Ditemukan 4724 data
56 — 19
(tiga) bulan;Menetapkan masa penahanan yang telah dijalan Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;Memerintahkan Terdakwa tetap ditahan;Memerintahkan barang bukti berupa :138 (seratus tiga puluh delapan) butir obat-obatan jenis Tramadol HCL;37 (tiga puluh tujuh) plastic klip bening masing-masing berisikan 7 (tujuh) butir obat-obatan jenis Hexyimer dengan jumlah obat-obatan jenis Hexyimer sebanyak 259 (dua ratus lima puluh sembilan);1 (satu) unit Handpone merk Samsung warna
obatan tertentu yang peredarannya harus sesuai denganresep dokter dibawah pengawasan Apoteker; Bahwa Ahli menjelaskan Dinas Kesehatan sebagai SKPD Teknis dibidangkesehatan salah satu darn tugasnya memberkan rekomendasi perizinan yangmengeluarkan izin untuk sarana kesehatan yang mendistribusikan kesediaanfarmasi; Bahwa Ahli menjelaskan Tramadol dosis lazim sehari 3 x 1 tablet (60mg) biladipertukan dan maksimal sehari 300400 mg.
Must untuk menjaga kios danmenjual obatobatan jenis tramadol HCL dan jenis Hexymer;Bahwa terdakwa mengetahui kios tersebut disewa untuk menjual makanan ringan,disamping itu juga menjual obat obatan jenis tramadol HCL dan jenis Hexymer danyang menyewa kios tersebut yaitu Sdr. Muts dan yang menyediakan tramadol HCLdan Hexymer adalah Sdr. Leman;Bahwa terdakwa tidak mengetahui Sdr.Muts ada dimana sekarang dan Sdr.
Leman;Bahwa terdakwa menjual tamadol dengan cara mengirim pesan kepada temanteman terdakwa melalui pesan whatsapp dan menjual/mengedarkan obatobatanjenis tramadol HCL dan jenis Hexymer dengan harga paketan dengan rincian paketmasingmasing Rp. 25.000, (dua puluh lima ribu) sebanyak 10 (Sepuluh) butirTramodol HCI dan Rp. 20.000, (dua puluh ribu) sebanyak 8 (delapan) butTramodol HCl sedangkan untuk Hexymer 4 (emptat) butir dengan harga Rp.10.000, (Sepuluh ribu);Bahwa keuntungan terdakwa menjual obat
obatan jenis tamadol HCL dan jenisHexymer berupa uang dan bisa mengkonsumsi obatobatan tersebut dengangratis;Bahwa terdakwa tidak memiliki izin dalam menjual obat obatan jenis tamadol HCLdan jenis Hexymer dari pihak yang berwenang;Halaman 10 dari 17 Putusan Nomor 56/Pid.Sus/2021/PN SkbMenimbang, bahwa Terdakwa tidak mengajukan Saksi yangmeringankan (ade charge);Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti sebagaiberikut:e 138 (seratus tiga puluh delapan) butir obatobatan jenis TramadolHCL
obatan tertentu yang peredarannya harus sesuai dengan resepdokter dibawah pengawasan Apoteker; Bahwa benar, terdakwa tidak memiliki izin dalam menjual obat obatan jenistramadol HCL dan jenis Hexymer dari pihak yang berwenang;Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akanmempertimbangkan apakah berdasarkan faktafakta hukum tersebut diatas,Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakankepadanya;Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umumdengan dakwaan yang
1.NUR INTAN, S.H
2.MAYWAN SITUMORANG, S.H.
Terdakwa:
MOCHAMAD ANDRE RIZA DARMAWAN bin ASEP SUDRAJAT
7 — 8
(duapuluh limajuta rupiah) dengan ketentuan apabila pidana denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan;
- Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah diJalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
- Menetapkan Terdakwatetap ditahan;
- Menetapkan barang bukti berupa:
- 1 (satu) buah tas eiger warna coklat yang terdapat :
- 230 (dua ratus tiga puluh) butir obat-obatan
jenis Tramadol;
- 50 (lima puluh) butir obat-obatan Alprazolam tablet 1 Mg;
- 44 (empat puluh empat) butir obat-obatan Camlet Alprazolam 1 Mg;
- 10 (sepuluh) butir obat-obatan jenis Atarax Alprazolam 1 Mg;
- 1 (satu) unit handphone Pocco warna hitam milik Terdakwa;
- Uang hasil penjualan Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah);
Dimusnahkan;
Dirampas untuk negara;
6.
69 — 8
Sus. 2011 / PN.Kgnmelakukan = pengintaian ditempat tersebut dan padaakhirnya menangkap terdakwa yang waktu itu sedangberjualan obat obatan jenis dextro dan carnophenzenith;Bahwa jumlah obat obatan yang diamankan dari terdakwaadalah sekitar 50 bungkus obat jenis dextro yang tiapbungkusnya berisi 10 butir dan 100 butir obat jeniscarnophen zenith;Bahwa terdakwa mendapatkan obat obatan tersebut dariOrang yang tak dikenalnya dengan membelinya yaitu untukobat dextro seharga Rp. 200.000, (dua ratus riburupiah
Sus. 2011 / PN.Kgnterdakwa ditangkap polisi karena kedapatan memiliki,menyimpan, menguasai,mengedarkan Obat obatan jenisDextro dan Carnophen; Bahwa jumlah obat obatan~ tersebut adalah dextrosebanyak 600 (enam ratus) butir yang dikemas dalambungkus plastik kecil isi 10, obat jenis carnophensebanyak 130 (seratus tiga puluh) butir; Bahwa terdakwa mendapatkan obat obatan tersebut dariorang yang tak dikenalnya dengan membelinya yaitu untukobat dextro seharga Rp. 200.000, (dua ratus riburupiah) per boks
obat carnophen terdakwamendapatkan keuntungan Rp. 120.000, (seratus dua puluhribu) rupiah) Bahwa dampak dari obat obatan tersebut apabiladokonsumsi secara berlebihan / dosis tinggi maka akanmenyebabkan orang tersebut menjadi mabuk; Bahwa terdakwa tidak mempunyai keahlian apapun dalamhal obat obatan / kefarmasian selain itu. juga terdakwatidak memiliki izin dalam menjual obat obatan tersebutbahkan terdakwa juga tidak memiliki toko obat ataupunApotik;Menimbang, bahwa Penuntut Umum dalam persidangandiajukan
Hulu Sungai Selatanterdakwa ditangkap polisi karena kedapatan memiliki,menyimpan, menguasai ,mengedarkan Obat obatan jenisDextro dan Carnophen; Bahwa jumlah obat obatan~ tersebut adalah dextrosebanyak 600 (enam ratus) butir yang dikemas dalambungkus plastik kecil isi 10, obat jenis carnophenhalaman 11 dari 20 halamanPerkara No: 232 / Pid.
