Ditemukan 6202 data

Urut Berdasarkan
 
Register : 07-02-2013 — Putus : 17-06-2013 — Upload : 29-11-2013
Putusan PA PADANG Nomor 158/Pdt.G/2013/PA.Pdg.
Tanggal 17 Juni 2013 —
173
  • dalil permohonan TergugatRekonpensi dijelaskan bahwa sejak Penggugat Rekonpensi danTergugat Rekonpensi berpisah, Tergugat Rekonpensi tetap memberinafkah untuk anak dan untuk Penggugat Rekonpensi;Bahwa Nafkah Iddah Penggugat Rekonpensi, Tergugat Rekonpensisanggup membayarnya sebesar Rp1.000.000, (satu juta rupiah) setiapbulan dan untuk tiga bulan berjumlah Rp 3.000.000, (tiga jutarupiah);Bahwa Muthah Penggugat Rekonpensi, Tergugat Rekonpensi tidakbersedia membayarnya karena Penggugat Rekonpensi durhaka
    Semen Padang sebesar Rp.4.500.000,dan dan sekaligusmenghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayar nafkah iddah PenggugatRekonpensi tersebut kepada Penggugat Rekonpensi;Menimbang,bahwa rekonpensi Penggugat Rekonpensi mengenai muthahsebesar Rp 100.000.000,(seratus juta rupiah) dan jawaban Tergugat Rekonpensitidak bersedia membayarnya dengan alas an Penggugat Rekonpensi telah durhaka;Menimbang,bahwa sesuai dengan pasal 158 dan pasal 159 KompilasiHukum Islam bahwa muthah wajib diberikan oleh bekas suami
    dengan syaratbelum ditetapkan mahar bagi isteri bada dukhul dan perceraian itu kehendaksuami kemudian dijelaskan lagi muthah sunat diberikan oleh bekas suami tanpasyarat tersebut;Menimbang, bahwa sesuai dengan Pasal 149 uruf (a) Kompilasi HukumIslam menjelaskan bahwa perkawinan yang putus karena talak maka bekas suamiwajib memberikan muthah yang layak kepada bekas isterinya baik berupa uangatau benda, dan alasan Tergugat Rekonpensi tidak bersedia memberikan muth ahkarena Penggugat Rekonpensi durhaka
    kepada Tergugat Rekonpensi, sedangkanpasal yang disebutkan diatas kewajiban Tergugat Rekonpensi untuk membayarmuthah kepada Penggugat Rekonpensi dan tidak ada disebutkan durhaka (nusuz)nya Pengguggat Rekonpensi tidak menerima muthah, disamping itu PenggugatRekonpensi dengan Tergugat Rekonpensi telah menjalani hidup bersama dengansuka dan duka yang telah dirasakan dan manisnya berumah tangga telah dinikmatiTergugat Rekonpensi bahkan telah menghasilkan anak dan hal tersebut telah dilaluibersama, untuk
Register : 19-11-2012 — Putus : 04-03-2013 — Upload : 15-04-2013
Putusan PA SURABAYA Nomor 4990/Pdt.G/2012/PA.Sby
Tanggal 4 Maret 2013 — PEMOHON VS TERMOHON
102
  • awal Oktober Termohon keluar dari rumah tanpa seijin pemohonmeninggalkan anaknya juga untuk pergi ke rumah orang tua termohon dikecamatan Plemahan di Kediri. dan Kembali beberapa hari kemudian tanpameminta maaf pada Pemohon.13.Bahwa, Pemohon telah berupaya untuk memperbaiki rumah tangganyatersebut, Namun ternyata Termohon tetap pada sifatnya yang dulu yaitu egoisdan tidak pernah mau menuruti Pemohon sebagai ,suami atau imam dalamkeluarga, maka Pemohon beranggapan Termohon telah melakukan Nusyus(durhaka
