Ditemukan 6199 data
14 — 5
Bahwa, sejak tanggal O02 Agustus 2018 (saat di Bali) TergugatRekonvensi sudah menjatuhkan talak atas sikap durhaka isteri kepadasuami (nusyuz), maka putuslah hak nafkah terhadap TermohonKonvensi/Penggugat Rekonvensi.5.
Bahwa, atas sikap durhaka isteri kepada suami (nusyuz) maka tidak adakewajiban bagi Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi untukmemberikan mutah.Bahwa, berdasarkan halhal tersebut diatas mohon Majelis Hakim yangmemeriksa perkara ini menjatuhkan putusan sebagai berikut :Halaman 9 dari 36 halaman Putusan Nomor 0000/Pdt.G/2019/PA.JTDalam Konvensi:Menerima permohonan Pemohon seluruhnya.Dalam Rekonvensi :Menolak gugatan Penggugat Rekonvensi untuk seluruhnya.Bahwa, terhadap Replik Pemohon Konvensi dan jawaban
Bahwa, yang Penggugat Rekonvensi ketahui terkait Nusyuzsecara bahasa adalah tempat yang tinggi (menonjol) sedangkan secaraistilah berarti isteri durhaka kepada suami dalam perkara ketaatan padasuami yang Allah swt. Wajibkan dan pembangkangan ini menonjol.Penggugat Rekonvensi juga mengerti dan paham betul hokum darinusyuz tersebut yang mana nusyuz wanita pada suami adalah haram,adapun akibatnya yaitu suami boleh memberi hukuman.
Bahwa sejak Tergugat Rekonvensi menjatuhkan talak pada PenggugatRekonvensi/Termohon Konvensi pada tanggal 02 Agusutus di Bali atasdikap durhaka isteri kepada suami (nusyuz), maka putuslah hak nafkahterhadap Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi.4.
Bahwa adanya sikap durhaka isteri kepada suami maka tidak adakewajiban bagi Tergugat Rekonvensi/Pemohon Konvensi untukmemberikan uang mutah.Maka berdasarkan dalildalil tersebut diatas, kiranya Majelis Hakimmenjatuhkan putusan sebagai berikut :Dalam Rekonvensi:Menolak gugatan Penggugat Rekonvensi untuk seluruhnya.Menimbang, bahwa Penggugat Rekonvensi dalam repliknyamenyampaikan pada pokoknya tetap dengan dalil gugatannya dengantambahan keterangan sebagai berikut ;1.
18 — 19
Selain itu Penggugat Rekonpensi tidak layak dan tidakpantas mendapatkan nafkah tersebut dari Tergugat Rekonpensi karenaPenggugat Rekonpensi adalah istri yang nusyuz (durhaka);Berdasarkan Replik Konpensi dan Jawaban Rekonpensi tersebut di atas,dengan ini Pemohon Konpensi/Tergugat Rekonpensi memohon kepada MajelisHakim yang memeriksa perkara ini menjatuhkan putusan dengan amar sebagaiberikut :A. DALAM KONPENSIMengabulkan permohonan Pemohon untuk seluruhnyaB.
Bahwa tudingan Tergugat Rekonvensi dalam poin 7 jawabannya yangmenyatakan bahwa "selain itu Penggugat Rekonpensi tidak layak dan tidakpantas mendapatkan nafkah tersebut dari Tergugat Rekonpensi karenaPenggugat Rekonpensi adalah istri yang nusyuz (durhaka)".
Tudingansebagai istri durhaka adalah tudingan yang sangat keji, karena TergugatRekonvensi tidak menjelaskan dosa apa sebenarnya yang telah dilakukanHalaman 11 dari 19 Putusan Nomor 124/Pdt.G/2020/PA Dol.sehingga Tergugat Rekonvensi berani menuding Penggugat rekonvensisebagai istri durhaka ?
22 — 18
Sehingga Majelis Hakim berpendapat sesuai amanat yang terkandung di dalam PERMA Nomor 3 Tahun 2017 dan SEMA Nomor 2 Tahun 2019, bahwaPenggugat tidak terbukti melakukan nusyuz (durhaka) kepada Tergugat sebagaisuami, namun sebaliknya Tergugat yang melakukan perbuatan nusyuz (durhaka) sebagai suami, sehingga berdasarkan faktafakta dipersidangan Majelis Hakim secara ex Officio berdasarakan petitum subsidair di dalam gugatanPenggugat mengenai asas Ex Aequo et Bono, Majelis Hakim menghukumTergugat untuk
Putusan No.395/Pdt.G/2021/PA.PlhHukum Islam akan menjadi berbeda faedah hukumnya dan hal tersebutmenjadi sangat penting dalam menentukan subyek hukum mana antaraPenggugat dan Tergugat yang menjadi penyebab terjadinya permasalahandalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat sehingga tidak harmonis, halini dikarenakan Majelis Hakim dalam menyelesaikan perkara a quo dapatmenentukan apakah Penggugat sebagai isteri yang melakukan nusyuz(durhaka) dengan tidak melaksanakan kewajibankewajiban sebagai ister!
