Ditemukan 468 data
69 — 812 — Berkekuatan Hukum Tetap
Pasal 4 ayat (2) dari UndangUndangKekuasaan Kehakiman juga memancangkan asas yang sama, yaitumewajibkan hakim untuk:1) Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, dan biaya ringan;2) Membantu pencari keadilan dan berusaha mengatasi segalahambatan dan rintangan untuk dapat tercapainya peradilan yangsederhana, cepat dan biaya ringan;Baik teori dan praktek peradilan yang berkembang, dalam penerapanhukum acara pun, sudah ditinggalkan caracara dan perilaku yangbercorak strict law atau formalistic legal thinking
55 — 30 — Berkekuatan Hukum Tetap
Pasal 4 ayat (2) dari UndangUndangKekuasaan Kehakiman juga memancangkan asas yang sama, yaitumewajibkan Hakim untuk:1) mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, dan biaya ringan;2) membantu pencari keadilan dan berusaha mengatasi segalahambatan dan rintangan untuk dapat tercapainya peradilan yangsederhana, cepat dan biaya ringan;Baik teori dan praktek peradilan yang berkembang, dalam penerapanhukum acara pun, sudah ditinggalkan caracara dan perilaku yangbercorak strict law atau formalistic legal thinking
87 — 49
Hornsby mengatakan, wanting, thinking and intentionally doing as aninterdependent triad conceps Kehendak, berpikir? dengan sengaja melakukan, merupakankonsepkonsep yang saling berhubungan.Menimbang, bahwa hal di atas juga sejalan dengan Doktrin ilmu hukum pidana, yangmenyatakan bahwa unsur Sengaja atau yang lebih dikenal dengan istilah Opzet atau Dolusdiartikan sesuatu yang dilakukan oleh pelakunya harus diketahui, dikehendaki dan disadari akanakibatnya.
Pembanding/Terbanding/Tergugat VI : PT. BANK RAKYAT INDONESIA PERSERO Tbk., c.q. BANK BRI CABANG TANAH GROGOT
Terbanding/Pembanding/Turut Tergugat : AGUSTINUS SANDIMIN, SH., MH
Terbanding/Penggugat : SYAHRANI
Terbanding/Tergugat II : JAMHURI alias KAMBA,
Terbanding/Tergugat III : KANTOR KELURAHAN TANAH GROGOT KECAMATAN TANAH GROGOT KABUPATEN PASER, c.q. LURAH TANAH GROGOT
Terbanding/Tergugat IV : KANTOR KECAMATAN TANAH GROGOT KABUPATEN PASER, c.q. CAMAT TANAH GROGOT
Terbanding/Tergugat V : KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG , BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, c.q. KEPALA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN PASER
129 — 88
Namum memperhatikan sistem pendekatan yang jauh dari sikapformalistic legal thinking secara sempit dan ekstrem, keteledoranpenyebutan kualitas Turut Terbanding III/Tergugat V tersebut, tidak perlusampai berakibat hukum, gugatan Terbanding/Penggugat harusdinyatakan kabur dan tidak dapat diterima, karena sesungguhnya pokokutama (problem yang mesti diselesaikan dalam perkara ini) adalah apakahtindakan Pembanding dan Pembanding II/ Tergugat dan Tergugat Ilterhadap diri Terbanding/Penggugat tersebut,
obscuur libel) berdasarkanalasanalasan sebagaimana diuraikan dalam jawabannya di bagian eksepsigugatannya, Memori Banding maupun Kontra Memori Bandingnya,dipertimbangkan Majelis Hakim tingkat banding dengan berpedoman bahwadalam memeriksa dan mengadili Suatu perkara sesuai dengan sifat hukumacara perdata Indonesia yang bersifat sederhana, cepat dan biaya ringan, makasistem pendekatan hukum yang dipergunakan, tidaklah boleh bersifat terlalukaku (Stricht law) dan bersifat formalistik (formalistic legal thinking
75 — 38
tersangka / Terdakwa bukan hanya denganmemberikan surat pernyataan tidak bersedia didampingi penasihat hukumsebagaimana dilakukan kepada Terdakwa ;Meskipun Surat Pernyataan Tersangka Tidak Bersedia DidampingiPenasihat Hukum. dari tersangka ini ada, seharusnya tidak dapatmelumpuhkan dan/ atau menghilangkan ketentuan undangundang yangmewajibkan pejabat yang bersangkutan untuk menunjuk penasihat hukum bagitersangka sebagaimana ditegaskan Pasal 56 ayat (1) KUHAP ;Dari segi pendekatan formalistic legal thinking
67 — 35 — Berkekuatan Hukum Tetap
