Ditemukan 30874 data
22 — 14
tangga yangkurang mencukupi; Bahwa, Penggugat dan Tergugat telah pisah tempat tinggal sejak bulanAgustus 2018 yang lalu; Bahwa, pihak keluarga sudah berusaha menasehati Penggugat dan Tergugat,namun tidak berhasil:Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut di atas dan dengan melihatsecara objektif Kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat, Majelis HakimHalaman 6 dari 9 putusan Nomor 57/Pdt.G/2018/PA.Sryberpendapat bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah rapuh dan telahkehilangan hakikat
tidak akan dapat membawamashlahat atau kebaikan akan tetapi justeru akan mendatangkan mudlarat ataukeburukan yang lebih besar bagi Kedua belah pihak;Menimbang, bahwa sebagaimana ternyata kondisi kehidupan rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat sebagaimana tersebut di atas, Majelis Hakimberpendapat bahwa rumah tangga seperti itu tidak mencerminkan sebagai sebuahrumah tangga yang harmonis dan bahagia karena masingmasing pihak telah hidupsecara terpisah dikarenakan kedua belah pihak telah kehilangan hakikat
33 — 13
berselisin danbertengkar disebabkan masalah ekonomi rumah tangga yang kurangmencukupi; Bahwa, Penggugat dan Tergugat telah pisah tempat tinggal sejakNopember tahun 2017 yang lalu; Bahwa, pihak keluarga sudah berusaha menasehati Penggugat danTergugat, namun tidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut di atas dan denganmelihat secara objektif kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat,Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugatsudah rapuh dan telah kehilangan hakikat
tidak akan dapat membawa mashlahat atau kebaikanakan tetapi justeru akan mendatangkan mudlarat atau keburukan yang lebihbesar bagi kedua belah pihak;Menimbang, bahwa sebagaimana ternyata kondisi kehidupan rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat sebagaimana tersebut di atas, Majelis Hakimberpendapat bahwa rumah tangga seperti itu. tidak mencerminkan sebagaisebuah rumah tangga yang harmonis dan bahagia karena masingmasing pihaktelah hidup secara terpisah dikarenakan kedua belah pihak telahkehilangan hakikat
Jem CH Manibuy,S.H.
Terdakwa:
Muh. Syarif Bakti
38 — 24
Bahwa mengenai pidana yang akan dijatuhkan, MajelisHakim akan mempertimbangkan sesuai dengan kesalahanTerdakwa baik dari sifat dan hakikat serta halhal yangmempengaruhi Terdakwa melakukan perbuatan ini maupunakibat yang ditimbulkan oleh perbuatan Terdakwa.Bahwa Tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer yangdisusun secara tunggal mengandung unsurunsur sebagaiberikut :Unsur kesatu : MiliterUnsur kedua : Dengan sengaja melakukan ketidakhadirantanpa ijinUnsur ketiga : Dalam waktu damaiHal 7 dari
rendahnya mentalTerdakwa sebagai seorang prajurit.Bahwa Terdakwa kembali ke Kesatuan dengan cara menyerahkandiri pada tanggal 7 Februari 2019, Terdakwa pada saatmeninggalkan dinas berada dirumah karena masih mau istirahatpasca operasi tangan, hal ini menggambarkan bahwa Terdakwasesungguhnya ada kemauan atau ada niat untuk kembali kekesatuan karena Terdakwa mau berdinas lagi di Kesatuan.Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalammengadili perkara ini, Majelis Hakim ingin menilai sifat hakikat
Bahwa hakikat Terdakwa melakukan tindak pidana ini karenaTerdakwa kurangnya memiliki jiwa kejuangan pada diriTerdakwa dan kurangnya pemahaman hukum dari aturanaturan dan ketentuanketentuan serta disiplin yang berlaku dilingkungan Militer knususnya di Denmadam XVIII/Kasuari.4.