dengan baik dan benar, atau apakah Tergugat sebagai suami yangmelakukan nusyuz (durhaka) terhadap isteri dengan tidak melaksanakankewajibankewajibannya sebagai suami, dan hal ini sangat diperlukan dalammenentukan hak dan kewajiban terhadap nafkah iddah dan mutah dalamperkara perceraian, pendapat Majelis Hakim ini di dukung kuat oleh kaidahhukum yang dimaksud dalam Yurisprudensi MARI Nomor 184 K/AG/1995tanggal 30 September 1996 yang menyatakan walaupun dalam perkaraperceraian hakim tidak perlu melihat
29 — 8
hubungan suami istri selama (satu) tahun 7 (tujuh) bulanbersama dengan terdakwa terdakwa kus, menyatakan kepada terdakwa perihal uang gajidan uang THR yang akan digunakan untuk berbelanja kebutuhan rumah tangga seharihari, tetapi terdakwa tidak menghiraukan permintaan saksi yandan hanya berdiam dirisaja, kemudian terdakwa mandi dan membereskan pakaian kotornya yang akan dibawakerumah orang tuanya untuk dicuci, lalu tidak beberapa lama kemudian terdakwamegirimkan SMS kepada saksi yang isinya Jstri durhaka
22 — 16
Sehingga Majelis Hakim berpendapat sesuai amanat yang terkandung di dalam PERMA Nomor 3 Tahun 2017 dan SEMA Nomor 2 Tahun 2019, bahwaPenggugat tidak terbukti melakukan nusyuz (durhaka) kepada Tergugat sebagaisuami, namun sebaliknya Tergugat yang melakukan perbuatan nusyuz (durhaka) sebagai suami, sehingga berdasarkan faktafakta dipersidangan Majelis Hakim secara ex officio berdasarakan petitum subsidair di dalam gugatanPenggugat mengenai asas Ex Aeguo et Bono, Majelis Hakim menghukumTergugat untuk
terdapat dalam yurisprudensi a quodikorelasikan dengan Pasal 149 huruf (a) dan (b) dan Pasal 152 KompilasiHukum Islam akan menjadi berbeda faedah hukumnya dan hal tersebutmenjadi sangat penting dalam menentukan subyek hukum mana antaraPenggugat dan Tergugat yang menjadi penyebab terjadinya permasalahandalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat sehingga tidak harmonis, halini dikarenakan Majelis Hakim dalam menyelesaikan perkara a quo dapatmenentukan apakah Penggugat sebagai isteri yang melakukan nusyuz(durhaka
dengan baik dan benar, atau apakah Tergugat sebagai suami yangmelakukan nusyuz (durhaka) terhadap isteri dengan tidak melaksanakankewajibankewajibannya sebagai suami, dan hal ini sangat diperlukan dalammenentukan hak dan kewajiban terhadap nafkah iddah dan mutah dalamHal. 9 dari 22 Hal.
79 — 7
Pasal 152 Kompilasi HukumIslam menegaskan, bahwa bekas istri berhak mendapatkan nafkah iddahdari bekas suaminya, kecuali bila ia (bekas istri) nusyuz (durhaka);Menimbang, bahwa Majelis Hakim terlebih dahulu = akanmempertimbangkan apakah Penggugat Rekonvensi dapat dikategorikanseorang istri yang durhaka (nusyuz) atau tidak, meskipun di persidanganTergugat Rekonvensi tidak secara tegas atau eksplisit menyatakan PenggugatRekonvensi sebagai seorang istri yang durhaka (nusyuz);Hal. 21 dari 31 halaman
Hukum Islam, Seorang suami danistri mMempunyai hakhak dan kewajibankewajiban yang sama secaraprofesional dan proporsional yang harus dijalankan dengan cara dan iktikadyang baik;Menimbang, bahwa rumah tangga Penggugat Rekonvensi dan TergugatRekonvensi telah dilanda perselisihan dan pertengkaran sebagaimana jugatelah diuraikan pada pertimbangan dalam konvensi di atas, hal tersebut tidakdapat dijadikan petunjuk kedurhakaan (nusyuz) seorang istri Sebagaimana telahdiuraikan di atas tentang definisi durhaka
(nusyuz) sebab di dalam suatu rumahtangga atau suatu hubungan perselisinan dan pertengkaran memang lazim dansangat wajar terjadi, apalagi perselisihan dan pertengkaran tersebut terjadidikarenakan masalah ekonomi, tidak adanya sikap saling pengertian dan sikapsaling memahami tentang tugas dan fungsi masingmasing sebagai Suami istri;Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis Hakim memandangPenggugat Rekonvensi tidak terbukti secara sah dan meyakinkan telahmelakukan tindakan durhaka (nusyuz) terhadap
bagI istrinya;Menimbang, bahwa nafkah terhadap Penggugat Rekonvensi (istri)merupakan hak /itamlik (untuk dimiliki) oleh karenanya menjadi hutang bagiTergugat Rekonvensi (Suami) yang harus dibayarkannya mana kala haktersebut tidak ditunaikan oleh Tergugat Rekonvensi tanpa adanya alasanyang dibenarkan hukum;Menimbang, bahwa nafkah merupakan kewajiban bagi bekas suamidan hak bekas istri yang diceraikan Ssuaminya, Majelis Hakim memandangoleh karena Penggugat Rekonvensi tidak melakukan tindakan nusyuz(durhaka
71 — 11
Berdandan bukan untuksuami itu hukumnya DURHAKA. Bergitu juga manis dan sopan padaorang lain tapi kasar dan sadis pada suami itu juga DURHAKA dan itusemua tidak akan mencium bau wanginya surga yang Jaraknya 4Oributahun perjalanan itu juga kata ustad (Surat kesatu sudah jelas). Tugassuami menjaga diri sendiri dan keluarganya agar tidak masuk NERAKAitu juga kata ustad/perintah AlQuran.
