dan serangkaian kebohongan bisa dibuktikanketidakbenarannya sejak perbuatan/pernyataan itu dibuat, sedangkan ingkar janji harusdibuktikan ketidakbenarannya pada rentang waktu tertentu setelah janji itu dibuat dan tipumuslihat dan serangkaian kebohongan bisa dilakukan terhadap keadaan pada dirinyamaupun keadaan diluar dirinya sedangkan berjanji selalu digantungkan pada kesanggupandirinya walaupun kesanggupan itu ditujukan supaya orang lain melakukan atau tidakmelakukan sesuatu ;Menimbang, bahwa R.Susilo

menggunakan kekerasanadalah mempergunakan tenaga atau kekuatan jasmani yang tidak kecil secaratidak sah misalnya menampar atau memukul dengan tangan, menyepak ataumenendang ataupun melakukan penganiayaan yaitu dengan sengaja membuatorang lain menjadi sakit akan tetapi dapat pula kurang dari pada itu sudahcukup misalnya melempar, mendorong dengan keras dan lain sebagainya;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 90 Kitab UndangUndangHukum Pidana yang dimaksud dengan luka berat atau luka parah menurut R.Susilo

Untuk mengetahuinya bisa diperoleh dari Jurisprudensi (R.Susilo. KUHPdengan komentar.

Sehingga disini menurut hemat kami, KamarHotel yang di duga sebagai tempat kejadian perkara bukanlah tempatyang memenuhi syarat sebagai tempat terbuka seperti pernyataan R.Susilo tersebut di atas;Bahwa untuk dapat menjerat seseorang yang melakukan suatu tindakpidana, maka haruslah jelas tentang seseorang yang melaporkan ataumengadukan.

demikian Majelis Hakim berpendapat bahwaunsur ke1 Pencurian telah terpenuhi.Unsur ke2 : Yang didahului, disertai atau diikutidengan kekerasan atau ancaman kekerasanterhadap orang, dengan maksud untukmempersiapkan atau mempermudah pencurian,atau. dalam hal tertangkap tangan, untukmemungkinkan melarikan diri sendiri ataupeserta lainnya, atau untuk tetap menguasaibarang yang dicuri Bahwa yang dimaksud dengan kekerasan menurut Pasal89 KUHP, adalah membuat orang jadi pingsan atau tidakberdaya, dan menurut R.Susilo

Selanjutnyayang dimaksud dengan membujuk adalah perbuatan atau ucapan yangmenggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu perbuatan atau tidak melakukansesuatu perbuatan; ~ Menimbang, bahwa menurut R.Susilo dalam bukunya Kitab UndangUndang Hukum Pidana (KUHP) serta komentarkomentarnya lengkap pasal demipasal dalam penjelasan Pasal 284 KUHP, yang dimaksud dengan persetubuhanialah anggota kelamin pria telah masuk kedalam lubang anggota kemaluan wanitasedemikian rupa, sehingga akhirnya mengeluarkan

bahwa unsur ini bersifat alternatif yakni untuk dapat terpenuhinyaunsur ini cukup salah satu dari perbuatan dalam yang terdapat dalam unsur ini yang terbukti.Menimbang, bahwa menurut Hoge Raad tanggal 30 Januari 1911 tipu muslihatataupun rangkaian kebohongan merupakan perbuatanperbuatan atau rangkaian katakata yangmenyesatkan, tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya yang dapat menimbulkan dalihdalih yang palsu dan gambarangambaran yang keliru dan memaksa orang untukmenerimanya;Menimbang, bahwa R.Susilo

Dakwaan ketiga.Perbuatan para Terdakwa melanggar pasal 351 ayat 3 KUHP jo pasal 55 ayat (1) ke1 KUHP, dan pasal ini sendiri adalah merupakan penganiayaan biasa yangmengakibatkan matinya orang.Bahwa R.Susilo dalam bukunya KUHP serta komentarkomentarnya,menyatakan bahwa undangundang tidak memberikan ketentuan tentang apakahyang diartikan dengan penganiayaan itu, namun = menurut yurisprudensi,penganiayaan sengaja menyebabkan perasaan tidak enak, rasa sakit atau luka danjuga merusak kesehatan orang.Bahwa

