Ditemukan 6203 data

Urut Berdasarkan
 
Register : 08-01-2018 — Putus : 26-03-2018 — Upload : 11-02-2019
Putusan PA TERNATE Nomor 42/Pdt.G/2018/PA.TTE
Tanggal 26 Maret 2018 — PENGGUGAT DAN TERGUGAT
114
  • Oleh karena itu Majelis berpendapat bahwa sikapdan perbuatan Penggugat Rekonpensi sebagaimana telah dijelaskan di atas,yang membuat kehidupan rumah tangganya tidak rukun lagi dan bahkansekarang telah pisah tempat tinggal bersama adalah karena faktor tidak mautaat dan patuh terhadap saransaran dan nasihat; bahkan pernah PenggugatRekonpensi melontarkan katakata yang tidak etis dan tidak pantas diucapkanseorang istri / anak mantu kepada ibu mantu (ibu kandung tergugatrekonpensi) adalah termasuk sikap durhaka
    (nusyuz);Menimbang bahwa perbuatan durhakanya seorang isteri tidak hanyasikap dan perbuatan yang tidak menyenangkan itu ditujukan kepada suaminyasaja akan tetapi jika seorang isteri ternyata juga karena sikap danperbuatannya menyakiti, memfitnah kepada keluarga Ssuaminya dan orang lainsehingga nama baik suaminya tercemar maka sikap dan perbuatan itu adalahmerupakan kedurhakaan juga (nusyuz).Menimbang bahwa oleh karena Termohon telah terbukti nusyuz(durhaka), maka gugatan rekonpensi atas hakhak untuk
    Oleh karena itu tuntutan Penggugat Rekonpensi / Termohon konpensiatas nafkah iddah harus ditolak.Menimbang bahwa pemberian mutah adalah kewajiban hukum yangwajib diberikan suami kepada istri setelah terjadi perceraian karena talak, jikaistri tidak terbukti nusyuz (durhaka) sebagaimana diatur dalam pasal 149huruf ( b) KHI, akan tetapi dalam perkara aquo Penggugat Rekonpensiterbukti nusyuz (durhaka), maka hak untuk mendapatkan mut'ah menjadigugur.Menimbang bahwa walaupun Penggugat rekonpensi dinyatakan
    nusyuz(durhaka), namun pernah hidup bersama dengan tergugat rekonpensisebagai suami isteri yang tentunya banyak suka duka yang dialami berdua,maka Majelis berpendapat dengan tanpa syarat tersebut pada pasal 158 KHI,kepada Tergugat Rekonpensi dapat dibebani untuk memberi mutah sunnahyang besarnya disesuaikan dengan kepatutan dan kemampuan (vide pasal159 dan 160 Kompilasi Hukum Islam).Menimbang bahwa berdasarkan jawaban rekonpensi khususnya tuntutanmutah berupa uang Rp 20.000.000 (dua puluh juta rupiah
Register : 02-10-2020 — Putus : 16-11-2020 — Upload : 16-11-2020
Putusan PA PEKANBARU Nomor 1497/Pdt.G/2020/PA.Pbr
Tanggal 16 Nopember 2020 — Penggugat melawan Tergugat
146
  • Tergugat sering mengatai Penggugat adalah istri durhaka danTergugat juga suka menghubungi teman teman Penggugat untukmenceritakan keburukan Penggugat.Bahwa sejak bulan Juli 2020 Penggugat dan Tergugat tidak lagi bersama,karena memang pernikahan ini tidak bisa dilanjutkan;Bahwa orang tua Penggugat sudah dua kali mengupayakan agar rumahtangga Penggugat dan Tergugat tetap bertahan namun Penggugat danTergugat memang sudah tidak bisa lagi untuk bersama, Tergugat punsudah mengatakan menyerahkan Penggugat
    satu rumah lagi sejakbulan Juli 2020 ;Bahwa yang pergi dari rumah kediaman bersama adalah Tergugat;Bahwa Tergugat pergi ke rumah orang tuanya, Kota Pekanbaru;Bahwa kerana antara Penggugat dengan Tergugat sering bertengkardisebabkan Tergugat juga tidak bisa menghargai Penggugat, makanandan minuman untuk Tergugat yang telah disiapkan malah tidak dimakanTergugat lebih memilin membeli makanan dari luar dan dibawa pulangpadahal Penggugat sudah menyiapkan makan,Tergugat mencaciPenggugat adalah istri durhaka
    rumah kediaman bersama adalah Tergugat;Bahwa Tergugat pergi ke rumah orang tuanya, Kota Pekanbaru;Bahwa kerana antara Penggugat dengan Tergugat sering bertengkarBahwa kerana antara Penggugat dengan Tergugat sering bertengkardisebabkan Tergugat juga tidak bisa menghargai Penggugat, makanandan minuman untuk Tergugat yang telah disiapkan malah tidak dimakanTergugat lebin memilin membeli makanan dari luar dan dibawa pulangpadahal Penggugat sudah menyiapkan makan,Tergugat mencaciPenggugat adalah istri durhaka
Register : 11-01-2019 — Putus : 29-04-2019 — Upload : 30-04-2019
Putusan PA MEDAN Nomor 139/Pdt.G/2019/PA.Mdn
Tanggal 29 April 2019 — Penggugat melawan Tergugat
120
  • Menolak secara tegas pada point 2 dan 3 untuk tidak membayardikarenakan istrinya sudah durhaka terhadap suaminya;Bahwa atas replik Pemohon tersebut Termohon di muka sidang telahmenyampaikan dupliknya secara lisan yang pada pokoknya mengemukantetap sebagaimana dalam jawaban dan gugatan rekonvensi semula, namunsetentang nafkah iddah, Termohon menurunkan tuntutannya menjadisejumlah Rp. 3.000.000, (tiga juta rupiah) selama masa iddah;Bahwa tentang jawaban, replik dan duplik selengkapnya termuatdalam
