Ditemukan 109 data

Urut Berdasarkan
 
Putus : 03-08-2006 — Upload : 13-03-2008
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2170K/PDT/2003
Tanggal 3 Agustus 2006 — St. Kadir Simanjuntak; St. Jolli Simanjuntak; St. Sahat Panggabean
2414 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Dengan pengertian, bahwaberdasarkan historis, maka yang memiliki/mengusahai tanah diwilayah tersebutadalah Marga Panggabean (garis patriliniel).Untuk perempuan hanya berhak untuk menikmati saja, atau berdasarkanpemberian (pauseang, holong ate) ;Menurut Hukum Adat Lama, Theresia Br. Panggabean, yaitu nenek ParaPemohon Kasasi/Para Tergugat asal yang memperoleh tanah dari pemberianorang tuanya Amani Argalaus Panggabean hanya mempunyai hak untukmemakai/menikmati selama hidup saja ;4.
Register : 26-11-2020 — Putus : 21-01-2021 — Upload : 21-01-2021
Putusan PT MEDAN Nomor 534/Pdt/2020/PT MDN
Tanggal 21 Januari 2021 — Pembanding/Penggugat : HULMAN SITORUS alias Ama Evi Yanti Sitorus Diwakili Oleh : RENTI SITUMEANG, SH
Terbanding/Tergugat : MARISON SITORUS alias Ama Rydia Sitorus
11829
  • Saksi anak perempuan dari Ompu BerlianaSitorus tidak ikut menandatangani surat pembagian harta warisantersebut karena anak perempuan sudah memiliki bagiannya masingmasing;Bahwa sepegetahuan Saksi umumnya anak perempuan tidak ikutmendapat harta warisan dari orangtuanya;Bahwa sepegetahuan Saksi apabila seorang anak perempuan batakapabila sudah menikah maka ia tidak mempunyai hubungan lagi denganharta warisan orangtuanya, karena pada saat menikah sudah diberikanpauseang;Bahwa sepengetahuan Saksi, pauseang
    diberikan pada anak perempuanyang telah menikah;Bahwa sepengetahuan Saksi, pauseang adalah harta yang diberikankepada anak yang menikah dengan cara adat batak;Bahwa pauseang tidak diberikan kepada semua anak perempuan.Pauseang hanya diberikan kepada anak perempuan yang sudahmenikah dan telah melaksanakan adat;Bahwa Saksi tidak mengetahui apakah anak perempuan yang palingsulung mendapatkan pauseang atau tidak jika menikah tanpamelaksanakan adat;Halaman 50 dari 78 halaman Putusan Nomor 534/Pdt/2020
    /PT MDNBahwa Saksi tidak mengetahui siapa saja yang mendapatkan pauseang;Bahwa Saksi tidak mengetahui apakah semua anak Ompu BerlianaSitorus mendapatkan bagian;Bahwa yang meminta Saksi untuk menandatangani surat pembagianharta warisan adalah Hulman Sitorus, Molu Sitorus, dan Marison Sitorus;Bahwa mereka mengatakan kepada Saksi bahwa pembagian warisantersebut sudah jelas dan aman;Bahwa Saksi menandatangani surat pembagian harta warisan tersebutdirumah Ompu Berliana Sitorus;Bahwa benar Hulman Sitorus
Register : 06-12-2019 — Putus : 18-02-2020 — Upload : 18-02-2020
Putusan PT MEDAN Nomor 590/PDT/2019/PT MDN
Tanggal 18 Februari 2020 — Pembanding/Tergugat : SALOMO MANURUNG
Terbanding/Penggugat : JOHNSON MANURUNG
5914
  • Marta Sitorus (Nenek Penggugat) di proseayang dalam adat batak disebut sebagai tanah pauseang marga Sitorus(Nenek Penggugat), dan hal ini telah Terbanding/Penggugat buktikanHalaman 17 dari 29 halaman Putusan Nomor 590/Pdt/2019/PT MDNdipersidangan baik dari keterangan saksisaksin maupun dari Bukti Suratbertanda P1 yaitu Photo (gambar) keluarga Alm.Sagom Manurung aliasAlm. Sagom Kadir Manurung (Kakek Penggugat) dan isterinya Almh. MartaSitorus (Nenek Penggugat) bersama dengan Alm.
