Ditemukan 4405 data
13 — 10
albaqarah ayat 229 yangartinya berbunyi: Talak (yang dapat dirujuk) itu dua kali, setelah itu boleh rujuklagi dengan cara yang makruf, atau menceraikan dengan cara yang baikMenimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga Pemohon danTermohon sebagaimana tersebut di atas, Pengadilan berpendapat bahwarumah tangga Pemohon dan Termohon tidak dapat mencapai tujuan pernikahanuntuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal sesuai Pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 dan pasal 2 Kompilasi Hukum Islamyang sejiwa
12 — 5
PA.Gtlo Bahwa Pemohon dan Termohon sudah hidup berpisah selama 5 (lima)tahun hingga sekarang, Pemohon tinggal di rumah orang tuanya sedangTermohon tinggal pula di rumah orang tuanya;Menimbang, bahwa kondisi rumah tangga Pemohon dan Termohonsebagaimana tersebut di atas, mengindikasikan bahwa rumah tangga Pemohondan Termohon tidak dapat mencapai tujuan pernikahan untuk membentukrumah tangga yang bahagia dan kekal sesuai Pasal 1 UndangUndang Nomor1 Tahun 1974 dan pasal 2 Kompilasi Hukum Islam yang sejiwa
91 — 28
permohonan dari bentuk petitumtunggal menjadi alternatif.Menimbang, bahwa petitum subsidair yang berbentuk compositoir, exaequo et bono, adalah petitum yang memberi kewenangan secara spesifikkepada Hakim untuk mengadili perkara tidak sebagaimana muatan rinci dalampetitum primair, melainkan berdasarkan kerangka hukum yang tepat menuruthukum dan keadilan, dengan ketentuan bahwa substansi putusan Hakim yangberdasar pada petitum subsidair tersebut masih dalam konteks permasalahanhukum yang sebangun dan sejiwa
pengadilan yang memberinyakedudukan sebagai wali.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas; (i) substansipermohonan Pemohon yang secara yuridis bersesuaian atau setidaknya tidakbertentangan dengan norma perundangundangan yang berlaku, (ii) adanyapetitum subsidair dalam permohonan Pemohon yang memohon kepada MajelisHakim untuk menetapkan hukum yang seadiladilnya (ex aequo et bono), serta(iil) Konsep hukum kekuasaan orang tua dan perwalian yang masih berada dalamlingkup hukum yang sebangun dan sejiwa
10 — 0
prinsip dan pandanganhidup adalah masalah utama hubungan perkawinan Pemohon danTermohon, dimana perbedaan itu sudah tidak mungkin lagi diubah karenapada akhirnya Pemohon dan Termohon malah selalu saling menyakiti.Oleh sebab itu, maka apabila rumah tangga yang sudah demikiankeadaannya itu dibiarkan terus berlangsung (tanpa adanya penyelesaian),maka dikhawatirkan akan menimbulkan lebih banyak madhorotnya.Bahwa adapun maksud dan tujuan perkawinan menurut ketentuan Pasal 3Kompilasi Hukum Islam adalah sejiwa
52 — 11
Tergugat akan tetapi tidak berhasil, hal inimenunjukkan bahwa Penggugat sudah tidak senang lagi kepada Tergugat dantidak bersedia membangun rumah tangganya seperti sedia kala ;Menimbang, bahwa kondisi rumah tangga Penggugat dan Tergugatsebagaimana tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa rumahtangga Penggugat dan Tergugat tidak dapat mencapai tujuan pernikahanuntuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal sesuai Pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 dan Pasal 2 Kompilasi Hukum Islamyang sejiwa
7 — 5
Pasal 2 Kompilasi HukumIslam, yang sejiwa dengan firman Allah SWT dalam AlQuran surah Arrumayat 21;Menimbang, bahwa Pemohon tidak lagi beritikad mempertahankanrumah tangganya, keengganan Pemohon ini terlihat dari sikap Pemohonyang sangat aktif mengikuti proses persidangan, maka majelis hakimberpendapat keinginan Pemohon untuk menceraikan Termohon ini Ssesuaipetunjuk AlQuran dalam surah AlBagarah ayat 227 yang berbunyi sebagaiberikut :pale grow al Gls 9 WhIllgo je olsArtinya : "Jika (Suami) berazam
7 — 4