Ridho Sihombing, SH., MH
Terdakwa:
Jufrianto Yarkuran
97 — 96
Bahwa mengenai pidana yang akan dijatuhkan, Majelis Hakimakan mempertimbangkan sesuai dengan kesalahan Terdakwabaik dari sifat dan hakikat serta halhal yang mempengaruhiTerdakwa melakukan perbuatan ini maupun akibat yangditimbulkan oleh perbuatan Terdakwa.Bahwa terhadap permohonan klemensi yang diajukan olehPenasehat Hukum Majelis mengemukakan pendapatnya sebagaiberikut :Bahwa oleh karena Penasihat Hukum pada pokoknya hanyamengajukan permohonan keringanan Hukuman sebagaimana yangdisampaikan dalam
ke2 jo ayat (2)KUHPM.Bahwa di dalam persidangan tidak ditemukan adanya alasanpembenar maupun alasan pemaaf atas perbuatan yang dilakukanTerdakwa, oleh karena Terdakwa terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimanatercantum dalam Dakwaan Oditur Militer maka Terdakwa harusmempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum olehkarena itu Terdakwa harus dipidana.Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalammengadili perkara ini, Majelis Hakim akan menilai sifat hakikat
Bahwa hakikat Terdakwa melakukan perbuatantersebut adalah tidak memiliki disiplin dan semaunya tanpamenghiraukan aturanaturan serta ketentuanketentuan yangberlaku di lingkungan Militer.3.
Terdakwa berterus terang hingga memperlancarjalannya persidangan.3, Terdakwa pergi meninggalkan Satuan tanpa ijin karenatidak diberi ijin untuk pergi melakukan pengobatan terhadappenyakit yang dideritanya.Bahwa untuk pemidanaan atas perbuatan Terdakwa, terlebihdahulu diperhatikan sebagaimana pertimbangan sifat hakikat danhalhal yang meringankan serta memberatkan pada diri Terdakwatersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa untuk membinaprajurit tentunya tidak harus dengan hukuman yang berat
RACHMAD DAHOESMAN. SH
Terdakwa:
1.Dede Suganda, S.T Bin alm Nawawi
2.Agus Tredi Harjanto bin alm Sunart
38 — 15
Menimbang, bahwa Hakim setelah memperhatikan dengan seksamapersidangan dalam perkara ini dan menemukan halhal sebagai berikut: Berdasarkan catatan dan berita acara pemeriksaan Penyidik, sertapemeriksaan selama persidangan ternyata perkara ini secara substantif danmaterinya tidak termasuk perkara tindak pidana ringan yang sifatnya jelas danringan;Menimbang, bahwa Hakim berpendapat berdasarkan ketentuan Pasal 205,206, 207, 208, 209, 203 204 UndangUndang Nomor 8 Tahun 1981 tentangHukum Acara Pidana maka hakikat
Ridho Sihombing, SH., MH
Terdakwa:
David Sabami
53 — 21
Bahwa mengenai pidana yang akan dijatuhkan, Majelis Hakimakan mempertimbangkan sesuai dengan kesalahan Terdakwabaik dari sifat dan hakikat serta halhal yang mempengaruhiTerdakwa melakukan perbuatan ini maupun akibat yangditimbulkan oleh perbuatan Terdakwa.Bahwa terhadap permohonan klemensi yang diajukan olehPenasehat Hukum Majelis mengemukakan pendapatnya sebagaiberikut :Bahwa oleh karena Penasihat Hukum pada pokoknya hanyamengajukan permohonan keringanan Hukuman sebagaimana yangdisampaikan dalam
ke2 jo ayat (2)KUHPM.Bahwa di dalam persidangan tidak ditemukan adanya alasanpembenar maupun alasan pemaaf atas perbuatan yang dilakukanTerdakwa, oleh karena Terdakwa terbukti secara sah danmeyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimanatercantum dalam Dakwaan Oditur Militer maka Terdakwa harusmempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum olehkarena itu Terdakwa harus dipidana.Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalammengadili perkara ini, Majelis Hakim akan menilai sifat hakikat
Bahwa hakikat Terdakwa melakukan perbuatantersebut adalah tidak memiliki disiplin dan semaunya tanpamenghiraukan aturanaturan serta ketentuanketentuan yangberlaku di lingkungan Militer.2S: Bahwa akibat perobuatan Terdakwa adalah dapatmengganggu pembinaan disiplin di kesatuan dan tugas sertatanggung jawab yang menjadi kewajiban Terdakwa sehinggadalam pelaksanaannya dapat mengganggu kelancaranpelaksanaan tugas pokok satuan.Halhal yang mempengaruhi sebagai berikut:Terdakwa merasa tidak nyaman berdinas
Terdakwa berterus terang hingga memperlancarjalannya persidangan.Bahwa untuk pemidanaan atas perbuatan Terdakwa, terlebihdahulu diperhatikan sebagaimana pertimbangan sifat hakikat danhalhal yang meringankan serta memberatkan pada diri Terdakwatersebut diatas.
