Ditemukan 197470 data

Urut Berdasarkan
 
Register : 24-06-2013 — Putus : 11-07-2013 — Upload : 21-08-2015
Putusan PA Pasarwajo Nomor 63/Pdt. G/2013/PA Pw
Tanggal 11 Juli 2013 — Penggugat melawan Tergugat
689
  • ali) dub gh gagidag W 4) ase stil sisArtinya: Dan jika istri sudah sangat tidak senang kepada suaminya, makahakim dapat menjatuhkan talak si suami dengan talak satuMenimbang, bahwa keadaan rumah tangga penggugat dan tergugat telahberada pada tingkat pecahnya perkawinan (broken marriage), kKeduanya sudahtidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga sebagai suamiistri, sehingga rumah tangga keduanya sangat sulit pula untuk dipertahankan,dan jika tetap dipertahankan dapat menimbulkan mudharat
    Oleh karena itu berdasarkan teori hukum Islam dalam kitab AlQavaad al Fighiyyah li al Syekh Muhammad Halim al Utsaimin yang MajelisHakim ambil alin sebagai pertimbangan pada halaman 2 yang berbunyi sebagaiberikut:Lad atebl LEY cy ny nll dS / SyArtinya: bahaya (mudharat) yang lebih ringan di antara dua mudharat bisadilakukan (diprioritaskan) demi menjaga mudharat yang lebih besar.Menimbang, bahwa berdasarkan teori hukum Islam tersebut di atas,untuk menghindari kKemudharatan yang cukup besar sebagaimana
    dalam kasusini, maka jalan keluar yang terbaik (mashlahah) dalam menyelesaikan konflikperkawinan antara penggugat dan tergugat adalah perceraian karenamempertahankan rumah tangga seperti itu hanya akan menimbulkan akibatnegatif yang lebih besar (mudharat) terutama kepada para pihak berperkara,sehingga jalan keluar yang terbaik (mashlahah) bagi penyelesaian konflikperkawinan penggugat dan tergugat adalah perceraian;Menimbang, bahwa dengan demikian, majelis hakim menyimpulkanbahwa unsur perselisihan
    Oleh karenanya mempertahankanrumah tangga terhadap perkara ini justru akan memberikan mudharat yang lebihbesar bagi mereka yang menjalaninya, dan jalan terbaik adalah memutuskanikatan perkawinan tersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 39 ayat (2) UndangUndangNomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan, untuk melakukan perceraian harusada cukup alasan bahwa antara suamiistri itu tidak akan dapat hidup rukunsebagai suami istri;Menimbang, bahwa sebagaimana dipertimbangkan di atas bahwaterbukti adanya
Register : 13-07-2021 — Putus : 22-07-2021 — Upload : 22-07-2021
Putusan PA DABO SINGKEP Nomor 52/Pdt.P/2021/PA.Dbs
Tanggal 22 Juli 2021 — Pemohon melawan Termohon
4412
  • Delima binti Juri, berstatus jejaka; Bahwa, ia mengaku saat ini dirinya berumur 28 tahun dan ia menyadaridan mengetahui pula umur calon istrinya masih 17 tahun 1 bulan; Bahwa, ia telah mengenal dan menjalani hubungan serius dengan calonistrinya tersebut sudah bertunangan sejak 8 bulan yang lalu; Bahwa, ia sangat mencintai anak Para Pemohon dan berharap bisamenikahinya segera karena telah menjalin hubungan yang sangat dekatdan khawatir terjadi halhal yang melanggar norma agama yang akanmenimbulkan mudharat
    bapak kandung dari Muhammad binIdris;Bahwa, keduanya/ia mengetahui anaknya tersebut akan menikahi anakpara Pemohon yang bernama Delima binti Juri karena saling mencintai dantidak ada paksaan dari siapapun baik secara psikis, fisik, seksual maupunekonomi terhadap anak maupun keluarga kedua belah pihak;Bahwa, keduanya mengetahui umur calon istri anaknya tersebut masih 17tahun 1 bulan;Bahwa keduanya harus segera dinikahkan karena khawatir terjadi halhalyang melanggar norma agama yang akan menimbulkan mudharat
    Kantor Urusan Agama Kecamatan Senayang Kabupaten Linggakarena belum cukup umur; Bahwa anak Para Pemohon tersebut sekarang berumur 17 tahun 1bulan; Bahwa saksi mengenal calon suami anak Para Pemohon bernamaMuhammad bin Idris, yang saat ini sudah berumur 28 tahun, sudahbekerja sebagai Buruh harian lepas; Bahwa anak Para Pemohon dengan calon suaminya sudah salingmengenal, dan sulit untuk dipisahkan sehingga harus segera dinikahkankhawatir terjadi halhal yang melanggar norma agama yang akanmenimbulkan mudharat
    Sedangkan di satu sisi, tidak memberi dispensasi dalam kasuskasus tertentu akan pula menimbulkan mudharat berupa terbukanya pintuperzinahan, hamil di luar nikah, meningkatnya angka pernikahan bawah tangan,yang justru bisa memporak poranda tatanan sosial masyarakat sehinggamenimbulkan mudharat yang lebih besar dan lebih asasi.
