Anak lakilaki yang dalam istilah adat Manggarai disebutdengan istilah ata one (orang dalam) secara hukum adat mempunyai hakuntuk menguasai dan mewarisi harta orang tuanya maupun hartapersekutuan adatnya, sedangkan anak perempuan yang disebut denganistilah ata peang (orang luar) tidak mempunyai hak untuk menguasalataupun mewarisi harta orang tuanya, harta saudaranya maupun hartapersekutuan, kecuali terhadap harta yang telah diberikan orang tua atausaudaranya kepada anak perempuan tersebut dan suaminya

Anak lakilaki yang dalam istilah adat Manggarai disebutdengan istilah ata one (orang dalam) secara hukum adat mempunyai hakuntuk menguasai dan mewarisi harta orang tuanya maupun hartapersekutuan adatnya, sedangkan anak perempuan yang disebut denganistilah ata peang (orang luar) tidak mempunyai hak untuk menguasaiataupun mewarisi harta orang tuanya, harta saudaranya maupun hartapersekutuan, kecuali terhadap harta yang telah diberikan orang tua atausaudaranya kepada anak perempuan tersebut dan suaminya

Penggugat tersebut, khusus Tergugat I danTurut Tergugat walaupun telah diberikan kesempatan seluasluasnya oleh Majelis Hakimuntuk mengajukan Jawaban namun tidak dipergunakan oleh Tergugat I dan Turut Tergugatsehingga untuk tertibnya hukum acara maka dipandang tidak menggunakan haknya,sedangkan Kuasa Tergugat II dan III mengajukan Jawaban dan eksepsi tertanggal 14 Maret2011 dengan mengemukakan halhal sebagai berikut :1 Bahwa pada dasarnya para Tergugat tetap dalam prinsipnyamempertahankan hak atas tanah adatnya

pokoknya menerangkan sebagai berikut :e Bahwa saksi menjabat Ketua LKMD di Kampung Nafri sejak tahun 1984sampai dengan 1987;e Bahwa pada waktu saksi menjabat sebagai Ketua LKMD saksi tahu ada wargamasyarakat yang saling menggugat yaitu Polikarpus Awinero dan Enos Awi;e Bahwa saksi sebagai Ketua LKMD tahu saat itu lokasi atau obyek yangdisengketakan adalah tanah yang ditempati oleh Penggugat;e Bahwa waktu itu sengketa tersebut diseslesaikan secara hukum adat Nafri danmasalah tersebut sudah ada putusan adatnya

Dengan adanya Ngaluana / Belis /Jujur yang sudahdiberi oleh kerabat suami kepada kerabat istri maka membawa konsekuensilogis yuirdis dari aspek hukum adat sebagai perbuatan hukum danmempunyai akibat hukum baik kewajiban adat maupun hak adatnya dariorang tua para Tergugat bersama dengan keturunannya. Ini telahmempertegas status hukum para Tergugat di Rumah adat Sere Molo SukuSabe Kodo Mado, karena status hukum orang tua dari Bapak SIMON LENGIyaitu Alm.

sekarang masih tinggal di rumah pribadinya karena Rumah adatnya belumdibangun. Bahwa Saksi tidak tahu hubungan antara Kaki Sangi denganHalaman 37 dari 64 Putusan Nomor 181/PDT/2018/PT KPGMoses Wea Goja.

Selama di PuduSaksi tinggal bersamasama dengan Moses Wea Goja dan Simon Lengi diRumah adatnya yang bernama Seremolo. Pada saat Saksi tinggal di Puduhanya ada 2 (dua) Rumah adat yakni Rumah adat milik Moses Gili danRumah adat milik Moses Wea Goja.

Bahwa Martinus Loza Be,o meninggal di Mawodan acara adatnya juga dilakukan di Mawo akan tetapi dikuburkan di Pududi samping rumah adat Rakameko. Pada saat penguburan Martinus LozaBe,o di Pudu ada keberatan dari Simon Lengi sehingga mayatnya sempattertahan di halaman akhirnya diterima oleh rumah adat Rakemeko.

Bahwa MartinusLoza Be,o meninggal di Mawo dan acara adatnya juga dilakukan di Mawoakan tetapi dikuburkan di Pudu di samping Rumah adat Rakameko.

Puts No. 35/PDT/2016/PT.TJKDalam Negeri No.09/HGU/1981 yang pada Tahun 1986 sudah dilepashak milik adatnya berdasarkan Surat Keputusan Gubernur LampungTanggal 11 September 1973 No.G/193/D.1/Hak/1973 dan berdasarkanSurat permohonan dan pendaftaran oleh PT.