    denganTermohon mulai sering terjadi perselisinan dan pertengkaran disebabkan sikapTermohon yang sering kali tidak memperhatikan pemohon dalam kesehariannyadan lebih cenderung bersikap egois dan semaunya sendiri, dan termohon tidaklagi mau lagi datang ke tempat orang tua Pemohon di Desa Suruh kecamatanDawar di Mojokerto dan Termohon tetap pada sifatnya yang dulu yaitu egois dantidak pernah mau menuruti Pemohon sebagai ,suami atau imam dalam keluarga,maka Pemohon beranggapan Termohon telah melakukan Nusyus (durhaka
Register : 23-10-2019 — Putus : 12-11-2019 — Upload : 12-11-2019
Putusan PA KRAKSAAN Nomor 259/Pdt.P/2019/PA.Krs
Tanggal 12 Nopember 2019 — Pemohon melawan Termohon
95
  • Calon isteri mengikuti Kehendak mereka karena inginselalu taat dan tidak durhaka kepada mereka; Calon isteri dan Calon suami sudah bertunangan dan sering berduaanditempat tersembunyi (khalwat) namun bisa menjaga diri dan tidak pernahmelakukan hungan suami istri atau melakukan halhal yang melanggarketentuan agama maupun norma susila; Calon isteri tidak bekerja, Calon isteri belum seberapa bisa mengerjakanpekerjaan rumahtangga maupun tugastugas sosial namun jika telahmenikah akan belajar dan berusaha
    Calon isteri mengikuti kekehendakmereka karena ingin selalu taat dan tidak durhaka kepada anakkandungnya; Calon isteri dan Calon isteri sudah bertunangan dan sering berduaanditempat tersembunyi (khalwat) namun bisa menjaga diri dan tidak pernahmelakukan hungan suami istri atau melakukan halhal yang melanggarketentuan agama maupun norma susila;Hal. 3 dari 11 hal. Pen. No: 259/Pdt.P/2019/PA.Krs Calon suami sebagai Pedagang sayur keliling dengan penghasilansebesar Rp. 100.000,00 perhari.
Register : 03-05-2018 — Putus : 29-11-2018 — Upload : 13-09-2019
Putusan PA AMBON Nomor 168/Pdt.G/2018/PA.Ab
Tanggal 29 Nopember 2018 — Penggugat melawan Tergugat
2618
  • (lima juta rupiah) setiap bulan;Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat Rekonvensi eratkaitannya dengan permohonan cerai yang diajukan Tergugat Rekonvensi dandiajukan masih dalam tahap jawab menjawab, maka gugatan PenggugatRekonvensi tersebut dapat diterima hal tersebut sesuai maksud Pasal 158 RBg;Menimbang, bahwa terhadap tuntutan Penggugat tersebut, TergugatRekonvensi dalam jawabannya menolak untuk memberikan nafkah yangdituntut dengan alasan Penggugat Rekonvensi telah berbuat nusyuz (durhaka
    Put. 168/Pdt.G/2018/PA.Ab.Penggugat Rekonpensi selaku istri telah berbuat nusyuz (durhaka) atau tidak,terhadap Tergugat Rekonpensi selaku Ssuami sebagaimana yang didalilkan olehTergugat Rekonpensi.
    kasar dengan melemparan barangbarangterhadap Tergugat Rekonpensi dan berkatakata kasar terhadap TergugatRekonpensi;Menimbang, bahwa menetapkan apakah benar Penggugat Rekonpensitelah melakukan perbuatan durhaka terhadap Tergugat Rekonpensi, MajelisHakim perlu mengemukakan makna nusyuz (durhaka) sebagaimana yangtercantum dalam kitab Al Iqna, Juz Il halaman 44, yang terjemahannya sebagaiberikut:Nusyuz itu cukup dengan keluarnya si ister!