Hulu Sungai Selatanterdakwa ditangkap ipolisi karena kedapatan memiliki,menyimpan, menguasai,mengedarkan obat obatan jenis Dextrodan Carnophen dan jumlah obat obatan tersebut adalah dextrosebanyak 600 (enam ratus) yang dikemas dalam bungkusplastik kecil isi 10 butir dan obat jenis carnophensebanyak 130 (seratus tiga puluh) butir;Menimbang, bahwa obat obatan tersebut dijual ditempat main bilyard karena terdakwa tidak memilik tokomaupun apotik dan keuntungan dari menjual obat obatantersebut adalah
AGUNG TRI WAHYUDIANTO, S.H.,M.H.
Terdakwa:
HARTONI, SE Alias TONI Bin TARJI
85 — 14
1 (Satu)kali membeli obat obatan keras berlogo huruf K lingkaran merah bergaristepi hitam, dan obat obatan berlogo lingkaran biru bergaris tepi hitamdengan maksud untuk dijual Kembali dengan tujuan mendapatkan untung.
Bahwa saksi menerangkan berdasarkan keterangan terdakwa sudahsempat menjual sebagian obat obatan keras berlogo K lingkaran merahnamun obat obatan yang berlogo lingkaran biru belum sempat terjual. Bahwa saksi menerangkan berdasarkan keterangan terdakwa menjual obat obatan keras tersebut kepada masyarakat sekitar pangkoh hulu.
obat obatan keras tersebut kepada masyarakat sekitar pangkoh hulu.
obatan keras berlogo huruf K lingkaranmerah serta obat obatan berlogo lingkaran biru termasuk golongan obatkeras dan dalam penggunaannya harus dengan resep dari Dokter.Bahwa Ahli menerangkan untuk penjualan obat obatan keras berlogohuruf K lingkaran merah serta obat obatan berlogo lingkaran biru yangHalaman 14 dari 27 halaman Putusan Nomor 6/Pid.sus/2018/PN.Ppsboleh menjualnya adalah Apotik dan prosedur penjualannya harusdengan resep Dokter.Bahwa Ahli menerangkan untuk penjualan obat obatan keras
Bahwa Ahli menerangkan tidak dibenarkan apabila terdakwa yang telahmenjual obat obatan berlogo huruf K lingkaran merah serta obat obatan berlogo lingkaran biru tanpa ijin.
ENDAH PUSPITORINI,SH.
Terdakwa:
1.SAHAR
2.MAHSUN
36 — 10
warnakuning dijual seharga Rp.10.000, (Sepuluh ribu rupiah) per 8 (delapan) butirnya,dimana obat obatan tersebut sebenarnya adalah milik anak terdakwa yaitusdr.
obatan keras jenis Trex (Trihexyphenidyl) berlogo Y warna putih secarabebas tanpa resep dokter kepada orang lain ; Bahwa para terdakwa mengedarkan obat obatan keras tersebut dengancara memasarkan obat obatan keras tersebut seharga Rp.2.500, (dua ribulima ratus rupiah) per butirnya untuk Obat keras jenis Trihexyphenidyl warnaputin berlogo Y sementara untuk Obat keras jenis Dextromethorphan warnakuning dijual seharga Rp.10.000, (Sepuluh ribu rupiah) per 8 (delapan)butirnya, dimana obat obatan tersebut
ERFANEFFENDI tersebut sebesar Rp.50.000, (lima puluh ribu rupiah) setiapberhasil menjual obat obatan tersebut setiap harinya ; Bahwa para terdakwa mengedarkan obat obatan keras tersebut dengantujuan untuk dijual kembali kepada konsumen secara bebas tanpamenggunakan resep dokter dan memperoleh keuntungan atau laba dengancepat ; Bahwa para terdakwa tidak memiliki ijin atau kKewenangan yang sahdalam mengedarkan obat obatan keras tersebut secara bebas kepadaorang lain.Terhadap keterangan saksi, Terdakwa
ERFAN EFFENDI tersebut sebesar Rp.50.000, (limapuluh ribu rupiah) setiap berhasil menjual obat obatan tersebut setiapharinya ; Bahwa para terdakwa mengedarkan obat obatan keras tersebut dengantujuan untuk dijual kembali kepada konsumen secara bebas tanpamenggunakan resep dokter dan memperoleh keuntungan atau laba dengancepat ; Bahwa para terdakwa tidak memiliki jin atau kewenangan yang sahdalam mengedarkan obat obatan keras tersebut secara bebas kepadaorang lain.Terhadap keterangan saksi, Terdakwa
, dimana obat obatan tersebut sebenarnya adalah milik anakHalaman 8 dari 17 Putusan Nomor 653/Pid.Sus/2020/PN Jmrterdakwa bernama sdr.
35 — 7
Saatsdr ANDRE MURDANI BIN ADENAN S dan sdr KASPUL MADI BIN HRAMLI memeriksa kamar 5 blok Narapidana dibawah tempat tidursdr MAHMUDIN BIN SALIM ditemukan obat obatan jenis dextrosebanyak 74 (tujuh puluh empat) butir dalam botol kecil bekasvitamin c di dalam saku celana sebelah kiri milik sdrMAHMUDIN BIN SALIM sebanyak 9 (Sembilan) bungkus yang dikemasdalam plastik hitam, yang di setiap bungkus plastiknyamasing masing berisi 10 butir obat obatan jenis Dextro.
