Ditemukan 8648 data
Terbanding/Pembanding/Terdakwa : SUMIRIN bin DULAH KASPAR
223 — 175
PurworejoPropinsi Jawa Tengah,, atau setidaktidaknya bertempat di suatu tempat yangmasih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Tindak Pidana KorupsiSemarang di Semarang, Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara, yangpada waktu menjalankan tugas, telah menggunakan tanah Negara yang diatasnya terdapat hak pakai, seolaholah sesuai dengan peraturanperundangundangan, telah merugikan orang yang berhak, padahaldiketahuinya bahwa perbuatan tersebut bertentangan dengan peraturanperundangundangan,
62 — 31 — Berkekuatan Hukum Tetap
2012 atau setidaktidaknya pada waktuwaktu yang lain dalam tahun2012, masingmasing bertempat di rumah Terdakwa di Desa Tambakrejo RT.04, RW. 05 Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang, di Rumah MakanPermata di depan SPBU Randudongkal Kabupaten Pemalang dan di KantorUnit Pengelola Pendidikan Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang,Provinsi Jawa Tengah atau setidaktidaknya di tempat lain dimana PengadilanTindak Pidana Korupsi Wilayah Jawa Tengah di Semarang berwenangmengadilinya, pegawai negeri atau penyelenggara
negara yang dengan maksudmenguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, ataudengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikansesuatu, membayar, atau menerima pembayaran dengan pemotongan, atauuntuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri yang dilakukan dengan caracara sebagai berikut: Bahwa pada Tahun 2012 Pemerintah Republik Indonesia melaluiKementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan Program NasionalRehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sekolah Dasar Tahun
263 — 124
Berada dalam penguasaan, pengurusan, dan pertanggungjawabanpejabat penyelenggara negara, baik tingkat pusat maupun di daerah;b.
76 — 33 — Berkekuatan Hukum Tetap
Bahwa terbukti Judex Facti tidak salah dan tidak keliru dalam menerapkanhukum karena berdasarkan fakta persidangan terjadinya kerugiankeuangan Negara sebesar Rp2.117.387.500,00 karena Terdakwabersamasama dengan saksi/Terdakwa lainnya (Rachmadi Fauzi Arief)berdasarkan fakta hukum yang terungkap dalam persidangan, tidakmelakukan tugas dan fungsinya selaku penyelenggara negara/daerahsebagaimana dimaksud dalam undangundang dan peraturanperaturanyang berlaku tentang pembebasan lahan untuk kepentingan
93 — 51 — Berkekuatan Hukum Tetap
Perhubungan Komunikasidan Informatika Kabupaten Banggai, saksi YONES TABANGGE selaku KepalaSeksi Kepelabuhanan pada Bidang Perhubungan Laut Dinas PerhubunganKomunikasi dan Informatika Kabupaten Banggai, serta saksi ISMAN IDULFITRIANSYAH selaku Kepala Pos Pelabuhan Rakyat Luwuk (ketiganyamerupakan Terdakwa yang diajukan dalam berkas perkara terpisah), padawaktu dan tempat sebagaimana tersebut pada dakwaan PERTAMA KEDUA,telah melakukan, menyuruh melakukan atau turut serta melakukan, PegawaiNegeri atau Penyelenggara
Negara yang dengan maksud menguntungkan dirisendiri atau orang lain secara melawan hukum, atau dengan menyalahgunakankekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar ataumenerima pembayaran dengan potongan, atau untuk mengerjakan sesuatu bagidirinya sendiri, perouatan mana dilakukan Terdakwa dengan caracara sebagaiberikut: Bahwa Terdakwa Pegawai Negeri yang diangkat pada tahun 1985/1985dan pada tahun 2012, Terdakwa berdasarkan Surat Keputusan BupatiBanggai Nomor: 821.2/934/BKD tanggal
165 — 329 — Berkekuatan Hukum Tetap
Bilamanaissu politik itu benar jelas merupakan kejahatan politik luar biasa dandapat dikualifikasikan memenuhi unsur tindak pidana korupsi karenauang tersebut diterima oleh penyelenggara negara dan atau tindakpidana pencucian uang, semoga issu itu tidak benar adanya. Akan tetapiapabila tidak ada bantuan pihak luar partai yang mendanai yangmempunyai interes politik atas Muktamar Surabaya dari mana biayaMuktamar Surabaya itu diperoleh, apakah didapat dari sumber yanghalal?
