Ditemukan 30874 data
11 — 1
Penggugat telah memenuhi maksud dan tujuan sebagaimanadimaksud dalam penjelasan pasal 39 ayat (2) huruf f UndangUndang Nomor 1 tahun1974 Jo pasal 19 huruf f Peraturan pemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo pasal 116 huruff Kompilasi Hukum Islam Islam sebagai alasan cerai untuk dipertimbangkan;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut di atas,Majelis Hakim berpendapat bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat7telah pecah sedemikian rupa sehingga tidak akan dapat diujudkan hakikat
11 — 9
samalainnya, jika salah satu pihak sudah kehilangan rasa cinta dan kasih sayangnyaseperti yang dialami oleh Penggugat dan Tergugat saat ini, maka cita idealsebuah mahligai kehidupan rumah tangga tidak akan pernah menjadi kenyataanbahkan dia akan menjadi bayangbayang yang tidak mungkin dapat diraih sertaakan menjadi belenggu kehidupan bagi kedua belah pihak ;Menimbang, bahwa kondisi obyektif rumah tangga Penggugat danTergugat seperti terurai di atas ternyata kedua belah pihak telah kehilanganmakna dan hakikat
8 — 0
PA.Ptkdemikian halnya mediasi telah dilaksanakan, namun upaya tersebut tidakberhasil, dengan demikian maka unsur ketiga juga telah terpenuhi ;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut di atas, MajelisHakim berpendapat bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat telahmengalami keretakan, akibat perselisihan hingga terjadi pisah tempat tinggaldan tidak ada harapan untuk kembali rukun bahkan Penggugat telahmenyatakan ketetapan hati untuk bercerai dengan Tergugat sehingga sulituntuk mewujudkan hakikat
39 — 5
keluarga dan para saksi sudah berusahamengupayakan perdamaian antara Pemohon dan Termohonnamun tidak berhasil;Menimbang, bahwa dengan melihat secara objektifkondisi kehidupan rumah tangga Pemohon dengan Termohonsebagaimana terurai dalam = fakta hukum tersebut diatas, Majelis Hakim menilai bahwa rumah tangga sepertiitu. sudah tidak mencerminkan sebagai sebuah rumah tanggayang rukun, harmonis dan bahagia karena masing masing pihaktelah hidup secara terpisah disebabkan kedua belah pihaktelah kehilangan hakikat
16 — 0
hakim berpendapatkehidupan rumah tangga telah kehilangan makna sebuah perkawinan dan merupakanindikasi telah rapuhnya ikatan bathin antara kedua belah pihak, karena tegaknya sebuahperkawinan dalam satu rumah tangga apabila ditopang oleh kedua belah pihak yaitusuami dan istri yang saling menyayangi dan mencintai satu sama lain sebagaima maksudpasal 1 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 Jo pasal 3 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa dari faktafakta tersebut diatas, kedua belah pihak telahkehilangan hakikat
10 — 16
perkaranyakembali ; Bahwa antara Penggugat dan Tergugatsudah pisah rumah dan selama berpisahantara Penggugat dan Tergugat tidak ada komunikasi yang baik dan kedua belahpihak tidak menjalankan hak dan kewajibannya ; Bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah sulit untuk didamaikan, karenaPenggugat sudah tidak mau lagi berumah tangga dengan Tergugat ;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum diatas Majelis Hakim berpendapatbahwa rumah tangga kedua belah pihak in casu Penggugat dan Tergugat telahkehilangan hakikat
20 — 10
sayang menyayangi satu sama lainnya jika salahsatu pihak telah kehilangan rasa cintanya seperti yang dialami Penggugat saat inimaka citacita ideal suatu perkawinan akan menjadi anganangan yang tidakmungkin dapat diraih bahkan kehidupan rumah tangga seperti itu akan menjadibelenggu kehidupan bagi kedua belah pihak.Menimbang, bahwa kondisi obyektif kKehidupan rumah tangga Penggugatdan Tergugat seperti terurai diatas maka majelis hakim berpendapat bahwaPenggugat dan Tergugat telah kehilangan makna dan hakikat
