Ditemukan 729 data
28 — 17
kemaslahatan.Apabila suami istri telah berbeda sikap atau pandangan, dan dalamperbedaan itu tidak terdapat lagi kerukunan dalam berumahtangga,maka agama mensyariatkan jalan perceraian sebagai sebuahkemaslahatan;Menimbang, bahwa meninggalkan istri selama berbulanbulan (tiga tahunlebih); tidak memberikan nafkah kepadanya dan membiarkannya tanpa alasansyar adalah perbuatan tidak terpuji, dan berdasarkan fakta tersebut, makaMajelis memandang perlu mengetengahkan pendapat Muhammad ibn Umar ibnAli Nawawi, dalam kitab Nihayah
17 — 2
Nihayah binti M. Kurdi Adzrai (anak perempuan Kandung).
3.4. Miftahur Rohmah binti Moh. Kurdi Adzrai (anak perempuan Kandung).
3.5. Mohammad Saifur Rohman bin M. Kurdi Adzrai (anak laki-laki Kandung).
3.6. Ahmad Farhan Izzat bin M. Kurdi Adzrai (anak laki-laki Kandung).
4. Menyatakan bahwa Ummul Farihah binti M.
Nihayah binti M. Kurdi Adzrai (saudara perempuan Kandung).
5.3. Miftahur Rohmah binti Moh. Kurdi Adzrai (saudara perempuan Kandung).
5.4. Mohammad Saifur Rohman bin M. Kurdi Adzrai (saudara laki-laki Kandung).
5.5. Ahmad Farhan Izzat bin M. Kurdi Adzrai (saudara laki-laki Kandung).
8 — 4
10 dari 15 Halaman Putusan No.0433/Pdt.G/2017/PA.TgtSALINANperbedaan itu tidak terdapat lagi kerukunan dalam berumahtangga,maka agama mensyariatkan jalan perceraian sebagai sebuahkemaslahatan;Menimbang, bahwa meninggalkan istri selama berbulanbulan (satutahun lebih); tidak memberikan nafkah kepadanya dan membiarkannya tanpaalasan syari adalah perbuatan tidak terpuji, dan berdasarkan fakta tersebut,maka Majelis memandang perlu mengetengahkan pendapat Muhammad ibnUmar ibn Ali Nawawi, dalam kitab Nihayah
37 — 3
dalam perbedaan itu tidakHalaman 10 dari 15 Halaman Putusan No.323/Pdt.G/2020/PA.Sptterdapat lagi kerukunan dalam berumahtangga, maka agama mensyariatkanJalan perceraian sebagal sebuah kemaslahatan;Menimbang, bahwa meninggalkan istri selama bertahuntahun (tiga tahunlebih); tidak memberikan nafkah kepadanya dan membiarkannya tanpa alasansyar adalah perbuatan tidak terpuji, dan berdasarkan fakta tersebut, makaMajelis memandang perlu mengetengahkan pendapat Muhammad ibn Umar ibnAli Nawawi, dalam kitab Nihayah
120 — 62
Selatan Kecamatan MasbagikKabupaten Lombok Timur berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor21/ADV.AWR&PTRS/SK.PDT/VII/2019, tanggal 31 Juli 2019, yang telah terdaftardi register Kepaniteraan Pengadilan Agama Selong Nomor W22A4/269/SK/HK.05/VIII/2019, tanggal 1 Agustus 2019;melawanLAQ MIHRUM Alias INAQ MILHAN Binti HAJ MIHRUM, Umur + 52 Tahun, AgamaIslam, Pekerjaan Tani, Bertempat tinggal di Dusun Peloman, DesaJurit, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur, sebagaiTergugat 1;LAQ KAYAH Alias INAQ NIHAYAH
Bahwa setelah INAQ KAYUN BINTI AMAQ NAWASIH meninggaldunia, tanah obyek sengketa pada angka 4.1 huruf a dan huruf b dikuasai olehanakanak keturunan almarhumah Inaq Kayun yaitu almarhum Amaq Atisemasa hidupnya (Suami T5/orang tua T6 s/d T10), Laq Mihrum alias InaqMilhan Binti Haji Mihrum (T1), Laq Kayah alias Inaq Nihayah Binti Haji Mihrum(T2), Laq Gayib alias Inag Nurun Binti Haji Mihrum (T3), Laq Ganep alias InaqZamhari Binti Haji Mihrum (T4).