    Bahwa Penggugat Rekonvensi tidak melakukan perbuatan nusyuz terhadapTergugat Rekonpensi ;Menimbang, bahwa bedasarkan pertimbanganpertimbangan di atas,maka Majelis Hakim berpendapat bahwa Penggugat Rekonvensi tidakmelakukan suatu perbuatan nusyuz (durhaka), bahkan tidak terdapat unsurnusyuz terhadap Tergugat Rekonvensi sebagai suaminya, oleh karena ituPenggugat Rekonvensi berhak untuk mendapatkan hakhaknya dari TergugatRekonvensi, dan Tergugat Rekonvensi berkewajiban untuk menyerahkan hakhak Penggugat
    (nusyuz)terhadap Tergugat Rekonpensi selaku suaminya;Menimbang, bahwa terhadap alasan penolakan Tergugat Rekonpenstersebut, Majelis Hakim telah mempertimbangkan nsyuz atau tidak nusyuznyaPenggugat Rekonvensi dan terbukti Penggugat Rekonvensi tidak melakukanSuatu perbuatan durhaka (nusyuz) terhadap Tergugat Rekonvensi selakusuaminya, oleh karenanya Penggugat Rekonvensi berhaka mendapat mutahdari Tergugat Rekonvensi;Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 149 huruf (a) Inpres Nomor 1Tahun 1991 tentang
Register : 12-01-2010 — Putus : 10-03-2010 — Upload : 23-10-2012
Putusan PA BUKITTINGGI Nomor 29/Pdt.G/2010/PA-Bkt
Tanggal 10 Maret 2010 — Pemohon Vs Termohon
134
  • Bahwa pertengkaran selalu saja terjadi disebabkan oleh yang sama, Termohon punsemakin tidak peduli kepada Pemohon, apapun yang Pemohon perbuat dan katakandisamping selalu ditentangnya, juga tidak berarti apaapa bagi Termohon, bahkandari sikap, perbuatan dan perkataannya jelasa sekali kalau Termohon adalahseorang isteri yang sombong dan durhaka, malah dia masa tahun 2007, ada atautidak adanya pertengkaran Termhon sering pergi dari rumah tanpa seizin Pemohonkadangkadang sampai dua setengah bulan lamanya
    Saya tidak pernah sombong dan durhaka terhadap suami karena saya tahu suamiitu adalah segalanya dalam rumah tanggga di ajaran agama.C. Saya tidak pernah meninggalkan rumah tanpa seizin suami, apa lagi dua bulansetengah lamanya (kecuali saya keluar dengan anak dan suami)..
Register : 02-01-2019 — Putus : 19-02-2019 — Upload : 29-10-2019
Putusan PA MALANG Nomor 37/Pdt.G/2019/PA.MLG
Tanggal 19 Februari 2019 — Penggugat melawan Tergugat
149
  • Tergugat tidak menghargai Penggugat, yakni ketika Penggugatmengajak Tergugat untuk sholat subuh bersama Tergugat menolak danmalah mengatakan bahwa Tergugat durhaka kepadanya;Ketika perselisihan dan pertengkaran tersebut terjadi Tergugat membentakbentak Penggugat dengan katakata kasar yang menyakitkan hati, Tergugatsering memukuli Penggugat dan Tergugat sering menyatakan akanmenceraikan Penggugat;Akibat perselisinan dan pertengkaran tersebut lebih kurang pada bulanOktober 2017 Penggugat pergi meninggalkan
    Tergugat tidak menghargai Penggugat, yakni ketika Penggugat mengajakTergugat untuk sholat subuh bersama Tergugat menolak dan malahmengatakan bahwa Tergugat durhaka kepadanya;Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalildaliinya, Penggugat telahmengajukan alat bukti surat P.1 dan P.2 serta 2 orang saksi;Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalildalil gugatannya Penggugattelah mengajukan bukti surat (P.1 dan P.2), bermeterai cukup dan telahHalaman 7 dari 12 Halaman.
Register : 03-01-2022 — Putus : 19-01-2022 — Upload : 19-01-2022
Putusan PA BANJARBARU Nomor 14/Pdt.G/2022/PA.Bjb
Tanggal 19 Januari 2022 — Penggugat melawan Tergugat
10585
  • dalamyurisprudensi a quo dikorelasikan dengan Pasal 149 huruf (a) dan (b) dan Pasal 152Kompilasi Hukum Islam akan menjadi berbeda faedah hukumnya dan hal tersebutmenjadi sangat penting dalam menentukan subyek hukum mana antara Penggugat danTergugat yang menjadi penyebab terjadinya permasalahan dalam rumah tanggaPenggugat dan Tergugat sehingga tidak harmonis, hal ini dikarenakan Majelis Hakimdalam menyelesaikan perkara a quo dapat menentukan apakah Penggugat sebagaiisteri yang melakukan nusyuz (durhaka
