandan yang memeriksa dan mengadili perkara gugatan Harta Bersama telahdatang menghadap;Nurlina Lubis binti Sutan Malim Lubis, Umur 38 Tahun, Agama Islam,Pekerjaan Guru Honor, Pendidikan S2, Tempat TinggalDesa Pollak Tobu Pardagangan Kelurahan Lubuk TukkoKecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah, sebagaiPenggugat;Abdul Wahab

, untuk ukuran kampung tanah tersebut adalah hanyasaparjabuan dan/atau ukuran pollak , sebagaimana nama dari Objek TanahPerkara, setempat dikenal sebagai Pollak Hariara , akan tetapi belum pernah puladalam sistem Hukum Adat Batak, ada istilan atau pranata sebagai Sipukka Polla* ;Halaman 25 dari 103 hal PerkaraNomor 50/Pdt/2020/PT MdnBahwa, dari apa yang diuraikan diatas adalan sungguh sangat menggelikan dalilgugatan Penggugat pada point 3 yang mendalilkan memanggil orang ke Sosor Pulotermasuk keluarga

quod non dan sungguh sangat sangat menggelikan sekali ada Pollakdibawah kekuasaan satu Kepala Negeri ;Bahwa, yang menjadi fakta dalam perkara aquo yang menjadi Kepala Kampung di Desa Sibuea , in casu bukan Sosor atau bahkan Pollak tetapi adalah DESA justru dari keluarga Gr. Niambangan dan diteruskan hingga kepada St AmbrociusSibuea gir O. Pinondang/O.

Sorta Sibuea,maka yang menjadi Sipukka Huta di kampung utama/pokok tersebut yangmerupakan dan hanya sebahagian dari areal Sosor Pulo tersebut termasuk daerah pangeahan ( perluasan ) kampung yang merupakan pollak pollak disekitarkampung utama tersebut yakni yang disebut jug pollak mangga , pollakpanjambuan , pollak jior dan lain lain termasuk pollak hanara yang menjadiObjek Tanan Perkara aquo adalah merupakan pangeahan dari kampungpokok/utama yang ditinggali oleh keturunan dari Raja Salomo Sibuea

Hariara ) tersebut dari sejak dahulu disampingdibatasi dan dikelilingi oleh pohon bambu juga sekeliling areal pollak tersebut dipagardengan kawat berduri oleh St Ambrocius Sibuea gelar O.

Kenan Sibuea, sedangkan menurut Para Tergugat objekperkara adalah bagian dari areal sosor pulo yang merupakan pangeahan( perluasan ) kampung bernama pollak hariara yang ditinggali olehketurunan Raja Salomo Sibuea, pada hal menurut para Tergugat tanahterperkara diusahai oleh para Terguat dari tanah dibawah penguasaandan yang secara terus menerus diusahai oleh St.

;Bahwa setelah terjadinya pengerusakan tersebut terhadap Terdakwa,Terdakwa Edison Samosir, dan Liber Samosir dilakukan mediasi olehpihak Kepolisian dan Kepala Desa namun tidak berhasil;Bahwa Terdakwa dan Terdakwa Edison Samosir berhenti melakukanpengerusakan tersebut karena semua pagar bambu dan kawat duritersebut telah dicabut dan dibakar;Bahwa perladangan tempat Terdakwa dan Terdakwa Edison Samosirmelakukan pengerusakan adalah Anak Bajang, Sosor Sibabiat;Bahwa Terdakwa tidak kenal dengan nama Pollak

moyangTerdakwa;Menimbang, bahwa Para Terdakwa telah mengajukan Saksi yangmeringankan (a de charge) sebagai berikut:Saksi Jonggi Samosir, dibawah janji pada pokoknya menerangkan sebagaiberikut:Bahwa sepengetahuan Saksi masalah antara Para Terdakwa dengan LiberSamosir yaitu karena Liber Samosir memasang pagar bambu dan kawat duridi dekat Parik Huta;Bahwa lokasi kejadian tersebut dengan Anak Bajang yang merupakan satukesatuan dengan kampung;Bahwa sepengetahuan Saksi lokasi kejadian tersebut bukan Pollak

Balian;Bahwa sepengetahuan Saksi, Pollak Balian tersebut jaraknya sangat jauh;Bahwa menurut cerita yang Saksi dengar bahwa Para Terdakwa merusakpagar yang dibuat oleh Liber Samosir karena Para Terdakwa merasa bahwatanah tersebut adalah milik Para Terdakwa;Halaman 17 dari 31 Putusan Nomor 22/Pid.B/2021/PN BIgBahwa sepengetahuan Saksi Liber Samosir memasang pagar bambu dankawat duri tersebut dibelakang kampung tepatnya di batas perkampungantersebut dimana kampung tersebut dikelilingi oleh pohon dan

MAHA ESAPengadilan Agama Pandan yang memeriksa dan mengadili perkaratertentu dalam tingkat pertama, dalam sidang majelis hakim, telah menjatuhkanputusan dalam perkara Cerai Gugat antara:PENGGUGAT, umur 42 tahun, Agama Islam, Pendidikan SD Pekerjaan IbuRumah Tangga, Tempat Tinggal di Sibuluan TerpaduGg.Famili, Kelurahan Aek Tolang, KecamatanPandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, sebagaiPenggugat;melawanTERGUGAT, umur 41 tahun, Agama Islam, Pendidikan SD, Pekerjaan TukangBecak, tinggal di Perdagangan, Pollak