    Kadir Manurung (Sagom Manurung) dengan istrikedua yaitu Minar Br Simamora, karena faktanya bahwa tanah perkaraadalah harta bersama Alm.Sagom Kadir Manurung dan Almh.MartaSitorus (istri pertama) yang diperoleh Alm.Sagom Kadir Manurung danAlmh.Marta Sitorus dengan cara membeli tanah perkara pada sekitartahun 1942,dimana pembelian tanah perkara adalah dari hasil penjualanTanah Pauseang (tanah pemberian orang tua) dari orang tua Almh.MartaSitorus (Nenek Penggugat) di Prosea, dan setelah Almh.Marta Sitorus
Register : 08-10-2015 — Putus : 03-03-2016 — Upload : 24-03-2016
Putusan PT MEDAN Nomor 360/PDT/2015/PT-MDN
Tanggal 3 Maret 2016 — DELIANA Br SILITONGA LAWAN TETY SILITONGA
175122
  • anakperempuan Polin Halomoan Silitonga dan Marintan Simanjuntak yuhuDettana mitonga (Tergugat II), Tetty Silitonga (Penggugat ) dan BerlianSilitonga (Penggugat Il) beserta dengan suami dan anakanaknyadatang ke rumah Halomoan Silitonga dan Marintan Simanjuntak denganmembawa makanan adat (sipanganon adat), dengan tujuannya untukmeminta bagian (mangido parbagianan) kepada Marintan Simanjuntakselaku orang tua;Pada saat itu ketiga anak perempuan tersebut menerima pembagianyang dalam adat Batak Toba disebut pauseang
    Sebab di dalam acara adat di bulanDesember tahun 2000, ketika memberikan pauseang dan indahan arian,Penggugat menanyakan tentang haknya atas rumah, namun dengantegas Marintan Simanjuntak menyatakan bahwa tanah dan bangunan diPutusan Nomor:360/PDT/2015/PT.MDN Halaman 33Jl. A.R Hakim (d/h Jl.
    bulan Desember tahun 2000, ketiga anak perempuanyaitu Deliana Silitonga (Pengugat dR/ Tergugat II dK), Tetty Silitonga(Tergugat dR/ Penggugat dK) dan Berlian Silitonga (Tergugat II dR/Penggugat II dK) beserta dengan suami dan anakanaknya datang kerumah dengan membawa makanan adat (sipanganon adat), dengantujuannya untuk meminta bagian (mangido parbagianan) kepadaMarintan Simanjuntak selaku orang tua;Pada saat itu ketiga anak perempuan tersebut menerima pembagian yangdalam adat Batak Toba disebut pauseang
    tidak terbantahkan bahwa Para Terbanding, telah memakai margaBapaknya (boru SILITONGA) dibelakang nama mereka dan mereka punmelakukan perkawinan memakai adat Batak.Bahwa perkara a quo, yang mana kejadian yang sudah berlangsung lama,apalagi almarhum Polin Halomoan Silitonga (Ayah Para Pihak) telahmeninggal terlebin dahulu (tahun 1995) dan kemudian Almarhum Marintanbr Simanjuntak (lbu Para Pihak), memberikan harta peninggalan kepadaPENGUGAT I, PENGGUGAT II dan TERGUGAT II yang dikenal denganisitilan PAUSEANG
    Hutahayan.Dan juga telah diperkuat dengan menjadi dasar Putusan Majelis HakimJudexfactie Tingkat Pertama (Pengadilan Negeri Medan), yaitu dalamamar putusannya pada point 4:Bahwa berdasarkan fakta tersebut diatas membuktikan Majelis Hakim Judexfactie Tingkat Pertama (Pengadilan Negeri Medan) men ri danmengakui bahwa telah ada peristiwa pemberian harta peninggalan kepada3 (tiga) anak perempuan yaitu Terbanding I/ Penqugat 1 dan Terbanding II/ Penggugat Il dan Pembanding Il/Tergugat Il, dalam hal ini disebut PAUSEANG
Putus : 09-08-2016 — Upload : 21-04-2017
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 1414 K/Pdt/2016
Tanggal 9 Agustus 2016 — St MANOGARI SIREGAR, vs. TIGOR SIREGAR, TONGGO Br SIREGAR, PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA cq BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA cq BADAN PERTANAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA cq BADAN PERTANAHAN NASIONAL KABUPATEN TOBA SAMOSIR,
5830 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Manurung, makabersamasama berhak atas harta warisan peninggalan dari keduaorangtuanya tersebut, dimana harta warisan 2A dan 2B sudah menjadi hakdari Turut Tergugat sebagai pemberian orangtua semasa hidupnya kepadaTurut Tergugat sebagai pauseang, sedangkan harta warisan 2C dan 2Datau objek perkara dan objek perkara II adalah menjadi hak Penggugatdan Tergugat sebagai anak lakilaki yang harus dibagi dua;Bahwa adalah adil apabila terhadap rumah dan pekarangan (objekterperkara Il) dilakukan pembagian
    Ester br Manurung semasahidupnya belum pernah membagibagikan tanah miliknya kepada ahliwarisnya kecuali tanah pauseang (ulos nasora buruk) kepada TurutTergugat , ... dan seterusnya (vide poin 4).