Sedangkan yang dimaksuddengan turut melakukan (medepleger) dalam arti kata bersamasamamelakukan sedikitdikitnya harus ada 2 (dua) orang ialah orang yang melakukan(pleger) dan orang yang turut melakukan (medepleger) peristiwa pidana itu (R.Susilo);Menimbang, bahwa Penuntut Umum dalam dakwaannyameyungto ke Pasal 55 ayat 1 ke (1) KUHP, berdasarkan faktapersidangan, baik dalam dakwaan maupun persidangan TerdakwaKEMAL PASHA MOPILI, SE adalah satusatunya Terdakwa dalamperkara aquo, Penuntut Umum tidak

melakukan peristiwa pidana akan tetapi ia menyuruh oranglain meskipun demikian ia dipandang dan dihukum sebagai orang yang melakukan sendiriperistiwa pidana akan tetapi ia menyuruh orang lain , disuruh (pleger) itu harus hanyamerupakan suatu alat ( instrumen) saja, sedangkan yang dimaksud dengan turutmelakukan ( medepleger ) dalam arti kata bersamasama melakukan sedikitdikitnya harusada dua orang ialah orang yang melakukan (pleger) dan orang yang turut melakukan (medepleger) peristiwa pidana itu ( R.Susilo

Sedangkan yangdimaksud dengan turut melakukan (medepleger) dalam arti kata bersamasamamelakukan sedikitdikitnya harus ada 2 (dua) orang ialah orang yang melakukan(pleger) dan orang yang turut melakukan (medepleger) peristiwa pidana itu (R.Susilo);Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang terungkap di persidangan baik dariketerangan SaksiSaksi, Terdakwa, maupun Barang bukti, menerangkan bahwa benarhubungan antara Terdakwa bersamasama Saksi MISRI, SE (Terdakwa dalampenuntutan terpisah), merupakan satu

Menimbang, bahwa bahwa ketentuan pasal 51 ini adalah merupakan alasanpembenar, sehingga dalam diri Pelaku yang melakukan perintah jabatan, sifat melawanhukum dari suatu perbuatannya akan menjadi hilang ;Menurut beberapa sarjana ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk dapatditerapkannya pasal 51 KUHP ini kepada Pelaku ;Menurut Dr.Andi Hamzah,SH perintah yang dimaksud pasal 51 KUHP adalah perintahjabatan, jadi antara yang memberi perintah dan yang diperintah ada hubungan publik,sedangkan menurut R.Susilo

terdakwa I, bahwa apa yang dilakukan oleh terdakwa I adalahHalaman 157 dari 146 Halaman Putusan No. 20/Pid.Sus/2012/P.TipikorBNAkarena melaksanakan perintah jabatan dengan mendasarkan pada ketentuan Pasal 51Ayat (1) KUHP yang berbunyi Barang siapa melakukan perbuatan untukmelaksanakan perintah jabatan yang diberikan oleh penguasa yang berwenang, tidakdipidana, namun disisi lain Penasihat hukum terdakwa I menguraikan dalam notaPembelaannya Halaman 53 yang mengutip penjelasan KUHP yang ditulis oleh R.Susilo

mengandung makna/akibat juridis yaitu selain Terdakwamasih terdapat orang atau subjek lain sehingga syarat dalam unsur delikkelima yaitu dua orang atau lebih telah terpenuhi in casu saksi Sapirin aliasUjang Tukul Bin Suir, oleh karenanya Majelis dalam unsur kelima ini relevanuntuk di pertimbangkan;Menimbang, bahwa unsur delik yang terkandung dalam pasal 55 ayat1 ke 1 KUHP atau yang dalam Kitab Undang undang Hukum PidanaPutusan Perkara Nomor 74/Pid.SusTPK/2018/PN.Bgl Halaman 177 dari 197karangan R.Susilo

