Ditemukan 30926 data
13 — 7
Putusan Nomor 0391/Pdt.G/2019/PA BbMenimbang bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangantersebut di atas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa keadaan rumahtangga Penggugat dengan Tergugat sudah tidak dapat disatukan kembaii,sehingga hakikat perkawinan untuk membentuk rumah tangga yangsakinah, mawaddah dan rahmah sebagaimana yang termaktub dalam alQuran surat arRum ayat 21, sulit untuk diwujudkan;Menimbang bahwa setiap kali persidangan, Majelis Hakim telahberusaha mendamaikan Penggugat secara sepihak
7 — 0
dengan Laki laki lain yang bukanMuhrimnya dan pernah dipergoki para saksi Pemohon tersebut; Bahwa Pemohon dan Termohon masih satu rumah,tapi sudah pisahranjang dan sudah tidak ada komunikasi lagi sejak bulan Agustus 2014Sampai Sekaran ;~ nn nn nnn nnn nnn nn nen nen nnn nnn cence conn Bahwa keluarga Pemohon sudah tidak bisa lagi mendamaikanPemohon dan Termohon 22222 222 eon nee eenMenimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, ikatanperkawinan kedua belah pihak telah rapuh serta kehilangan hakikat
15 — 8
oleh keluarga Termohon ;e Bahwa, saat ini Temohon telah melahirkan anaknya hasil dengan lakilakilain ;Menimbang, bahwa dengan melihat secara objektif kondisi kehidupanrumah tangga Pemohon dengan Termohon sebagaimana terurai dalam faktahukum tersebut di atas, Majelis Hakim menilai bahwa rumah tangga Pemohondan Termohon sudah tidak mencerminkan sebagai sebuah rumah tangga yangrukun, harmonis dan bahagia karena masingmasing pihak telah hidup secaraterpisah sehingga kedua belah pihak telah kehilangan hakikat
15 — 6
Ssuamistri;Bahwa, keluarga sudah pernah berusaha untuk merukunkan Pemohon danTermohon namun tidak berhasil;Menimbang, bahwa dengan melihat secara objektif kondisi kehidupanrumah tangga Pemohon dengan Termohon sebagaimana terurai dalam faktahukum tersebut di atas, Majelis Hakim menilai bahwa rumah tangga seperti itusudah tidak mencerminkan sebagai sebuah rumah tangga yang rukun,harmonis dan bahagia karena masingmasing pihak telah hidup secara terpisahdisebabkan kedua belah pihak telah kehilangan hakikat
13 — 5
ingin bercerai dengan Tergugat;Menimbang, bahwa sebagaimana terungkap dalam persidangan antaraPenggugat dengan Tergugat telah pisah tempat tinggal sejak dua tahunyang lalu;Menimbang, bahwa dengan kondisi objektif kehidupan rumah tanggaseperti terurai di atas, Majelis Hakim menilai rumah tangga seperti itu tidak lagimencerminkan sebagai rumah tangga yang harmonis dan bahagia karenamasingmasing hidup secara terpisah;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut, kKedua belah pihaktelah kehilangan hakikat
4 — 3
sumpahnya telah diperoleh fakta di persidangan bahwa padaawal perkawinan, rumah Tangga Penggugat dan Tergugat rukun sertaharmonis namun sejak bulan Mei tahun 2012 mulai tidak harmonis, seringterjadi perselisinan dan pertengkaran dan sejak bulan Mei tahun 2012. sampaisekarang telah berpisah tempat tinggal dan telah diusahakan perdamaian olehpihak keluarga akan tetapi tidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, ikatanperkawinan kedua belah pihak telah rapuh serta kehilangan hakikat
19 — 13
Bahwa selama proses perkaranya berlangsung, Penggugatmenunjukkan sikap dan i'tikadnya untuk bercerai dengan Tergugat;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut, maka rumahtangga Penggugat dan Tergugat telah pecah, oleh karenanya Penggugatdan Tergugat telah kehilangan hakikat dan tujuan perkawinan membentukrumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan YangMaha Esa sebagaimana dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun1974 tentang Perkawinan yang menyebutkan bahwa Perkawinan talahikatan