albaqarah ayat 229 yangartinya berbunyi: Talak (yang dapat dirujuk) itu dua kali, setelah itu boleh rujuklagi dengan cara yang makruf, atau menceraikan dengan cara yang baikMenimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga Pemohon danTermohon sebagaimana tersebut di atas, Pengadilan berpendapat bahwarumah tangga Pemohon dan Termohon tidak dapat mencapai tujuan pernikahanuntuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal sesuai Pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 dan pasal 2 Kompilasi Hukum Islamyang sejiwa
16 — 7
antaralain adanya pertengkaran antara Pemohon dengan Termohon karena Termohonsering keluar rumah serta Pemohon dan Termohon sudah berpisah tempattinggal sejak tahun 2011;Menimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga Pemohon danTermohon sebagaimana tersebut di atas, Pengadilan berpendapat bahwarumah tangga Pemohon dan Termohon tidak dapat mencapai tujuan pernikahanuntuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal sesuai Pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 dan pasal 2 Kompilasi Hukum Islamyang sejiwa
11 — 4
terhadap yurisprudensi tersebut diatas akan diambilalin sebagai pendapat majelis dan akan diterapkan dalam perkara a quo;Menimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga Pemohon danTermohon sebagaimana tersebut di atas, Pengadilan berpendapat bahwarumah tangga Pemohon dan Termohon tidak dapat mencapai tujuanpernikahan untuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal sesuaiPasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 dan pasal 2 Kompilasi HukumPutusan Nomor 0140/Pdt.G/2018/PA Gtlo hal 5 dari 7 halIslam yang sejiwa
10 — 6
dirujuk) itu dua kali, setelah itu bolehrujuk lagi dengan cara yang makruf, atau menceraikan dengan cara yang baikMenimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga Pemohon danTermohon sebagaimana tersebut di atas, Pengadilan berpendapat bahwarumah tangga Pemohon dan Termohon tidak dapat mencapai tujuan pernikahanuntuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal sesuai Pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 dan pasal 2 Kompilasi Hukum IslamHalaman 5 dari 8 putusan Nomor 0193/Pat.G/2018/PA.Gtloyang sejiwa
13 — 9
Tahun1974yakni untuk membentuk rumahtangga yang bahagia dan kekalberdasarkanKetuhananYangmaha EsadanPasal 3 Kompilasi Hukurnislamyakniuntukmewujudkan = kehidupan rumahtanggayangsakinahmawaddah, danrahmah, yang sejiwa dengan firman Allah SWTdalam alQur'an Surah SuraharRurn ayat21PutusanNo. 24 1/Padl.G/2017/PABuk Hali2darl16BO My Bage Kay ferry Leal) pKa Lrlgjl pSantil oo pS ale of aul cysOg Six esl uy susArtinya:Dandiantaratandatanda kekuasaanNya ialahDia menciptakanuntukmuisteriisteridarijenismusendiri
25 — 17
agamaIslam, maka hukum yang berlaku baginya adalah hukum Islam;Menimbang, bahwa sejalan dengan pendapat ulama dalam Kifayatul AlAkhyarJuz II, halaman 3 yang artinya sebagai berikut :disyaratkan dalam pelaksanaan aqad nikah hadir 4 orang, yaitu wali nikah, calonsuami, calon istri, dan 2 (dua) orang saksi yang adil;Menimbang, bahwa selain rukun tersebut, maka syarat tentang adanya mahar,talah terpenuhi yaitu pemohon I telah memberikan mahar kepada pemohon II berupaseperangkat alat shalat, hal ini telah sejiwa
11 — 10
albaqarah ayat 229 yangartinya berbunyi: Talak (yang dapat dirujuk) itu dua kali, setelah itu boleh rujuklagi dengan cara yang makruf, atau menceraikan dengan cara yang baikMenimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga Pemohon danTermohon sebagaimana tersebut di atas, Pengadilan berpendapat bahwarumah tangga Pemohon dan Termohon tidak dapat mencapai tujuan pernikahanuntuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal sesuai Pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 dan pasal 2 Kompilasi Hukum Islamyang sejiwa
8 — 3
Pemohon dan Termohon sudah hidup berpisah selama kuranglebih 3 (tiga) tahun hingga sekarang, Pemohon tinggal di rumah orangtuanya sedang Termohon tinggal pula di rumah orang tuanya;Menimbang, bahwa kondisi rumah tangga Pemohon dan Termohonsebagaimana tersebut di atas, mengindikasikan bahwa rumah tangga Pemohondan Termohon tidak dapat mencapai tujuan pernikahan untuk membentukrumah tangga yang bahagia dan kekal sesuai Pasal 1 UndangUndang Nomor1 Tahun 1974 dan pasal 2 Kompilasi Hukum Islam yang sejiwa