    jutarupiah) dan biaya maskan (tempat tinggal) sejumlah Rp. 3.000.000,(tiga jutarupiah), Tergugat Rekonvensi dalam replik tulisannya di muka sidangmenyatakan kemampuan membayar nafkah iddah untuk tiga bulan sejumlahRp. 1.500.000, (satu juta lima ratus ribu rupiah), sementara menyangkutbiaya maskan (tempat tinggal), Tergugat Rekonvensi dalam replik tulisannyaHalaman 19 dari 24 hlmPutusan Nomor 139/Pdt.G/2019/PA.Mdndi muka sidang dengan tegas menyatakan tidak mau membayar dikarenakanistrinya Sudah durhaka
    maskan dan kiswah kepada bekas istriselama menjalani masa iddah, selanjutnya Pasal 152 Kompilasi Hukum IslamTahun 1991, menyatakan bahwa istri berhak mendapat mutah, nafkah iddah,maskan dan kiswah dari bekas suaminya kecuali bila ia nusyuz;Menimbang, bahwa berdasarkan apa yang telah diuraikan dalamproses jawab menjawab di muka sidang yang kesemuanya telahdipertimbangkan antara satu) dengan lainnya, maka Majelis Hakimmemandang bahwa alasan Tergugat Rekonvensi yang menyatakanPenggugat Rekonvensi sudah durhaka
    ) dan biaya maskansejumlah Rp. 1.000.000, (Satu juta rupiah) dari Tergugat Rekonvensi sertadihukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar sejumlah nafkah iddah danbiaya maskan tersebut kepada Penggugat Rekonvensi;Menimbang, bahwa gugatan Penggugat Rekonvensi menyangkutnafkah lampau (madhiayah) selama lebih kurang 100 hari sejumlah Rp.200.000, (dua ratus ribu rupiah) perhari, Tergugat Rekonvensi dalam repliktulisanya di muka sidang dengan tegas menyatakan tidak mau membayardikarenakan istrinya sudah durhaka
    terhadap suaminya;Menimbang, bahwa berdasarkan apa yang telah diuraikan dalamproses jawab menjawab di muka sidang yang kesemuanya telahdipertimbangkan antara satu) dengan lainnya, maka Majelis Hakimmemandang bahwa alasan Tergugat Rekonvensi yang menyatakanPenggugat Rekonvensi sudah durhaka terhadap Tergugat Rekonvensi,ternyata tidak dapat dibuktikan di muka sidang sehingga tidak dapatmenggugurkan kewajibannya untuk memberikan nafkah lampau dimaksud.Oleh karenanya tuntutan nafkah lampau tersebut
Register : 17-09-2018 — Putus : 09-04-2019 — Upload : 29-12-2020
Putusan MS IDI Nomor 323/Pdt.G/2018/MS.Idi
Tanggal 9 April 2019 — Penggugat melawan Tergugat
335116
  • Idimengadili perkara ini untuk menyatakan tergugat Rekonvensi selaku Isteri yangNusyut (Durhaka);4.
    Menyatakan Tergugat Rekonvensi adalah Isteri yang durhaka (Nusyud);3. Memberi izin kepada Penggugat Rekonvensi untuk mengucapkan ikrar talakatas Tergugat Rekonvensi didepan persidangan perkara ini;4. Menetapkan kedua anakanak yang lahir dalam perkawinan Penggugat danTergugat Rekonvensi masingmasing :a. ALIFA MUKHBITA ARRAZI (Perempuan umur 2 Tahun);b. MUHAMMAD ABRAL AZIZI (lakilaki umur 10 bulan).Halaman 10 dari 45 putusan Nomor 323/Pdt.G/2018/MS.
    Bahwa tidak benar saya adalah istri yang nusyud (durhaka) karenakepergian saya dari rumah kontrakan disebabkan setelah saya kembali kerumah kontrakan setelah selesai dari masa bersalin, saya tidak menemukansehelaipun baju penggugat rekonvensi di dalam lemari pakaian.
    Sehingga tidak beralasan bagi penggugat rekonvensi untukmengajukan gugatan rekonvensi ini, serta tidak beralasan hukum bagiketua/majelis hakim yang mulia yang memeriksa dan mengadili perkara iniuntuk menyatakan saya selaku istri yang nusyut (Durhaka).5. Bahwa tidak benar fakta yang telah diuraikan oleh penggugat rekonvensimengenai sikap dan tingkah laku serta akhlak saya.Halaman 16 dari 45 putusan Nomor 323/Pdt.G/2018/MS. Idi6.
    Penggugat lupa jika Tergugat adalahsuaminya yang menikah sesuai dengan syariat Islam, yang di ikat dengankalimat Sahadat sehingga Penggugat wajib menghomati Tergugat dan jugamengikat hukum perkawinan yang bila dilanggar mendatangkan mudharatbagi Penggugat sendiri, Penggugat ego yang tidak pernah ingin memintamaaf pada Tergugat atas kesalahannya, sehingga Tergugat memohon kepadaKetua/Majelis Hakim yang Mulia yang memeriksa dan mengadili perkara iniuntuk menyatakan Penggugat adalah Isteri yang Durhaka
Register : 19-07-2019 — Putus : 10-10-2019 — Upload : 11-10-2019
Putusan PA TERNATE Nomor 395/Pdt.G/2019/PA.Tte
Tanggal 10 Oktober 2019 — Penggugat melawan Tergugat
104
  • Menimbang, bahwa tuntutan penggugat rekonpensi menyangkut: biaya kiswah, biaya hidup dan biaya pengobatan yang lalu, dapat dibantahatau tidak bersedia dipenuhi oleh Terggugat rekonpensi dengan alasan bahwaPenggugat Rekopensi selaku isteri telah durhaka (nusyuz).
    Maka tidak tepat jika Termohondinyatakan telah nusyuz (durhaka), maka Majelis berpendapat bahwa tidakharmonisnya rumah tangga Pemohon dan Termohon pada akhirakhirnya iniadalah karena sikap perbuatan Tergugat Rekonpensi dan akhirnya pisahtempat tinggal bersama selama 2 tahun . Dan karena Penggugat Rekonpensitidak Nusyuz tentu akan mendapatkan hakhaknya akibat dari perceraian ini.80.81. Tuntutan Nafkah Lampau82.83.