Barangkali itu termasuk perbuatan durhaka/nusus, ini urusan ustad bukanurusan saya sebagai orang awam. Jika saudaranya tersebut lebih baikdalam segala hal dari saya itu tidak apaapa bagi8. saya, tapi ternyata + seperti saya sudah lama tidak bekerja,keduanyaterpisah, istri di Cipayung Jakarta Timur dan Suami di Tangerang, tidaktahu dapat apa istrinya. Yang jelas istrinya tetap setia, tidak meminta/menggugat cerai.
Singkat kata kurang syukurnyakepada Allah SWT bahwa ada orang/keluarga yang lebih susah darikami dan ada pula orang/istri yang lebih hebat, lebin sukses dari dia.Jadi tidak perlu sombong/takabur, nusus dan durhaka. Sayamendengarkan ceramah di radio silaturahim AM 7XX oleh USTADZ +artinya sebagai berikut :1. Seorang istri yang durhaka, nusus itu tidak ada hak untuk nafkahlahir.nafkah batin memang sudah lama + 7 tahun tidak mau.112.
kerja sebentar uangnya besar tapiuntuk Suaminya sendiri sebaliknya (Sudah diuraikan surat 1 dan 2).Masalahnya bukan cemburu buta tapi lagilagi saya takut tergolonglakilaki /Suami yang dayus dan masuk neraka.9Persoalan cerai dan tidak cerai, kalah atau menang dalampengadilan itu soal biasa, asal dalildalilnya / alasanalasannyasesuai dengan aturan hukum yang berlaku baik Perdata / Syari.Sedangkan alasanalasan / dalildalil yang diajukan istri Saya sudahdipatahkan dan istri saya berbuat nusus, sangat durhaka
Istri Saya Sudah berbuat nusus dan sangat durhaka kepadasuami, haram hukumnya untuk menuntut/menggugat cerai danyang mempunyai hak cerai adalah suami.10Semoga Surat pembelaan saya dari 1, 2 dan 3 dapat dipergunakanoleh Majelis Hakim, untuk bahan pertimbangan dalam mengambilkeputusan yang seadiladilnya dan sebijaksana mungkin,bertanggung jawab kepada Allah SWT / dunia akherat.Tangerang, 9 Februari 2015Bahwa Selanjutnya untuk mempersingkat uraian putusan ini ditunjukkepada halhal sebagaimana tercantum
61 — 23
hati semua anakanak Penggugat danTergugat sudah tidak open lagi/menutup hati kepada Penggugatsebagai ayah kandung mereka;Majelis Yang Mulia,Penggugat sangatsangat berharap kepada Majelis Hakim, kiranyaberkenan memahami perasaan seorang ayah yang telahmemperjuangkan 4 ( empat) orang anak selama ini, ternyata setelahPenggugat dan Tergugat bercerai tak seorangpun diantarakeempat anak Penggugat dan =Tergugat yang maungomong/beramah tamah dengan Penggugat, terlalu extrim apabiladikatakan anakanak telan durhaka
Kalau benardemikian pertanda sang ayah tidak dapat mendengar suara hatianakanaknya dikarenakan hati jauh dari anakanaknya, takpantaslah seorang ayah yang baik merebut kembali apa yangsudah diberikan kepada anakanaknya, apalagi anakanaktersebut selama ini tidak dinafkahi.Bagaimana pula anak dikatakan Durhaka?!...
