Ditemukan 27544 data
9 — 3
Mada Hurriyah AzZaujain, Fi AthTholaq, Hal. 83.Menimbang, bahwa berdasarkan asas kemudharatan harus dihindari, makamengakhiri sengketa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat dengan caramemutus tali perkawinan melalui perceraian merupakan alternatif terbaik danmemberikan kepastian hukum bagi Penggugat untuk melanjutkan danmengusahakan kehidupan yang lebih berkualitas baik dari segi fisik, psikis maupunsosial dan justru akan menimbulkan mudarat apabila Majelis Hakim memaksakanPenggugat untuk mempertahankan
10 — 3
tidak harmonis, dan sudah tidak mungkinlagi untuk dirukunkan dalam suatu rumah tangga karena pertengkarandemi pertengkaran antara Pemohon dan Termohon telah terjadisedemikian rupa dan teruS menerus yang kemudian berujung denganpisanh rumah/tempat tinggal sejak ............. atau selama lebih kurangsie aa sampai dengan sekarang, Termohon pergi meninggalkanPemohon;Menimbang, bahwa berdasarkan hal tersebut apabila rumahtangga yang semacam ini tetap dipertahankan maka dikhawatirkan akanmenimbulkan mudarat
25 — 8
lagisehingga perkawinan yang seperti ini dapat dikatakan tidak utuh lagi dan sudahrapuh;Menimbang, bahwa tentang masalah apa dan siapa yang menjadipenyebab timbulnya pertengkaran tersebut tidaklah patut dibebankan padasalah satu pihak yang tidak perlu di cari cari siapa yang bersalah, karena haltersebut justeru akan menimbulkan dampak yang tidak baik terhadap keduabelah pihak dan keturunan mereka dikemudian hari;Menimbang, bahwa rumah tangga yang demikian jika dibiarkan terusmenerus akan menimbulkan mudarat
11 — 7
No. 153/Pdt.G/2017/PA.BkyMenimbang, bahwa mempertahankan rumah tangga yang telah pecahadalah siasia belaka, sebab bila dipaksakan untuk dipertahankan diduga kuatakan menimbulkan mudarat yang berkepanjangan, sehingga Majelis Hakimberkesimpulan bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah tidak dapatdipertahankan lagi;Menimbang, bahwa berdasarkan uraian di atas Majelis Hakimberpendapat gugatan Penggugat telah terbukti beralasan hukum yakni sesuaiketentuan Pasal 39 ayat (2) UndangUndang Nomor 1 Tahun
33 — 4
berdasarkankan hal tersebut diatas makamerupakan suatu indikasi bahwa Penggugat dan Tergugat sudah tidak maulagi mempertahankan perkawinannya sedangkan jika salah satu pihak ataukedua belah pihak sudah tidak dapat hidup bersama lagi maka disini sudahdapat dibuktikan bahwa antara suami isteri tersebut sudah tidak ada ikatanbathin lagi sehingga perkawinan yang seperti ini dapat dikatakan tidak utuhlagi dan sudah rapuh ;Menimbang, bahwa rumah tangga yang demikian jika dibiarkan terusmenerus akan menimbulkan mudarat
18 — 7
Akan tetapi mempertahankan rumah tangga dalamkondisi seperti tersebut di atas, patut diyakini tidak akan mendatangkanmaslahat atau kebaikan, bahkan dapat menimbulkan mudarat dan penderitaanbatin bagi Pemohon dan Termohon, dengan demikian jalan terbaik bagikeduanya adalah bercerai, sebagaimana kaedah hukum disebutkan dalamKitab AlAshbah wan Nadzhair yang dijadikan Majelis Hakim sebagaipertimbangan dalam perkara ini yang berbunyi sebagai berikut :yyl Wedlur od Sl alu NooarlaHal. 8 dari 11 Put.