12 — 8
Sesungguhnya pada yang demikian itu benarbenartovanannt tandnaatanaAda hroi baum wawo horGiLbir Menimbang, bahwa salah satu unsur terpenting dalam membina rumahtangga yang bahagia dan harmonis adalah adanya kemesraan hubungansebagaimana kehidupan rumah tangga pada umumnya, jika factor penting ituterabaikan sebagaimana tengah dihadapi oleh pemohon dan termohon pada saat ini,maka Majelis Hakim menilai kehidupan rumah tangga pemohon dengan termohontelah kehilangan hakikat dan makna sebuah perkawinan
yaitu adanya salingmenyayangi, dan mencintai satu sama lain, sehingga kewajiban suami istrisebagaimana dimaksud Pasal 33 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentangPerkawinan tidak dapat dilaksanakan oleh pemohon dan termohon ;Menimbang, bahwa dengan kondisi objektif pemohon dan termohon dalammembina rumah tangga seperti fakta tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapatrumah tangga seperti itu tidak lagi mencerminkan sebagai rumah tangga yangharmonis dan bahagia serta telah kehilangan hakikat dan makna
27 — 18
rumah tangga yang kurangmencukupi; Bahwa, Penggugat dan Tergugat telah pisah tempat tinggal sejak tahun2016 yang lalu; Bahwa, pihak keluarga sudah berusaha menasehati Penggugat danTergugat, namun tidak berhasil;Halaman 6 dari 10 putusan Nomor 17/Pdt.G/2019/PA.SryMenimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut di atas dan denganmelihat secara objektif kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat,Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugatsudah rapuh dan telah kehilangan hakikat
tidak akan dapat membawa mashlahat atau kebaikanakan tetapi justeru akan mendatangkan mudlarat atau keburukan yang lebihbesar bagi kedua belah pihak;Menimbang, bahwa sebagaimana ternyata kondisi kehidupan rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat sebagaimana tersebut di atas, Majelis Hakimberpendapat bahwa rumah tangga seperti itu. tidak mencerminkan sebagaisebuah rumah tangga yang harmonis dan bahagia karena masingmasing pihaktelah hidup secara terpisah dikarenakan kedua belah pihak telahkehilangan hakikat
8 — 6
Sila danMapiase bin Bakareng, maka dapat ditemukan fakta di persidangan bahwa rumah tanggaPenggugat dan Tergugat sudah tidak harmonis, karena Tergugat tidak bertanggung jawabdalam rumah tangga, keluarga Tergugat suka ikut campu dalam urusan rumah tanggaPenggugat dan Tergugat dan kini antara Penggugat denagn Tergugat telah tinggal berpisahkurang lebih 1 tahun tanpa memberikan nafkah lahir dan bathin dari Tergugat, dan selamapisah sudah tidak ada hubungan lagi layaknya suami isteri;Menimbang, bahwa hakikat
perkawinan adalah ikatan lahir batin suami isteri dengantujuan untuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal sebagaimana dimaksudPasal 1 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 atau rumah tangga yang sakinah mawaddahdan rahmah sebagaimana dikehendaki dalam AlQuran Surat ArRum ayat (21) jo Pasal 3Kompilasi Hukum Islam (KHD;Menimbang, bahwa dengan memperhatikan keadaan rumah tangga Penggugat danTergugat sebagaimana tersebut di atas, maka hakikat dan tujuan perkawinan, tidak akan dapatdiwujudkan dalam
11 — 4
disebabkanTergugat tidak menafkahi lahir dan batin; Bahwa, sejak Desember tahun 2019 yang lalu Penggugat danTergugat telah berpisah tempat tinggal, Tergugat pergi meninggalkanPenggugat; Bahwa, Penggugat dan Tergugat telah diupayakan perdamaianakan tetapi tidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut di atas dandengan melihat secara objektif kehidupan rumah tangga Penggugat danTergugat, Hakim berpendapat bahwa rumah tangga Penggugat danTergugat sudah rapuh dan telah kehilangan hakikat