14 — 9
selama proses perkaranya berlangsung, pemohonmenunjukkan sikap dan Itikadnya untuk bercerai dengantermohon; Bahwa selama pemohon dan termohon dalam keadaanberpisah tempat tinggal, baik pemohon maupun termohontidak pernah mengupayakan untuk saling menemui, menjalinkomunikasi, atau upaya Idin agar keduanya dapat bersatumembina rumah tangga;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut, maka rumahtangga pemohon dan termohon patut diduga telah pecah, olehkarenanya pemohon dan termohon telah kehilangan hakikat
13 — 5
dan Tergugat telah dapatdikwalifikasikan sebagai telah pecah (Broken Marriage) dengan beberapaindicator: Sering terjadi pertengkaran dan perselisinan dan telah terjadi pisahrumah/tempat tinggal, sudah tidak ada komunikasi yang baik antara Penggugatdan Tergugugat sebagai suami isteri, salah satu pihak atau masingmasingpihak meninggalkan kewajibannya sebagai suami isteri, dan sudah ada upayadamai akan tetapi tidak berhasil;Menimbang, bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak akanmencapai pada hakikat
17 — 6
warahmah.Menimbang, bahwa salah satu unsur terpenting dalam membinarumah tangga yang bahagia dan harmonis adalah adanya kemesraanhubungan sebagaimana kehidupan berumah tangga, jika faktor ituterabaikan sebagaimana yang dihadapi oleh Pemohon dan Termohon saatini, maka Majelis Hakim menilai kehidupan rumah tangga Pemohon danTermohon telah kehilangan makna sebuah perkawinan yaitu adanyasaling menyayangi dan mencintai satu sama lain.Menimbang, bahwa dari faktafakta tersebut diatas, kedua belahpihak telah kehilangan hakikat
17 — 9
pemohon dan termohon sudah berpisah tempat tinggal sejak awalJanuari 2012 tanpa mempedulikan lagi layaknya suami istri;e Bahwa rumah tangga pemohon dan termohon sudah tidak ada harapan kembalirukun dan lebih maslahat bercerai;e Bahwa selama proses perkaranya berlangsung, pemohon menunjukkan sikap danitikadnya untuk bercerai dengan termohon;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut, maka rumah tangga pemohon dantermohon patut diduga telah pecah, oleh karenanya pemohon dan termohon telahkehilangan hakikat
MUHAMMAD MUNIR bin ROHIM HANAFI alias SANAPI
Termohon:
ERVIN VANIA binti RAJI
15 — 1
Menimbang, bahwa untuk menjawab pertanyaan tersebut, perluditelusuri makna dan hakikat perkawinan, baik menurut peraturan perundangundangan yang berlaku maupun menurut Syariat Islam;Menimbang, bahwa menurut ketentuan Pasal 1 Undangundang Nomor1 Tahun 1974 sebagaimana diubah dengan Undangundang Nomor 16 Tahun2019 perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorangwanita sebagai Suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga )yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan
10 — 3
No. 0547/Pdt.G/2017/PA Wspkedua belah pihak, hal mana sejalan dengan maksud kaidah Fighiyyah yang Artinya:Menghindari kerusakan harus didahulukan dari pada menarik kemaslahatan.Menimbang bahwa kondisi kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohonseperti terurai diatas maka majelis hakim berpendapat bahwa Pemohon danTermohon telah kehilangan makna dan hakikat dari sebuah perkawinan dimanaPemohon dan Termohon sudah tidak saling cinta mencintai lagi, sehingga majelishakim berpendapat bahwa rumah tangga
50 — 6