Anak diberi Gelar durhaka untuk maksud tertentu.Sungguh sangat menyakitkan pendengaran dan sangat melukaiperasaan anak, juga dapat merusak mental anakanak,Hal 8 dari 27 Putusan Reg. 132/Pdt.G/2016/PA.Pspkseharusnya ayah memberi semangat dan kekuatan kepada anakanaknya agar mereka siap menghadapi tantangan hidup yangsemakin keras dimasa yang akan datang, merekalah tunastunasbangsa yang seharusnya dibekali dengan semangat, ilmupengetahuan serta iman dan taqwa.Betapa kejamnya seorang ayah sanggup menuduh
anakanaknyadurhaka demik harta dunia sementara anakanaknya yang dituduhkenyataannya adalah anakanak yang baik budi, menjalankanperintah Allah ( Sholat 5 waktu), hidup teratur, akrab bersaudara,tidak durhaka, tidak sombong, tidak merokok dan tidakbergaulbebas ( dapat dibuktikan).
Dan saya sebagai ibu merasabahagia dan bersyukur atas nikmat Allah SWT.Beruntung sekali Penggugat bahwa didunia ini tidak ada istilahayah durhaka, sekalipun pada kenyataannya seorang ayah telahmenelantarkan anakanaknya, hidup bersenangsenang, setiapsaat merental mobil kemanamana tanpa pernah memikirkankeadaan hidup dan perasaan anakanaknya, teganya seorangayah bersenangsenag diatas penderitaan bathin anakanaknyatanopa merasa berdosa dan tanpa merasa bersalah sedikitpun,malah Penggugatmengatakan merasa
101 — 19
Disisi lain Pemohon juga tidak berkeinginan dianggap sebagaianak durhaka.4. Bahwa benar selama ini Ibu Pemohon selalu memaksakan Pemohon untukmenikah dengan Termohon, dan hal ini sudah di tawarkan kepada Pemohonsejak Termohon beberapa kali mendatangi kediaman Pemohon secaraintensif pada sekitar Bulan Agustus s/d Bulan Desember Tahun 2016.
Bahwa Ibu Pemohon dan kakak angkat Pemohon mengultimatum /mengancam bahwa jika memang Pemohon tidak mau kawin denganTermohon maka Pemohon dianggap anak yang durhaka dan tidak berbudikepada orangtua yang telah membesarkan Pemohon, selain itu Pemohondipersilahkan untuk hidup sendiri dan keluar dari rumah keluarga, karenaIbu Pemohon menganggap sudah cukup tanggung jawab Ibu Pemohonuntuk membesarkan Pemohon hingga dewasa saat ini..
tetangga mantan Pembantu di rumah Pemohon;> Bahwa, saksi menjadi pembantu di rumah keluarga Pemohon selama 1tahun;9> Bahwa benar Pemohon telah menikah dengan Termohon pada bulanJanuari 2017;> Bahwa saksi tahu pernikahan Pemohon dan Termohon dalam keadaanterpaksa;> Bahwa sebelum terjadi pernikahan saksi pernah mendengar sendiriPemohon ketika didalam kamar dipaksa oleh ibu kandung dan kakakangkatnya, waktu itu terdengar suara ibu Pemohon yang berkatakamuharus menikah dengan Arif, kalau tidak kamu anak durhaka
10 — 2
bentuk perceraian dalam perkara aquo adalah cerai talak,dimana permohonan cerai yang diajukan oleh pihak suami sebagai Pemohon kepadaistri sebagai Termohon untuk menjatuhkan talaknya di depan persidangan PengadilanAgama, sehingga sebagai akibat dari adanya cerai talak tersebut mantan istri harusmenjalani masa tunggu (iddah) dan berhak mendapatkan jaminan selama masa iddahtersebut serta berhak pula untuk mendapatkan mutah dari mantan suami sebagai suatukewajiban, sepanjang istri tidak berbuat nusyuz (durhaka
);Menimbang, bahwa hakhak istri yang diceraikan oleh suaminya adalahmendapatkan jaminan selama masa tunggu (iddah) berupa nafkah, maskan dan kiswahsepanjang istri tidak berbuat nusyuz (durhaka) serta mendapatkan mutah dari mantansuami sebagai suatu kewajiban seorang suami bertujuan untuk menghibur hati sangistri yang sedang dalam kesedihan, kegelisahan akibat terjadinya perceraian suami;Menimbang, bahwa selama dalam pemeriksaan persidangan telah ditemukanfakta bahwa Termohon tidak terbukti berbuat
nusyuz (durhaka) terhadap Pemohonserta Pemohon dan Termohon telah hidup bersama sebagai suami istri selama kuranglebin 11 tahun dan telah dikaruniai satu orang anak, yang berarti Termohon telahmengabdikan dirinya sebagai istri pendamping Pemohon dan telah menyerahkan danmengorbankan segala sesuatunya untuk kebahagiaan rumah tangganya, sehinggaTermohon berhak untuk mendapat nafkah iddah yang pantas dari Pemohon, sertajaminan nafkah pasca perceraian terhadap satu orang anak Pemohon dan Termohonbernama
48 — 2
tidak9.10.11.melakukan kewajibannya sebagai istri yang taat, patuh, hormat dan tidakmelayani suaminya hal tersebut dapat dipandang sebagai istri yang nusyuzsebagaimana Pasal 84 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam yaitu istri dianggapNusyuz apabila jika dia tidak melaksanakan kewajibankewajibannya dankemudian sikap Termohon yang mendesak Pemohon agar menceraikanTermohon' adalah sikap/perbuatan yang tidak pantas dilakukan Termohonsebagai istri Pemohon dan sikap/perbuatan tersebut masuk dalam kategoriNusyuz (durhaka
Bahwa sebagai seorang isteri Penggugat selama ini telah menunaikan kewajibansebagaimana mestinya dan tidak pernah beniat berobuat nusyuz (durhaka) kepadaTergugat sebagai suami.. Bahwa Tergugat sejak tanggal 05 April 2012 telah begitu saja meninggalkanPenggugat dan tidak pernah kembali lagi dan tidak pernah mengirimkan nafkahkepada Penggugat;.