Laq Kayah alias Inagq Nihayah binti H. Mihrum (T2 / ahli waris).3. Laq Gayib alias Inagqg Nurun binti H. Mihrum (T3 / ahli waris).4. Laq Ganep alias Inaq Zamhari binti H. Mihrum (T4 / ahli waris).dan5. Srihayati binti Amaq Ati (T6 / ahli waris pengganti).6. Didi Kusmayadi alias Amaq Didik Bin Amag Ati (T7 / ahli waris pengganti ).7. Log Dading alias Dadi Sukardi bin Amaqg Ati (T8 / ahli waris pengganti).8. Laq Har binti Amaq Ati (T9 / ahli waris pengganti).9.
NUR NIHAYAH Binti H.MIHRUM, umur 54 th (T2).Hal. 27 dari 64 perkara No. 919/Pdt.G/2019/PA.Sel2.3. LAQ MAHRIP alias INAQ NURUN Binti H.MIHRUM, umur 52 th (T3).4. LAQ MAHNEP alias INAQ ZAMHARI Binti H.MIHRUM, umur 49 th (T4).Kesalahan ketiga yang diajukan penggugat, karena nama Tl, T2,T3, dan T4 tidak sesuai dengan nama asli, alias mengadaada;MAHYUN alias AMAQ SRI HAYATI bin AMAQ MAHYUN meninggaldunia sekitar 2009 dengan meninggalkan seorang istri dan 5 oranganak, yaitu:1.
13 — 2
dalamperbedaan itu tidak terdapat lagi kerukunan dalam berumahtangga,maka agama mensyariatkan jalan perceraian sebagai sebuahkemaslahatan,;Menimbang, bahwa membiarkan istri selama berbulanbulan (Setengahtahun); tidak memberikan nafkah kepadanya dan tidak mempedulikannya tanpaalasan syari adalah perbuatan tidak terpuji, dan berdasarkan fakta tersebut,Halaman 10 dari 15 Halaman Putusan No.341/Pdt.G/2019/PA.Sptmaka Majelis memandang perlu mengetengahkan pendapat Muhammad ibnUmar ibn Ali Nawawi, dalam kitab Nihayah
14 — 3
kemaslahatan.Apabila suami istri telah berbeda sikap atau pandangan, dan dalamperbedaan itu tidak terdapat lagi kerukunan dalam berumahtangga,maka agama mensyariatkan jalan perceraian sebagai sebuahkemaslahatan;Menimbang, bahwa meninggalkan istri selama berbulanbulan (tujuhtahun); tidak memberikan nafkah kepadanya dan membiarkannya tanpa alasansyari adalah perbuatan tidak terpuji, dan berdasarkan fakta tersebut, makaMajelis memandang perlu mengetengahkan pendapat Muhammad ibn Umar ibnAli Nawawi, dalam kitab Nihayah
7 — 0
kemaslahatan.Apabila suami istri telah berbeda sikap atau pandangan, dandalam perbedaan itu tidak terdapat lagi kerukunan dalamberumahtangga, maka agama mensyariatkan jalan perceraiansebagai sebuah kemaslahatan;Menimbang, bahwa meninggalkan istri selama berbulanbulan (limatahun); tidak memberikan nafkah kepadanya dan membiarkannya tanpaalasansyari adalah perbuatan tidak terpuji, dan berdasarkan faktatersebut, maka Majelis memandang perlu mengetengahkan pendapatMuhammad ibn Umar ibn Ali Nawawi, dalam kitab Nihayah
76 — 7
kemaslahatan.Apabila suami istri telah berbeda sikap atau pandangan, dan dalamperbedaan itu tidak terdapat lagi kerukunan dalam berumahtangga,maka agama mensyariatkan jalan perceraian sebagai sebuahkemaslahatan;Menimbang, bahwa membiarkan istri selama berbulanbulan (dua tahun);tidak memberikan nafkah kepadanya dan tidak mempedulikannya tanpa alasansyar adalah perbuatan tidak terpuji, dan berdasarkan fakta tersebut, makaMajelis memandang perlu mengetengahkan pendapat Muhammad ibn Umar ibnAli Nawawi, dalam kitab Nihayah