untuk disatukan lagi karena sudah tidakada lagi keharmonisan, kedamaian dan saling pengertian, mempertahankanrumah tangga yang demikian adalah sia sia dan tidak akan mendatangkanmashlahat bahkan hanya akan menambah penderitaan khusunya bagiPemohon, hal itu dikuatkan dengan keterangan saksi di persidangan bahwaTermohon sudah menikah lagi dengan lakilaki lain dan Pemohon jugadipersidangan menyatakan sudah tidak ingin lagi membina rumah tanggadengan Termohon, hal itu membuat keduanya telah kehilangan hakikat
37 — 12
melarangdan membatasi keinginan Termohon, sehingga Termohon sering pergi tanpaizin dan sering menerima tamu lakilaki ketika Pemohon tidak ada di rumah; Bahwa terbukti benar akibat dari perselisihan tersebut Pemohon dan Termohonberpisah selama + 8 bulan; Bahwa terbukti benar selama Pemohon berpisah dengan Termohon telah adausaha dari pihak keluarga untuk mendamaikan Pemohon dengan Termohon,namun tidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta yang terbukti diatas, MajelisHakim berpendapat hakikat
17 — 10
No.539/Pdt.G/2021/PA.Sgmtidak mungkin dapat diraih serta akan menjadi belenggu kehidupan bagikedua belah pihak ;Menimbang, bahwa kondisi obyektif rumah tangga Penggugat danTergugat seperti terurai di atas ternyata kedua belah pihak telah kehilanganmakna dan hakikat sebuah perkawinan dimana Penggugat dan Tergugatsudah tidak saling cinta mencintai lagi bahkan Penggugatdan Tergugat telahberpisah tempat tinggal selama 2 tahun lebih sehingga rumah tanggaPenggugat tidak lagi menjadi rumahku surgaku tetapi
12 — 3
Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam Tahun 1991;Menimbang, bahwa dengan melihat secara objektif kondisi kehidupanrumah tangga Penggugat dan Tergugat sebagaimana terurai di atas, MajelisHakim menilai bahwa rumah tangga seperti itu tidak mencerminkan sebagaisebuah rumah tangga yang harmonis dan bahagia karena masingmasing pihaktelah hidup secara terpisah yang pada gilirannya kedua belah pihak telahHalaman 8kehilangan hakikat dan makna perkawinan yang ideal.
10 — 11
perkawinansebagaimana maksud Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 3Kompilasi Hukum Islam dapat diwujudkan dalam kehidupan rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat:;Menimbang, bahwa dari kondisi rumah tangga Penggugat denganTergugat sebagaimana tersebut dimuka, jika dinubungkan dengan diktum Pasal1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 dapat dipahami bahwa salah satuunsur utama dan terpenting utunnya sebuah perkawinan adalah adanya ikatanbatin dan apabila unsur tersebut sudah tidak ada lagi, maka hakikat
9 — 7
Tahun 1974 jo Pasal 3Halaman 9 dari 12, Putusan Nomor xxxx/Pdt.G/20xx/PA.CbnKompilasi Hukum Islam dapat diwujudkan dalam kehidupan rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat;Menimbang, bahwa dari kondisi rumah tangga Penggugat denganTergugat sebagaimana tersebut dimuka, jika dinubungkan dengan diktum Pasal1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 dapat dipahami bahwa salah satuunsur utama dan terpenting utuhnya sebuah perkawinan adalah adanya ikatanbatin dan apabila unsur tersebut sudah tidak ada lagi, maka hakikat
13 — 11
perkawinansebagaimana maksud Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 3Kompilasi Hukum Islam dapat diwujudkan dalam kehidupan rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat;Menimbang, bahwa dari kondisi rumah tangga Penggugat denganTergugat sebagaimana tersebut dimuka, jika dihubungkan dengan diktum Pasal1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 dapat dipahami bahwa salah satuunsur utama dan terpenting utunnya sebuah perkawinan adalah adanya ikatanbatin dan apabila unsur tersebut sudah tidak ada lagi, maka hakikat