    Menimbang, bahwa berdasarkan fakta dipersidangan terjadinyaperselisihan dan pertengkaran dan akhirnya Pemohon dengan Termohonharus pisah rumah tidaklah sematamata karena sikap Termohon, tetapikarena ada juga ulah Pemohon yang selingkuh dengan seorang perempuan,maka Majelis berpendapat sikap Termohon mengusir Pemohon keluar darirumah tidaklah termasuk perbuatan nusyuz (durhaka) dan Termohon patutmendapatkan hakhaknya dari perceraian ini dengan menentukan nafkahiddah yang layak dan patut mengingat
    Menimbang bahwa pemberian mutah adalah kewajiban hukumyang harus diberikan bilamana, perkawinan itu putus karena talaq,sebagaimana diatur dalam pasal 149 huruf (a) KHI baik berupa uang ataubenda, jika isteri tidak terbukti nusyuz (durhaka) sebagaimana diatur dalampasal 149 huruf (b) KHI, dan berdasarkan fakta hukum dipersidangan telahterungkap bahwa terjadinya kehidupan rumah tangga Tergugat Rekonpensi/Pemohon konpensi dengan Penggugat Rekonpensi /Termohon konpensi tidakharmonis lagi dan keduanya
Register : 29-01-2013 — Putus : 16-05-2013 — Upload : 11-06-2013
Putusan PA PAINAN Nomor 25/PDT.G/2013/PA.PN
Tanggal 16 Mei 2013 — PEMOHON DAN TERMOHON
163
  • sejak bulan Maret 2009 Pemohon pulang ke rumah orang tuaPemohon karena Pemohon dalam keadaan sakit yang tidak diurus olehTermohon, semenjak itu sampai sekarang Pemohon dan Termohontidak tinggal serumah lagi, karena tidak adanya itikad baik dariTermohon untuk rukun kembali, disebabkan Termohon lebihmengutamakan kuliahnya di Padang tanpa izin dari Pemohon;2 Bahwa selama lebih kurang 1,5 tahun (satu setengah tahun) Pemohontidak lagi memberi nafkah kepada Termohon dikarenakan Termohontelah berbuat durhaka
    Tidak benar Termohon tidak diizinkankuliah, dan sebelum kuliah Termohon sudah minta izin kepada Pemohon dandiizinkan oleh Pemohon untuk kuliah;Bahwa point 6 Pemohon tidak memberi nafkah selama 1 2 tahun benar, akantetapi tidak benar Termohon telah durhaka terhadap Pemohon (nusyuz), karenaPemohonlah yang tidak mau pulang;Bahwa sebelum menikah Termohon dan Pemohon telah melakukan hubunganlayaknya suami istri padahal saat itu Termohon baru berumur 16 tahun, olehkarena Pemohon tidak mau bertanggung jawab
    pokoknya sebagai berikut :Dalam KonvensiBahwa Pemohon tetap sebagaimana dalam permohonannya denganmenyatakan benar Pemohon pernah mengatakan kepada Termohon bahwa orang tuaPemohon mengharamkan Termohon datang ke rumah orang tua Pemohon;Dalam RekonvensiBahwa mengenai tuntutan balik atau gugatan rekonvensi Penggugat tersebut,Tergugat telah menyampaikan jawabannya secara lisan di depan persidangan denganmenyatakan tidak sanggup membayarnya dan sangat keberatan karena Penggugattelah melakukan tindakan durhaka
    Pasal 81Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa Tergugat Rekonvensi telah mendalilkan bahwaPenggugat Rekonvensi telah melakukan tindakan durhaka (nusyuz) sebagaimanatelah diuraikan di atas, akan tetapi Tergugat Rekonvensi tidak dapat membuktikankedurhakaan atau nusyuznya Penggugat Rekonvensi, bahkan keterangan saksisaksibaik yang diajukan oleh Tergugat Rekonvensi maupun oleh Penggugat Rekonvensi didepan persidangan tidak ada satupun yang menyatakan atau menerangkankedurhakaan atau nusyuznya Penggugat
    Pasal 152 Kompilasi Hukum Islam yang pada pokoknyamenyatakan Pengadilan dapat mewajibkan kepada bekassuami untuk mamberikan biaya penghidupan berupa nafkah,maskan, kiswah, mutah dan iddah kepada bekas istri,kecuali bila bekas istri nusyuz bilamana perkawinan putuskarena talak atau perceraian;e Bahwa nafkah merupakan kewajiban bagi bekas suami danhak bekas istri yang diceraikan suaminya, Majelis Hakimmemandang Penggugat Rekonvensi tidak melakukantindakan nusyuz (durhaka) sebagaimana telahdipertimbangkan
Register : 23-10-2020 — Putus : 04-12-2020 — Upload : 08-12-2020
Putusan PA PELAIHARI Nomor 698/Pdt.G/2020/PA.Plh
Tanggal 4 Desember 2020 — Penggugat melawan Tergugat
5520
  • ) dengan tidak melaksanakan kewajibankewajiban sebagaisuami dengan baik dan benar, atau apakah Termohon Konvensi sebagai isteriyang melakukan nusyuz (durhaka) terhadap suami dengan tidak melaksanakankewajibankewajibannya sebagai isteri, dan hal ini sangat diperlukan dalammenentukan hak dan kewajiban terhadap nafkah iddah dan mutah dalamperkara perceraian, pendapat Majelis Hakim ini di dukung kuat oleh kaidahhukum yang dimaksud dalam Yurisprudensi MARI Nomor 184 K/AG/1995tanggal 30 September 1996
    ke dalamHalaman 23 dari 38 Putusan Nomor 698/Pdt.G/2020/PA Pihtas dan melemparkannya kepada Pemohon Konvensi, serta perkataanperkataan Termohon Konvensi yang sangat kasar mengenai keluarga dariPemohon Konvensi, sehingga hal tersebut mengakibatkan permasalahandalam rumah tangga Pemohon Konvensi dan Termohon Konvensi, dansehingga berpisah tempat tinggal yang telah berjalan lebin kurang 1 (satu)tahun lamanya, sehingga Majelis Hakim berkesimpulan bahwa TermohonKonvensi telah melakukan perbuatan yang durhaka
    (nusyuz), sehingga MajelisHakim berpendapat tidak pantas memberikan hak nafkah iddah dan hak mutahkepada isteri yang melakukan perbuatan durhaka (nusyuz) kepada suaminyayang sah, hal ini sesuai dengan maksud dari Pasal 84 ayat (1): /steri dapatdianggap nusyuz jika ia tidak mau melaksanakan kewajibankewajibansebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 83 ayat (1) kecuali dengan alasanyang sah; ayat (2): Selama isteri dalam nusyuz, kewajiban suami terhadapisterinya tersebut pada Pasal 80 ayat (4) huruf
    menentukan subyek hukum mana antara Pemohon Konvensi/TergugatRekonvensi dan Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi yang menjadipenyebab terjadinya permasalahan dalam rumah tangga PemohonKonvensi/Tergugat Rekonvensi dan Termohon Konvensi/PenggugatRekonvensi sehingga tidak harmonis, hal ini dikarenakan Majelis Hakim dalammenyelesaikan perkara a quo dapat menentukan apakah PemohonHalaman 33 dari 38 Putusan Nomor 698/Pdt.G/2020/PA PihKonvensi/Tergugat Rekonvensi sebagai suami yang melakukan nusyuz(durhaka
    ) dengan tidak melaksanakan kewajibankewajiban sebagai suamidengan baik dan benar, atau) apakah Termohon Konvensi/PenggugatRekonvensi sebagai isteri yang melakukan nusyuz (durhaka) terhadap suamidengan tidak melaksanakan kewajibankewajibannya sebagai isteri, dan hal inisangat diperlukan dalam menentukan hak dan kewajiban terhadap nafkahiddah dan mutah dalam perkara perceraian, pendapat Majelis Hakim ini didukung kuat oleh kaidah hukum yang dimaksud dalam Yurisprudensi MARINomor 184 K/AG/1995 tanggal
Register : 21-11-2018 — Putus : 12-02-2019 — Upload : 12-02-2019
Putusan PA KAB MALANG Nomor 6419/Pdt.G/2018/PA.Kab.Mlg
Tanggal 12 Februari 2019 — Penggugat melawan Tergugat
106
  • Hal 6dari 279.10.11.12.13.14.Termohon bersikeras meminta cerai pada saat berbicara bedua denganPemohon.dan sudah dibicarakan dengan ibu pemohon untuk dinasehatiagar tidak sampai terjadi pisah.Termohon berlaku durhaka terhadap suami karena pulang kerumahorangtuanya tanpa jijin dan ridlo dari suami.