13 — 1
kepadanya itu, maka gugatan Penggugat tersebut di atas telahterbukti;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, maka Majelis Hakimberkesimpulan bahwa rumah tangga Penggugat dan tergugat benarbenar sudahtidak harmonis dan sudah pecah karena telah terjadi perselisihan yang sudah tidakmungkin lagi untuk dirukunkan dalam satu rumah tangga sehingga sudah sulituntuk mencapai tujuan perkawinan yang sakinah, mawaddah dan rahmahsebagaimana dikehendaki dalam Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974,yang sejiwa
18 — 1
jalan/carabermusyawarah atau berbicara dengan Termohon secara baikbaik tetapi tidakberhasil;Bahwa dengan sebabsebab tersebut diatas, maka Pemohon merasa rumahtangga antara Pemohon dan Termohon tidak bisa dipertahankan lagi, karenaperselisihan dan pertengkaran terusmenerus yang berkepanjangan dan sulitdiatasi dan tidak dapat diharapkan lagi, maka Pemohon berkesimpulan lebihbaik bercerai dengan termohon;Bahwa adapun maksud dan tujuan perkawinan menurut ketentuan Pasal 3Kompilasi Hukum Islam adalah sejiwa
14 — 4
Termohon karena Termohonlebih memperhatikan anakanaknya dari Suami pertamanya dari pada Pemohondan Pemohon dan Termohon sudah berpisah tempat tinggal sejak bulan mei2018;Menimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga Pemohon danTermohon sebagaimana tersebut di atas, Pengadilan berpendapat bahwarumah tangga Pemohon dan Termohon tidak dapat mencapai tujuan pernikahanuntuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal sesuai Pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 dan pasal 2 Kompilasi Hukum Islamyang sejiwa
22 — 2
permohonan dari bentuk petitum tunggal menjadialternatif.Menimbang, bahwa petitum subsidair yang berbentuk compositoir, exaequo et bono, adalah petitum yang memberi kewenangan secara spesifikkepada Hakim untuk mengadili perkara tidak sebagaimana muatan rinci dalampetitum primair, melainkan berdasarkan kerangka hukum yang tepat menuruthukum dan keadilan, dengan ketentuan bahwa substansi putusan Hakim yangberdasar pada petitum subsidair tersebut masih dalam konteks permasalahanhukum yang sebangun dan sejiwa
berdasarkan pertimbangan di atas; (i) Substansipermohonan Pemohon yang secara yuridis bersesuaian atau setidaknya tidakbertentangan dengan norma perundangundangan yang berlaku, (ii) adanyapetitum subsidair dalam permohonan Pemohon yang memohon kepada MajelisHakim untuk menetapkan hukum yang seadiladilnya (ex aequo et bono), serta(iii) Konsep hukum kekuasaan orang tua dan perwalian yang masih berada dalamHalaman 14 dari 16 halaman, Penetapan Nomor 0272/Pdt.P/2020/PA Kit.lingkup hukum yang sebangun dan sejiwa
14 — 4
albaqarah ayat 229 yangartinya berbunyi: Talak (yang dapat dirujuk) itu dua kali, setelah itu boleh rujuklagi dengan cara yang makruf, atau menceraikan dengan cara yang baikMenimbang, bahwa dengan kondisi rumah tangga Pemohon danTermohon sebagaimana tersebut di atas, Pengadilan berpendapat bahwarumah tangga Pemohon dan Termohon tidak dapat mencapai tujuan pernikahanuntuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal sesuai Pasal 1UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 dan pasal 2 Kompilasi Hukum Islamyang sejiwa
4 — 3
Islam, maka hukum yang berlaku baginya adalah hukum Islam;Menimbang, bahwa sejalan dengan pendapat ulama dalam Kifayatul AlAkhyar Juz II, halaman 3 yang artinya sebagai berikut :disyaratkan dalam pelaksanaan agad nikah hadir 4 orang, yaitu wali nikah,calon suami, calon istri, dan 2 (dua) orang saksi yang adil;Menimbang, bahwa selain rukun tersebut, maka syarat tentang adanyamahar, talah terpenuhi yaitu pemohon telah memberikan mahar kepadapemohon II berupa seperangkat alat shalat, hal ini telah sejiwa