Bahwa dari keterangan sdr Mahmudin dan terdakwadiketahui obat obatan dextro tersebut milikterdakwa,yang didapat dari orang yang tengah membesukterdakwa;Bahwa terdakwa membeli obat obatan tersebut seharga Rp200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) kemudian dijuallagi kepada Narapidana dengan harga Rp 1.000,00(seribu rupiah) per butirnya;Bahwa sebelumnya saksi sudah mendapat informasi bahwaada peredaran obat obatan di dalam Rutan karenasebelumnya ada gejala banyak Narapidana yangberperilaku aneh; TanggapanTerdakwa
empat) butir dalam botol kecil bekas vitamin cdi dalam saku celana sebelah kiri milik sdr MahmudinBin Salim sebanyak 9 (Sembilan) bungkus yang dikemasdalam plastik hitam, yang di setiap bungkus plastiknyamasing masing berisi 10 ~butir Obat obatan jenisDextro.Bahwa dari keterangan sdr Mahmudin dan terdakwadiketahui obat obatan dexstro tersebut milikterdakwa,yang didapat dari orang yang tengah membesukterdakwa;Bahwa terdakwa membeli obat obatan tersebut seharga Rp200.000,00 (dua ratus ribu rupiah)
Bahwa sebelumnya terdakwa ada berkomunikasi denganadik terdakwa bernama Saridah diluar Rutan melalui Hpmilik teman terdakwa, saat itu terdakwa mintadicarikan obat obatan jenis dextro ; Bahwa keesokan harinya adik terdakwa datang menjenguk12terdakwa dalam Rutan, saat itu teman adik terdakwatersebut membawa obat obatan dextro sebanyak 1000(seriou butir) yang diletakkan dikakinya dengan diikatdan kemudian tertutup oleh celana panjang' sehinggatidak ketahuan oleh petugas; Bahwa obat obatan tersebut terdakwa
obatan dextro,terdakwa ditangkap saat dilakukan razia pada hari Selasatanggal 8 Februari 2011 di kamar sel no 5 JI merah Johansyahkel Kandangan kota Kab Hulu Sungai Selatan, obat obatan yangditemukan sebanyak 74 (tujuh puluh empat) butir dalam botolkecil bekas vitamin c di dalam saku celana sebelah kiri miliksdr Mahmudin Bin Salim sebanyak 9 (Sembilan) bungkus yangdikemas dlam plastik hitam, yang di setiap bungkus plastiknyamasing masing berisi 10 butir obat obatan jenis Dextro.Menimbang, bahwa
70 — 7
pidana kepada para Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun dan denda sebesar Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan-;Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; Memerintahkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan;Menetapkan barang bukti berupa :49 (empat puluh Sembilan) obat-obatan
diduga jenis Alprazolam 1 Mg.26 (dua puluh enam) obat-obatan diduga jenis Riklona Clonazepam 2 Mg20 (dua puluh) obat-obatan diduga jenis Calmlet Alprazolam 1 Mg.1 (satu) buah tas pinggang kecil warna hitam putih merk Flava.1 (satu) unit Handphone Merk Redmi warna biru.
obatan jenis Calmlet Alprazolam 1 Mgsebanyak 20(Dua puluh) butir, Obat obatan jenis Alprazolam 1 Mgsebanyak 49 (Empat puluh Sembilan) butir, Obat obatan jenis RiklonaClonazepam sebanyak 26 (Dua puluh enam) butir didalam 1 (Satu) buah taspinggang kecil warna hitam putih merk Flava, 1 (Satu) unit Handpone merkRedmi warna biru, dan uang hasil penjualan Rp. 250.000 (Dua ratus limapuluh ribu rupiah);Bahwa benar barang bukti berupa Obat obatan jenis Calmlet Alprazolam 1Mg sebanyak 20(Dua puluh) butir,
;Bahwa benar dirinya mendapatkan Obat obatan jenis Calmlet Alprazolam 1Mg sebanyak 20(Dua puluh) butir, Obat obatan jenis Alprazolam 1 Mgsebanyak 49 (Empat puluh Sembilan) butir, Obat obatan jenis RiklonaClonazepam sebanyak 26 (Dua puluh enam) butir dari sebuah apotik didaerah cianjur;Bahwa benar dirinya membeli obat obatan ke apotik tersebutmenggunakan resep dokter karena dulu terdakwa pernah konsul ke salahsatu dokter untuk mengobati stress dan susah tidur;Terdakwa membenarkan bahwa dirinya mendapatkan
untuk melakukan transaksidengan bertemu secara langsung di rumahnya;Bahwa benar uang hasil keuntungannyanya gunakan untuk membayarhutang, membeli bensin dan roko sedangkan sisanya terdakwa gunakankembali untuk membeli obat obatan tersebut;Bahwa benar dirinya sudah berjualan obat obatan tersebut selama kuranglebih 1 (Satu) bulan;Bahwa benar dirinya menjual obat obatan tersebut kepada teman dekatnyaSdr.
obatan jenis CalmletAlprazolam 1 Mg sebanyak 20(Dua puluh) butir, Obat obatan jenisAlprazolam 1 Mg sebanyak 49 (Empat puluh Sembilan) butir, Obat obatan jenis Riklona Clonazepam sebanyak 26 (Dua puluh enam) butirdidalam 1 (Satu) buah tas pinggang kecil warna hitam putih merk Flava, 1(Satu) unit Handpone merk Redmi warna biru, dan uang hasil penjualanRp. 250.000 (Duaratus lima puluh ribu rupiah);Bahwa benar seluruh obat obatan tersebut adalah untuk tersangkakonsumsi sehari hari dan sebagian tersangka
jual kepada teman dekattersangka;Bahwa benar terdakwa mendapatkan Obat obatan jenis CalmletAlprazolam 1 Mg sebanyak 20(Dua puluh) butir, Obat obatan jenisAlprazolam 1 Mg sebanyak 49 (Empat puluh Sembilan) butir, Obat obatan jenis Riklona Clonazepam sebanyak 26 (Dua puluh enam) butirdari sebuah apotik di daerah cianjur;Bahwa benar terdakwa biasanya menjual obat obatan jenis CalmletAlprazolam 1Mg seharga Rp.15.000 (Lima belas ribu rupiah) per butir danAlprazolam 1Mg seharga Rp.15.000 (Lima belas ribu
Epha Lina E, SH
Terdakwa:
NURYADIN EKA INDA KUSUMA Als. KOBAM Bin NANANG KUSMAWAN.
9 — 11
selama 5 (lima) bulan;
- Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
- Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;
- Menetapkan barang bukti berupa:
- 1 (satu) buah lipatan kertas aluminium foil warna silver di dalamnya terdapat 1 (satu) buah plastik klip bening berisikan narkotika jenis kristal putih (sabu);
- 1 (satu) buah tas warna hitam;
- 72 (tujuh puluh dua) butir obat-obatan
jenis merlopam ;
- 25 (dua puluh lima) butir obat-obatan jenis Atarax ;
- 50 (lima puluh) butir obat-obatan jenis Alprazolam ;
- 10 (sepuluh) butir obat-obatan jenis Dumolid ;
- 13 (tiga belas) butir obat-obatan jenis Riklona ;
- 46 (empat puluh enam) butir obat-obatan jenis Tramadol;
- 1 (satu) unit handphone merk XIAOMI
Dirampas untuk dimusnahkan.
94 — 12
Menyatakan barang bukti berupa :- Obat-obatan jenis Carnophen sebanyak 14 (empat belas) butir;- Obat-obatan jenis Yurindo sebanyak 36 (tiga puluh enam) butir;- Obat-obatan jenis Dekstro sebanyak 480 butir;Dirampas untuk dimusnahkan;- Uang Rp.360.000,- (tiga ratus enam puluh ribu rupiah);- Handphone merk Nokia;- Sepeda Motor jenis Honda Cb 150 warna putih dengan No.Pol KT 6957 EV;Dirampas untuk negara;6.