Bahwa Pemohon tetap pada dalil permohonan Pemohon poin 8, 9,10, Il,12, bahwaperbuatan Termohon yang telah menampar Pemohon, mengancam Pemohon,dan juga sering rneminta kepada Pemohon untuk menceraikan Termohondengan cara Termohon menyuruh dan mendesak Pemohon untuk menulis surattalaq kepada Termohon diatas kertas bermeterai yang sudah dipersiapkanTermohon sebelumnya merupakan = sikap nusyuz (durhaka) kepada suami,sehingga apabila istri nusyuz, maka hakhaknya selayaknya istri yang taat(tamkin) akan
Psp.Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi adatah istri yang Nusyuz(durhaka) sehingga tuntutan Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensidalam gugatannya tidak perlu urtuk dipertimbangkan dan harus ditolak;3.
Anwar penerbit Diponegoro Bandung, tahun 1991 halaman 71,yaitu Nusuz menurut bahasa adalah timbul ke atas, sedangkan menurut Istilah ilmufigin ialah isteri yang durhaka (membandel) kepada suaminya, dan selanjutnyaseorang isteri dapat dikatakan nusuz adalah sebagaimana yang dikutip dari KitabMughnil Muhtaj juz, IV, halaman 295 berbunyi sebagai berikut;J o 30 2es RAAjLO Oo preys davl9 Oe CA Rik whi jo aid aid!
103 — 41
MutahBahwa Pemohon menolak permintaan dari Termohon karena Termohonsendiri sudah layak dikatakan durhaka (Nusyuz) kepada Pemohonsehingga seorang istri yang durhaka kepada suaminya tidak mendapatkanhakhak sebagaimana disebutkannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal149 Kompilasi Hukum IslamHim. 8 dari 65 hlm. Putusan Nomor 69/Pdt.G/2019/PA.PspkBAB XVIIAKIBAT PUTUSNYA PERKAWINANBagian KesatuAkibat TalakPasal 149Bilamana perkawinan putus karena talak, maka bekas suami wajib:a.
Termohon menolak Pemohon dikatakan durhaka (Nuzyuz) karenakategori istri durhaka itu mengada ada dan dibuat buat karena PadadasarnyaTermohon Keluar dari Rumah disebabkan karena Termohonmerasa Trauma karena Pemohon beberapa Kali menodongkan SenjataHim. 14 dari 65 him.
selaku istri yang taat bukandurhaka yang seperti disampaikan Pemohon, untuk Pemohon Ketahuibahwa Termohon tidak pernah durhaka dan nanti Termohon akanmengajukan keberatan sampai ketingkat banding dan tingkatkasasi.Termohon akan membela dirinya sesuai kebenaran bukan sepertimaksud Pemohon mengisap dan menelan darah istrinya yang taat danapabila tuntutan Termohon tidak di kabulkan Termohon akan banding danKasasi nanti..
Kiswahd Maskane MutahBahwa Pemohon menolak permintaan dari Termohon karena Termohonsendiri sudah layak dikatakan durhaka (Nusyuz) kepada Pemohonsehingga seorang istri yang durhaka kepada suaminya tidak mendapatkanhakhak sebagaimana disebutkannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 149Kompilasi Hukum IslamHim. 37 dari 65 him. Putusan Nomor 69/Pdt.G/2019/PA.PspkBAB XVII AKIBAT PUTUSNYA PERKAWINANBagian KesatuAkibat TalakPasal 149Bilamana perkawinan putus karena talak, maka bekas suami wajib:a.
Mutah (Tanda Mata/ Kenang kenangan ) sebesar Rp. 25.000.000,Menimbang, bahwa atas berbagai tuntutan Penggugat Rekonvensitersebut, Tergugat Rekonvensi menyatakan menolak semuanya dengan alasanPenggugat Rekonvensi adalah isteri yang durhaka/nusyuz. Sehingga antaraPenggugat Rekonvensi dengan Tergugat Rekonvensi tidak ada kesepakatan,oleh karenanya majelis mempertimbangkannya sebagai berikut;Him. 58 dari 65 him.