Tergugat IV tersebut adalahberdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No.09/HGU/1981yang pada Tahun 1986 sudah dilepas hak milik adatnya berdasarkanSurat Keputusan Gubernur Lampung Tanggal 11 September 1973No.G/193/D.1/Hak/1973 dan berdasarkan Surat permohonan danpendaftaran oleh PT.

danperaturanperaturan lain yang lebih tinggi hal tersebut diatur di dalamketentuan pasal 3 UU Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan DasarPokokPokok Agraria, sedangkan dalam ketentuan pasal 2 ayat (2)Peraturan Menteri Negara Agraria Kepala Badan Pertanahan NasionalNomor 5 Tahun 1999 tentang Pedoman Penyelesaian masalah HakUlayat Masyarakat Hukum Adat disebutkan bahwa Hak UlayatMasyarakat Hukum Adat dianggap masih ada apabila:a) Terdapat sekelompok orang yang masih merasa terikat olehtatanan hukum = adatnya

tidaksetuju, oleh sebab itu biasanya kami harus bertemu dengan pemiliktanah adat lebih dahulu dan jika mereka setuju baru kemudian kamimengambil langkah selanjutnya; Bahwa ada banyak Marga Osok di Sorong seperti Osok Tripila,Osok Samanas, Osok Klabin dan lainlain, jadi ketika kami pergi bertemudengan masyarakat adat kami melihat apakah Marga osok yang kamitemui ini memiliki tanah adat atau tidak dan jika Marga Osok ini sudahsetuju namun tuatua adat dalam lembaga adatnya yang tidak setujuHalaman

untuk mencari dokumendokumen mengikuti sisi formalitasnya sangat sulit, karena masyarakatmelihat lahannya misalnya lahan saksi adalah sejaunh mata memandang,jadi tidak dapat diimplementasikan secara konkrit, setelah adanya RUUMasyarakat adat yang sekarang sudah masuk pada tahap legislasinasional, nantinya harus ada turunan aturannya dalam peraturanpemerintah yang berarti Papua untuk masyarakat adatnya harusterpetakan dimana wilayahnya sehingga ketika ada Peraturan Daerahdatadata masyarakat adat

dapat dipetakan yang berarti masyarakat adatdapat memiliki kelembagaan dan wilayah adatnya, dan itu prosesnyasangat panjang.

Inti Kebun Lestari;Bahwa saksi tidak mengetahui wilayah adat Kampung Malamas;Bahwa Kampung Gisim wilayah adatnya berbatasan dengan wilayahadat saksi;Bahwa Kampung Klajari termasuk Distrik Segun dan wilayah adatnyaberbatasan dengan wilayah adat saksi;Bahwa Marga Nibran ada subsub marga yang separuhnya berada diDistrik Segun dan separuhnya lagi berada di Modan;Bahwa saksi tidak tahu Marga Nibran berada di lokasi lahan PT.

IntiKebun Lestari atau tidak;Bahwa marga yang wilayah adatnya masuk dalam lokasi PT. Inti KebunLestari adalah Marga Fadan, Marga Osok, Marga Simi, Marga Malalu,Marga Klasa, Marga Sede, Marga Klafuyu dan Marga Malaglilik.

Sehingga secara sosiologis Majelis Hakimmengemukakan pertimbangan bahwa para Pemohon hidup di tengahmasyarakat Jambi yang agamis, terkenal dengan pepatah adatnya, adatbersendikan syara, syara bersendikan kitabullah, artinya adat yang berlaku ditengah masyarakat Jambi adalah adat yang sesuai dengan syariah Islam,berdasarkan ajaran yang terdapat di dalam alQuran.

Sehingga secara sosiologis Majelis Hakim mengemukakanpertimbangan bahwa Pemohon dan Pemohon Il hidup di tengahmasyarakat Minang yang agamis, terkenal dengan postulat adatnya, adatbersendikan syara, syara bersendikan kitabullah, artinya adat yang berlaku ditengah masyarakat Jambi adalah adat yang sesuai dengan syariah Islam,berdasarkan ajaran yang terdapat di dalam AlQuran.

bahwa pada Peraturan Menteri Agraria dan Tataruang/KepalaBadan Pertanahan Nasional Nomor 18 Tahun 2019 tentang Tata caraPenatausahaan Tanah Ulayat Kesatuan masyarakat Hukum adat menguraikanlebih lanjut mengenai hak Ulayat kesatuan masyarakat hukum adat yang serupaitu dengan menyatakan bahwa Hak Ulayat kesatuan masyarakat hukum adatatau yang serupa dengan itu adalah hak kesatuan masyarakat hukum adat yangbersifat komunal untuk menguasai, mengelola dan/atau memanfaatkan, sertamelestarikan wilayah adatnya