    ) dengan tidak melaksanakan kewajibankewajiban sebagai isteri dengan baik dan benar, atau apakah Tergugat sebagai suamiyang melakukan nusyuz (durhaka) terhadap isteri dengan tidak melaksanakankewajibankewajibannya sebagai suami, dan hal ini sangat diperlukan dalammenentukan hak dan kewajiban terhadap nafkah iddah dan mutah dalam perkaraperceraian;, bahwa pendapat Majelis Hakim ini di dukung kuat oleh kaidah hukum yangdimaksud dalam Yurisprudensi MARI Nomor 184 K/AG/1995 tanggal 30 September 1996yang
Register : 17-01-2018 — Putus : 13-08-2018 — Upload : 19-09-2018
Putusan PA BATAM Nomor 0132/Pdt.G/2018/PA.Btm
Tanggal 13 Agustus 2018 — Penggugat melawan Tergugat
2217
  • rumah tangga Tergugat dengan Penggugat mulaitidak harmonis lagi ketika menginjak awal bulan ke2 (dua) pernikahan,rumah tangga Tergugat dan Penggugat mulai goyah tidak rukun dantidak harmonis sering diwarnai percekcokan dan pertengkaran yangpemicunya berpunca dari prilaku dan cara Penggugat bersikapterhadap Tergugat sebagai Ssuami yang menurut hukum dan ketentuansyariat Islam bahwa perilaku dan cara bersikap Penggugat (sebagaiistri ) kepada Tergugat (Suami) sudah dianggap sebagai perbuatanNusyuz ( Durhaka
    Btm28.29.30.31.kalap, menciptakan pikiran Suami menjadi rungsing, resah, kecewa halini saja sudah merupakan perbuatan Nusyuz(durhaka) apalagimemancing dan memicu agar suami kalap hingga terjadinya KDRT;Seandainya yang menjadi alasan oleh Penggugat adalah tentang telahterjadinya tindakan kekerasan oleh Tergugat terhadap Penggugat,maka berkaitan dalam hukum sebab akibat dalam hal ini siapakah yanglebih bersalah? Pemicu terjadinya kekerasan ataukah Pelaku terjadinyakekerasan?
    dalam hal ini kepada semua pihak mohondipertimbangkan demi menghormati UndangUndang PerlindunganAnak dan demi rasa kemanusiaan;Adapun kekerasan yang terjadi antara Tergugat dengan Penggugatbukanlah ada niat dari hati nurani Tergugat hal ini terjadi diluarkeinginan Tergugat karena terpicu oleh sikap dan prilaku Penggugatsedangkan maksud Tergugat hanya untuk mengingatkan danmemberikan pelajaran agar Penggugat dalam sikap dan prilakunyatidak terhasut oleh iblis yang menjurus kepada perbuatan Nusyuz(durhaka
    ) kepada Tergugat sebagai suami dan bila dibiarkan dosanyaakan ditanggung Tergugat;Perempuanperempuan yang kamu khawatirkanakan nusyuz (durhaka), hendaklah kamu beri nasihat kepada mereka,pisahkanlah tempat tidur mereka, dan pukullah mereka.
    Btm pada point angka 6, bahwaTergugat telah melakukan tindakan kekerasan terhadap Penggugatdalam hal ini pertimbangannya karena Penggugat sebagai istri sudahtidak mampu dinasehati lagi dan tak kunjung mengintrospeksi dirisetelah pisah ranjang dan telah benarbenar melanggar Syariah Islamserta menjurus kepada Nusyuz(Durhaka), yang bertindak tidakbersahabat dengan suaminya berbuat jahat kepada suaminya yangdapat menodai pernikahan, menghancurkan rumah tangga danmengancam kehormatan Tergugat sebagai
Register : 24-10-2014 — Putus : 24-10-2014 — Upload : 29-10-2014
Putusan PTA MEDAN Nomor 140/Pdt.G/2014/PTA.Mdn
Tanggal 24 Oktober 2014 — PEMBANDING V TERBANDING
3829
  • Oleh karena itu Penggugat Rekonvensi tidak dapatdihukum berbuat nusyuz (durhaka) sehingga ia berhak untuk diberikan nafkah.Majlis Hakim Tingkat Banding berpendapat nafkah lampau yang harus dibayar olehTergugat Rekonvensi dihitung sejak kepergian Tergugat Rekonvensi dari rumahyaitu sejak bulan Oktober 2013 sampai perkara a quo diajukan ke pengadilan, yaitupada bulan Pebruari 2014 atau selama 5 bulan.