13 — 2
2006 sampai 5 Juli 2007 selaluterjadi keributan disebabkan masalah sepele yang dibesarbesarkansehingga keluarlah katakata kasar dari mulut Termohon;Bahwa karena tidak tahan dengan caci maki dan tidak ada kerukunan hidupberumah tangga dan saling cekcok, maka pada tanggal 24 September 2011Pemohon jatuhkan talak pada Termohon dan Pemohon pergi dari rumahmeninggalkan Termohon ke rumah keluarga Pemohon;Dalam Rekonpensi :Bahwa Tergugat tidak bersedia memberi nafkah berlalu, karena selama iniPenggugat durhaka
tujuan gugatan Penggugat adalahsebagaimana diuraikan di atas;Menimbang, bahwa pengajuan gugatan rekonpensi oleh Penggugatdalam tahap jawaban telah memenuhi ketentuan Pasal 158 ayat (1) RBg,dengan demikian dapat dipertimbangkan;Menimbang, bahwa mengenai nafkah lalu yang dituntut olen Penggugatdalam gugatannya sebesar Rp. 31.500.000, (tiga puluh satu juta lima ratus riburupiah) selama 21 bulan dan Tergugat dalam jawabannya menyatakan tidakbersedia memberikan nafkah lalu karena selama ini Penggugat durhaka
kepadaTergugat dan Penggugat telan mengusir Tergugat dari rumah, namunsenyatanya di persidangan Tergugat tidak dapat membuktikan tentang durhaka/nusyuznya Penggugat sehingga Majelis Hakim tidak memandang Penggugatsebagai istri yang nusyuz, maka Penggugat berhak mendapat nafkah lalu dariTergugat;Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Tergugat yang dikuatkandengan keterangan saksisaksi Tergugat mengenai keadaan financial Tergugat,terbukti sekarang Tergugat tidak mempunyai pekerjaan dan penghasilan
14 — 12
Bahwa istri tidak durhaka (nusyuz) kepada suami;4.3.6 Analisis pembuktianMenimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya, PenggugatRekonpensi telah mengajukan dua orang saksi, sebagaimana akandipertimbangkan berikut ini;1. Bahwa Penggugat Rekonpensi dan Tergugat Rekonpensi sudah berpisah,meskipun hanya satu orang saksi yang mengetahui persis sejak kapanperpisahan tersebut terjadi; Him 25 dari 35 hlm.Putusan No. 0076/Padt.G/2016/PA.MbI2.
Cpe cle 4tisaidArtinya: Allah mewajibkan nafkah istri kepada suami, karena berdasarkan akadnikah yang sah, istri menjadi terbatas kebebasannya, karena harusmelayani suami, istri wajib untuk mentaati suami, tinggal danmengurus tempat tinggal yang disediakan oleh suami, memeliharaanakanak, sehingga dengan alasan demikian suami wajib untukmenafkahi istri, selama istri tidak durhaka (nusyuz), sesuai dengankaedah setiap orang yang dibatasi haknya karena hak orang lain,maka orang yang membatasi hak seseorang
kebutuhan dasar secara individu untuk mengembangkan diri (selftactualization), namun juga mengemban kewajiban luhur untuk menegakkanrumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah, sebagai sendi dasar darisusunan masyarakat;4.3.10 Penetapan pembebanan nafkah lampauMenimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum poin 1 yang telahdibuktikan oleh Tergugat Rekonpensi dihubungkan dengan pertimbanganhukum secara syar'i, yuridis, dan sosiologis di atas, Majelis Hakim berpendapatbahwa Penggugat Rekonpensi telah durhaka
Penggugat Rekonpensi,seharusnya pasangan suami istri dapat menyelesaikan persoalan rumahtangga berdua, untuk menghindari masuknya pihak ketiga yang dapatmemperkeruh persoalan rumah tangga diantara keduanya, sehingga menurutMajelis Hakim bukanlah alasan yang sah secara hukum, apalagi kondisi rumahtangga Tergugat Rekonpensi dengan Penggugat Rekonpensi sedang tidakstabil, karena secara usia perkawinan masih muda, sehingga masih labil;Menimbang, bahwa dasar Majelis Hakim menentukan TergugatRekonpensi telah durhaka
2014Tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Him 29 dari 35 hlm.Putusan No. 0076/Padt.G/2016/PA.MbIPerlindungan Anak, orang tua berkewajiban untuk mengasuh, memelihara,mendidik dan melindungi anak, sehingga setiap anak dapat hidup, tumbuh,berkembang dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat martabatkemanusiaan;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 84 ayat (2) Kompilasi HukumIslam, gugurnya kewajiban suami menanggung nafkah, kiswah dan tempattinggal bagi istri yang durhaka
65 — 19
sembilan bulan lamanya, kedua belah pihak tidak pernah lagi hidupbersama layaknya suami isteri, berarti hak dan kewajiban suami isteri sudah tidakterlaksanakan sebagaimana mestinya;Menimbang, bahwa sikap termohon meninggalkan pemohon tanpa izin dansepengetahuan pemohon dan tanpa alasan yang jelas dan masuk akal adalah perbuatan yangmelanggar norma kehidupan dalam rumah tangga, disamping itu sikap termohon yangmenolak ajakan pemohon untuk kembali membina rumah tangganya, juga masuk dalamkategori durhaka