8 — 3
pada faktafakta tersebut dan dari apayang telah dipertimbangkan di atas, pengadilan berpendapat bahwaketidakharmonisan dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat benarbenartelah memuncak, tali ikatan batin yang pernah menjadi perekat antaraHalaman 9 dari 11 Putusan Nomor 2247/Pdt.G/2017/PA.Mkskeduanya selaku suami isteri telah terputus, sehingga tidak ada harapan lagibagi keduanya untuk dapat didamaikan dan dipersatukan sebagai Suami isteri,keadaan mana jika tetap dipertahankan hanya akan membawa mudarat
9 — 2
Mada Hurriyah AzZayain, Fi AthTholaq, Hal. 83.Menimbang, bahwa berdasarkan asas kemudharatan harus dihindari, makamengakhiri sengketa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat dengan caramemutus tali perkawinan melalui perceraian merupakan alternatif terbaik danmemberikan kepastian hukum bagi Penggugat untuk melanjutkan danmengusahakan kehidupan yang lebih berkualitas baik dari segi fisik, psikis maupunsosial dan justru akan menimbulkan mudarat apabila Majelis Hakim memaksakanPenggugat untuk mempertahankan
9 — 1
Mada Hurriyah AzZaujain, Fi AthTholag, Hal. 83.Menimbang, bahwa berdasarkan asas kemudharatan harus dihindari, makamengakhiri sengketa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat dengan caramemutus tali perkawinan melalui perceraian merupakan alternatif terbaik danmemberikan kepastian hukum bagi Penggugat untuk melanjutkan danmengusahakan kehidupan yang lebih berkualitas baik dari segi fisik, psikis maupunsosial dan justru akan menimbulkan mudarat apabila Majelis Hakim memaksakanPenggugat untuk mempertahankan
10 — 1
6 bulan lamanya, tidak pernah bersatu lagi hingga sekarang; Bahwa, Penggugat telah dinasehati olen para saksi dan Majelis Hakim dipersidangan agar tidak bercerai dengan Tergugat, namun tidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut di atas, MajelisHakim berpendapat, bahwa perkawinan Penggugat dan Tergugat telah pecah(broken marriage), dimana ikatan batin kedua belah pihak sulit dipersatukandan apabila perkawinan semacam ini tetap dipertahankan maka dikhawatirkanakan menimbulkan mudarat
6 — 0
tersebut telah pecah.Menimbang, bahwa berdasarkan asas kemudharatan harus dihindari,maka mengakhiri sengketa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat dengancara memutus tali perkawinan melalui perceraian merupakan alternatif terbaikdan memberikan kepastian hukum bagi Penggugat untuk melanjutkan danmengusahakan kehidupan yang lebih berkualitas baik dari segi fisik, psikismaupun sosial dan justru akan menimbulkan mudarat apabila Majelis Hakimmemaksakan Penggugat untuk mempertahankan rumah tangganya yang
52 — 6
Putusan Nomor:374/Pdt.G/2015/MS.Sgiakan menimbulkan mudarat bagi kedua belah pihak Pemohon danTermohon sementara kaidah hukum menyatakan :Ce acral ele iS a de des Lal 90Artinya: Mencegah halhal yang negatif lebih didahulukan dari pada mengejarhalhal yang positif;Menimbang, bahwa berdasarkan alasanalasan tersebut di atas, MajelisHakim berpendapat perceraian adalah jalan satusatunya untuk mengakhirisengketa rumah tangga Penggugat dan Tergugat, karena sebagai suami ister!