6 — 7
saat ini tinggal di rumah keluarganya di Kota Baubau,sedangkan Tergugat tinggal bersama orangtuanya di Buton Bahwa saksi dan pihak keluarga Penggugat serta Majelis Hakim telahberupaya menasihati Penggugat untuk bersabar lagi dan hidup rukunkembali bersama Tergugat, namun upaya tersebut tidak berhasil;Menimbang bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangantersebut di atas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa keadaan rumahtangga Penggugat dengan Tergugat sudah tidak dapat disatukan kembali,sehingga hakikat
4 — 0
antara penggugat dan tergugat telah terjadiperselisihan dan pertengkaran dalam rumah12tangganya;bahwa antara penggugat dan tergugat sudah berpisahrumah sejak satu tahun yang lalu;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan dan fakta fakta tersebut di muka, jikadihubungkan dengan diktum Pasal 1 Undang Undang Nomor1 Tahun 1974 dapat dipahami bahwa salah satu unsurutama dan terpenting utuhnya sebuah perkawinan adalahadanya ikatan batin dan apabila unsur tersebut sudahtidak ada lagi, maka hakikat
13 — 3
tangga Penggugat dan Tergugat seringterjadi pertengkaran dan perselisihan dan telah berpisah, baik pisah rumahmaupun pisah ranjang, sudah tidak ada komunikasi yang baik antara suami isteri,Halaman 9 dari 14 halamanPutusan Nomor : 1132/Pdt.G/2015/PA.Mt.Putus Tanggal 19 Oktober 2015salah satu pihak atau masingmasing pihak meninggalkan kewajibannya sebagaisuami isteri, dan sudah ada upaya damai akan tetapi tidak berhasil;Menimbang, bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak akanmencapai pada hakikat
9 — 3
Sedangkan pada aspek person (perorangan) sebagai saksi, maka padadasarnya setiap orang yang telan dewasa dan cakap untuk melakukanperbuatan hukum (rechtsbekwaamheid) dapat menjadi saksi dan bahkandiwajibkan memberi kesaksian apabila diminta (vide Pasal 148 RBg);Menimbang bahwa, mempertimbangkan hakikat yang terkandung dalamPasal 309 RBg yang berbunyi:Dalam hal menimbang harga kesaksian haruslah hakim memperhatikanbenar kecocokan saksisaksi yang satu dengan yang lain, persetujuankesaksiankesaksian
5 — 0
antara suami isteri saling mencintai dan menyayangi satusama lain, namun apabila salah satu pihak sudah kehilangan rasa cinta dankasih sayangnya, maka cita ideal bagi suatu kehidupan rumah tanggatersebut tidak akan pernah menjadi kenyataan bahkan kehidupan perkawinanitu akan menjadi belenggu kehidupan dan kesengsaraan berkepanjanganbagi kedua belah pihak ;Hal. 8 dari 11 hal. putusan nomor xxxx/Pdt.G/2016/PA.PoMenimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, kedua belahpihak telah kehilangan hakikat
17 — 5
karena seharusnya sebuah keluarga harus hidup bersama namunkeadaan atau kondisi tersebut tidak tergambar dalam rumah tanggaPemohon dan Termohon, adanya ketidakrukunan antara Pemohon danTermohon yang menyebabkan telah terjadi pisah tempat tinggal antaraPemohon dan Termohon selama hampir dua tahun sampai sekarang.Menimbang, bahwa dengan kondisi objektif kehidupan rumahtangga Pemohon dan Termohon seperti terurai di atas, majelis hakimmenilai kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohon telahkehilangan hakikat
11 — 8