    Oleh karenanya,sebagaimana kasus posisi dalam perkara ini, menghindari mudharat yang lebihbesar, lebin utama meskipun dengan menempuh mudharat yang lebih kecil,sebagai mana kaidah fikih dalam alAsybah wa anNazha'r oleh ImamJalaluddin AsSuyuthi (Beirut: Dar alKutub alIlmiyyah, 1983, hal. 87) yangdiambil alin sebagai pendapat Hakim Tunggal berbunyi:GILG 5L pe lagolatl 69) yliaumeio yo ylsi loga>lArtinya: Apabila ada dua hal yang samasama mengandung madharat, makaharus dihilangkan madharat yang lebih
Register : 11-04-2016 — Putus : 01-06-2016 — Upload : 31-03-2019
Putusan PA POSO Nomor 0097/Pdt.G/2016/PA.Pso
Tanggal 1 Juni 2016 — Pemohon vs Termohon
2015
  • denganmaksud untuk disatukan kembali adalah langkah yang baik dan juga untuk mencegahbahaya (kemudharatan) sebagai dampak dari perceraian, namun jika hal tersebut hanyamemungkinkan timbulnya kemudharatan yang lebih besar, maka jauh lebih baik jika haltersebut tidak dilakukan atau ditinggalkan, hal ini selaras dengan teori hukum Islamdalam kitab Al Qawad al Fighiyyah li al syeikh Muhammad Halim al Utsaimin, yangkemudian diambil alih oleh Majelis Hakim sebagai pertimbangan hukum :Artinya : bahaya (mudharat
    ) yang lebih ringan ai antara dua bahaya (mudharat)dilakukan (prioritas) demi menghindari bahaya (mudharat) yang lebihbesar.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum sebagaimana telahdiuraikan tersebut di atas, Pengadilan menilai bahwa wunsur perselisihan danpertengkaran, bersifat terus menerus, dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagidalam rumah tangga sebagaimana unsurunsur dari ketentuan Pasal 19 huruf (f)Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo.
Register : 23-01-2017 — Putus : 20-02-2017 — Upload : 22-10-2019
Putusan PA TANJUNG PANDAN Nomor 0012/Pdt.P/2017/PA.TDN
Tanggal 20 Februari 2017 — Pemohon melawan Termohon
111
  • dengan bukti (P.9) dan kehendak untuk melangsungkan pernikahantelah sedemikan kuatnya, sehingga para orang tua mengkhawatirkan akan terjadimudharat lebih besar apabila pernikahan mereka tidak segera dilaksanakan;Menimbang, berdasarkan Qaidah fighiyah sebagai berikut : Apabila duakerusakan saling berlawanan, maka haruslah dipelihara yang lebih beratmudharatnya dengan melaksanakan yang lebih ringan daripadanya.Menimbang, bahwa menikahkan anak para Pemohon yang masih di bawahumur akan mendatangkan mudharat
    Namun berdasarkan keterangan para orangtua, apabila tidak dinikahkan, akan mendatangkan mudharat yang lebih besar lagi dimana anak Pemohon dan calon isterinya akan terjerumus kepada dosa lebih besarlagi, apa lagi ketika calon mempelai wanita telah hamil, kalau tidak dinikahkan, akanmendatangkan mudharat tidak hanya kepada kedua belah pihak, tapi juga kepadaanak yang tidak berdosa, di mana nantinya ketika ia lahir tanoa ayah, akanmerasakan dampak psikologis serta dampak sosial berkepanjangan;Menimbang
    Hal ini akan menjadi pertimbanganpula untuk Majelis memutus perkara ini;Menimbang, bahwa menikahkan anak para Pemohon adalah mudharat,sedangkan tidak menikahkan akan lebih mudharat lagi;Menimbang, bahwa keterangan orang tua calon mempelai lakilaki dan orangtua calon mempelai wanita bahwa antara calon mempelai lakilaki dan calonmempelai wanita tidak ada hubungan darah atau pun sesusuan, yangmengakibatkan dilarangnya untuk melangsungkan pernikahan;Hal. 10 dari 13 Penetapan.
Register : 03-02-2016 — Putus : 22-02-2016 — Upload : 27-09-2019
Putusan PA TANJUNG PANDAN Nomor 0012/Pdt.P/2016/PA.TDN
Tanggal 22 Februari 2016 — Pemohon melawan Termohon
172
  • dengan bukti (P.9) dan kehendak untuk melangsungkan pernikahantelah sedemikan kuatnya, sehingga para orang tua mengkhawatirkan akan terjadimudharat lebih besar apabila pernikahan mereka tidak segera dilaksanakan;Menimbang, berdasarkan Qaidah fighiyah sebagai berikut : Apabila duakerusakan saling berlawanan, maka haruslah dipelihara yang lebih beratmudharatnya dengan melaksanakan yang lebih ringan daripadanya.Menimbang, bahwa menikahkan anak para Pemohon yang masih di bawahumur akan mendatangkan mudharat
    Namun berdasarkan keterangan para orangtua, apabila tidak dinikahkan, akan mendatangkan mudharat yang lebih besar lagi dimana anak Pemohon dan calon isterinya akan terjerumus kepada dosa lebih besarlagi, apa lagi ketika calon mempelai wanita telah hamil, kalau tidak dinikahkan, akanmendatangkan mudharat tidak hanya kepada kedua belah pihak, tapi juga kepadaanak yang tidak berdosa, di mana nantinya ketika ia lahir tanoa ayah, akanmerasakan dampak psikologis serta dampak sosial berkepanjangan;Menimbang
    Hal ini akan menjadi pertimbanganpula untuk Majelis memutus perkara ini;Menimbang, bahwa menikahkan anak para Pemohon adalah mudharat,sedangkan tidak menikahkan akan lebih mudharat lagi;Menimbang, bahwa keterangan orang tua calon mempelai lakilaki dan orangtua calon mempelai wanita bahwa antara calon mempelai lakilaki dan calonmempelai wanita tidak ada hubungan darah atau pun sesusuan, yangmengakibatkan dilarangnya untuk melangsungkan pernikahan;Hal. 10 dari 13 Penetapan.