Pasal 4 ayat (2) dari UndangUndangKekuasaan Kehakiman juga memancangkan asas yang sama, yaitumewajibkan hakim untuk:1) mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, dan biaya ringan2) membantu pencari keadilan dan berusaha mengatasi segalahambatan dan rintangan untuk dapat tercapainya peradilan yangsederhana, cepat dan biaya ringan;Baik teori dan praktek peradilan yang berkembang, dalam penerapanhukum acara pun, sudah ditinggalkan caracara dan perilaku yangbercorak strict law atau formalistic legal thinking
329 — 3
terkait dengan Minyak dan Gas Bumi sebagaimana di atasserta surat penugasan sebagai Ahli dari Instansi Badan Pengatur HilirMinyak dan Gas Bumi (BPH Migas) yang memiliki tugas fungsi melakukanpengaturan dan pengawasan terhadap penyediaan dan pendistribusianBahan Bakar Minyak di selurun Negara Kesatuan Republik Indonesia.Adapun pelatihan di bidang Minyak dan Gas Bumi yang diikuti antara lain: Pelatihan IEA/MEMR Continuing Energy Statistics Training Coursedi Paris, Francis (2009); Pelatihan Statistic, thinking
60 — 50 — Berkekuatan Hukum Tetap
Pasal 4 ayat (2) dari UndangUndangKekuasaan Kehakiman juga memancangkan asas yang sama, yaitumewajibkan hakim untuk:1) mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, dan biaya ringan;2) membantu pencari keadilan dan berusaha mengatasi segalahambatan dan rintangan untuk dapat tercapainya peradilan yangsederhana, cepat dan biaya ringan;Baik teori dan praktek peradilan yang berkembang, dalam penerapanhukum acara pun, sudah ditinggalkan caracara dan perilaku yangbercorak strict law atau formalistic legal thinking
49 — 59 — Berkekuatan Hukum Tetap
Pasal 4 ayat (2) dari UndangUndangKekuasaan Kehakiman juga memancangkan asas yang sama, yaitumewajibkan hakim untuk:1) mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, dan biaya ringan;2) membantu pencari keadilan dan berusaha mengatasi segalahambatan dan rintangan untuk dapat tercapainya peradilan yangsederhana, cepat dan biaya ringan;Baik teori dan praktek peradilan yang berkembang, dalam penerapanhukum acara pun, sudah ditinggalkan caracara dan perilaku yangbercorak strict law atau formalistic legal thinking
56 — 67 — Berkekuatan Hukum Tetap
No.78/PID/2011/PT.JBI tanggal 14September 2011 telah menyimpang dari ketentuan Hukum Positif dalam HukumPidana yaitu adalah mencari kebenaran materiil, bukanlah kebenaran formil,dan di dalam memutus Perkara Pidana harus dihindarkan jalan pikiran danpenelahaan secara Formalistik Legal Thinking, sehingga pengadilan dalammemberikan putusan harus wajib mengetahui penalaran yang tidak sajaterdapat dalam persidangan tetapi harus menggali faktafakta yang terungkap dipersidangan dan yang berhubungan serta
266 — 103 — Berkekuatan Hukum Tetap
Pasal 4 ayat (2) dari UndangUndangKekuasaan Kehakiman juga memancangkan asas yang sama, yaitumewajibkan hakim untuk:1) mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, dan biaya ringan;2) membantu pencari keadilan dan berusaha mengatasi segalahambatan dan rintangan untuk dapat tercapainya peradilan yangsederhana, cepat dan biaya ringan.Baik teori dan praktek peradilan yang berkembang, dalam penerapanhukum acara pun, sudah ditinggalkan caracara dan perilaku yangbercorak strict law atau formalistic legal thinking
SUGENG PRAYITNO
Termohon:
KAPOLRI cq. KAPOLDA JATIM cq. KAPOLRES BATU cq. KAPOLSEK BATU KOTA cq. KA UNIT RESKRIM POLSEK BATU KOTA
78 — 17
dahulu memperhatikankepentingan dan ketertiban umum, disamping itu penerapan hukum acara yangterlampau teknis bisa mengingkari keadilan ataupun penuntutan sesuai hukumacara (due process) tanpa kebijaksanaan sering mendatangkan akibat yangtidak adil;Menimbang, bahwa walaupun demikian tertib dan penegakan hukumacara pidana (hukum formil), guna menegakkan ketentuan hukum pidana(hukum materiil) patut dijaga, karena penegakan hukum formil berdasarkansistem pendekatan strict law atau formalistic legal thinking
75 — 40 — Berkekuatan Hukum Tetap
No.78/PID/2011/PT.JBI tanggal 14September 2011 telah menyimpang dari ketentuan Hukum Positif dalam HukumPidana yaitu adalah mencari kebenaran materiil, bukanlah kebenaran formil,Dan di dalam memutus Perkara Pidana harus dihindarkan jalan pikiran danpenelahaan secara Formalistik Legal Thinking, sehingga pengadilan dalammemberikan putusan harus wajib mengetahui penalaran yang tidak sajaHal. 19 dari 28 hal. Put.