    Nafkah Terhutang: Pemohon keberatan memberikan nafkahterhutang karena Termohon meninggalkan Pemohon atas keinginansendiri, Termohon berlaku Durhaka dengan berselingkuh,meninggalkan rumah tanpa jjin,diminta kKembali rukun namun ditolakdan alsan lainnya karena tidak ada anak yang harus ditanggung olehTermohon.b. Nafkah Iddah : 400.000,x3 = 1.200.000,c.
    Termohon telah mengakui bahwa Termohion keluar rumah atas kehendaksendiri dan bukan karena diusir atau sudah mendapat ijin dari Pemohon,sehingga dapat dikatakan termohon telah durhaka terhadapPemohon.Termohon juga menyatakan tidak mau lagi meneruskan rumahtangga dengan Pemohon, dalam hal ini Termohon juga menginginkanperceraian dan tidak menginginkan kehidupan rumah tangga lagi denganpemohon.
    bersamakumpul dengan ibu Pemohon.Sudah tidak ada anak untuk dibesarkan atau disekolahkan.dan uanghasil kerja Termohon digunakan untuk kepentingannya sendiri.Termohon berpose sangat tidak sewajarnya dengan PiLnya bernamaUdinz Towel dengan status Termohon sudah bercerai dan menggunakannama samaran Naura Kanza.dan pertemuan dengan PlLnya dirumahGianto sejak 3 tahun yang lalu pad setiap hari jumat saat libur kerja.Pemohon tidak pernah menampar Termohon.Nafkah madyah tidak akan diberi karena Termohon durhaka
    Nafkah Madliyah tidak akan diberi karena Termohon Durhaka ;2. Nafkah Iddah selam 3 bulan Rp. 1,200.000 (400.000 x 3 );3. Nafkah Mutah sesuai Kemampuan Pemohon Rp.400.000,(jumlah keseluruhan Rp.1.600.000,);Menimbang, bahwa atas Replik tersebut, Termohon menyatakan tetapsebagaimana dalam jawaban dan tetap sebagaimana dalam tuntutannya;Menimbang, bahwa untuk memenuhi maksud ketentuan Pasal 22 ayat(2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Jo.
Putus : 11-12-2017 — Upload : 28-08-2018
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2826 K/PDT/2017
Tanggal 11 Desember 2017 — Prof. Dr. Hj. MADE SADHI ASTUTI alias NI MADE ASTUTI, dkk. VS I GEDE SADHA
536302 Berkekuatan Hukum Tetap
  • kekeluargaanPatrilineal atau dikenal juga Purusa, yang sudah turun temurun berlaku diIndonesia, knususnya di Kabupaten Banyuwangi:Bahwa ketika pewaris meninggal dunia yang berhak menjadi ahli warisdalam sistem kekeluargaan Patrileneal adalah anak lakilaki;Bahwa anak lakilaki tersebut adalah anak yang tidak terhalang oleh suatualasan/sebab yang menghalangi untuk menjadi ahli waris;Bahwa sebab/alasan anak lakilaki yang tidak bisa menjadi ahli waris ketikaorang tuanya meninggal dunia adalah sebagai berikut: Karena durhaka
    kepada kedua orang tuanya; Karena kawin nyeburin/sentana; Karena mempunyai penyakit jiwa/gila; Karena pindah ke agama lain;Bahwa Penggugat tidak pernah durhaka kepada kedua orang tua;Bahwa Penggugat tidak kawin nyentana;Bahwa Penggugat sehat jasmani dan rohani;Bahwa Penggugat tetap beragama Hindu;Bahwa dasar hukum berlakunya hukum adat, terdapat dalam Pasal 131 1.S(Indische staatsregeling) ayat (2) b (stb 1925 Nomor 415 juncto 5/77),termasuk juga berlakunya hukum waris adat, yaitu: Bagi golonganIndonesia
    kekeluargaanPatrilineal atau dikenal juga Purusa, yang sudah turun temurun berlaku diIndonesia khususnya di Kabupaten Banyuwangi;Bahwa ketika pewaris meninggal dunia yang berhak menjadi ahli warisdalam sistem kekeluargaan Patrileneal adalah anak lakilaki;Bahwa anak lakilaki tersebut adalah anak yang tidak terhalang oleh suatualasan/sebab yang menghalangi untuk menjadi ahli waris;Bahwa sebab/alasan anak lakilaki yang tidak bisa menjadi ahli waris ketikaorang tuanya meninggal dunia adalah sebagai berikut: Karena durhaka
    kepada kedua orang tuanya; Karena kawin nyeburin/sentana; Karena mempunyai penyakit jiwa/gila; Karena pindah ke agama lain;Bahwa Penggugat tidak pernah durhaka kepada kedua orang tua;Bahwa Penggugat tidak kawin nyentana;Bahwa Penggugat sehat jasmani dan rohani;Bahwa Penggugat tetap beragama Hindu;Bahwa Hukum Waris adat di Indonesia tidak lepas dari pengaruh susunanmasyarakat kekerabatannya yang berbeda.