Register : 26-11-2020 — Putus : 03-12-2020 — Upload : 03-12-2020
Putusan PA DABO SINGKEP Nomor 0080/Pdt.P/2020/PA.DBS
Tanggal 3 Desember 2020 — Pemohon melawan Termohon
9325
  • Pemohon;Bahwa anak Para Pemohon bernama Desi Mutiara Sari binti Sahari didepan persidangan telah memberikan keterangan sebagai berikut:Bahwa, benar ia adalah anak Para Pemohon, sekarang berusia 17 tahun 8bulan, tidak pernah sekolah, dan masih berstatus gadis;Bahwa, ia telah menjalin hubungan serius dengan calon suaminya bernamaSufaat bin Talib sejak 3 tahun yang lalu dan 6 bulan yang lalu sudahtunangan. la dan calon suaminya khawatir terjadi halhal yang melanggarnorma agama yang akan menimbulkan mudharat
    Sahari, berstatusjejaka;Bahwa, ia mengaku saat ini dirinya berumur 29 tahun dan ia menyadari danmengetahui pula umur calon istrinya masih 17 tahun 8 bulan;Bahwa, ia telah mengenal dan menjalani hubungan serius dengan calonistrinya tersebut sejak 3 tahun yang lalu dan 6 bulan yang lalu sudahtunangan.Bahwa, ia sangat mencintai anak Para Pemohon dan berharap bisamenikahinya segera karena telah menjalin hubungan yang sangat dekatdan khawatir terjadi halhal yang melanggar norma agama yang akanmenimbulkan mudharat
    bapak kandung dari Sufaat bin Talib;Bahwa, ia mengetahul anaknya tersebut akan menikahi anak paraPemohon yang bernama Desi Mutiara Sari binti Sahari karena salingmencintai dan tidak ada paksaan dari siapapun baik secara psikis, fisik,seksual maupun ekonomi terhadap anak maupun keluarga kedua belahpihak;Bahwa, ia mengetahui umur calon istri anaknya tersebut masih 17 tahun 8bulan;Bahwa keduanya harus segera dinikahkan karena khawatir terjadi halhalyang melanggar norma agama yang akan menimbulkan mudharat
    Sedangkan di satu sisi, tidak memberi dispensasi dalam kasuskasus tertentu akan pula menimbulkan mudharat berupa terbukanya pintuperzinahan, hamil di luar nikah, meningkatnya angka pernikahan bawah tangan,yang justru bisa memporak poranda tatanan sosial masyarakat sehinggamenimbulkan mudharat yang lebih besar dan lebih asasi.
    Oleh karenanya,sebagaimana kasus posisi dalam perkara ini, menghindari mudharat yang lebihbesar, lebin utama meskipun dengan menempuh mudharat yang lebih kecil,sebagai mana kaidah fikih dalam alAsybah wa anNazha'ir oleh ImamJalaluddin AsSuyuthi (Beirut: Dar alKutub alIlmiyyah, 1983, hal. 87) yangdiambil alin sebagai pendapat Hakim Tunggal berbunyi:ISEIL Lj uo Logo?!
Register : 03-05-2019 — Putus : 13-05-2019 — Upload : 14-05-2019
Putusan PA JAMBI Nomor 31/Pdt.P/2019/PA.Jmb
Tanggal 13 Mei 2019 — Pemohon:

112
  • alasan bahwa anak Pemohon (calon mempelai lakilaki)belum mencapai usia 19 tahun, sebagaimana surat Penolakan Pernikahantertanggal tanggal 16 April 2019 (P. 4);Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Pemohon dan kedua calonmempelai, maka telah ternyata bahwa hubungan antara kedua calonmempelai telah sedemikian akrabnya apalagi calon mempelai perempuansudah hamil 7 bulan, sehingga kehendak untuk melangsungkan pernikahantelah sedemikian kuatnya, sehingga para orang tua mengkhawatirkan akanterjadi mudharat
    lebih besar apabila pernikahan mereka tidak segeradilaksanakan;Menimbang, bahwa berdasarkan Qaidah fiqhiyah sebagai berikut :Artinya : Apabila dua kerusakan saling berlawanan, maka haruslah dipeliharayang lebih berat mudharatnya dengan melaksanakan yang lebihringan dari padanya;Menimbang, bahwa menikahkan anak Pemohon yang masih dibawahumur akan mendatangkan mudharat, namun berdasarkan keteranganPemohon dan pengakuan kedua calon mempelai, apabila tidak dinikahkanakan mendatangkan mudharat yang lebih
    besar lagi dimana anak Pemohondan calon isterinya akan terjerumus kepada dosa yang lebih besar lagi,apalagi ketika calon mempelai wanita telah hamil, kalau tidak dinikahkan akanmendatangkan mudharat tidak hanya kepada kedua belah pihak, tetapi jugakepada anak yang tidak berdosa, dimana nantinya ketika ia lahir tanpa ayah,akan merasakan dampak psychologis berkepanjangan;Menimbang, bahwa orang tua masingmasing calon mempelai telahmemberikan persetujuan dan telah berjanji akan mendidik, membimbing