kepada suami, sebab jangankan meninggalkan rumah menolak saja untuktidur bersama tanpa alasan syari sudah termasuk durhaka kepada suami;Menimbang, bahwa dengan sikap dan perbuatan termohon tersebut sudahbarangtentu rumah tangga pemohon dan termohon sudah sulit untuk ditegakkan kembalikarena sudah menimbulkan kebencian salah satu pihak terhadap pihak yang lain dan rasakasih sayang dan saling cinta mencintai sudah tidak ada lagi, untuk itu majelis hakimberpendapat bahwa perkawinan pemohon dan termohon
12 — 0
Menolak secara tegas pada point 2 dan 3 untuk tidak membayardikarenakan istrinya sudah durhaka terhadap suaminya;Bahwa atas replik Pemohon tersebut Termohon di muka sidang telahmenyampaikan dupliknya secara lisan yang pada pokoknya mengemukantetap sebagaimana dalam jawaban dan gugatan rekonvensi semula, namunsetentang nafkah iddah, Termohon menurunkan tuntutannya menjadisejumlah Rp. 3.000.000, (tiga juta rupiah) selama masa iddah;Bahwa tentang jawaban, replik dan duplik selengkapnya termuatdalam
jutarupiah) dan biaya maskan (tempat tinggal) sejumlah Rp. 3.000.000,(tiga jutarupiah), Tergugat Rekonvensi dalam replik tulisannya di muka sidangmenyatakan kemampuan membayar nafkah iddah untuk tiga bulan sejumlahRp. 1.500.000, (satu juta lima ratus ribu rupiah), sementara menyangkutbiaya maskan (tempat tinggal), Tergugat Rekonvensi dalam replik tulisannyaHalaman 19 dari 24 hlmPutusan Nomor 139/Pdt.G/2019/PA.Mdndi muka sidang dengan tegas menyatakan tidak mau membayar dikarenakanistrinya Sudah durhaka
maskan dan kiswah kepada bekas istriselama menjalani masa iddah, selanjutnya Pasal 152 Kompilasi Hukum IslamTahun 1991, menyatakan bahwa istri berhak mendapat mutah, nafkah iddah,maskan dan kiswah dari bekas suaminya kecuali bila ia nusyuz;Menimbang, bahwa berdasarkan apa yang telah diuraikan dalamproses jawab menjawab di muka sidang yang kesemuanya telahdipertimbangkan antara satu) dengan lainnya, maka Majelis Hakimmemandang bahwa alasan Tergugat Rekonvensi yang menyatakanPenggugat Rekonvensi sudah durhaka
) dan biaya maskansejumlah Rp. 1.000.000, (Satu juta rupiah) dari Tergugat Rekonvensi sertadihukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar sejumlah nafkah iddah danbiaya maskan tersebut kepada Penggugat Rekonvensi;Menimbang, bahwa gugatan Penggugat Rekonvensi menyangkutnafkah lampau (madhiayah) selama lebih kurang 100 hari sejumlah Rp.200.000, (dua ratus ribu rupiah) perhari, Tergugat Rekonvensi dalam repliktulisanya di muka sidang dengan tegas menyatakan tidak mau membayardikarenakan istrinya sudah durhaka
terhadap suaminya;Menimbang, bahwa berdasarkan apa yang telah diuraikan dalamproses jawab menjawab di muka sidang yang kesemuanya telahdipertimbangkan antara satu) dengan lainnya, maka Majelis Hakimmemandang bahwa alasan Tergugat Rekonvensi yang menyatakanPenggugat Rekonvensi sudah durhaka terhadap Tergugat Rekonvensi,ternyata tidak dapat dibuktikan di muka sidang sehingga tidak dapatmenggugurkan kewajibannya untuk memberikan nafkah lampau dimaksud.Oleh karenanya tuntutan nafkah lampau tersebut
79 — 22
janganbaku bawa dengan orang tua soe saksi Ferdinan Mamuaja menjawa omlexi datang mau menagih ngana pe utang terdakwa menjawab eh belumada doi ;lalu saksi Alexander Mamuaja berkata Tini (terdakwa) memangkau papandusta kau Jjanji abis padungku saya datang abis padungku, akubilang abis natal, habis natal saya datang kau bilang abis tahun baru nantidatang jow tanggal 2 setelah itu saya datang ngana ke Palusetelah itusekitar pukul 12.30 wita terdakwa berkata jangan percaya om lexi itu diaorang tua durhaka
ngana pe anak mati karena ngana orang tuadurhakasetelah itu saksi Alexander Mamuaja berkata ih jadi kalau pendetape anak mati dia juga durhaka lalu terdakwa mengatakan om lexi tidak tauom lexi pe anak itu Serly lonte;Bahwa kemudian pada hari Jumat tangga 5 februar 2016 sekitar puukul17.00 wita saksi Aalexander Mamuaja datang ke rumah saksi korbanSusana Mamuaja alias Serly yang berada di Desa Rotoombu, sesampainyadi rumah saksi korban, saksi Alexander Mamuaja langsung berkata kepadasaksi korban dengan
40 — 19
Bahwa Termohon yang secara nyata mempunyai hubungan dengan prialain bahkan Pemohon memiliki bukti foto Termohon yang sedang tidur dandalam pelukan pria lain yang bukan suaminya maka perbuatan Termohonsangat dapat dikatakan sebagai perbuatan Nusyuz (durhaka kepada suami)dimana akan dijadikan bukti dalam agenda pembuktian.5.