    TingkatBanding tidak sependapat dengan Majlis Hakim Tingkat Pertama yang menetapkanbahwa Tergugat Rekonvensi hanya berkewajiban untuk memberikan nafkah iddahdan kiswah kepada Penggugat Rekonvensi, sedangkan untuk maskan/tempat tinggaltidak dikabulkan;Menimbang, bahwa nafkah iddah, maskan dan kiswah adalah hak isteri yangdiceraikan oleh suaminya, in casu, hak Pengggat Rekonvensi atas dikabulkannyaoleh pengadilan tentang permohonan talak Tergugat Rekonvensi, selama PenggugatRekonvensi tidak berbuat nusyuz (durhaka
Register : 01-10-2015 — Putus : 19-02-2016 — Upload : 16-08-2017
Putusan PA SURABAYA Nomor 4481/Pdt.G/2015/PA.Sby
Tanggal 19 Februari 2016 — PENGGUGAT VS TERGUGAT
141
  • Menurut ayat di atas, apabila sang isteri nusyuz(durhaka), maka yang pertama harus dilakukan adalah menasehati.Namun jika dinasehati tidak mempan dan masih saja durhaka, makapisahlah dari tempat tidur mereka (pisah ranjang) agar sang isterimerasa bersalah atas tingkah durhakanya.
    Jika kedua cara yang baikini masih juga tidak mempan dan sang isteri masih saja durhaka, makapukullah;Mengenai pukullah ini, pukulan yang dimaksud adalah pukulan ringanyang tidak mengucurkan darah serta tidak dikhawatirkan menimbulkankebinasaan jiwa atau cacat pada tubuh, patah tulang, dsb (dharbghoiru mubbarih). Tujuannya adalah untuk mendidik, memperbaiki danmeluruskan.
Register : 19-11-2014 — Putus : 15-12-2014 — Upload : 05-02-2015
Putusan PA PAINAN Nomor 132/PDT.G/2014/PA.Pn
Tanggal 15 Desember 2014 — PEMOHON DAN TERMOHON
4116
  • Pasal 152 Kompilasi Hukum Islam yangpada pokoknya menyatakan Pengadilan dapat mewajibkankepada bekas suami untuk mamberikan biaya penghidupanberupa nafkah, maskan, kiswah, mutah dan iddah kepadabekas istri, kecuali bila bekas isteri nusyuz bilamanaperkawinan putus karena talak atau perceraian;Menimbang, bahwa Majelis Hakim terlebih dahulu akan mempertimbangkanapakah Penggugat Rekonvensi dapat dikategorikan seorang istri yang durhaka (nusyuz)atau tidak, meskipun di persidangan Tergugat Rekonvensi
    tidak secara tegas ataueksplisit menyatakan Penggugat Rekonvensi sebagai seorang istri yang durhaka(nusyuz);Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 84 ayat (1 dan 2) Kompilasi HukumIslam yang pada pokoknya menyatakan seorang istri dapat dianggap nusyuz jika iatidak mau melaksanakan kewajibankewajibannya tanpa alasan yang sah menuruthukum Islam dan Peraturan Perundangundangan yang berlaku;Menimbang, bahwa menurut Prof.
    Pasal 83 Kompilasi Hukum Islam, seorang suami dan istri mempunyai hakhak dan kewajibankewajiban yang sama secara profesional dan proporsional yangharus dijalankan dengan cara dan iktikad yang baik;Menimbang, bahwa rumah tangga Penggugat Rekonvensi dan TergugatRekonvensi telah dilanda perselisihan dan pertengkaran katakata yang terucap haltersebut tidak dapat dijadikan petunjuk kedurhakaan (nusyuz) seorangistrisebagaimana telah diuraikan di atas tentang definisi durhaka (nusyuz) sebab di dalamsuatu
    Pasal 149 huruf (a dan b) jo.Pasal 152 Kompilasi Hukum Islam yang pada pokoknyamenyatakan Pengadilan dapat mewajibkan kepada bekas suamiuntuk mamberikan biaya penghidupan berupa nafkah, maskan,kiswah, mutah dan iddah kepada bekas istri, kecuali bilabekas istri nusyuz bilamana perkawinan putus karena talakatau perceraian;Bahwa nafkah merupakan kewajiban bagi bekas suami dan hakbekas istri yang diceraikan suaminya, Majelis Hakimmemandang Penggugat Rekonvensi tidak melakukan tindakannusyuz (durhaka)
Register : 28-04-2016 — Putus : 08-09-2016 — Upload : 12-12-2019
Putusan PA MENTOK Nomor 0092/Pdt.G/2016/PA.MTK
Tanggal 8 September 2016 — Penggugat melawan Tergugat
3513
  • Bahwa dengan demikian Termohon telah dengan sengaja pergimeninggalkan Pemohon selama 3 tahun 4 bulan dan karenanyaTermohon telah berbuat nusyuz (durhaka);9. Bahwa dengan kepergian Termohon tersebut maka Pemohonhidup menderita lahir batin dan tidak ada harapan untuk kembali rukundalam rumah tangga;10.