    Nomor 2826 K/Pdt/2017 Bahwa Penggugat adalah anak lakilaki dari Wayan Nardo dan tidak adaterhalang oleh suatu sebab/alasan yang menghalangi untuk menjadi ahlliwaris, seperti pernah durhaka kepada orang tuanya, kawin nyentana dandia juga sehat jasmani dan rohani dan tetap beragama Hindu, sehingga olehkarenanya Penggugat adalah satusatunya ahli waris dalam keluarga Wayan Nardo berdasarkan Hukum Adat Bali; Bahwa lagi pula alasanalasan kasasi tersebut mengenai penilaian hasilpembuktian yang bersifat
Register : 14-11-2018 — Putus : 17-06-2019 — Upload : 17-06-2019
Putusan PA KENDAL Nomor 2568/Pdt.G/2018/PA.Kdl
Tanggal 17 Juni 2019 — Penggugat melawan Tergugat
250
  • pergi berturutturut meninggalkan rumah bersama sehingga antara Pemohon denganTermohon pisah rumah dan tidak ada hubungan lagi hingga sekarangselama 4 tahun;Bahwa selama kepergian Termohon tersebut, Pemohon telah berusahamencari keberadaan Termohon antara lain ke rumah orang tua dansanak famili Termohon, akan tetapi Pemohon tidak menemukanTermohon;Bahwa atas sikap dan perbuatan Termohon tersebut, Pemohon merasasangat menderita lahir batin dan Pemohon berkesimpulan bahwaTermohon adalah isteri yang durhaka
    berturutturut meninggalkan rumah bersama sehingga antara Pemohon denganTermohon pisah rumah dan tidak ada hubungan lagi hingga sekarangselama 4 tahun;Bahwa selama kepergian Termohon tersebut, Pemohon telah berusahamencari keberadaan Termohon antara lain ke rumah orang tua dansanak famili Termohon, akan tetapi Pemohon tidak menemukanTermohon;Bahwa atas sikap dan perbuatan Termohon tersebut, Pemohon merasasangat menderita lahir batin dan oleh karenanya Pemohonberkesimpulan bahwa Termohon adalah isteri yang durhaka
    perselisihan yang mendalam akan tetapiPemohon yang mempunyai etikat kurang baik sehingga Termohonmengikutinya dan Termohon masih mempunyai hak yaitu rumah besertatanah yang di Dukuh Ngawen RT. 07 RW. 01 Desa NgawensariKecamatan Ringinarum Kabupaten Kendal, harap diberikan kepada anakPemohon dan Termohon; Bahwa Pemohon tidak pernah mencari Termohon, akan tetapi Termohonlah yang mencarinya sehingga ketika didamaikan di kelurahan tidakterjadi kesepakatan perdamaian; Bahwa Termohon bukanlah istri yang durhaka
Register : 13-04-2018 — Putus : 23-10-2018 — Upload : 31-10-2018
Putusan PA MALANG Nomor 800/Pdt.G/2018/PA.MLG
Tanggal 23 Oktober 2018 — Penggugat melawan Tergugat
96
  • dan perbuatan Tergugat Rekonpensiseperti tersebut di atas menyebabkan perselisinan dan pertengkaranyang teruS menerus dan Tergugat Rekonpensi sering menolakmelakukan hubungan intim suami istri, yang mana berakibat tidak adakomunikasi yang baik, Tergugat suka membantah dan tidak taat padaperintah Penggugat Rekonpensi sebagai suami dalam segala halyang bersangkutan dengan kewajiban Tergugat Rekonpensi sebagaiistri, sehingga dalam hukum perkawinan agama Islam merupakanCirriciri Seorang istri yang durhaka
    Bahwa berdasarkan uraian di atas maka PenggugatRekonpensi beranggapan bahwa pernikahan antara PenggugatHal. 6 dari 16 halaman Penetapan Nomor 0800/Pdt.G/2018/PA.MlgRekonpensi dengan Tergugat Rekonpensi sudah tidak bisa lagidipertahankan dan perceraianilah merupakan jalan yang terbaikkarena perbuatan Tergugat Rekonpensi sebagaimana terurai sepertidiatas merupakan sikap dan perbuatan yang durhaka dan beranimelawan suami sehingga memiliki unsur NUSYUZ, maka dengandemikian sudah jelas atas hak Tergugat
    dantanggung jawab Pengguat Rekonpensi, sebagai fakta dan kebenarannyaadalah karena Tergugat Rekonpensi telah bermain cinta dan berhubungandengan lakilaki lain yang bukan suaminya bernama Muhammad aliasFranky Subejo, Penggugat Rekonpensi beranggapan bahwa pernikahanantara Penggugat Rekonpensi dengan Tergugat Rekonpensi sudah tidakbisa lagi dipertahankan dan perceraianlah merupakan jalan yang terbaikkarena perbuatan Tergugat Rekonpensi sebagaimana terurai seperti diatasmerupakan sikap dan perbuatan yang durhaka
Register : 02-08-2021 — Putus : 10-08-2021 — Upload : 11-08-2021
Putusan PA PELAIHARI Nomor 594/Pdt.G/2021/PA.Plh
Tanggal 10 Agustus 2021 — Penggugat melawan Tergugat
1411
  • Sehingga Majelis Hakim berpendapat sesualamanat yang terkandung di dalam PERMA Nomor 3 Tahun 2017 dan SEMANomor 2 Tahun 2019, bahwa Penggugat tidak terbukti melakukan nusyuz(durhaka) kepada Tergugat sebagai suami, namun sebaliknya Tergugat yangmelakukan perbuatan nusyuz (durhaka) sebagai suami, sehingga berdasarkanfaktafakta dipersidangan Majelis Hakim secara ex officio berdasarakan petitumsubsidair di dalam gugatan Penggugat mengenai asas Ex Aequo et Bono, MajelisHakim menghukum Tergugat untuk membayar
    yang melakukan nusyuz (durhaka) dengan tidak melaksanakankewajibankewajiban sebagai isteri dengan baik dan benar, atau apakah Tergugatsebagai suami yang melakukan nusyuz (durhaka) terhadap isteri dengan tidakHalaman 11 dari 17 Putusan Nomor 594/Pdt.G/2021/PA.PlIhmelaksanakan kewajibankewajibannya sebagai suami, dan hal ini sangatdiperlukan dalam menentukan hak dan kewajiban terhadap nafkah iddah danmutah dalam perkara perceraian, pendapat Majelis Hakim ini di dukung kuat olehkaidah hukum yang dimaksud
Register : 13-09-2019 — Putus : 18-11-2019 — Upload : 19-11-2019
Putusan PA STABAT Nomor 1394/Pdt.G/2019/PA.Stb
Tanggal 18 Nopember 2019 — Penggugat melawan Tergugat
139