115 — 5
yang lebih menonjolkan pada masalah fisik/materi, karenamenguntungkan sifatnya abstrak, yang bisa diartikan menguntungkan baik secarapsikologis, status, kedudukan, fasilitas;Menimbang, bahwa pengertian kata menguntungkan dalam unsur inimempunyai arti bahwa terdakwa, orang lain/kroninya atau suatu korporasi memperolehaspek materiil maupun immateriil, Sifat menguntungkan ini dapat dilakukan dengancara korupsi, kolusi dan nepotisme sebagaimana dimaksud dalam UndangundangNomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggara
Negara Yang Bersih Dan Bebas DariKorupsi, Kolusi Dan Nepotisme (vide: Dr.
112 — 74
. kewajiban hukum dalam penyelenggaraan pelayanan publik yangdilakukan oleh Penyelenggara Negara dan Pemerintahan yangmenimbulkan kerugian materii dan atau immaterii bagimasyarakat dan orang perseoranganMenimbang, bahwa berdasarkan Panduan Investigasi untukOmbudsman Republik Indonesia, disebutkan ada 20 (dua puluh)macam maladministrasi, yakni : penundaan atas pelayanan(berlarut larut), tidak menangani, melalaikan kewajiban,persekongkolan, kolusi dan nepotisme, bertindak tidak adil,nyata nyata berpihak
88 — 30
;Menimbang, bahwa dari sudut sejarah perundangundangan, pembentukanUndangUndang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sejak diberlakukannyaUndangUndang Nomor 24 Prp Tahun 1960 sampai dengan perubahan terakhirUndangUndang Nomor 20 Tahun 2001, memiliki sasaran utama adalah PegawaiNegeri atau Penyelenggara Negara.
1.HADIMAN, SH
2.FAKHRUL FAISAL, SH
3.SOETARMI, SH
4.KAREL SAMPE, SH
5.STEEVAN MCLEWIS MALIOY, SH
6.RIDZKY SEPTRIANANDA. SH
7.JEFRI TOLOKENDE, SH
Terdakwa:
ARSAN ABDULLAH, ST Alias ARSAN
187 — 82
Berada dalam penguasaan, pengurusan, dan pertanggungjawabanpejabat penyelenggara negara, baik tingkat pusat maupun di daerah;b.
694 — 1999
Keputusan Badan dan/atau Pejabat Tata Usaha Negara di lingkunganeksekutif, legislatif, yudikatif dan penyelenggara negara lainnya;c. Berdasarkan ketentuan perundangundangan dan AUPB;d. Bersifat final dalam arti lebih luas;e. Keputusan yang berpotensi menimbulkan akibat hukum; dan/atauf.
1.NOVANTORO CATUR PRABOWO, SH
2.DERI FUAD RACHMAN. SH
3.GALIH MARTINO DWI C, SH
4.AFAN BENI ARSENO, SH
Terdakwa:
SEFIYANTO TANGONO
103 — 48
Berada dalam penguasaan, pengurusan, dan pertanggungjawabanpejabat penyelenggara negara, baik tingkat pusat maupun di daerah;b.
Terbanding/Terdakwa : Drs. ENOS YANSEN AKASIAN
102 — 37
Sedangkan kenyataanbahwa tidak seluruh kontraktor bersedia membayar Rp. 5.000.000, (lima jutarupiah) tetaplah TIDAK BISA DIANGGAP bahwa PEMOTONGAN TERSEBUTBUKAN SECARA PAKSAAN, karena pada pasal 12 huruf E pada UU Tipikor,kalimat MEMAKSA SESEORANG MEMBERIKAN SESUATU, TIDAK ADADISEBUTKAN BAHWA YANG DIPAKSA HARUS JUGA MEMENUHI PAKSAANTERSEBUT ( seperti pada saksi Dongky Tunggal).Sehingga, unsurunsur yang terdapat dalam Pasal 12 huruf E UU Tipikor yaitu :Pegawai Negeri atau penyelenggara Negara;Dengan
AMIRUDIN, SH.,MH
Terdakwa:
RIBKA DEWI, S.Pd Anak MUNAN TRIWANTO
91 — 28
Berada dalam penguasaan, pengurusan, dan pertanggungjawabanpejabat penyelenggara negara, baik tingkat pusat maupun di daerah;b.