seperti itu tidak akan dapat membawamashlahat atau kebaikan akan tetapi justeru akan mendatangkan mudiaratatau keburukan yang lebih besar bagi kedua belah pihak ;Menimbang, bahwa sebagaimana ternyata kondisi kehidupan rumahtangga Penggugat dengan Tergugat sebagaimana tersebut di atas,Hakim berpendapat bahwa rumah tangga seperti itu tidak mencerminkansebagai sebuah rumah tangga yang harmonis dan bahagia karena masingmasing pihak telah hidup secara terpisah dikarenakan kedua belah pihaktelah kehilangan hakikat
13 — 1
di rumah orangtuanya dan Tergugatjuga tinggal di rumah orangtuanya ; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum dan melihat kondisi objektifkehidupan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sebagaimana tersebut di atas, MajelisHakim menilai bahwa rumah tangga seperti itu tidak mencerminkan sebagai rumah tanggayang harmonis dan bahagia karena masingmasing pihak sudah hidup secara terpisah(Broken Mariage), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rumah tangga Penggugatdengan Tergugat telah kehilangan hakikat
Apabila salah satupihak sudah kehilangan rasa cinta dan kasih sayangnya, maka citacita ideal dalamkehidupan rumah tangga tersebut tidak akan pernah menjadi kenyataan bahkan kehidupanrumah tangga itu akan menjadi belenggu kehidupan bagi kedua belah pihak ; Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut di atas dan melihat secaraobjektif kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat, Majelis Hakim menilai bahwakeadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah rapuh dan kehilangan hakikat danmakna
35 — 16
Mempunyai hubungan spesial dengan wanita lain(berselingkuh); Bahwa, sejak Oktober 2019 yang lalu Penggugat dan Tergugattelah berpisah tempat tinggal, Tergugat pergi meninggalkan Penggugat; Bahwa, Penggugat dan Tergugat telah diupayakan perdamaianakan tetapi tidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut di atas dandengan melihat secara objektif kehidupan rumah tangga Penggugat danTergugat, Hakim berpendapat bahwa rumah tangga Penggugat danTergugat sudah rapuh dan telah kehilangan hakikat
tidak akan dapat membawamashlahat atau kebaikan akan tetapi justeru akan mendatangkan mudlaratatau keburukan yang lebih besar bagi kedua belah pihak ;Menimbang, bahwa sebagaimana ternyata kondisi kehidupan rumahtangga Penggugat dengan Tergugat sebagaimana tersebut di atas,Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga seperti itu tidakmencerminkan sebagai sebuah rumah tangga yang harmonis dan bahagiakarena masingmasing pihak telah hidup secara terpisah dikarenakan keduabelah pihak telah kehilangan hakikat
233 — 133 — Berkekuatan Hukum Tetap
Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yangmelekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan YangMaha Esa dan merupakan anugerahNya yang wajib dihormati, dijunjung tinggidan dilindungi oleh Negara hukum dan Pemerintah, dan setiap orang demikehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
No. 805 K/Pdt/2013Bahwa hak asasi manusia merupakan hak dasar yang kodrati melekat pada dirimanusia, bersifat universal dan langgeng, oleh karena itu harus dilindungi,dihormati, dipertahankan, dan tidak boleh diabaikan, dikurangi, atau dirampasoleh siapapun;Bahwa Pasal 1 ayat 1 UndangUndang Republik Indonesia Nomor 39Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia berbunyi:Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dankeberadaan manusia sebagai mahkluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakananugerahNya
17 — 1
Penggugatdan sampai sekarang Tergugat tidak pernah kembali lagi ;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum dan melihat secara objektifkondisi kehidupan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sebagaimana tersebut di atas,Majelis Hakim menilai bahwa rumah tangga seperti itu tidak mencerminkan sebagai rumahtangga yang harmonis dan bahagia karena masingmasing pihak sudah hidup secaraterpisah (Broken Mariage), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rumah tanggaPenggugat dengan Tergugat telah kehilangan hakikat
