Ditemukan 4899 data
Utami Dewi, SH
Terdakwa:
MARYONO, S.Kp, M.Kes Bin MARMONO HADI
118 — 28
Dalam upaya mencari Keadilan berikut ini kami kutip maksim /adagium Latin yang berbunyi actus non est reus, nisi mens reamenurut Wilson umumnya maksim tersebut diterjemahkansebagai an act is not criminal in the absence of a guilty mind(Suatu perbuatan tidak dapat dikatakan bersifat kriminal jika tidakterdapat kehendak jahat di dalamnya).
143 — 62
kalau dengan pencabutan itu menyebabkan suatu keadaan yangsemula sah menjadi tidak sah; (v) Jika akibat keputusan yang tidak benar terjadikeadaan yang tidak sah dan keadaan tidak sah ini tidak boleh ditiadakan denganmencabut keputusan kalau Pihak yang terkena akibat pencabutan akan dirugikan; danHalaman 292 dari 312 Putusan Perdata Gugatan Nomor 34/Pat.G/2017/PN MIl(vi) Pencabutan suatu keputusan harus pula memenuhi persyaratan yang sama sepertipada waktu keputusan tersebut dibuat (asas contrarius actus
48 — 17
Adanya unsurbathin ini harus pula ditentukan secara obyektif dengan memperhatikan segala keadaanlahir (Actus reus) yang menyertai perbuatan Terdakwa;Menimbang, dalam putusan Mahkamah Agung RI tanggal 29 Juni 1989 No.813 K/pid/1987 yang pertimbangan hukumnya antara lain menyebutkan bahwa unsurmenguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu badan cukup dinilai darikenyataan yang terjadi atau dihubungkan dengan perilaku Terdakwa sesuai dengankewenangan yang dimiliknya, karena jabatan atau kedudukannya
YURISWANDI, SH.,MH
Terdakwa:
YESSI DEVIANTI BINTI AGUSMAN
214 — 91
asuransi, kepabeanan, cukai, perdagangan orang,perdagangan senjata gelap, terorisme, penculikan, pencurian,penggelapan, penipuan, pemalsuan uang, perjudian, prostitusi, bidangperpajakan, bidang lingkungan hidup, bidang kehutanan, bidang kelautandan perikanan serta tindak pidana lain yang diancam hukuman 4 tahunpenjaraBahwa seseorang dapat dikatakan telah melakukan tindak pidanapencucian uang jika orang tersebut telah melakukan suatu perbuatan ataurangkaian perbuatan yang memenuhi Unsur objektif (Actus
98 — 34
Dalam ajaran dan teori hukumpidana, hal ini biasa disebut dengan istilah actus reus;Menimbang, bahwa unsur memperkaya dalam pasal 2 UndangUndangTindak Pidana Korupsi tersebut mengandung tiga alternative, yaknimemperkaya diri sendiri, memperkaya orang lain, atau memperkaya suatukorporasi. Memperkaya diri artinya diri si pelaku sendirilah yang memperoleh,atau bertambah , atau menikmati harta benda atau kekayaannnya secara tidaksyah.
Hendri Edison,SH.MH
Terdakwa:
SALATIELI LAOLI
144 — 34
Sebagaimanaasas contrarius actus menyebutkan bahwa Badan atau Pejabat Tata UsahaNegara (TUN) yang menerbitkan keputusan TUN dengan sendirinya jugaberwenang untuk membatalkannya.Terkait adanya hasil audit BPK yang menyebutkan temuan adanya kerugiankeuangan negara, maka tidak merta hal tersebut terindikasi sebagai tindakHalaman 199 dari 359 Nomor 52/Pid.SusTPK/2020/PN Mdnpidana korupsi sebagaimana ketentuan Pasal 32 ayat (1) UU Nomor 31Tahun 1999 Jo UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan TindakPidana
55 — 18
Adanya unsur bathin ini harus pula ditentukansecara obyektif dengan memperhatikan segala keadaan lahir (Actus reus) yangmenyertai perbuatan Terdakwa ;Menimbang, dalam putusan Mahkamah Agung RI tanggal 29 Juni 1989No. 813 K/pid/1987 yang pertimbangan hukumnya antara lain menyebutkanbahwa unsur menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu badancukup dinilai dari Kenyataan yang terjadi atau dihubungkan dengan perilakuTerdakwa sesuai dengan kewenangan yang dimiliknya, karena jabatan ataukedudukannya
102 — 16
Dalam ajaran dan teori hukum pidana, halini biasa disebut dengan istilah actus reus;Menimbang, bahwa unsur memperkaya dalam pasal 2 UndangUndang TindakPidana Korupsi tersebut mengandung tiga alternative, yakni memperkaya diri sendiri,memperkaya orang lain, atau memperkaya suatu korporasi. Memperkaya diri artinya dirisi pelaku sendirilah yang memperoleh, atau bertambah , atau menikmati harta bendaatau kekayaannnya secara tidak syah.