Kalimantan Selatan; Bahwa saat dilakukan penggeledahan terhadap Terdakwa diketemukanobat carnophen sebanyak 14 butir, obat yurindo sebanyak 39 butirdisaku Terdakwa dan dekstro sebanyak 500 butir dan uang Rp.360.000, ( tiga ratus enam puluh ribu rupiah) hasil penjualan Obatobatan tersebut di dalam jok sepeda motor Terdakwa;11 Bahwa sepeda motor yang di dalamnya ada obat obatan adalahsepeda motor Honda Cb 150 warna putih dengan No.Pol KT 6957 EVmilik Terdakwa; Bahwa Terdakwa membeli obatobat tersebut
belas) bungkus per bungkus harga Rp. 8000, (delapan ribu rupiah)berisi 3 (tiga) butir dan dijual Kembali oleh Terdakwa dengan harga perbungkus Rp. 10.000, (sepuluh ribu rupiah), obat jenis dektro 25 (duapuluh lima) bungkus per bungkus harga Rp. 18.000, (delapan belas riburupiah) berisi 20 butir dan dijual kKembali oleh Terdakwa dengan hargaper bungkus Rp. 25.000, (dua puluh lima ribu rupiah), obat jeniscarnophen harga per keping Rp. 50.000, (lima puluh ribu rupiah); Bahwa dalam melakukan jual beli obat
obatan tersebut Terdakwa tidakada ijin dari pihak yang berwenang;Menimbang, bahwa dipersidangan Penuntut Umum telah mengajukanbarangbukti berupa : Obatobatan jenis Carnophen sebanyak 14 (empat belas) butir; Obatobatan jenis Yurindo sebanyak 36 (tiga pulun enam) butir; Obatobatan jenis Dekstro sebanyak 480 butir; Uang Rp.360.000, (tiga ratus enam puluh ribu rupiah); Handphone merk Nokia; Sepeda Motor jenis Honda Cb 150 warna putih dengan No.PolKT 6957 EV;Hakim telah memperlihatkan barang bukti tersebut
Kalimantan Selatan;Bahwa saat dilakukan penggeledahan terhadap Terdakwa diketemukanobat carnophen sebanyak 14 butir, obat yurindo sebanyak 39 butirdisaku Terdakwa dan dekstro sebanyak 500 butir dan uang Rp.360.000, ( tiga ratus enam puluh ribu rupiah) hasil penjualan Obatobatan tersebut di dalam jok sepeda motor Terdakwa;Bahwa sepeda motor yang di dalamnya ada obat obatan adalahsepeda motor Honda Cb 150 warna putin dengan No.Pol KT 6957 EVmilik Terdakwa;Bahwa Terdakwa membeli obatobat tersebut dari
(lima puluh ribu rupiah); Bahwa dalam melakukan jual beli obat obatan tersebut Terdakwa tidakada ijin dari pihak yang berwenang;Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkanapakah dengan adanya faktafakta hukum yang telah terungkap diatas, telahdapat menyatakan Terdakwa bersalah atau tidak bersalah melakukanperbuatan seperti yang didakwakan oleh Penuntut Umum kepadanya ;Menimbang, bahwa Terdakwa oleh penuntut umum didakwa denganbentuk dakwaaan alternatif, yaitu Kesatu melanggar
69 — 5
obatan tersebutbaru terakwa ambil kedalam rumah kerne terdakwa tidakmemilik toko obat;Bahwa dari hasil menjual obat obatan tersebut terdakwamendapat keuntungan sebanyak Rp. 140.000, daripenjualan perbungkus besar isi 1000 butir obat jenisdextro, dan sebanyak Rp. 60.000, dari penjualan dariperseratus butir / 10 keping obat jenis carnophen dankeuntungan sebanyak Rp. 40.000, dari penjualan obatjenis dexitab perbotol / 400 butir, dan obat obatan yangsudah dijual oleh terdakwa untuk obat jenis dextrosebanyak
Sarkani bin Syamsuri (alm) dan sdr.ricky Hukubun melakukan pemeriksaan terhadap' terdakwadimana setelah ditanyakan mengenai ijin menjual obatobatan sebagaimana yang telah disita oleh pihakkepolisian tersebut ternyata terdakwa bukan~ seorangApoteker yang memiliki keahlian dibidang obat obatan danjuga tidak mempunyai ijin dari pihak yang berwenanguntuk menjual obat obatan tersebut; Bahwa berdasarkan hasil Laporan Pengujian LaboratoriumBalai Besar Pengawasan Obat dan Makanan di BanjarmasinNomor : PO
obatan sebanyak Rp. 278.000,(dua ratus tujuh puluh delapan ribu rupiah); Bahwa terdakwa tidak mempunyai izin dari pihak yangberwenang untuk menjual obat obatan tersebut danselain itu) juga terdakwa bukan seorang Apoteker yangmemiliki keahlian dibidang obat obatan, dan bahkanterdakwa tidak mempunyai toko obat; Bahwa terdakwa memperoleh obat obatan jenisDextro,Carnophen dan Dexitab dengan cara membelinya diBanjarmasin; Bahwa saksi mengenali barang bukti yang diajukan dalampersidangan;Menimbang, bahwaterhadap
Hulu Sungai Selatan saksibersama rekan polisi yang lain telah = menangkapterdakwa; Bahwa terdakwa ditangkap karena terdakwa menyimpan,memiliki, menguasai dan mengedarkan obat obatan jenisdextro, carnophen dan dexitab tanpa izin dari pihakyang berwenang dan terdakwa juga tidak ahli dalam halobat obatan; Bahwa saksi menngetahui kalau terdakwa membawa obat10obatan tersebut berawal dari informasi yang diterimasaksi dari masyarakat yang menyebutkan~ terdakwamenjual obat obatan di Desa Tambangan, Desa
obatan sebanyak Rp. 278.000,(dua ratus tujuh puluh delapan ribu rupiah);11 Bahwa terdakwa tidak mempunyai izin dari pihak yangberwenang untuk menjual obat obatan tersebut danselain itu) juga terdakwa bukan seorang Apoteker yangmemil ik i keahlian dibidang obat obatan dan bahkanterdakwa tidak mempunyai toko obat; Bahwa terdakwa memperoleh obat obatan jenisDextro,Carnophen dan Dexitab dengan cara membelinya diBanjarmasin; Bahwa saksi mengenali barang bukti yang diajukan dalampersidangan;Menimbang,
57 — 7
Daha Selatan dimana obat obatan tersebut akandijual kembali di sekitar Pasal Senin Desa Bayanan danmenurut pengakuannya terdakwa sudah 1 (satu) bulanmenjual obat obatan;Bahwa terdakwa tidak memiliki toko obat dan caraterdakwa menjual obat langsung kepada pembelinya danterdakwa tidak mempunyai keahlian khusus dalam menjualobat obatan yang terdakwa bawa;Tanggapan Terdakwa :Terdakwa membenarkan dan tidak ada keberatan;2.