Register : 12-05-2017 — Putus : 22-06-2017 — Upload : 22-11-2017
Putusan PT MEDAN Nomor 139/PDT/2017/PT.MDN
Tanggal 22 Juni 2017 — WILFRED PANJAITAN, DKK VS Drs. DJUNGDJUNGAN PANJAITAN, DKK
4132
  • (lebih kurang dua belasribu meter persegi) dengan batasbatas sebagai berikut:Utara sepanjang +108.3 M berbatas dengan Dusun Lumban HolbungDesa Sitorang I.Selatan sepanjang + 119,32 M berbatas dengan Jin Desa Natolutali danTanah Pauseang kepada Lubuk Simangunsong.Timur sepanjang +127,6 M berbatas dengan Jin. Sibahaulu.Barat sepanjang + 71,6 M berbatas dengan tanah Makam Op.
    Dago Si Dari Napitupulu.12.4.Bahwa selain kepada Parasi tersebut diatas maka ada jugadiberikan Pauseang kepada Lubuk Simangunsong di sebelahSelatan atau arah ke jalan Desa Natolutali.12.5.Bahwa disebelah Barat dari tanah dimaksud atau didekat makamOp.
    (lebih kurang dua belas ribu meter persegi) dengan batasbatas sebagaiberikut:Utara sepanjang + 108,3 M berbatas dengan Dusun Lumban HolbungDesa Sitorang I.Selatan sepanjang + 119,32 M berbatas dengan Jin Desa Natolutali danTanah Pauseang kepada Lubuk Simangunsong.Timur sepanjang + 127,6M berbatas dengan Jin. Sibahaulu.Barat sepanjang + 71,6 M berbatas dengan tanah Makam Op.
Putus : 08-12-2009 — Upload : 16-11-2010
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 500 K/PDT/2009
Tanggal 8 Desember 2009 — DAULAT SIMANJUNTAK ; MANGARA SIMARANGKIR ; GANDA LUMBANTOBING, dkk.
169 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Sihombing) yang tinggal di huta Dolok Gurgur, Negeri Simorangkir, telahmenggadaikan (padondonhon) tanah hauma Siatamanuk yang didapatsebagai tanah pauseang dari mertuanya Kenan Sihombing (ayah dari NaiPardamean R. br.
Register : 23-12-2020 — Putus : 09-11-2021 — Upload : 18-11-2021
Putusan PN BALIGE Nomor 117/Pdt.Bth/2020/PN Blg
Tanggal 9 Nopember 2021 — Penggugat:
1.Berlin Sitanggang
2.Sitor Sitanggang
3.Ny. C. Sitanggang boru Sinurat
4.Udut Manotar Sitanggang
Tergugat:
4.Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat cq Dirjen Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Sumatera Utara II
5.Sotar Naibaho
6.Guntur Naibaho
7.Saut Maringan Naibaho
8.Seria boru Naibaho
9.Saur boru Naibaho
10.Pemerintah R.I. cq Kepala Badan Pertanahan Nasional cq Kepala Kanwil BPN Sumut cq Kepala Kantor BPN Kabupaten Samosir
10043
  • Hiram Sitanggang; Bahwa pada saat Saksi sekolah tahun 1960, usaha pembuatangenteng tersebut sudah ada di tanah Pahala Naibaho, dan berlanjutsampai tahun 2000an; Bahwa sekarang tidak ada lagi keturunan Pahala Naibaho yangtinggal di objek perkara; Halaman 80 dari 111 Putusan Perdata Gugatan Nomor 117/Pdt.Bth/2020/PN BIg Bahwa Pahala Naibaho dimakamkan di objek perkara danmakamnya masih ada disana sampai sekarang; Bahwa sepengetahuan Saksi tanah pauseang tersebut dari St.Hiram Sitangang kepada ayah
    111 Putusan Perdata Gugatan Nomor 117/Pdt.Bth/2020/PN BIg Bahwa Pahala Naibaho tinggal di Siogungogung' sejakorangtuanya; Bahwa nama ayah Pahala Naibaho adalah Raja Wismar Naibaho; Bahwa Raja Wismar Naibaho memiliki 3 (tiga) orang anak; Bahwa anak Raja Wismar Naibaho yang tinggal di Huta Siogungogung hanya anak tertuanya yaitu Pahala Naibaho, dua orang anaknyayang lain merantau ke Medan; Bahwa Raja Wismar Naibaho mendapatkan tanah tersebut darimertuanya yaitu Raja Hiram Sitanggang, dia mendapat pauseang