menurutMajelis pencantuman nama orang lain selain terdakwa dalam surat dakwaanmengandung makna/akibat juridis yaitu selain Terdakwa masih terdapatorang atau subjek lain sehingga syarat dalam unsur delik kelima yaitu duaorang atau lebih telah terpenuhi in casu Terdakwa Sapirin alias Ujang TukulBin Suir, oleh karenanya Majelis dalam unsur ke 5 ini relevan untuk dipertimbangkan;Menimbang, bahwa unsur delik yang terkandung dalam pasal 55 ayat1 ke 1 KUHP atau yang dalam Kitab Undang undang Hukum Pidanakarangan R.Susilo

(Terdakwadalam perkara terpisah), oleh karenanya dalam unsur kelima ini relevan untukdipertimbangkan;Menimbang, bahwa unsur delik yang terkandung dalam pasal 55ayat 1 ke 1 KUHP atau yang dalam Kitab UndangUndang Hukum Pidanakarangan R.Susilo disebutkan pasal 55 ayat (1) ke 1 e adalah orang yangmelakukan, yang menyuruh melakukan atau turut serta melakukan perbuatanitu;Menimbang, bahwa karena unsur delik terkandung dalam pasal inimerupakan unsur delik alternatif, dan berdasarkan pada pertimbanganpertimbangan

Bgl Hal 198 dari 226sebagiamana tersebut diatas, oleh karenanya Majelis dalam unsurkelima ini relevan untuk di pertimbangkan;Menimbang, bahwa unsur delik yang terkandung dalam pasal 55ayat 1 ke 1 KUHP atau yang dalam Kitab Undang undang HukumPidana karangan R.Susilo disebutkan pasal 55 ayat (1) ke 1 e adalahorang yang melakukan, yang menyuruh melakukan atau turut sertamelakukan perbuatan itu;Menimbang, bahwa karena unsur delik terkandung dalam pasal inimerupakan unsure delik alternative yakni cukup

yang melakukan peristiwa pidana, akan tetapi ia menyuruh orang lainmeskipun demikian ia dipandang dan dihukum sebagai orang yang melakukansendiri peristiwa pidana akan tetapi ia menyuruh orang lain, disuruh (pleger) ituharus hanya merupakan suatu alat (instrumen) saja, sedangkan yang dimaksuddengan turut melakukan (medepleger) dalam arti kata bersamasamamelakukan sedikit dikitnya harus ada dua orang ialah orang yang melakukan(pleger) dan orang turut melakukan (medepleger) peristiwa pidana itu (R.Susilo

Sedangkan yang dimaksuddengan turut melakukan (medepleger) dalam arti kata bersamasamamelakukan sedikitdikitnya harus ada 2 (dua) orang ialah orang yang melakukan(pleger) dan orang yang turut melakukan (medepleger) peristiwa pidana itu (R.Susilo);Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang terungkap di persidangan baikdari keterangan saksisaksi, Terdakwa, maupun barang bukti, menerangkanbahwa benar hubungan antara Terdakwa bersamasama Saksi RICKYTAMPINONGKOL (Terpidana dalam penuntutan terpisah) sudah

Sedangkan yang dimaksuddengan turut melakukan (medepleger) dalam arti kata bersamasamamelakukan sedikitdikitnya harus ada 2 (dua) orang ialah orang yang melakukan(pleger) dan orang yang turut melakukan (medepleger) peristiwa pidana itu (R.Susilo);Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang terungkap di persidangan baikdari keterangan saksisaksi, Terdakwa, maupun barang bukti, menerangkanbahwa benar hubungan antara Terdakwa bersamasama Saksi RICKYTAMPINONGKOL (Terpidana dalam penuntutan terpisah) sudah