    JmbMenimbang, bahwa menikahkan anak Pemohon yang masih dibawahumur adalah mudharat, sedangkan tidak menikahkan akan lebih mudharatlagi;Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Pemohon dan pengakuankedua calon mempelai bahwa antara calon mempelai lakilaki dan calonmempelai wanita tidak ada hubungan darah atau pun susuan, yangmengakibatkan dilarangnya untuk melangsungkan pernikahan;Menimbang, bahwa berdasarkan halhal tersebut diatas maka Majelisberpendapat bahwa pernikahan anak Pemohon bernama Deva
Register : 02-03-2016 — Putus : 03-08-2016 — Upload : 15-06-2019
Putusan PA Pasarwajo Nomor 0053/Pdt.G/2016/PA.Pw
Tanggal 3 Agustus 2016 — Penggugat melawan Tergugat
198
  • lilyArtinya: Dan jika istri sudah sangat tidak senang kepada suaminya, maka hakimdapat menjatuhkan talak si suami dengan talak satuMenimbang, bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat telahberada pada tingkat pecahnya perkawinan (broken marriage), keduanya sudahtidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga sebagai suami istri,sehingga rumah tangga keduanya sangat sulit pula untuk dipertahankan, dan jikatetap dipertahankan dapat menimbulkan mudharat yang lebih besar bagikeduanya
    Oleh karena itu berdasarkan teori hukum Islam dalam kitab A/ Qawaadal Fighiyyah li al Syekh Muhammad Halim al Utsaimin yang Majelis Hakim ambilalin sebagai pertimbangan pada halaman 2 yang berbunyi sebagai berikut:Led sil LEY yg mca Odd) SyArtinya: bahaya (mudharat) yang lebih ringan di antara dua mudharat bisadilakukan (diprioritaskan) demi menjaga mudharat yang lebih besar.Menimbang, bahwa berdasarkan teori hukum Islam tersebut di atas, untukmenghindari kemudharatan yang cukup besar sebagaimana
    dalam kasus ini, makajalan keluar yang terbaik (mashlahah) dalam menyelesaikan konflik perkawinanantara Penggugat dan Tergugat adalah perceraian karena mempertahankanrumah tangga seperti itu hanya akan menimbulkan akibat negatif yang lebih besar(mudharat) terutama kepada para pihak berperkara, sehingga jalan keluar yangterbaik (mashlahah) bagi penyelesaian konflik perkawinan Penggugat danTergugat adalah perceraian;Menimbang, bahwa dengan demikian, Majelis Hakim menyimpulkan bahwaunsur perselisihan
    Oleh karenanya mempertahankan rumahtangga terhadap perkara ini justru akan memberikan mudharat yang lebih besarbagi mereka yang menjalaninya, dan jalan terbaik adalah memutuskan ikatanperkawinan tersebut;Menimbang, bahwa sebagaimana dipertimbangkan di atas bahwa terbuktiadanya perselisinan dan pertengkaran yang bersifat terus menerus yangmengakibatkan tidak ada harapan bagi penggugat dengan tergugat untuk hiduprukun lagi dalam rumah tangga.
Register : 01-11-2019 — Putus : 10-12-2019 — Upload : 11-12-2019
Putusan PA RANTAU PRAPAT Nomor 1307/Pdt.G/2019/PA.RAP
Tanggal 10 Desember 2019 — Penggugat melawan Tergugat
132
  • , akan sulit untuk mewujudkan rumah tanggabahagia yang penuh rahmah dan kasih sayang seperti yang diharapkan setiappasangan suami istri, justru sebaliknya mempertahankan perkawinan seperti itu(rumah tangga yang sudah pecah/retak) bisa menimbulkan dan mengakibatkanHIm. 11 dari 15 hlm.Putusan Nomor 1307/Pdt.G/2019/PA.Rap.akibat negatif bagi semua pihak dan kesemuanya itu bisa mendatangkanmudharat, oleh karena itu harus dicari kemaslahatan yang lebih ringan yanglebih mendatangkan kebaikan dari dua mudharat
    Perceraian dan melanjutkanpernikahan adalah dua hal yang menjadi mudharat bagi Penggugat danTergugat, karena melanjutkan pernikahan bila tidak didasari cinta danmemaafkan kesalahan masa lalu, akan berdampak buruk bagi keduanya dimasa datang, sedangkan perceraian adalah sesuatu yang mesti dihindariwalaupun dibolehkan, hal ini yang menjadi pertimbangan Majelis Hakim,sehingga Majelis Hakim mengambil alih gawaid fighiyah yang terdapat dalamkitab alAsybah wa anNazhair sebagai berikut:Logesl ISL Lo goles
    Artinya: Apabila terjadi dua mudharat harus diambil mudharat yang lebih ringan.Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat, dengan meneruskanrumah tangga yang sudah tidak terjalin harmonis hanya akan membuat salahsatu pihak atau bahkan kedua belah pihak dalam keadaan teraniaya (dzulm),maka hal tersebut merupakan bukti adanya kemudharatan dalam rumahtangga Penggugat dan Tergugat, maka sudah sepatutnya kemadhorotantersebut dihilangkan.