168 — 32
denganUndangUndang Nomor : 20 Tahun 2001 adalah setiap orang ;Halaman3daril41.Putusan Pengadilan TipikorMenimbang, bahwa kewenangan berkaitan erat dengan jabatan ataukedudukan yang dimiliki oleh seseorang, namun tidak setiap orang bisamelakukan perbuatan penyalahgunaan wewenang ;Menimbang, bahwa meskipun subyek deliknya adalah setiap orang,namun sesungguhnya adresat Pasal 3 UndangUndang Nomor : 31 Tahun 1999sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor : 20 Tahun 2001adalah pegawai negeri atau penyelenggara
negara atau orang yang mempunyaikedudukan dan jabatan dalam pemerintahan, dan untuk adanya penyalahgunaanwewenang disyaratkan bahwa pelakunya harus pegawai negeri ataupenyelenggara negara (Dr.
66 — 51
;Menimbang, bahwa dari sudut sejarah perundangundangan, pembentukanUndangUndang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sejak diberlakukannyaUndangUndang Nomor 24 Prp Tahun 1960 sampai dengan perubahan terakhirUndangUndang Nomor 20 Tahun 2001, memiliki sasaran utama adalah Pegawainegeri atau Penyelenggara Negara, oleh karena UndangUndang Nomor 24 PrpTahun 1960 karena dianggap kurang memadai dengan perkembangan masyarakatyang menemukan cara lain dalam melakukan perbuatan korupsi yang tidak tercakupolehUndangUndang
105 — 23
3UndangUndang No. 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 20 Tahun 2001 adalah setiap orang ;Menimbang, bahwa kewenangan berkaitan erat dengan jabatan ataukedudukan yang dimiliki oleh seseorang, namun tidak setiap orang bisamelakukan penyalahgunaan wewenang ;Menimbang, bahwa meskipun subyek deliknya adalah setiap orang,namun sesungguhnya adresat Pasal 3 UndangUndang Nomor 31 Tahun 1999sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 20 Tahun 2001 adalahpegawai negeri atau penyelenggara
negara atau orang yang mempunyaikedudukan dan jabatan.
48 — 21
dan Juli 2011 sampai denganbulan Juli 2012 atau setidaksetidaknya dalam tahun 2011 sampai dengantahun 2012, bertempat di Jalan Cilik Riwut km 5960 RT 8 Desa Luwuk KananKecamatan Tasik Payawan Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengahatau setidaktidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk di dalam daerahHukum Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri PalangkaRaya yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, yang melakukanatau turut serta melakukan, pegawai negeri atau penyelenggara
negara yangdengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawanhukum atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya, memaksa seseorangmemberikan sesuatu, membayar, atau. menerima pembayaran denganHalaman 30 dari 139 Putusan Nomor 33/Pid.SusTPK/2015/PN Pikpotongan, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri, perbuatantersebut di lakukan terdakwa dengan caracara sebagai berikut :Bahwa terdakwa SUPARTO,S.Pd. dilantik oleh Bupati Katingan sebagaiKepala Desa Luwuk Kanan pada tanggal
56 — 19
UndangUndang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi danNopotisme; ;Menimbang, bahwa berdasarkan uraianuraian tersebut diatas jika perbuatanTerdakwa tersebut diuji berdasarkan peraturan perundangundangan sebagaimana diuraikandiatas Majelis Hakim berpendapat bahwa perbuatan Terdakwa telah melanggar beberapaperaturan perundangundangan sekaligus yang semestinya wajib dipedomani dan ditaatidalam pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya
79 — 25
MdnMenimbang, bahwa meskipun subyek deliknya adalah setiap orang,namun sesungguhnya adresat pasal 3 Undang Undang Nomor : 31 tahun 1999sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor : 20 tahun 2001adalah pegawai negeri atau penyelenggara negara atau orang yang mempunyaikedudukan dan jabatan dalam pemerintahan. Jadi, untuk adanya penyalahgunaanwewenang disyaratkan bahwa pelakunya harus pegawai negeri ataupenyelenggara negara (Dr.