Bahwa selama proses perkaranya berlangsung, Penggugatmenunjukkan sikap dan i'tikadnya untuk bercerai dengan Tergugat;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut, maka rumahtangga Penggugat dan Tergugat telah pecah, oleh karenanya Penggugatdan Tergugat telah kehilangan hakikat dan tujuan perkawinan membentukrumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan YangMaha Esa sebagaimana dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun1974 tentang Perkawinan yang menyebutkan bahwa Perkawinan talahikatan
9 — 7
Pasal 1 ayat (1) UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974juncto Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam).Menimbang, bahwa fakta hukum tentang adanya pertengkaran dan perihalperpisahan tempat tinggal Penggugat dengan Tergugat yang telah terjadi selamatujuh bulan serta akibat dari perpisahan tempat tinggal tersebut sehinggamenyebabkan terputusnya komunikasi antara Penggugat dengan Tergugat,keadaan tersebut tidak mencerminkan kehidupan rumah tangga yang mengarahpada terwujudnya kebahagian dan ketenangan sebagaimana hakikat
10 — 4
No.0298/Pdt.G/2017/PA.PareMenimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut, maka rumahtangga Pemohon dan Termohon diduga telah pecah, oleh karenanyaPemohon dan Termohon telah kehilangan hakikat dan tujuan perkawinanmembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkanKetuhanan Yang Maha Esa sebagaimana dalam Pasal 1 UndangUndangNomor 1 Tahun 1974 atau mewujudkan rumah tangga yang sakinah,mawaddah dan rahmah sebagaimana tercantum dalam Pasal 3 KompilasiHukum Islam, sudah tidak dapat terwujud sebagaimana
9 — 4
sumpahnya telah diperoleh fakta di persidangan bahwa padaawal perkawinan, rumah Tangga Penggugat dan Tergugat rukun sertaharmonis namun sejak tahun 2010 mulai tidak harmonis, dan sejak itu pulasampai sekarang telah berpisah tempat tinggal dan Tergugat tidak pernahmemberikan nafkah wajiob kepada Penggugat dan telah pula diusahakanperdamaian oleh pihak keluarga akan tetapi tidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, ikatanperkawinan kedua belah pihak telah rapuh serta kehilangan hakikat
12 — 4
G/ 2014/ PA Msb.harmonis dan bahagia, antara Penggugat dengan Tergugat telah terjadiperselisihan dan pertengkaran dengan indikasi masingmasing telah hidupsecara terpisah, yang pada gilirannya menimbulkan hambatan komunikasikedua belah pihak, maka Majelis Hakim berpendapat kehidupan rumahtangga Penggugat dan Tergugat telah kehilangan hakikat dan makna sebuahperkawinan yaitu adanya saling menyayangi, dan mencintai satu sama lain,dengan demikian kewajiban suami istri sebagaimana dimaksud Pasal 33UndangUndang
7 — 0
menjadi rapuh;Menimbang, bahwa rumah tangga yang bahagia, kekal dan sejahteraakan terwujud jika antara suami isteri saling mencintai dan menyayangi satusama lain, namun apabila salah satu pihak kehilangan rasa cinta dan kasihsayangnya, maka cita ideal bagi suatu kehidupan rumah tangga tersebuttidak akan pernah menjadi kenyataan bahkan kehidupan perkawinan itu akanmenjadi belenggu kehidupan bagi kedua belah pihak ;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, kedua belahpihak telah kehilangan hakikat
10 — 1
pisah tempat tinggalsejak Januari 2011 hingga sekarang ;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum dan melihatsecara objektif kondisi kehidupan rumah tangga Penggugat denganTergugat sebagaimana tersebut di atas, Majelis Hakim menilaibahwa keadaan rumah tangga seperti itu. tidak mencerminkansebagai rumah tangga yang rukun, harmonis dan bahagia karenamasing masing pihak hidup secara terpisah (Broken Mariage)dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rumah tangga Penggugatdan Tergugat telah kehilangan hakikat