1.LALU MURLI alias MAMIQ HURIANA
2.LALU MAHYAN
3.BAIQ NURI alias INAQ ZOHANAH
4.LALU MURAHAT alias MAMIQ SAAT
5.BAIQ NURMINI
Tergugat:
1.MAMIQ PASTIA
2.MAMIQ KUSMAWATI
3.MAMIQ SAHNI
4.MAMIQ SUDARNI
5.HAJI KASWINI
6.HAJI HUSPIANI
7.HAJI SAEFUL RAHMAN
Turut Tergugat:
1.LALU HASANUDDIN
2.LALU SAHRUL
3.BAIQ SUMIATI
4.BAIQ MARIATUN
5.BAIQ SITI
6.BAIQ INDRA BULAN
7.BAIQ NURIM
8.LALU SUL
9.LALU MUSTIADI
10.BAIQ SUBAHIYAH
73 — 25
Hakim disini tidak melakukan serial thinking, melainkan berpikirsecara transformative.
PREDDY SETIAWAN
Termohon:
Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Barat
227 — 95
Oleh karena itu, pendekatan yang dilakukan untuk menuntaskanmasalah ini haruslah jauh dari sikap pendekatan yang bersikap FormalisticLegal Thinking secara sempit;B. ALASANALASAN DIAJUKANNYA PERMOHONAN AQUO PENETAPAN PENGHENTIAN PENYIDIKAN OLEH TERMOHONTIDAKLAH BERALASAN HUKUM, PREMATUR DANHANYALAH UNTUK KEPENTINGAN PIHAK TERTENTU 1.
66 — 44 — Berkekuatan Hukum Tetap
Pasal 4 ayat (2) dari UndangUndangKekuasaan Kehakiman juga memancangkan asas yang sama, yaitumewajibkan hakim untuk:1) mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, dan biaya ringan2) membantu pencari keadilan dan berusaha mengatasi segalahambatan dan rintangan untuk dapat tercapainya peradilan yangsederhana, cepat dan biaya ringan;Baik teori dan praktek peradilan yang berkembang, dalam penerapanhukum acara pun, sudah ditinggalkan caracara dan perilaku yangbercorak strict law atau formalistic legal thinking
125 — 70 — Berkekuatan Hukum Tetap
Soedjai dengan diterbitkannyaSurat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) Nomor SPPP/138.A/I/2015Ditreskrimum tanggal 16 Januari 2015, telah berjalan sesuai hukum,kebenaran, dan keadilan, oleh karena itu pendekatan yang dilakukan untukmenilai dan mempertimbangkan permohonan Praperadilan ini haruslahpendekatan yang bersikap "Formalistic Legal Thinking" yang merupakansubstansi fundamental Hukum Acara Pidana demi terciptanya kepastianhukum sesuai dengan makna tersurat dalam ketentuan peraturan perundangundangan
56 — 3
Bahwa sebagaimana yang Tergugat sampaikan di atas padaDalil Tergugat pada Pokok Perkara angka (5), untukmenanggapi dalil Penggugat tentang sifat Tergugat yangmenurut Penggugat sangat perhitungan, egois, dan lainsebagainya, adalah negative thinking / cara berpikirnegatif dari Penggugat tentang diri Tergugat saja, danmemiliki kecenderungan sebagai modus untuk memperolehalasan untuk bercerai dengan Tergugat, untuk lebih leluasamencapai niat bulus Penggugat menjalin hubungan asmaradengan Pria Idaman
107 — 58 — Berkekuatan Hukum Tetap
Putusan Nomor1 140/B/PK/PJK/2017Xl.Kekuasaan Kehakiman juga memancangkan asas yang sama, yaitumewajibkan hakim untuk:1) Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, dan biaya ringan2) Membantu pencari keadilan dan berusaha mengatasi segalahambatan dan rintangan untuk dapat tercapainya peradilan yangsederhana, cepat dan biaya ringan;Baik teori dan praktek peradilan yang berkembang, dalam penerapanhukum acara pun, sudah ditinggalkan caracara dan perilaku yangbercorak strict law atau formalistic legal thinking
PT Global Sukses Mandiri
Tergugat:
PT PLN Area Pekanbaru
81 — 36
Hukum Acara Perdata Indonesia,Penerbit Liberty, Yogyakarta, 1998, halaman 115) :Menimbang, bahwa dalam memeriksa dan mengadili suatu perkara Sesuaidengan sifat hukum acara perdata Indonesia yang bersifat sederhana, cepat danHalaman 33 Putusan Nomor 46/Pdt.G/2019/PN Pbrbiaya ringan, maka sistem pendekatan hukum yang dipergunakan, tidaklah bolehbersifat terlalu kaku (Stricht law) dan bersifat formalistik (formalistic legal thinking),karenanya Majelis Hakim harus dengan arif dan bijaksana memperhatikan