TIALAM TAMBUNANpada hari Kamis tanggal 04 Februari 2016sekira pukul 07.00 Wibatau setidaktidaknya pada suatu waktu lain dalam bulanFebruari2016 bertempat di Pollak Balian Desa Simatibung Kecamatan LagubotiKabupaten Toba Samosir atau setidaktidaknya pada suatu tempat lain yang masihtermasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Balige dengan terangterangandan dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap barang yaitupagar bambu milik saksi korban Singal Hutahaean, perobuatan mana dilakukanoleh

TIALAM TAMBUNANpada hari Kamis tanggal 04 Februari 2016sekira pukul 07.00 Wibatau setidaktidaknya pada suatu waktu lain dalam bulanFebruari 2016 bertempat di Pollak Balian Desa Simatibung Kecamatan LagubotiKabupaten Toba Samosir atau setidaktidaknya pada suatu tempat lain yang masihtermasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Balige sebagai yang melakukan,menyuruh melakukan atau turut serta melakukan yang dengan sengaja danmelawan hukum menghancurkan, merusakkan, membikin tak dapat dipakaiatau menghilangkan

Menolak Eksepsi Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III untuk seluruhnya;

DALAM POKOK PERKARA :

• Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk sebagian;
• Menyatakan tanah yang terletak di Kelurahan Sario Utara, Lingkungan 1, dengan Luas 350 m² (tiga ratus lima puluh meter persegi) dengan batas-batas:

Sebelah utara : berbatasan dengan Keluarga Mesakh-Hermanus

Sebelah timur : berbatasan dengan Keluarga Ragdang-Pollak

Nianda SuryaningsihSianipar dan Saksi Rudi Ompusunggu berangkat ke ladang milik SaksiPionta Simaremare di Desa Sitanggor Kecamatan Muara KabupatenTapanuli Utara tepatnya di belakang rumah Terdakwa Risma Rajagukguk,kemudian terdakwa menghentikan Saksi Nianda Suryaningsih Sianipar,Saksi Pionta Simaremare dan Saksi Rudi Ompusunggu serta menuduhSaksi Nianda Suryaningsih Sianipar dan Saksi Pionta Simaremare telahmeracuni ayam milik Terdakwa dengan mengatakan Ngasonang be roham,diputas ho manukki rarak di pollak

SIRAIT memassaksi dan mengaku bahwasanya lanya dipukul oleh JONA/SINAGA pada saat itu RAMA OLO SIRAIT mengatakan kepnungga ipukkuli sijona au di pollak, di olesi cabe ibohikku, jalhepengku ( sudah dipukuli si jona saya, dan di olesi cabe di wserta uangku dicuri* ketika Koroban melaporkan kejadianselanjutnya saksi melihat Korban dalam keadaan kesakitan dmata dan telinga sebelah kiri bengkak dan lebab selanjutbertanya kembali kepada Korban Ise do mamukul hamu?

berumah tanggaketika menguasai tanah terperkara;Saksi menerangkan bahwa saksi tidak mengetahui bahwa tanahterperkara sedang diusahai;Saksi menerangkan bahwa pada tahun 1974 Firman menanam ubikayu kemudian pada tahun 1980 menanam jahe dan pada tahun 1990sampai tanun 2010 menanam jahe dan jagung;Saksi menerangkan bahwa pada tahun 1978 diadakan penanamanbibit pinus yang diambil dari kepala Desa;Saksi menerangkan bahwa setelah meninggal orangtua Penggugatpada tahun 2013 Penggugat mengaku sebagai pemilik pollak

Bahwa, dalam Bagian Penjelasan Pasal 32 ayat (1) UU No. 2 tahun2011, tentang Perubahan atas UU No. 2 tahun 2008, tentangPartai Politik dijelaskan tentang jenis jenis perselisihan politikyang meliputi antara lain: (1) Perselisihan yang berkenaan dengankepengurusan; (2) Pelanggaran terhadap hak anggota PartaiPollak; (3) Pemecatan tanpa alasan yang jelas; (4)Penyalahgunaan kewenangan; (5) Pertanggungjawaban keuangan;dan/ atau (6) Keberatan terhadap keputusan Partai Pollak yangmerupakan bagian dari kewenangan

Politik dalam hal ini Partai Damai Sejahtera (PDS) dan hal inimerupakan perselisihnan internal Partai Politik, Sebagaimana diatursecara tegas dan jelas dalam Pasal 32 UndangUndang RI Nomor 2Halaman 36 dari 61 halaman putusan No. 148/PDT/2015/PT.SMRTahun 2011 tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 2 Tahun2008 tentang Partai Politik, menyatakan :(1) Perselisihan Partai Politik diselesaikan oleh internal PartaiPolitik sebagaimana diatur di dalam AD dan ART ;(2) Penyelesaian perselisihan Partai Pollak

MahkamahPartai Politik atau sebutan lain yang dibentuk oleh Partai Politik dalam hal iniPartai Damai Sejahtera (PDS) dan hal ini merupakan perselisihan internal PartaiPolitik, sebagaimana diatur secara tegas dan jelas dalam Pasal 32 UndangUndang RI Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas UndangUndangNomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik, menyatakan :Perselisihan Partai Politik diselesaikan oleh internal Partai Politik sebagaimanadiatur di dalam AD dan ART ;Penyelesaian perselisihan Partai Pollak