dimaksud pada ayat (1) dinyatakan dalam peta dasarpendaftaran tanah dengan membubuhkan suatu tanda kartografi dan,apabila =memungkinkan menggambarkan batasbatasnya sertamencatatnya dalam daftar tanah;Selanjutnya pasal 67 ayat (1) Undangundang Kehutanan menyatakan;Menimbang, bahwa suatau = masyarakat hukum = adat diakuikeberadaannya jika menurut kenyataannya memenuhi unsur antara lain:Masyarakat masih dalam bentuk paguyuban (rechtgemeenschap);Adanya kelembagaan dalam bentuk perangkat penguasaan adatnya

majelistidak menemukan bukti yang menyatakan bahwa tanah terperkara adalah tanahulayat dari masyarakat hukum adat Kampirina Kondawa, kecualai bukti P2berupa Surat Keterangan Tanah Adat Kampirina Kondowa yang dikeluarkan olehKepala Desa Kondowa atas pengajuan secara lisan para tokoh adat diantaranyaParabella dan perangkatnya tanggal 9 April 1973 dan disahkan oleh Camat.Bahwa bukti surat P 2 tersebut yang merupakan produk dari Para TokohAdat tanpa melakukan identifikasi berkaitan dengan wilayah hukum adatnya

penggantian Tua Teno dari BERNADUS NARUNG keANTONIUS LATONG dari cerita masyarakat;Bahwa setahu saksi jaraknya rumah saksi dengan Rumah Gendang kurang lebih4 (empat) kilometer;Bahwa setahu saksi kubur TUAK berada dekat dengan RIPTON dengan jarak 78 meter dan ada kubur lain dari RIPTON dengan jarak 7 8 meter juga;Bahwa setahu saksi bentuk kubur berkeliling dan ada tanda berupa batu dan ada9 (Sembilan) kubur yang lain ada di halaman rumah Gendang TIRUS;Bahwa setahu saksi pergantian Tua Teno, upacara adatnya

saksi BERNADUS NARUNG membagi tanah di TIRUS tahun1999 pada tanggal 18 20 Januari 1999 dan MARTINUS LIMBON juga hadirtermasuk saat itu saksi juga hadir;Bahwa setahu saksi pada tanggal 13 Januari 2016 saat penyerahan Tua Tenodari BERNADUS NARUNG kepada ANTONIUS LATONG, saksi tidak hadir dansaksi hanya mendengar cerita dari ANTONIUS LATONG karena saksi denganANTONIUS LATONG tinggal dalam satu kampung;Bahwa setahu saksi penyerahan tua Teno dari BERNADUS NARUNG keANTONIUS LATONG belum dilaksanakan adatnya

Lodok Watu, Lodok Sompang, Lodok Pajong, Lodok Tando,Lodok Lengan, Lodok Bangun, Lodok Tebor dan Paten, Lodok Nimbar, Wae Bukadan Tokeng, Lodok Ngeles, Lodok Lea, Lodok Latong, Lodok Linus dan LangonTana, Lodok Ngelok, Lodok lando, Tembang, Mata Lain dan Turi; Bahwa setahu saksi tanah adat sudah habis dibagi; Bahwa saksi kenal dengan SILVANUS SELONG yang tinggal di GendangLENGU yang berjarak kurang lebih 50 (lima puluh) meter dengan GendangTIRUS; Bahwa setahu saksi di dalam Rumah Gendang peralatan adatnya

padawaktu itu, Mateus Sarang menggundang saksi ke kantor camat dan hasilpenyelesaian di kantor camat adalah penegsan dari camat jangan ada acaraPutusan Nomor 5/ PDT.G/ 2016/ PN.RTG., Hal.43 dari 77 hal.adat, selanjutnya Antonius latong patuh dengan himbauan camat sedangkanMateus Sarang tidak;Saksi kenal Martinus limbon sebagai anak wina dan istrinya adalah tanta saksisendiri, dan Martinus Limbon meninggal dunia pada tahun 2001 dengan usia 80an;Bahwa saksi hadir pada waktu acara pemakaman dan acara adatnya

Tuak serahkan ke Martinus Limbon, diserahkan sementara menunggu anakanak dari Rofinus Gandus menyelesaikan adatnya;Bahwa setahu saksi Watu sering memimpin ritual adat, sedangkan Tuak tidakpernah memimpin ritual adat;Bahwa setahu saksi acara adat harus dipimpin oleh tua Teno dan MartinusLimbon sejak menjadi Tua Teno pernah memimpin upacara adat;Bahwa setahu saksi tugastugas tua Teno adalah : membagi tanah kepadawarga, ritus adat, memimpin acara makan padi baru dan jagung baru;Bahwa setahu saksi orang

Sehingga secara sosiologis Majelis mengemukakanpertimbangan bahwa para Pemohon hidup di tengah masyarakat yang agamis,terkenal dengan postulat adatnya, adat bersendikan syara, syara bersendikankitabullah, artinya adat yang berlaku di tengah masyarakat adalah adat yangsesuai dengan syariah Islam dan berdasarkan ajaran yang terdapat di dalamAlQuran. Jadi, tidak mungkin masyarakat secara umum akan membiarkanHal. 7 dari 12 Hal.