  • secara lisanyang pada pokoknya sebagai berikut :Dalam Konvensi Bahwa Pemohon tetap dengan permohonan Pemohon dengantambahan bahwa tidak benar Pemohon ada keluar rumah sampai pulangpagi, kecuali dengan tujuan yang jelas untuk mencari lembu dan tidakbenar Pemohon ada mengancam Termohon;Dalam Rekonvensi Bahwa terhadap gugatan rekonvensi Penggugat tersebut,Tergugat tidak bersedia memberikan nafkah lampau Penggugat dannafkah iddah Penggugat, karena Penggugat yang meninggalkanTergugat ; Bahwa Penggugat durhaka
    yang belum dibayarkan selama 2 (dua) tahun atau 24 (duapuluh empat) bulan sejumlah Rp2.000.000,00 (dua juta rupiah) perbulan,terhadap tuntutan Penggugat tersebut, Tergugat dalam jawaban rekonvensinyamenyatakan keberatan dan tidak bersedia membayarnya, karena Penggugatyang pergi dari kediaman bersama dan Tergugat serta keluarga Tergugat telahberusaha menjemput Penggugat agar kembali ke rumah kediaman bersamauntuk kembali membangun rumah tangga, namun Penggugat tidak mau,sehingga Penggugat telan durhaka
    tentang kepergianPenggugat dari kediaman bersama serta ketidak mauan Penggugat untukkembali ke rumah kediaman bersama untuk membangun rumah tangga setelahTergugat serta keluarga Tergugat berusaha menjemput Penggugat agarkembali ke rumah kediaman bersama, maka majelis berpendapat Penggugatterbukti durnaka (nusyuz) kepada Tergugat selaku suaminya;Halaman 21 dari 27 halaman Putusan Nomor xxx/Pdt.G/2019/PA.StbMenimbang bahwa karena Penggugat sebagai istri telah terbukti dipersidangan berlaku nusyuz (durhaka
    suamimempunyai masa iddah, maka terhadap gugatan nafkah iddah Penggugatsesuai dengan doktrin hukum Islam dalam kitab Syarqawi Juz IV halaman 349yang menyatakan wajib memberi nafkah atas isteri yang sedang dalam masaiddah jika diceraikan dengan talak satu raj, Karena pada hakikatnya wanita itumasih dalam tanggungan suami yang menceraikannya dan begitu jugamenurut Pasal 149 huruf (6) Kompilasi Hukum Islam, bekas suamiberkewajiban memberikan nafkah iddah kepada bekas istri terkecuali bekas istriitu nusyuz (durhaka
    );Menimbang, bahwa karena Penggugat sebagai istri telah terbukti nusyuz(durhaka) kepada Tergugat sebagai suami sebagaimana yang telah diuraikandengan rinci pada pertimbangan sebelumnya, maka majelis berpendapatbahwa tuntutan Penggugat tentang nafkah iddah tidak beralasan hukum, makaharus dinyatakan ditolak;3.
Register : 11-03-2019 — Putus : 15-07-2019 — Upload : 16-07-2019
Putusan PA JAKARTA TIMUR Nomor 1214/Pdt.G/2019/PA.JT
Tanggal 15 Juli 2019 — Penggugat melawan Tergugat
135
  • Bahwa, sejak tanggal O02 Agustus 2018 (saat di Bali) TergugatRekonvensi sudah menjatuhkan talak atas sikap durhaka isteri kepadasuami (nusyuz), maka putuslah hak nafkah terhadap TermohonKonvensi/Penggugat Rekonvensi.5.
    Bahwa, atas sikap durhaka isteri kepada suami (nusyuz) maka tidak adakewajiban bagi Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi untukmemberikan mutah.Bahwa, berdasarkan halhal tersebut diatas mohon Majelis Hakim yangmemeriksa perkara ini menjatuhkan putusan sebagai berikut :Halaman 9 dari 36 halaman Putusan Nomor 0000/Pdt.G/2019/PA.JTDalam Konvensi:Menerima permohonan Pemohon seluruhnya.Dalam Rekonvensi :Menolak gugatan Penggugat Rekonvensi untuk seluruhnya.Bahwa, terhadap Replik Pemohon Konvensi dan jawaban
    Bahwa, yang Penggugat Rekonvensi ketahui terkait Nusyuzsecara bahasa adalah tempat yang tinggi (menonjol) sedangkan secaraistilah berarti isteri durhaka kepada suami dalam perkara ketaatan padasuami yang Allah swt. Wajibkan dan pembangkangan ini menonjol.Penggugat Rekonvensi juga mengerti dan paham betul hokum darinusyuz tersebut yang mana nusyuz wanita pada suami adalah haram,adapun akibatnya yaitu suami boleh memberi hukuman.
    Bahwa sejak Tergugat Rekonvensi menjatuhkan talak pada PenggugatRekonvensi/Termohon Konvensi pada tanggal 02 Agusutus di Bali atasdikap durhaka isteri kepada suami (nusyuz), maka putuslah hak nafkahterhadap Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi.4.
    Bahwa adanya sikap durhaka isteri kepada suami maka tidak adakewajiban bagi Tergugat Rekonvensi/Pemohon Konvensi untukmemberikan uang mutah.Maka berdasarkan dalildalil tersebut diatas, kiranya Majelis Hakimmenjatuhkan putusan sebagai berikut :Dalam Rekonvensi:Menolak gugatan Penggugat Rekonvensi untuk seluruhnya.Menimbang, bahwa Penggugat Rekonvensi dalam repliknyamenyampaikan pada pokoknya tetap dengan dalil gugatannya dengantambahan keterangan sebagai berikut ;1.
Register : 09-07-2018 — Putus : 14-11-2018 — Upload : 22-04-2019
Putusan PA PURWOKERTO Nomor 1520/Pdt.G/2018/PA.Pwt
Tanggal 14 Nopember 2018 — Penggugat melawan Tergugat
72
  • Bahwa puncak keretakan hubungan rumah tangga antara Pemohondan Termohon terjadi kurang lebih pada bulan september 2017 yangakibatnya antara Pemohon dan Termohon telah pisah tempat tinggalrumah, dimana Termohon pergi meninggalkan Pemohon pulang kerumahorang tua Termohon di DesaEe, bingga sekarang selama kuranglebih 10 bulan, dengan demikian Termohon telah lalai meninggalkankewajiban sebagai seorang istri yang sah sehingga Termohon seorangistri yang durhaka (nuzus), antara Pemohon dan Termohon sudah
    Dan saya tidak pernahpulang ke rumah orangtua saya tanpa izin Suami ;Putusan Nomor : 1520/Pdt.G/2018/PA.Pwt.Halaman 4 dari 20 halamanPada tanggal 23 Desember 2017 suami mengucapkan kata cerai dansaya diusir dari rumah hanya karena saya mempermasalahkan Pemohonuntuk mengangkat telfon dari bos karena bos ingin meminta bantuan Dansaya tidak diterima dikatakan istri durhaka ;Tanggal 1419 Juni 2018 saya baru pulang ke rumah orangtua saya untuklebaran idul fitri dan Pemohon tidak mau ikut.