57 — 20
Adanya unsur bathin ini harus pula ditentukansecara obyektif dengan memperhatikan segala keadaan lahir (Actus reus) yangmenyertai perbuatan Terdakwa ;Menimbang, dalam putusan Mahkamah Agung RI tanggal 29 Juni 1989No. 813 K/pid/1987 yang pertimbangan hukumnya antara lain menyebutkanbahwa unsur menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu badancukup dinilai dari Kenyataan yang terjadi atau dihubungkan dengan perilakuTerdakwa sesuai dengan kewenangan yang dimiliknya, karena jabatan ataukedudukannya
98 — 35
Dalam ajaran dan teori hukum pidana, hal ini biasa disebutdengan istilah actus reus ;Menimbang, bahwa unsur memperkaya dalam Pasal 2 Undangundang TindakPidana Korupsi tersebut mengandung tiga alternatif, yakni memperkaya diri sendiri,memperkaya orang lain, atau memperoleh, atau bertambah harta bendanya sehinggayang diuntungkan bukan pelaku secara langsung.
35 — 22
Adanya unsur bathin iniharus pula ditentukan secara obyektif dengan memperhatikan segala keadaan lahir(Actus reus) yang menyertai perbuatan Terdakwa;Menimbang, dalam putusan Mahkamah Agung RI tanggal 29 Juni 1989 No. 813K/pid/1987 yang pertimbangan hukumnya antara lain menyebutkan bahwa unsurmenguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu badan cukup dinilai darikenyataan yang terjadi atau dihubungkan dengan perilaku Terdakwa sesuai dengankewenangan yang dimiliknya, karena jabatan atau kedudukannya
Hendri Edison,SH.MH
Terdakwa:
MARAHALIM HARAHAP, S.SOS
147 — 47
Sebagaimana asas contrarius actus menyebutkanbahwa Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara (TUN) yangmenerbitkan keputusan TUN dengan sendirinya juga berwenang untukmembatalkannya.Terkait adanya hasil audit BPK yang menyebutkan temuan adanyakerugian keuangan negara, maka tidak merta hal tersebut terindikasisebagai tindak pidana korupsi sebagaimana ketentuan Pasal 32 ayat(1) UU Nomor 31 Tahun 1999 Jo UU Nomor 20 Tahun 2001 tentangPemberantasan Tindak Pidana Korupsi, karena bisa saja kerugiankeuangan
64 — 22
dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat atas dasarpertimbangan bahwa konsep melawan hukum tidak tertulis dalam ukuran kepatutan,kehatihatian, kecermatan yang hidup dalam masyarakat, sebagai satu normakeadilan adalah ukuran yang tidak pasti, sehingga tidak sesuai denganperlindungan dan jaminan kepastian hukum yang adil sebagaimana dimuat dalamPasal 28 d ayat (1) UUD 1945;Menimbang bahwa untuk dapat diketahui adanya unsur ini bisa dilihatapakah ada unsur mens rea(evil mind, niat jahat) dan actus
54 — 11
dasarpertimbangan bahwa konsep melawan hukum tidak tertulis dalam ukuran kepatutan,kehatihatian, kecermatan yang hidup dalam masyarakat, sebagai satu normakeadilan adalah ukuran yang tidak pasti, sehingga tidak sesuai denganPutusan No.37/PidsusTPK/2015/PN.Bjm hal 189 dari 244190perlindungan dan jaminan kepastian hukum yang adil sebagaimana dimuat dalamPasal 28 d ayat (1) UUD 1945;Menimbang bahwa untuk dapat diketahui adanya unsur ini bisa dilihatapakah ada unsur mens rea (evil mind, niat jahat) dan actus
BAMBANG SUPARYANTO, SH
Terdakwa:
ZAEDIN MUSTOFA BIN SACHRI
129 — 39