Register : 18-04-2017 — Putus : 12-07-2017 — Upload : 22-08-2017
Putusan PTA MAKASSAR Nomor 63/Pdt.G/2017/PTA.Mks
Tanggal 12 Juli 2017 — P Vs T
279
  • huruf (f) Kompilasi HukumIslam, dengan keyakinan hakim bahwa rumah tangga kedua belah pihak telahretak dan sulit untuk dirukunkan kembali.Menimbang, bahwa dengan memperhatikan faktafakta yang ada antarakedua belah pihak, Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwameskipun perceraian antara Penggugat/Pembanding denganTergugat/Terbanding tersebut akan membawa =~Mmudharat kepadaPenggugat/Pembanding dengan Tergugat/Terbanding bersama anakanaknya,namun akan lebih ringan jika dibandingkan dengan mudharat
    yang mungkintimbul terhadap mereka, khususnya dalam dampak psychologisnya jikaperkawinan tersebut dipaksakan untuk dipertahankan.Menimbang, bahwa menurut Qaidah Fighiyah memberikan petunjuk bahwadalam menghadapi dua mudharat yang mungkin timbul, agar diambil yang lebihringan, sebagaimana yang tercantum dalam Kitab Al Asybah Wan Nadhair,yang artinya: Apabila terjadi dua mudharat harus diambil mudharat yang lebihningan.Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat/Pembandingdikabulkan, maka Majelis
Register : 15-03-2016 — Putus : 21-04-2016 — Upload : 15-06-2019
Putusan PA Pasarwajo Nomor 0064/Pdt.G/2016/PA.Pw
Tanggal 21 April 2016 — Penggugat melawan Tergugat
165
  • ade gl igog jl a>g Jl acy prc rail lilyArtinya: Dan jika istri sudah sangat tidak senang kepada suaminya, maka hakimdapat menjatuhkan talak si suami dengan talak satuMenimbang, bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat telahberada pada tingkat pecahnya perkawinan (broken marriage), keduanya sudahtidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga sebagai suami istri,sehingga rumah tangga keduanya sangat sulit pula untuk dipertahankan, dan jikatetap dipertahankan dapat menimbulkan mudharat
    Oleh karena itu berdasarkan teori hukum Islam dalam kitab A/ Qawaadal Fighiyyah li al Syekh Muhammad Halim al Utsaimin yang Majelis Hakim ambilalin sebagai pertimbangan pada halaman 2 yang berbunyi sebagai berikut:Lom sal LOsY Gy yg poll esl US,Artinya: bahaya (mudharat) yang lebih ringan di antara dua mudharat bisadilakukan (diprioritaskan) demi menjaga mudharat yang lebih besar.Menimbang, bahwa berdasarkan teori hukum Islam tersebut di atas, untukmenghindari kemudharatan yang cukup besar sebagaimana
    dalam kasus ini, makajalan keluar yang terbaik (mashlahah) dalam menyelesaikan konflik perkawinanantara Penggugat dan Tergugat adalah perceraian karena mempertahankanrumah tangga seperti itu hanya akan menimbulkan akibat negatif yang lebih besar(mudharat) terutama kepada para pihak berperkara, sehingga jalan keluar yangterbaik (mashlahah) bagi penyelesaian konflik perkawinan Penggugat danTergugat adalah perceraian;Menimbang, bahwa dengan demikian, Majelis Hakim menyimpulkan bahwaunsur perselisinan
    Oleh karenanya mempertahankan rumahtangga terhadap perkara ini justru akan memberikan mudharat yang lebih besarbagi mereka yang menjalaninya, dan jalan terbaik adalah memutuskan ikatanperkawinan tersebut;Menimbang, bahwa sebagaimana dipertimbangkan di atas bahwa terbuktiadanya perselisinan dan pertengkaran yang bersifat terus menerus yangmengakibatkan tidak ada harapan bagi penggugat dengan tergugat untuk hiduprukun lagi dalam rumah tangga.
Register : 11-06-2019 — Putus : 06-08-2019 — Upload : 12-08-2019
Putusan PA BITUNG Nomor 111/Pdt.G/2019/PA.Bitg
Tanggal 6 Agustus 2019 — Penggugat melawan Tergugat
911
  • oll lero) amo JI ac, pre rail llywallArtinya: Dan jika istri sudah sangat tidak senang kepada suaminya, makahakim dapat menjatuhkan talak si Ssuami dengan talak satuMenimbang, bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugattelah berada pada tingkat pecahnya perkawinan (broken marriage), kKeduanyasudah tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga sebagaisuami istri, Sehingga rumah tangga keduanya sangat sulit pula untukdipertahankan, dan jika tetap dipertahankan dapat menimbulkan mudharat
    Oleh karena itu berdasarkan teori hukum Islamdalam kitab Al Qawaad al Fighiyyah li al Syekh Muhammad Halim al Utsaiminyang Majelis Hakim ambil alin sebagai pertimbangan pada halaman 2 yangberbunyi sebagai berikut:Lom suisl LasY pyryq pol asl USArtinya: bahaya (mudharat) yang lebih ringan di antara dua mudharat bisadilakukan (diprioritaskan) demi menjaga mudharat yang lebih besar.Menimbang, bahwa berdasarkan teori hukum Islam tersebut di atas,untuk menghindari kKemudharatan yang cukup besar sebagaimana
    G/2019/PA Bitgperkawinan antara Penggugat dan Tergugat adalah perceraian karenamempertahankan rumah tangga seperti itu hanya akan menimbulkan akibatnegatif yang lebin besar (mudharat) terutama kepada para pihak berperkara,sehingga jalan keluar yang terbaik (mashlahah) bagi penyelesaian konflikperkawinan Penggugat dan Tergugat adalah perceraian;Menimbang, bahwa dengan demikian, Majelis Hakim menyimpulkanbahwa unsur perselisihan dan pertengkaran, bersifat terus menerus dan tidakada harapan untuk dirukunkan
Register : 12-06-2017 — Putus : 04-07-2017 — Upload : 11-04-2019
Putusan PA TANJUNG PANDAN Nomor 0056/Pdt.P/2017/PA.TDN
Tanggal 4 Juli 2017 — Pemohon melawan Termohon
152
  • No. 0056/Pdt.P/2017 /PA.TDN.telah sedemikan kuatnya, sehingga para orang tua mengkhawatirkan akan terjadimudharat lebih besar apabila pernikahan mereka tidak segera dilaksanakan;Menimbang, berdasarkan Qaidah fighiyah sebagai berikut : Apabila duakerusakan saling berlawanan, maka haruslah dipelihara yang lebih beratmudharatnya dengan melaksanakan yang lebih ringan daripadanya.Menimbang, bahwa menikahkan anak para Pemohon yang masih di bawahumur akan mendatangkan mudharat.