    Termohonmulai tidak harmonis sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yangdisebabkan ekonomi kurang, Termohon tidak terima dan bersyukur atas kerjakeras Pmohon padahal seluruh penghasilan diserahkan kepada Termohon.Puncaknya terjadi sejak bulan September 2017 Pemohon dan Termohon pisahtempat tinggal, Termohon pulang ke rumah orangtuanya dan sejak ituPutusan Nomor : 1520/Pdt.G/2018/PA.Pwt.Halaman 11 dari 20 halamanTermohon telah melalaikan kewajibannya sebagai isteri sehingga Termohonadalah isteri yang durhaka
    Termohon menolak disebut istriyang durhaka (nusyuz) karena kepulangan Termohon ke orangtuanyabukan kehendak Termohon sendiri melainkan karena diusir olehP@MONON 5 nne nena nn nnn nnn nnn nnn nn nnn nen nnn cnn cence nee=((00000Bahwa upaya perdamaian (posita 6), yang benar belum pernah adaupaya damai dari pihak Pemohon maupun Termohon ;Menimbang, bahwa oleh karena sebagian dari dalildalil Pemohon telahdibenarkan oleh Termohon dan sebagian lainnya disanggah, maka sesuaidengan azas beban pembuktian
Register : 18-10-2018 — Putus : 20-12-2018 — Upload : 20-12-2018
Putusan PA PAINAN Nomor 0271/Pdt.G/2018/PA.Pn
Tanggal 20 Desember 2018 — Penggugat melawan Tergugat
757
  • Pasal 152 Kompilasi HukumIslam menegaskan, bahwa bekas istri berhak mendapatkan nafkah iddahdari bekas suaminya, kecuali bila ia (bekas istri) nusyuz (durhaka);Menimbang, bahwa Majelis Hakim terlebih dahulu = akanmempertimbangkan apakah Penggugat Rekonvensi dapat dikategorikanseorang istri yang durhaka (nusyuz) atau tidak, meskipun di persidanganTergugat Rekonvensi tidak secara tegas atau eksplisit menyatakan PenggugatRekonvensi sebagai seorang istri yang durhaka (nusyuz);Hal. 21 dari 31 halaman
    Hukum Islam, Seorang suami danistri mMempunyai hakhak dan kewajibankewajiban yang sama secaraprofesional dan proporsional yang harus dijalankan dengan cara dan iktikadyang baik;Menimbang, bahwa rumah tangga Penggugat Rekonvensi dan TergugatRekonvensi telah dilanda perselisihan dan pertengkaran sebagaimana jugatelah diuraikan pada pertimbangan dalam konvensi di atas, hal tersebut tidakdapat dijadikan petunjuk kedurhakaan (nusyuz) seorang istri Sebagaimana telahdiuraikan di atas tentang definisi durhaka
    (nusyuz) sebab di dalam suatu rumahtangga atau suatu hubungan perselisinan dan pertengkaran memang lazim dansangat wajar terjadi, apalagi perselisihan dan pertengkaran tersebut terjadidikarenakan masalah ekonomi, tidak adanya sikap saling pengertian dan sikapsaling memahami tentang tugas dan fungsi masingmasing sebagai Suami istri;Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis Hakim memandangPenggugat Rekonvensi tidak terbukti secara sah dan meyakinkan telahmelakukan tindakan durhaka (nusyuz) terhadap
    bagI istrinya;Menimbang, bahwa nafkah terhadap Penggugat Rekonvensi (istri)merupakan hak /itamlik (untuk dimiliki) oleh karenanya menjadi hutang bagiTergugat Rekonvensi (Suami) yang harus dibayarkannya mana kala haktersebut tidak ditunaikan oleh Tergugat Rekonvensi tanpa adanya alasanyang dibenarkan hukum;Menimbang, bahwa nafkah merupakan kewajiban bagi bekas suamidan hak bekas istri yang diceraikan Ssuaminya, Majelis Hakim memandangoleh karena Penggugat Rekonvensi tidak melakukan tindakan nusyuz(durhaka
Register : 20-03-2017 — Putus : 15-05-2017 — Upload : 09-07-2019
Putusan PA SUNGAI LIAT Nomor 0213/Pdt.G/2017/PA.Sglt
Tanggal 15 Mei 2017 — Penggugat melawan Tergugat
209
  • Bahwa terhadap tuntutan nafkah iddah Penggugat Rekonvensi, maupunmutah Tergugat Rekonvensi tidak bersedia memenuhinya karena Penggugat Rekonvensi adakah isteri durhaka (nusyuz) karena berselingkuh dengan lakilaki lain;3.
    Menimbang, bahwa terhadap gugatan rekonvensi Penggugat Rekonvensi sebagaimana tersebut diatas yang selanjutnya oleh Tergugat Rekonvensidalam jawaban dan dalam penyampaian kesimpulannya menyatakan menolakuntuk memenuhi gugatan nafkah iddah dan mutah oleh PenggugatHimn 20 dari 23 hlm Pts No 0213/Padt.G/2017/PA.SglItRekonvensi, dengan alasan Penggugat Rekonvensi adalah isteri yang durhaka(nusyuz) karena berselingkuh dengan lakilaki lain dan ternyata hal tersebutdiakui atau setidaknya tidak dibantah
    Tergugat Rekonvensi tidak bersedia memberikan nafkah iddah maupunmutah kepada Penggugat Rekonvensi dengan alas an Penggugat Rekonvensi adalah isteri yang durhaka (nusyuz) karena berselingkuh dengan lakilaki lain, hal mana diakui atau setidaknya tidak dibantah oleh PenggugatRekonvensi;3.
