ESAPengadilan Negeri Stabat, yang mengadili perkaraperkarapidana pada tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa telahmenjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara atas nama terdakwa: Nama lengkap : SUNARIYO Als SUNAR Als KECRUK ;Tempat lahir : Tambunan ;Umur : 42 Tahun/ 25 Agustus 1971 ;Jenis Kelamin : Lakilaki jKebangsaan : Indonesia ;Tempat tinggal : Dusun Desa Bukit Ujung BandarKecamatan Bahorok Kabupaten Langkat ;Agama : Islam ;Pekerjaan : Tani ;Pendidikan : 50 Kelas Ill ( tidak lancar baca/mengeja

.1.600.000, = Rp.3.200.000, ganti rugi 15 % dari Rp. 6.500.000, + Rp.3.200.000, = Rp.9.700.000, 15 % adalah Rp. 1.455.000 jadi total semua Rp.11.155.000, jadidisini sudah cukup jelas selisihnya dan ini semua mengacu ke UndangUndangTenaga Kerja ;Bahwa dalam pertimbangan Hakim bahwa Pengugat telah menerima uangdengan adanya bukti T3, sangat ironis sesuai keterangan saksi bahwa ada sekitar5 orang tidak tahu membaca, juga sebagian besar Penguggat lain hanya sampaikelas tiga Sekolah Dasar dan membaca hanya mengeja

buah kunci shock dari dalam kantong celanaterdakwa dan saat itu terdakwa di halangi oleh saksi edy dan saksi korbanberhasil masuk kedalam kantor tersebut.Bahwa kemudian saat saksi korban sedang berada di depan hoteljeumpa, terdakwa kembali mengejar saksi korban, dan korban lari masukkedalam hotel jeumpa dan terdakwa tiddak berhasil menemukan saksi korbanburhanuddin, terdakwa emosi lalu menemukan sandal korban dan merusaknyadan lalu terdakwa pergi dari hotel jeumpa tersebut.Bahwa maksud terdakwa mengeja

Selama hakim adalah manusia, kompleks atau predisposisi pilihanyang ada padanya akan menentukan bagaimana suatu teks itu dibaca dandiartikan.Pikiran (mindset) positiftekstual kurang lebin hanya akan "mengeja" suatuperaturan. Di sini kita bisa diingatkan kembali pada pendapat PaulScholten, seorang pemikir hukum Belanda, yang mengatakan "hukum ituada dalam undangundang, tetapi masih harus ditemukan".

Maka menjadisalah sekaligus dangkal bila orang hanya "mengeja" peraturan.Cara lain adalah melakukan perenungan (contemplation) dan mencarimakna lebih dalam dari suatu peraturan. Ini sesuai gagasan Paul Scholten.Apabila "pintu perenungan makna dibuka, terbentanglah panorama baru dihadapan Hakim. Perenungan tidak akan berhenti pada dimensi subjektif,tetapi juga sosial. Hakim tidak hanya mendengarkan dengan telingasubyektif, tetapi juga dengan "telinga sosial".Halaman 40 dari 43 hal. Put.

Dengan demikian,ia akan menolak bila dikatakan pekerjaannya itu hanya mengeja undangundang.

k aa cask Wr sakel 'k akwa mengejar saksi korban dengan men , fen1 Kor unar akwa dan pada saat fa langsung berlari untuk menghindar Sad 4 onter at saksi korban seda jaran& gait : ng berlari, tibatiba istri ,aii alias Nori berteri iba istri saksi korban NoriTun tiny nw nn sambil berkata wow...atiolo ti ka dui ma oponthod omn ow...Kasi . e fio"yang asihan suamiku akan di potong mendengar suara de mikiansaksi Dirman Matoka ali .jas Weni langsung mendatangi untuk meleral terdakwa yangsaat itu masih mengeja

Kemudian, setelan KTP terbit, ternyata nama didalam KTP Pemohon salah;Halaman 5 dari 10 Penetapan No. 19/Padt.P/2021/PN Rhl Bahwa yang ada di dalam KTP Pemohon adalah nama adik Pemohon yaitu AcepSuryana; Bahwanama Pemohon yang benar adalah Rahmat Saifullah; Bahwa Pemohon baru mau mengubah KTP karena mau mengurus KK supaya sekalipengurusan; Bahwa Pemohon karena tidak sekolah maka saat membaca masih mengeja;Terhadap keterangan Saksi tersebut, Pemohon menyatakan benar dan tidak keberatan;Menimbang,

Dompet dan uang, Lalu saksi juga menbuka joksepeda motor saksi dan begitu saksi lihat, dompet milik saksi beserta uangsejumlah Rp. 3.000.000, dan surstsurat lainnya sudah tidak ada lagi ;Bahwa benar saksi mendapat imformasi bahwa ada 2 orang yangmengenderai sepeda motor Merk Vega ZR warna merah dan memakaipakaian warna putih, selanjutnya saksi diajak oleh Saksi Mauliza dan AgusSalim untuk mencari dan mengeja pelaku ;Bahwa benar dalam perjalanan sampainya di gampong Cot Mesjid saksimelihat kedua orang