    Namun berdasarkan keterangan para orangtua, apabila tidak dinikahkan, akan mendatangkan mudharat yang lebih besar lagi dimana anak Pemohon dan calon isterinya akan terjerumus kepada dosa lebih besarlagi, apa lagi ketika calon mempelai wanita telah hamil, kalau tidak dinikahkan, akanmendatangkan mudharat tidak hanya kepada kedua belah pihak, tapi juga kepadaanak yang tidak berdosa, di mana nantinya ketika ia lahir tanopa ayah, akanmerasakan dampak psikologis serta dampak sosial berkepanjangan;Menimbang
    Hal ini akan menjadi pertimbanganpula untuk Majelis memutus perkara ini;Menimbang, bahwa menikahkan anak para Pemohon adalah mudharat,sedangkan tidak menikahkan akan lebih mudharat lagi;Menimbang, bahwa keterangan orang tua calon mempelai lakilaki dan orangtua calon mempelai wanita bahwa antara calon mempelai lakilaki dan calonmempelai wanita tidak ada hubungan darah atau pun sesusuan, yangmengakibatkan dilarangnya untuk melangsungkan pernikahan;Menimbang, bahwa berdasarkan halhal tersebut di atas
Register : 06-05-2015 — Putus : 08-06-2015 — Upload : 01-12-2015
Putusan PA Pasarwajo Nomor 0065/Pdt. G/2015/PA Pw
Tanggal 8 Juni 2015 — PENGGUGAT TERGUGAT
135
  • Majdiyang berbunyi:O UH U OU O UH UO UUaolArtinya: Dan jika istri sudah sangat tidak senang kepada suaminya, makahakim dapat menjatuhkan talak si suami dengan talak satuMenimbang, bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugattelah berada pada tingkat pecahnya perkawinan (broken marriage), keduanyasudah tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga sebagaisuami istri, sehingga rumah tangga keduanya sangat sulit pula untukdipertahankan, dan jika tetap dipertahankan dapat menimbulkan mudharat
    Oleh karena itu berdasarkan teori hukum Islamdalam kitab Al Qawaad al Fighiyyah li al Syekh Muhammad Halim al Utsaiminyang Majelis Hakim ambil alin sebagai pertimbangan pada halaman 2 yangberbunyi sebagai berikut:HU U U UH Wm uuArtinya: bahaya (mudharat) yang lebih ringan di antara dua mudharat bisadilakukan (diprioritaskan) demi menjaga mudharat yang lebih besar.Menimbang, bahwa berdasarkan teori hukum Islam tersebut di atas,untuk menghindari kemudharatan yang cukup besar sebagaimana dalam kasusini
    , maka jalan keluar yang terbaik (mashlahah) dalam menyelesaikan koniflikperkawinan antara Penggugat dan Tergugat adalah perceraian karenamempertahankan rumah tangga seperti itu hanya akan menimbulkan akibatnegatif yang lebih besar (mudharat) terutama kepada para pihak berperkara,sehingga jalan keluar yang terbaik (mashlahah) bagi penyelesaian konflikperkawinan Penggugat dan Tergugat adalah perceraian;Menimbang, bahwa dengan demikian, Majelis Hakim menyimpulkanbahwa unsur perselisihan dan pertengkaran
    Oleh karenanya mempertahankanrumah tangga terhadap perkara ini justru akan memberikan mudharat yanglebih besar bagi mereka yang menjalaninya, dan jalan terbaik adalahmemutuskan ikatan perkawinan tersebut;Menimbang, bahwa sebagaimana dipertimbangkan di atas bahwaterbukti adanya perselisihan dan pertengkaran yang bersifat terus menerusyang mengakibatkan tidak ada harapan bagi penggugat dengan tergugat untukhidup rukun lagi dalam rumah tangga.
Register : 15-11-2016 — Putus : 07-12-2016 — Upload : 12-07-2019
Putusan PA TANJUNG PANDAN Nomor 0087/Pdt.P/2016/PA.TDN
Tanggal 7 Desember 2016 — Pemohon melawan Termohon
141
  • No. 0087/Pdt.P/2016/PA.TDN.melangsungkan pernikahan telah sedemikan kuatnya, sehingga para orangtuamengkhawatirkan akan terjadi mucharat lebin besar apabila pernikahan mereka tidaksegera dilaksanakan;Menimbang, berdasarkan Qaidah fiqhiyah sebagai berikut : Apabila duakerusakan saling berlawanan, maka haruslah dipelihara yang lebih beratmudharatnya dengan melaksanakan yang lebih ringan daripadanya.Menimbang, bahwa menikahkan anak Pemohon yang masih dibawah umurakan mendatangkan mudharat.
    Namun berdasarkan keterangan para orangtua,apabila tidak dinikahkan, akan mendatangkan mudharat yang lebih besar lagidimana anak Pemohon dan calon isterinya akan terjerumus kepada dosa lebih besarlagi, apalagi ketika calon mempelai wanita telah hamil, kalau tidak dinikahkan, akanmendatangkan mudharat tidak hanya kepada kedua belah pihak, tapi juga kepadaanak yang tidak berdosa, dimana nantinya ketika ia lahir tanpoa ayah, akanmerasakan dampak psikologis berkepanjangan;Menimbang, bahwa orangtua masingmasing
    Hal ini akan menjadi pertimbanganpula untuk Majelis memutus perkara ini;Menimbang, bahwa menikahkan anak Pemohon adalah mudharat, sedangkantidak menikahkan akan lebih mudharat lagi;Menimbang, bahwa keterangan orangtua calon mempelai lakilaki dan orangtuacalon mempelai wanita bahwa antara calon mempelai lakilaki dan calon mempelaiwanita tidak ada hubungan darah atau pun sesusuan, yang mengakibatkandilarangnya untuk melangsungkan pernikahan;Hal. 9 dari 12 Pen.