11 — 10
merupakanpasangan suami isteri yang sah, dan keadaan rumah tangga antara Penggugatdan Tergugat sekarang tidak harmonis dan tidak rukun lagi, Penggugat tidakmampu lagi hidup berumah tangga dengan Tergugat;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut di atas, MajelisHakim berpendapat, bahwa perkawinan Penggugat dan Tergugat telah pecah(broken marriage), dimana ikatan batin kedua belah pihak sulit dipersatukandan apabila perkawinan semacam ini tetap dipertahankan maka dikhawatirkanakan menimbulkan mudarat
19 — 7
bertentangan dengan semangat keadilan.Menimbang bahwa berdasarkan faktafakta tersebut dan dari apa yangtelah dipertimbangkan di tas, pengadilan berpendapat bahwaketidakharmonisan dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat benarbenartelah memuncak, tali ikatan batin yang pernah menjadi perekat antarakeduanya selaku suami isteri telah terputus, sehingga tidak ada harapan lagibagi keduanya untuk dapat didamaikan dan dipersatukan sebagai suami isteri,keadaan mana jika tetap dipertahankan hanya akan membawa mudarat
12 — 5
05Juli 2016 Tergugat pergi dan tidak pulang hingga sekarang; Bahwa, Penggugat telah dinasehati olen para saksi dan Majelis Hakimdi persidangan agar tidak bercerai dengan Tergugat, namun tidakberhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut di atas, MajelisHakim berpendapat, bahwa perkawinan Penggugat dan Tergugat telah pecah(broken marriage), dimana ikatan batin kedua belah pihak sulit dipersatukandan apabila perkawinan semacam ini tetap dipertahankan maka dikhawatirkanakan menimbulkan mudarat
16 — 11
tanggaPenggugat dengan Tergugat dengan tujuan perkawinan yang dimaksudoleh pasal tersebut di atas sulit untuk diwujudkan lagi dalam rumah tanggaPenggugat dan Tergugat, maka mengakhiri sengketa rumah tangga antaraPenggugat dan Tergugat dengan cara memutus tali perkawinan lewatperceraian merupakan alternatif terbaik dan memberikan kepastian hukumbagi keduanya untuk dapat melanjutkan dan mengusahakan kehidupanyang lebih baik lagi baik dari segi psikis maupun sosial dari sebelumnya,dan justru akan menimbulkan mudarat
12 — 4
menciptakan tujuan rumah tangga yang utuhdan bahagia, bila hal ini dibiarkan berlarutlarut akan membuat suamisteri tersebut berada dalam perpecahan dan perselisihan yangberkepanjangan;Menimbang, bahwa meskipun perceraian adalah perbuatan halalyang paling dibenci Allah, namun untuk mencegah perpecahan dankemudharatan yang lebih besar akibat perselisihan dan pertengkaranyang tajam diantara Pemohon dan Termohon, Majelis Hakim perlumempedomi kaidah ushul figh yang berbunyi aljio Spi acbl@y9 e231 = (Kondisi mudarat
16 — 11
UndangUndang Nomor 1 Tahun1974 jo Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang bahwa berdasarkan faktafakta tersebut dan dari apa yangtelah dipertimbangkan di atas, Majelis berpendapat bahwa ketidakharmonisandalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat benarbenar telah memuncak,8tali ikatan batin antara keduanya selaku suami istri telah terputus, sehinggatidak ada harapan lagi bagi keduanya untuk dapat didamaikan dandipersatukan sebagai suami istri, keadaan mana jika tetap dipertahankan hanyaakan membawa mudarat
11 — 4
Surat ArRuum ayat 21 dan Pasal 1 UndangUndang nomor tahun 1974 jo Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia tidakdapat terwujud, dan mempertahankan rumah tangga yang sudah sedemikian keadaannyajustru akan memberikan mudarat yang berkepanjangan bagi rumah tangga tersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan Jurisprudensi Mahkamah Agung RepublikIndonesia Nomor : 379/K/AG/1995 Tanggal 26 Maret 1997, yang kemudian diambilalih sebagai pendapat Majelis Hakim yang menyatakan bahwa suami iteri yang tidakberdiam
11 — 6
Mada Hurriyah AzZaujain, Fi AthTholaq, Hal. 83.Menimbang, bahwa berdasarkan asas kemudharatan harus dihindari, makamengakhiri sengketa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat dengan caramemutus tali perkawinan melalui perceraian merupakan alternatif terbaik danmemberikan kepastian hukum bagi Penggugat untuk melanjutkan danHal 9 dari 11 Hal Putusan No. 2801/Pdt.G/2018/PA.Bks.mengusahakan kehidupan yang lebih berkualitas baik dari segi fisik, psikis maupunsosial dan justru akan menimbulkan mudarat apabila