    ke tanah amangboru Saksi; Bahwa sebelum Saksi tiba di tanah amangboru Saksi, Saksimelihat ada kampung tetapi Saksi tidak tahu apa nama kampungtersebut; Bahwa Saksi tidak ingat kapan Pahala Naibaho meninggal; Bahwa setelah meninggal, Pahala Naibaho dibawa dari Medan keHuta Parik; Bahwa tanah tempat pabrik genteng tersebut adalah tanah milikamangboru Saksi Wismar Naibaho, dia mendapatkan tanah tersebutsebagai pauseang; Bahwa Saksi tidak tahu apakah saksi tahu istri Wismar Naibahomarga Sitanggang apa
    tersebut dari ceritaamangboru Saksi Pahala Naibaho; Bahwa Pahala Naibaho menceritakannya pada saat Saksi masihkecil; Bahwa Pahala Naibaho menceritakannya kepada Saksi karenapada saat kecil Saksi mengatakan kepada Pahala Naibaho banyaktanah mu di sini ya amangboru, kau tuan tanah disini kKemudian PahalaNaibaho menjawab ya tuan tanah, itukan pauseang dari mertuakusemasa kecil Saksi sempat bertemu dan kenal dengan Wismar Naibaho,jadi kalau Saksi ke tempat tersebut Saksi langsung dirangkul, Saksi ke
    Halaman 90 dari 111 Putusan Perdata Gugatan Nomor 117/Pdt.Bth/2020/PN Bigtempat tersebut sambil mencuri tanah liat untuk pekerjaan tangan,Wismar Naibaho merangkul sambil menceritakan tanahnya sampaikesana, begitulah cerita amangboru Saksi Wismar Naibaho; Bahwa yang menceritakan tentang pauseang tersebut adalahWismar Naibaho; Bahwa Huta Siogungogung ada yaitu tanah perkara; Bahwa Saksi tidak pernah melihat surat kepemilikan WismarNaibaho atau Pahala Naibaho atas tanah tersebut; Bahwa Saksi tidak
Putus : 23-09-2011 — Upload : 11-12-2011
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 1485 K/Pdt/2011
Tanggal 23 September 2011 — NAIDJA ROSMELINA SIHOMBING, DK VS SALMIAH CHAIRANI BR SIANIPAR, DK
6350 Berkekuatan Hukum Tetap
  • AZAS KEBAPAAN.Bahwa harta harta yang digugat oleh PenggugatPenggugat berada diwilayah fTapanuli yakni di DesaPohan Tonga Kecamatan Siborongborong KabupatenTapanuli Utara, adalah berada di daerah WHukum AdatBatak Toba maka sistem hukumnya adalah berlaku HukumAdat Batak Toba.Bahwa seluruh Penggugat Penggugat bukanlah ahli warismenurut hukum Adat Batak dan menurut hukum Adat Batakseorang anak perempuan berhak mendapat sebidang tanahhanya mendapat Ulos Nasora Buruk (Tanah Pauseang)yang menjadi haknya
Register : 06-01-2020 — Putus : 23-04-2020 — Upload : 23-04-2020
Putusan PT MEDAN Nomor 2/Pdt/2020/PT MDN
Tanggal 23 April 2020 — Identitas Pihak Tidak Dipublikasi
10427
  • Dalam pembagian warisan orang tuanya, yangmendapatkan warisan adalah anak laki laki Ssedangkan anak perempuanmendapatkan bagian dari orang tua suaminya atau dengan kata lain pihakperempuan mendapatkan warisan dengan cara hibah.Dalam Ruhutruhut ni adat Batak (Peraturan Adat batak) jelas di sana diberikanpembagian warisan bagi perempuan yaitu, dalam hal pembagian harta warisanbahwa anak perempuan hanya memperoleh: Tanah (Hauma pauseang), NasiSiang (Indahan Arian), warisan dari Kakek (Dondon Tua), tanah
    Mintanor Sihaloho hanya dapatdiberikan Tanah (Hauma pauseang) atau tanah yang diberikan secara hibaholeh Saudaranya lakilaki. Tidak mungkin kakekmoyang alm. MintanorSihaloho tidak mengerti dan tidak memahami Hukum Adat Pertanahan yangberlaku di Pulau Samosir. Sehingga dalildalil Para Terlawan/PemohonEksekusi hanya mengadaada uang mencari keuntungan sendiri.Bahwa perbuatan alm.