    Dengan demikian Termohontelah pergi meninggalkan Pemohon selama 3 tahun 4 bulan dan karena haltersebut Termohon telah berbuat Nusyuz (durhaka). Sejak saat itu antaraPemohon dengan berpisah tempat tinggal hingga sekarang.
Register : 22-03-2021 — Putus : 30-03-2021 — Upload : 31-03-2021
Putusan PA PELAIHARI Nomor 301/Pdt.G/2021/PA.Plh
Tanggal 30 Maret 2021 — Penggugat melawan Tergugat
1712
  • Majelis Hakim merujuk 2 (dua) Yurisprudensi MARI yang mengaturmengenai kewajiban suami membayar nafkah iddah kepada mantan isterinyasekalipun perceraian terjadi karena talak bain sugrah serta diperoleh faktafakta yang tetap di dalam persidangan bahwa Penggugat tidak terbukti melakukan nusyuz (durhaka) kepada Tergugat sebagai suami, namun sebaliknya Tergugat yang melakukan perbuatan nusyuz (durhaka) sebagai suami, sehingga berdasarkan faktafakta dipersidangan Majelis Hakim merujuk kepada YurisprudensiMARI
    yang melakukan nusyuz (durhaka) dengan tidak melaksanakankewajibankewajiban sebagai isteri dengan baik dan benar, atau apakahTergugat sebagai suami yang melakukan nusyuz (durhaka) terhadap isteriHalaman 17 dari 29 Putusan Nomor 301/Pdt.G/2021/PA.Plhdengan tidak melaksanakan kewajibankewajibannya sebagai Suami, dan hal inisangat diperlukan dalam menentukan hak dan kewajiban terhadap nafkahiddah dan mutah dalam perkara perceraian, pendapat Majelis Hakim ini didukung kuat oleh kaidah hukum yang dimaksud
Register : 02-01-2014 — Putus : 25-02-2014 — Upload : 11-08-2014
Putusan PA BATAM Nomor 26/Pdt.G/2014/PA.BTM
Tanggal 25 Februari 2014 — PEMOHON VS TERMOHON
75
  • Menyatakan bahwa Termohon adalah istri yang durhaka terhadap suami atauistri yang nusyuz, sehingga tidak berhak mendapat nafkah iddah;4.
    Pasal 70 ayat (1) Undangundang Nomor 7 Tahun 1989tentang Peradilan Agama, permohonan Pemohon patut dikabulkan;Menimbang, bahwa berdasarkan yang telah dipertimbangkan di atas,permohonan Pemohon cukup beralasan dan berdasarkan hukum, sedangkanTemohon telah dipanggil dengan sepatutnya tidak hadir di persidangan, maka sesuaidengan Pasal 149 ayat (1) R.Bg, maka permohonan Pemohon dapat diputus denganverstek;Menimbang, bahwa Pemohon pada petitum angka 3 (tiga) Menyatakanbahwa Termohon adalah istri yang durhaka
Register : 25-06-2019 — Putus : 09-07-2019 — Upload : 16-07-2019
Putusan PA BINJAI Nomor 307/Pdt.G/2019/PA.Bji
Tanggal 9 Juli 2019 — Penggugat melawan Tergugat
165
  • Termohon,namun sejak Termohon pergi tersebut Termohon tidak pernah kembali kekediaman bersama, dan setiap kali Pemohon mengajak Termohon untukpulang Termohon tetap tidak mau kembali ke kediaman bersama danbahkan Termohon meminta agar Pemohon dengan Termohon bercerai saja; Bahwa, meskipun Termohon terus meminta cerai dan tetap tidakmenghormati serta menghargai Pemohon juga tidak memperdulikan anakanak, namun Pemohon tetap bersabar untuk menunggu Termohon agarmerubah perilaku dan sikapnya yang sudah durhaka
    Bjilakilaki lain dan Pemohon menyatakan tidak sanggup lagi untukmempertahakan rumah tangga bersama Termohon; Bahwa, setelah Pemohon mengantar pakaian Termohon, ternyataTermohon datang ke kediaman bersama sekitar pukul 01.00 wib (tanggal 11Juni 2019 dini hari) dan langsung marahmarah kepada Pemohon sertamencakar Pemohon sehingga menyebabkan luka pada wajah dan bajuPemohon juga robek; Bahwa, terhadap sikap dan perilaku Termohon yang telah nusyuz(durhaka) kepada Pemohon serta tidak memperdulikan anakanakPemohon