19 — 10
suami istri telah berbeda sikap atau pandangan, dan dalamperbedaan itu tidak terdapat lagi kerukunan dalam berumahtangga,maka agama mensyariatkan jalan perceraian sebagai sebuahkemaslahatan;Menimbang, bahwa membiarkan istri selama berbulanbulan (delapanbulan); tidak memberikan nafkah kepadanya dan tidak mempedulikannya tanpaalasan syari adalah perbuatan tidak terpuji, dan berdasarkan fakta tersebut,maka Majelis memandang perlu mengetengahkan pendapat Muhammad ibnUmar ibn Ali Nawawi, dalam kitab Nihayah
23 — 3
telah berbeda sikap atau pandangan, dan dalamperbedaan itu tidak terdapat lagi kerukunan dalam berumahtangga,maka agama mensyariatkan jalan perceraian sebagai sebuahkemaslahatan;Menimbang, bahwa membiarkan istri selama berbulanbulan (kuranglebin delapan bulan); tidak memberikan nafkah kepadanya dan tidakmempedulikannya tanpa alasan syari adalah perbuatan tidak terpuji, danberdasarkan fakta tersebut, maka Majelis memandang perlu mengetengahkanpendapat Muhammad ibn Umar ibn Ali Nawawi, dalam kitab Nihayah
16 — 13
kemaslahatan.Apabila suami istri telah berbeda sikap atau pandangan, dan dalamperbedaan itu tidak terdapat lagi kerukunan dalam berumahtangga,maka agama mensyariatkan jalan perceraian sebagai sebuahkemaslahatan;Menimbang, bahwa meninggalkan istri selama berbulanbulan (satutahun lebih); tidak memberikan nafkah kepadanya dan membiarkannya tanpaalasan syari adalah perbuatan tidak terpuji, dan berdasarkan fakta tersebut,maka Majelis memandang perlu mengetengahkan pendapat Muhammad ibnUmar ion Ali Nawawi, dalam kitab Nihayah
10 — 1
dalamperbedaan itu tidak terdapat lagi kerukunan dalam berumahtangga,Halaman 11 dari 16 Halaman Putusan No.595/Pdt.G/2019/PA.Sptmaka agama mensyariatkan jalan perceraian sebagai sebuahkemaslahatan;Menimbang, bahwa membiarkan istri selama berbulanbulan (satu tahun);tidak memberikan nafkah kepadanya dan tidak mempedulikannya tanpa alasansyar adalah perbuatan tidak terpuji, dan berdasarkan fakta tersebut, makaMajelis memandang perlu mengetengahkan pendapat Muhammad ibn Umar ibnAli Nawawi, dalam kitab Nihayah
9 — 4
suami istri telah berbeda sikap atau pandangan, dan dalamperbedaan itu tidak terdapat lagi kerukunan dalam berumahtangga,maka agama mensyariatkan jalan perceraian sebagai sebuahkemaslahatan;Menimbang, bahwa membiarkan istri selama berbulanbulan (Sepuluhbulan); tidak memberikan nafkah kepadanya dan tidak mempedulikannya tanpaalasan syari adalah perbuatan tidak terpuji, dan berdasarkan fakta tersebut,maka Majelis memandang perlu mengetengahkan pendapat Muhammad ibnUmar ibn Ali Nawawi, dalam kitab Nihayah
55 — 19