    Dalam Ruhutruhut ni adat Batak (Peraturan Adat batak) jelas disana diberikan pembagian warisan bagi perempuan yaitu, dalam halpembagian harta warisan bahwa anak perempuan hanyamemperoleh: Tanah (Hauma pauseang), Nasi Siang (IndahanArian), warisan dari Kakek (Dondon Tua), tanah sekadar (HaumaPunsu Tali). Dan yang paling banyak dalam mendapat warisanadalah anak Bungsu atau disebut Siapudan.
    Mintanor Sihaloho hanya dapat diberikan Tanah (Hauma pauseang)atau tanah yang diberikan secara hibah oleh Saudaranya lakilaki. Tidakmungkin kakekmoyang alm. Mintanor Sihaloho tidak mengerti dan tidakmemahami Hukum Adat Pertanahan yang berlaku di Pulau Samosir.Sehingga dalildalil Para Terlawan/Pemohon Eksekusi hanya mengadaada uang mencari keuntungan sendiri.d. Bahwa perbuatan alm.
Register : 17-12-2018 — Putus : 26-02-2019 — Upload : 08-06-2020
Putusan PN Cikarang Nomor 31/Pdt.G/2018/PN Ckr
Tanggal 26 Februari 2019 — Penggugat melawan Tergugat
4920
  • ;Bahwa setelah almarhum Ibu orang tua Penggugat meninggal dunia,TERGUGAT dan orang tuanya mendesak kepada Penggugat untukmeminta bagian kepada orang tuanya untuk memberikan tanah(PAUSEANG) sebagai hak Penggugat selaku anak perempuan dalamadat Batak yaitu tanah milik orang tua Penggugat yang dijadikan sebagaitempat usaha Tergugat.
Register : 22-11-2021 — Putus : 17-02-2022 — Upload : 17-02-2022
Putusan PT MEDAN Nomor 520/Pdt/2021/PT MDN
Tanggal 17 Februari 2022 — Pembanding/Penggugat : Tamba Manurung Diwakili Oleh : RIKKI JOSUA SILITONGA SH MKn
Terbanding/Tergugat I : Marusas Butarbutar
Terbanding/Tergugat II : Saida Nurmina Sitorus
Terbanding/Tergugat III : Solompoan Butarbutar
Terbanding/Tergugat IV : Septenty Pandiangan
10948
  • Akan tetapi judex factie ternyata tidak konsisten dengan konstruksitersebut, sebab yang dipertimbangkan judex factie selanjutnya adalahmengenai bagaimana cara Ngolngol Manurung memperoleh ObjekPerkara, judex factie fokus pada perbedaan beberapa pendapat tentangriwayat atau cara Ngolngol Manurung memperoleh Objek perkara, yaituapakah karena pauseang dari Pinta Godang Butarbutar yang diberikanoleh marga Butarbutar kepada borunya (Putusan him 162 alineapertama), apakah karena tawaran tulangnya Sangaoloan
    Butarbutar(abang dari Op Tumotar Butarbutar) dan Op Jaga Butarbutar, anak dariSangaoloan Butarbutar (Putusan hlm 162 alinea kedua) ataukahHalaman 30 dari 61 Putusan Perdata Nomor 520/Pdt/2021/PTMDNpemberian dari tulangnya yaitu pihak Op Tumotar bersama OpSangaoloan Butarbutar (Putusan hlm 162 alinea ketiga).Menurut judex factie dalam Bukti P4, riwayat perolehan atas objeksengketa (Objek Perkara) adalah karena pauseang dari margaButarbutar, dalam Bukti P5 karena tawaran dari Op.