Putus : 17-12-2010 — Upload : 14-10-2011
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 629 K/AG/2010
Tanggal 17 Desember 2010 — PEMOHON KASASI VS TERMOHON KASASI
87 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Bahwa pada prinsipnya Pemohon Kasasi/Tergugat tidak keberatandengan perceraian yang terjadi antara Pemohon Kasasi/Tergugat denganTermohon Kasasi/Penggugat tetapi bukan karena alasan yang dibuatoleh Termohom Kasasi/Penggugat dalam alasan gugatannya, melainkankarena Termohon Kasasi/Penggugat telah melakukan nusyuz (durhaka)terhadap Pemohon' Kasasi/Tergugat dimana Termohon Kasasi/Penggugat telah meninggalkan rumah kediaman bersama dan telahbeberapa kali diajak pulang dari rumah orang tua Termohon Kasasi
    inimenunjukan bahwa Termohon Kasasi/Penggugat telah melalaikankewajibannya seorang isteri sesuai dengan ketentuan dari Pasal 83Kompilasi Hukum Islam (KH) yaitu:(1) Kewajiban utama bagi seorang isteri ialah berbakti lahir dan batinkepada suami di dalam batasbatas yang dibenarkan oleh hukumIslam;(2) Isteri menyelengarakan dan mengatur keperluan rumah tanggaseharihari dengan sebaikbaiknya;Dengan telah melalaikan kewajibannya sebagai seorang isteri TermohonKasasi/Penggugat jelas telah melakukan nusyuz (durhaka
Register : 24-08-2020 — Putus : 28-09-2020 — Upload : 28-09-2020
Putusan PA MARTAPURA Nomor 561/Pdt.G/2020/PA.Mtp
Tanggal 28 September 2020 — Penggugat melawan Tergugat
263
  • Penggugat telah pula mengajukan gugatan nafkahiddah sebesar Rp. 3.000.000, (tiga juta rupiah) dan mutah sebesarRp.2.000.000, (dua juta rupiah), lalu Tergugat dalam jawaban rekonpensinyamenyatakan sanggup memberikan nafkah iddah dan mutah Rp. 300.000, (tigaratus ribu rupiah) dan mutah Rp. 500.000, (lima ratus ribu rupiah) JMenimbang, bahwa hakhak istri yang diceraikan oleh suaminya adalahmendapatkan jaminan selama masa tunggu (iddah) berupa nafkah, maskan dankiswah sepanjang istri tidak berbuat nusyuz (durhaka
    suatu kewajiban seorang suamibertujuan untuk menghibur hati sang istri yang sedang dalam kesedihan,kegelisahan akibat terjadinya perceraian suami, sebagaimana ketentuan Pasal149 dan 158 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 84 Ayat (4) KompilasiHukum Islam menyatakan Ketentuan tentang ada atau tidak adanya nusyuzdari istri harus didasarkan atas bukti yang sah, dan berdasarkan pemeriksaandi persidangan diperoleh fakta hukum bahwa Penggugat tidak terbukti berbuatnusyuz (durhaka
    Hal 16 dari 21 hal Putusan Nomor 561/Pdt.G/2020/PA.Mtp.Menimbang, bahwa iddah adalah masa tunggu bagi wanita untukmelakukan perkawinan setelah terjadinya perceraian dengan suaminya selamamasa 3 (tiga) kali suci (90 hari atau 3 bulan), baik cerai hidup maupun cerai matidengan tujuan untuk mengetahui keadaan rahimnya atau untuk berfikir bagisuami, dan selama masa tersebut istri tetap berhak mendapatkan nafkah,maskan dan kiswah yang harus dipenuhi oleh suaminya sepanjang istri tidakberbuat nusyuz (durhaka
Register : 16-07-2018 — Putus : 10-10-2018 — Upload : 10-10-2018
Putusan PA SURABAYA Nomor 3230/Pdt.G/2018/PA.Sby