mendapat keuntungan sebesar Rp.40.000, (empat puluh ribu rupiah) per setengah box/50butir; Bahwa terdakwa tidak memiliki toko obat dan cara terdakwamenjual obat obatan biasanya pembeli langsung mendatangiterdakwa dan terdakwa tidak mempunyai keahlian khususdalam menjual obat obatan yang terdakwa bawa; Bahwa akibat orang yang meminum obat obatan yang terdakwajual orang terebut menjadi mabuk dan matanya memerah danjalannya sempoyongan;Menimbang, bahwa dipersidangan telah pula dihadirkanbarang bukti
Bahwa benar pada hari Kamis tanggal 10 Maret 2011 sekitarjam 12.00 Wita terdakwa berangkat dari rumah di Desa Pihaninmenuju Pasar Senin dengan membawa obat obatan jenis Dextro13dan Carnophen yang rencananya akan dijual di Pasar;.
Bahwa benar terdakwa tidak memiliki toko obat dan caraterdakwa = menjual obat obatan biasanya pembeli langsungmendatangi terdakwa dan terdakwa tidak mempunyai keahliankhusus dalam menjual obat obatan yang terdakwa bawa;10.Bahwa benar akibat orang yang meminum obat obatan yangterdakwa jual orang terebut menjadi mabuk dan matanyamemerah dan jalannya sempoyongan;Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini,maka segala sesuatu) yang berkaitan (relevant) dalam beritaacara persidangan perkara
Daha SelatanKabupaten HSS dan rencananya obat obatan tersebut akan dijualkembali oleh terdakwa di Pasar Negara, dimana terdakwa sudahmenjual obat obatan tersebut sudah sekitar 1 (satu) bulan danterdakwa memperoleh keuntungan dari hasil penjualan obat obatantersebut maka Majelis berkesimpulan bahwa perbuatan' terdakwatermasuk dalam perbuatan mengedarkan obat obatan dan obat masukdalam pengertian sediaan farmasi sebagaimana dalam Pasal 1angka 4 UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;Menimbang, bahwa
Epha Lina E, SH
Terdakwa:
CANCAN SETIAWAN Bin ARISMAN.
11 — 13
empat) tahun dan 6 (enam) bulan dan denda sebesar Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan;
- Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
- Menetapkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan;
- Menetapkan barang bukti berupa:
- 3 (tiga) buah botol/ples di dalamnya berisikan obat-obatan
arna kuning jenis hexymer masing-masing botol/ples berisikan 1000 (seribu) butir obat-obatan warna kuning jenis hexymer;
- 1.486 (seribu empat ratus delapan puluh enam) butir obat-obatan warna kuning jenis Dextromethorphan (dmp);
- 536 (lima ratus tiga puluh enam) butir obat-obatan jenis tramadol Hcl 50mg;
- 1 (satu) buah tas warna hitam merk SUPREME;
- 1 (satu) unit handphone merk OPPO wana gold; <
Seluruhnya dirampas untuk dimusnahkan;
25 — 25
Menetapkan barang bukti berupa:- Obat-obatan Jenis Carnophen / Zenith Pharmaceuticals sebanyak 7 (tujuh) setengah Keping atau sebanyak 75 (tujuh puluh lima) butir.- 1 (satu) buah Kotak Merk Djarum Super Warna Merah.Dirampas untuk dimusnahkan.- Uang tunai sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah).Dirampas untuk Negara.5. Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara Sebesar Rp. 3.000,- (tiga ribu rupiah).
dilakukan pengeledahan serta bertanyakepada terdakwa dimana terdakwa menyimpan obat obatan jenisCARNOPHEN atau ZENITH dan menemukan 65 (enam puluh lima) butir obat obatan jenis CARNOPHEN atau ZENITH yang terdakwa simpan di dalam BoxDjarum Super warna Merah yang ditaruh diatas lemari pakaian rumah yangberada didalam kamar tidur terdakwa.Bahwa pada saat dilakukan pengeledahan, anggota Kepolisan Polres Katingandatang bersama dengan Saksi MUHAMAD HARDIWANTO Bin BASRANTUKAS selaku sebagai Ketua RT. 13
Terdakwa telah Menyimpan dan mengedarkan ObatJenis Carnophen (Zenith Pharmaceuticals) kurang lebih selama 3 (tiga) bulan.e Bahwa terdakwa menjual kepada orang yang membutuhkannya dengan caraorang yang membutuhkan tersebut datang langsung kerumah terdakwa.e Bahwa terdakwa tidak memiliki ijin resmi dalam melakukan penjualan ataudalam mengedarkan obat obatan jenis CARNOPHEN atau ZENITH tersebutdan dalam menjual obat obatan jenis CARNOPHEN atau ZENITH tersebutterdakwa tidak pernah menggunakan resep dari
kedokteran.e Bahwa terdakwa tidak memiliki keahlian atau memiliki sertifikat dibidangkesehatan yang mengetahui tentang farmasi dalam penjualan obatobatan akantetapi tersangka mengedarkan atau menjual obat obatan jenis CARNOPHENatau ZENITH.e Bahwa barang bukti berupa Uang tunai sebesar Rp. 100.000, (seratus riburupiah) adalah uang yang diperoleh dari hasil penjualan obat obatan tersebut.e Bahwa barang bukti yang diperlihatkan kepada terdakwa berupa obat obatanJenis Carnophen / Zenith Pharmaceuticals
mengaku sebagai anggotadari Kepolisan Polres Katingan lalu dilakukan pengeledahan serta bertanyakepada terdakwa dimana terdakwa menyimpan obat obatan jenisCARNOPHEN atau ZENITH dan menemukan 65 (enam puluh lima) butir obat obatan jenis CARNOPHEN atau ZENITH yang terdakwa simpan di dalam BoxDjarum Super warna Merah yang ditaruh diatas lemari pakaian rumah yangberada didalam kamar tidur terdakwa.Bahwa pada saat dilakukan pengeledahan, anggota Kepolisan Polres Katingandatang bersama dengan Saksi MUHAMAD
lalu Obat obatan tersebut dijual kembalidengan Harga Rp. 40.000, (empat puluh ribu rupiah) perkepingnya, dan dari hasilPenjualan tersebut terdakwa mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 130.000, (seratus tigapuluh ribu rupiah) per Boxnya.