Register : 29-10-2015 — Putus : 17-12-2015 — Upload : 01-06-2016
Putusan PA Pasarwajo Nomor 131/Pdt. G/2015/PA Pw
Tanggal 17 Desember 2015 — Penggugat melawan Tergugat
159
  • memenuhi hakhak istrinya, walaupun dengan tidak adanya kecenderungan kepada si istri atauistri tidak dapat menjaga diri, tidak takut berbuat dosa atau berakhlak jelek;Menimbang, bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugattelah berada pada tingkat pecahnya perkawinan (broken marriage), keduanyasudah tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga sebagaisuami istri, sehingga rumah tangga keduanya sangat sulit pula untukdipertahankan, dan jika tetap dipertahankan dapat menimbulkan mudharat
    Oleh karena itu berdasarkan teori hukum Islamdalam kitab Al Qawaad al Fighiyyah li al Syekh Muhammad Halim al Utsaiminyang Majelis Hakim ambil alin sebagai pertimbangan pada halaman 2 yangberbunyi sebagai berikut:HU U U UH Wm uuArtinya: bahaya (mudharat) yang lebih ringan di antara dua mudharat bisadilakukan (diprioritaskan) demi menjaga mudharat yang lebih besar.Menimbang, bahwa berdasarkan teori hukum Islam tersebut di atas,untuk menghindari kemudharatan yang cukup besar sebagaimana dalam kasusini
    , maka jalan keluar yang terbaik (mashlahah) dalam menyelesaikan koniflikperkawinan antara Penggugat dan Tergugat adalah perceraian karenamempertahankan rumah tangga seperti itu hanya akan menimbulkan akibatnegatif yang lebih besar (mudharat) terutama kepada para pihak berperkara,sehingga jalan keluar yang terbaik (mashlahah) bagi penyelesaian konflikperkawinan Penggugat dan Tergugat adalah perceraian;Menimbang, bahwa dengan demikian, Majelis Hakim menyimpulkanbahwa unsur perselisihan dan pertengkaran
    Oleh karenanya mempertahankanrumah tangga terhadap perkara ini justru akan memberikan mudharat yanglebih besar bagi mereka yang menjalaninya, dan jalan terbaik adalahmemutuskan ikatan perkawinan tersebut;Menimbang, bahwa sebagaimana dipertimbangkan di atas bahwaterbukti adanya perselisihan dan pertengkaran yang bersifat terus menerusyang mengakibatkan tidak ada harapan bagi Penggugat dengan Tergugat untukhidup rukun lagi dalam rumah tangga.
Register : 28-11-2016 — Putus : 03-01-2017 — Upload : 14-05-2019
Putusan PA PANGKAL PINANG Nomor 0022/Pdt.P/2016/PA.Pkp
Tanggal 3 Januari 2017 — Pemohon melawan Termohon
3612
  • lakilaki) belummencapai usia 19 tahun, sebagaimana surat Penolakan Pernikahan tertanggal 11Nopember 2016 (P. 3 dan P. 7);Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan kedua calon mempelai danpara orang tua mereka maka telah ternyata bahwa hubungan antara kedua calonmempelai telah sedemikian akrabnya, sehingga calon mempelai wanita telahhamil 3 bulan dan telah dikuatkan dengan bukti (P. 8) dan kehendak untukmelangsungkan pernikahan telah sedemikian kuatnya, sehingga para orang tuamengkhawatirkan akan terjadi mudharat
    Artinya : Apabila dua kerusakan saling berlawanan, maka haruslah dipeliharayang lebih berat mudharatnya dengan melaksanakan yang lebih ringandari padanya;Menimbang, bahwa menikahkan anak para Pemohon yang masih dibawahumur akan mendatangkan mudharat, namun berdasarkan keterangan para orangtua, apabila tidak dinikahkan akan mendatangkan mudharat yang lebih besar lagiHalaman 9 dari 12 halaman Penetapan No.022/Pdt.P/2016/PA.Pkpdimana anak Pemohon dan calon isterinya akan terjerumus kepada dosa yanglebih
    besar lagi, apalagi ketika calon mempelai wanita telah hamil, kalau tidakdinikahkan akan mendatangkan mudharat tidak hanya kepada kedua belah pihak,tetapi juga kepada anak yang tidak berdosa, dimana nantinya ketika ia lahir tanpaayah, akan merasakan dampak psychologis berkepanjangan;Menimbang, bahwa orang tua masingmasing calon mempelai telahmemberikan persetujuan dan telah berjanji akan mendidik, membimbing danmembantu rumah tangga anak mereka nantinya, hal ini menjadi pertimbanganbagi Majelis
    dalam memutus perkara ini;Menimbang, bahwa menikahkan anak Pemohon adalah mudharat,sedangkan tidak menikahkan akan lebih mudharat lagi;Menimbang, bahwa keterangan orang tua calon mempelai lakilaki danorang tua calon mempelai wanita bahwa antara calon mempelai lakilaki dan calonmempelai wanita tidak ada hubungan darah ataupun sesusuan, yangmengakibatkan dilarangnya untuk melangsungkan pernikahan;Menimbang, bahwa berdasarkan halhal tersebut diatas maka Majelisberpendapat bahwa pernikahan anak Pemohon
Register : 15-05-2013 — Putus : 18-06-2013 — Upload : 30-07-2013
Putusan MS BANDA ACEH Nomor 16/Pdt.G/2013/MS-Bna
Tanggal 18 Juni 2013 — PENGGUGAT TERGUGAT,
3415
  • pihak dan telah melaporkan hasilnya kepada MajelisHakim sebagaimana maksud amar putusan sela tersebut tanggal 15 Mei 2013Miladiyah bertepatan dengan tanggal 5 Rajab 1434 Hijriyah yang intinya antarapihak tidak berhasil dirukunkan karena para pihak tetap pada pendirian masing masing dan penyelesaian selanjutnya mereka serahkan pada pertimbangan MajelisHakim ;Menimbang, bahwa berdasarkan laporan hakamain tersebut maka MajelisHakim perlu mempertimbangkan tujuan perkawinan dan manfaat serta mafsadah(mudharat