kemaslahatan.Apabila suami istri telah berbeda sikap atau pandangan, dan dalamperbedaan itu tidak terdapat lagi kerukunan dalam berumahtangga,maka agama mensyariatkan jalan perceraian sebagai sebuahkemaslahatan;Menimbang, bahwa meninggalkan istri selama berbulanbulan (duabulan); tidak memberikan nafkah kepadanya dan membiarkannya tanpa alasansyar adalah perbuatan tidak terpuji, dan berdasarkan fakta tersebut, makaMajelis memandang perlu mengetengahkan pendapat Muhammad ibn Umar ibnAli Nawawi, dalam kitab Nihayah
21 — 2
Apabilasuami istri telah berbeda sikap atau pandangan, dan dalam perbedaan itu tidakterdapat lagi kerukunan dalam berumahtangga, maka agama mensyariatkanJalan perceraian sebagai sebuah kemaslahatan;Menimbang, bahwa meninggalkan istri selama bertahuntahun (dua tahunlebih); tidak memberikan nafkah kepadanya dan membiarkannya tanpa alasansyar adalah perbuatan tidak terpuji, dan berdasarkan fakta tersebut, makaMajelis memandang perlu mengetengahkan pendapat Muhammad ibn Umar ibnAli Nawawi, dalam kitab Nihayah
11 — 1
tidak terdapat lagi kerukunan dalam berumahtangga,maka agama mensyariatkan jalan perceraian sebagai sebuahkemaslahatan;Menimbang, bahwa membiarkan istri selama berbulanbulan (kuranglebih delapan bulan); tidak memberikan nafkah kepadanya dan tidakmempedulikannya tanpa alasan syari adalah perbuatan tidak terpuji, danberdasarkan fakta tersebut, maka Majelis memandang perlu mengetengahkanHalaman 10 dari 15 Halaman Putusan No.522/Pdt.G/2019/PA.Sptpendapat Muhammad ibn Umar ibn Ali Nawawi, dalam kitab Nihayah
17 — 8
kemaslahatan.Apabila suami istri telah berbeda sikap atau pandangan, dan dalamperbedaan itu tidak terdapat lagi kerukunan dalam berumahtangga,maka agama mensyariatkan jalan perceraian sebagai sebuahkemaslahatan;Menimbang, bahwa meninggalkan istri selama berbulanbulan (satutahun lebih); tidak memberikan nafkah kepadanya dan membiarkannya tanpaalasan syari adalah perbuatan tidak terpuji, dan berdasarkan fakta tersebut,maka Majelis memandang perlu mengetengahkan pendapat Muhammad ibnUmar ibn Ali Nawawi, dalam kitab Nihayah
14 — 8
telah berbeda Sikap atau pandangan, dan dalamperbedaan itu tidak terdapat lagi kerukunan dalam berumahtangga,maka agama mensyariatkan falan perceraian sebagai sebuahkemastahatan:Menimbang, bahwa meninggalkan dan membiarkan istri selama berharihari (dua bulan); tidak memberikan nafkah kepadanya dan tidakmempeduiikannya tanpa alasan syari adalah perbuatan tidak terpuji, danberdasarkan fakta tersebut, maka Majelis memandangperlu mengetengahkanpendapat Muhammad ibn Umar ibn Ali Nawawi, dalam. kitab Nihayah
48 — 2
suami istri telah berbeda sikap atau pandangan, dan dalamperbedaan itu tidak terdapat lagi kerukunan dalam berumahtangga,maka agama mensyariatkan jalan perceraian sebagai sebuahkemaslahatan;Menimbang, bahwa membiarkan istri selama berharihari (Satu bulanlebih); tidak memberikan nafkah kepadanya dan tidak mempedulikannya tanpaalasan syari adalah perbuatan tidak terpuji, dan berdasarkan fakta tersebut,maka Majelis memandang perlu mengetengahkan pendapat Muhammad ibnUmar ibn Ali Nawawi, dalam kitab Nihayah