Apabilasalah satu pihak sudah kehilangan rasa cinta dan kasih sayangnya, maka citacita idealdalam kehidupan rumah tangga tersebut tidak akan pernah menjadi kenyataan bahkankehidupan rumah tangga itu akan menjadi belenggu kehidupan bagi kedua belah pihak ;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut di atas dan melihat secaraobjektif kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat, Majelis Hakim menilai bahwakeadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah rapuh dan kehilangan hakikat danmakna
13 — 7
pertengkaran, disebabkanTergugat tidak menafkahi lahir dan batin; Bahwa, sejak Mei 2014 yang lalu Penggugat dan Tergugattelah berpisah tempat tinggal, Tergugat pergi meninggalkan Penggugat; Bahwa, Penggugat dan Tergugat telah diupayakan perdamaianakan tetapi tidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut di atas dandengan melihat secara objektif kehidupan rumah tangga Penggugat danTergugat, Hakim berpendapat bahwa rumah tangga Penggugat danTergugat sudah rapuh dan telah kehilangan hakikat
No.124/Padt.G/2020/PA.Srymasing pihak telah hidup secara terpisah dikarenakan kedua belah pihaktelah kehilangan hakikat dan makna dari sebuah perkawinan yang ideal ;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut di atas rumahtangga Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisinan dan pertengkaransehingga menimbulkan ketidakharmonisan rumah tangga Penggugat danTergugat, maka Hakim berpendapat bahwa keadaan rumah tanggaPenggugat dan Tergugat sudah tidak harmonis lagi karena sudah pecah(Broken Mariage
12 — 8
keluarga yang kurang tercukupi Tergugat kurang dalammemberi nafkah; Bahwa, akhir tahun 2018 yang lalu Penggugat dan Tergugattelah berpisah tempat tinggal, Tergugat pergi meninggalkan Penggugat; Bahwa, Penggugat dan Tergugat telah diupayakan perdamaianakan tetapi tidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut di atas dandengan melihat secara objektif kehidupan rumah tangga Penggugat danTergugat, Hakim berpendapat bahwa rumah tangga Penggugat danTergugat sudah rapuh dan telah kehilangan hakikat
No.525/Padt.G/2019/PA.Srymencerminkan sebagai sebuah rumah tangga yang harmonis dan bahagiakarena masingmasing pihak telah hidup secara terpisah dikarenakan keduabelah pihak telah kehilangan hakikat dan makna dari sebuah perkawinanyang ideal ;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut di atas rumahtangga Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaransehingga menimbulkan ketidakharmonisan rumah tangga Penggugat danTergugat, maka Hakim berpendapat bahwa keadaan rumah tanggaPenggugat
11 — 9 — Berkekuatan Hukum Tetap
Sehingga tidak ada sifat yangmemotivasi dan memberi pertimbangannya serta alasanalasan sendiriapa yang dipandang benar dan tepat dari putusan hakim pertamatersebut;Bahwa hakim banding secara hukum haruslah memeriksa ulang perkaraperdata ini, tentang penilaian facta, penghargaan pembuktian dantentang hukumnya, karena demikianlah sesungguhnya hakikat danfungsi suatu peradilan judex fatci dan hal seperti ini (keberatanPemohon Kasasi) telah secara jelas digariskan dalam yurisprudensitetap MARI Tanggal
Sehingga putusanhakim tingkat banding yang menguatkan putusan hakim tingkat pertamatersebut, praktis secara hukum bertentangan dengan hakikat dan prinsippenggarisan yurisprudensi tetap MARI sebagai sumber hukum,Hal 6 dari 8 hal Put. No. 450 K/AG/201 1sehingga cukup berdasar dan beralasan hukum putusan hakim bandingtersebut dibatalkan;6.