    kepemilikan atas kampung ituberlanjut kepada keturunannya (secara turun temurun), baik semuaketurunannya ataupun sebahagian keturunannya yang khusus memperolehwarisan atas kampung tersebut (Bukti P19, P21, P23).Dalam pertimbangan hukumnya judex factie sengaja mengabaikan faktatersebut dan memaksakan tanpa dasar apapun seolaholan adaketidakkonsistenan Penggugat (Pembanding ) mengenai riwayat / ceritasejarah cara Guru Babiat Manurung memperoleh hak atas perkampunganLumban Sitabotabo, apakah karena pauseang
    Pembanding tidak konsisten (karena memang mengadaada) menyatakanasalusul kepemilikan objek perkara Sosor Sitabotabo dan Perladangan ToruBulu yaitu:e Apakah karena pauseang dari Pinta Godang boru Butarbutar yangdiberikan oleh marga Butarbutar kepada borunya?e Apakah karena tawaran tulangnya Ompu Sangaoloan Butarbutar (abangkandung dari Ompu Tumotar Butarbutar)?e Apakah karena pemberian dari Jaga Butarbutar?e Atau apakah pemberian tulangnya Ompu Tumotar Butarbutar?
Putus : 17-06-2014 — Upload : 25-03-2015
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 3466 K/PDT/2012
Tanggal 17 Juni 2014 — MINDO SOALOON LUMBAN GAOL, SE VS Ny. INDIANA LUMBAN GAOL
6651 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Bahwa Pemohon Eksekusi/Terbantah telah mengajukangugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, denganRegistrasi Perkara No. 257/ Pdt.G/2006/PN.Jkt.Pst,dimana di dalam gugatan tersebut, Pembantah (sebagaiPenggugat Rekonvensi) telah mengajukan gugatanRekonvensi agar dinyatakan sebagai ahli waris satusatunya dari almarhum, dan Terbantah dan TurutTerbantah dinyatakan bukan sebagai ahli waris akantetapi tetao mendapatkan bagian dari harta warisansebagai pemberian (pauseang).
    Nomor 3466 K/PDT/2012menyatakan Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi sebagai satusatunya ahli waris dari Pewaris dan Penggugat serta Tergugat II sebagaianak perempuan bukan sebagai ahli waris hanya berhak sebagaipemberian(pauseang), oleh karena mereka telah kawin dan masukmenyatu dengan marga suaminya serta mendapat warisan dari orang tuasuaminya;6.Bahwa perkara tersebut di atas telah diputus oleh PengadilanNegeri Jakarta Pusat tertanggal 3 Mei 2007 dengan amarputusan yang pada pokoknya, Dalam
    Bahwa Pemohon Eksekusi/Termohon Kasasi telahmengajukan gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat,dengan Registrasi Perkara No. 257/Pdt.G/2006/PN.Jkt.Pst, dimana di dalam gugatan tersebut, PemohonKasasi (sebagai Penggugat Rekonvensi) telahmengajukan gugatan Rekonvensi agar dinyatakansebagai ahli waris satusatunya dari almarhum, danTermohon Kasasi dan Turut Termohon Kasasi dinyatakanbukan sebagai ahli waris akan tetapi tetap mendapatkanbagian dari harta warisan sebagai pemberian (pauseang),secara
Putus : 31-08-2010 — Upload : 14-10-2011
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2394 K/PDT/2009
Tanggal 31 Agustus 2010 — TOHO SIMAMORA, SUMIHAR BR PURBA, dkk. ; SERTINI BR PURBA,
238 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Simamora setelahmenikah/berkeluarga telah mendapat bagian warisan (Pauseang) dariwarisan Alm. Peter Simamora (Op.