73 — 6
Berkaitan dengan pasal 197 dan keteranganpemeriksaan ahli pada hari Kamis 19 Mei 2011 bahwasemua obat obatan yang saya jual dan sekarangdisita pihak Kejaksaan memiliki izin edar, karenaberdasarkan keterangan saksi ahli obat tersebutterdaftar (ada registernya). Sehingga saya menjualobat obatan yang memiliki izin edar.2. Berkaitan dengan pasal 196 tersebut dan keterangansaksi ahi bahwa obat obatan yang saya jualsekarang disita pihak Kejaksaan memenuhi standar /persyaratan keamanan dan mutu.
Bahwa kemudian = saksi menanyakan keada terdakwasiapa pemilik obat obatan tersebut dan dijawab olehterdakwa bahwa yang memiliki obat obatan tersebutadalah saudara Naim Haikal Bin Salim yang merupakanadik kandung terdakwa yang dibeli dari sales obat yanglangsung mengantar ke toko milik saudara Naim yangkemudian dititipkan di toko~ milik terdakwa dankemudian terdakwa ada menjual obat obatan kerastersebut kepada orang orang yang memerlukan.Bahwa toko Nabil adalah toko kosmetik yang tidak adaijin menjual
Bahwa terdakwa menyimpan obat obatan tersebut dilantai dua toko milik terdakwa yang bernama tokoNabil, toko terdakwa menjual kosmetik dan alatkecantikan. Bahwa maksud terdakwa menyimpan obat obatan tersebutdilantai dua karena terdakwa berniat akanmengembalikannya kepada sales obat; Bahwa terdakwa ada menjual obat obatan tersebut kepadaorang yang memerlukannya tanpa resep dokter.
Bahwa obat obatan tersebut diperoleh dari Naim Haikaladik terdakwa yang mempunyai toko obat di sebelah tokomilik terdakwa yaitu). toko obat Negsal yang dibeli daripara Sales. Bahwa terdakwa menyimpan obat obatan tersebut di lantaidua toko milik terdakwa yang bernama toko Nabil, tokoterdakwa menjual kosmetik dan alat kecantikan.
tersebut hanya dapatdijual oleh Apotik yang berijin.Menimbang, bahwa berdasarkan fakta fakta dipersidanganterdakwa telah menjual obat obat keras kepada masyarakatsehingga dalam transaksi jual beli obat obatan tersebut adasesuatu barang yaitu berupa obat obatan yang disampaikan darisatu. orang yaitu) terdakwa selaku penjual kepada orang lainselaku pembeli oleh karena itu Majelis berkesimpulan bahwaperbuatan terdakwa termasuk dalam perbuatan mengedarkan obatobatan dan obat termasuk dalam pengertian
ABRAM NAMI PUTRA, SH.
Terdakwa:
1.ARMAN HERMAWAN als MICOT bin JEJEN Z ABIDIN
2.IMAN NURJAMAN als EMNYE bin UWOH ABDULOH
17 — 20
di duga jenis Tramadol HCI 50 Mg;
- 1 (satu) botol ples warna putih didalamnya berisikan 1.040 (seribu empat puluh) butir Obat-obatan warna kuning diduga jenis Hexymer.
- 1 (satu) bungkus plastic krip bening didalamnya berisikan 522 (lima ratus dua puluh dua) butir Obat-obatan warna kuning diduga jenis Hexymer.
- 1 (satu) bungkus plastic krip bening didalamnya berisikan 394 (tiga ratus Sembilan puluh empat) butir Obat-obatan warna kuning diduga jenis Hexymer.
- 1 (satu) bungkus plastic krip bening.
- 1 (satu) buah Hendphone merk Oppo warna hitam.
- 4 (empat) botol ples warna putih didalamnya berisikan 4000 (empat ribu) butir Obat-obatan warna kuning diduga jenis Hexymer.
- 1 (satu) Ikat jenis Tramadol HCI 50 Mg, masing masing ikat berisikan 25 (dua puluh lima) lembar Tramadol HCI 50 Mg, yang berjumlah sebanyak 250 (dua ratus lima puluh) butir Obat-obatan di duga jenis Tramadol HCI 50 Mg
- 1 (satu) buah Tas Gendong warna hitam merk Adidas di dalam Tas yang berisikan berupa : 50 (lima puluh) ikat Tramadol HCI 50 Mg, yang di ikat dengan karet sebanyak 25 (dua puluh lima) lembar Tramadol HCI 50 Mg, yang berjumlah 2.500 (dua ribu lima ratus) butir
Obat-obatan di duga jenis Tramadol HCI 50 Mg.
828 — 186
Risyadobat obatan tanpa izin tersebut sedang dikemas, lalu anggota Polres Pidie langsungmenuju ke rumah Badriah ;e Setelah sampai di rumah Badriah benar ditemukan obat obatan jenis Pil Merk TupaiJantan Asli berdasarkan label yang setelah dilakukan pengembangan dan berdasarkanketerangan Badriah sendiri bahwa obat obatan tersebut adalah milik terdakwa ;e Setelah melakukan penggeledahan di rumah Badriah ditemukan :1 145 papan obat obatan merk pil Tupai Jantan asli yang tiap papan berjumlah 40sachet
Risyadobat obatan tanpa izin tersbeut sedang dikemas, lalu anggota Polres Pidie langsungmenuju ke rumah Badriah ;e Setelah sampai di rumah Badriah benar ditemukan obat obatan jenis Pil Merk TupaiJantan Asli berdasarkan label yang setelah dilakukan pengembangan dan berdasarkanketerangan Badriah sendiri bahwa obat obatan tersebut adalah milik terdakwa ;e Setelah melakukan penggeledahan di rumah Badriah ditemukan :1 145 papan obat obatan merk pil Tupai Jantan asli yang tiap papan berjumlah 40sachet
Pidie Jaya dirumah saksi Badriah telah dilakukan penggeledahan olehanggota Polres Pidie berhubungan dengan adanya obat obatan tradisional milikterdakwa ;Bahwa saksi merupakan orang yang bekerja kepad terdakwa untuk mengemas obatobatanmerk Tupai jantan milik terdakwa ;Bahwa menurut keterangan terdakwa obat obatan berasal dari Malaysia namun saksitidak mengetahui pasti ;Bahwa menurut keterangan terdakwa obat obatan tersebut tidak terdaftar dalam BadanPengawas Obat dan Makanan RI ;Bahwa saksi melakukan
Pidie Jaya dirumah saksi Badriah telah dilakukan penggeledahan olehanggota Polres Pidie berhubungan dengan adanya obat obatan tradisional milikterdakwa ;Bahwa saksi merupakan orang yang bekerja kepada terdakwa untuk mengemas obatobatan merk Tupai jantan milik terdakwa ;Bahwa menurut keterangan terdakwa obat obatan berasal dari Malaysia namun saksitidak mengetahui pasti ;Bahwa menurut keterangan terdakwa obat obatan tersebut tidak terdaftar dalam BadanPengawas Obat dan Makanan RI ;Bahwa saksi melakukan
tidak dilakukan pengkapan namun terdakwa datang sendiri untukmenyerahkan diri ;Bahwa benar sepengetahuan saksi bahwa obat obatan tersebut berasal dari luar negeriyaitu Malaysia ;Bahwa benar berdaarkan keterangan terdakwa bahwa obat obatan itu dijual di ecerantoko obat ;Bahwa setelah melakukan pemeriksaan terdakwa tidak mempunyai izin untukmengedarkan obat obatan tersebut dari BPOM RI ;Menimbang, bahwa atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa tidak keberatan danmembenarkannya ;Saksi Ahli .5.