21 — 9
berselisihdan bertengkar disebabkan Masalah ekonomi, Tergugat kurang memberikannafkah; Bahwa, Penggugat dan Tergugat telah pisah tempat tinggal sejak Juli2018 yang lalu; Bahwa, pihak keluarga sudah berusaha menasehati Penggugat danTergugat, namun tidak berhasil;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut di atas dan denganmelihat secara objektif kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat,Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugatsudah rapuh dan telah kehilangan hakikat
tetapi justeru akan mendatangkan mudlarat atau keburukan yang lebihbesar bagi kedua belah pihak;Menimbang, bahwa sebagaimana ternyata kondisi kehidupan rumahtangga Penggugat dengan Tergugat sebagaimana tersebut di atas, MajelisHakim berpendapat bahwa rumah tangga seperti itu. tidak mencerminkanHalaman 6 dari 9 putusan Nomor 107/Pdt.G/2019/PA.Srysebagai sebuah rumah tangga yang harmonis dan bahagia karena masingmasing pihak telah hidup secara terpisah dikarenakan kedua belah pihaktelah kehilangan hakikat
19 — 8
demikianapabila dipaksakan untuk diteruskan, maka akan membawa mafsadat lebihbesar daripada maslahatnya, hal ini perlu dihindari sesuai dengan kaidahfighiyah yang berbunyi :MlacJ Ul> le pp rao xwlaoll 5) >Artinya: Menolak kemafsadatan lebih didahulukan daripada menarikkemaslahatan.Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta tersebut telah cukupmembuktikan bahwa kehidupan rumah tangga penggugat dan tergugat tidakharmonis lagi, keduanya telah berpisah tempat tinggal dan sudah tidaksaling mencintai, sehingga hakikat
19 — 13 — Berkekuatan Hukum Tetap
nampakselaku peradilan ulangan, sebab ternyata Hakim Banding yang memeriksa,mengadili dan memutuskan perkara ini, hanya sekedar serta merta menyetujuldan menguatkan putusan Hakim Pertama tanpoa memotivasi dan memberipertimbangannya serta alasanalasan sendiri apa yang di pandang benar dantepat dari putusan hakim pertama tersebut ;Bahwa hakim banding secara hukum haruslah memeriksa ulang perkaraperdata ini, tentang penilaian fakta, penghargaan pembuktian dan tentanghukumnya, karena demikianlah sesungguhnya hakikat
Sehingga putusan Hakim Banding yangmenguatkan putusan Hakim Pertama tersebut, praktis secara hukumbertentangan dengan hakikat dan prinsip penggarisan Yurisprudensi tetap MARIsebagai sumber hukum, sehingga cukup berdasar dan beralasan hukumputusan hakim banding tersebut dibatalkan;Bahwa putusan Hakim Banding yang menguatkan putusan Hakim tingkatpertama, tanoa memeriksa ulang pokok perkara adalah merupakan kesalahanyang prinsip sebab ternyata Hakim Pertama tidak menganalisa dan mengkajigugatan Penggugat