Bahwa sudah cukup dalil yang mendasar mengenai Nusyuz seorang Isiriterpenuhi oleh Termohon dimana antara lain : Memiliki hubungan dengan seorang lakilaki yang bukan mukrimnyasecara syariat agama Islam sudah jelas merupakan salah satu DosaBesar. dalam teks Al Kitab Figh Al Manhaji a la Mahdzhab Al Imam alSafi , Juz IV halaman 106 Nusyuz adalah :Putusan Nomor 4346/Pdt.G/2020/PA.Sby.him. 5 dari 17 him.Nusyuznya seorang perempuan ialah sikap durhaka yangditampakannya di hadapan suami dengan jalan tidak
Hal ini disebabkan karena istri yang durhaka ( Nusyuz ) tidak berhakmendapatkan nafkah apapun.Maka,berdasarkan dalildalil tersebut diatas, Pemohon mohon kepada ketuaPengadilan Agama Surabaya melalui Majelis Hakim Pemeriksa Perkara ini agarkiranya berkenan memeriksa Permohonan Cerai Talak dan selanjutnyamemutuskan sebagai berikutDalam konpensi1. Menerima dan Mengabulkan Permohonan Cerai Talak seluruhnya2.
Bahwa, menanggapi Replik Pemohon piont 5 dan 6, Termohon katakanbahwa yang durhaka adalah Pemohon sendiri bukan Termohon karna nekatbawa wanita lain saat mediasi. Semua Yang di dalilkan Pemohon Tersebutadalah Fitnah semua, dan ingin lari dari tanggung jawab beban uang iddah,mutah dan nafkah terhutang;6.
14 — 11
Sehingga Majelis Hakim berpendapat sesuai amanat yang terkandung di dalam PERMA Nomor 3 Tahun 2017 dan SEMA Nomor 2 Tahun 2019, bahwaPenggugat tidak terbukti melakukan nusyuz (durhaka) kepada Tergugat sebagaisuami, namun sebaliknya Tergugat yang melakukan perbuatan nusyuz (durhaka) sebagai suami, sehingga berdasarkan faktafakta dipersidangan Majelis Hakim secara ex Officio berdasarakan petitum subsidair di dalam gugatanPenggugat mengenai asas Ex Aequo et Bono, Majelis Hakim menghukumTergugat untuk
Putusan No.222/Pdt.G/2021/PA.PlhHukum Islam akan menjadi berbeda faedah hukumnya dan hal tersebutmenjadi sangat penting dalam menentukan subyek hukum mana antaraPenggugat dan Tergugat yang menjadi penyebab terjadinya permasalahandalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat sehingga tidak harmonis, halini dikarenakan Majelis Hakim dalam menyelesaikan perkara a quo dapatmenentukan apakah Penggugat sebagai isteri yang melakukan nusyuz(durhaka) dengan tidak melaksanakan kewajibankewajiban sebagai ister!
dengan baik dan benar, atau apakah Tergugat sebagai suami yangmelakukan nusyuz (durhaka) terhadap isteri dengan tidak melaksanakankewajibankewajibannya sebagai suami, dan hal ini sangat diperlukan dalammenentukan hak dan kewajiban terhadap nafkah iddah dan mutah dalamperkara perceraian, pendapat Majelis Hakim ini di dukung kuat oleh kaidahhukum yang dimaksud dalam Yurisprudensi MARI Nomor 184 K/AG/1995tanggal 30 September 1996 yang menyatakan walaupun dalam perkaraperceraian hakim tidak perlu melihat
13 — 6
Bahwa sebagaimana yang telah diuraikan diatas mengenai apa yang telahdilakukan oleh Termohon yakni berselingkuh dan melakukan hubunganbadan dengan lakilaki lain merupakan perbuatan yang mengingkari prinsipperkawinan dan perbuatan durhaka dari seorang isteri kepada Suaminya.Dengan demikian Termohon dapat dikategorikan Nusyus (durhaka)terhadap Pemohon;8.