30 — 5
obatan tersebut dari pihak yangberwenang dan dijawab oleh terdakwa bahwa terdakwa bukanmerupakan ahli farmasi dan tidak memiliki izin untukmenjual atau mengedarkan obat obatan tersebut dari pihakyang berwenang sehingga terdakwa beserta barang buktidiamankan ke Mapolsek Daha Utara;Bahwa obat jenis carnophen sebanyak 100 (seratus) butirtelah disisihkan dan sihabis digunakan untuk ujilaboratorium Balai Obat dan Makanan Banjarmasin sebanyak10 (sepuluh) butir sehingga tersisa 90 (sembilan puluh)butir
Sus/ 2012 / PN.Kgnmendapatkan terdakwa sedang menunggu pelanggan dansaat itu) juga terdakwa langsung digeledah dan darihasil penggeledahan di kantong celana belakang sebelahkiri dari terdakwa ditemukan obat obatan jenis dextro,carnophen, dexitab dan somadril;Bahwa jumlah obat obatan yang dibawa terdakwa padasaat digeledah adalah obat jenis dexitab sebanyak 120butir dalam kemasan 12 bungkus isi 10 perbungkus, obatjenis dextro warna kuning 100 butir dalam kemasan 10bungkus isi 10 butir perbungkus dan
kalau masih ada obat obatan yang disimpanhalaman 9 dari 25 halamanPerkara No: 26 / Pid.
Untukobat carnophen dan somadril maksimal 3 (tiga) kalisehari 1 tablet sekali minum atau = menurut petunjukdokter;Bahwa yang diperbolehkan untuk menjual obat obatan jenisdextro dan dexitab adalah toko obat dan apotik yanghalaman 11 dari 25 halamanPerkara No: 26 / Pid.
;Bahwa yang diperbolehkan untuk menjual obat obatanjenis dextro dan dexitab adalah toko obat dan apotikyang mempunyai izin dari pihak yang berwenang,Sedangkan untuk obat jenis carnophen dan somadril yangdiperbolehkan untuk menjual adalah apotik;Bahwa terdakwa tidak mempunyai keahlian apapun dalamhal obat obatan / kefarmasian selain itu juga terdakwatidak memiliki izin ataupun toko obat / apotek dalammenjual obat obatan tersebut;Bahwa toko obat dan apotek dalam menjual jenis obattersebut kepada 1
105 — 19
Menetapkan barang bukti berupa : - Obat-obatan jenis Carnophen (Zenith Pharmaceutical) sebanyak 3.165 (tiga ribu seratus enam puluh lima) butir;- 1 (satu) buah dompet warna hitam merk OVIO;- 1 (satu) buah tas jinjing warna merah merk OVIO;- 1 (satu) buah tas warna hitam merk ADIDAS;Dirampas untuk dimusnahkan;- Uang tunai sejumlah Rp.3.975.000,00 (tiga juta sembilan ratus tujuh puluh lima ribu rupiah);- 1 (satu) buah Handphone Samsung lipat warna putih dengan nomor Sim Card 085249369861; Dirampas
obatan jenis Carnophen (Zenith), dan berdasarkaninformasi masyarakat tersebut maka Sat Reserse Narkoba PolresKatingan melakukan Penyelidikan dan menemukan seoranglakilakiyang bernama JAYA yang baru saja selesai membeli obat obatan jenisCarnophen (Zenith) dan setelah dilakukan penggeledahan ditemukan 1(satu) kKeping atau sama dengan 10 (sepuluh) butir obat obatan jenisHalaman 6 dari 25 Putusan Nomor 107/Pid.Sus/2016/PN.KsnCarnophen (Zenith) dikantong celana saudara JAYA dan setelahditanyakan kepada
) butir obat obatan jenis Carnophen (Zenith) dikantong celana saudara JAYA dansetelah ditanyakan kepada saudara JAYA darimana membeli obat obatan jenis Carnophen (Zenith) tersebut dan dijawab oleh saudaraJAYA bahwa obat obatan jenis Carnophen (Zenith) tersebut dibeli dariTerdakwa dirumahnya di Jalan Tjilik Riwut Km. 14,5 Desa Telangkah Rt.008, Kecamatan Katingan Hilir, Selanjutnya anggota Sat ResnarkobaPolres Katingan mendatangi rumah Terdakwa di Jalan Tjilik Riwut Km.14,5 Desa Telangkah Rt. 008,
Terdakwa mengambil 1 (satu) kepingatau sama dengan 10 (sepuluh) butir obat obatan jenis Carnophen(Zenith) dan menyerahkan kembalian uang sejumlah Rp. 20.000,00(dua puluh ribu rupiah) selanjutnya Saksi pergi kearah pasar;Bahwa Saksi mengkonsumsi / menggunakan obat obatan jenisCarnophen (Zenith) sudah selama + 5 (lima) bulan;Bahwa Saksi tidak tahu dari mana, dari siapa dan dengan carabagaimana Terdakwa memperoleh obat obatan jenis Carnophen(Zenith) tersebut;Bahwa dalam setiap Saksi membeli obat obatan
Sat Resnarkoba Pokes Katingandan menanyakan kepada Saksi dari mana, selanjutnya Saksi dilakukanpenggeledahan badan dan ditemukan dari kantong celana Saksi obat obatan jenis Carnophen (Zenith) sebanyak 1 (satu) keping dan uangtunai sejumlah Rp. 20.000,00 (dua puluh ribu rupiah) kKemudian Saksiditanya darimana membeli obat obatan jenis Carnophen (Zenith)tersebut dan Saksi memberitahukan bahwa obat obatan jenisCarnophen (Zenith) tersebut Saksi beli dari Terdakwa di Jalan TjilikHalaman 12 dari 25 Putusan
obatan jenis Carnophen (Zenith), dan berdasarkaninformasi masyarakat tersebut maka Sat Reserse Narkoba Polres Katinganmelakukan Penyelidikan dan menemukan seorang lakilaki yang bernamaJAYA yang baru saja selesai membeli obat obatan jenis Carnophen(Zenith) dan setelah dilakukan penggeledahan ditemukan 1 (satu) kepingatau sama dengan 10 (sepuluh) butir obat obatan jenis Carnophen (Zenith)dikantong celana saudara JAYA dan setelah ditanyakan kepada saudaraJAYA darimana membeli obat obatan jenis Carnophen
37 — 19
Pada saatpemeriksaan, ditemukan obat obatan jenis Carnophen sebanyak500 (lima ratus) butir yang disimpan dalam kotak sepatu warna birumerk Yongki Komaladi;Bahwa terdakwa memperoleh obat obatan jenis Carnophen tersebutdari seseorang yang bernama IMAI di Alalak Banjarmasin. Atasperintah IMAI, obat Carnophen tersebut dijual Kembali oleh terdakwa disekitar Desa Jelapat , Kec. Tamban dengan harga Rp 20.000, (duapuluh ribu rupiah) per keping yang berisi 10 (sepuluh) butir.