    terhadap hakhak anak tersebut dapatdipidana sesuai Sesuai maksud Pasal 26 dan Pasal 77 UndangUndang Nomor23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;Menimbang, bahwa terhadap tuntutan Penggugat Rekonvensi poin angka2 dan angka 3 gugatan rekonvensi, agar Tergugat Rekonvensi memberikannafkah iddah berupa uang sejumlar Rp. xxxxxxxxxxx sebulannya dan mutahberupa emas seberat xx mata, yang oleh Tergugat Rekon vensi menyatakantidak bersedia memberikannya dengan alasan Penggugat Rekonvensi dalamkeadaan nusyuz (durhaka
    ) karena telah berselingkuh dengan lakilaki lain danhal tersebut ternyata diakui dan setidaktidaknya tidak dibantah oleh PenggugatRekonvensi dan Penggugat Rekonvensi telah tidak pula mengajukanpembuktian yang menyatakan sebaliknya, oleh sebab itu alas an TergugatRekonvensi yang menyatakan tidak bersedia memberikan nafkah iddah danmutah kepada Penggugat Rekonvensi dengan alasan Penggugat Rekonvensitermasuk isteri yang nusyuz (durhaka) adalah telah berdasarkan hukum dansesuai ketentuan Pasal 149 huruf
Register : 18-01-2011 — Putus : 05-04-2011 — Upload : 22-04-2014
Putusan PA KOLAKA Nomor -16/Pdt.G/2011/PA.Klk
Tanggal 5 April 2011 — - Edi Suyoto bin Narlan - Rahmawati binti Suleman
4516
  • Lj rrr rrMenimbang, bahwa bentuk perceraian dalam perkara ini adalahcerai talak, dimana permohonan cerai yang diajukan oleh pihakSuami sebagai pemohon kepada istrinya sebagai termohon untukmenjatuhkan talaknya di depan persidangan Pengadilan Agama, dansebagai akibat dari adanya cerai talak tersebut mantan istriharus menjalani masa tunggu (iddah) dan berhak mendapatkanjJaminan selama masa iddah selama isteri tidak berbuat nusyuz(durhaka), serta berhak pula untuk mendapatkan mutah dari mantansuami
    Namun yang dikenal dalam hukum Islamhanyalah nafkah iddah sepanjang isteri tidak berbuat nusyuz(durhaka) kepada suami. Ketentuan ini juga sesuai dengan Pasal 41huruf c UndangUndang Nomor 1 tahun 1974 jo.
    Pasal 149 huruf bdan Pasal 152 Kompilasi Hukum Islam, dan juga mutah (kenangankenangan) dari suami ke bekas isterinya sesuai bunyi Pasal 149huruf a dan Pasal 158 huruf b Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa dari proses persidangan, telah terbuktibahwa termohon selaku isteri tidak berbuat nusyuz (durhaka)kepada pemohon selaku suami, karenanya nafkah iddah tersebutmajelis hakim secara ex officio dapat dipertimbangkan danditetapkan;~Menimbang, bahwa karena upaya perceraian ini atas kehendakdan keinginan
Register : 24-06-2014 — Putus : 14-08-2014 — Upload : 16-09-2014
Putusan PTA YOGYAKARTA Nomor 34/Pdt.G/2014/PTA.Yk
Tanggal 14 Agustus 2014 — PEMBANDING LAWAN TERBANDING
7555
  • wanita lain/selingkuhadalah suatu penghianatan yang berujung trauma melayani suami, danseorang suami yang berani melakukan pemukulan kepada isteri adalah suatukedlaliman, yang berujung memenjarakan suami sebagai bentukpembelajaran;Menimbang, bahwa dalam menyikapi penyebab perselisihan danpertengkaran menurut sudut pandang yang berbeda diantara keduanya,Pengadilan Tinggi Agama Yogyakarta bisa menilai bahwa tuduhan PemohonKonpensi/Terbanding terhadap Termohon Konpensi/ Pembanding sebagaiisteri yang durhaka
    dijatuhkan, dan nafkah iddahsebesar Rp. 25.000.000, (dua puluh lima juta rupiah);Menimbang, bahwa terhadap tuntutan tersebut, Tergugat Rekonpensimengajukan jawaban yang pada pokoknya menyatakan keberatan, danmenolak atas tuntutan tersebut dikarenakan Penggugat Rekonpensi tidaktaat pada suami dan dianggapnya nusyuz;Menimbang, bahwa mengenai hal tersebut Pengadilan Tinggi AgamaYogyakarta perlu mempertimbangkan terlebin dahulu, apa yang dimaksuddengan nusyuz ; secara harfiyah nusyuz berarti membangkang, durhaka
    ,tidak patuh, dan kata durhaka lebih pas digunakan, karena mendekatiHal 9 dari 17 hal.
Register : 23-05-2016 — Putus : 24-11-2016 — Upload : 29-10-2019
Putusan PA Kota Padangsidempuan Nomor 132/Pdt.G/2016/PA.Pspk
Tanggal 24 Nopember 2016 — Penggugat melawan Tergugat
5614
  • hati semua anakanak Penggugat danTergugat sudah tidak open lagi/menutup hati kepada Penggugatsebagai ayah kandung mereka;Majelis Yang Mulia,Penggugat sangatsangat berharap kepada Majelis Hakim, kiranyaberkenan memahami perasaan seorang ayah yang telahmemperjuangkan 4 ( empat) orang anak selama ini, ternyata setelahPenggugat dan Tergugat bercerai tak seorangpun diantarakeempat anak Penggugat dan =Tergugat yang maungomong/beramah tamah dengan Penggugat, terlalu extrim apabiladikatakan anakanak telan durhaka
    Kalau benardemikian pertanda sang ayah tidak dapat mendengar suara hatianakanaknya dikarenakan hati jauh dari anakanaknya, takpantaslah seorang ayah yang baik merebut kembali apa yangsudah diberikan kepada anakanaknya, apalagi anakanaktersebut selama ini tidak dinafkahi.Bagaimana pula anak dikatakan Durhaka?!...
    Anak diberi Gelar durhaka untuk maksud tertentu.Sungguh sangat menyakitkan pendengaran dan sangat melukaiperasaan anak, juga dapat merusak mental anakanak,Hal 8 dari 27 Putusan Reg. 132/Pdt.G/2016/PA.Pspkseharusnya ayah memberi semangat dan kekuatan kepada anakanaknya agar mereka siap menghadapi tantangan hidup yangsemakin keras dimasa yang akan datang, merekalah tunastunasbangsa yang seharusnya dibekali dengan semangat, ilmupengetahuan serta iman dan taqwa.Betapa kejamnya seorang ayah sanggup menuduh
    anakanaknyadurhaka demik harta dunia sementara anakanaknya yang dituduhkenyataannya adalah anakanak yang baik budi, menjalankanperintah Allah ( Sholat 5 waktu), hidup teratur, akrab bersaudara,tidak durhaka, tidak sombong, tidak merokok dan tidakbergaulbebas ( dapat dibuktikan).
    Dan saya sebagai ibu merasabahagia dan bersyukur atas nikmat Allah SWT.Beruntung sekali Penggugat bahwa didunia ini tidak ada istilahayah durhaka, sekalipun pada kenyataannya seorang ayah telahmenelantarkan anakanaknya, hidup bersenangsenang, setiapsaat merental mobil kemanamana tanpa pernah memikirkankeadaan hidup dan perasaan anakanaknya, teganya seorangayah bersenangsenag diatas penderitaan bathin anakanaknyatanopa merasa berdosa dan tanpa merasa bersalah sedikitpun,malah Penggugatmengatakan merasa