    penyebab timbulnya perselisihantersebut sehingga rasa kasih sayang antara mereka telah hilang malah menimbulkanrasa kebencian, sedangkan upaya perdamaian yang dilakukan oleh Mediator danupaya ishlah yang dilakukan Hakamain telah tidak berhasil diwujudkan oleh karenaPenggugat tetap pada pendiriannya ingin diceraikan dengan Tergugat dan akibatdaripadanya antara para pihak telah tidak lagi tinggal bersama maka Majelis Hakimberpendapat mempertahankan perkawinan dalam keadaan demikian akanmendatangkan mudharat
    serta tidak dapat lagi menegakkan hududullah untukmenunaikan tanggung jawab berupa hak dan kewajiban masingmasing oleh karenaitu sesuai dengan qaidah fiqhiyah yang berbunyi : (P20 du looJ 2aw Lae) ul> cate maksudnya " menolak mudharat lebih diutamakandari menarik manfaat ", maka perceraian adalah jalan yang tepat untuk keluar darikrisis rumah tangga yang berkepanjangan yang dialami oleh para pihak dan alasantersebut telah sesuai dengan penjelasan Pasal 39 ayat (2) huruf (f) UndangUndangNo. 1 tahun1974
Register : 14-08-2015 — Putus : 01-12-2015 — Upload : 07-12-2015
Putusan PTA MAKASSAR Nomor 80/Pdt.G/2015/PTA.Mks
Tanggal 1 Desember 2015 — P Vs T
4318
  • di Pengadilan Tingkat Pertama, tidak pernah ada upayaupayayang dilakukan oleh Tergugat/Pembanding untuk kembali hidup rukun denganPenggugat Terbanding, bahkan pada sidang tanggal 15 Oktober 2015 dan padasidang tanggal 5 November 2015 telah dipanggil dengan patut menghadiri sidangpemeriksaan tambahan untuk dimediasi namun Tergugat/Pembanding tidakpernah datang di persidangan tersebut.Menimbang, bahwa meskipun perceraian antara Penggugat/Terbandingdengan Terguga/Pembanding tersebut, akan membawa mudharat
    kepada keduabelah pihak yang berperkara, namun akan lebih ringan jika dibandingkan denganmudharat yang mungkin timbul terhadap pertumbuhan dan perkembanganpsikologis anak tersebut, yang berarti akan membawa mudharat terhadap anakyang disebabkan adanya perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding yang tidak berakhir, maka sesuaikaidah fiqghiyah sebagaimana yang tercantum dalam Kitab AlAsybah WanNadhoir, yang artinya: apabila terjadi dua mudharat harus diambil
    mudharat yangHal 7 darilO hal Put No 80/Pdt.G/2015/PTA Mks.lebih ringan, pendapat ini telah diambil alih oleh Majelis Hakim sebagai pendapathukumnya sendiri,Menimbang, bahwa oleh karena itu maka Majelis Hakim Tingkat Bandingberpendapat bahwa perkawinan Tergugat/Pembanding dengan Penggugat/Terbanding harus diceraikan karena sudah tak mungkin diharapkan untuk kembalimembentuk rumah tangga yang bahagia, sakinah, mawaddah dan rahmahsebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 1 UndangUndang No.1 Tahun 1974tentang
Register : 26-05-2016 — Putus : 27-07-2016 — Upload : 21-06-2019
Putusan PA Pasarwajo Nomor 0124/Pdt.G/2016/PA.Pw
Tanggal 27 Juli 2016 — Penggugat melawan Tergugat
1713
  • slyArtinya: Dan jika istri sudah sangat tidak senang kepada suaminya, maka hakimdapat menjatuhkan talak si suami dengan talak satuMenimbang, bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat telahberada pada tingkat pecahnya perkawinan (broken marriage), kKeduanya sudahtidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga sebagai suami istri,sehingga rumah tangga keduanya sangat sulit pula untuk dipertahankan, dan jikatetap dipertahankan dapat menimbulkan mudharat yang lebih besar bagikeduanya
    Oleh karena itu berdasarkan teori hukum Islam dalam kitab A/ Qawaadal Fighiyyah li al Syekh Muhammad Halim al Utsaimin yang Majelis Hakim ambilalin sebagai pertimbangan pada halaman 2 yang berbunyi sebagai berikut:Lad etl LEY yg mal Odd) STArtinya: bahaya (mudharat) yang lebih ringan di antara dua mudharat bisadilakukan (diprioritaskan) demi menjaga mudharat yang lebih besar.Menimbang, bahwa berdasarkan teori hukum Islam tersebut di atas, untukmenghindari kemudharatan yang cukup besar sebagaimana
    dalam kasus ini, makajalan keluar yang terbaik (mashlahah) dalam menyelesaikan konflik perkawinanantara Penggugat dan Tergugat adalah perceraian karena mempertahankanrumah tangga seperti itu hanya akan menimbulkan akibat negatif yang lebih besar(mudharat) terutama kepada para pihak berperkara, sehingga jalan keluar yangterbaik (mashlahah) bagi penyelesaian konflik perkawinan Penggugat danTergugat adalah perceraian;Menimbang, bahwa dengan demikian, Majelis Hakim menyimpulkan bahwaunsur perselisihan
    Oleh karenanya mempertahankan rumahtangga terhadap perkara ini justru akan memberikan mudharat yang lebih besarbagi mereka yang menjalaninya, dan jalan terbaik adalah memutuskan ikatanperkawinan tersebut;Menimbang, bahwa sebagaimana dipertimbangkan di atas bahwa terbuktiadanya perselisihan dan pertengkaran yang bersifat terus menerus yangmengakibatkan tidak ada harapan bagi penggugat dengan tergugat untuk hiduprukun lagi dalam rumah tangga.