subyekhukum pidana, dalam kasus ini ditujukan kepada terdakwa;Menimbang, bahwa berkaitan dengan pertanggung jawaban pidana, setiap orangdalam arti orang perseorangan sebagai subjek hukum pidana hanya dapat dimintaipertanggung jawaban, apabila unsurunsur pasal yang merupakan delik inti ataubestandeeldelict dari suatu tindak pidana yang didakwakan oleh Penuntut Umum terbukti.Hal ini sesuai dengan adagium atau maxim, yang sudah lama sekali dianut secara universaldalam undang undang pidana, yang berbunyi actus
483 — 550 — Berkekuatan Hukum Tetap
Dengan demikian masalahpertanggungjawaban pidana komando, sebenarnya cenderung merupakanmasalah actus reus dan bukan masalah mens rea. Prof. Muladi berpendapatsebagai berikut : Pertanggungjawaban pidana ini bisa bersumber dari actusreus baik berupa perbuatan positif dari komandan atau superior (kadangkadangdisebut sebagai direct command responsibility) maupun atas dasar kelalaianyang bersifat omisionis (culpable omissions).
Moch. Takdir. S
Terdakwa:
Rohadi
520 — 209
karena tindakpidana Pencucian Uang adalah unsur yang bersifat alternative ataupilihan yang berarti salah satu unsur saja terpenuhi misalkan unsurmembelanjakan saja sudah cukup untuk dikatakan melanggarketentuan Pasal 3.Bahwa terdapat perbedaan antara Pasal 3 UU No. 8 Tahun 2010tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana PencucianUang dengan Pasal 4 UU No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan danPemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dimana di dalamPasal 3 terdapat 2 (dua) inti perbuatan (actus
reus) yakni perbuatanmengubah bentuk (conversion) dan perbuatan memindahkan(transfer) dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan hasilkejahatan sedangkan di dalam Pasal 4 menyembunyikan ataumenyamarkan bukanlah sebuah tujuan namun sebuah perbuatan(actus reus).Bahwa tindak pidana pencucian uang termasuk ke dalam delik formilyang terlihat dengan rumusan Pasal 3 dan Pasal 4 UU No. 8 Tahun2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak PidanaPencucian Uang yang memakai awalan me untuk setiap perobuatanmisalkan
THEODORA MARPAUNG. SH, MH
Terdakwa:
HARRY SUGANDA
588 — 3235
Utr.menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supayamemberi hutang maupun menghapuskan piutang : ini bisatermasuk kedalam actus reus dan mens rea yaitu perbuatanyang dilarang dan kesalahan, karena disini terdapat akibat dariperbuatan yang telah dilakukan. Unsur unsur dari Pasal 263 KUHP :e Yang dimaksud dari surat palsu ada 2 yaitu : 1. ApabilaSurat tersebut menjelaskan sesuatu yang tidak sesuai dengankenyataan. 2.
80 — 23
Adanya unsur bathin iniharus pula ditentukan secara obyektif dengan memperhatikan segala keadaan lahir(Actus reus) yang menyertai perbuatan Terdakw;Menimbang, dalam putusan Mahkamah Agung RI tanggal 29 Juni 1989 No. 813K/pid/1987 yang pertimbangan hukumnya antara lain menyebutkan bahwa unsurmenguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu badan cukup dinilai darikenyataan yang terjadi atau dihubungkan dengan perilaku Terdakwa sesuai dengankewenangan yang dimiliknya, karena jabatan atau kedudukannya
NANA RIANA, SH. MH.
Terdakwa:
H. MUH. KASIM SUNUSI BIN SUNU DG. NOMPO
236 — 90
Sebagaimana teori hukum yangmenyatakan bahwa dalam melakukan suatu perbuatan pidana adanya 300Mens Rea yaitu sikap bathin dari pelaku dalam melakukan perbuatannya,dan juga unsur Actus Reus yang merupakan pelaksanaan atau perbuatandengan sengaja.