Putus : 31-10-2016 — Upload : 30-05-2017
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 2595 K/Pdt/2016
Tanggal 31 Oktober 2016 — DELIANA Br. SILITONGA, DKK lawan TETY SILITONGA, drg, DK dan AHLI WARIS ALMARHUM Ir. NEGARA HASUDUNGAN SILITONGA
224141 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Pengugat dalam Rekonvensi/Tergugat Il dalamKonvensi), Tetty Silitonga (Tergugat dalam Rekonvensi/ Penggugat dalam Konvensi) dan Berlian Silitonga (Tergugat Il dalam Rekonvensi/Penggugat Il dalam Konvensi) beserta dengan suami dan anakanaknyadatang ke rumah dengan membawa makanan adat (sipanganon adat),dengan tujuannya untuk meminta bagian (mangido parbagianan)kepada Marintan Simanjuntak selaku orang tua;Pada saat itu ketiga anak perempuan tersebut menerima pembagian yangdalam adat Batak Toba disebut pauseang
    pertimbangan hukum sendiriyaitu tentang pengembalian uang sebesar Rp25.000.000,00 (dua puluh limajuta rupiah) yang telah diterima oleh Terbanding , Terbanding Il danPembanding (anak perempuan) ke dalam boedel warisan;Bahwa berdasarkan pertimbangan hukum tersebut membuktikan bahwaJudex Facti telah mengakui bahwa terhadap harta peninggalan almarhumPolin Halomoan Silitonga dan almarhum Marintan Simanjuntak telah dibagidan dilakukan secara Hukum Adat Batak Toba, dengan terjadinya peristiwaadat yaitu pemberian pauseang
    Nomor 2595 K/Pdtv/2016mengembalikan uang sebesar Rp25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah),yang merupakan pauseang dan indahan arian karena hal tersebut bukanlahkewenangan dari Judex Facti;Bahwa jika Judex Facti dalam pertimbangan hukumnya bertujuan untukmenciptakan keadilan diantara para ahli waris almarhum Polin HalomoanSilitonga dan almarhum Marintan Simanjuntak dengan cara mengembalikanuang sebesar Rp25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah) yang telahditerima oleh Terbanding , Terbanding
Putus : 18-09-2013 — Upload : 20-05-2014
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 915 K/Pdt/2012
Tanggal 18 September 2013 — TOGA MARBUN >< PAULINA MARBUN, DKK
11865 Berkekuatan Hukum Tetap
  • setiap permusyawaratan Adat Batak adalah bukti bahwa nilainilai yang terkandung di dalam Adat Batak tidak pernah berubah hinggasaat ini;Bahwa benar Adat Batak bukan mengenyampingkan Hak Anakperempuan, akan tetapi kedudukannya jelas berbeda dengan anak lakilaki, in casu bahwa anak perempuan bukan tidak mendapat bagian daripada harta peninggalan orang tuanya, tetapi bagian tersebut tidakditentukan berapa besarnya melainkan hanya pemberian berdasarkankeikhlasan;Pemberian mana diwujudkan kedalam bentuk "Pauseang
    Paima Marbun semasa hidupnya);Bahwa Ulos Na So Ra Buruk sebagai Pauseang diberikan kepada AnakPerempuan (Boru) dengan tata cara bahwa Boru datang kerumah anaklakilaki selaku HulaHulanya (Pemohon Kasasi) di rumah orangtuanya(Jabu Parsaktian) dengan membawa makanan adat disambut oleh anaklakilaki selaku HulaHulanya sebagai pengganti orangtua), Bapauda(adiknya ayah), Namboru (Saudara perempuan ayah), Dongan Tubu(Saudara semarga Ayah), Tulang (Paman, yaitu saudara lakilaki daripihak Ibu) dan Dongan Sahuta
Putus : 26-01-2011 — Upload : 18-11-2011
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 1423 K/Pdt/2010
Tanggal 26 Januari 2011 — JUNUS PANJAITAN VS SAHAT SANGKOT PANJAITAN
2710 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Pada halaman 44 alinea kedua dari bawah yangmengemukakan bahwa menurut cerita nenek saksi, tanahdan sawah terperkara adalah milik orang tua Penggugat(almarhum Tuan Manuel Panjaitan) yang diperoleh darialmarhum Panalusu Siagian sebagai pauseang;Keterangan saksi ini patut diragukan karenasebagaimana diterangkan saksi selanjutnya bahwa saksitidak mengetahui bahwa tanah dan sawah terperkaratidak diketahuinya kapan diserahkan oleh almarhum TuanHal. 20 dari 21 hal. Put.
Putus : 10-08-2016 — Upload : 09-05-2017
Putusan PN BALIGE Nomor 17/Pdt.G/2016/PN Blg
Tanggal 10 Agustus 2016 — DAHLAN MANURUNG LAWAN HISAR NAPITUPULU, DK
6214
  • Napitupulu kKawin denganbapaknya si Oloan Manurung (Dorianus Manurung) tidak ada adatnyadan menurut Saksi apabila Orang batak itu kawin dengan acara adat barubisa ada pauseang;Halaman 43 dari 58 Putusan Nomor 17/Padt.G/2016/PN BLG. Bahwa sepengetahuan Saksi Raja Josua Manurung sebelum kawindengan Ahut br. Simangusong sudah kawin dengan boru Napitupuluakan tetapi Josua Manurung kawin dengan boru Napitupulu itu tidak adaanak, tapi kalo kawin dengan Ahut br.