Dompet dan uang, Lalu saksi juga menbuka joksepeda motor saksi dan begitu saksi linat, dompet milik saksi beserta uangsejumlah Rp. 3.000.000, dan surstsurat lainnya sudah tidak ada lagi ;Bahwa Saksi mendapat imformasi bahwa ada 2 orang yang mengenderai sepedamotor Merk Vega ZR warna merah dan memakai pakaian warna putih, selanjutnyasaksi megajak Agus Salim dan Dian Maulana untuk mencari dan mengeja pelaku ;Bahwa dalam perjalanan sampainya di gampong Cot Mesjid saksi melihat keduaorang pelaku yang

Bahwa Saksi mendapat imformasi bahwa ada 2 orang yang mengenderai sepedamotor Merk Vega ZR warna merah dan memakai pakaian warna putih, selanjutnyasaksi megajak Agus Salim dan Dian Maulana untuk mencari dan mengeja pelaku.

Caraberhukum demikian menimbulkan persoalan khususnya dalam hubungandengan pencapaian keadilan bagi terdakwa.Bahwa membaca undangundang bukan sekedar mengeja kalimat dalamundangundang, melainkan memberi makna kepada teks tertulis tersebut.Hal ini adalah sejalan dengan teori hukum progresif yang dikembangkanoleh Profesor Satjipto Rahardjo (Almarhum) yang antara lain menyatakanbahwa cara berhukum yang penting untuk mengatasi kemandegan ataustagnasi adalah dengan membebaskan diri dari dominasi yang

tubuh terdakwa menynggol korban namun korban lalumemukul bagian belakang kepala terdakwa sehingga terdakwa menjadiemosi lalu berbalik badan dan terdakwa lalu melayangkan pukulanmenggunakan kepalan tangan kanan kearah wajah korban sebanyak 1 (Satu)kali setelah itu terdakwa lalu berlari keluar tenda pesta namun saat ituterdakwa di kejar massa sehingga terdakwa lalu berlari kearah rumahterdakwa yang berjarak sekitar 20 (dua puluh) meter dari tempat pesta,namun saat itu korban dan banyak orang terus mengeja

Empat Lawang tetapi di tengah jalan Saksi melihatsepeda motor yang dikendarai oleh Terdakwa kemudian Saksi memutar balikarah dan mengeja sepeda motor yang dibawa oleh Terdakwa dan temantemannya ;Bahwa Saksi melihat Terdakwa bersama dengan Jadok (DPO) membawa sepedamotor Honda Beat warna putih tanpa Nopol, sementara motor milik keponakanSaksi yaitu Yamaha Jupiter MX warna biru dibawa oleh teman Terdakwamemakai helm ;Atas keterangan Saksi, Terdakwa tidak keberatan dan membenarkannya.Menimbang, bahwa

Jufriterus saja mau mengeja Terdakwa I. Andi Faik ;Bahwa karena saksi lihat keadaan belumkondusif, saksi pergimelaporkan ke RT, tapi setibanya kembali di tempat kejadian saksiH. Jufri dan temantemannya tidak ada lagi disitu ;Bahwa waktu kejadian, saksi tidak melihat TerdakwaTerdakwamemukul saksi H. Jufri;S. Saksi Muhtar Junu.oOBahwa saksi adalah Anngota Polsek Biringkanaya, saksi pemahmenerima laporan Terdakwa I.

Sedangkan huruf lainnya dan tanda baca masingmasing ditambah 1(satu) keping sehingga masingmasing warna berjumlah 160 keping huruf;Lembar Kerja Klasikal 1 set = 10 lembar bergambar termasuk lembar kerjaHidden Word, bahan Duplek 350 gram divernis, separasi empat warna,Ukuran 38 x 193 mm;CD Interaktif;Berisi pengenalan huruf, mengeja, angka, kata kerja, warna, bentuk, nama hari,nama bulan, dan tematik reading time.

Sedangkan huruf lainnya dan tanda baca masingmasingditambah 1 (satu) keping sehingga masingmasing warna berjumlah 160keping huruf;Lembar Kerja Klasikal 1 set = 10 lembar bergambar termasuklembar kerja Hidden Word, bahan Duplek 350 gram divernis, Separasi empatwarna, Ukuran 38 x 193 mm;CD Interaktif;Berisi pengenalan huruf, mengeja, angka, kata kerja, warna, bentuk, namahari, nama bulan, dan tematik reading time.

Menurut hemat kami, Tidak sesederhana ituSelama hakimadalah manusia, kompleks atau predisposisi pilihan yang ada padanya akanmenentukan bagaimana suatu teks itu dibaca dan diartikan;Pikiran (mind set) positif tekstual kurang lebin hanya akan "mengeja" suatuperaturan. Cara berpikir hukum seperti itu disebut "linier". Memang itu amatmudah, tetapi dangkal (lihat Menjalankan Hukum dengan KecerdasanSpiritual, Kompas, 20/12/2002).