Terdakwamemperoleh keuntungan sebesar Rp 20.000, (dua puluh ribu rupiah)per boks yang berisi 100 (seratus) butir.Bahwa terdakwa telah menjual obat obatan jenis Carnophen selamasetengah bulan dan telah berhasil menjual obat obatan jenisCarnophen sebanyak + 12 (dua belas) boks.Bahwa terdakwa tidak mempunyai keahlian dibidang kefarmasian/obat obatan dalam menjual obat obatan jenis Carnophen.Bahwa terdakwa mengetahui perbuatan mengedarkan obat tanpakewenangan adalah perbuatan yang melanggar UndangUndang.Bahwa
Terdakwamemperoleh keuntungan sebesar Rp 20.000, (dua puluh ribu rupiah)per boks yang berisi 100 (Sseratus) butir.Bahwa terdakwa telah menjual obat obatan jenis Carnophen selamasetengah bulan dan telah berhasil menjual obat obatan jenisCarnophen sebanyak + 12 (dua belas) boks.Bahwa terdakwa tidak mempunyai keahlian dibidang kefarmasian/obat obatan dalam menjual obat obatan jenis Carnophen.Bahwa terdakwa mengetahui perbuatan mengedarkan obat tanpakewenangan adalah perbuatan yang melanggar UndangUndang.halaman
Terdakwa memperoleh keuntungan sebesarRp 20.000, (dua puluh ribu rupiah) per boks yang berisi 100 (Seratus) butir.Terdakwa telah menjual obat obatan jenis Carnophen selama setengahbulan dan telah berhasil menjual obat obatan jenis Carnophen sebanyak +12 (dua belas) boks.
Terdakwa tidak mempunyai keahlian dibidangkefarmasian/obat obatan dalam menjual obat obatan jenis Carnophen.Terdakwa mengetahui perbuatan mengedarkan obat tanpa kewenanganadalah perbuatan yang melanggar UndangUndang.Menimbang, bahwa Carnophen produksi PT.
46 — 26
seharga Rp. 225.000 (dua ratus dua puluh limaribu) rupiah) dan obat jenis Dexitab seharga Rp. 45.000(empat puluh lima ribu rupiah) untuk terdakwa jualkembali . terdakwea berjualan obat obatan sudah berjalan3 bulan dan terdakwa dalam berjualan obat obatan tidakmempunyai surat izin dari pihak yang berwenang dan tidakmempunyai keahlian dibidang obat obatan tersebut.Terdakwa menjual obat obatan di Pasar Negara dengan caraterdakwa didatangi oleh para pembeli.
Hulu Sungai Selatan karena kedapatanmembawa, menyimpan, menguasai,mengedarkan obatobatan jenis Dextro, Dextab dan Carnophen;Bahwa pada saat itu terdakwa sedang dalam perjalananpulang dari membeli obat obatan tersebut dari tokoobat Ayub di pasar Kandangan dengan mengendaraisepeda motor Suzuki Smash namun ;Bahwa sepeda motor tersebut adalah bukan~= milikterdakwa sendiri melainkan terdakwa menyewa daritemannya yang bernama Khairun Hasyim dengan ongkossewa Rp. 10.000, / hari;Bahwa harga obat obatan tersebut
obatan tersebutdimasukkan kedalam kantong plastik kecil, 1 kantongkecil tersebut berisi obat dextro dan dexittabdengan maksud agar terdakwa mudah untuk menjualkepada pembeli, sedangkan untuk jenis Carnophentidak dijadikan dalam satu paket dan apabila adayang yang hendak membalinya maka terdakwa akankeluarkan dari kepingan bungkus obatnya; Bahwa dampak dari Obat obatan tersebut apabiladokonsumsi secara berlebihan / dosis' tinggi makaakan menyebabkan orang tersebut menjadi mabuk; Bahwa terdakwa tidak
Hulu Sungai Selatan karena kedapatanmembawa, menyimpan, menguasai,mengedarkan obatobatan jenis Dextro, Dextab dan Carnophen; Bahwa obat obatan tersebut diperoleh terdakwa daritoko obat AYUB dengan harga obat obatan' tersebutadalah untuk obat Dextro dibeli terdakwa seharga Rp.45.000, (empat puluh lima ribu rupiah), Dexitabseharga Rp. 45.000, (empat puluh lima ribu rupiah)dan obat Carnophen seharga Rp. 225.000, (dua ratusdua puluh lima ribu rupiah); Bahwa terdakwa mengedarkan obat obatan tersebutdengan
Hulu) Sungai Selatan karena kedapatan membawa,menyimpan, menguasai,mengedarkan obat obatan jenisDextro, Dextab dan Carnophen, yang mana obat obatantersebut diperoleh terdakwa dari toko obat AYUB denganharga obat obatan tersebut adalah untuk obat Dextrodibeli terdakwa seharga Rp. 45.000, (empat puluh limaribu) rupiah), Dexitab seharga Rp. 45.000, (empat puluhlima ribu rupiah) dan obat Carnophen seharga Rp.225.000, (dua ratus dua puluh lima ribu rupiah);Menimbang, bahwa obat obatan tersebut olehterdakwa