Tanggal 10 Oktober 2018 — Penggugat melawan Tergugat
308
  • Seorang istri yang pergi meninggalkanrumah tanpa izin suami, adalah suatu pembangkangan, durhaka danketidakpatuhan istri kepada suami, maka dengan demikian sudahsepantasnya hakhak Termohon gugur atau tidak mendapatkan nafkah dariPemohon;Hal 3 dari 13 Put No 3230/Pdt.G/2018/PA.SbyDengan demikian menurut XXXX, apabila seorang isteri berlaku Nusyuzyaitu isteri yang durhaka terhadap suami atau keluar rumah tanpa seizinsuami dan tidak dapat dibenarkan secara syari maka gugurlah haknyauntuk mendapatkan
Register : 05-09-2017 — Putus : 16-11-2017 — Upload : 22-05-2020
Putusan PA CIBINONG Nomor 3485/Pdt.G/2017/PA.Cbn
Tanggal 16 Nopember 2017 — Penggugat melawan Tergugat
96
  • Tergugat sering berkataberkata menyakitkan terhadap Penggugat,contohnya: istri durhaka;e. Komunikasi antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak baik;f. Penggugat sudah tidak cocok lagi dan tidak nyaman lagi untuk membinarumah tangga bersama kembali dengan Tergugat;4.
    dalam perkara ini bahwa sejak tanggal Juni 2003 antaraPenggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran dalamrumah tangganya, dengan alasan karena Tergugat mempunyai sifat egois dancenderung ingin menang sendiri, Tergugat telah berselingkuh dengan seorangperempuan yang bernama Dewi, hal ini Penggugat ketahui sendiri secaralangsung dan Tergugat kurang cukup dalam memberikan nafkah terhadapPenggugat serta Tergugat sering berkatakata menyakitkan terhadapPenggugat, contohnya: istri durhaka
Register : 27-10-2021 — Putus : 09-11-2021 — Upload : 09-11-2021
Putusan PA BANJARBARU Nomor 602/Pdt.G/2021/PA.Bjb
Tanggal 9 Nopember 2021 — Penggugat melawan Tergugat
4718
  • Sehingga Majelis Hakim berpendapat sesuai amanat yang terkandung di dalam PERMA Nomor 3 Tahun 2017 dan SEMA Nomor 2 Tahun 2019, bahwa Penggugat tidak terbukti melakukan nusyuz (durhaka) kepada Tergugat sebagai Suami, namun sebaliknya Tergugat yang melakukan perbuatan nusyuz (durhaka) sebagai Suami, sehingga berdasarkan faktafakta dipersidangan Majelis Hakim secara ex officio menghukum Tergugat untuk membayar nafkah iddah kepada Penggugat sebesar Rp.1.500.000,00 (satu juta lima ratus ribu rupiah),
    dalam yurisprudensi a quodikorelasikan dengan Pasal 149 huruf (a) dan (b) dan Pasal 152 Kompilasi HukumIslam akan menjadi berbeda faedah hukumnya dan hal tersebut menjadi sangatpenting dalam menentukan subyek hukum mana antara Penggugat dan Tergugatyang menjadi penyebab terjadinya permasalahan dalam rumah tangga Penggugatdan Tergugat sehingga tidak harmonis, hal ini dikarenakan Majelis Hakim dalammenyelesaikan perkara a quo dapat menentukan apakah Penggugat sebagai isteriyang melakukan nusyuz (durhaka
    ) dengan tidak melaksanakan kewajibankewajibansebagai isteri dengan baik dan benar, atau apakah Tergugat sebagai suami yangmelakukan nusyuz (durhaka) terhadap isteri dengan tidak melaksanakan kewajibankewajibannya sebagai suami, dan hal ini sangat diperlukan dalam menentukan hakdan kewajiban terhadap nafkah iddah dan mutah dalam perkara perceraian;Menimbang, bahwa pendapat Majelis Hakim ini di dukung kuat oleh kaidahhukum yang dimaksud dalam Yurisprudensi MARI Nomor 184 K/AG/1995 tanggal 30September