Maka menjadi salah sekaligus dangkal bila orang hanya"mengeja" peraturan;Cara lain adalah melakukan perenungan (contemplation) dan mencarimakna lebih dalam dari suatu peraturan. Ini sesuai gagasan Paul Scholten.Apabila "pintu perenungan makna" dibuka, terbentanglah panorama baru dihadapan hakim. Perenungan tidak akan berhenti pada dimensi subyektif,tetapi juga sosial.

Dengan demikian, ia akan menolak biladikatakan pekerjaannya itu hanya mengeja U ndangUndang.

Tanjung Pura,Kabupaten Langkat.Agama > IslamPekerjaan : Wartawan LPHAMPendidikan : SD Kelas II (bisa baca mengeja)Terdakwa ditahan di rumah tahanan negara berdasarkan surat perintah/penetapanpenahanan oleh:Penyidik, sejak tanggal 14 September 2013 sampai dengan tanggal 04 Oktober 2013;e Perpanjangan penuntut umum, sejak tanggal 04 Oktober 2013 sampai dengan tanggal23 Oktober 2013;e Perpanjangan penuntut umum lanjutan, sejak tanggal 24 Oktober 2013 sampaidengan tanggal 12 Nopember 2013e Penuntut umum

bikin apa namun anak saksi (GRACIANAPO) menjawab saya makan;Bahwa awalnya saksi tidak tahu tentang pencabulan namun Saksi curigasehingga Saksi dengan WELDELMINA SUABEY mengajak korban masukkedalam kamar dan bertanya Nak tete piter berbuat apa sama kamusampai tiga kali namun korban tidak bicara hanya gerakan mulut sajakarena takut, Sampai keempat Saksi bertanya dengan bahasa yang halusdan bersumpah mama tidak marah dan pukul kamu jawab nak tete piterbikin kamu apa lalu korban menjawab dengan cara mengeja

bahwapersetujuan antara Pemohon Kasasi dengan Para Termohon Kasasitersebut bertentangan dengan hukum, oleh karena persetujuan tersebutmemperjanjikan sesuatu hal yang dilarang yaitu dana hibah yangsemestinya dipergunakan untuk tujuan yang sudah disepakati dan19ditetapbkan sesuai dengan ketentuan Pasal 2 Surat Perjanjian Hibah (buktiP.1 idem bukti T.1), namun dipergunakan untuk tujuan lain adalah suatupendapat/kesimpulan yang keliru/salah, in casu Judex Facti sedemikiantidak cermat dan tidak teliti dalam mengeja

yaitu dipersidangan saksi PARDIYANTO menyatakan bahwa saksi PARDIYANTOyang menyuruh terdakwa untuk mengambil 1 (satu) set kursi taman tersebut,sedangkan di BAP Kepolisian saksi PARDIYANTO menyatakan yangmenyuruh untuk mengambil 1 (Satu) set kursi taman tersebut ialah terdakwa;Bahwa tidak ada penekanan terhadap diri saksi PARDIYANTO dari penyidik;Bahwa cara pemeriksaan dilakukan seperti biasa dengan tanya jawab dandalam keadaan bebas, saksi PARDIYANTO tidak bisa baca tulis, walaupunbisa baca tetapi mengeja

Dengan demikian iaakan menolak bila dikatakan pekerjaannya itu hanya mengeja undangundang Hakim progresif akan selalu meletakkan telinga pada jeritan parapencari keadilan;ALASAN KASASI KEEMPAT:IV.

mengetahui perpindahdan pergantian Kepala Sekolah ;Bahwa saksi menerangkan pada saat menerima raportdatang kesekolah anak saya sendiri ;Bahwa saksi menerangkan ada perbedaan Kepala Sekolahyang baru dengan Kepala Sekolah yang lama =;Bahwa saksi menerangkan~ sejak Jlahir tinggal diSimanduma ;Bahwa saksi menerangkan 3 (tiga) orang anak saksiyang pernah' sekolah di SD Negeri No. 030325 ;Bahwa saksi menerangkan setahu' saksi Ibu SebayangKepala Sekolah anak saksi di kelas Kelas I dan anaksaksi belum bisa mengeja

tulis kenapasaksi diangkat menjadi Kepala Sekolahsetelah pendataan menjadi Kepala Sekolahbaru tahu ; Bahwa saksi menerangkan sejak dahulu tidakpernah dilakukan pendataan ; Bahwa saksi menerangkan bantuan dari danaBos pemenuhan terhadap buku bukupelajaran secara bertahap pada bulanFebruariFebruari dibeli buku, ada dana dibeli ; Bahwa saksi menerangkan adaproduk bukuyang dibeli Kepala Sekolah lama ; Bahwa saksi menerangkan mengetahui membacaatau belum lancar membaca mendatanya untukkelas I 90% tahu mengeja

Terdakwa kemudian langsungmelompat dari atas bak mobil yang Terdakwa tumpangi tersebut dan Terdakwaberlari melewati jalan pintas untuk mengeja rsaksi korban sambil Terdakwamelepaskan bajunya serta sandal jepitnya danTerdakwa bertemu dengansaksi korban padabelokan jalan berikutnya.