    Saksi pernah ada rumah di Tanah perkara yaitu rumahDorianus Manurung;Bahwa Saksi mengetahui di Tanah itu ada kuburan yaitu kuburankeluarga Manurung;Bahwa setahu Saksi Oloan Manurung sudah meninggal dan OloanManurung adalah anaknya si Dorianus Manurung;Bahwa Saksi tidak tahu jelas asal usul tanah yang menurut Saksimungkin diberikan lae (iparnya) yang bernama Polin Napitupulu kepadaDorianus Manurung;Bahwa Saksi tidak tahu apakah pemberian Tanah itu dari PolinNapitupulu ke Dorianus Manurung secara pauseang
    yaitu Polin Napitupuluyang diberikan kepada Loina Br Napitupulu/ Nai Pauder yang digunakan untukpinjam pakai dan bukan sebagai Hak Milik;Menimbang, bahwa pada persidangan Tergugat tidak ada mengajukanbukti surat yang membuktikan tentang pemberian pinjam pakai tanah terperkaratersebut, demikian juga Saksi Tumpak Napitupulu menerangkan tidakmengetahui apakah pemberian tanah terperkara kepada Loina Br NapitupuluHalaman 54 dari 58 Putusan Nomor 17/Padt.G/2016/PN BLG.dengan Dorianus Manurung secara pauseang
Putus : 22-01-2013 — Upload : 21-10-2013
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 13 PK/Pdt/2012
Tanggal 22 Januari 2013 — SONTARIA Br. PURBA, dkk vs JAPANAL SIMAMORA
3413 Berkekuatan Hukum Tetap
  • MalamSimamora sebagai pauseang kemudian tanah perkara diberikan(disatukan) kepada Barani Simamora, suami Tergugat , yangsebelumnya merupakan bagian dari empat orang ;Bahwa saksi mengetahui hal tersebut dari cerita orangtua;Bahwa sekarang ada jalan di atas tanah perkara menuju DolokSait, yang diberikan oleh Hendrik Simamora;Bahwa Gonting Bulu adalah nama jalan menuju gereja;Bahwa sewaktu saksi berumur 12 tahun, saksi pernah mengambilkayu di atas tanah perkara, lalu dilarang oleh Hendrik Simamora;Bahwa
    Malam Simamorasebagai pauseang, saksi tahu dari cerita ayah saksi;Bahwa dulu ada ditanam sayur kol oleh Hendrik Simamora;Hal. 47 dari 45 hal. Put.
Register : 21-07-2021 — Putus : 21-09-2021 — Upload : 23-09-2021
Putusan PT JAKARTA Nomor 392/PDT/2021/PT DKI
Tanggal 21 September 2021 — Pembanding/Penggugat I : Duma Antaran Natiar Panggabean Diwakili Oleh : Duma Antaran Natiar Panggabean
Pembanding/Penggugat II : Musida Sumihar Midauli Panggabean Ny. MS. Musida Siregar Diwakili Oleh : Duma Antaran Natiar Panggabean
Pembanding/Penggugat III : Tetty Gurgur Riris Fortina Diwakili Oleh : Duma Antaran Natiar Panggabean
Terbanding/Tergugat : DR. Baringin MH Panggabean
638322
  • Bahwa olehkarena itu Para Pewaris melakukan pembekalan/pembagian harta semasahidupnya kepada Para Penggugat, terutama kepada Penggugat danPenggugat II karena mereka menikah, serta pembekalan kepada anakanak dariPenggugat dan Penggugat II (cucu Para Pewaris), pembekalan ini yang didalam hukum adat Batak Toba dikenal sebagai Pauseang. Bahwa mengenaihal tersebut, Mr. B.
    bukunya berjudul AsasAsas danSusunan Hukum Adat, Penerbit Pradnya Paramita, Cetakan Keduabelas,tahun 1999, Halaman 211 memberikan pendapat sebagai berikut : Demikianlah aturan hukum waris Batak Toba ialah bahwa hanya anakanak lakilaki yang dapat bagian harta peninggalan bapanya diperlunakdengan jalan penghibahan tanah pertanian atau ternak oleh bapa kepadaanakanaknya perempuan yang belum kawin atau selagi kawin, pulakepada anak daripada anak perempuan ini yang nomor satu lahirnya(saba bangunan, pauseang