Sehingga11secara sosiologis Hakim mengemukakan pertimbangan bahwa Pemohon I dan PemohonII hidup di tengah masyarakat Jambi yang agamis, terkenal dengan postulat adatnya, adat bersendikan syara, syara bersendikan kitabullah, artinya adat yang berlaku ditengah masyarakat Jambi adalah adat yang sesuai dengan syariah Islam, berdasarkanajaran yang terdapat di dalam Alquran.

Sehingga secara sosiologis Majelis mengemukakan pertimbanganbahwa Pemohon dan Pemohon II hidup di tengah masyarakat yang agamis,terkenal dengan postulat adatnya, adat bersendikansyara, syarabersendikankitabullah, artinya adat yang berlaku di tengah masyarakatadalah adat yang sesuai dengan syariah Islam dan berdasarkan ajaran yangterdapat di dalam AlQuran.

Tkyang agamis, terkenal dengan postulat adatnya, adat bersendikan syara,syara bersendikan kitabullah, artinya adat yang berlaku di tengahmasyarakat adalah adat yang sesuai dengan syariah Islam dan berdasarkanajaran yang terdapat di dalam AlQuran.

Sehingga secara sosiologis Majelis mengemukakan pertimbanganbahwa Pemohon dan Pemohon II hidup di tengah masyarakat yang agamis,terkenal dengan postulat adatnya, adat bersendikan syara, syara bersendikankitabullah, artinya adat yang berlaku di tengah masyarakat adalah adat yangsesuai dengan syariah Islam dan berdasarkan ajaran yang terdapat di dalamAlQuran.

Sehingga secara sosiologis Majelis Hakimmengemukakan pertimbangan bahwa para Pemohon hidup di tengahmasyarakat Jambi yang agamis, terkenal dengan pepatah adatnya, adatbersendikan syara, syara bersendikan kitabullah, artinya adat yang berlaku ditengah masyarakat Jambi adalah adat yang sesuai dengan syariah Islam,berdasarkan ajaran yang terdapat di dalam alQuran.

Sehingga secara sosiologis Majelis mengemukakan pertimbanganbahwa Pemohon dan Pemohon II hidup di tengah masyarakat yang agamis,terkenal dengan postulat adatnya, adat bersendikansyara, syarabersendikankitabullah, artinya adat yang berlaku di tengah masyarakatadalah adat yang sesuai dengan syariah Islam dan berdasarkan ajaran yangterdapat di dalam AlQuran.

Sehingga secara sosiologis Hakim mengemukakan pertimbanganbahwa para Pemohon hidup di tengah masyarakat Jambi yang agamis, terkenalPenetapan Nomor 42/Pat.P/2015/PA.Sgt hal. 11 dari 14 hal.dengan pepatah adatnya, adat bersendikan syara, syara bersendikankitabullah, artinya adat yang berlaku di tengah masyarakat Jambi adalah adatyang sesuai dengan syariah Islam, berdasarkan ajaran yang terdapat di dalamAlquran.

Sehingga secara sosiologis Hakim mengemukakanpertimbangan bahwa Pemohon dan Pemohon Il hidup di tengahmasyarakat Minang yang agamis, terkenal dengan postulat adatnya, adatbersendikan syara, syara bersendikan kitabullah, artinya adat yang berlakudi tengah masyarakat Minang adalah adat yang sesuai dengan syariahIslam, berdasarkan ajaran yang terdapat di dalam AlQuran.

Yang dinamakan adat yang diadatkan, yaitu UndangUndangNegeri dan Kerajaan, tempat mengatur dan menghukum desarakyatSerta AJANYA, oon nn nnn nn eens nen nn nen en nen nen nnee Pasal 7 : Yang dinamakan adat yang teradat, yaitu yang berlakupadasatu kaum dan daerah, misalnya adat daerah Modang, Bahau, Tunjung,Benua, Basap dan sebagainya, Tidak Boleh Kita Mencela Adat merekakarenasudahterdapatdengankaumnya, sSiapapunjua yangmenyalahinya namanya disebut menggulingkan tatanan namanya dandihukum dengan adatnya

Sehingga secara sosiologis Majelis mengemukakan pertimbanganbahwa Pemohon dan Pemohon II hidup di tengah masyarakat yang agamis,terkenal dengan postulat adatnya, adat bersendikan syara, syara bersendikankitabullah, artinya adat yang berlaku di tengah masyarakat adalah adat yangsesuai dengan syariah Islam dan berdasarkan ajaran yang terdapat di dalamAlQuran.